Anda di halaman 1dari 47

KEBIJAKAN BARU

JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA


Permenpan dan RB No. 4 Tahun 2020 dan
Surat Edaran Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 11 Tahun 2020

DISAMPAIKAN OLEH PUSBINDIKLATREN BAPPENAS


Latar Belakang
PERUBAHAN UU ASN: Peningkatan Profesionalitas Aparatur Sipil Negara

Penguatan Peningkatan Efektivitas Penguatan Pembinaan


Profesionalitas Jabatan Manajemen PNS Jabatan Fungsional di
Fungsional di dalam (PP No.17/2020 perubahan dalam PNS
Sistem ASN atas PP No.11 Tahun 2017 (PermenPANRB
tentang Manajemen PNS)
(UU No. 5/2014) No. 13/2019)
Integrasi SKP dan
Pembentukan JFP Penilaian Angka Kredit
(SK Menpan No. 16/2001) (PP No. 30 Tahun 2019)
direvisi Permenpan No.4/2020

PERUBAHAN PARADIGMA DAN PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PP No.17/2017

Pendekatan Tematik, Holistik, Interkoneksi, dan


Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Pendekatan Penganggaran Berbasis
Spasial (THIS) dalam Perencanaan
Penganggaran Pembangunan Nasional Program (Money Follows Program)
Pembangunan Nasional.

PERAN PERENCANA (terutama Jenjang Ahli Utama) SEBAGAI CACA : Colaborator, Analyst, Coach, dan Advisor
2
Kedudukan Jabatan Fungsional

PERATURAN PEMERINTAH NO. 17 TAHUN 2020


PERATURAN PEMERINTAH NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS
TENTANG PERATURAN PEMERINTAH NO. 11
MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2017 TENTANG
MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PASAL 67 PASAL 67
Pejabat Fungsional berkedudukan di Pejabat Fungsional berkedudukan di bawah
bawah dan bertanggungjawab secara dan bertanggungjawab secara langsung
langsung kepada pejabat pimpinan tinggi kepada pejabat pimpinan tinggi madya,
pratama, pejabat administrator, atau pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat
pejabat pengawas yang memiliki administrator, atau pejabat pengawas yang
keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF. memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan
tugas JF.

3
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA
INSTANSI PEMBINA :
Sosialisasi Permenpan No.4/2020 ttg JFP
INSTANSI PENGGUNA :
(termasuk Integrasi Penilaian SKP dan AK); Atasan Langsung sebagai Penilai
Penerbitan SE Menteri PPN/ Kepala
SKP;
Bappenas pada masa transisi; Atasan Langsung sebagai Coach dan
Revisi Perpres No.44/2007 tentang
Councelor terkait tugas jabatan
Tunjangan JFP;
perencana pembangunan;
Penyusunan Juklak dan Juknis JFP;
Peningkatan peran PAU sebagai Ahli
Penyiapan Tim Penilai Perencana Utama;
dan Mitra JPT dalam melaksanakan
Sosialisasi Tata Cara Penilaian Angka
fungsi Think-tank, Adviser Perumusan
Kredit kepada Tim Penilai Perencana;
Kebijakan Nasional dan Enabler
Pelatihan Penilaian Angka Kredit dan
Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Administrasi Penilaian Angka Kredit
menggunakan peraturan baru;
Pengembangan Aplikasi e-SKPAK untuk
pengintegrasian SKP dan AK; PENGELOLA KEPEGAWAIAN/ SDM/ ORGANISASI :
Persiapan pendirian Lembaga Sertifikasi Administrasi dan Data-base perencana;
Profesi (LSP) Perencana Pembangunan; Penyiapan Pedoman Penilaian SKP dan Angka Kredit;
Pengembangan organisasi profesi Mekanisme Kerja dan Hubungan JPT dengan JFP (Kedudukan JFP di dalam
perencana PPPI (Perkumpulan Perencana struktur organisasi);
Pemerintah Indonesia). Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Peta jabatan (formasi), dan Human
Capital Development Plan (HCDP);
Persiapan Pembentukan Tim Penilai Angka Kredit (Membantu JPT dalam
menilai SKP khusus untuk unsur perencanaan).
4
Kebijakan Baru Permenpan & RB No. 4 Tahun 2020

03
UNSUR
02 KEGIATAN 04
PERENCANAAN
PENGANGKATAN PENILAIAN KINERJA
DALAM JABATAN DALAM JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL
PERENCANA PERENCANA

01 05
PENYEDERHANAAN MEKANISME
BUTIR KEGIATAN TIM PENILAI
PERENCANA ANGKA KREDIT

5
Jumlah Butir Kegiatan Perencana

KEPMENPAN NO. 16 PERMENPAN dan RB NO.4


TAHUN 2001 TAHUN 2020

15 Perencana Ahli Pertama 11

37 Perencana Ahli Muda 12

20 Perencana Ahli Madya 10

24 Perencana Ahli Utama 9

6
Pengangkatan Pertama

Yang belum
mengikuti dan/atau
tidak lulus
pelatihan
fungsional, tidak
dapat naik jenjang
jabatan satu tingkat
CPNS PNS 100% JF Perencana lebih tinggi
• Calon Perencana • Pada saat SK PNS 100% keluar, • Paling lama 3 tahun
Ahli Pertama wajib diangkat ke dalam wajib mengikuti dan
Perencana Ahli Pertama lulus Pelatihan
(maksimal 1 tahun) Fungsional Perencana
Pertama

7
Persyaratan Perpindahan dari Jabatan Lain

PNS
• JPT/Administrator/
Pengawas/JFT Lain • Ketersediaan
• Pengalaman di bidang lowongan jabatan
perencanaan minimal 2 tahun fungsional perencana

Usia Pengangkatan
• Uji kompetensi
• 53 tahun (Pertama/Muda)
(Pasca-Pelatihan
• 55 tahun (Madya) JF Perencana)

• 60 tahun (Utama)

8
Perbedaan Akumulasi Angka Kredit
Akumulasi AK Akumulasi AK
Pangkat dan Jenjang Jabatan Tahunan dan Pangkat
ANGKA KREDIT BARU
JENJANG PANGKAT, GOLONGAN RUANG ANGKA KREDIT LAMA Kumulatif untuk Kenaikan Pangkat

• PENATA MUDA, Golongan Ruang III/A 100 50


50
Ahli Pertama • PENATA MUDA TK. I, Golongan Ruang III/B 150 50
100
50
• PENATA, Golongan Ruang III/C 200 100
100
Ahli Muda • PENATA TK. I, Golongan Ruang III/D 300 100
100 200
• PEMBINA, Golongan Ruang IV/A 400 150
150
• PEMBINA TK. I, Golongan Ruang IV/B 550 150
150
Ahli Madya • PEMBINA UTAMA MUDA, Golongan Ruang IV/C 700 450
150
150
• PEMBINA UTAMA MADYA, Golongan Ruang IV/D 850 200
200
25 per tahun
Ahli Utama • PEMBINA UTAMA, Golongan Ruang IV/E 1.050 *
* AK Pangkat Puncak 9
Target Angka Kredit per Tahun

MINIMAL 12,5 25 37,5 50

Perencana Ahli Perencana Ahli Perencana Ahli Perencana Ahli


Pertama Muda Madya Utama

MAKSIMAL 18,75 37,5 56,25 75

10
Unsur Kegiatan dan Angka Kreditnya

Target Angka Target Angka


Kredit MINIMAL Kredit MAKSIMAL
1. Unsur Perencanaan: Minimal 100%,
Maksimal 150%

100% 150% 2. Unsur Penunjang: Minimal 0%, Maksimal


20% dari AK yang dipersyaratkan untuk
DARI UNSUR DARI UNSUR PERENCANAAN, kenaikan pangkat
PENGEMBANGAN PROFESI,
PERENCANAAN DAN PENUNJANG 3. Pengembangan Profesi:
a) 6 AK WAJIB, bagi perencana ahli muda
yang akan naik jabatan menjadi
perencana ahli madya;
b) 12 AK WAJIB, bagi perencana ahli
madya yang akan naik jabatan menjadi
perencana ahli utama.

11
Kebutuhan Angka Kredit Kumulatif
untuk kenaikan pangkat/ jenjang jabatan

12
Kebutuhan Angka Kredit Kumulatif
untuk kenaikan pangkat/ jenjang jabatan

13
Kenaikan Jenjang Jabatan

Capaian Hasil Kerja Lowongan Uji


Angka Kredit Minimal Kebutuhan Kompetensi

14
Persyaratan Hasil Kerja Minimal (HKM)

Untuk Perencana Ahli Untuk Perencana Ahli


Muda (III/d) yang akan Madya (IV/c) yang akan
naik menjadi Perencana naik menjadi Perencana
Ahli Madya (IV/a) Ahli Utama (IV/d)

HASIL KERJA MINIMAL


(HKM)
*) HKM merupakan persyaratan untuk mengikuti pelatihan fungsional perencana jenjang madya dan jenjang utama, yaitu :
1) perencana madya : berupa makalah kebijakan (policy paper) yang sudah diterbitkan di tingkat internal instansi (BWP,
jurnal/majalah internal, dan sejenisnya; 2) perencana utama berupa makalah kebijakan yang termuat di jurnal level
nasional/ internasional.
15
Siklus Kebijakan Perencanaan Pembangunan

Sumber: Tim Penyusun


Permenpanrb, 2019
16
BUTIR-BUTIR KEGIATAN PERENCANAAN
PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT
TUGAS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Perencanaan Identifikasi
  Masalah/Isu Laporan Hasil Analisa Data dan
7 Menganalisis Data dan Informasi 0.25 Ahli Pertama
  Strategis Informasi
   
   
    Laporan Penyajian Data dan
8 Menyajikan Data dan Informasi 0.10 Ahli Pertama
    Informasi

9 Memformulasikan sajian untuk analisis Laporan Formulasi Sajian Analisis 0.15 Ahli Muda

Melakukan Riset Kebijakan Untuk


10 Menghasilkan Dokumen Bahan Makalah Kebijakan (Policy Paper) 1.00 Ahli Muda
Perencanaan Pembangunan

Menyusun Rekomendasi Kebijakan Makalah Kebijakan Strategis


11 2.55 Ahli Madya
Strategis (Policy Brief)

Menyusun Disain dan Persiapan Evaluasi Dokumen Evaluasi Kebijakan dan/


12 Kebijakan Dalam Rangka Menyiapkan evaluasi pelaksanaan rencana 3.40 Ahli Utama
Bahan Perencanaan Pembangunan pembangunan

Menyusun Kaidah Pelaksanaan Rencana Dokumen Kaidah Pelaksanaan


13 0.75 Ahli Muda
Pembangunan Rencana Pembangunan

17
Penilaian untuk Kelompok Identifikasi Masalah/ Isu Strategis dan Penyusunan Kebijakan Rencana
Pembangunan
Identifikasi Masalah/ Isu Strategis
No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA LEMBAR PENILAIAN

11 Menyusun Rekomendasi Kebijakan Strategis Makalah Kebijakan Strategis (Policy Paper) 2,55 JFP Ahli Madya • Identifikasi Masalah (10%)

• Metode Penelitian yang sesuai


12 Menyusun Disain dan Persiapan Evaluasi Kebijakan Dalam Dokumen Evaluasi Kebijakan dan/ Evaluasi Pelaksanaan 3,40 JFP Ahli Utama
(15%)
Rangka Menyiapkan Bahan Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan
• Pembahasan dan Analisis
Masalah (25%)
Penyusunan Kebijakan Rencana Pembangunan
No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA • Kesimpulan (10%)

20 Menyusun Perencanaan Kebijakan/ Program Strategis Dokumen Rencana Kebijakan/ Program Strategis Jangka Menengah 4,05 JFP Ahli Madya • Rekomendasi Kebijakan
Jangka Menengah (15%)

21 Merumuskan Kebijakan/ Program Strategis Sektoral Dokumen Kebijakan/ Program Strategis Sektoral 2,55 JFP Ahli Madya • Manfaat topik untuk
perencanaan pembangunan
(20%)
22 Mendisain Program Lintas Sektor Dokumen Program Lintas Sektor 3,60 JFP Ahli Madya
• Sistematika Penulisan
23 Menyusun Rencana Pelaksanaan; Kebijakan; Rencana Dokumen Rencana Pelaksanaan; Kebijakan; Rencana dan Program 2,10 JFP Ahli Madya (format, logika, bahasa) (5%)
dan Program (KRP) (KRP)

24 Menyusun Perencanaan Kebijakan Strategis/ Program Dokumen Perencanaan Kebijakan Strategis/ Program Jangka Panjang 4,60 JFP Ahli Utama
Jangka Panjang
25 Menyusun Perencanaan Kebijakan/ Program Strategis Dokumen Perencanaan Kebijakan/ Program Strategis Makro 3,40 JFP Ahli Utama
Makro
26 Mendisain Program Kawasan Dokumen Disain Program Kawasan 4,60 JFP Ahli Utama

27 Menyusun Rencana Pembanguanan Regional Rencana Pembangunan Regional (termasuk disain kebijakan, rencana 4,60 JFP Ahli Utama
dan program-KRP)
28 Menyusun Rencana Pembanguanan Sektoral Rencana Pembangunan Sektoral (termasuk disain kebijakan, rencana 2,40 JFP Ahli Madya
dan program-KRP)
29 Menyusun Rencana Pembanguanan Lintas Sektor Rencana Pembangunan Lintas Sektoral (termasuk disain kebijakan, 2,10 JFP Ahli Madya
rencana dan program-KRP)
Kebijakan Teknis SE Menteri PPN/ Kepala Bappenas No. 11 Tahun 2020

1. Memberikan panduan mengenai tata cara


penilaian angka kredit bagi
a. Pejabat Pembina Kepegawaian/Pejabat yang
Berwenang;
b. Tim Penilai Angka Kredit; dan
c. Pejabat Fungsional Perencana (Perencana)
yang pada 9 Maret 2020 masih dan sedang
menduduki JFP.
2. Mengisi kekosongan peraturan sampai
dengan ditetapkannya Petunjuk Teknis
(Juknis) Peraturan Menteri PPN/Bappenas;

3. Berlaku sampai dengan 31 Mei 2021.

19
Ruang Lingkup

1. Tata Cara Pengumpulan Angka Kredit;


2. Tata Cara Penilaian Angka Kredit;
3. Tata Cara Penghitungan Kelebihan Angka Kredit;
4. Tata Cara Pemberian Sanksi Pembebasan Sementara;
5. Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Perencana;
6. Tata Cara Pengangkatan Kembali;
7. Tata Cara Penyusunan SKP Pejabat Fungsional Perencana;
8. Ketentuan lain-lain.

20
Tata Cara Pengumpulan Angka Kredit (AK)
dan Masa Berlaku SK Tim Penilai AK

9 Maret 31 Desember 31 Mei


2020 2020 2021

Sedang dan masih menduduki Pengumpulan dokumen dengan Pengumpulan dokumen dengan
jabatan fungsional perencana ahli ketentuan lama (berdasarkan ketentuan baru (berdasarkan
pertama, muda dan madya *) SK Menpan No. 16 tahun 2001) PermenPANRB No. 4 Tahun 2020)

Masa berlaku SK Tim Penilai dan Periode penilaian angka kredit (berdasarkan SK Menpan 16 tahun 2001)

Masa berlaku SK Tim Penilai dan


Periode penilaian angka kredit
(berdasarkan PermenPANRB No. 4
Tahun 2020)

Tata cara pengumpulan, perhitungan, dan penilaian angka


SK pengangkatan dan kenaikan
kredit, serta pembentukan tim penilai mengikuti
pangkat setelah 9 Maret 2020
ketentuan PermenPANRB No. 4 Tahun 2020

*) Perencana Ahli Utama dapat memilih menggunakan ketentuan lama atau baru, dengan persyaratan yang diatur di ketentuan lain-lain di SE ini 21
Tata Cara Pemberian Sanksi

1. Berdasarkan PermenPANRB No.13 Tahun 2019, Jabatan


Fungsional Perencana tidak dikenakan sanksi
pembebasan sementara.

2. Perencana yang dijatuhi sanksi pembebasan sementara,


diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Perencana.

3. Sejak Januari 2021, Pejabat Fungsional Perencana yang


tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal
dikenakan sanksi berdasarkan PP No. 53 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.

22
Pemberhentian dan Pengangkatan Kembali

!
Dapat diangkat kembali sesuai
dengan jenjang jabatan terakhir
apabila tersedia kebutuhan
Jabatan Fungsional Perencana.

Dapat dipertimbangkan dalam hal:


a.tidak memenuhi kualifikasi
pendidikan yang dipersyaratkan;
b.tidak memenuhi standar
kompetensi;
c.Tidak mencapai AK minimal
23
23
Penilaian Kinerja PNS Fungsional Perencana
DESEMBER TAHUN Y / DESEMBER TAHUN
JANUARI TAHUN Y+1 Y+1 / JANUARI
PENILAIAN
TAHUN Y+2
1. Renstra Instansi PERILAKU SKP
2. Cascading IKU UK
3. SKP Atasan Langsung
PENILAIAN
KUALITAS KELUARAN
REALISASI SKP
SASARAN
CAPAIAN DAN
KINERJA
REALISASI SKP
PEGAWAI (SKP)
DOKUMEN PENILAIAN
BUKTI FISIK SKP ANGKA KREDIT
BUTIR-BUTIR KEGIATAN
TUGAS UTAMA
PERENCANA
24
Tata Cara Pengumpulan Angka Kredit

NO.

25
Kelebihan Angka Kredit

Akumulasi AK yang
Jenjang AK yang dimiliki diperlukan untuk
Nomor Nama Golongan Kelebihan AK.
Jabatan saat ini naik Gol. (pada
Tahun 2020)
Kelebihan AK (210-200 = 10 AK)
akan menjadi nol (0), karena
kelebihan AK tersebut hanya dapat
Sdr. Ahmad Perencana SK PAK 1 April Naik ke Gol. III/c
H.1.a III/b digunakan untuk kenaikan pangkat/
Susetyo Ahli Pertama 2018, AK 210 (butuh AK 200)
golongan satu tingkat lebih tinggi
yang berada dalam satu jenjang
jabatan di Tahun 2020.
Kelebihan AK (810-550 = 260 AK)
tidak dapat digunakan untuk ke Gol.
IV/c, karena kelebihan AK tersebut
Sdr. Elbinsar Perencana SK PAK 1 Oktober Naik ke Gol. IV/b hanya dapat digunakan untuk
H.1.b IV/a
Pandjaitan Ahli Madya 2018, AK 810 (butuh AK 550) kenaikan pangkat/ golongan satu
tingkat lebih tinggi yang berada
dalam satu jenjang jabatan di Tahun
2020.

Keterangan:
AK: Angka Kredit; PAM: Perencana Ahli Muda; AKMT: Angka Kredit Minimal Tahunan; AK Kum: Angka Kredit
26
Kumulatif
Kelebihan Angka Kredit
No. Nama Status Saat Ini Ketentuan Dalam SE Menteri PPN No.11/2020 Keterangan
Gol SK Pengangkatan AK KUM Kronologis SK AK KUM
Terakhir dalam SK Pangkat dalam SK
Terbaru Terbaru
H.2a Fuad Basori III/c per 1 April 2019 420 AK Kumulatif untuk naik ke - 0 AK yang dibutuhkan untuk
III/d = 300 naik ke III/d = 300
Naik Gol./Pangkat Paling
cepat 2 Tahun AK Fuad Basori berdasarkan
Kelebihan AK gol.III/c = Kepmenpan No.16/2001 =
420-300 = 120 420
AK setelah digunakan
untuk naik ke gol.IIId = 0 AK gol.III/d = 300
Fuad Basori dapat naik ke
gol.III/d dengan kelebihan
AK = 120
(420 - 300 = 120)

Berdasarkan SE MenPPN
No.11/2020 maka sisa 120
AK Fuad Basori dianggap
hangus dan kembali ke 0

Di Bulan Oktober 2020 Fuad


Basori tidak perlu
menambah AK karena
sudah dapat diangkat ke
III/d di Bulan April 2021
Keterangan:
AK: Angka Kredit; PAM: Perencana Ahli Muda; AKMT: Angka Kredit Minimal Tahunan; AK Kum: Angka Kredit
27
Kumulatif
Kelebihan Angka Kredit
No. Nama Status Saat Ini Ketentuan Dalam SE Menteri PPN No.11/2020 Keterangan
Gol SK Pengangkatan AK KUM Kronologis SK AK KUM
Terakhir dalam SK Pangkat dalam SK
Terbaru Terbaru
H.2b Ivan Saiful III/c per 1 Oktober 420 AK Kumulatif untuk naik ke 0 AK yang dibutuhkan untuk
2019 II/d = 300 naik dari gol.IIIc ke III.d = 100
Naik Gol./Pangkat Paling
cepat 2 Tahun AK Ivan Saiful berdasarkan
Kelebihan AK gol.IIIc = 420- Kepmenpan No.16/2001 =
300 = 120 420
Okt 2020 Ivan Saiful belum
dapat naik gol karena masa AK gol.IIId = 400
kenaikan gol belum 1 (satu) Ivan Saiful belum dapat naik
tahun ke gol.IIId meskipun
Kebijakan: Ivan Saiful wajib kelebihan 20 AK untuk naik ke
mengumpulkan 50% dari gol.IIId
syarat AK minimal JFP (420 - 400 = 20)
Muda per tahun (50% dari
25 = 12,5 AK) pada Tahun Di Bulan Oktober 2020 Ivan
2021 Saiful belum dapat naik ke
gol.IIId karena baru 1 (satu)
tahun naik dari gol.IIIb ke III.c

Berdasarkan SE MenPPN
No.11/2020, tahun 2021 Ivan
Saiful hanya wajib
mengumpulkan 50% dari AK
minimal JFP Muda (25 AK)
untuk dapat naik ke gol.IIId
namun setelah naik ke gol.IIId
pada Oktober 21 AK Ivan
Saiful kembali menjadi 0
Keterangan:
AK: Angka Kredit; PAM: Perencana Ahli Muda; AKMT: Angka Kredit Minimal Tahunan; AK Kum: Angka Kredit
28
Kumulatif
Cara Menggunakan Kelebihan Angka Kredit

Refers ke slide 9

Kelebihan AK yang tidak


dapat diperhitungkan
kembali
29
Ketentuan Lain-Lain

30
Ketentuan Lain-Lain

31
ZONA INTEGRITAS
PUSBINDIKLATREN
BAPPENAS

• Pimpinan dan staf Pusbindiklatren telah


menandatangani Pakta Integritas dalam
memberikan pelayanan. irtama.bappenas.go.id/wbs

• Pimpinan dan staf Pusbindiklatren


memberikan pelayanan secara benar,
akurat, profesional, dan berkualitas.

• Pimpinan dan staf Pusbindiklatren TIDAK


MENERIMA GRATIFIKASI dalam
memberikan pelayanan.

• Pelaksanaan tugas internal dan pelayanan


publik Pusbindiklatren BEBAS KORUPSI,
KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN) SERTA
BEBAS BENTURAN KEPENTINGAN.
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020
tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024

PERAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS PERAN PUSBINDIKLATREN BAPPENAS

1
Peningkatan Kampanye Publik Tentang Bahaya

1 Sebagai Regulator: Penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika


Sosialisasi melalui media sosial, Majalah Simpul Perencana,
dan pada saat pelaksanaan kegiatan-kegiatan
1
• Mengoordinasikan perencanaan
kegiatan dan penganggaran untuk
T OP ! !! Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkotika
S
pelaksanaan RAN P4GN 2020-2024
KA
• Melakukan pemantauan dan
KO TI dan Prekursor Narkotika
2
R
Tes urin kepada seluruh pegawai; Surat Pernyataan Bebas Narkoba

NA
evaluasi pelaksanaan RAN P4GN sebagai persyaratan penerima beasiswa Pusbindiklatren
Tahun 2020-2024

Sebagai Kementerian/Lembaga Pelaksana Pengembangan Pendidikan


2 RAN P4GN Tahun 2020-2024 Antinarkotika dan Prekursor Narkotika
Memasukkan materi antinarkotika dan prekursor narkotika ke dalam materi program 3
diklat (pada saat pembukaan dan briefing)
TERIMA KASIH
PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN PERENCANA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Alamat: Jalan Proklamasi 70, Jakarta | Telepon: 021-31928280, 31928285, 31928279
Pos-el: pusbindiklatren@bappenas.go.id | Situs Web: www.pusbindiklatren.bappenas.go.id

34
Tata Cara Penilaian Angka Kredit

35
Tata Cara Penilaian Angka Kredit

36
Status Pembebasan Sementara
yang Dapat Diangkat Kembali

37
Status Pembebasan Sementara
yang Tidak Dapat Diangkat Kembali

38
Tata Cara Pemberhentian dari Perencana

Mengundurkan diri dari jabatan

39
Tata Cara Pemberhentian dari Perencana
Diberhentikan sementara sebagai PNS

Status Saat ini Ketentuan dalam SE Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 11 Tahun 2020
No. Nama Contoh Golongan
Kronologis Keterangan

diberhentikan dari JFP oleh pejabat yang


diberhentikan sementara dari PNS
berwenang karena diberhentikan sementara
sebagai PNS
apabila dalam penyelidikan tidak dinyatakan
bersalah, maka dapat diangkat kembali sesuai
J.2 Iwan Sudrajat IV/b sedang dalam kondisi PermenPAN RB No. 4 Tahun 2020 tentang JFP
penyelidikan mengenai kasus Pasal 48 ayat (3); apabila tersedia kebutuhan JFP
pidana korupsi sebagai tersangka dan ayat (4); pengangkatan dengan
menggunakan AK terakhir dan dapat ditambah
dengan AK dari penilaian pelaksanaan tugas
perencanaan selama diberhentikan

40
Tata Cara Pemberhentian dari Perencana
Menjalani cuti di luar tanggungan
negara

41
Tata Cara Pemberhentian dari Perencana
Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan

42
Tata Cara Pemberhentian dari Perencana
Ditugaskan penuh pada Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan
Pengawas, dan Jabatan Pelaksana

43
Tata Cara Pemberhentian dari Perencana
Tidak memenuhi persyaratan Jabatan

44
Tata Cara Pengangkatan Kembali Sebagai Perencana

45
Penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai Perencana

46
OUTLINE JUKLAK JFP
• BAB I : Ketentuan Umum
• BAB II : Kedudukan, Tugas Jabatan, Kategori, Jenjang Jabatan, Pangkat Dan Golongan
• BAB III : Unsur Kegiatan Dan Uraian Kegiatan
• BAB IV : Kewenangan Pengangkatan
• BAB V : Penetapan Kebutuhan Dan Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional
• BAB VI : Uji Kompetensi
• BAB VII : Tata Cara Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah/Janji
• BAB VIII : Target Angka Kredit Minimal Dan Angka Kredit Pemeliharaan
• BAB IX : Penilaian Kinerja Dan Hukuman Disiplin
• BAB X : Pengusulan, Penilaian, dan Penetapan Angka Kredit
• BAB XI : Tim Penilai dan Tim Teknis
• BAB XII : Kenaikan Jabatan, Kenaikan Pangkat Dan Kebutuhan Angka Kredit
• BAB XIII : Pengembangan Dalam Jabatan Fungsional
• BAB XIV : Pemberhentian dan Pengangkatan Kembali
• BAB XV : Ketentuan Peralihan
• BAB XVI : Ketentuan Penutup
• Form-Form
47

Anda mungkin juga menyukai