Anda di halaman 1dari 6

Makalah Prosedur Pemeberhentian Pegawai

Kelompok 2
Nhayla Afwa
Anisa Nuraeni
Kareena Adinda
Repa Sapira
Rina Silviana
Wahyuni
Pandahuluan
Daftar isi
A. Faktor-Faktor Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian berarti pemutusan hubungan kerja antara karyawan dangan suatu
badan usaha atau pemerintah. Pemberhentian pegawai addalah pemutusan hubungan kerja,
baik untuk sementara maupun untuk sementara maupun untuk selamanya yang dilakukan oleh
perusahaan atas permintaan pegawai atau karena kehendak pihak perusahaan.

1. Konsep Pemberhentian Pegawai Pemberhentian


Pegawai merupakan pemberhentian yang menyebabkan yang bersangkutan tidak
lagi berkedudukan sebagai pegawai/karyawan. Pemberhentian dari jabatan negeri adalah
pemberhentian yang menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi bekerja pada satuan
organisasi negara, tetapi masih berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pemberhentian
pegawai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil
dan pemberhentian dari jabatan negeri. Pemberhentian pegawai adalah pemberhentian
yang mengakibatkan pegawai yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai pegawai .
Adapun pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang mengakibatkan
pegawai yang bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu satuan organisasi, tetapi berstatus
Pegawai Negeri Sipil.

2. Penyebab Pemberhentian Pegawai


Pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu kesatuan organisasi , baik
sebagai pegawai tetap maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pegawai yang
telah mencapai batas usia pensiun sesuai dengan ketentuan yang berlaku, diberhentikan
dengan hormat sebagai pegawai. Demikian pula pegawai yang sebelum mencapai batas usia
pensiun mengajukan permohonan berhenti sebagai pegawai atas permintaan/ kemauan
sendiri , diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai dengan mendapat hak - hak
kepegawaian sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
c. Persyaratan Administrasi yang Harus Dilengkapi oleh Pegawai Negeri Sipil yang
Meminta Berhenti (Pensiun Dini)

Berikut persyaratan administrasi yang harus dilengkapi oleh Pegawai Negeri Sipil
yang meminta berhenti akan pensiun dini .
1 ) Usia minimal lima puluh tahun , masa kerja dua puluh tahun .
2 ) Data Perorangan Calon Pensiun ( DPCP ).
3 ) Surat Permintaan Pembayaran Pensiun Pertama ( SPPP )
4 ) Fotokopi surat Keputusan Calon Pegawai Negari Sipil
5 )Fotokopi Surat Keputusan Pegawai Negeri Sipil.
6 ) Fotokopi Surat Keputusan Pangkat terakhir .
7 ) Fotokopi Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala terakhir
8) Fotokopi Kartu Pegawai .
9) Fotokopi Kartu pegawai.
10) Fotokopi SK Jabatan terakhir ( bagi yang menduduki jabatan ) .
11) Fotokopi KSK ( legalisir Camat / Lurah ) .
12) Fotokopi Surat Nikah ( legalisir KUA ).
13) Fotokopi Akte Kelahiran yang bersangkutan ( legalisir Kantor Catatan Sipil ) .
14) Fotokopi Akta Kelahiran Anak ( legalisir Kantor Catatan Sipil ) .
15) Fotokopi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan ( DP - 3 ) tahun terakhir .
16) Surat keterangan tidak pernah mendapat hukuman disiplin tingkat ringan/berat .
16 ) Kartu istri / kartu suami.
17) Pas foto hitam putih terbaru ukuran 3 x 4 cm = lima lembar bagi golongan sampai
dengan III /d , tujuh lembar bagi golongan IV / a sampai dengan IV / b dan 10 ( sepuluh )
lembar bagi golongan IV / c ke atas .
18) Berkas dibuat rangkap tiga lembar .

3. Kebijakan Pesangon Perusahaan


Bagi pegawai yang diberhentikan secara tidak hormat , otomatis pegawai tersebut
tidak akan mendapatkan pesangon . Sebaliknya , pegawai yang diberhentikan secara hormat
oleh perusahaan atau instansi maka konsekuensinya adalah perusahaan harus memberikan
uang pesangon yang aturannya sesuai dengan yang diberlakukan dalam undang - undang .

Kriteria besarnya uang pesangon bagi pegawai yang diberhentikan , antara lain
sebagai berikut .
1) Masa kerja sampai 1 ( satu ) tahun , diberikan pesangon sebesar satu bulan upah bruto.
2) Masa kerja 1-2 tahun , diberikan pesangon sebesar dua bulan upah bruto.
3) Masa kerja 2 sampai 3 tahun kerja , diberikan pesangon sebesar tiga bulan upah bruto.
4) Masa kerja 4 tahun dan seterusnya , diberikan pesangon sebesar 4 bulan upah bruto .
Pemberhentian pegawai hendaknya berdasarkan peraturan dan perundang undangan
yang ada agar tidak menimbulkan masalah .
Pemberhentian harus dilakukan dengan cara yang sebaik - baiknya , sebagaimana
pada saat mereka diterima menjadi karyawan . Dengan demikian , tetap terjalin hubungan
informal yang baik antara perusahaan dengan mantan karyawan . Proses pemberhentian
karyawan harus menurut prosedur sebagai berikut .

a) Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan.

b) Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan

c) Musyawarah pimpinan serikat buruh , pimpinan perusahaan , dan P4D .

d) Musyawarah pimpinan serikat buruh , pimpinan perusahaan , dan P4P .

e) Pemutusan berdasarkan keputusan pengadilan negeri .

Anda mungkin juga menyukai