Pengertian disiplin
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan/organisasi
dan norma-norma yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela
menaati peraturan. Kesediaan adalah suatu kemauan melaksanakan ketetapan.
PP Nomor 53 Tahun 2010 (Dulu PP No. 30/1980) ⇒ Mengatur tentang disiplin pegawai negeri
sipil (PNS). Menetapkan kewajiban dan larangan, hukuman disiplin (pelanggaran, tingkat dan
jenis hukuman disiplin, pejabat yang berwenang menghukum, tata cara pemeriksaan,
penjatuhan dan penyampaian keputusan hukuman).
Peraturan disiplin PNS terbaru terdapat pada PP Nomor 94 Tahun 2021.
Pelanggaran disiplin berat dapat diberikan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat karena melanggar PP 53 tahun 2010 (Disiplin PNS).
Pemberhentian sesuai dengan PP Nomor 32 tahun 1979 (Pensiun).
● PP No. 32 tahun 1979
- Pemberhentian atas permintaan sendiri, diberhentikan dengan hormat.
- Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun.
- Pemberhentian karena penyederhanaan organisasi (perampingan)/likuidasi
- Pemberhentian karena melakukan pelanggaran (sumpah/janji, dihukum penjara, mengubah
Pancasila dan UUD 45, menentang negara/pemerintah dsb.)
- Pemberhentian karena tak cakap jasmani dan rohani
- Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang
- Pemberhentian karena lain-lain (setelah Cuti di Luar Tanggungan Negara tidak melaporkan diri
kembali)
- Mengatur juga hak-hak kepegawaian yang diberhentikan dengan hormat. Bila telah mencapai
umur sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun dapat diberikan
hak pensiun. Bila kurang umurnya dapat diberikan uang tunggu, paling lama 1 (satu) tahun dan
dapat diperpanjang tiap-tiap kali paling lama satu tahun
Alasan pemberhentian
1. Undang-undang
UU No. 12 tahun 1964 (KUHP) ⇒ dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan
dari suatu perusahaan (karyawan anak-anak, karyawan WNA/masalah pelanggaran imigrasi,
terlibat organisasi terlarang, dsb.)
2. Keinginan Perusahaan
Diberhentikan atau dipecat sesuai UU No. 12 tahun 1964 (KUHP) ⇒ harus seizin P4D (Panitia
Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah), P4P (Panitia Penyelesaian Perselisihan
Perburuhan Pusat), serta tergantung status kepegawaian yang bersangkutan (adanya proses
pemberhentian)
● Konsekuensi
1) Mereka yang masa percobaan ⇒ tidak diberikan pesangon
2) Mereka yang status kontrak ⇒ tanpa pesangon
3) Karyawan status tetap harus diberikan pesangon (𝑠𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑚𝑜𝑛𝑒𝑦) sesuai dengan lamanya
kerja di perusahaan tersebut
- Masa kerja - 1 tahun ⇒ 1 bulan upah bruto
- Masa kerja 1-2 tahun ⇒ 2 bulan upah bruto
- Masa kerja 2-3 tahun ⇒ 3 bulan upah bruto
- Masa kerja > 3 tahun ⇒ 4 bulan upah bruto
Di samping itu dapat diberikan uang jasa (uang tambahan selain pesangon yang diberikan oleh
perusahaan jika seseorang telah berhenti bekerja):
- Masa kerja 5-10 tahun ⇒ 1 bulan upah bruto
- Masa kerja 10-15 tahun ⇒ 2 bulan upah bruto
- masa kerja 15-20 tahun ⇒ 3 bulan upah bruto
- Masa kerja 20-25 tahun ⇒ 4 bulan upah bruto
- Masa kerja >25 tahun ⇒ 5 bulan upah bruto
- Biasanya telah tercantum di peraturan perusahaan, tak boleh lebih rendah
● Tahapan pemberhentian
1. Perundingan karyawan dan pimpinan
2. Perundingan antara serikat buruh dan pimpinan
3. Perundingan P4D dengan pimpinan perusahaan
4. Perundingan P4P dengan pimpinan
5. Keputusan Pengadilan
(Tiap tahapan harus urut, tapi tidak dilalui semua. jika tahap 1 sudah memberikan solusi dan
kedua belah pihak sepakat maka tidak lanjut tahap berikutnya. Namun, jika belum ada
kesepakatan maka lanjut ke tahap berikutnya. Setiap tahap terjadi transaksi atau tawar
menawar agar proses dapat cepat terselesaikan dan tidak harus ke tahap selanjutnya)
3. Keinginan karyawan
Mengajukan permohonan berhenti dengan alasan-alasan:
1) Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua
2) untuk berwiraswasta
3) kesehatan yang kurang baik
4) untuk melanjutkan pendidikan
5) Alasan dapat dibuat-buat karena ketidakpuasan (tak ada promosi, madesu/masa depan
suram, dsb.)
4. Pensiun
UU menetapkan umur pensiun, karena dianggap mereka tidak lagi produktif sekitar 55 tahun
atau 15 tahun telah bekerja (UU-ASN/2014: usia pensiun PNS adalah 58 tahun).
Dimungkinkan pensiun muda karena sakit atau alasan lain.
Mereka yang pensiun memperoleh uang pensiun yang besarnya diatur UU (untuk PNS,
sedangkan untuk perusahaan diatur sendiri). Bagi pegawai negeri akan menerima secara
bulanan, sedangkan bagi swasta diberikan pesangon saat ditetapkan pensiun.
Pembayaran pensiun adalah pengakuan/ penghargaan atas pengabdian seseorang.
Mereka merasa aman dan “𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟” rendah.
6. Kesehatan karyawan
Kesehatan karyawan dapat menjadi alasan untuk pemberhentian. Bisa didasarkan atas
keinginan perusahaan (terutama kalau penyakitnya mudah menular atau karena karyawan tidak
mampu). Dapat dicek dulu ke dokter ahli (atau untuk PNS ke Tim Penguji Kesehatan).
7. Meninggal dunia
Karyawan yang meninggal dunia secara otomatis putus hubungan dengan perusahaan.
Perusahaan memberikan pensiun atau pesangon bagi keluarga yang ditinggalkan. Bahkan ada
perusahaan yang memberikan asuransi.
8. Perusahaan dilikuidasi
Karyawan akan dilepas jika perusahaan dilikuidasi/ ditutup atau bangkrut.
Bangkrutnya perusahaan harus didasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sedangkan karyawan yang dilepas mendapat pesangon sesuai dengan ketentuan.
Kerugian Perusahaan:
● Terutama apabila perusahaan dibebani kewajiban pesangon dsb.
● Karena harus mengeluarkan biaya pencarian ganti, seleksi maupun pelatihan karyawan
● Kemacetan produksi yang timbul karena karyawan terlatih keluar (peluang hilang)
Kenapa ASN tidak bisa ikut berpolitik ⇒ tanggung jawab dan kewajiban ASN (PP 94
2021)
● mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, danf atau
golongan; (Kewajiban)
● memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Ralryat, calon anggota
Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Ralryat Daerah
dengan cara : (Larangan)
○ ikut kampanye;
○ menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
○ sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
○ sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
○ membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
○ mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan
calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian
barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat; dan/atau
○ memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk.
2) Analisis kebutuhan
a. Merinci lebih lanjut dari USULAN menjadi sasaran dan spesifikasi pemakai
b. Menemukan masalah sesungguhnya dan mengembangkan strategi untuk memenuhi
kebutuhan
c. Mencakup analisis biaya dan manfaat secara rinci
d. 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑒 𝑜𝑓𝑓 dalam berbagai alternatif yang ada agar diputus top manajer.
𝑻𝒓𝒂𝒅𝒆 𝒐𝒇𝒇 adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau
lebih.
3) Spesifikasi sistem
a. Merumuskan sistem dari segi pemakai
b. Berbagai fungsi dasar dijelaskan serinci mungkin untuk menentukan urutan kegiatan
pemrosesan
c. Semua produk akhir juga dibicarakan
d. Semua fungsi manual disyaratkan
e. Tingkat akurasi, jangka waktu ditetapkan
4) Desain sistem
a. Sistem keseluruhan dirinci secara spesifik agar semua fungsi dapat diperiksa dan semua
program dapat disebutkan
b. Perancang sistem menentukan bagaimana sistem dapat mencapai sasaran
c. program komputer dibuat dengan memperhatikan perangkat keras ataupun
perangkat lunak yang ada
5) Pengembangan sistem
a. Program komputer dibuat
b. Fungsi manusia dijabarkan dalam bentuk deskripsi dan spesifikasi pekerjaan
c. Semua bagian sistem diuji dengan data yang diberikan calon pemakai
d. Berbagai program latihan dikembangkan dan dilakukan “𝑑𝑢𝑚𝑚𝑦 𝑡𝑒𝑠𝑡” maupun data
sesungguhnya
6) Instalasi & konversi
a. Pelaksanaan pekerjaan di tempat calon pemakai diuji
b. Dilaksanakan dengan data sesungguhnya dan calon pelaksana kerja sebenarnya
c. Penyesuaian dilakukan
d. Sistem berjalan seperti yang diharapkan
7) Evaluasi
a. Kerja sistem diukur dengan sasaran yang telah ditetapkan pada tahap awal
b. Biaya pelaksanaan sistem, akurasi, ketepatan laporan dan berbagai karakteristik operasional
lainnya dievaluasi dan dilaporkan kembali pada manajemen
c. Modifikasi masih dapat dilakukan.
Pengertian integrasi
Merupakan kegiatan yang menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan
perusahaan agar tercipta kerjasama yang memberikan kepuasan bersama
Asas motivasi :
1. Asas mengikutsertakan
2. Asas komunikasi
3. Asas pengakuan
4. Asas wewenang yang didelegasikan
5. Asas perhatian timbal balik
Model Motivasi
a) Tradisional ⇒ insentif
b) Hubungan manusia ⇒ mengakui kebutuhan sosial dan membuat merasa berguna
c) Sumber daya manusia ⇒ karyawan dimotivasi oleh banyak faktor
Jenis Motivasi
a) Positif ⇒ penghargaan
b) Negatif ⇒ hukuman
3. Kepemimpinan
Pola kepemimpinan
a) Formal ⇒ resmi, diangkat, ada aturan hierarki. disebut Kepala (𝑯𝒆𝒂𝒅). proses agar diterima
b) Informal⇒ tidak atas pengangkatan, tidak ada hierarki. disebut Ketua (𝑳𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓). lebih efektif
Kepemimpinan Pancasila
Berdasarkan kepada kehidupan kemasyarakatan berdasarkan Pancasila dan UUD‘45. Tokoh
dengan kepemimpinan ini antara lain: Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta.
a) Ing Ngarso Sung Tulodo ⇒ di depan pantas diteladani
b) Ing Madyo Mangun Karso ⇒ di tengah memberikan semangat untuk bekerja keras dan
kreatif
c) Tut Wuri Handayani ⇒ di belakang mengawasi termasuk memberikan dorongan
Gaya Kepemimpinan
a) Otoriter (mutlak)
b) Kepemimpinan partisipatif
c) Kepemimpinan delegatif
d) Kepemimpinan Situasional
Tipe Kepemimpinan
a) Otokratis
b) Militeristis
c) Paternalistis
d) Karismatik
e) Demokratis
5. 𝑪𝒐𝒍𝒍𝒆𝒄𝒕𝒊𝒗𝒆 𝑩𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊𝒏𝒊𝒏𝒈
Merupakan perundingan antara pimpinan perusahaan dengan pimpinan serikat buruh dengan
memperhatikan masing-masing kepentingan. Mendekati demokrasi liberal.