Anda di halaman 1dari 2

Contoh kasus kelompok 5 :

PNS yang berstatus terpidana kasus tindak pidana korupsi diberhentikan tidak dengan
hormat. Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara menyatakan bahwa PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena dihukum penjara atau
kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya
dengan jabatan dan/atau pidana umum.

Hal ini juga diatur dalam Pasal 250 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS yang menyebutkan bahwa PNSdiberhentikan tidak dengan hormat
apabila dipidana dengan pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau
tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum.
Pemberhentian dimaksud ditetapkan terhitung mulai akhir bulan sejak putusan pengadilan atas
perkaranya yang telah memiliki kekuatan hukum tetap sebagaimana ketentuan pasal 252
peraturan tersebut.

Jeratan hokum yang diberikan:

Pemerintah telah menerbitkan peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang


manajemen PNS. Salah satu hal yang diatur dalam PP tersebut yaitu perihal pemberhentian PNS
secara tidak hormat. Berikut kriteria yang membuat PNS diberhentian secara tidak hormat:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Dipidana dengan pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hokum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan
atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana
umum.
c. Menjadi anggota dan/atau partai politik
d. Dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memilii
kekuatan hokum tetap karena melakukan tindak pidana denagn hukuman pidana penjara
paling singkat 2tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana.
Sedangkan PNS yang dipidana kurang dari 2tahun berdasarkan putusan pengadilan
karena melakukan tindak pidana berencana, menurut PP ini, diberhentikan secara
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.

Dapat disimpulkan bahwa dalam PP tersebut, menyebutkan bahwa PNS diberhentikan secara
tidak hormat tidak atas permintaan pribadi apabila melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat
berat. PP ini juga menegaskan, PNS yang terbukti menggunakan ijazah palsu dalam pembinaan
kepegawaian diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri.

Salah satu contoh dasar anti korupsi yang mendukung yaitu adanya sangsi pemberhentian PNS
secara tidak hormat dari jabatannya. Sanksi tersebut dianggap telah sesuai, karena tindakan PNS
yang melanggar UU, menerima suap, dan jenis korupsi-korupsi lainnya termasuk perbuatan yang
telah melecehkan penegakan hokum di Indonesia. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut?
Jelaskan.
Setuju, karena PNS yang telah tersangkut kasus korupsi dan ditetapkan sebagai terpidana
ataupun mantan terpidana sangat pantas diberhentikan denagn tidak hormat dari jabatannya agar
memberkan efek jera kepada PNS tersebut, dan jika sanksi pemberhentian ini tidak diberikan
dihawatirkan akan menimbulkan bibit-bibit koruptor baru karena dirasa kurang memberikan efek
jera dan terlalu bagi PNS tersebut.

Anda mungkin juga menyukai