Anda di halaman 1dari 8

PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION)

Pemberian Uang Pemberhentian Sementara terhadap Aparatur Sipil Negara di


Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang Tersandung Permasalahan Hukum

A. Duduk Permasalahan

Berdasarkan Surat Sekretaris Daerah Kota Samarinda Nomor : 800/9926/300.04


tanggal 09 Oktober 2023 perihal Permohonan Pendapat Hukum (Legal Opinion)
bahwa terdapat beberapa orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan
Pemerintah Kota Samarinda yang tersandung permasalahan hukum baik Tindak
Pidana Korupsi maupun Tindak Pidana Umum yang telah ditetapkan sebagai tersangka
dan ditahan. Dalam rangka antisipasi upaya pengambilan keputusan/kebijaksanaan
yang akan dilaksanakan maka diperlukan pendapat hukum terkait pemberhentian
sementara beberapa ASN yang tersandung permasalahan hukum tersebut khususnya
beberapa pasal di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil antara lain :

1. Pasal 276 huruf c menyatakan bahwa PNS diberhentikan sementara, apabila


ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana;

2. Pasal 281 menyatakan bahwa :


a. Ayat (1) PNS yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 276 huruf c tidak diberikan penghasilan;
b. Ayat (2) PNS yang diberhentikan sementara sebagaimana pada ayat (1)
diberikan uang pemberhentian sementara;
c. Ayat (3) Uang pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari penghasilan jabatan terakhir
sebagai PNS sebelum diberhentikan sementara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. Ayat (4) uang pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan pada bulan berikutnya sejak ditetapkannya pemberhentian
sementara.

1
B. Permasalahan Hukum

1. Apakah PNS yang ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana tetap
diberikan uang pemberhentian sementara?

2. Apakah uang pemberhentian sementara yang diberikan terhadap PNS yang


ditahan menjadi tersangka tindak pidana diberikan sebesar 50 % (lima puluh
persen) sebanyak 1 (satu) kali pada bulan berikutnya atau diberikan sampai
dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht) ?

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2023 Tentang Aparatur Sipil


Negara;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang
PerubahanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;

3. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Petunjuk


Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

D. Pendapat Hukum

1. Bahwa dalam Pasal 75 UU 23/2023 Tentang ASN menyatakan “Pada saat Undang-
Undang ini mulai berlaku, semua peraturan pemndang-undangan yang
merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54941),
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
dalam Undang-Undang ini”.

2. Bahwa “pemberhentian sementara sebagai PNS adalah pemberhentian yang


mengakibatkan PNS kehilangan statusnya sebagai PNS untuk sementara waktu”.
Hal ini terdapat dalam ketentuan Pasal 1 angka 22 Peraturan Presiden Republik

2
Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

3. Bahwa pemberhentian sementara sebagai PNS salah satunya adalah karena yang
bersangkutan telah ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana sebagaimana
diatur sebagai berikut :

- Pasal 53 ayat 2 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil


Negara
“Pegawai ASN yang ditahan karena menjadi tersangka atau terdakwa
dilakukan pemberhentian sementara untuk mendukung proses hukum.”
- Pasal 276 huruf c Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
“PNS diberhentikan sementara apabila ditahan karena menjadi tersangka
tindak pidana.”
- Pasal 277 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil
“PNS yang ditahan menjadi tersangka tindak pidana diberhentikan sementara
sebagai PNS.”

4. Bahwa pemberhentian sementara PNS yang ditahan karena menjadi tersangka


tindak pidana berlaku sejak PNS yang bersangkutan ditahan. Hal ini berdasarkan
ketentuan sebagai berikut :

- Pasal 280 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017


tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas

3
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
“Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276 huruf c
berlaku sejak PNS ditahan”.
- Pasal 40 ayat (1) Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil
“Pemberhentian sementara bagi PNS yang ditahan karena menjadi tersangka
tindak pidana berlaku sejak PNS ditahan.”

5. Bahwa penahanan yang dimaksud tidak hanya penahanan di rumah tahanan


namun termasuk penahanan diluar rumah tahanan serta penangguhan
penahanan dari pengadilan sebagaimana terdapat dalam ketentuan Pasal 40
ayat (3) Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

“Penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk penahanan yang


harus dijalani pada rumah tahanan, penahanan yang tidak harus dijalani pada
rumah tahanan (tahanan rumah atau tahanan kota), maupun penangguhan
penahanan dari pengadilan.”

6. Bahwa terhadap PNS yang diberhentikan sementara karena ditahan sehubungan


menjadi tersangka tindak pidana tidak diberikan penghasilan. Hal ini berdasarkan
ketentuan sebagai berikut :

- Pasal 281 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
“PNS yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276
huruf c tidak diberikan penghasilan”.
- Pasal 40 ayat (5) Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil.

4
“PNS yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tidak diberikan penghasilan.”

7. Bahwa jumlah uang pemberhentian sementara yang diberikan kepada PNS yang
diberhentikan sementara karena ditahan adalah sebesar 50 % dari penghasilan
jabatan terakhir nya. Hal ini sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

- Pasal 281 ayat (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11


Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
“Uang pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari penghasilan jabatan terakhir
sebagai PNS sebelum diberhentikan sementara sesuai ketentuan perundang-
undangan.”
- Pasal 40 ayat (6) dan (7) Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil.
(6) Uang pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
diberikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari penghasilan jabatan terakhir
sebagai PNS sebelum diberhentikan sementara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(7) Penghasilan jabatan terakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (6), terdiri
dari gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dan tunjangan
kemahalan umum apabila ada sampai dengan ditetapkannya peraturan
pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan dan fasilitas PNS berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

8. Bahwa pemberian uang pemberhentian sementara kepada PNS yang


diberhentikan sementara karena ditahan dilakukan pada bulan berikutnya sejak
ditetapkannya pemberhentian sementara. Hal ini berdasarkan ketentuan sebagai
berikut :

5
- Pasal 281 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
“Uang pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
diberikan pada bulan berikutnya sejak ditetapkannya pemberhentian
sementara.”
- Pasal 40 ayat (8) Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil.
“Uang pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
diberikan pada bulan berikutnya sejak ditetapkannya pemberhentian
sementara.”

9. Bahwa berdasarkan ketentuan sebagaimana terdapat pada poin 8 di atas tidak


disebutkan secara tegas apakah uang pemberhentian sementara yang diberikan
hanya 1 bulan atau setiap bulan. Namun dari pengertian kata “sejak” menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu kata penghubung untuk menandai mulai
dari; dari. Hal ini berarti dapat diartikan bahwa pemberian uang pemberhentian
sementara dilakukan pada bulan berikutnya mulai dari ditetapkannya
pemberhentian sementara sampai dengan berakhirnya pemberhentian
sementara. Selain itu jika dilihat ketentuan berikut dapat disimpulkan bahwa uang
pemberhentian sementara diberikan setiap bulannya

- Pasal 283 ayat (1) huruf b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
(1) PNS yang dikenakan pemberhentian sementara pada saat mencapai Batas
Usia Pensiun:

6
b. apabila berdasarkan putusan pengadilan dinyatakan tidak bersalah,
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendapat hak
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan memperhitungkan uang pemberhentian sementara
yang sudah diterima, terhitung sejak akhir bulan dicapainya Batas Usia
Pensiun.

- Pasal 40 ayat (12) huruf b Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik


Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil.

b. apabila sudah ada surat perintah penghentian penyidikan atau penuntutan


yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dibebaskan sebagai tersangka
atau berdasarkan putusan pengadilan dinyatakan tidak bersalah,
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendapat hak
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan memperhitungkan uang pemberhentian sementara yang sudah
diterima, terhitung sejak akhir bulan dicapainya Batas Usia Pensiun sebagai
berikut:

1. dengan memperhitungkan kekurangan 50% dari penghasilan jabatan


yang tidak dibayarkan selama menjalani pemberhentian sementara
sampai dengan yang bersangkutan mencapai Batas Usia Pensiun.

E. Kesimpulan

Bahwa setelah dilakukan analisis hukum berdasarkan peraturan perundang-


undangan sesuai dengan surat Walikota Samarinda Nomor 800/9926/300.04 Tanggal
09 Oktober 2023 Perihal Permohonan Pendapat Hukum (Legal Opinion) dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. PNS yang ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana dapat diberikan
uang pemberhentian sementara ;
2. Uang pemberhentian sementara yang diberikan terhadap PNS yang ditahan
menjadi tersangka tindak pidana sebesar 50 % (lima puluh persen) sejak PNS
tersebut ditahan hingga dibebaskannya tersangka dengan surat perintah

7
penghentian penyidikan atau penuntutan oleh pejabat yang berwenang atau
ditetapkannya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap;
3. Jika PNS tersebut kembali diaktifkan maka pembayaran penghasilan diberikan
sebagai berikut :
a. bagi PNS yang dinyatakan tidak bersalah, kekurangan bagian penghasilan
yang tidak diterima selama yang bersangkutan diberhentikan sementara
dibayarkan kembali dengan memperhitungkan uang pemberhentian
sementara yang sudah diterima; dan
b. bagi PNS yang dijatuhi pidana percobaan, kekurangan bagian penghasilan
yang tidak diterima selama yang bersangkutan diberhentikan sementara
tidak dibayarkan

F. Saran

Bahwa pengambilan keputusan terkait pemberian uang pemberhentian


sementara kepada PNS yang diberhentikan sementara karena ditahan sebaiknya
dikonsultasikan dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengingat terkait hal
tersebut BKN telah menerbitkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3
Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang salah
satunya mengatur terkait pemberhentian sementara bagi PNS.

Samarinda, 17 November 2023

Analis Hukum
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Kalimantan Timur

Anda mungkin juga menyukai