AFDALUDDIN
A042191023
KEPADA
AFDALUDDIN
A042191023
KEPADA
ii
iii
iv
PENGANTAR
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu persyaratan
hambatan yang penulis temukan dalam penulisan tesis ini. Namun, dengan kerja
keras dan tekad besar serta adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
tesis ini pada akhirnya dapat terselesaikan. Dengan segala kerendahan dan
Hasanuddin Makassar,
2) Bapak Prof. Dr. H. Syamsu Alam, SE. M.Si dan bapak Dr. Syamsuddin,
bentuk dukungan,
v
6) Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu.
Bila terdapat kekurangan dalam proses penyusunan tesis ini dari segi
penulis mohonkan maaf. Akhir kata, semoga tesis ini dapat menjadi khazanah
Makassar, 2021
Peneliti
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
This study was conducted with the aim of analyzing Asset Management and
Reporting at the West Sulawesi Provincial DPRD Secretariat Office as well as
obstacles in implementing Asset Management and Reporting at the West Sulawesi
Provincial DPRD Secretariat Office.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
ix
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 45
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 68
x
BAB I
PENDAHULUAN
beribu ribu pulau yang dibatasi dengan luasnya lautan, sehingga di dalam
atas daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi dibagi atas Kabupaten dan Kota.
1
2004 dan kemudian dipertegas dalam PP.No.41 Tahun 2007 tentang Organisasi
perubahan kedua atas peraturan gubernur sulawesi barat nomor 40 tahun 2016
tentang kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja sekretariat
daerah dan sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah provinsi sulawesi barat.
pengawasan. Salahsatu penunjang terlaksananya tugas dan fungsi serta tata kerja
yang baik pada Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Barat adalah pengelolaan
penopang dalam bekerja oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk
dapat mengelola aset secara memadai. Dalam pengelolaan aset pemerintah daerah
agar aset daerah mampu memberika kontribusi optimal bagi pemerintah daerah
yang sistematis dan terstrukturyang mencakup seluruh siklus hidup aset. Esensi
utama adalah terpenuhinya asas efisiensi di mana pengelolaan aset milik daerah
2
dalam menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah secara optimal.
Efisiensi dalam pengelolaan aset milik daerah adalah mutlak diperlukan karena
sehingga pengadaan aset milik daerah yang diperlukan harus benar-benar sesuai
dan terbatas pada yang diperlukan saja dengan maksud menghindari pemborosan
Disebuah instansi mempunyai bagitu banyak aset daerah yang harus dikelola
kebutuhan barang belum berjalan dengan lancar, serta proses pengadaan dan
penggunaan yang ada dilapangan. Selain itu nilai aset yang disajikan dalam neraca
aset Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Barat belum akuratnya dalam hal ini
data yang disajikan belum menggambarkan kondisi riil barang yang ada, hanya
klasifikasi barang, kesalahan kode barang, jumlah barang dan harga perolehan
3
tidak sama dengan akuntansi. Oleh karena itu, ketika ditemukan kesalahan pada
milik daerah perlu dikelola dengan baik, disebabkan barang daerah yang
tugas pokok dan fungsinya dalam menjalankan roda pemerintahan. Selain itu
organisasi itu sendiri dan proses yang merupakan rangkaian kegiatan organisasi
4
1) Bagaimana pelaksanaan Pengelolaan dan Pelaporan Aset Pada Kantor
umum. manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Barat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. PSAP Nomor 7 tentang akuntansi aset tetap
menjelaskan bahwa aset tetap merupakan suatu bagian utama aset pemerintah, dan
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
6
Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh suatu pemerintah, baik
yangberwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan satuan mata
Aset adalah barang, yang dalam pengertian hukum disebut benda bergerak,
baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), yang
mengelola aset daerah secara benar dan memadai, pemerintah daerah akan
7
pemerintah daerah akan memperoleh gambaran dan pedoman terkait kebutuhan
Barang milik daerah merupakan aset (harta atau kekayaan milik daerah
yang setiap tahunnya dapat mengalami peningkatan dan dilaporkan dalam laporan
keuangan pemerintah daerah. Barang milik daerah sebagai sumber daya material
seperti halnya manusia dan uang memerlukan proses manajemen yang baik agar
dapat digunakan dan dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai
atas badan APBN/APBD, barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah,
undang- undang atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang
tentunya memiliki aset, baik yang berwujud (tangible) maupun tidak berwujud
(intagible). Setiap aset yang dimiliki harus dikelola dengan efektif dan efisien
sehingga aset tersebut dapat memberikan manfaat bagi sektor swasta maupun
publik. Peran penting manajemen aset, baik di sektor swasta maupun publik,
semakin diakui dan tidak kalah dengan peran manajemen keuangan dan
8
manajemen sumber daya manusia. Pengelolaan aset merupakan salah satu dari
Pangayow, 2016).
daerah guna meningkatkan pendapatan asli daerah, yang akan digunakan untuk
Pangayow, 2016).
Inventarisasi aset, yang terdiri atas dua aspek, yaitu inventarisasi fisik dan
yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis,
alamat dan lain-lain. Aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang
dimiliki, batas akhir penguasaan dan lain- lain. Proses kerja yang dilakukan
9
Jika berbicara manajemen aset secara umum, kita tidak terlepas dari siklus
danpenganggarannya (budgeting).
4) Pengendalian (Controling).
5) Pemeliharaan (Maintanance).
6) Pengamanan (Safety).
8) Penghapusan (Disposal).
9) Inventarisasi (Inventarization).
2. Pengadaan
4. Penggunaan
5. Penatausahaan
6. Pemanfaatan
10
7. Pengamanan dan pemeliharaan
8. Penilaian
9. Penghapusan
10. Pemindahtanganan
aset, pencatatan nilai aset dalam neraca tahunan daerah, maupun dalam
meng-upgrade, dan mengoperasikan aset dengan cara yang paling hemat biaya
aset yang terkait dengan mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset,
11
aset/BMD dengan mengikuti landasan kebijakan yang diatur berdasarkan Undang-
(kekayaan) baik berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomis, nilai
komersial, dan nilai tukar, serta mampu mendorong tercapainya tujuan. Secara
umum, siklus pengelolaan aset adalah tahapan yang harus dilalui dalam
meliputi:
perjanjian/kontrak
atau
12
telah memperoleh ketentuan hukum tetap
yang benar.
4. Azas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar barang
6. Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung
13
oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi
practices dalam penataan dan pengelolaan aset Negara yang proposional dan
kepemilikan dan dapat menerima manfaat ekonomis aset dalam rangka usaha
informasi data. Dengan sistem informasi data aset pemerintah daerah yang
memadai, pemerintah data dapat lebih mudah dan cepat untuk memperoleh data
pemerintah daerah juga dapat menyusun laporan aset secara lebih handal
14
sehingga dapat memberi informasi yang lebih handal pada pemakai informasi
Salah satu bentuk sistem pengendalian intern atas aset tetap adalah setiap
perolehan, penghapusan atau penghentian suatu aset tetap harus sesuai prosedur
dan disertai bukti yang lengkap. Prosedur yang tidak benar atau tidak disertai
bukti yang lengkap akan mempengaruhi keandalan dari laporan aset tetap dan
aspek kebijakan pimpinan dan strategi. Aspek ini merupakan faktor yang perlu
kebijakan dan strategi pengelolaan aset oleh pimpinan pemerintah daerah dapat
kebijakan dan strategi pengelolaan aset yang tepat oleh pimpinan pemerintah
tidak sekedar administrative semata, tetapi lebih maju berfikir dalam menangani
15
penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembiayaan, dan tuntutan ganti
16
Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian
2. Pengadaan
4. Pemeliharaan
agar semua barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap
17
untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Setiap aset
yang dibeli perlu dilakukan pemeliharaan agar aset yang ada tetap
5. Penatausahaan
6. Penggunaan
barang milik daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan
7. Pemanfaatan
8. Pengamanan
18
9. Penilaian
dijual atau dilakukan tukar menukar atau untuk dilakukan kerja sama
pemanfaatan.
10. Penghapusan
dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang
dan/atau pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang
11. Pemindahtanganan
Daerah.
12. Pembiayaan
19
sedangkan siklus pembiayaan diperlukan untuk membiayai aset/barang
daerah atau perusahaan mempunyai asas atau prinsip yang sama. Karena tujuan
ketentuan yang berlaku dan hasilnya harus nyata dan di rasakan manfaatnya
bagi kehidupan dan dan kemajuan rakyat. Oleh karena itu agar pengelolaan atau
intinya adalah adanya perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan
kemampuan dan kecermatan untuk melihat apa yang terjadi di masa lalu, apa
yang dibutuhkan pada saat ini serta perubahan dan perkembangan yang akan
terjadi dimasa yang akan datang. Dalam konteks pengelolaan kekayaan daerah
maka idealnya harus ada validasi data, pengetahuan dan kemampuan untuk
mengukur apa dan berapa. Potensi kekayaan yang dimiliki dan bagaimana
perencanaan penggunaan sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dimasa yang
20
akan datang. Dengan perencanaan yang matang, masyarakat akan terhindar dari
yang efisien, efektif, dan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Hal
ini dapat dicapai jika didukung oleh adanya aturan yang jelas, pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab yang jelas diantara para pihak yang terkait
setiap kekayaan yang dibeli atau diadakan. Hal itu disebabkan seringkali biaya
Prinsip yang ketiga adalah pengawasan yang ketat. Arti ketat disini
kesulitan bagi pelaksana dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Juga bukan
penghapusan aset. Dalam hal ini peran serta masyarakat dan DPRD serta auditor
21
internal sangat penting. Keterlibatan auditor internal dalam proses pengawasan
ini sangat penting untuk menilai konsistensi antara praktik yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dengan standar yang berlaku. Selain itu, auditor internal juga
daerah. Sistem dan teknik pengawasan perlu ditingkatkan agar masyarakat tidak
milik daerah.
Pemerintah daerah perlu mengetahui jumlah dan nilai kekayaan daerah yang
22
dimilikinya, baik yang saat ini dikuasai maupun yang masih berupa potensi
yang belum dikuasai atau dimanfaatkan. Untuk itu pemerintah daerah perlu
informasi yang akurat, lengkap dan mutakhir mengenai kekayaan daerah yang
Untuk mendukung pengelolaan aset daerah secara efisien dan efektif serta
Pemanfatan aset daerah harus diawasi dan dikendalikan secara ketat agar tidak
daerah.
23
Pertambahan aset daerah dari tahun ketahun perlu didata dan dinilai oleh
penilai yang independen, peran profesi penilai secara aktif dalam pengelolaan
consultant).
harus dikelola dengan baik dan benar sehingga akan terwujud pengelolaan aset
daerah yang transparan, efisien, akuntabel, dan adanya kepastian nilai yang dapat
Aset atau Barang Milik Daerah merupakan salah satu unsur penting dalam
milik daerah (BMD) merupakan salah satu aset yang paling vital yang dimiliki
masyarakat daerah pada khususnya. Oleh karena itu, Barang Milik Daerah harus
dikelola dengan baik dan benar sehingga terwujud Pengelolaan Barang Milik
24
Daerah yang transparan, efisien, akuntabel, ekonomis serta menjamin adanya
menekankan pada penciptaan nilai tambah dari Barang Milik Daerah yang
Aset yang berada dalam pengelolaan pemerintah daerah tidak hanya yang
dimiliki oleh pemerintah daerah saja, tetapi juga termasuk aset pihak lain yang
dan fungsi pemerintah daerah. Pengelolaan aset daerah harus ditangani dengan
baik agar aset tersebut dapat menjadi modal awal bagi pemerintah daerah untuk
dengan semestinya, aset tersebut justru menjadi beban biaya karena sebagian dari
aset membutuhkan biaya perawatan atau pemeliharaan dan juga turun nilainya
Selain itu, Barang Milik Daerah pada umumnya akan dicantumkan dalam
tidak dikelola dengan efektif dan efisien akan menimbulkan penyimpangan dan
menunjang tata kelola yang baik, pengelolaan barang milik daerah harus
dilaksanakan dengan baik mulai pada saat perencanaan dan penganggaran barang
25
(1) Adanya perencanaan yang tepat,
Milik Daerah. Agar ketiga fungsi tersebut tercapai, maka diperlukan strategi yang
(2) terciptanya efisiensi dan keefektifan penggunaan aset daerah dalam menunjang
kegiatan pembangunan,
(4) tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai kekayaan (aset) daerah.
menyiratkan bahwa keuangan negara tidak hanya mencakup hal dan kewajiban
negara yang dapat dinilai secara langsung dengan uang, tetapi juga mencakup
segala sesuatu berupa barang yang dapat dijadikan barang milik negara
sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Jika ditarik pada
level yang lebih rendah ke daerah, maka kandungan Pasal 1 UU No. 17/2003 ini
dapat dimaknai bahwa keuangan daerah juga mencakup hak dan kewajiban terkait
26
Lebih lanjut, UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Barang Milik Daerah merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari keuangan daerah, dan oleh karenanya diperlukan
payung hukum yang mengatur pengelolaan barang milik daerah. Dalam hal ini,
hukum yang dimaksud. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengelolaan barang milik
daerah merupakan rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap Barang Milik Daerah
disepakati bersama, baik antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah, maupun
lainnya. Karena itu pengelolaan aset daerah harus dilandasi oleh kebijakan dan
regulasi yang secara lengkap mencakup aspek penting dari pengelolaan finansial
yang bijaksana, namun tetap memberikan peluang bagi daerah untuk berkreasi
menemukan pola yang paling sesuai dengan kondisi dan budaya lokal sehingga
pemerintah termasuk aset daerah terdiri atas enam golongan serta aset lainnya.
27
1. Golongan Tanah
kantor mempunyai bagitu banyak aset daerah yang harus dikelola dengan baik
yang harus terjaga dan pelaksanaannya yang ditetapkan di bagian ini harus
barang, kesalahan kode barang, jumlah barang dan harga perolehan tidak sama
dengan akuntansi. Oleh karena itu, ketika ditemukan kesalahan pada laporan
daerah perlu dikelola dengan baik, disebabkan barang daerah yang diperoleh
28
pembangunan daerah untuk mewujdukan akuntailitas dalam pengelolaan barang
dahulu dilakukan inventarisasi asal usul aset atau barang milik daerah oleh para
pejabat pengguna barang dan atau pengelola baran serta pegawai yang ditugasi
untuk mengurus aset atau barang milik daerah. Asal usul aset setidaknya terdiri
pemukiman.
pada pemerintah yang dilaksanakan oleh pengguna aset tetap. Laporan aset
Negeri Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 17 tahun 2007 (pasal 11 dan pasal 23) menerangkan alur pembuatan
29
1) Pasal 11
Barang;
30
inventarisasi barang milik daerah;
2) Pasal 23
31
2. laporan Daftar Barang Pengguna semesteran;
Pengelola.
penyusunan RKBMD.
pelaporan aset yang efektif dapat menghasilkan informasi aset yang andal yang
berkualitas
32
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
33
No Nama (Tahun) Judul Hasil Penelitian
belum optimal, menyebabkan
beberapa dokumen belum dibuat
oleh BPKAD Kab. Bulungan dan
berdampak pada kegiatan Pelaporan
4 Indra (2017) Pengaruh Sistem (1) Sistem
Pengendalian Intern Aset Pengendalian Intern Aset Tetap
Tetap Terhadap pada Pemerintah Kabupaten
Keandalan Laporan Aset Bandung Barat telah dilaksanakan
Tetap dengan sangat baik. Hal ini
Pada Pemerintah dibuktikan dengan peroleh rata-rata
Kabupaten Bandung Barat persentase 85% termasuk kedalam
kategori sangat baik. (2) Keandalan
laporan Aset Tetap telah
dilaksanakan dengan sangat baik
dengan peroleh rata-rata persentase
86,88%, termasuk ke dalam
kategori sangat baik. (3) Korelasi
antara kedua variabel sebesar 0,590
artinya Sistem Pengendalian Intern
Aset Tetap dan Keandalan Laporan
Aset Tetap memiliki hubungan
yang cukup kuat dan hasil
perhitungan analisis koefisien
determinasi (KP) menunjukkan
bahwa keandalan laporan aset tetap
tidak terlepas dari kontribusi yang
diberikan dari sistem pengendalian
intern aset tetap sebesar 34,8% dan
sisanya yaitu 65,2% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
5 Zulaymi (2010) Analisis Pengelolaan Faktor-faktor yang mempengaruhi
Barang Milik Daerah dan menghambat keberlakuannya
Pada Bagian peraturan yang mengatur
Perlengkapan Sekretariat pengelolaan barang- barang daerah
Daerah Kabupaten tidak hanya diukur dari ketaatan
Karimun perilaku orang yang dikenai aturan
tetapi juga perlu diamati pula
perilaku instansi yang diberi
wewenang untuk melaksanakan
peraturan tersebut. Faktor-faktor
yang mempengaruhi adalah
peraturannya sendiri yang mengatur
tentang pengelolaan barang-barang
daerah, tidak diatur secara tegas
tentang upaya pengawasan dan
penegakan hukum terhadap
kegiatan pengelolaan barang-
barang daerah. Maka dari hasil
34
No Nama (Tahun) Judul Hasil Penelitian
yang didapat belum efektifnya
dalam menjalankan pengelolaan
barang milik daerah dari masing-
masing SKPD ini dikarenakan
SKPD kurang memahami secara
mendalam dan belum keseluruhan
SKPD dalam menyampaikan hasil
laporan terhadap barang milik
daerah yang di embankan. Sehingga
di dalam skripsi ini akan diberikan
kebijakan yang sebaiknya
dilakukan dalam melakukan
peningkatan dalam segi
pengelolaan barang milik daerah.
6. Basuki (2019) Manajemen Aset Daerah Inventarisasi: kurangnya perhatian
Kota Pekanbaru (Studi dan kemampuan setiap SKPD
Kasus Mobil Dinas) dalam melakukan pencatatan mobil
dinas yang ada dalam
penguasaannya, lemahnya
pelaporan keberadaan dan jumlah
mobil dinas.
7. Mokodompit et al., Analisis Pengelolaan Hasil penelitian menunjukkan ada
(2017) Barang Milik Daerah di beberapa kendala dalam
Pemerintah Kota pengelolaan barang milik daerah di
Kotamobagu Pemerintah Kota Kotamobagu. Ada
4 faktor penghambat: (1)
pengamanan dan pemeliharaan, (2)
penilaian, (3) penghapusan, (4)
kepatuhan.
8. Avianty et al., (2020) Sistem Informasi Pelaporan dilakukan secara tepat
Manajemen Aset Pada waktu, transparan dan akurat
Bpkad Provinsi Nusa sehingga hasilnya dapat
Tenggara Barat Berbasis dipertanggungjawabkan, namun
Website Dengan pada pelaksanaanya masih terdapat
Framework Laravel beberapa kendala karena terdapat
kesalahan saat menginput, seperti
kode barang dan klasifikasi barang
salah, jumlah barang dan harga
perolehan yang tidak sama dengan
akuntansi.
9 Rotty et al (2020) Determinan Akurasi Penyebab terjadinya
Pelaporan Aset Tetap ketidakakuratan pelaporan aset
Daerah Studi Kasus pada tetap pada Pemerintah Provinsi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara adalah lamanya
Sulawesi Utara pemerintahan Provinsi Sulawesi
Utara, kurangnya keseriusan
pimpinan dan pengelola aset tetap,
kualitas sumber daya manusia yang
belum memadai, kurangnya
35
No Nama (Tahun) Judul Hasil Penelitian
informasi, komunikasi dan
koordinasi, serta kinerja aplikasi
SIMDA BMD. Adapun upaya yang
dilakukan dalam peningkatan
keakuratan pelaporan aset tetap
pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
adalah dengan adanya komitmen
perangkat daerah, inventarisasi aset
tetap, penilaian, penghapusan aset
tetap, peningkatan kualitas sumber
daya manusia, fleksibilitas aplikasi
SIMDA
10 Irawanti dan Asrida, Pengelolaan Aset Daerah Pengelolaan aset negara dalam
(2014) Di Dewan Perwakilan pengertian yang dimaksud PP No. 6
Rakyat Daerah Indragiri Tahun 2006 adalah tidak sekedar
Hilir administrasi semata, tetapi lebih
maju berfikir dalam menangani aset
daerah, dengan bagaimana
meningkatkan efisiensi, efektifitas
dan menciptakan nilai tambah
dalam mengelola aset daerah.
Proses tersebut merupakan siklus
logistik yang lebih terinci yang
didasarkan pada pertimbangan
perlunya penyesuaian terhadap
siklus perbendaharaan dalam
konteks yang lebih luas (keuangan
negara).
36
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu
(Siyoto S, 2015).
BarangMilik Daerah.
37
penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
penganggarandan pengendalian.
berwujud yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/APBD atau dari
38
sehingga melalui pengukuran ini dapat diketahui indikator-
variabel-variabel tertentu.
39
Manajemen materi menurut Serdamayanti adalah proses
(Sedarmayanti, 2010).
Dalam pelaksanaan pengelolaan aset yang dilakukan oleh perangkat daerah untuk
pelaporan, harus merujuk pada regulasi yang ada, dengan tertibnya atau patuhnya
pemerintah dalam hal ini skeretariat dean perwakilan rakrat.Pada umumnya dalam
menyusun neraca aset menunggu dan menyesuaikan dengan neraca aset yang
dibuat oleh BPKAD khususnya bidang aset karena neraca dari BPKAD
40
dianggap benar. Karena BPKAD sebagai SKPD yang melakukan fungsi
Pengelola. Dari penjelasan di atas, Secara sederhana kerangka pikir dapat dilihat
41