Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(MAGANG)

MEKANISME KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN


KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI JAWA TENGAH DI
KANTOR BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

NUR ROHMA IDAYANI

B12.2018.03777

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

2021
HALAMAN PENGESAHAN

MEKANISME KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN


DAN KOTA PROVINSI JAWA TENGAH DI KANTOR BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA
TENGAH

Disusun Oleh :

NUR ROHMA IDAYANI

(B12.2018.03777)

Laporan Praktik Kerja Lapangan (Magang) ini telah disetujui dan disahkan di
Semarang, 30 November 2021

KASUBBID PEMERINTAHAN

BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH Dosen Pembimbing

(Dr. Imang Dapit Pamungkas SE.,


(Bayu Wardani, SE, MM)
M.Si., Ak., CA., CIBA)
NIP. 19650622 198603 2 016
NPP. 0686.11.2018.940

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Dian Nuswantoro

(Prof. Vincent Didiek Wient Aryanto, MBA, Ph.D.)

NPP. 0686.11.2014.606

i
HALAMAN PERSETUJUAN

MEKANISME KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN


DAN KOTA PROVINSI JAWA TENGAH DI KANTOR BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA
TENGAH

Disusun Oleh :

NUR ROHMA IDAYANI

(B12.2018.03777)

Laporan Praktik Kerja Lapangan (Magang) ini disetujui dan diijinkan oleh Dosen
Pembimbing di Semarang, 30 November 2021

Dosen Pembimbing

(Dr. Imang Dapit Pamungkas SE., M.Si., Ak., CA., CIBA)

NPP. 0686.11.2018.940

ii
HALAMAN KETERANGAN PELAKSANAAN MAGANG

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan, karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (Magang) tepat pada waktu yang
ditentukan untuk melengkapi tugas dengan judul “MEKANISME
KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN DAN KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH DI KANTOR BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH”.

Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (Maganag) ini merupakan


salah satu syarat yang harus di penuhi oleh penulis dalam rangka menyelesaikan
Program Strata-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Dian Nuswantoro Semarang.

Laporan Praktik Kerja Lapangan (Magang) mahasiswa Program Studi


Akuntansi pada Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kab. Pati
terbuat dalam rangka memenuhi Sebagian persyaratan kelulusan agar mendapat
gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro. Dalam
penyelesaian laporan ini penulis banyyak mendapatkan bimbingan, petunjuk, dan
bantuan dari banyak pihak dari awal sampai akhir. Dengan selesainya penulisan
laporan Praktik Kerja Lapangan (Magang) ini, perkenankan penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Vincent Didik Wiet Aryanto, MBA, Ph.D. Selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Ibu Dr. Anna Sumaryati, SE., M.Si. Selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.

3. Bapak Entot Suhartono, M.KOM selaku koordinator magang Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.

4. Dr. Imang Dapit Pamungkas, SE., M.Si., Ak., CA., CIBA. Selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan pengarahan, saran serta bimbingan
kepada penulis dalam penyusunan laporan ini.

iv
5. Bapak Natalistyo Tah, M.Si., Ak., CA. Selaku Dosen Wali Akuntansi
2018 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.

6. Bapak Sumarno, SE., MM selaku kepada kantor Badan Pengelola


Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah.

7. Bapak Slamet, Ak selaku KABBID Akuntansi di kantor Badan Pengelola


Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah.

8. Ibu Bayu Wardani, SE., MM selaku KASUBBID Pemerintahan di Kantor


BPKAD Provinsi Jawa Tengah.

9. Bapak Ngasiran, SE., Ak., M.Ak selaku KASUBBID Ekonomi dan


Pembangunan di Kantor BPKAD Provinsi Jawa Tengah.

10. Bapak Nurrahman Adi Putra, SE., Ak selaku KASUBBID Pendidikan dan
Kesra di Kantor BPKAD Provinsi Jawa Tengah.

11. Bapak/Ibu staf bidang Akuntansi di Kantor BPKAD Provinsi Jawa Tengah
yang sudah menerima dan membantu saya dengan baik selama masa
pemagangan.

12. Serta seluruh pihak yang sudah membantu saya selama masa pemagangan
di Kantor BPKAD Provinsi Jawa Tengah.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi pembaca dan juga saya sebagai penulis. Makalah ini akan jauh
lebih sempurna apabila para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun untuk makalah ini.

Semarang, 29 November 2021

Nur Rohma Idayani

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................... ii
HALAMAN KETERANGAN PELAKSANAAN MAGANG .......................................................... iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktik Lapangan (Magang) ................................................................................ 3
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (Magang) .................................................................... 4
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa ............................................................................ 4
1.3.2 Manfaat Bagi Instansi Magang ................................................................... 4
1.3.3 Manfaat Bagi Universitas............................................................................ 4
BAB II METODE PELAKSANAAN ........................................................................................... 5
2.1 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (Magang) .................................................. 5
2.2 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (Magang) ................................................. 5
2.3 Penilaian Praktik Kerja Lapangan (Magang) ................................................................... 7
BAB III PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 8
3.1 Profil Instansi Praktik Kerja Lapangan (Magang) ........................................................... 8
3.1.1 Sejarah BPKAD Jawa Tengah ....................................................................... 8
3.1.2 Profil BPKAD Provinsi Jawa Tengah............................................................. 8
3.1.3 Visi, Misi, dan Nilai ...................................................................................... 8
3.1.4 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi .................................................................... 9
3.2 Struktur Organisasi ........................................................................................................ 10
3.3 Tahapan Pelaksanaan Kuliah Praktik Kerja ................................................................... 10
3.4 Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Konsolidasi) .............................. 13
3.4.1 Kendala-Kendala Dalam Pelaksanaan Konsolidasi Laporan Keuangan
Kabupaten dan Kota.................................................................................................. 24
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................... 26
4.1 Simpulan ........................................................................................................................ 26
4.2 Saran .............................................................................................................................. 27
Lampiran D (Rekap Kegiatan) ............................................................................................ 28
Lampiran E (Presensi/Daftar Kehadiran) .......................................................................... 29
Lampiran F (Form Penilaian Instansi Magang) .................................................................. 30
Lampiran Wawancara ....................................................................................................... 32
Lampiran Lain-Lain ............................................................................................................ 34

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Dian Nuswantoro merupakan lembaga Pendidikan formal yang

mencetak para sarjana yang bermutu dan berkompeten dalam tiap bidangnya agar

mampu bersaing dalam dunia kerja. Program Studi S1 Akuntansi Universitas Dian

Nuswantoro di arahkan untuk menyiapkan tenaga ahli yang berkualitas khususnya

di bidang keuangan, bidang keperilakuan, bidang pengauditan, bidang perpajakan

dan bidang sistem informasi yang akan memberi manfaat untuk masyarakat,

dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan basis teknologi informasi dan

beretika. Universitas Dian Nuswantoro telah menyediakan sarana dan prasana

untuk menunjang proses pembelajaran, namun sarana dan prasana tersebut hanya

menunjang dari segi teori saja. Dalam menghadapi guna kerja nantinya

dibutuhkan kombinasi antara ilmu teori dan praktek yang didapatkan semasa

duduk di bangku kuliah dan pelatihan keahlian di lapangan guna memberikan

mahasiswa bagaimana pandangan dunia kerja secara nyata.

Praktik Kerja Lapangan (Magang) adalah kegiatan yang bertujuan untuk

mengasah kemampuan mahasiswa dalam menerapkan keilmuan dan teori yang

didapatkan selama perkuliahan di kampus ke lingkungan kerja yang sebenarnya.

Praktik Kerja Lapangan (Magang) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang

bertempat di lingkungan kerja langsung dan sesuai dengan kurikulum di

Perguruan Tinggi serta upaya untuk menyelaraskan materi pendidikan di kampus

1
dengan kebutuhan pasar kerja, maka kepada mahasiswa/mahasiswi diwajibkan

untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (Magang) di instansi.

Dalam rangka menunjang aspek keahlian guna mempersiapkan dan

meningkatkan kualitas lulusan Program Studi S1 Akuntansi Universitas Dian

Nuswantoro, maka pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis UDINUS mewajibkan

mahasiswa untuk mengambil mata kuliah dan mengikuti program Praktik Kerja

Lapangan (Magang) dengan tujuan agar mahasiswa mendapatkan ilmu lebih yang

tidak diajarkan dosen saat di kelas dan juga dibekali pengetahuan serta

keterampilan untuk terjun ke dunia kerja dengan harapan mampu bersaing dalam

dunia kerja setelah lulus nanti.

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa

Tengah merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada di

lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. OPD ini dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dalam

melaksanakan tugasnya, BPKAD Provinsi Jawa Tengah berpedoman pada

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 82 Tahun 2016 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa

Tengah yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2017.

Pelaksanaan magang di lakukan di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Tengah Jl. Sriwijaya No.29 Tegalsari,

Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Penulis ditempatkan di bagian

akuntansi. Dengan ditempatkanya penulis di bagian akuntansi oleh instansi,

2
penulis diharapkan dapat menggali dan mengetahui pelaksanaan dan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan tugas dan pengoordinasian,

pemantauan, evaluasi dan pembinaan teknis, serta pelaporan pelaksanaan tugas

dukungan teknis di Bidang Akuntansi.Dengan melakukan Praktik Kerja Lapangan

(Magang) di Instansi Kantor BPKAD Provinsi Jawa Tengah, diharapkan penulis

mendapatkan pengatahuan dan pengalaman selama proses pemagangan. Sebagai

pelengkap dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (Magang), penulis membuat

Laporan dengan judul “MEKANISME KONSOLIDASIAN LAPORAN

KEUANGAN KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI DI KANTOR BADAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA

TENGAH”. Sebagai bukti bahwa penulis sudah melaksanakan kegiatan Praktik

Kerja Lapangan (Magang).

1.2 Tujuan Praktik Lapangan (Magang)

Dalam diadakannya Praktik Kerja Lapangan (Magang) maka, kita bisa

mempraktikan apa saja ilmu yang kita dapat semasa pembelajaran. Dengan

adanya ilmu teori dan praktik ini akan menjadi bekal kita untuk menghadapi dunia

kerja yang sebenarnya. Adapun tujuan dari terlaksanakannya magang ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui proses pelaporan dan kegiatan akuntansi di BPKAD Provinsi

Jawa Tengah

2. Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan ke dalam Praktik

Kerja Lapangan (Magang) di BPKAD Provinsi Jawa Tengah

3. Untuk menjalin hubungan baik antara Universitas dan Instansi

4. Menambah SDM yang handal untuk dunia kerja

3
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (Magang)

Melalui pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (Magang) ini penulis

mendapat banyak ilmu dan pengalaman baru yang sebelumya belum pernah

didapatkan. Tak hanya penulis, kegiatan Praktik Kerja Lapangan (Magang) ini juga

mempunyai manfaat tersendiri bagi universitas maupun instansi itu sendiri, antara

lain sebagai berikut :

1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa bisa mempraktikan langsung ilmu yang didapatkan semasa

perkuliahan

2. Mahasiswa akan mendapatkan bekal pengalaman bekerja untuk dunia kerja

mendatang

3. Pengalaman dan ilmu mahasiswa bertambah

1.3.2 Manfaat Bagi Instansi Magang

Instansi pelaksana Praktik Kerja Lapangan (Magang) dapat menjalin

hubungan kerja sama yang baik dengan Lembaga Pendidikan baik secara

akademis maupun non akademis.

1.3.3 Manfaat Bagi Universitas

Selain terciptanya kerja sama yang baik dengan instansi ataupun

perusahaan penyelenggara Praktik Kerja Lapangan (Magang), universitas

akan lebih dikenal oleh orang ataupun instansi maupun perusahaan.

4
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (Magang)

Waktu Pelaksanaan : 07 Juni 2021 s/d 30 November 2021 atau selama 6 bulan

Nama Instansi : Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(BPKAD) Provinsi Jawa Tengah

Alamat Instansi : Jalan Sriwijaya No. 29 Tegalsari, Kec. Candisari, Kota

Semarang, Jawa Tengah

Tempat : Bidang Akuntansi

2.2Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (Magang)

Kegiatan Praktik kerja Lapangan (Magang) di Kantor Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Tengah ditujukan agar

mahasiswa dapat memahami aktivitas dan mekanisme pelaporan keuangan

khususnya konsolidasian, penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan dan

penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan tugas dan pengoordinasian,

pemantauan, evaluasi dan pembinaan teknis, serta pelaporan pelaksanaan tugas

dukungan teknis di Bidang Akuntansi. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan (Magang), mahasiswa didampingi oleh Bapak Aswin Kurniawan Galih

Satya N, SE., Akt., MM serta staf dan pegawai dibidang akuntansi. Prosedur

kegiatan Praktik Kerja Lapangan (Magang) ini terdiri dari 4 (empat) tahapan

yakni tahap awal, tahap persiapan, tahap kegiatan, dan tahap pelaporan. Adapun

keterangan lebih jelasnya sebagai berikut :

5
1. Tahap awal Praktik Kerja Lapangan (Magang)

Mahasiswa mencari instansi yang menyediakan tempat untuk melakukan

kegiatan magang. Kemudian setelah mendapat tempat kegiatan magang,

mahasiswa membuat persyaratan sesuai dari pihak kampus maupun pihak instansi.

2. Tahap persiapan Praktik Kerja Lapangan (Magang)

Mahasiswa mengajukan surat penugasan magang kepada koordinator

magang yang nantinya akan ditujukan kepada Instansi magang yang terkait. Pihak

Instansi akan memberikan surat balasan kepada mahasiswa bahwa pihak Instansi

memberikan izin kepaada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja

Lapangan (Magang). Karena magang dilaksanakan ditengah wabah Covid-19,

maka kegiatan magang dilaksanakan dengan sistem PPKM.

3. Tahap pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (Magang)

 Penunjukan Pembimbing Lapangan.

Penunjukan pembimbing lapangan dilakukan oleh instansi tempat

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (Magang) yang berperan membantu

peserta magang di lapangan. Dengan kata lain, pembimbing lapangan

merupakan pengganti pembimbing akademik pada waktu mahasiswa

melaksanakan magang.

 Penempatan Praktek Lapangan.

Peserta Praktik Kerja Lapangan (Magang) kemudian akan ditempatkan di

salah satu bagian dari perusahaan terkait dan mahasiswa dapat dipindahkan

di bagian lain yang masih dalam ruang lingkup instansi yang terkait sesuai

6
dengan kesepakatan antara mahasiswa dan pembimbing lapangan di instansi

magang tersebut.

4. Tahap pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan (Magang)

Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (Magang) berlangsung, selain

membantu pekerjaan yang telah diberikan kepada peserta magang, mahasiswa

juga mencatat point penting saat melakukan kegiatan di lokasi. Data-data tersebut

dapat berupa kegiatan-kegiatan peserta magang selama melaksanakan kegiatan

magang, maupun data yang diperoleh dari komunikasi atau tanya jawab antara

peserta magang dengan petugas-petugas yang ada dilapangan tempat magang.

Data-data tersebut diperoleh dengan cara :

 Wawancara, untuk mendapatkan informasi melakukan wawancara kepada

pimpinan instansi serta pegawai dengan memperoleh keterangan yang

berkaitan dengan keadaan instansi tersebut.

 Obsevasi, penulis melakukan observasi dengan cara meninjau langsung dan

melakukan pengamatan di lokasi untuk mendapatkan data-data yang akurat.

2.3 Penilaian Praktik Kerja Lapangan (Magang)

Penialain magang dilakukan dengan mengisi menggunakan 2 jenis form yang

berbeda yang di peroleh dari dosen pembimbing, yakni :

1. Form penilaian instansi Praktik Kerja Lapangan (Magang), meliputi 9

indikator penilaian.

2. Form penilaian dosen pembimbing Praktik Kerja Lapangan (Magang),

meliputi 2 indikator penilaian nilai laporan magang dan nilai presentasi.

7
BAB III

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Profil Instansi Praktik Kerja Lapangan (Magang)

3.1.1 Sejarah BPKAD Jawa Tengah

Secara geografis dan geopolitik posisi Jawa Tengah sangat strategis,

sehingga menuntut Pemerintah untuk bersinergi dan berkoordinasi dengan

wilayah sekitarnya. Oleh sebab itu, dibentuklah BPKAD Jateng berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016.

3.1.2 Profil BPKAD Provinsi Jawa Tengah

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa

Tengah merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada di

lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. OPD ini dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dalam

melaksanakan tugasnya, BPKAD Provinsi Jawa Tengah berpedoman pada

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 82 Tahun 2016 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa

Tengah yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2017.

3.1.3 Visi, Misi, dan Nilai

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah ikut

menyukseskan Visi dan Misi Gubernur Provinsi Jawa Tengah, yaitu: “Menuju

8
Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari (Tetep) Mboten Korupsi Mboten Ngapusi.

Adapun Misi yang diacu adalah sebagai berikut :

 Misi 1: Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran

danguyub untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Misi 2: Mempercepat reformasi birokrasi serta memperluas sasaran ke

Pemerintah Kabupaten/Kota.

 Misi 3: Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan memperluas

lapangankerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

 Misi 4: Menjadikan masyarakat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar,

lebih berbudaya dan mencintai lingkungan.

3.1.4 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kedudukan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa

Tengah adalah sebagai berikut:

1) Badan merupakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di Bidang

Keuangan sub fungsi pengelolaan keuangan dan aset daerah yang menjadi

kewenangan Daerah.

2) Badan dipimpin oleh kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

BPKAD Provinsi Jawa Tengah memiliki tugas untuk membantu Gubernur dalam

melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan Bidang Keuangan sub fungsi

pengelolaan keuangan dan aset daerah yang menjadi kewenangan Daerah. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, BPKAD melaksanakan fungsi penyiapan bahan

penyusunan kebijakan teknis, pengoordinasian dan pelaksanaan tugas, pembinaan

9
teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di

Bidang Akuntansi, Anggaran, Perbendaharaan dan Kas Daerah dan Aset Daerah,

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya.

3.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa

Tengah, susunan organisasi BPKAD Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai

berikut:

1.1 Gambar Struktur Organisasi BPKAD Provinsi Jawa Tengah

3.3 Tahapan Pelaksanaan Kuliah Praktik Kerja

Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (Magang) di

Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah

dalam jangka waktu 6 bulan yang dimulai dari tanggal 07 Juni 2021 s/d 30

November 2021. Berikut adalah tahapan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

(Magang) penilis di BPKAD Provinsi Jawa Tengah, meliputi :

10
Hari pertama bulan Juni tanggal 07 Juni 2021 penulis memulai kegiatan

briefing peraturan Praktik Kerja Lapangan (Magang) terlebih dahulu, lalu

dilanjutkan dengan penempatan pada bagian akuntansi. Tanggal 08-09 Juni 2021

penulis melakukan masa orientasi dengan lingkungan magang dan dikenalkan

tugas di bagian akuntansi. Hari selanjutnya tanggal 10 Juni 2021 penulis

mengikuti seminar kajian tentang permasalahan yang dihadapi di bidang

akuntansi. Selanjutnya mulai tanggal 11-30 Juni 2021 penulis mengikuti

rangkaian kegiatan yang ada di kantor serta mulai belajar tugas dalam akuntansi

dari menginput laporan keuangan, merekap laporan keuangan, mengikuti zoom

rapat atau kegiatan yang bersangkutan dengan bidang akuntansi di BPKAD

Provinsi Jawa Tengah, serta mengikuti pembahasan tindak lanjut jawaban fraksi

terkait ABPD.

Sedangkan untuk bulan Juli karena diberlakukannya PPKM jadi sistem

kerja di bulan ini tidak maksimal karena berlaku adanya WFH dan WFO. Pada

bulan Agustus, tanggal 03 Agustus 2021, penulis melakukan kegiatan yaitu

mencari jawaban pertanyaan KEMENDAGRI terkait akun pembiayaan. Tanggal

04-13 Agustus 2021, menginput angka laporan keuangan periode audited ke

template SAKD dari beberapa Kabupaten dan Kota. Tanggal 16-17 Agustus 2021,

mengoreksi hasil inputan yang salah karena tidak terbaca oleh sistem sehingga

laporan keuangan yang di input dari SAKD dan kompilasi berbeda. Tanggal 23-25

Agustus 2021, menginput saran KEMENDAGRI tentang pertanggungjawaban

anggaran yaitu pada akun pembiayaan dan SILPA serta mengikuti materi

penyusunan laporan keuangan. Tanggal 26 Agustus 2021, mengikuti zoom

mengenai kebijakan akuntansi terkait dana transfer, bantua social, dan hibah. Serta

11
membahas tindak lanjut KEMENDAGRI mengenai pertanggung jawaban

anggaran.

Pada bulan September, tanggal 3 September 2021 mengikuti pembahasan

materi penyusunan laporan keuangan DISDIK dan SKPKD. Tanggal 7 September

2021 mengikuti zoom terkait pengelolaan dan pertanggungjawaban dana covid-19

bebas fraud. Tanggal 10 September 2021 mengikuti pembahasan materi terkai

penyususnan LK tentang konsolidasi. Tanggal 14 September 2021 mengikuti

zoom tentang rakernas akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah tahun

anggaran 2021. Selanjutnya tanggal 15 September mengikuti rapat mengenai

penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah konsolidasian wilayah Jawa

Tengah. Tanggal 29 September 2021 mengikuti zoom terkait penyusunan materi

REKDA.

Selanjutnya pada bulan Oktober, tanggal 12 Oktober 2021 mengikuti zoom

FGD finalisasi identifikasi kebijakan daerah pemberian fasilitas/insentif dan

kemudahan penanaman modal. Tanggal 14 Oktober mengikuti zoom mengenai

konsolidasi terkait donasi Queensland Australia. Tanggal 15 Oktober membantu

menyiapkan SP2D. Pada bulan November, penulis mengikuti acara zoom dan

membantu menyiapkan SP2D serta mengikuti acara dinas luar kota di Boyolali

dan Wonogiri terkai usaha mandiri di SMK.

12
3.4 Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(Konsolidasi)

Berdasarkan PP Nomor 12 tahun 2019 mengenai pelaporan keuangan

daerah, pasal 189 ayat (1) Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah merupakan

proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah oleh

entitas pelaporan sebagai hasil konsolidasi atas laporan keuangan SKPD selaku

entitas akuntansi. Laporan keuangan Pemerintah Daerah yang dimaksud pada

Pasal 189 ayat (1) disusun dan disajikan oleh kepala SKPKD selaku PPKD

sebagai entitas pelaporan untuk disampaikan kepada Kepala Daerah dalam rangka

memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Laporan keuangan

Pemerintah Daerah itu meliputi, laporan realisasi anggaran, laporan perubahan

saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, laporan

perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan

Pemerintah Daerah dilakukan reviu oleh aparat pengawas internal pemerintah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebelum disampaikan

kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk dilakukan pemeriksaan. Kemudian,

Kepala Daerah memberikan tanggapan dan melakukan penyesuaian terhadap

laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan

Pemerintah Daerah.

Proses penyusunan LKPD Konsolidasian dilakukan dengan proses

penggabungan dengan cara menjumlahkan akun yang sama pada LKPD Provinsi

dengan LKPD seluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi. Selanjutkan

dilakukan eliminasi akun resiprokal antara pemerintah provinsi dengan

13
pemerintah Kabupaten/Kota atau antar Pemerintah Kabupaten/Kota. Akun

Resiprokal adalah akun yang terjadi akibat transaksi antar entitas pelaporan,

dalam hal ini antar pemerintah daerah Kabupaten Kota dan Provinsi. Dalam

proses pengeliminasian ada kebijakan eliminasi jika tidak sama, jika :

1. Mengeliminasi akun timbal balik berdasar angka pada entitas pelaporan

yang lebih tinggi, dalam penyusunan LKPD-K maka LKPD Provinsi.

Dalam penyusunan LKPK maka PEMPUS.

2. Jika angka tandingan pada entitas yang lebih rendah, lebih besar/kecil,

maka dapat dilakukan penyesuaian dengan menambah, mengurangi pos-

pos yang memiliki keterkaitan lebih paling dekat (skala resiprokal).

3. Dalam hal jumlah akun skala resiprokal tidak mencukupi, maka jumlah

maksimal yang dieliminasi adalah sebesar maksimal jumlah skala

resiprokal pada entitas yang lebih kecil.

Teknik dalam proses konsolidasian ada tiga yaitu, agregasi, mapping, dan

eliminasi. Agregasi merupakan penambahan akun-akun sejenis pada entitas

pelaporan atau entitas akuntansi. Aggregasi dilakukan dengan melakukan

penggabungan akun-akun laporan keuangan kab/kota dengan provinsi. Setelah

dilakukan aggregasi/penggabungan apabila diketahui rincian akun yang memiliki

nama berbeda namun kode akun nya sama maka perlu dilakukan mapping akun

terlebih dahulu sebelum diaggregasi. Mapping yaitu proses pemetaan akun yang

paling sesuai jika akun pada pemerintah daerah tidak sesuai atau ditemukan pada

kertas kerja. Setelah dilakukan penggabungan dan mapping maka dilakukan jurnal

eliminasi akun-akun resiprokal, sehingga laporan keuangan konsolidasian dapat

terbentuk. Eliminasi yaitu proses eliminasi atau menghilangkan akun yang saling

14
timbal balik atau resiprokal. Ada dua kategori, jika akunnya sama maka langsung

bisa dilakukan eliminasi, namun jika akunnya beda maka harus dilakukan

penyusunan skala resiprokal.

Workflow Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasi,

yaitu :

PEMPUS PEMDA

LPE Mulai
LPSAL
LAK
LO Mengumpulkan
LRA data dan
memverifikasi
Neraca

Melakukan
mapping dan
konsolidasi

Mengidentifikasi
resiprokal dan
eliminasi

Memastikan sesuai
dengan kaidah yang
berlaku

Selesai

Dalam proses konsolidasian LKPD dan eliminasi akun resiprokal terdapat

transaksi resiprokal antar pemerintah daerah dalam wilayah provinsi, meliputi :

1. Transaksi belanja transfer dan pendapatan transfer

 DBH Pajak Provinsi dan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota.

 Transfer untuk Dana Desa tidak di eliminasi (LK Desa tidak

terkonsolidasu dalam LKPD).

 Transfer vertical ke atas (Pemkab/Pemkot kepada Pemprov) secara

akuntansi dimungkinkan namun tidak lazim.

15
2. Hibah antar Pemda dalam wilayah Provinsi

3. Transaksi Utang dan Piutang antara Pemda dalam wilayah Provinsi

Akun Resiprokal dan Skala Resiprokal antara Pemerintah Provinsi dan


Pmerintah Kabupaten/Kota

No Jenis Laporan Akun Resiprokal Akun


LKPD
Provinsi Kab./Kota Skala Resiprokal
1 Laporan  Belanja Transfer Bagi  Pendapatan transfer  Pendapatan
Realisasi Hasil Pajak Daerah Pemerintah Daerah Lainnya
Anggaran (Transfer Bagi Hasil Lainnya-LRA
Pajak Daerah Kepada (Pendapatan Bagi Hasil  Lain-Lain PAD
Pemerintahan Pajak, Pendapatan Bagi Yang Sah.
Kabupaten/Kota, Transfer Hasil Lainnya);
Bagi Hasil Pendapatan
Lainnya Kepada  Pendapatanbantuan
Pemerintahan Keuangan Dari
Kabupaten/Kota; Pemerintah Daerah
Provinsi Lainnya;
 Belanja Transfer Bantuan
Keuangan Ke Pemerintah  Pendapatan Hibah Dari
Daerah Lainnya (Bantuan Pemda Lainnya.
Keuangan Ke
Kabupaten/Kota);
 Belanja Hibah.
2 Neraca  Utang Transfer  Piutang Transfer  Piutang
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Lainnya
Lainnya (Utang Transfer Lainnya (Piutang
Bagi Hasil Pajak Transfer Bagi Hasil
Daerah); Pajak Daerah);
 Piutang Pendapatan
Lainnya.
3 Laporan  Beban transfer bagi hasil  Pendapatan transfer  Pendapatn
Operasional pajak daerah (transfer pemerintah daerah lainnya-LO
bagi hasil pajak daerah lainnya-LO
kepada pemerintah (pendapatan bagi hasil  Lain-lain PAD
kabupaten/kota, transfer pajak pendapatan bagi yang sah-LO
bagi hasil pendapatan hasil lainnya);
lainnya kepada
pemerintah  Pendapatan bantuan
kabupaten/kota; keuangan dari
pemerintah daerah
 Beban transfer bantuan provinsi lainnya-LO;
keuangan ke pemerintah
daerah lainnya (bantuan  Pendapatan hibah dari
keuangan ke pemda.
kabupaten/kota);
 Beban hibah.

16
Langkah-Langkah Konsolidasi

Pertama, kita buka alamat web https://sakd.bpkad.jatengprov.go.id:8080/a2/

Selanjutnya, masukan username dan password dari masing-masing Kabupaten

dan Kota, kemudian klik sign in.

1
2

Setelah muncul tampilan halaman utama kita klik “Pelaporan” untuk

mendownload template

17
Lalu muncul halaman seperti di bawah ini, lalu kita mengisi jenis laporan, pemda,

tahun, periode audited, nomor perda, dan tanggal perda. Setelah itu klik download

template.

18
Setelah berhasil download template dari SAKD. Selanjutnya kita mempaste

master template ke dalam templete sakd yang sudah di download tadi.

Setelah semua template diisi, kemudian kita meng-upload file tesebut kedalam

web SAKD. Pilih “Pelaporan” kemudian mengisi jenis laporan, pemda, tahun,

periode, No.perda, tanggal perda, serta file laporan. Kemudian klik “Upload”

19
1

Selanjutnya, klik “Laporan Detail” pilih jenis laporan yang mau dilihat. Kemudian

isi pilih pemda, tahun, dan periode. Setelah itu klik “Tampil”.

Setelah muncul laporan yang dipilih kemudian kita mencocokan dengan laporan

komilasi Kabupaten dan Kota untuk memastikan bahwa laporan yang di SAKD

dan di kompilasi sama.

20
Setelah berhasil mengupload laporan, kemudian sign in dengan username dan

password admistrator.

Setelah itu, pilih “Laporan Rekap” pilih jenis laporan, kemudian isi tahun dan

periode klik “tampil”. Maka laporan keuangan yang dipilih akan muncu dibawah.

Setelah itu, laporan Kabupaten dan Kota kemudian dilakukan konsolidasi di kertas

kerja manual.

21
1

Setelah dilakukan konsolidasi akun-akun resiprokal maka akan muncul laporan

final konsolidasian seperti dibawah ini.

22
KABUPATEN/KOTA BPKAD

Mulai

Mengirim LK Meminta LK
Kab/Kota yang Kab/Kota lewat
diminta email

Mengecek
LK Kab/Kota
CALK
LPE
LAK
Neraca Koordinasi
Data
LO Tidak dengan Kab/
Lengkap
Kota
LRA
Ya

Input data
LK Kab/Kota

Mengirim LK Membuat
ynag kurang Laporan
lengkap kompilasi

Laporan
LK Lengkap Kompilasi

LOGIN SAKD

Mendownload Template LK
template SAKD

Mengkroscek Menginput
dengan Lap. LK Kab/
Kompilasi Kota

LK Kab/Kota
sesuai template
SAKD

Tidak

Mengupload ke
SAKD

Hasil sesuai
Keluar tampilan
dengan
LK di SAKD
kompilasi

Merekap LK di
Ya
SAKD

Mengeliminasi
akun-akun
resiprokal

Keluar output
LK Kab/Kota
konsolidasi

LK Kab/Kota
Konsolidasi

Selesai

23
3.4.1 Kendala-Kendala Dalam Pelaksanaan Konsolidasi Laporan
Keuangan Kabupaten dan Kota
Dalam melakukan konsolidasi laporan keuangan Kabupaten dan Kota

ditemukan beberapa kendala, kendala tersebut meliputi :

1. Perbedaan kebijakan dan sistem akuntansi yang berlaku di Provinsi

dan Kabupaten dan Kota khususnya pada akun konsolidasian

Setiap Pemerintah Daerah merupakan entitas pelaporan yang independen

satu sama lain. Berdasarkan PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) serta dari pertimbangan keadaan pengelolaan keuangan PEMDA sebagai

dasar acuan penyusunan laporan keuangan. Meskipun mengacu ke standar yang

sama, tetapi sistem yang diterapkan masing-masing PEMDA berbeda-beda.

Dengan adanya permasalahan tersebut akan berdampak pada saat proses

konsolidasi. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

perlu adanya untuk menyusun suatu kebijakan tentang standar akuntansi

pemerintah terkait persamaan akun yang digunakan oleh provinsi maupun

Kabupaten/Kota dalam proses konsolidasi.

2. Belum adanya aturan tata cara/mekanisme konsolidasian yang spesifik

terkait konsolidasian LP Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

Tata cara/mekanisme konsolidasian merupakan hal yang sangat penting

dalam proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian antara pemerintah

daerah dan Kabupaten/Kota. Tata cara/mekanisme konsolidasi menggunakan

dasar Perdirjen Perbendaharaan nomor 34/PB/2017 tentang petunjuk teknis

penyusunan laporan keuangan konsolidasian tingkat wilayah dan laporan statistik

keuangan pemerintah tingkat wilayah. Dengan adanya permasalahan tentang

24
belum adanya aturan yang spesifik terkait proses konsolidasian menyebabkan

peraturan ini belum sepenuhnya rinci dan mengakomodir permasalahan

pencatatan setiap PEMDA. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi permasalahan

tersebut adalah perlu adanya petunjuk teknis lebih rinci tata cara penggabungan

dan akun-akun yang akan dipakai dalam melakukan eliminasi akun resiprokal.

3. Aplikasi yang belum terintegrasi menyebabkan proses konsolidasi

dilakukan secara manual serta pembebanan pada kode rekening setiap

Kabupaten/Kota yang berbeda

Proses konsolidasi laporan keuangan provinsi dan Kabupaten/Kota

dilakukan dengan menggunakan aplikasi, tetapi aplikasi yang digunakan untuk

proses konsolidasian tersebut belum terintegrasi sehingga masih dilakukan secara

manual. Hal itu berdampak pada pembebanan kode rekening yang berbeda-beda.

Adanya perbedaan kode rekening yang digunakan setiap pemda akan menyulitkan

dalam proses konsolidasi secara sistem. sehingga solusi dari permasalahan

tersebut adalah perlu adanya persamaan kode rekening laporan keuangan sehingga

laporan dapat dikonsolidasi secara sistem.

25
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Selama masa pemagangan penulis mendapatkan pengetahuan yang

diantaranya adalah

1. Mampu memahami proses konsolidasian laporan keuangan Kabupaten dan

Kota di BPKAD Provinsi Jawa Tengah serta mampu memahakmi cara

menindaklanjuti kerugian daerah, melakukan rekapitulasi.

2. Mampu memahami penyiapan penyusunan kebijakan teknis,

pengoordinasian dan pelaksanaan tugas, pembinaan teknis, pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang

Akuntansi.

Selama masa pemagangan, penulis mendapatkan banyak bimbingan dari

berbagai pihak khususnya dari bidang akuntansi yang mencakup semua subbidang

di dalamnya, sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan pekerjaan yang

diberikan.

Dibutuhkan ketelitian dan kecermatan yang tinggi dalam melaksanakan

pekerjaan agar dapat memperoleh hasil yang maksimal, akurat, andal, dan fapat

dipertanggungjawabkan.

26
4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan setelah melakukan kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (Magang) di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yaitu :

1. Perlu adanya Praktik Kerja Lapangan (Magang) bagi mahasiswa di bagian

lain sesuai dengan jurusan dan kemampuan mahasiswa di bidang tersebut.

2. Penting bagi peserta Praktik Kerja Lapangan (Magang) setelah masa

pemagangan selesai mendapatkan pembekalan ilmu secara langsung yang

nantinya dapat dijadikan sebagai pengalaman dan dapat memberikan

manfaat di kemudian hari.

27
Lampiran D (Rekap Kegiatan)

28
Lampiran E (Presensi/Daftar Kehadiran)

29
Lampiran F (Form Penilaian Instansi Magang)

30
31
Lampiran Wawancara

Pewawancara : Nur Rohma Idayani (N)


Narasumber : Aswin Kurniawan Galih Satya N, SE. Akt, MM (A)
Posisi : ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
N Selamat Sore mas, Perkenalkan nama saya Nur Rohma Idayani dari
Universitas Dian Nuswantoro. Dalam rangka memenuhi SKS magang,
saya berminat untuk melakukan PKL di BPKAD Prov.Jateng. Setelah
berbicara dengan ibu Sekretaris, saya ditempatkan di akuntansi dan diberi
tugas untuk mencari masalah yang ada di divisi akuntansi pada BPKAD
PROV.JATENG. Oleh sebab itu, saya ingin menanyakan beberapa
masalah kepada mas Aswin terkait proses konsolidasian laporan
keuangan Kabupaten/Kota. Apakah mas Aswin berkenan?
A ya
N Sebelum menanyakan masalah yang terjadi, saya ingin tanya bagaimana
proses konsolidasian laporan keuangan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Tengah di BPKAD Prov.Jateng ?
A Konsolidasi dimulai dengan :
1. menggabungkan laporan keuangan kab/kota dan provinsi, proses
penggabungkan dilakukan dengan menggabungkan angka-angka akun
laporan keuangan
2. melakukan jurnal eliminasi akun-akun resiprokal antara kab/kota
dengan provinsi
N Teknik dalam konsolidasian kan ada tiga macam yaitu, agregasi,
mapping, dan eliminasi. Saya ingin bertanya bagimana cara melakukan
masing-masing ketiga proses tersebut ? Adakah kriteria dari tiap tahapan
tersebut ? Kalau ada itu bagaimana ya mas ?
A 1. aggregasi dilakukan dengan melakukan penggabungan akun-akun
laporan keuangan kab/kota dengan provinsi
2. setelah dilakukan aggregasi/penggabungan apabila diketahui rincian
akun yang memiliki nama berbeda namun kode akun nya sama maka
perlu dilakukan mapping akun terlebih dahulu sebelum diaggregasi.
3. Setelah dilakukan penggabungan dan mapping maka dilakukan jurnal
eliminasi akun-akun resiprokal, sehingga laporan keuangan
konsolidasian dapat terbentuk
N Dalam proses konsolidasian laporan keuangan Kabupaten dan Kota
Provinsi Jawa Tengah, kemarin ditemukan beberapa permasalahan. Saya
ingin menanyakan kepada Aswin terkait permasalahan yang pertama
yaitu adanya perbedaan kebijakan dan sistem akuntansi yang berlaku di
Provinsi maupun di Kabupaten/Kota khususnya pada akun konsolidasian.
Hal itu disebabkan karena apa ya mas ? Lalu dampak dan solusi dari
masalah tersebut apa ya ?

32
A Setiap pemda memiliki kewenangan untuk menyusun kebijakan dan
sistem akutansi yang mendasari PP 71/2010 dan mempertimbangkan
keadaan pengelolaan keuangan pemda tersebut, apabila kebijakan dan
sistem yg disusun berbeda akan menjadikan permasalahan pd saat
konsolidasi, solusinya yaitu adanya persamaan akun yg digunakan oleh
provinsi maupun kab/kota

N Selanjutnya, untuk permasalahan yang kedua yaitu terkait belum adanya


aturan tata cara/mekanisme konsolidasian yang spesifik terkait
konsolidasian LP Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota. Hal itu juga disebabkan
karna apa ya mas ? serta dampak yang terjadi dari permasalahan tersebut
dan solusi yang tepat untuk masalah tersebut apa ya kalau boleh tahu ?

A tata cara/mekanisme konsolidasi menggunakan dasar Perdirjen


Perbendaharaan nomor 34/PB/2017 tentang petunjuk teknis penyusunan
laporan keuangan konsolidasian tingkat wilayah dan laporan statistik
keuangan pemerintah tingkat wilayah, namun peraturan ini belum
sepenuhnya rinci dan mengakomodir permasalahan pencatatan setiap
pemda, maka perlu adanya petunjuk teknis lebih rinci tata cara
penggabungan dan akun-akun yang akan dipakai dalam melakukan
eliminasi akun resiprokal.

N Untuk permasalahan yang terakhir yaitu adanya aplikasi yang belum


terintegrasi menyebabkan proses konsolidasi dilakukan secara manual
serta pembebanan pada kode rekening setiap Kab/Kota yang berbeda.
Pertanyaannya sama yaitu disebabkan karna apa hal itu bisa terjadi ?
sehingga apa dampak yang terjadi dari masalah tersebut ? dan bagaimana
solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut ?

A Adanya perbedaan kode rekening yang digunakan setiap pemda akan


menyulitkan dalam proses konsolidasi secara sistem, sehingga perlu
adanya persamaan kode rekening laporan keuangan sehingga laporan
dapat dikonsolidasi secara sistem

N Baik mas, terimakasih atas informasinya. Setelah mengidentifikasi


permasalahan yang terjadi di BPKAD Jateng khususnya di bagian
Akuntansi, nanti saya akan menyusun rencana terkait sistem pelaporan
laporan keuangan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah di BPKAD
PROV.JATENG.

A Sama-sama semoga informasi dapat bermanfaat.

33
Lampiran Lain-Lain

34
35
36

Anda mungkin juga menyukai