Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK UNTUK MENINGKATKAN

PENJUALAN KERAJINAN AKSESORIS MANIK-MANIK


Hanif Arrizal Muzhoffar
Universitas Negeri Yogtakarta
e-mail: hanif.arrizal04@gmail.com

ABSTRAK
Objek penelitian kali ini adalah sebuah industri rumahan yang bergerak pada industri
kerajinan aksesoris manik-manik. Industri ini merupakan usaha yang memproduksi dan
menjual aksesoris seperti kalung dan gelang dengan bahan dari manik-manik. Industri ini
berdiri pada awal tahun 2022, yang awalnya mendapat banyak permintaan, namun
menjelang akhir tahun ini permintaannya semakin berkurang. Berdasarkan kondisi
tersebut, tujuan dari pembuatan artikel ini yaitu untuk menggali potensi industri aksesoris
manik-manik untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan menghasilkan produk
yang mengikuti perkembangan permintaan pasar. Metode yang digunakan merupakan
metode R&D (Research and Develovepment), sehingga perlu adanya trobosan dan daya
cipta melalui pengembangan desain produk aksesoris manik-manik agar menghasilkan
produk yang efektif. Hasil yang diharapkan dari artikel ini ialah dapat mengembangan
desain dari beberapa produk aksesoris manik-manik sesuai dengan keinginan dan pasar
masyarakat.
Kata Kunci: Kerajinan aksesoris, manik-manik, desain produk, R&D (Research and
Develovepment).

PENDAHULUAN
Bisnis aksesoris adalah peluang yang sangat menarik dan menguntungkan karena
hampir setiap orang, terutama wanita, selalu membutuhkan aksesoris untuk memperindah
penampilan mereka. Di era milenial saat ini, sangat banyak remaja yang lebih
memprioritaskan penampilan mereka. Mereka sering menggunakan aksesori di sekolah,
kampus, lingkungan tempat tinggal, atau saat bersantai dengan teman-teman mereka.
Dimulai dari memakai cincin, kalung, anting-anting, gelang, dan gelang kaki.
Ada banyak jenis bahan yang digunakan untuk membuat aksesoris, termasuk jenis
aksesoris yang terbuat dari manik-manik. Manik-manik sendiri dapat ditemukan di
berbagai tempat di dunia dan pembuatan manik-manik pertama dari kerang pernah
ditemukan di Eropa pada zaman Acheul (250.000-130.000 SM). Manik-manik batu telah
menjadi familiar di Mesir dan Mesopotamia sejak 6.500 tahun sebelum Masehi. Manik-
manik umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti kulit kerang, batu pirus, batu lapis
lazuli, atau batu amber, yang diperoleh dari Laut Baltik, sedangkan batu merjan diperoleh
dari Laut Tengah. Di area Mesopotamia, dulu ditemukan manik-manik gading yang
terbuat dari kalsit yang bisa menembus cahaya. Bahan-bahan yang digunakan meliputi
kamelian, akik, dan kuarsa. Banyak di antaranya memiliki ukiran atau motif yang menarik
(Saraswati, 2012). Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, hampir di

Halaman | 1
seluruh dunia dan juga di Indonesia, terdapat banyak industri rumahan yang bergerak
dalam bidang kerajinan manik-manik.
Menurut laman Harper's Bazaar, tren aksesoris menggunakan manik-manik dikenal
sebagai tren bits and beads. Ini berarti setiap jenis aksesoris, seperti kalung dan anting,
dibuat dengan manik-manik atau memiliki hiasan manik-manik (Madden, 2023). Selain
itu, Mestika (2022) menyatakan bahwa kalung juga bisa menjadi aksesori yang cocok
digunakan baik oleh perempuan yang memakai hijab maupun yang tidak.
Pada observasi kali ini terdapat industri rumahan yang bergerak pada industri
aksesoris manik-manik. Industri ini merupakan usaha yang memproduksi dan menjual
aksesoris seperti kalung dan gelang dengan bahan dari manik-manik. Industri ini berdiri
pada awal tahun 2022, yang awalnya mendapat banyak permintaan, namun menjelang
akhir tahun ini permintaannya semakin berkurang. Ini dikarenakan produk yang
dihasilkan masih sangat sederhana dan tidak cukup modis. Pilihan warna dan bahan baku
yang digunakan juga tidak menarik. Penggabungan manik masih tidak tepat sehingga
menciptakan kesan tidak begitu elegan.
Agar dapat meningkatkan penjualan aksesoris manik-manik, dibutuhkan sebuah
desain yang dapat menarik minat dari masyarakat. Salah satu cara untuk mencapai hal ini
adalah dengan mengembangkan desain aksesoris manik-manik yang sudah ada menjadi
produk aksesoris manik-manik yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan demikian,
minat konsumen akan meningkat terutama bagi mereka yang tertarik pada aksesoris
manik-manik.

KAJIAN PUSTAKA
1. Desain Produk
Wibowo (1999), memaparkan bahwasanya desain produk menjadi salah satu
komponen yang dapat memajukan industri agar produk industri tersebut dapat diterima
oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan memiliki kualitas baik, harga
yang terjangkau, desain menarik, mendapatkan jaminan dan lain-lainnya.
Kotler (2011) menyatakan bahwa desain adalah komponen luas yang
memengaruhi bagaimana produk dilihat, dibentuk, dan memberikan manfaat yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selama proses perancangan, keberlanjutan dan
kualitas produk yang baik sangat penting. Perusahaan harus membuat produk yang
memiliki keunggulan dari pesaing sehingga konsumen lebih suka produk tersebut
daripada produk pesaing lainnya. Salah satunya adalah melalui desain produk.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001), desain produk merujuk pada langkah
mendesain tampilan dan kegunaan produk agar mendapatkan keunikan yang khas.
Desain yang sederhana menggambarkan tampilan luar produk. Penampilan produk
yang menarik merupakan representasi dari desain yang berkualitas. Seorang perancang
yang kompeten tentu mampu mengamati tampilan luar dari produk serta mampu
menghasilkan produk yang tidak hanya aman, terjangkau, dan mudah digunakan untuk
setiap penggunaan, tetapi juga menguntungkan dalam proses produksi dan
distribusinya (Kotler dan Armstrong, 2001).

2. Kerajinan

Halaman | 2
Sesuai dengan pendapat Sembiring (2014), seni kerajinan merupakan bagian dari
seni rupa yang melibatkan tingkat keahlian yang tinggi dalam menghasilkan karya
yang berkualitas. Seni kerajinan seringkali disamakan dengan seni pekerjaan tangan
(handicraft). Anas (2015) dalam tulisannya menyatakan bahwa kerajinan termasuk
dalam seni rupa terapan yang merupakan perpaduan antara seni dan desain. Kerajinan
ini dipengaruhi oleh warisan tradisi maupun ide kontemporer yang menghasilkan
berbagai jenis karya seni, produk fungsional, benda hias dan dekoratif. Kerajinan ini
dapat dikelompokkan berdasarkan bahan yang digunakan dan eksplorasi alat teknik
yang digunakan, serta dari tema produknya (Mustika dkk., 2020; Paramita dkk., 2020;
Agustin dkk., 2020). Lebih lanjut, kerajinan dapat meningkatkan kemudahan dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat di mana usaha kerajinan ini dapat
mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang
belum pernah ada sebelumnya, yang pada akhirnya akan mendukung perekonomian
keluarga (Azis, 2018). Dari beberapa pendapat yang disebutkan di atas dapat disarikan
bahwa kerajinan merupakan bagian dari seni rupa yang menekankan kekreatifan serta
keterampilan tangan untuk mengubah materi yang ada dalam lingkungan sekitar
menjadi barang-barang yang memiliki nilai baik secara fungsional maupun estetis.

3. Aksesoris
Paramitha (2015:14) memaparkan bahwa aksesoris merupakan penghias dan
penunjang penampilan yang sesuai dengan karakter pribadi penggunanya. Pengertian
ini menjelaskan bahwa aksesoris tidak hanya merupakan benda tambahan pada
pakaian, tetapi juga sebagai elemen ekspresi diri yang memberikan sentuhan personal
pada penampilan seseorang.
Aksesoris merupakan sebuah barang yang dipakai oleh seseorang dengan tujuan
untuk meningkatkan daya tarik dan rasa percaya diri. Aksesoris ada dalam berbagai
bentuk seperti cincin, gelang, kalung, dan masih banyak jenis lainnya. Dalam
prosesnya, ada banyak aksesoris sekarang ini karena aksesoris sangat diminati oleh
wanita atau pria untuk menambah gaya agar penampilan mereka lebih menarik dan
penuh percaya diri. Di samping itu, aksesoris juga bisa melambangkan ikatan
pernikahan, persahabatan, pertunangan, atau pun kedudukan..

METODE
Jenis metode yang digunakan yaitu R&D (Research and Develovepment). R&D
(Research and Develovepment) merupakan suatu metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan suatu produk, dan diuji keefektifan dari produk tersebut (Haryati,
2012). Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2008:298) tahapan dari proses R&D
biasa disebut juga dengan siklus R&D. Siklus ini terdiri dari mempelajari temuan
penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan
produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan dimana ia akan
digunakan pada akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang
ditemukan dalam tahap pengajuan pengujian. Menurut Sugiyono (2008:297), untuk dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisa produk dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas.
Menurut penjelasan Sugiyono tentang proses penelitian dan pengembangan (R&D),
peneliti dapat melakukan modifikasi terhadap proses tersebut agar sesuai dengan obyek

Halaman | 3
penelitian. Inilah diagram langkah penelitian dan pengembangan yang disusun oleh
peneliti.

Berdasarkan bagan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Menggali potensi dan kendala; Penelitian dan Pengembangan pertama kali dilakukan
dari adanya mencari potensi dan kendala. Potensi dari penelitian ini adalah
meningkatkan desain produk yang telah ada yang tidak populer di kalangan
masyarakat.
2. Mengumpulkan data; melakukan wawancara dengan pemilik industri untuk
mendapatkan informasi mengenai rancangan aksesoris manik-manik.
3. Desain produk; beberapa bentuk aksesoris manik-manik yang sedang dikembangkan
meliputi kalung dan gelang.
4. Penilaian desain; aksesoris manik-manik yang valid dapat dilakukan dengan cara
meminta evaluasi kepada validator (seperti pakar desain, peneliti pasar, atau orang
yang memiliki pemahaman mendalam tentang tren fashion) mengenai desain produk
tersebut (yaitu kalung dan gelang) untuk mendapatkan penilaian dan masukan
mengenai desain yang diajukan.
5. Revisi; Setelah mendapatkan saran dan kritik dari validator, desain diperbaiki untuk
memenuhi standar kualitas, estetika, dan daya tarik pasar.
6. Desain; membuat desain untuk produk berdasarkan saran dan kritik tentang aksesoris
manik-manik.
7. Produk jadi; hasil dari desain untuk kalung dan gelang yang telah dikembangkan.

HASIL YANG DIHARAPKAN DAN PEMBAHASAN


Didasarkan pada tanggapan responden terhadap desain aksesoris manik-manik untuk
jenis kalung dan gelang sebelum membuat produk baru, desain aksesoris manik-manik
difokuskan pada:
1. Bentuk sebelumnya dari manik-manik adalah berbentuk bulat dan oval, sedangkan
produk aksesoris manik-manik dalam pengembangannya diharapkan dapat
memperkaya bentuk model manik-manik seperti bambu, kayu, kaca, batu, suatu
karakter, makhluk hidup, dll. Hal ini dapat membuka peluang baru dalam desain dan
memberikan karakter unik pada produk aksesoris.
2. Warna manik-manik. Produk aksesoris manik-manik untuk jenis produk kalung dan
gelang awalnya hanya terdiri dari beberapa warna saja seperti hitam, putih dan
kuning. Dengan penambahan variasi warna menjadi salah satu pertimbangan yang
dapat mengembangkan daya tarik produk dan membuka peluang untuk menciptakan
produk yang lebih beragam, menarik perhatian konsumen, dan dapat menyesuaikan
diri dengan tren mode saat ini. Pemilihan warna yang bijak dapat membantu
menentukan tema atau suasana dalam desain aksesoris manik-manik. Warna

Halaman | 4
memiliki kekuatan untuk menyampaikan emosi, suasana, dan gaya. Misalnya, desain
aksesoris manik-manik dengan tema laut bisa menggunakan manik-manik warna biru
sebagai dasarnya, untuk desain aksesoris manik-manik dengan tema hutan dapat
menggunakan manik-manik warna hijau.
3. Memadukan desain manik-manik dengan pola tertentu. Proses memadukan desain
manik-manik dengan pola tentu memerlukan perencanaan yang cermat. Misalnya,
jika manik-manik memiliki bentuk yang beragam seperti bambu, kayu, kaca, dan
batu, kita dapat menciptakan pola dengan menggabungkannya secara harmonis.
Selain itu, pola dapat mencakup urutan warna tertentu atau pengulangan bentuk
manik-manik, sehingga dapat memberikan kesan konsistensi dan membuat desain
manik-manik lebih menarik secara visual.
Setelah melalui tahap pengembangan desain produk, selanjutnya dilakukan
penyebarluasanan aksesoris manik-manik berupa yang gelang dan kalung kepada
beberapa responden. Tujuan dari penyebarluasan ini adalah untuk mendapatkan umpan
balik (feedback) dari masyarakat terkait kualitas desain produk. Harapannya, perubahan
yang diterapkan pada produk aksesoris manik-manik dapat memenuhi preferensi
masyarakat, meningkatkan daya saing, dan secara signifikan meningkatkan pendapatan
dari penjualan aksesoris manik-manik.

KESIMPULAN
Desain produk aksesoris manik-manik, khususnya kalung dan gelang, dalam industri
rumahan ini masih tergolong sederhana dan kurang mengikuti tren mode masa kini.
Penggunaan warna dan bahan baku belum cukup menarik perhatian. Selain itu, kombinasi
manik-manik yang digunakan masih kurang cocok, menciptakan kesan kurang elegan.
Dampaknya, permintaan terhadap produk ini semakin menurun, sehingga perlu dilakukan
perbaikan desain agar mendapatkan tampilan yang menarik, yang pada akhirnya akan
meningkatkan pemasarannya.
Pengembangan desain kerajinan kerajinan aksesoris manik-manik yang terdiri dari
kalung dan gelang meliputi pengayaan bentuk model, warna manik-manik, dan
memadukan desain manik-manik dengan pola tertentu untuk menciptakan produk yang
lebih unik dan beragam. Perubahan produk yang dihasilkan diharapkan sesuai dengan
keinginan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Anas, T. ”Rencana Pengembangan Kerajinan Nasional 2015-2019.” Jakarta: PT Republik
Solusi, 2015.
Azis, A. C. K. ”Sampah Anorganik Menjadi Kerajinan Tas Pada Kelompok Program
Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Deli Tua.” JURNAL PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT, 24(2), 689-694, 2018.
Haryati, S. “Research and Development (R&D) sebagai salah satu model penelitian dalam
bidang pendidikan.” Majalah Ilmiah Dinamika, 2012.

Halaman | 5
Madden, A. “4 Spring 2023 Jewelry Trends That Can Transform Your Style in a Minute
(or Less).” Harpers Bazaar, 2023.
https://www.harpersbazaar.com/fashion/trends/g41351771/spring-2023-
jewelrytrends/
Mestika. ”10 Pilihan Aksesori Hijab untuk Membuat Gayamu Makin Stylish.” 2022.
Mukarromah, Dewi Saidatul, and Chusnul Rofiah. "Pengaruh Citra Merek, Desain
Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Merek Bata."
JMD: Jurnal Riset Manajemen & Bisnis Dewantara 2, no. 1: 27-36, 2019.
Paramitha. “Kelayakan produk inovatif aksesoris dari pengelolaan limbah rambut untuk
kesempatan sanggul gala dan evening”. Semarang: Universitas Negeri Semarang,
2015.
Puryanto, Yudha Rismawan. "Pengembangan Desain Kerajinan Manik-Manik Kaca di
Galeri Griya Manik Gudo Jombang." PhD diss., State University of Surabaya, 2016.
Sembiring, D. “Wawasan Seni.” Medan: UNIMED PRESS, 2014.
Sharasanti, Diah Anugrah, Sadana Devica, and Edith Primadiana Tedjokusumo. "PKM
Aksesoris Manik Handmade di wilayah Surabaya." Jurnal Ilmiah Pengabdian 3, no.
1 (2019): 22-35.
Sugiyono. “Desain Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.” Bandung: Alfabeta, 2008.
Salam, Abdus, and Moehammad Budi Widajanto. "PENGARUH KUALITAS PRODUK,
DESAIN PRODUK, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN ICE CREAM DIAMOND DI SURABAYA." Management &
Accounting Research Journal Global 6, no. 2: 441-452, 2022.

Halaman | 6

Anda mungkin juga menyukai