Anda di halaman 1dari 9

PERHIASAN LOGAM

Oleh: Muji Rahayu

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mendesain dan membuat barang perhiasan dari logam bukanlah hal baru bagi masyarakat
Indoensia. Sebab, sejak dahulu ketika masih berdiri banyak kerajaan pun industri perhiasan
logam sudah banyak berkembang di berbagai pelosok tanah air. Beberapa barang perhiasan
logam yang sudah ada sejak jaman kerajaan antara lain berbagai perhiasan (mulai dari cincin,
gelang, kalung, liontun, suweng dan lain-lain), perhiasan dan asesoris, dan lain-lain.

Sebagaimana yang kita tahu, perhiasan kriya logam merupakan salah satu dari hasil Usaha
Kecil Menengah yang paling diandalkan untuk keperluan ekspor. Kebanyakan perhiasan
dipengaruhi oleh heritage yang merupakan warisan budaya dari suatu masyarakat setempat.
Misalnya saja perhiasan kalung. Meskipun semua daerah memiliki perhiasan kriya logam
masing-masing, namun antara kriya logam dari suatu daerah dengan daerah lain memiliki
perhiasan kriya logam yang berbeda-beda. Semua in tergantung warisan dari msyarakat
setempat terdahulu.

Pada dasarnya, perhiasan logam ini menampilkan karya seni relief dan gambar dengan
berbagai motif dan tema yang pada umumnya hampir memiliki kesamaan dengan motif-motif
relief lain terutama motif pada seni relief ukir. Sehingga saat ini hasil dari Perhiasan Logam
ini di gunakan untuk menghiasi wanita atau memperindah suatu ruangan, bukan sekedar
untuk peralatan rumah tangga.

Pada umumnya produk hasil logam, baik yang dari tembaga, kuningan, perak dan emas dibeli
oleh wanita untuk mempercantik penampilan mereka, dan ada pula yang dibeli oleh
perorangan maupun diekspor ke luar negeri.

Untuk saat ini, membutuhkan kerja ekstra keras bagi pemerintah maupun pelaku usaha
perhiasan ini untuk memperkenalkan hasil produk keajinan ini ke tengah masyarakat.

Mengingat kondisi resesi global yang tentunya mempenagruhi permintaan barang sekunder
seperti produk perhiasan ini. Yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia yaitu lebih banyak
mengadakan event pameran produk andalan seperti yang telah dilakukan di tempat lain untuk
mendongkrak permintaan domestik. Kerjasama pemerintah dengan para pengrajin mutlak
diperlukan untuk menyelamatkan potensi perhiasan logam yang ada di Indonesia.

B. Sejarah Kriya Logam (Perhiasan Logam)

Sejarah kriya logam dimulai pada saat manusia belum mengenal tulisan, tepatnya pada zaman
logam yang memunculkan Budaya perundagian atau budaya logam ( logam disini diartikan
dengan perunggu, emas dan besi, karena di Indonesia tidak dilewati oleh kebudayaan
tembaga) adalah jenis kebudayaan dari masyarakat pra-sejarah yang menggunakan logam
dalam pembuatan benda-benda dan seni kriya logam untuk melengkapi kebutuhan hidupnya.
Meski benda kriya logam yang dibuat tidak terlalu banyak karena pada saat itu belum
terdapat alat dan bahan yang banyak, tetapi hasil karya yang dibuat pada zaman logam
tersebut tidak kalah bagusnya dengan seni kriya yang ada pada masa sekarang yang moderen
karena seni kriya pada masa tersebut memiliki nilai artistik (seni) dan nilai sejarah yang
sangat indah.

Kebudayaan ini diperkirakan mulai berkembang sekitar 500 SM. Contoh

peninggalan seni kriya logam pada zaman logam yang dapat kita temui antara lain kapak
corong, candrasa, nekara, moko, topeng emas, serta bejana.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Perhiasan Logam

Perhiasan logam adalah seni perhiasan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi
barang- barang perhiasan yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai
medianya. Adapun karya yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam),
ataupun 3 dimensi (cincin, gelang, liontin patung logam).
1.

Media Logam, media logam yang biasa digunakan dalam pembuatan karya-karya
perhiasan logam menggunakan media, kuningan, tembaga, perak dan emas

2. Teknik-teknik,adapun teknik-teknik yang biasa dipakai pada kriya logam yaitu dengan
teknik : cor, potong tekuk, patri, teknik pasang batu dan finishing

B. Bahan Dan Alat Pembuatan Perhiasan Logam

Dalam pembuatan karya seni kriya logam diperlukan alat dan bahan sesuai dengan hasil
karya yang diinginkan yaitu karya perhiasan logam dua dimensi atau karya kriya logam tiga
dimensi. Berikut alat dan bahan sesuai dengan karya yang dihasilkan :

a) Dua dimensi

1. Lembaran bahan logam seperti, kuningan, tembaga, perak, dsb.


2.

Alat Ukir tekan (satu set yang terbuat dari tanduk)/ bolpoin yang sudah tidak terpakai
(habis tintanya).

3. Kertas untuk menggambar sketsa kriya logam yang akan dibuat.

b) Tiga Dimensi :
Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Bahan logam seperti, kuningan, tembaga, perak, emas dsb.
2. Catakan lelehan logam untuk membuat pola/bentuk dasar (dari bahan lilin dan tanah liat).
3. Tungku pembakaran.
4. Alat ukir logam.
5. Alat untuk menghaluskan logam/ mesin polis.

Teknik Penempaan :
1. Alat tempa logam seperti palu
2. tungku pembakaran.
3. Sarung tangan
4. Alat untuk menghaluskan logam.

C. Prosedur Pembuatan Perhiasan Logam


Prosedur dalam pembuatan perhiasan

logam diperlukan prosedur yang berbeda antara

perhiasan logam dua dimensi dan tiga dimensi tergantung dari hasil seni kriya logam yang
diinginkan. Berikut cara/prosedur pembuatan kriya logam :

a) Dua dimensi

1. Membuat gambar desain pada kertas


2.

Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang dipakai
misalnya tembaga dengan ketebalan 0,2 mm.

3.

Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti tembaga tebal 0,2 mm
menggunakan ballpoint bekas/alat ukir tekan yng terbuat dari tanduk, dengan cara
menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat.

4.

Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan tembaga 0,2 mm, kertas dicabut,
kemudian pada permukaan almunium bagian bawah dialasi dengan sepon atau anduk
kecil / busa , bag. atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar
dan membentuk motif yang digambar .

b) Tiga dimensi

Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Siapkan

semua

alat

dan

bahan

yang

akan

di

butuhkan

untuk

teknik

pencetakan/pengecoran.
2.

Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat logam sperti lilin yang telah
di bentuk sesuai dengan bentuk yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri
tanah liat agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin.

3. Membakar bahan logam (kuningan, dan tembaga) di dalam tungku pembakaran hingga
bahan logam tersebut meleleh.
4.

Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut di tuangkan dalam
cetakan dasar yang telah di buat sebelumnya.

5.

Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan logam tersebut dapat
dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan.

6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang diinginkan maka bahan
logam tersebut di haluskan/dipolis agar bentuk dan permukaanya tampak halus.

Teknik Penempaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik penempaan.
2. kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat.
3. Lau gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

4. Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran kemudian lakukan
tehnik penempaan yaitu dengan memukul bahan logam yang panas akibat di bakar
dalam tungku pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5. Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada permukaan hasil
perhiasan logam tersebut.

D. Hasil Karya Pembuatan Kriya Logam (Perhiasan Logam)

1) Seni Perhiasan Kalung, cincin. Anting, liontin


Seni pembuatan perhiasan perak di Kotagede merupakan salah satu kekayaan seni
budaya Nusantara yang sangat khas dan unik. Seni perhiasan perak tersebut mulai dari
pembuatan Kalung, cincin. Anting, liontin sampai seni membuat perhiasan perak
menjadi berbagai bentuk perhiasan telah berlangsung berabad-abad lamanya di
Kotagede. Berikut gambarnya :

2) Seni Hiasan Dinding Ukir Tekan


Hiasan dinding adalah seni kriya dari logam dengan bentuk dan motif yang berbentuk 2
demensi, seperti hiasan dinding yang berbentuk flora, fauna dan motif batik. Berbagai barang

perhiasan dari logam itu dipasarkan ke berbagai kota di tanah air serta sebagian lagi diekspor
keluar Negeri. Berikut karya ukir tekan :

Relief kuda terbang teknik ukir tekan

3) Seni Perhiasan Teko


Seni perhiasan teko merupakan perhiasan yang paling banyak di geluti oleh masyarakat di
daerah-daerah di Indonesia, dan setiap daerah memiliki ciri perhiasan teko yang berbeda-beda
dari bentuk, relief, ukiran bahan, bahkan cara pembuatannya. Berikut gambar dari perhiasan
pisau :

4) Seni Perhiasan Vase Bunga


Seni perhiasan vase bunga merupakan perhiasan yang biasanya di buat dari kuningan atau
tembaga dengan bentuk dan motif yang beragam dengan tingkat kesulitan bervariasi. Berikut
gambar dari perhiasan vase bunga :

PENUTUP
A. Kesimpulan
Atas uraian pemaparan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Karya Perhiasan logam adalah hasil seni perhiasan atau hasil keterampilan yang adiluhung
dengan menngunakan media logam (kuningan, tembaga, perak dan emas), yang mempunyai
nilai seni yang tinggi.
2) Karya perhiasan logam yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam),
ataupun 3 dimensi (cincin, kalung, liontin anting dan suweng).
3) Teknik-teknik yang biasa dipakai pada pembuatan karya perhiasan logam yaitu dengan
teknik : Ketok, cor, teknik pasang batu dan patri.
4) Dari kriya perhiasan logam dapat menghasilkan benda sebagai hiasan dan sebagai benda
pakai yang bernilai artistik seperti satun set perhiasan yang memiliki ukiran relief.

B. Saran
Setelah mengetahui penjelasan mengenai seni kriya logam yang memiliki nilai seni
yang tinggi, kami memberikan saran sebagai berikut:
1.

Mengimbau agar seluruh siswa untuk melestarikan bahkan ikut membuat karya seni kriya
logam karena memiliki nilai artistik yang sangat tinggi.

2. Mengimbau agar pemerintah melakukan Kerjasama dengan para pengrajin mutlak diperlukan
untuk menyelamatkan potensi perhiasan kriya logam yang ada di Indonesia.
3. Guru berperan aktif dalam mendukung program pelaksanaan praktek pembuatan seni kriya
logam kepada siswa-siswi pelajar di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.smkn1-rotabayat.sch.id/
http://djogdjanesia.wordpress.com/
http://kriyalogam.blogspot.com/
http://www.perhiasantembaga.com/awal-mula-perhiasan-logam-tembaga-dan-kuningan/

BIODATA

1. N

: Drs. Muji Rahayu, M.Ds

2. N I P

: 196302231993031001

3. Pangkat/Golongan

: Penata /III c

4. Tempat /Tgl. Lahir

: Yogyakarta; 23-02-1963

5. Agama

: Islam

6. Jenis Kelamin

: Laki-Laki

7. Pekerjaan/Jabatan

: PNS/Widyaiswara

8. Instansi

: PPPPTK Seni dan Budaya Sleman Yogyakarta

9. Pangkat/Golongan

: Penata / III c

10. Alamat Rumah

: Kitren RT.23/RW.05 Prenggan, Kotagede, Yogyakarta

11. Pendidikan Terakhir

: S2

12. Preogram Studi

: Desain

13. Spesialisasi

: Desain Produk Kriya Logam

14. Perguruan Tinggi

: Institut Teknologi Bandung

15. Tahun Lulus

: 2006

Anda mungkin juga menyukai