Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK : 3

NAMA KELOMPOK :

NADILA APRILIA

RAFA MARSELLA APSARI

PUTRI RAHMA FITRIAH

REFY ANGGELINA

OCHA

M.KHOIRUL

M.KRISNA BAYU

MUHANIF RAFLI

M.ALFARUQ PRATAMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
hanya dengan segala rahmat-Nyalah akhirnya kami bisa menyusun
kliping dengan tema ‘Kerajinan Bahan Limah Keras ’ ini tepat pada
waktunya. Sehingga kami mendapatkan banyak tambahan pengetahuan
khususnya dalam masalah kerajian bahan keras.
Kami selaku penyusun berharap semoga kliping yang telah kami susun
ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan
terutama dalam hal kerajian bahan keras.
Kami menyadari bahwa kliping ini masih memiliki banyak kekurangan
yang membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan
masukan serta kritikan dari para pembaca.
DAFTAR ISI

BAB 1 : KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS


Contents [show]

A. PENGERTIAN KERAJINAN BAHAN KERAS

Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar
yang bersifat keras. Beberapa bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Bahan keras alami, yaitu bahan yang diperoleh di lingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya
keras, misalnya kayu, bambu, batu, dan rotan.

Bahan keras buatan, yaitu bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan
untuk membuat bahan-bahan kerajinan, misalnya berbagai jenis logam dan fiberglass.

B. MACAM-MACAM PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS

A. KERAJINAN LOGAM

Kerajinan logam menggunakan bahan logam, seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain.
Teknik yang digunakan menggunakan sistem cor, ukir, tempa, atau sesuai dengan bentuk yang
dikehendaki. Bahan logam banyak digunakan sebagai perhiasan atau aksesori.

Selain itu, bahan logam juga digunakan sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti
gelas, kap lampu, wadah serbaguna, serta piala sebagai simbol kejuaraan. Sifat loga adalah keras
sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, misalnya diolah dengan
teknik bakar/pemanasan dan tempa.
B. KERAJINAN KAYU

Kerajinan ukir kayu adalah kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau
dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukir memang lebih banyak menggunakan bahan
bakukayu sebagai bahan utamanya. Adapun jenis kayu yang biasa digunakan adalah kayu jati,
mahoni, waru, sawo, dan nangka.

C. KERAJINAN BAMBU

Kerajinan bahan keras selanjutnya adalah kerajinan bambu. Sejak dahulu kala, masyarakat
Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang sederhana
bahkan yang paling rumit sekalipun. Saat ini produk kerajinan bambu tampil dengan desain yang
lebih menarik dan bernilai estetis. Pembuatan kerajinan dari bahan bambu menggunakan teknik
anyaman dan teknik tempel atau sambung. Produk anyaman Indonesia sangat terkenal di luar
negeri dengan berbagai motif dan bentuk yang dikemas dnegan menarik.

D. KERAJINAN ROTAN

Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia, terutama di Pulau
Kalimantan. Rotan bersifat kuat dan lentur, sehingga sangat cocok dijadikan sebagai benda
kerajinan dengan teknik anyaman. Adapun contoh produksi kerajinan dari bahan rotan adalah
meja dan kursi, lemari, serta tempat makan.

E. KERAJINAN BATU

Indonesia sangat kaya akan jenis bebatuan yang beraneka ragam. Banyak daeah di Indonesia
menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan, seperti aksesori pelengkap busana dan
sebagai penghias benda. Adapun jenis batu yang banyak digunakan untuk produk kerajinan
adalah batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih atau cokelat yang lunak. Teknik
pengolahan batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir.
Kerajinan batu banyak digunakan sebagai hiasan interior dan eksterior.

F. KERAJINAN KACA SERAT (FIBERGLASS)

Kaca serat (Fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat
ini dapat dipintai menjadi benang atau ditenun menjadi kain. Kemudian, diresapi dengan resin
sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. Oleh karena itu, fiberglass sering digunakan
sebagai bahan mobil dan bangunan kapal. Selain itu, fiberglass juga digunakan sebagai agen
penguat untuk banyak produk plastik. Kerajinan fiberglass memerlukan beberapa campuran
dalam proses pembuatannya. CAmpuran fiberglass terdiri cairan resin (minyak resin bahan
dasarnya inyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, poles atau sabun krim silikon
untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna.
Dengan proses pembuatannya diperlukan perbandingan yang sesuai agar mendapatkan hasil yang
baik. Apabila zat cair (resin dan katalis) dicampur, maka akan bereaksi dari cair menjadi padat
dan keras berwarna bening mengkilap.

Baca juga : Prakarya dan Kewirausahaan Budi Daya Tanaman Hias

C. FUNGSI PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS

Produk kerajinan dari bahan keras memiliki fungsi sebagai berikut.

Benda pakai, yaitu karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur
keindahannya hanya sebagai pendukung saja.

Benda hias, yaitu karya kerajina yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Produk
kerajinan jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaannya.

D. UNSUR ESTETIKA DAN EGONOMIS PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS

Berbagai produk kerajinan tidak bisa dipisahkan dari unsur seni dan keindahan. Snetuhan-
sentuhan nilai seni sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan aktraktif dan bernilai
ekonomis. Aspek fungsi menempati porsi utama pada produk kerajinan, sehingga karya
kerajinan harus bernilai ergonomis yang mencakup kenyamanan, kemanan, dan keindahan
(estetika).

E. MOTIF RAGAM HIAS PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS

Sejak dahulu kala, produk kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia sudah dikenal di luar
negeri. Berbagai produk kerajinan yang berasal dari setiap daerah di Indonesia mempunyai motif
dan ragam hias yang khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Setiap motif dan ragam hias
mempunyai nilai keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh dengan
perlambangan dan juga nasihat. Adapun beberapa daerah yang terkenal dengan ukiran atau
pahatannya adalah Jepara, Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan, dan
sebagainya. Kita hendaknya mengenal serta melestarikan motif dan ragam hias Nusantara.

F. TEKNIK PEMBUATAN PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS

Berikut adalah beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras.

A. TEKNIK COR (CETAK TUANG)

Teknik cor telah ada sejak kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia. Terdapat beberapa
benda kerajinan dari bahan perunggu, seperti kapak, bejana, dan perhiasan.

Berikut contoh permbuatan benda kerajinan dari bahan keras melalui teknik cor.

1) TEKNIK TUANG BERULANG (BIVALVA)


Teknik semacam ini disebut teknik tuang berulang (bivalve) karena menggunakan dua keping
cetakan yang terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik
tuang berulang digunakan untuk mencetak benda-benda yang sifatnya sederhana, baik bentuk
maupun hiasannya.

2) TEKNIK TUANG SEKALI PAKAI (A CIRE PERDURE)

Teknik tuang sekali pakai dibuat pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit,
seperti arca dan patung perunggu. Teknik semacam ini diawali dengan membuat model dari
tanah liat. Kemudian, model tersebut dilapisi lilin sehingga terjadilah rongga. Lalu, perunggu
dituang ke dalamnya dan setelah dingin cetakan tanah liat bisa dipecah sehingga diperoleh benda
perunggu yang dikehendaki. Saat ini, banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti
kerajinan perak. Sebagai contoh adalah kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta dan kerajinan
kuningan di Juwana dan Mojokerto.

B. TEKNIK ETSA

Etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau
berkarat. Benda-benda yang berasal dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan
etsa (larutan sam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan
asam, maka seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam yaitu resist atau bahan
pelindung.

Larutan pengetsa terdiri dari larutan asam organik, asam mineral anorganik, ataupun campuran
dari keduanya. Sebagian asam memiliki daya kikis yang sangat baik untuk jenis logam tertentu.
Sementara sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak memiliki pengaruh sama
sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya.

C. TEKNIK UKIR

Karya ukir di Indonesia telah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu, banyak peralatan
yang terbuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu.
Benda-benda tersebut diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis,
swastika, zig-zag, dan segitiga. Selain sebagai hiasan, pada umumnya ukiran-ukiran tersebut juga
mengandung makna simbolis dan religius. Terdapat beberapa jenis ukiran yaitu ukiran tmbus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.

D. TEKNIK UKIR TEKAN

Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan
ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan, sedangkan untuk pelat logam tembaga
sampai dengan 0,4 mm. Alat yang sering digunakan untuk ukir tekan dibuat dari bahan tanduk
sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Apabila sulit mendaptkan
tanduk, maka bisa menggunakan bambu atau kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini adalah
dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah
ditentukan.

E. TEKNIK BUBUT

Untuk membubut diperlukan pahat bubut yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/menggaruk,
dan membentuk benda. Teknik bubut akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat,
dan rapi, misalnya asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan benda-benda mainan.

F. TEKNIK ANYAM

Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan, sehingga menjadi satu kerya anyaman.
Kerya kerajinan dari bahan keras yang menggunakan teknik anyaman adalah bambu, rotan, dan
plastik.

G. PERENCANAAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN BAHAN KERAS

Pada umumnya, perencanaan produk kerajinan lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan
dan estetika (keindahan), sedangkan dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada
pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat (fisiologis), seperti benda-benda pakai, perhiasan,
furnitur, dan sandang.

A. PENGELOLAAN SUMBER DAYA USAHA

Terdapat enam tipe sumber daya usaha yang diperlukan dalam proses produksi,
yaitu man (manusia), money (uang), material (bahan), machine (peralatan), methode (cara
kerja), dan market (pasar).

B. MENENTUKAN FUNGSI DAN KUALITAS PRODUK KERAJINAN

Kualitas karya kerajinanditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai
fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi,
tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan kesempurnaan
karya. Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerjainan
(ergonom). Nilai estetika karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik
atau pemakai. Kerajinan memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis dan fungsi hiasan.

C. MENENTUKAN SEGMENTASI PASAR

Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, kerajinan cukup menjanjikan dan memiliki peluang
pasar yang menggembirakan. Apabila jika ditunjang dengan melimpahnya bahan baku seta
tenaga kerja yang realtif murah dibandingkan negara lain, shingga dapat menekan biaya
produksi. Penambahan ragam hias dan beraneka warna menambah nilai estetika sekaligus dapat
meningkatkan nilai ekonomi produk yang bersangkutan. Sentuhan seni dan estetika pada sebuah
produk kerajinan sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan tersebut. Dalam rangka
menentukan produk kerajinan yang akan diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.

D. MENENTUKAN BAHAN ATAU MATERIAL PRODUKSI KERAJINAN

Pemilihan bahan atau material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material
akan mendukung bentuk, kenyamanan, dan juga memengaruhi kualitas barang tersebut.

E. MENENTUKAN TEKNIK PRODUKSI

Ada beberapa jenis kerajinan yang membutuhkan alat dan keterampilan khusus untuk
membatnya. Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat, dan cara yang
digunakan. Pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakan bahan keras alami dapat
dilakukan dengan teknik pahat, teknik ukir, teknik kontruksi atau sambungan, teknik raut, teknik
bubut, dan sebagainya. Adapun pembuatan barang-brang kerajinan dengan menggunakan bahan
keras buatan dapat dilakukan dengan teknik pahat, teknik cetak, teknik ukir, teknik etsa, dan
sebagainya.

H. PRODUKSI KERAJINAN UKIR KAYU

Berikut adalah prosedur pembuatan karya kerajinan ukir kayu.

1. MERANCANG PRODUK KERAJINAN UKIR KAYU

Merancang disebut juga dengan mendesain. Dalam hal ini merancang gambar desain awal dalam
membuat sebuah produk kerajinan sebelum dibuat. Kelengkapan dalam gambar rancangan
tersebut sebaiknya mencakup gambar tampak depan, tampak samping, dan tampak atas, serta
jelas ukurannya. Selain itu, harus ada gambar potongan dan gambar perspektifnya.

2. BAHAN PENDUKUNG PRODUK KERAJINAN UKIR KAYU

Bahan yang akan digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir kayu harus benar-benar
diperhatikan, baik dari jenisnya maupun kualitas tekstur kayunya. Karena hal tersebut akan
memengaruhi dan menentukan hasil dari produks yang akan dibuat. Bahan ukiran kayu harus
dipilih dari jenis kayu yang mempunyai serat padat, lurus, tidak terlalu keras, serta tidak mudah
pecah dan kembang susutnya rendah. Adapun jenis kayu yang baik untuk pekerjaan ukiran dan
sering digunakan di sentra-sentra ukiran di Indonesia, antara lain kayu jati, mahoni, sonokeling,
cendana, dan eben.

3. ALAT PENDUKUNG PRODUK KERAJINAN UKIR KAYU

Terdapat berbagai alat yang digunakan untuk produksi kerajinan ukir kayu dimana semua alat
tersebut harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Apabila produk yang akan dihasilkan adalah
ukiran,maka yang digunakan adalah seperangkat peralatan ukir. Jika untuk kerja sekrol, maka
peralatan sekrollah yang digunakan. Contoh alat yang digunakan untuk pembuatan karya
kerajinan ukir kayu adalah pahat ukir, palu kayu, meja kerja, klem, sikat ijuk, mesin sekrol,
pensil, penggaris, kertas gambar, lem kayu, kertas ampelas, gergaji belah, ketam tangan,
meteran, dan bor.

Satu set pahat ukir terdiri dari sebagai berikut.

a. Pahat Penguku

Pahat penguku dalam satu set pahat ukir berjumlah 20 bilah.

Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 1,5 mm.

Panjang pahat 220-250 mm dan tebal kurang lebih 1,5 mm.

Fungsi pahat penguku digunakan untuk membuat ukiran bentuk lengkung, melingkar membuat
bentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan/cawean.

b. Pahat Penyilat

Pahat penyilat dalam satu set pahat ukir berjumlah 10 bilah.


Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 1 mm sampai dengan 40 mm dan panjang 220-250
mm, dan tebal kurang lebih 1,5 mm.

Fungsi pahat penyilat untuk membuat pahatan/ukiran bentuk garis lurus dan bentuk
dasaran/lemahan.

c. Pahat Pengot

Pahat pengot dalam satu set pahat ukir berjumlah 1-3 bilah.

Bentuk mata pahat miring menyudut, ukuran yang biasa dipakai antara 4 mm sampai dengan 10
mm, panjang 220-250 mm, dan tebal kurang lebih 1,5 mm.

Pahat pengot digunakan untuk membersihkan sudut atau sela-sela dasaran ukiran yang sulit
dijangkau dengan pahat perata/penyilat.

d. Pahat Kol

Pahat kol dalam satu set pahat berjumlah 5-10 bilah.

Ukurannya mulai dari paling kecil 5 mm sampai dengan 45 mm, panajang 220-250 mm, dan
tebal kurang lebih 0,75 mm.

Fungsi pahat kol untuk membuat pahatan/ukiran bentuk cekung yang dalam, seperti alur cekung,
juga biasa untuk membuat hiasan tekstur uantuk karya seni. Pahat ini juga digunakan untuk
mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat penguku.

e. Pahat Coret

Pahat coret dalam satu set ukir berjumlah 1-3 bilah.

Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 3 mm sampai dengan 1,5 mm.

Fungsi pahat coret untuk membuat pahatan/ukiran isian/hiasan daun atau bunga dan tekstur
untuk kerya seni.

4. PROSES PRODUKSI KERAJINAN UKIR KAYU

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan serta mendapatkan hasil ukiran yang maksimal, maka
proses kerja harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar, yaitu sebagai berikut.

Penyiapan bahan.

Penyiapan alat.

Membuat rancangan atau gambar kerja.


Menyiapkan pola.

Menempel pola pada papan yang sudah disiapkan.

Menyekrol (krawangan).

Memahat awal.

Memahat bagian dasaran.

Membentuk ukiran.

Memberi benangan (coretan) pada motif.

Mengampelas (menghaluskan).

Finishing (proses penyelesaian akhir).

Baca juga : Prakarya dan Kewirausahaan Rekayasa Produk Grafika

I. WIRAUSAHA DI BIDANG KERAJINAN BAHAN KERAS

Seorang wirausaha harus mempunyai perencaaan usaha yang baik. Berikut adalah aspek-aspek
perencanaan usaha produk kerajinan bahan keras.

1. Aspek produksi

Produksi adalah rangkaian kegiatan membentuk, mengubah, dan menciptakan sesuatu untuk
meningkatkan nilai suatu produk. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses
produksi antara lain sifat proses produksi yang terus menerus atau berdasarkan jumlah pesanan,
jenis dan mutu produksi, jenis produknya, serta pengendalian proses produksi.

Bahan baku adalah bahan utama atau bahan poko dan merupakan komponen utama dari suatu
produk. Misalnya, produk kursi kayu rotan bahan bakunya adalah rotan.

2. Aspek pemasaran, meliputi harga, lokasi, promosi, dan distribusi.

3. Aspek keuangan.

Sumber internal, meliputi tabungan sendiri, setoran dari pemegang saham, menjual barang yang
kurang produktif, menjual barang yang menguntungkan, serta fasilitas/tempat milik sendiri,
seperti tanah dan bangunan.

Sumber eksternal, meliputi perbankan, lembaga keuangan nonbank, perorangan, dan lain-lain.

Proyeksi atau rancangan keuangan, meliputi neraca harian, laporan laba/rugi, laporan arus kas,
dan analisis pulang pokok.
4. Aspek organisasi, meliputi tenaga kerja. Jenis tenaga kerja yang digunakan pada dasarnya
terdiri dari tenaga kerja upahan dan tenaga kerja keluarga.

5. Struktur organisasi. Struktur organisasi sederhana hanya memiliki dua tingkat yaitu pemilik
dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling
berhubungan biasanya menggunakan struktur organisasi sederhana seperti ini. Dalam struktur
organisasi sederhana, pemliki perusahaan cenderung mengambil semua keputusan penting secara
sendiri serta terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan perusahaan.

6. Analisis break-even point (BEP) usaha produk kerajinan. Analisis BEP digunakan untuk
mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi usaha. BEP adalah suatu keadaan
dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). Suatu suaha
dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi
saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.

BINGKAI FOTO

Cara membuat kerajinan bingkai foto dari bahan keras

Bingkai foto yang terbuat dari bahan kayu memang sudah banyak sekali dipasaran namun kali ini
saya akan membuat bingkai dari rantingnya, dengan memanfaatkan ranting-ranting kayu bekas
tetapi masih bagus juga pastinya. Yang dapat anda kreasikan dengan berbagai hiasan-hiasan agar
lebih terlihat lebih menarik.
Alat dan bahan :

Kayu

Gergaji
Lem kayu

Triplex

Cara pembuatan :

Potong ranting kayu dengan gergaji secara tipis, sehingga membentuk lingkaran atau lempengan
kayu.

Buat pola persegi panjang, setelah itu lem dengan menggunakan lem kayu secara rapi, pasang
dengan membentuk bingkai persegi panjang.

Agar lebih kokoh dan kuat gunakan paku sebagai penguat dengan pola bulak balik disetiap tepi
bingkainya.

Warnai bingkai agar terlihat lebih cantik dan menarik

Lem kepingan kayu di seluruh permukaan tepi bingkai yang sudah dipotong-potong tadi

Dan selesai selamat mencoba.

Cara Membuat Lonceng Angin dari Bambu

Dengan cara membuat kerajinan dari bambu ini, kamu dapat menghibur diri atau relaksasi berkat
suara yang dihasilkan oleh derai-derai lonceng bambu ini.

Suasana yang damai di taman, kupu-kupu berterbangan, serta suara dan nada-nada yang
dihasilkan oleh lonceng bambu yang bergoyang pelan, juga hembusan angin yang bertiup sejuk,
pastinya akan membuatmu berasa sedang liburan ke pulau tropis yang penuh kedamaian.

Pertama-tama, kamu perlu menyiapkan bahan-bahan dan peralatan sebagai berikut:

Bambu

Batok kelapa

Tali

Gergaji potong

Amplas

Pisau

Gunting

Bor listrik
Cara Membuat:

Nah, sekarang kita beralih ke cara membuat kerajinan dari bambu untuk membuat lonceng angin
seperti berikut ini:

Pilihlah bambu yang berukuran sedang. Pastikan bambu yang kamu gunakan masih sehat, tidak
retak dan masih kuat.

Ukur bambu kurang lebih 15-17 cm sebanyak 5 bambu.

Ukur bambu lagi sepanjang 7 cm sebanyak 5 buah yang nantinya akan dimasukkan ke tiap
bambu berbentuk stick kecil yang akan berfungsi sebagai ‘jangkar’ individual (masing-masing
untuk tiap bambu).

Potong/gergaji bambu.

Bersihkan bagian dalam bambu dari serat-seratnya menggunakan pisau kecil.

Bentuk bagian bawah bambu dengan melengkung (lihat gambar artikel ini) dengan jarak 8 cm
dari atas bambu.

Amplas bambu hingga halus.

Lubangi bagian atas bambu untuk dimasukkan tali menggunakan bor listrik.

Belah batok kelapa menjadi setengah lingkaran.

Amplas batok kelapa hingga halus.

Lubangi pinggiran batok kelapa sesuai dengan jumlah bambu untuk lubang tali.

Ikat masing-masing bambu dengan tali dan sambungkan ke batok kelapa.

Jika sudah, masukkan tali tadi ke lubang batok kelapa dan tarik ke atas.

Buat simpul tali untuk menyatukan lonceng angin dan mengunci talian.

Finishing lonceng menggunakan pelitur untuk mendapatkan hasil yang estetis dan maksimal.

2. Cara Membuat Lampu Hias dari Bambu

Cara membuat kerajinan lampu hias dari bambu ini dapat kamu gunakan agar rumahmu terlihat
lebih menarik dan estetis. Keindahan interior rumah bisa dicapai tanpa perlu modal yang besar.
Lampu hias dari bambu semacam ini dapat kamu letakkan di berbagai sudut ruangan, di atas
meja, atau bahkan di luar rumah.
Sebelum kita memulai membuat lampu hias-nya, ada baiknya kamu persiapkan lebih dahulu
bahan-bahan dan peralatan berikut ini:

Batang bambu 1-3 meter

Lampu hemat energi 5 watt dengan warna sesuai selera anda (merah, kuning, putih, biru, dll)

Kabel lampu secukupnya

Kuas cat

Cat warna sesuai selera anda atau pelitur jika anda menginginkan warna natural bambu

Cat clear

Semen

Amplas

Gunting/cutter

Gergaji

Alat Pahat

Cara Membuat:
Kalau bahan-bahannya sudah siap semua, sekarang kita bisa mulai. Perhatikan langkah-langkah
berikut dengan seksama ya!

Potong bambu yang sudah disiapkan se-panjang 1,5 meter atau bisa menyesuaikan selera kamu.
Pastikan bambu yang kamu pilih adalah bambu kering yang masih kuat dan berdiameter kurang
lebih 10 cm.

Amplas permukaan bambu hingga halus, lalu cat keseluruhan permukaan bambu atau bisa juga
kamu gunakan pelitur. Setelah itu tunggu hingga cat kering.

Apabila cat sudah kering, gergaji bambu di bawah bagian ruas bambu untuk menjadi tatakan
lambu bambu kamu.

Gergaji juga bagian atas bambu untuk keluarnya cahaya lampu.

Lubangi bagian tengah dari ruas bambu bagian bawah lampu-mu untuk lubang masuk kabel.

Dengan menggunakan alat pahat dan gergaji, berikan beberapa lubang dengan ukuran yang
bervariasi di batang lampu bambu-mu untuk tempat keluarnya cahaya.

Amplas kembali bagian lampu yang terbuka agar halus dan rapih.

Gunakan semen untuk membuat dudukan lampu bambu agar dapat berdiri tegak. Tinggi dudukan
kurang lebih 7-10 cm. Gunakan ember kecil atau kaleng bekas cat untuk cetakan semen.

Cat/pelitur kembali lampu bambu-mu berikut dudukannya agar tampilan lampu hias lebih
menarik.

Pasang lampu di lampu hias dari bambu-mu berikut instalasi kabelnya.

Letakkan di tempat yang direncanakan.

Nyalakan lampu dan nikmati hasil kreatifitasmu!

3. Cara Membuat Air Mancur dari Bambu

Salah satu contoh cara membuat kerajinan dari bambu adalah air mancur. Air terjun dari bambu
biasanya sering kali, bahkan hampir seluruh rumah penduduk masyarakat Jepang memilikinya.
Dan ternyata fungsi lain dari hiasan air terjun dari bambu ini memberi kesan sejuk alami, dan
menenangkan pikiran akan sangat baik dan indah apabila dikombinasikan dengan tanaman bunga
atau tanaman hijau lainnya.

Untuk konstruksi air mancur dari bambu yang akan kita buat, akan diperlukan bahan-bahan
seperti berikut ini:
Batang bambu dengan diameter 5-7 cm sepanjang 1 – 1,3 m

Tiang bambu (untuk penyangga) dengan diameter 1-2 cm sepanjang 40-50 cm

Tali ijuk aren secukupnya (untuk pengikat)

Pipa PVC dengan diameter 5-7 cm

Pompa air listrik (untuk mengalirkan air)

Cara Membuat:

Silahkan simak contoh cara membuat kerajinan dari bambu dalam bentuk air mancur di bawah
ini dengan seksama:

Potong bambu hitam/wulung/ater dengan diameter 5-7 cm sepanjang 60-70 cm sebanyak 4 buah
dan sepanjang 45-55 cm sebanyak 2 buah. Pastikan bahwa bagian teratas dan terbawah dari
batang bambu yang akan berfungsi sebagai tiang ini tertutup oleh ruas.

Potong bambu diameter 1-2 cm sepanjang 40 dan 50 cm untuk bambu penyangga.

Potong bambu diameter 5-7 cm untuk buluh air sepanjang 1 m dan 1,3 m. Pada salah satu ujung
masing-masing bambu, potonglah menyilang seperti bentuk bambu runcing.

Untuk bambu buluh air ukuran 1 m, lubangi ruas-ruas di dalam batang bambunya agar bisa
dilalui air. Demikian juga bagian akhir ruasnya, agar dapat disambung dengan pipa PVC.

Sementara untuk bambu buluh air ukuran 1,3 m, lubangi ruas-ruasnya agar dapat menampung
air, tetapi bagian dasarnya biarkan tetap tertutup oleh ruas.

Ambil dua potongan bambu panjang 60-70 cm/bambu tiang, kemudian buat lubang menembus
pada posisi 15-20 cm dihitung dari bagian atas bambu. Sesuaikan besar lubang dengan diameter
bambu untuk penyangga.

Ukuran lubang harus lebih besar sedikit dari diameter bambu penyangga, agar bambu buluh air
bisa bergerak bebas.

Cara Merangkai:

Pasang bambu yang sudah dilubangi tadi berjajar di atas batu dengan bantuan semen. Jarak
antaranya kurang lebih 30 cm. Pastikan lubang-lubang pada bambu berada pada posisi sejajar.

Sisipkan bambu penyangga panjang 40 cm menembus mulai dari bambu tiang pertama, bambu
buluh air ukuran 1,3 m dan berakhir di bambu tiang kedua.

Buat ikatan dengan tali ijuk untuk menyatukan bambu penyangga dan bambu buluh air.
Ambil bambu tiang ukuran 45-55 cm dan bambu penyangga ukuran 50 cm. Pasang bambu tiang
berjajar dan bambu penyangga melintang di tengahnya pada posisi 15-20 cm dihitung dari
bagian atas bambu. Ikat dengan menggunakan tali ijuk.

Lekatkan konstruksi ini pada batu kali dengan sedikit semen dan posisikan objek ini di belakang
susunan bambu buluh air ukuran 1,3 m.

Ambil dua batang bambu tiang ukuran 60-70 cm yang tersisa. Posisikan bersilangan kemudian
lekatkan bagian bawahnya ke batu alam dengan bantuan semen.

Letakkan buluh air ukuran 1 m di antara bambu bersilang tadi. Ikat dengan tali ijuk agar
posisinya kokoh. Posisikan susunan ini di depan susunan bambu buluh air ukuran 1,3 m dengan
ujung-ujung bambu buluh air saling berhadapan.

Sambung pangkal bambu buluh air ukuran 1 m dengan pipa PVC dan hubungkan dengan pompa
air. Pastikan bahwa Anda memilih pompa air yang ukurannya sesuai dengan debit air yang akan
Anda alirkan. Sebaiknya pompa air diletakkan di atas permukaan tanah agar mudah
perawatannya. Untuk menyamarkan, Anda bisa menanam tanaman hias semak di sekitarnya.

Untuk memperkuat bambu, lapisi bambu dengan cat clear coating untuk batu alam.

4. Cara Membuat Vas Bunga dari Bambu

Cara membuat kerajinan dari bambu satu ini cocok bagi kalian yang senang berkreasi dengan
keindahan, apalagi yang suka bunga. Bambu yang diukir maupun dilukis dapat menjadi hiasan
yang sangat ciamik untuk ditaruh di pojok ruangan maupun di atas meja.
Alat dan bahan :

Bambu yang sudah kering

Piloks

Gunting

Kertas gosok

selotif bening

Silet

Cara Membuat:

Silahkan simak contoh cara membuat kerajinan dari bambu dalam bentuk vas bunga di bawah ini
dengan seksama:

Siapkan semua alat dan bahan

Potonglah bambu miring diatasnya

Gosoklah bambu menggunakan kertas gosok sampai bambu berwarna cream

Setelah itu balutlah bambu yang sudah di gosok dengan selotif bening sampain keseluruhan
bambu tertutupi.

Gambar motif yang diinginkan

Ukirlah motif yang telah digambar tadi menggunakan silet, sehingga bagian yang ingin dicat
terlepas dari bambu.

Catlah menggunakan cat filoks sesuai dengan warna yang diinginkan.

Diamkan hingga beberapa menit sampai catnya benar-benar kering.

Lepaslah selotif yang masih tertinggal dibagian bambunya.

Selesai dan selamat mencoba

5. Cara Membuat Kotak Pensil dari Bambu

Membuat barang yang satu ini tidak harus terpaku pada bahan plastik atau kaleng yang banyak di
pasaran. Jika anda ingin mempunyai sesuatu yang beda dari yang lain anda bisa membuat pensil
untuk anak-anak anda dengan berbahan pokok dari bambu.
Alat dan bahan :

bambu kering sebagai bahan utama

gergaji

penggaris dan bolpoin

lem fox

pisau

amplas

pitur kayu atau cat mengkilap

kulit batang pisang

Cara Membuat:

Silahkan simak contoh cara membuat kerajinan dari bambu dalam bentuk kotak pensil di bawah
ini dengan seksama:

Ambil sebatang bambu kemudian haluskan tiap bakunya dengan menggunakan pisau

Potong kira-kira dengan ketinggian 20 cm, tapi untuk pemotongan lakukan diatas buku bambu
(di ukur dari buku bambu pertama)

Haluskan bagian potongannya menggunakan pisau atau amplas

Lalu beri dan buat pola yang akan dililit tali

Selanjutnya tambahkan lem sebagai perekat

Setelah itu lilitkan talinya, tunggu beberapa menit sampai benar-benar kering

Agar warnanya lebih indah beri tambahan cat warna sesuai selera anda

Selesai dan selamat mencoba

6. Cara Membuat Bingkai Cantik dari Bambu

Bingkai atau figura memang sudah tidak asing lagi bagi kalian untuk yang muda, tua bahkan
anak-anak sekaligus pun. Akan tetapi untuk saat ini saya akan berbagi cara untuk membuat
kreasi bingkai dari bambu agar terlihat lebih klasik.
Alat dan bahan :

bambu kering sebagai bahan utama

gergaji

penggaris dan bolpoin

lem fox

pisau

amplas

pitur kayu atau cat mengkilap

Cara Membuat:

Ambil bambu yang cukup tua dan memiliki ruas buku yang agak panjang

Potong bambu sesuai dengan ukuran poto yang akan anda gunakan, lalu potong bambu yang
masih bulat dengan gergaji

Belah menjadi empat sama besar dan lebar

Haluskan tiap belahan dengan menggunakan pisau raut

Amplas bambu dengan halus, supaya hasilnya lebih memuaskan


Beri sedikit kesan garis diukur dari 1cm ambil pisau yang berujung tajam tancapkan ujung pisau
dan ketukan sedikit kayu pada pisau, lalu congkel angkat dan tarik. Maka anda akan
mendapatkan garis lurus pada bambu

Potong setiap ujung bambu kira0kira 90 derajat, bisa digunakan dengan menggunakan garis
diagonal lantai rumah anda

Sambung keempat sudut bambu, gunakan satu biji isi setepler dan ketok dengan palu kecil

Beri sentuhan warna untuk bambu dengan dicat, warnanya sesuai yang anda inginkan dan untuk
menambahkan keindahan bingkai anda gunakan manik manik yang anda sukai

7. Cara Membuat Gelas dari Bambu

Salah satu kerajinan tangan dari bambu yang bisa anda buat adalah gelas, bagaimana cara
membuatnya? Anda penasaran? Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan kerajinan
tangan berupa gelas dari bambu.

Cara Membuat:

Pertama, ambil bambu yang sudah tua dan keringkan.

Langkah kedua adalah ambil bambu yang sudah dijemur selama beberapa hari, dan pastikan
bahwa bambu tersebut tidak mengempes karena terlalu muda.

Ambil bagian bawah bambu yang terdapat kukunya atau biasa disebut dengan cincin pemisah
bambu.
Potong bambu dengan ukuran gelas yang ingin anda buat, jadi ukur tingginya terlebih dahulu.

Setelah dipotong, anda akan mendapatkan bambu yang hampir mirip dengan gelas.

Langkah selanjutnya adalah anda amplas atau haluskan bagian luar bambu agar anda bisa
mengecatnya nanti.

Setelah halus, anda ukir bambu tersebut dengan bentuk yang anda inginkan, misalnya beri ukiran
bunga di sampingnya, atau anda bisa memberikan ukiran di bagian mulut bambu tersebut.

Setelah itu anda ambil cat dan gambarlah apapun yang anda inginkan.

Anda juga bisa menambahkan mata, hidung, hingga alis di bagian tengah gelas mug jika
memang anda ingin menghiasnya menjadi lebih lucu.

Tambahkan syal atau semacamnya agar hiasan nya benar-benar terasa.

Untuk bagian dalam nya juga harus anda haluskan agar lebih indah.

Anda bisa mengecatnya juga.

Jika mug sudah siap, anda bisa menggunakan nya sebagai hiasan di rumah atau anda bisa
menjualnya di toko oleh-oleh. Selain itu mug dari bambu ini juga bisa anda gunakan sebagai
tempat minum anda.

Anda mungkin juga menyukai