Anda di halaman 1dari 15

MIKROBIOLOGI

METABOLISME DAN MORFOLOGI ORGANISME

DISUSUN OLEH :

KELAS A

KELOMPOK 1

NINING AUSTI DUDA G301 18 001

RISTI DEWI G301 18 035

FAZRUL ROZIQ G301 18 059

CINDY NUR SALSABILLA G301 18 087

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU, 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, kasih dan karuniaNya sehingga
Makalah Mikrobiologi yang berjudul “Metabolisme dan fisiologi Mikroorganisme”
dapat selesai dengan lancar. Maksud dari penulisan makalah ini adalah mengetahui
lebih dalam tentang metabolisme yang dihasilkan oleh mikroorganisme serta
kegunaannya dalam dunia kesehatan dan kehidupan umat manusia. Pada kesempatan
ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu membangun gagasan ini. Penulis juga tahu dan sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih baik. Penulis berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-
hari.

Palu, 24 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover Makalah ..........................................................................................................

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar isi ...................................................................................................................

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang.............................................................................................

Rumusan masalah
...............................................................................................................

Tujuan

Bab II Pembahasan..................................................................................

Definisi mikroorganisme ................................................................................

Fisiologi mikroorganisme ..............................................

Metabolisme primer dan sekunder mikroorganisme

Bab III Penutup.......................................................................................................

Kesimpulan .................................................................................................................

Saran

Daftar Pustaka ......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sama seperti makhluk hidup lainnya, mikroorganisme dalam hidupnya


juga mengalami metabolisme karena metabolisme merupakan salah satu ciri
yang dilakukan oleh makhluk hidup. Metabolisme sebenarnya bukan istilah
asing, karena sudah banyak masyarakat awam yang telah mendengar tentang
metabolisme. Meskipun mungkin sebagian dari mereka tidak mengetahui
betul definisi tentang metabolisme, yang jelas istilah ini menjadi kata yang
tidak asing bagi telinga mereka. Kehidupan makhluk hidup,termasuk
mikroorganisme tidak luput dari sebuah proses dalam kehidupannya. Proses
itulah yang secara sederhana boleh diartikan sebagai metabolisme.

Ada beberapa pengertian tentang metabolisme. Semua pengertian


sebenarnya mengarah pada satu tujuan, yakni proses yang menyatakan bahwa
metabolisme adalah sebuah rangkaian reaksi bersifat kimia yang terjadi dalam
tubuh makhluk hidup. reaksi ini terjadi sebagai modal/sumber makhluk hidup
untuk mempertahankan kehidupannya. Metabolisme sangatlah berkaitan erat
dengan kerja enzim sebagai substansi yang ada dalam sel yang jumlahnya
amat kecil dan mampu menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang
berkaitan dengan proses-proses seluler dan kehidupan. Semua aktivitas
metabolisme prosesnya dikatalisis oleh enzim. Jadi kehidupan tidak akan
terjadi tanpa tanda adanya enzim dalam tubuh mahluk hidup.

1.2 Rumusan masalah

Masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme mikroorganisme ?


2. Bagaimana fisiologi mikroorganisme secara umum ?
3. Apa saja yang termasuk dalam metabolisme primer dan sekunder
mikroorganisme ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengertian mikroorganisme


2. Mengetahui fisiologi mikroorganisme
3. Memahami metabolisme primer dan sekunder mikroorganisme
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metabolisme

Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam


organisme hidup, dan merupakan reaksi yang sangat
terkoordinasi,mempunyai tujuan, serta mencakup berbagai kerjasama dari
banyak system multi enzim. Secara singkat, metabolisme adalah proses
pembentukan metabolisme. Metabolisme adalah senyawaa-senyawa organik
yang dihasilkan dan terlibat dalam metabolisme. Metabolisme memiliki empat
fungsi spesifik yaitu:

1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi makanan yang kaya energi
dari lingkungan atau dari energi solar.
2. Untuk mengubah molekul nutrisi menjadi prekursor unit lembanga bagi
makromolekul sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangunan ini menjadi protein, asam
nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen selainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang di perlukan dalam
fungsi khusus sel.

Metabolisme terdiri dari dua proses yang berlawanan, keduanya


berangsung serempak. Aspek metabolisme yang pertama adalah anabolisme,
yaitu proses sintesis makromolekul kompleks misalnya asam nukleat, lipid,
dan polisakarida serta penggunaan energi. Aspek metabolisme yag kedua
adalah suatu proses yang berlawanan disebut katabolisme. Proses katabolisme
merupakan proses penguaraian bahan organik kompleks menjadi bahan
organik yang lebih sederhana atau bahan anorganik dan menghasilkn energi,
misalnya adenosin trifosfat (ATP) atau guanosine trifosfat (GTP).
Metabolisme adalah hasil dari metabolisme. Metabolisme dibedakan menjadi
dua macam, yaitu metabolisme primer dan metabolisme sekunder.

Mikroorganisme dalam hidupnya melakukan aktivitas metabolisme.


Metabolisme mikroorganisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi
didalam tubuh mikroorganisme. Metabolisme disebut juga reaksi
enzimatis,karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Dalam metabolisme mikroorganisme, energi fisik atau kimiawi dikonversi
menjadi energi melalui metabolisme mikrorganisme dan disimpan dalam
bentuk senyawa kimia yang disebut adenosine-triphospate (ATP).
Mikroorganisme misalnya bakteri dalam hidupnya melakukan aktivitas
metabolisme. Tujuan metabolisme agar bakteri dapat bertahan melangsungkan
fungsi hidup.

Proses Metabolisme

1. Anabolisme
Anabolisme adalah penyusunan pengambilan zat makanan, pembentukan
karbohidrat yang membutuhkan energi dan sintetis protoplasma.
Merupakan sintesis protoplasma yang meliputi proses sintesa
makromolekul seperti asam nukleat, lipida dan polisakarida, dan
penggunaan energi yang dihasilkan dari proses katabolisme.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan
organik yang lebih sederhana, pembentukan energi dengan menguraikan
karbohidrat melalui reaksi oksidasi substrat. Merupakan oksidasi substrat
yang diiringi dengan terbentuknya energi, meliputi proses degradasi
sebagai reaksi penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik
sederhana atau bahan anorganik yang menghasilkan energi dalam bentuk
ATP. Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa anabolisme adalah
pembentukan senyawa yang memerlukan energi (rekasi endergonic).
Misalnya pada fotosintesis yang membentuk 𝐶6 𝐺12 𝑂5 dari 𝐶𝑂2 𝑑𝑎𝑛 𝐻2 𝑂.
Sedangkan katabolisme adalah penguraian senyawa yang menghasilkan
energy (reaksi eksergonik), misalnya ada respirasi yang menguraikan
karbohidrat menjadi asam piruvat dan energy.

2.2 Fisiologi mikroorganisme


 Fisiologi umum
 Secara umum, organisme mikroskopis pada tingkatan seluler
memiliki metabolisme seperti pada umumnya sel eukaryotik
maupun prokariyotik.
 Perbedaan terletak pada cara memperoleh nutrisi, dan cara hidup
yang akan berpengaruh terhadap kemampuan metabolit yang khas
untuk setiap jenis mikroba.
 Lingkungan tempat hidup (habitat) juga berpengaruh terhadap
kemampuan metabolisme suatu mikroba.

 Nutrisi bakteri
 Bakteri heterotroph : bakteri yang tidak dapat mensintesis
makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk
lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri
heterotrof.
 Bakteri autotrof bakteri yang dapat mensistesis makannya sendiri
(bakteri autotrof dan bakteri kemoautotrof)
 Bakteri aerob : memerlukan 𝑂2 bebas untuk kegiatan respirasinya
 Bakteri anaerob : tidak memerlukan 𝑂2 bebas untuk kegiatan
respirasinya.

 Pertumbuhan Bakteri
Dipengaruhi oleh beberapa faktor :
 Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25-
35 ℃
 Keelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat
menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
 Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar
matahari dapat mematikan bakteri.
 Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia
tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.

 Nutrisi Fungi

 Heterotrof : bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit


 Fungi menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen
 Fungi bergantung !ada substrat yang menyediakan karbohidrat,
protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.

2.3 Metabolit primer dan metaboirt sekunder

Terdapat dua bentuk dasar metabolit mikroorganisme yang disebut


metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer merupakan salah satu yang
dibentuk selama fase pertumbuhan primer mikroorganisme, sedangkan
metabolit sekunder merupakan salah satu yang dibentuk menjelang akhir fase
pertumbuhan primer mikroorganisme, seringkali menjelang atau fase stationer
pertumbuhan.

1. Metabolisme primer
Metabolisme primer adalah suatu metabolisme atau molekul yang
merupakan produk akhir atau produk anatara dalam proses metabolisme
makhluk hidup, yang funsinya sangat esensial bagi kelangsungan hidup
organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler. Contohnya adalah
protein, lemak, karbohidrat, dan DNA. Pada umumnya metabolisme
primer tidak diproduksi berlebihan. Pada sebagian besar mikroorganisme,
produksi metaboisme yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan,
dan kadang-kadang dalam mematikan mikroorganisme tersebut. Proses
metabolisme tersebut untuk disebut metabolisme primer.
Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer, misalnya etanol;
dan metabolit sekunder, misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi
pada waktu yang sama dengan pembentukan sel baru, dan kurva
produksinya mengikuti kurva pertumbuhan populasi secara paralel.
Metabolit sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga sel
mikroorganisme menyelesaikan secara lengkap fase pertumbuhan
logaritmiknya, dikenal sebagai fase tropofase dan memasuki fase
stasioner. Periode selanjutnya, ketika sebagian besar metabolit sekunder
dihasilkan, disebut sebagai idiofase. Metabolit sekunder mikroorganisme
dapat merupakan konversi dari metabolit primer mikroorganisme. Ciri-
ciri metabolit primer yaitu :
a. Terbentuk melalui metabolisme primer
b. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup
organisme penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh
misalnya asam amino, vitamin, ukleotida, asam nukleat dan lemak).
c. Sering berhubungan dengan pertumbuhan orgnisme penghasilnya.
d. Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup)
e. Dibuat dan disimpan secara intraseluler.
f. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
g. Hasil akhir dari metabolisme energi adalah etanol.

2. Metabolit sekunder

Metabolit sekunder diproduksi oleh mikroorganisme setelah fase


pertumbuhan aktif telah berhenti. Zat tersebut biasanya tidak diperlukan
untuk metabolisme atau pemeliharaan sel tujuan penting. Meskipun tidak
dibutuhkan untuk pertumbuhan, namun metabolit sekunder dapat pula
berfungsi sebagai nutrisi darurat untuk bertahan hidup.

Fungsi metabolit sekunder bagi mikroorganisme penghasil itu


sendiri sebagian besar belum jelas. Metabolit sekunder dibuat dan
disimpan secara ekstraseluler. Metabolit sekunder tidak diproduksi pada
saat pertumbuhan sel secara cepat (fase logaritmik) tetapi biasanya
disintesis pada akhir siklus pertumbuhan sel, yaitu pada fase stasioner saat
populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel
yang mati. Pada fase ini sel mikroorganisme lebih tahan terhadap keadaan
ekstrim, misalnya suhu yang lebih panas atau dingin, radiasi, bahan-bahan
kimia, dan metabolit yang dihasilkannya sendiri (antibiotik).

ciri-ciri metabolit sekunder adalah :

a. Dibuat mealui proses metabolisme sekunder


b. Diproduksi selama fase stasioner
c. Fungsi bagi organisme penghasil belum jelas, diduga tidak
behubungan dengan sintesis kom!onen sel atau pertumbuhan.
d. Dibuat dan disimpan secara ekstraseluler
e. Hanya dibuat oleh sPesies tertentu dan dalam jumlah terbatas
f. Umumnya diproduksi oleh fungi filamemntus dan bakteri pembentuk
spora
g. Merupakan kekhasan bagi spesies tertentu.
h. Biasanya berhubungan dengan aktivitas antibodi mikroba, enzim
spesifik, penghambatan, pendorong pertumbuhan, dan sifat-sifat
farmakologis.
3. Hubungan Metabolit Primer Dengan Metabolit Sekunder

Sebagian besar metabolit sekunder merupakan molekul organik


kompleks yang dibutuhkan untuk sintesis sejumlah besar reaksi enzimatik
spesifik. Sebagai contoh, saat ini diketahui paling sedikit 72 tahap
enzimatik yang dilibatkan dalam sintesis antibiotika tetrasiklin dan lebih
dari 25 tahap enzimatik pada sintesis eritromisin, tidak satu pun reaksi
tersebut terjadi selama metabolisme primer, karena bahan pemula untuk
metabolisme datang dari jalur biosintetik utama.

Starting material (precursor) biosintesis metabolit sekunder


didapatkan dari proses metabolisme primer. Struktur dan jumlah dari
prekursor menentukan kerangka metabolit sekunder. Oleh sebab itu
precursor-prekursor ini sering disebut sebagai building blocks dari
metabolit sekunder. Secara garis besar hanya ada 3 senyawa antara
(intermedier) pokok, yaitu : asetat, shikimat dan mevalonat, ditambah
beberapa L-asam amino (seperti ornitin dan lisin) yang berasal dari proses
metabolism primer, seperti fotosintesis, glikolisis, siklus pentose dan
krebs (gambar 2, didalam kotak), degradasi 𝛽-oksidasi, dll. Jadi senyawa
antara tersebut merupakan “jembatan” antara metabolisme primer dan
sekunder.

Berdasarkan pada macam senyawa antara sebagai sumber


precursor, maka biosintesis metabolit sekunder dapat
dikelompokkanmenjadi beberapa jalur (pathway), yaitu : jalur asam asetat
(Acetic pathway), jalur asam shikimat ; (Shikimate pathway), jalur asam
mevalonat (Mevalonate pathway), dan jalur-jalur biosintesis alkaloid,
protein 2peptide, dan karbohidrat. Berdasarkan jalur biosintesis tersebut
maka: senyawa-senyawa asam lemak (baik jenuh maupun tidak jenuh),
prostaglandin, makrolid, poliketid aromatic biosintesisnya masuk kedalam
jalur asam asetat; sedangkan senyawa-senyawa asam amino aromatic,
flavonoid, terpenoid, lignan, lignin, flavonolignan, dll. Biosintesisnya
masuk ke dalam jalur shikimat. Biosintesis kelompok terpen (seperti
monoterpen, seskuiter!en, diterpen, triterpen, dan tetraterpen), steroid, dll.
Masuk ke dalam jalur mevalonat. Sedangkan biosintesis bermacam-
macam alkaloid (seperti kafein, teofilin, kinin, kuinidin, kodein, morfin
dan lain-lain) masuk ke dalam jalur precursor asam amino 𝛽 dan
bermacam-mc"am protein/enzim, hormone, oligopeptida, masuk ke dalam
jalur peptide dengan precursor asam amino protein. Adapun biosintesis
bermacam-macam gula (baik monosakarid, olgosakarid, maupun
polisakarid) masuk ke dalam jalur karbohidrat.

4. Manfaat Metabolit Primer dan Sekunder Dalam Kehidupan

a. Metabolit Primer

Metabolit dan metabolisme primer dibutuhkan untuk menunjang


terjadinya pertumbuhan pada setiap organisme 𝛽 oleh karena itu
bersifat growth link

b. Metabolit Sekunder

Metabolit sekunder banyak bermanfaat bagi manusia dan makhluk


hidup lain karena banyak diantaranya bersifat sebagai obat, pigmen,
vitamin ataupun hormone serta kebanyakan diantaranya adalah
antibiotic Contohnya adalah kloramfenikol dari
Streptomycesvenezuellae, Penicillin dari Penicillium notatum, dan
paaverin yang dihasilan oleh Papaver sp.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme
hidup, dan merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan,
serta mencakup berbagai kerjasama dari banyak sistem multienzim.
2. Organisme mikroskopis pada tingkatan seluler memiliki metabolism seperti
pada umumnya sel eukaryotik maupun prokariyotik.
3. Metabolit primer merupakan salah satu yang dibentuk selama fase
pertumbuhan primer mikroorganisme, sedangkan metabolit sekunder
merupakan salah satu yang dibentuk menjelang akhir fase pertumbuhan
primer mikroorganisme, seringkali menjelang atau fase stationer
pertumbuhan.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan kita dapat memahami dan mengerti
materi tentang sel eukariotik. Masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini oleh karena itu kami dengan lapang dada menerima kritikan dan saran dari para
pembaca untuk memperbaiki apa yang kurang dari makalah kami ini

Anda mungkin juga menyukai