Jawab: Ada dua faktor yang menyebabkan sebuah arsip bisa terkena kerusakan, yaitu: a. Faktor Internal, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh komponen yang terdapat dalam arsip, misalnya faktor kualitas kertas, tinta yang digunakan, dan bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan arsip tersebut. b. Faktor Eksternal, diantaranya: - Lingkungan, dengan kelembaban yang lebih dari 75% dapat mempercepat kerusakan pada sebuah arsip. - Sinar matahari, karena mengandung sinar Ultra Violet, sinar matahari dapat merusak tulisan dan kertas arsip. - Debu, dapat mempengaruhi terhadap kekuatan sebuah arsip karena dalam debu banyak mengandung komponen-komponen seperti asap, kotoran, dan lain-lain sehingga dapat berpengaruh terhadap kekuatan sebuah arsip. - Serangga, beberapa diantaranya ada yang suka menggerogoti kertas arsip, misalnya rayap dan kutu. Hal ini bisa dicegah dengan cara menaburkan obat kimia disekitar tempat arsip disimpan. - Jamur, dengan tingkat kelembaban yang melebihi 75% dapat menimbilkan jamur yang tumbuh. Jamur ini merupakan penghancur kertas yang sangat berbahaya. 2. Bagaimana cara memperbaikinya? Jawab: Perbaikan arsip atau restorasi, dapat dilakukan dengan dua cara: - Tadisional, yaitu dengan melapiskan kertas ‘handmade’ dan ‘Chiffon’ - Laminasi, yaitu melapisi kertas arsip dengan plastik di kedua sisinya dengan cara dipanaskan. 3. Lembaga apa yang berwenang mengurusi arsip? Jawab: Dalam pasal 16 ayat (3) UU Nomor 43 tahun 2009 dijelaskan bahwa lembaga yang berwenang menangani pengelolaan arsip statis dilaksanakan oleh lembaga kearsipan sesuai wilayah kenegaraannya, untuk satuan wilayah nasional ada Arsip Nasional RI (ANRI), di tingkat wilayah ada Arsip Daerah Provinsi, dan di tingkat daerah ada Arsip Daerah Kabupaten/Kota, serta ada juga Arsip Perguruan Tinggi.