HAKIKAT
MANUSIA
Dosen Pengampu :
Dr. H. Herlina, M.Pd.
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan puji syukur atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Hakikat Manusia” sehingga tepat pada waktunya, makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah wawasan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta. dalam makalah ini
kami akan memaparkan definisi dari hakikat manusia dan aspek-aspek yang dimiliki setiap
manusia.
terima kasih kepada ibu Dr. H. Herlina, M.Pd. atas bimbingan dan arahannya selama proses
pembuatan makalah ini. semoga dengan makalah ini dapat memberikan kontribusi yang
berarti bagi pembaca tentang makna dari hakikat manusia
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat memiliki banyak kekurangan, mohon maaf
atas segala kesalahan dalam penyusunan dalam makalah ini. kritik dan saran yang
membangun akan sangat berguna bagi kami untuk melakukan perbaikan di masa yang akan
datang
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 LATAR BELAKANG 3
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN 5
BAB II 5
LANDASAN TEORI 5
2.1 Behaviorisme dan Humanisme 5
BAB III 7
PEMBAHASAN 7
3.1 DEFINISI HAKIKAT MANUSIA 7
3.2. ASPEK-ASPEK HAKIKAT MANUSIA 7
1. Manusia sebagai Makhluk Tuhan 7
2. Manusia sebagai Kesatuan Badan Roh 8
3. Manusia sebagai Makhluk Individu 8
4. Manusia sebagai Makhluk Sosial 9
5. Manusia sebagai Makhluk Berbudaya 9
6. Manusia sebagai Makhluk Susila 9
7. Manusia sebagai makhluk Beragama 10
BAB IV 11
KESIMPULAN 11
BAB V 12
DAFTAR PUSTAKA 12
2
BAB I
PENDAHULUA
Pertanyaan tentang sifat dasar manusia diajukan oleh filsuf Yunani kuno seperti
Plato dan Aristoteles, yang menekankan bahwa rasionalitas dan kemampuan
berpikir kritis membedakan manusia dari makhluk lain. Filsuf modern seperti Jean-
Paul Sartre dan Simone de Beauvoir melihat hakikat manusia dari perspektif
eksistensialisme, menekankan kebebasan individu dalam menentukan keberadaan
3
dan makna hidup mereka.
4
Di ranah teologi, agama-agama besar di dunia menyatakan bahwa manusia adalah
makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dan memiliki potensi dan tujuan spiritual.
Dalam agama Islam, orang dianggap sebagai hamba dan khalifah Allah di Bumi.
Mereka diberi akal dan ruh untuk melakukan peran ini. Menurut kepercayaan
Kristen, manusia memiliki kapasitas untuk memiliki hubungan dengan Tuhan karena
mereka diciptakan menurut gambar-Nya. Selain itu, agama lain, seperti Hindu dan
Buddha, memberikan pemahaman tentang hakikat manusia. Konsep-konsep seperti
reinkarnasi, karma, dan pencerahan spiritual termasuk dalam kategori ini.
1.3 TUJUAN
5
BAB II
LANDASAN
TEORI
7
dan 3) jiwa. Atau roh atau jati diri. Untuk Memiliki kesadaran. Manusia Harus
menyadari bahwa ia memiliki tiga hal tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat dua konsep filosofi mendasar untuk memahami
hakikat manusia, yaitu behaviorisme dan humanisme. Behaviorisme menganggap
manusia sebagai “tabula rasa” yang dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman
eksternal, sementara humanisme melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki
potensi inheren yang perludikembangkan. Pandangan-pandangan tersebut
mencerminkan berbagai perspektif tentang hakikat manusia, mulai dari yang
menganggap manusia sebagai mesin mekanis hingga yang melihatnya sebagai
makhluk yang luar biasa dengan potensi yang besar.
8
BAB III
PEMBAHASA
Menurut Dr. Muhammad S. Sumantri, M.Pd. dalam (Modul 1 Hakikat Manusia dan
Pendidikan) Menjadi makhluk bertanya, manusia memiliki keinginan untuk mengetahui
segala sesuatu. Manusia bertanya-tanya tentang banyak hal di luar dirinya karena hasrat
untuk tahu. Selama bertahun-tahun, manusia telah berusaha untuk mengetahui dirinya
sendiri. Ada banyak cara untuk mempelajari hakikat manusia, seperti common sense,
ilmiah, filosofis, dan religi. Ada juga banyak sudut pandang, seperti biologi, sosiologi,
antropologi, psikologi, dan politik. Pengetahuan tentang manusia bervariasi sesuai
dengan pendekatan dan sudut pandang yang digunakan untuk mempelajarinya, seperti
yang disebutkan sebelumnya. Manusia menunjukkan keragaman dalam banyak hal
dalam kehidupan nyata, termasuk penampilan fisik, strata sosial, dan kebiasaan.
Pengertian hakikat manusia terdiri dari kumpulan konsep dan ide mendasar tentang
manusia, serta tujuan eksistensi manusia di dunia ini. Aspek-aspek hakikat manusia
termasuk tentang asal-usulnya (misalnya, manusia sebagai makhluk Tuhan), struktur
metafisikanya (misalnya, manusia sebagai kesatuan badan-ruh), dan karakteristik dan
makna eksistensi manusia di dunia (misalnya, manusia sebagai individu, sosial, budaya,
susila, dan beragama).
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia telah
diciptakan oleh tuhan dalam bentuk yang sebaik baiknya. Pada dasarnya setiap
manusia di muka bumi ini memiliki sifat percaya kepada tuhan, bahkan sejak zaman
9
nenek moyang dahulu. Dengan keyakinan yang ada ini, akan membuat manusia lebih
10
memiliki tujuan dan menjadi individu yang bernilai positif bagi saksama, dan lebih
berhati-hati dalam bertindak. Manusia akan memiliki moral dan etika yang dapat
diteladani karena adanya rasa takut akan adanya ganjaran.
Manusia tidak bisa hidup jika tidak memiliki jiwa, jiwa dan badan adalah satu
kesatuan yang tidak dapat terpisahkan begitu saja. pada aspek ini menggambarkan
bahwa manusia tidak hanya terdiri dari tubuh fisik saja, tetapi juga terdapat dimensi
spiritual atau rohaniah dalam pandangan filosofis menyebutkan perspektif mengenai
konsep manusia sebagai kesatuan badan dan roh
Menurut KBBI kata individu berarti seseorang, kata individu berasal dari bahasa latin
yaitu kata individium yang artinya tidak terbagi (Rulam : 2014) . Dari pengertian
yang telah tertulis maka individu merupakan perseorangan yang tidak dapat dibagi.
Tentunya karena tidak dapat dibagi inilah yang mengakibatkan setiap individu
manusia yang lahir di muka bumi ini akan memiliki kelebihan dan kekurangan yang
ada dalam dirinya. Masing-masing manusia memiliki keunikan dan potensinya
tersendiri. Manusia memiliki kebebasan dalam mengembangkan potensi tersebut.
11
Setiap manusia dibebaskan memilih jalan hidupnya masing-masing. maka dari itu
permasalahan yang timbul juga akan berbeda-beda. Setiap individu telah dibekali
kemampuan untuk memecahkan dan mengendalikan masalah yang terjadi dalam
hidupnya.
Perbedaan manusia ini tidaklah hanya di segi perkembangan saja melainkan dari segi
fisik manusia telah memiliki kontur wajah yang berbeda meskipun anak tersebut
adalah kembar identik Mustaqim dan Wahib, (2014 : 20). Seperti yang sudah
disebutkan di atas maka manusia sebagai individu merupakan makhluk yang pastinya
berbeda-beda. Setiap individu memiliki aspek-aspek individual yang sifatnya berasal
dari luar, berikut adalah aspek-aspek tersebut
● Kematangan intelektual
● Kemampuan berbahasa
● Latar belakang pengalaman
● Cara atau gaya dalam mempelajari sesuatu
● Bakat dan minat
● Kepribadian
4. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Menurut Aristoteles (384-322 SM) (Rulam Hadi, 2014 : 21) manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan manusia lainnya.
(Zoon politicon) atau bisa disebut hidup bermasyarakat. Tirtarahadja dan sulo (2005 :
19)
12
5. Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk susila maksudnya adalah manusia yang patuh terhadap
nilai dan kebijakan yang berlaku di masyarakat mengikuti tempat dimana ia tinggal.
Orang yang mengganggu dan melakukan penyimpangan cenderung akan dibenci dan
mengganggu ketenteraman dalam bermasyarakat, dan jika berlangsung secara terus
menerus akan menjadi penyakit sosial
Aspek Beragama merupakan aspek yang paling utama manusia, agama merupakan
bentuk keyakinan seseorang untuk menyembah hal-hal yang dianggapnya lebih
berkuasa, dan dianggap benar untuk dijadikan pedoman. Melalui ciptaannya Tuhan
telah memberikan tanda-tanda kebesaran-Nya.
13
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian hakikat manusia adalah
sebuah konsepsi yang mencakup beragam konsep dan ide mendasar yang membantu kita
memahami esensi dari manusia sebagai makhluk kompleks. Hal ini melibatkan pemahaman
tentang sifat dasar manusia, keberadaannya di dunia ini, dan tujuan dari eksistensinya.
Adapun aspek-aspek hakikat manusia antara lain yaitu : Manusia sebagai makhluk Tuhan;
Manusia sebagai kesatuan badan roh; Manusia sebagai makhluk individu; Manusia sebagai
makhluk sosial; Manusia sebagai makhluk berbudaya; Manusia sebagai makhluk susila; dan
Manusia sebagai makhluk beragama. Aspek-aspek hakikat manusia mencakup asal-usul,
struktur metafisik, serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia. Dengan
memahami keragaman dalam kehidupan nyata, termasuk penampilan fisik, strata sosial, dan
kebiasaan, kita dapat lebih memahami hakikat manusia secara lebih utuh.
14
BAB V
DAFTAR
PUSTAKA
15