Pada
Ny S GIII P1011 UK 22-23 Minggu dengan Abortus Impiens
di
PUSKESMAS BENDUNGAN
TRENGGALEK
Disusun Oleh :
Herlidian Putri
05610132
Di
PUSKESMAS BENDUNGAN TRENGGALEK
Hari : Jumat
Tanggal : 30-11-2007
Mahasiswa
(HERLIDIAN PUTRI)
NIM : 05610132
Mengetahui,
( ) ( )
LEMBAR KONSULTASI
2. 30 11 2007
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba, kehamilan itu tidak dapat
demikian, frekwensi keguguran yang pasti sulit / sukar ditentukan. Hal itu
disebabkan sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan
sehingga dapat mengurangi terjadinya angka kematian ibu. Pada kasus abortus
insipiens ini, janin sudah tidak dapat diselamatkan maka jaringan fetus yang
keluar harus benar benar bersih dalam rahimnya agar tidak menimbulkan
komplikasi.
penulis belum pernah menemukan kasus seperti ini dan penulis berharap
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
abortus insipiens.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian data pada pasien dengan
abortus insipiens.
C. METODE PENELITIAN
1. Metode penulisan ini adalah studi kepustakaan dalam bentuk studi kasus
yaitu mencari gambaran yang lebih jelas dari proses kebidanan yang terjadi
saat ini.
a. Anamnese
subyektif.
b. Pemeriksaan
data obyektif.
c. Studi dokumenter
d. Studi kepustakaan
D. SUSTEMATIKA PENULISAN
BAB 4. Pembahasan
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENGERTIAN
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. (FKUI
II. ETIOLOGI
1. Kelainan Ovum
sudah lebih dari 1 bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya
80%).
Kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia
- Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kordis, penyakit paru berat,
anemia gravis.
5. Antagonis Rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus,
6. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrofis atau faktor serviks yaitu
laporotomi dll. Atau dapat juga karena trauma langsung karena instrumen,
avitaminosis.
jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda
asing tersebut.
decidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada
lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu dari plasenta. Hasil
konsepsi keluar dalam berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau
benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blighted ovum), janin lahir mati, janin
normal atau menurun, denyut nadi normal / cepat dan kecil, suhu badan
normal / meningkat.
4. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis, sering disertai nyeri
5. Pemeriksaan ginekologi
a. Inspeksi vulva : perdarahan pevaginam ada / tidak jaringan hasil
sudah tetutup. Ada / tidak jaringan keluar dari ostium, ada / tidak cairan
jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai / lebih kecil dari usia
V. FREKUENSI
ditentukan karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila
gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke dokter / RS.
RS Pirngadi Medan juga mendapat angka 10% dari seluruh kehamilan. Menurut
1. Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2 3 minggu setelah
abortus.
VII. KOMPLIKASI
dirujuk ke RS
- Gunakan jarum infus besar dan berikan tetesan cepat (500 ml dalam 2
4. Ingat, kemungkinan hasil ekfopik pada px hamil muda dengan syok berat.
lanjutan.
IX. KLASIFIKASI
1. Abortus Spontan
a. Abortus imminens
Abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk
mempertahankan.
b. Abortus incipiens
c. Abortus incompletes
d. Abortus completes
e. Missed abortion
f. Abortus habitalis
I. PENGERTIAN
konsep masih berada di dalam cavum uteri. Kondisi ini menunjukan proses
dan komplit.
KEHAMILAN MUDA
Abortus Imminens
1. Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring secara
total
3. Bila perdarahan.
MANAJEMEN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
1. Biodata
Umur Umur
Agama Agama
Pendidikan Pendidikan
Pekerjaan Pekerjaan
Alamat Penghasilan
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tidak haid, sakit perut, mulas mulas perdarahan yang
bisa seditit atau banyak, tidak ada jaringan yang keluar. (Rustam M, 212)
3. Riwayat menstruasi
- Lama - Disminorhoe
- Banyak - HPHT
- Ada / tidak keluar cairan bercampur dalam darah di vagina (APN, 2-8)
RS/RB.
- Keluhan selama KB
1. Pemeriksaan umum
- Kesadaran - BB,TB
2. Pemeriksaan khusus
a.Inspeksi
tidak.
kesakitan.
tidak
tidak.
b. Palpasi
Leopoid I : TFU menggunakan ukuran jari (3 jari atas symp)
b. USG
c. Rontget
DS : ibu mengatakan tidak haid sejak 3 bulan, sakit perut, mulas mulas
perdarahan yang bisa sedikit / banyak , tidak ada jaringan yang keluar.
DO : KU : baik / lemah
Kesadaran : composmentris
synpisis.
Auskultrasi : -
Perkusi : -
- Infus RL
- Rujuk
V. INTERVENSI
- kesadaran : composmentris
S : 36,5-37,5oC
N : 60-90 x/mnt
R : 16-24 x/mnt
- Perdarahan
- Hb normal : 11 gr%
Intervensi
kesehatan.
2. Jelaskan / beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang kondisi klien.
4. Atur posisi klien, kaki lebih tinggi dari tubuh dan kepala
fasilitas rujukan.
- Bawa perlengkapan dan bahan bahan untuk asuhan klien bersama
dalam perjalanan.
- Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan mengapa
- Bawa obat obat esensial pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan
- Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai intervensi
VII. EVALUASI
TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif
1. Biodata
Umur : 36 th Umur : 38 th
Alamat : Sumurup RT 8
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir yang agak banyak dari
jam 05.00 WIB, mules, nyeri di daerah perut bagian bawah, nyeri pinggang.
3. Riwayat kesehatan
HIV/AIDS, hepatitis.
Mual, nyeri daerah perut bagian bawah, nyeri pinggang, umur kehamilan 7
bulan.
7. Riwayat haid
Menarche : 12 th Lama : 7 hr
- Nutrisi (sebelum hamil ) : ibu makan 3x/hr nasi, sayur, lauk porsi lebih
sedikit. (Saat hamil) : ibu makan 3x/hr nasi, sayur, lauk porsi lebih
- Eliminasi (sebelum hamil) : BAK 4-6 x/hr (saat hamil) : BAK 8-10
x/hr.
keramasan 2 hari sekali. (saat hamil):. mandi 2x/hr, ganti celana dalam,
9. Riwayat KB
1. Pemeriksaan umum
KU : lemah
Kesadaran : komposmentris
TD : 100/60 mmHg
S : 38,5oC
N : 92 x/mnt
R : 26 x/mnt
Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan khusus
Inspeksi
simetris.
- mulut : lidah agak kotor, tidak ada cairan dan bibir agak
jugularis.
Auskultrasi
DJJ
4. Pemeriksaan penunjang
- Ibu mengatakan dari jalan lahir keluar darah agak banyak sejak
jam 05.00
nyeri punggung
PO : :KU : lemah
Kesadaran : composmentris
TD : 100/60
S : 38,5oC
N : 92 x/mnt
R : 26 x/mnt
symphisis
Auskultrasi :-
Perkusi :-
III. INTERVENSI
- Kesadaran Composmentris
N : 60 90 x/mmt
S : 36, 5 37,5 C
R : 16 24 x/mmt
INTERVENSI
2. Jelaskan/beri penjelasan pada ibu / klien & keluarga tentang kondisi ibu
4. Atur posisi klien, kaki lebih tinggi dari tubuh & kepala.
R/ mencegah darah keluar lebih banyak.
kapasitas rujukan.
ketempat rujukan.
perjalanan.
- Beritahu ibu & keluarga mengenai kondisi terakhir ibu & mengapa ibu
- Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup.
6. Rujuk ibu/klien ke Rumah sakit dengan pelayanan yang lebih baik & lengkap.
IV. IMPLEMENTASI
kondisi ibu yaitu kondisi ibu lemah & adanya perdarahan sehingga
4. Mengatur posisi klien kaki lebih tinggi stabil dari tubuh & kepala (kaki di
gajal bantal)
- Memberitahu ibu dan keluarga mengenal kondisi ibu dan mengapa ibu
perlu dirujuk
cukup.
V. EVALUASI
nyeri
S : 38,50 C tidak ada jaringan yang keluar
R : 26 x /mnt
P : Lanjutka intervensi
- BAKSOKU
3. Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi ibu dan alasan dirujuk
6. Siapkan kendaraan
PEMBAHASAN
kehamilan kurang dari 20 minggu / berat janin kurang dari 500 gram . berakhirnya
terbuka dan ketuban yang teraba, kehamilan ibu tidak dapat dipertahankan lagi.
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih
kebidanan yang telah dilakukan pada ibu saat klien datang dengan beberapa keluhan
dan ciri-ciri/ tanda-tanda yang mengarah pada abortus insipiens maka bidan segera
melakukan rujukan ke RS dengan pelayanan yang lebih lengkap dan baik agar klien
PENUTUP
I. KESIMPULAN
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
Abortus insipiens adalah abortus yang sedang berlangsung dengan ostium sudah
terbuka dan ketuban yang teraba, kehamilan ibu tidak dapat dipertahankan lagi.
Dalam kasus seperti ini diperlukan penanganan tindakan evaluasi dengan segera.
II. SARAN
1. MAHASISWA
2. INSTITUSI
3. TENAGA KESEHATAN
4. KLIEN
diberikan oleh bidan agar abortus insipiens dapat segera teratasi dan kondisi
5. PEMERINTAH
Diharapkan lebih memperhatikan dan menambah fasilitas untuk pelayanan
Media Aesculapius
Nama : ...............................................................................................................
NIM : ...............................................................................................................
...............................................................................................................
Pembimbing : ...............................................................................................................
2 26 1 2008