Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny “ M ” UK 28 MINGGU


DENGAN PREEKLAMSIA DI BPS ROSITA FERAWATI AMd, Keb
BANDA ACEH TAHUN 2019

Disusun Oleh :

NAMA : DIANA SAFRIANTI


NIM : 181010510097

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA
BANDA ACEH
2019

1
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan ini Telah Disahkan oleh Pembimbing Praktek Klinik Kebidanan


Diploma IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah Indonesia

Banda aceh,
Preseptor

(Rosita Ferawati, AMd. Keb)

Pembimbing Institusi

(Ulfa Farrah Lisa, SST., M. Keb)

Mengetahui :
Ketua Prodi Dilpoma IV Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah Indonesia

(Ulfa Farrah Lisa, SST., M. Keb)

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya,
Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL NY “ M ” UK 28 MINGGU DENGAN PREEKLAMSIA DI BPS
ROSITA FERAWATI AMd, Keb BANDA ACEH TAHUN 2019. Salawat dan salam kepada
baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, lewat tangan beliau kita dapat merenguk
nikmatnya ilmu pengetahuan yang tak pernah habisnya.
Laporan Asuhan Kebidanan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kami.
Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu sepatutnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dosen pembimbing Ibu Ulfa Farrah Lisa, SST., M. Keb yang telah, meluangkamn waktu,
tenaga dan pikiran dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan laporan
praktek klinik
2. Ibu Rosita Ferawati AMd, Keb selaku preseptor yang telah membimbing kami dalam
melaksanakan berbagai asuhan pada praktek klinik di lahan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan maupun penyusunan laporan proses belajar
tentang penerapan asuhan kebidanan, masih terdapat banyak sekali kekurangan. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan laporan
ini dan juga laporan selanjutnya. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Banda Aceh , Januari 2019

(Diana Safrianti)

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN .................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................................................. 2
C. Manfaat ........................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
A. Pengertian ....................................................................................................................... 3
B. Etiologi ............................................................................................................................ 4
C. Patofisiologi .................................................................................................................... 4
D. MANIFESTASI KLINIS ................................................................................................ 5
E. Faktor Resiko .................................................................................................................. 5
F. Diagnosis......................................................................................................................... 5
G. Macam-Macam Hipertensi Dalam Kehamilan ............................................................... 6
H. Penatalaksanaan .............................................................................................................. 6
BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................................................... 9
A. FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL ..................... 9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra dan
post partum. Dari gejala-gejala klinik pre eklampsia dapat dibagi menjadi preeklampsia
ringan dan preklampsia berat. Pembagian preeklampsia menjadi beratdan ringan tidaklah
berarti adanya dua penyakit yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita dengan
preeklampsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma (Sarwono,
2010). Preeklampsia (dahulu disebut gestosis) merupakan hipertensi yang dipicu oleh
kehamilan dan terjadi pada 5-20% perempuan khususnya primigravida, ibu hamil dengan
kehamilan kembar, ibu yang menderita diabetes mellitus dan hipertensi essensial. Bahaya
dari preeklampsia meliputi solutio placenta, kegagalan ginjal, jantung, hemorargi serebral,
insupisiensi placenta dan gangguan pertumbuhan janin (Denis Tiran, 2006).
Preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama
kematian maternal dan perinatal di Indonesia. Mereka diklasifikasikan ke dalam penyakit
hipertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-
berat, edema dan proteinuria yang masif. Sedangkan eklampsia ditandai oleh adanya koma
dan/atau kejang di samping ketiga tanda khas PEB. Menurut World Health Organization
(WHO), salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia
(PE), angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian pre-
eklampsia berkisar 6-7%dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka kematian ibu yang
diakibatkan pre-eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi (Amelda,
2008). Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, rata-rata
angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Menurut
Departemen Kesehatan (Depkes) pada tahun 2010, penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia terkait kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28%, eklampsi 24%,
infeksi 11%, partus lama 5% dan abortus 5%.
Di Indonesia, angka kejadian preeklamsi berkisar antara 2,1-8,5% dan kelainan ini
masih merupakan penyebab kematian ibu nomor dua tertinggi (24%), setelah pendarahan
(Depkes RI, 2001). Untuk angka kejadian di RSUP Sanglah Denpasar, periode 2002-2003
dilaporkan kejadian preeklamsi sebesar 5,83% (Oka dan Surya, 2004), pada periode
2004-2005 sebesar 6,06% (Sudarmayasa dan Surya, 2006), sementara pada periode 2009-
2010, dilaporkan sebesar 7,31% (Lidapraja dan Surya, 2011).

1
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul laporan
Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan preeklampsi berat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi kandidat bidan dalam mengaplikasikan
ilmu diperkuliahan agar menjadi bidan yang profesional
2. Tujuan Khusus
 Mahasiswa mengetahui pengkajian secara sistematis yang dilakukan pada pasien
dengan Preeklampsia.
 Mahasiswa mengetahui pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan pada
pasien dengan Preeklampsia.
 Mahasiswa mengetahui diagnosis pada pasien dengan Preeklampsia.
 Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan pada pasien dengan Preeklampsia.

C. Manfaat
1. Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan
dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan mutu pelayanan yang
profesional oleh tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan preeklampsia
3. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan
asuhan kebidanan pada ibu dengan preeklampsia.
4. Bagi Klien
Dapat mengetahui dan mengerti asuhan yang diberikan selama masa hamil dengan
preeklampsi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai
9 bulan (Prawirohardjo, 2008).
Tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan lanjut, adalah :
 Perdarahan pervaginam
 Sakit kepala yang hebat
 Penglihatan kabur
 Bengkak diwajah dan tangan
 Keluar cairan pervaginam
 Gerak janin terasa dan nyeri perut yang hebat (Suryati, 2011)
Preeklampsia (PE) adalah gangguan yang terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan dan
ditandai dengan hipertensi dan proteinuria (Silasi Michele, 2010). Penyakit digolongkan berat
bila satu atau lebih tanda gejala dibawah ini :
 Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih.
 Proteinuria 5 g atau lebih dalam 24 jam; 3 atau 4 + pada pemeriksaan kualitatif.
 Oliguria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam.
 Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium.
 Edema paru dan sianosis (Ilmu Kebidanan : 2005).

Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan


 Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
 Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada servik.
 Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
 Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan pembukaan telah ada (Rustam
Mochtar, 2009).

3
Preeklampsi adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau disertai udema pada
kehamilan 20 minggu atau lebih (Asuhan Patologi Kebidanan : 2009).
Preeklampsia adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih di sertai proteiuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih.(Asuhan Kebidanan IV:2010).
Jadi, preeklampsia adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi ≥ 160/110 mmHg disertai proteinuria > 5 gr/24 jam atau oedem
yang terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih.

B. Etiologi
Penyebab pasti terjadinya pre-eklampsi masih belum diketahui. Penyakit ini dianggap
sebagai sesuatu “Maladaptation syndrome” dengan akibat suatu vasospasme general dengan
segala akibatnya (Abadi et al, 2008; Shah, 2009).
Preeklampsi dikaitkan dengan komponen genetik, meskipun mekanisme aktual masih
diperdebatkan. Pre eklamsi juga dikaitkan dengan mekanisme plasentasi, namun pre eklamsi
tidak selalu muncul pada keadaan patologis plasenta (Abadi et al, 2008; Wilson, 2004).

C. Patofisiologi
Patofisiologi pre-eklamsi merupakan suatu disfungsi/ kerusakan sel endotel vaskuler
secara menyeluruh dengan penyebab multifaktor, seperti: imunologi, genetik, nutrisi
(misalnya defisiensi kalsium) dan lipid peroksidasi. Kemudian berlanjut dengan gangguan
keseimbangan hormonal prostanoid yaitu peningkatan vasokonstriktor (terutama tromboxan)
dan penurunan vasodilator (prostasiklin), peningkatan sensitivitas terhadap vasokonstriktor
agregasi platelet (trombogenik), koagulopati dan aterogenik. Perubahan level seluler dan
biomolekuler di atas telah dideteksi pada umur kehamilan 18-20minggu, selanjutnya
sekurang-kurangnya umur kehamilan 24 minggu dapat diikuti perubahan/ gejala klinis seperti
hipertensi, oedema dan proteiuria. Awalnya adalah defisiensi invasi sel-sel trofoblas atas
arteri spiralis pada plasenta yang dimediasi/ dipengaruhi proses imunologis, dan hal ini
mengakibatkan gangguan perfusi unit fetoplasental. (Abadi et al, 2008)

4
D. MANIFESTASI KLINIS
Kehamilan 20 minggu atau lebih dengan tanda-tanda:
 Desakan darah sistolik ≥160 mmHg, diastolik ≥110 mmHg. Desakan darah ini tidak
menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah baring
 Protein urine ≥5 gram/ 24jam atau kualitatif 4+ (++++).
 Olig 500cc/ 24jam atau disertai kenaikan kadar kreatinin darah.uri jumlah produksi
urine
 Adanya gejala-gejala eklampsia impending: gangguan visus, gangguan serebral, nyeri
epigastrium, hiper refleksia.
 Adanya sindroma HELLP (Hemolysis Elevated Liver enzyme Low Platelet) (Abadi et
al, 2008).

E. Faktor Resiko
Menurut Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo (2005), faktor resiko pre- eklamsia berat
adalah :
 Riwayat Preeklampsia
 Primigravida, karena pada primigravida pembentukan antibody penghambat (blocking
antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan resiko terjadinya Preeklampsia
 Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut (2
minggu)
 Kehamilan ganda, Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai
bayi kembar atau lebih.
 Riwayat penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensu kronik, diabetes,
penyakit ginjal atau penyakit degenerate seperti reumatik arthritis atau lupus.

F. Diagnosis
Diagnosis di tegakkan berdasarkan kriteria preeklamsia berat sebagaimana tercantum di
bawah:
 Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan diastolic ≥ 110 mmHg.
 Protein uria lebih dari positif 2 (++)
 Oliguria yaitu produksi urine kurang dari 400 cc/ 24 jam
 Edema paru : Nafas pendek, sianosis, ronkhi +
 Nyeri daerah epigastrium

5
 Gangguan penglihatan
 Nyeri kepala hebat (maternal & neonatal, 2007).
 Terdapat mual sampai muntah (Manuaba, 2010).

G. Macam-Macam Hipertensi Dalam Kehamilan


Hipertensi pada kehamilan dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Hipertensi kronik: hipertensi (tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg yang diukur
setelah beristirahat selama 5-10 menit dalam posisi duduk) yang telah didiagnosis
sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang timbul sebelum mencapai usia
kehamilan 20 minggu.
2. Preeklamsia-Eklamsia: peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah usia
kehamilan mencapai 20 minggu, disertai dengan penambahan berat badan ibu yang
cepat akibat tubuh membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein
di dalam air seni (proteinuria). Eklamsia: preeklamsia yang disertai dengan kejang.
3. Preeklamsia superimposed pada hipertensi kronik: preeklamsia yang terjadi pada
perempuan hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil.
4. Hipertensi gestasional: hipertensi pada kehamilan yang timbul pada trimester akhir
kehamilan, namun tanpa disertai gejala dan tanda preeklamsia, bersifat sementara dan
tekanan darah kembali normal setelah melahirkan (postpartum). Hipertensi
gestasional berkaitan dengan timbulnya hipertensi kronik suatu saat di masa yang
akan datang.

H. Penatalaksanaan
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre-eklamsia berat
selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi perawatan aktif yaitu kehamilan segera
diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medicinal dan perawatan konservatif yaitu
kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medicinal (AYeyeh.R, 2011).
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Perawatan aktif
Pada setiap penderita sedapat mungkin sebelum perawatan aktif dilakukan
pemeriksaan fetal assesment yakni pemeriksaan nonstrees test (NST) dan
ultrasonograft (USG), dengan indikasi (salah satu atau lebih), yakni :

6
a. Pada ibu
Usia kehamilan 37 minggu atau lebih, dijumpai tanda-tanda atau gejala impending
eklamsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi
kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam perawatan edicinal, ada gejala-gejala status
quo (tidak ada perbaikan).
b. Janin
Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) yaitu ada tanda intra uterine growth
retardation (IUGR)
c. Hasil laboratorium
Adanya HELLP sindrom (haemolisis dan peningkatan fungsi hepar dan trombositopenia).
2. Penanganan kejang
 Beri obat antikonvulsan
 Pelengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan, masker oksigen,
oksigen)
 Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
 Aspirasi mulut dan tenggorokan
 Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trandelenburg untuk mengurangi resiko aspirasi
 Beri O2 4-6 liter/menit
3. Penanganan umum
 Jika tekanan diastolik >110 mmHg, berikan anti hipertensi, sampai tekanan diastolik
antara 90-100 mmHg
 Pasang infus RL dengan jarum besar (16 gauge atau lebih)
 Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
 Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria
 Jika jumlah urine <30 ml per jam : Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam, Pantau
kemungkinan edema paru
 Jangan tinggalkan pasien sendirian, kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan
kematian ibu dan janin
 Observasi tanda-tanda vital, reflex, dan DJJ setiap jam
 Auskultasi paru untuk mencari tanda-tanda edema paru (Maternal dan Neonatal,
2010)

7
4. Pengobatan dengan MgSO4
a. Dosis awal
 MgSO4 4gr IV sebagai larutan 20% 5 menit
 Diikuti dengan MgSO4 (50%) 5gr IM dengan 1 ml ligonain 2%
b. Dosis Pemeliharaan
 MgSO4 (50%) 5gr + ligonokain 2% 1 ml IM setiap 4 jam
 Sampai 24 jam pasca persalinan atau kejang berakhir (Maternal dan Neonatal,
2007).
5. Pengobatan Obstetrik
Pengobatan obstetri dilakukan dengan cara terminasi terhadap kehamilan yang belum inpartu,
yaitu :
a. Induksi persalinan: tetesan oksitocyn dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih dan
dengan fetal heart monitoring.
b. Seksio Sesaria (dilakukan oleh dokter ahli kandungan), bila: fetal assessment jelek.
Syarat tetesan oksitocyn tidak dipenuhi (nilai bishop < 5) atau adanya kontraindikasi
tetesan oksitocyn; 12 jam setelah dimulainya tetesan oksitocyn belum masuk fase
aktif. Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio
sesaria.

8
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2019
Jam Pengkajian : 17. 00 Wib
1. Subyektif
a. Biodata
Ibu Ayah
Nama : Ny. Magdalena Nama Suami : Tn. Toni
Umur : 33 Tahun Umur : 37 Tahun
Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tanjung Selamat Alamat : Tanjung Selamat

b. Keluhan Utama : ibu mengatakan sering pusing , susah tidur, tangan terasa
kebas, kaki bengkak.

c. Riwayat Menstruasi:
Umur Menarche : 14 tahun
Lamanya haid : 6-7 hari
Jumlah darah haid : 2-3 kali ganti duk
Haid terakhir : 05-07-2018 Perkiraan partus : 12-04-2019
( √ ) Dismenorhea ( - ) Spooting
( - ) Menorragia ( - ) Metrorhagia
( - ) Pre Menstruasi Sindrom

d. Riwayat Perkawinan
Kawin : kawin Kawin : 1 kali
Kawin I umur : 26 tahun
Dengan suami I : - tahun
Dengan suami II : - tahun

9
e. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
G2 P0 A1
Kondisi Keadaan
Tanggal Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit
No Bayi/ Anak
Partus Pertus Kehamilan Persalinan Persalinan (Komplikasi)
BB Sekarang
1. 22 RS 40 Normal Bidan Tidak Ada Baik/ Baik
Maret Minggu 2800
2015 gram

f. Riwayat Hamil Sekarang


HPHT : 05-07-2018
HPL : 12-04-2019
Gerakan janin pertama kali dirasakan : 3 bulan
Hamil Muda : - Mual : tidak ada Muntah : tidak ada
Pendarahan : tidak ada
Hamil Tua : TRI-III Pusing : tidak ada Sakit Kepada : tidak ada
Pendarahan : tidak ada

g. Riwayat Penyakit yang lalu / Operasi :


Pernah dirawat : , kapan : - , dimana : -
Pernah dioperasi : , kapan : - , dimana : -

h. Riwayat Penyakit Keluarga :


( - ) Kanker ( - ) Penyakit Hati ( - ) Hipertensi
( - ) Diabetes Melitus ( - ) Penyakit Ginjal ( - ) Penyakit Jiwa
( - ) Kelainan Bawaan ( - ) Hamil Kembar ( - ) Tuberculosis (TBC)
( - ) Epilepsi ( - ) Alergi

i. Riwayat Gynekologi
( - ) Infertilitas ( - ) Infeksi Virus ( - ) PMS
( - ) Cervisitis Cronis ( - ) Endometriosis ( - ) Myoma
( - ) Polip Serviks ( - ) Kanker Kandungan ( - ) Perkosaan
( - ) Operasi Kandungan

10
j. Riwayat Keluarga Berencana
Metode KB yang pernah dipakai : IUD Lama : 4,5 tahun
Komplikasi dari KB : ( - ) Pendarahan ( - ) PID / Radang Panggul

k. Pola Makan, Minum, Eliminasi, Istirahat dan Psikososial


Pola Makan : 3 kali sehari Menu : nasi, sayur-sayuran, buah-buahan
Pola Minum : 6-8 gelas air putih
Pola Eliminasi :
BAK : 6 – 7 kali sehari warna : Kuning jernih keluhan : Tidak
ada
BAB : 1 kali sehari Karakteristik : Lembek keluhan : Tidak
ada
Pola Istirahat: Tidur : Ibu tidur malam 8-10 jam
Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamilan ini:
Social Support dari :( √ ) Suami ( √ ) Orangtua
(√ ) Mertua ( √ ) Keluarga lain

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaan Emosional : Baik
4) Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 62 kg
5) Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 80 x/i
Pernapasan : 24 x/i
Suhu : 36,5 0C

b. Pemeriksaan Fisik
1) Muka : Wajah Tidak oedema dan ada Cloasma gravidarum
2) Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.

11
3) Mulut : Mulut kering, Bibir tidak ada sariawan
4) Gigi / Gusi : Tidak ada karies
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembengkakan pembuluh
limfe
6) Payudara : Simetris : Ya
7) Perut :
Palpasi : Leopold I : 3 jari di atas pusat , 27 cm
Leopold II : Puka, teraba keras, memanjang seperti papan
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Konvergen
Tinggi Fundus Uteri : 3 jari di bawah pusat
Auskultasi : DJJ : 145x/i
8) Ano – Genetalia : Kemerahan
9) Ektremitas :
Atas Bawah
Oedema : Tidak ada Oedema : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada Varices : Tidak ada
Varises : Tidak ada Pergerakan : Aktif

c. Pemeriksaan Penunjang
1) Hemoglobin : 11 gr/dl
2) Golongan Darah :A
3) USG :-
4) Protein Urine :+
5) Glukosa Urine :-

3. ASSASMENT : Ibu dengan G2P1A0 usia kehamilan 28 minggu dengan preeklamsia


ringan. Keadaan umum baik

4. Penatalaksanaan
 Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan. Keadaan umum ibu baik,
→ Ibu mengerti dengan informasi yang diberikan.

12
 Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari,
menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup
→ Ibu mengerti dan mau melakukan nasihat dari petugas.
 Menganjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu
untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup.
→ Ibu mengerti dengan apa yang sampaikan.
 Menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan yang menggandung garam atau
makanan yang terlalu asin
→ Ibu mengerti apa yang di sampaikan.
 Menganjurkan ibu supaya tidak terlalu banyak beban pikiran yang dapat
mengganggu kehamilannya
→ Ibu mengerti dengan penjelasan petugas.
 Menganjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, menganjurkan ibu untuk follow
up 1 bulan lagi.
→ Ibu mengerti dengan apa yang sampaikan

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Preeklampsia adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi ≥ 160/110 mmHg disertai proteinuria > 5 gr/24 jam atau oedem
yang terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih.

B. Saran
1. Bagi Institusi
Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan mutu
pelayanan yang profesional oleh tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan kebidanan
khususnya pada ibu hamil dengan preeklampsia.
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta
keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu dengan preeklampsia.
4. Bagi Klien
Diharapkan klien dapat mengetahui dan mengerti asuhan yang diberikan selama masa
hamil dengan preeklampsia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran. ECG. Jakarta
Manjoer, Arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Edisi Ketiga Jilid Ketiga. Media Aesculapius.
Jakarta.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB. ECG. Jakarta
Prawirohardjo, S. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. YBP. Jakarta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. YBP. Jakarta.
Romauli, Suryati. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Nuha Mediha : Yogyakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai