PENDAHULUAN
masyarakat seperti yang tertera didalam Sistim Kesehatan Nasional (Depkes RI,
pembangunan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal
menyatakan bahwa kejadian anemia pada kehamilan berkisar antara 20% sampai
kesehatan diatas dengan program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) program ini
diracang untuk memberikan perhatian khusus kepada Ibu dan Anak karena
kesehatan Ibu dan Anak sangat rentan. Berdasarkan data dan penelitian tentang
kualitas penduduk Indonesia 2012 tercatat Angka Kematian Ibu (AKI atau MMR)
1
masih sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Selanjutnya 50 % ibu hamil penderita
anemia, untuk itu kebijaksanaan pemerintah yang mengharuskan setiap ibu hamil
AKI sebesar 359 ini, 82 persennya terjadi pada persalinan ibu berusia
muda, 14-20 tahun. Ada berbagai penyebab kematian ibu. Menurut laporan rutin
ibu adalah perdarahan (39%), keracunan kehamilan (20%), infeksi (7%) dan lain-
lain (33%). Kondisi tersebut ditunjang pula dengan keadaan sosial ekonomi
dan tenaga kesehatan yang belum tersebar secara merata tenaga kesehatan di
anemia pada ibu hamil adalah: (1) kecukupan konsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil, (2) jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil, (3) paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil, (4) status gizi ibu hamil
dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dan (5) resiko penyakit infeksi ibu hamil
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan zat gizi ibu hamil yang menyebabkan,
makanan selama kehamilan, kurang pengetahuan gizi ibu hamil juga diakibatkan
ibu terhadap pemenuhan zat gizi harian ibu hamil ( Manuaba, 2008).
Cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1) di Provinsi Aceh tahun 2015
yaitu 98.181 (86,75%) sedangkan kunjungan ibu hamil pada trimester Ke III (K4)
mencapai 89.271 (78,87%). Jumlah ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi
zat besi adalah 2.584 (4,18%) dari ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
kunjungan ibu hamil yang anemia gizi besi sebanyak 1.583 (15,8%) ibu hamil,
dari jumlah 9.987 ibu hamil yang memamfaatkan pelayanan kunjungan K1 yaitu
Puskesmas Bandar Baru Kecamatan Bandar Baru ibu hamil tahun 2015
terdapat 109 orang. Cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1) yaitu 109 orang
(100 %) ibu hamil anemia 46 orang (42,2 %), (K2) yaitu 107 orang (98,2 %) ibu
hamil anemia 62 orang (56,8 %), (K3) yaitu 107 orang (98,2 %) ibu hamil anemia
68 orang (62,3 %) sedangkan kunjungan ibu hamil (K4) sebanyak 101 (92,6 %)
ibu hamil anemia 54 orang (49,5 %). (Laporan Puskesmas Bandar Baru, 2015).
terjadinya anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru
yaitu Faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie
a. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya, Hasil penelitian ini dapat
Berdasarkan hasil uji chi square dengan SPSS 17 didapatkan bahwa x2 hitung >
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
telur dan sel mani dalam saluran telur yang karena adanya dorongan dari
saluran telur terdapat ovum yang telah dibuahi, sehingga ovum masuk kerongga
rahim disitu akan tumbuh menjadi janin dan berkembang. Untuk terjadinya
kehamilan diperlukan dua hal penting yaitu ovum dan sperma. Bila terjadi
pembuahan dimana satu sperma ada yang dapat bersatu dengan satu ovum akan
dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian
bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan
bertumbuh.
endometrium uterus, lama kehamilan yaitu 280 hari (40 minggu). Kehamilan
lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut
morning sickness.
minggu.
terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester kedua gejala ini sudah mulai
menghilang.
pada dinding perut (striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam) dan
i. Epulis, Hipertropi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.
tingkat kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak
hati yang dinanti. Namun ada kalanya, pasangan suami isteri belum
1. Pengertian Anemia
kematian ibu. Ibu hamil yang anemia tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh
ibu dan janin akan nutrisi dan oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga
dapat mengalami syok karena kehilangan banyak darah dan dapat menyebabkan
Pada sebagian pasien dengan anemia yang betul – betul berat bisa tampa
gejala atau tanda sedangkan orang lain dengan anemia ringan bisa sangat lemah.
Lidah, Bibir, Kuku pucat sekali. Wajah/Muka pucat. Bahaya Kurang Darah bagi
hemoglobin lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang
rurang dari pada 13,5 g/dL pada laki – laki dewasa dan kurang dari 11,5 g/dL
pada wanita dewasa. Walaupun ada yang memakai 14 g/dl dan 12 g/dl sebagai
batas terendah normal pada orang dewasa. Dari umur 3 bulan sampai akil balik ,
kurang dari pada 11 ,0 g/dl menunjukan anemia . Karena bayi baru lahir
mempunyai kadar haemoglobin tinggi ,15 g/dl dianggap sebagai batas terendah
sel darah merah dan packet cell volume (PCV) tetapi ini dapat normal pada
volume plasma total yang beredar sebagai mana haemoglobin total yang beredar
menentukan apakah anemia terdapat atau tidak. Penurunan volume plasma dapat
menyebabkan anaemia bahkan dengan sel darah merah total dalam sirkulasi
Tabel 1
Besi, vitamin B12 atau folat. Anemia juga terjadi dengan defisiensi asam amino
komsumsi 02 jaringan yang lebih rendah, bukan sebagai efek langsung dari
E dan reboflavin.
Pada sebagian pasien dengan anemia yang betul – betul berat bisa tampa
gejala atau tanda sedangkan orang lain dengan anemia ringan bisa sangat lemah .
pada anemia yang lambat muncul karena lebih sedikit waktu untuk
b. Anemia ringan sering tidak menimbulkan gejala atau tanda tetapi ini
gejala yang sangat sedikit akan tetapi, bila timbulnya sangat perlahan
dalam kandungan, dan dapat membahayakan jiwa ibu. Ibu Tidak Kuat Bekerja.
5. Penyebab Kurang Darah.
Kurang makan sayuran hijau, buah berwarna dan lauk pauk. Perdarahan akibat
sering melahirkan. Jarak kelahiran anak terlalu dekat. Ibu hamil bekerja terlalu
yang secara fisiologis masih normal. Perubahan normal ini dikenal sebagai
dalam kaitannya dengan hasil kehamilan yang baik bagi janin (yaitu berat lahir
sesuai dengan umur kehamilan). Apabila tidak terjadi proses hemodilusi , yang
ditandai oleh kadar Hb yang tinggi , dapat diindikasikan adanya gangguan pada
itu alat yang tersedia di institusi kesehatan terdepan yakni Puskesmas (Manuaba,
2008)
defisiensi besi terutama bila hanya terjadi anemia ringan. Pada Hb di bawah 9 g
kem ungkinan penyebab lain diluar kekurangan besi (Mahomed dan Hytten
2009). Pada umumnya seorang ibu hamil dengan Hb rendah harus diberikan
seplementasi besi, meskipun ada sebab lain seperti cacing dan malaria yang
hamil dengan gizi baik hanya memberi efek yang terbatas pada peningkatan Hb
pemberian besi secara rutin hanya dilakukan pada ibu hamil yang telah terbukti
mengalami kekurangan gizi , suplemen gizi masih dinajurkan , karena sering kali
jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi daya serap tubuh terhadap zat besi.
Khususnya tembakau, teh dan kopi diketahui mengurangi penyerapan besi. Oleh
karena itu ibu hamil yang mendapat suplementasi besi dianjurkan untuk
menggindari tembakau, teh dan kopi terutama sekitar waktu makan . Makanan
lain seperti protein dan vitamin C dapat membantu penyerapan. Oleh karena itu
harus disarankan untuk mengkonsumsi pangan yang kaya akan protein dan
Zat besi dan Asam Folat merupakan vitamin dan mineral penting bagi
wanita hamil untuk mencegah kecacatan pada perkembangan bayi baru lahir dan
Zat besi dan asam folat ditemukan dalam jumlah besar , dalam sayuran
berdaun hijau tua , buah dan sayuran berwarna kuning tua , buncis dan kacang –
kacangan , zat besu juga dapat ditemukan dalam daging merah . Kebutuhan zat
pusat selama minggu pertama kehamilan . Tabung neural yang akan menjadi
urat syaraf tulang belakang akan menutup pada hari ke 23 gestasi . Kekurangan
belakang dan dapat mengakibatkan cacat sumsum tulang belakang atau spina
bifida dan anen cepalus karena perkembangan urat saraf tulang belakang akan
mengkonsumsi 0,4 miligram asam folat setiap harinya. Edialnya jumlah asam
folat tersebut dikonsumsi minimal selama satu bulan sebelum kehamilan dan
selama tiga bulan pertama kehamilan. Bagaimanapun , jika seorang wanita telah
memiliki anak dengan cacat tulang belakang atau cacat tulang tengkorak akan
menyebabkan mereka memerlukan dosis asam folat yang lebih tinggi 4 miligram
perhari karena mereka cenderung memiliki anak dengan cacat yang sama .
Zat besi sangat dibutuhkan untuk mengurangi angka kematian ibu dan
anak di Indonesia 2700 kematian ibu disebabkan oleh anemia berat dengan
penyebab utama adalah kekurangan zat besi . seorang anak yang kekurangan zat
besi tidak mampu mencapai perkembangan fisik dan mental secara optimal dan
mempunyai daya tahan tubuh yang lemah sehingga sering mengalami sakit.
Untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibi dan bayi baru lahir seorang
wanita harus mengkonsunmsi tablet zat besi sebelum hamil , selama dan sesudah
Jika seorang wanita yang baru menikah atau wanita yang hamil muda
merekomendasikan wanita tersebut untuk mengkonsumsi zat besi dan asam folat
mengandung asam folat, hal ini akan membantu pengurangan resiko kecacatan
Zat besi dan asam folat harus selaku dikonsumsi selama masa kehamilan
untuk mencegah kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir, serta
kejadian anemia pada ibu hamil adalah pengetahuan tentang gizi ibu hamil,
sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan selama kehamilan dan dukungan
kejadian anemia pada ibu hamil adalah Pengetahuan tentang kebutuhan asupan
gizi selama kehamilan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Faktor sikap
ibu hamil terhadap cara mengkonsumsi makanan yang mengandung cat gizi
selama kehamilan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Faktor dukungan
anemia,
anemia pada ibu hamil 0, 002 (≤0,05). Faktor sikap ibu terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil 0, 002 (≤0,05). Faktor dukungan keluarga terhadap
2.3.1. Pengetahuan.
bahwa api itu panas setelah tangan dan kakinya menyentuh api.
(Azwar, 2009 ).
ibu hamil
Anemia yang terjadi selama kehamilan memberikan akibat pada ibu dan
janinnya. Bagi ibu, keadaan anemia akan menurunkan daya tahan tubuh
ibu, sehingga rentan terhadap infeksi. Selain itu akibat yang terjadi pada
yang lemah. Perdarahan post partum akibat otonia uteri, dan tubuh tidak
membunuh seorang wanita yang sehat, tetapi pada wanita yang jelas
2009).
2.3.2. Sikap.
sesuatu objek . sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang
lain yang paling dekat . sikap membuat seseorang untuk dekat atau
psikologi seperti (Louis, 1928). Rensis Likert (1932) juga seorang pionir di
bidang sikap, dan Charles Osgood. Menurut mereka, sikap adalah “suatu
untuk berpikir dan berusaha supaya dia tidak menderita anemia selama
bekerja sehingga ibu berniat untuk mengkonsumsi tablet zat besi selama
bahwa ibu tersebut mempunyai sikap terhadap objek yang berupa anemia.
(Erfandi, 2010).
dapat dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang tertutup
objek, semakin baik tingkat sikap ibu, semakin baik pula kondisi ibu hamil
yaitu dalam hal ini dalam mengatasi kejadian anemia pada ibu hamil
(Sulistyawati, 2009).
masyarakat sekitar dan telah menjadi norma kebiasaan sehingga bila ada
2.3.3. Pendidikan
masukan (input) yaitu sasaran pendidikan (out put) yaitu suatu bentuk
selalu dapat belajar dan berubah, karena manusia selama hidupnya selalu
Sulistyawati, (2009)
a. Pengetahuan.
b. Sikap
c. Pendidikan
d. Tindakan
Kejadian Anemia Bumil
Depkes RI ( 2009 )
a. Pengetahuan.
b. Pola Makan
c. Emisis.
d. Pendidkan
Independen Dependen
Pengetahuan
Pendidikan
2.5.1. Ada pengaruh Pengetahuan terhadap terjadinya anemia pada ibu hamil di
2.5.2. Ada pengaruh sikap terhadap terjadinya anemia pada ibu hamil di Wilayah
Jaya.
2.5.3. Ada pengaruh pendidikan terhadap terjadinya anemia pada ibu hamil di
METODE PENELITIAN
Kerja Puskesmas Bandar Baru Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya
3.4.1. Populasi.
Kerja Puskesmas Bandar Baru Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya
3.4.2. Sampel
sebagai berikut :
N
n=
1 + N(d2 )
Keterangan :
N : Besarnya Populasi.
n : Besarnya Sampel
d : Tingkat Kepercayaan.
Jadi :
103
n=
1 + 103 (0,12 )
103
n=
1 + 1,03
103
n=
2,03
n = 50,7
n = 51
Ibu Hamil.
Accidental Sampling.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Instrumen
peneliti lakukan yang datanya tersebut diambil dari kuesioner, yang akan di
INDEPENDENT (BEBAS)
1 Pengetahuan Pemahaman Menyebarkan
Kuesioner Ordinal - Tinggi
responden kuesioner - Kurang
tentang - Tinggi bila
manfaat benar x>x
pemeriksaan
- Kurang bila
Hb,akibat bila
Hb rendah, benar x<x
upaya
menaikan Hb.
Tingkat Menyebarkan
3 Pendidikan Kuesioner Ordinal - Tinggi
pendidikan kuesioner - Menengah
yang telah - Tinggi bila - Dasar
ditempuh tamat Perguruan
responden. Tinggi atau
Akademi
- Menengah bila
tamat SMA
Sederajat
- Dasar bila tamat
SD/SMP
sederajat
Editing Langkah ini bertujuan agar data yang diperoleh dapat diolah
distribusi frekuensi.
3.9.1. Univariat
P=
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekwensi
statistic Chi – Square Test ( X2) dengan rumus sebagai berikut Budiarto
(2002)
(0 E ) 2
X =2
E
Keterangan :
0 = Frekwensi observasi
E = Frekwensi harapan
correction, yaitu
[(0 E ) (0,5)]2
X =
2
E
tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti dengan terjadinya anemia
pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru Kecamatan
2. Ho ditolak, jika X2 hitung > X2 tabel atau P – value < α (0,05) artinya ada
hubungan antara variabel yang diteliti dengan terjadinya anemia pada ibu
untuk dinarasikan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2013, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta, Renika Cipta
Ardiani, 2008, Faktor yang mempengaruhi kejadian ibu hamil di Puskermas Pasean
Pemakasan tahun 2008, http://www. ditpertais.net//.../
makalah%sri%2340palupi.doc>, (Dikutip tanggal 5 April 2016).
________, 2005, Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ,cetakan ke XVII ,
Jakarta , Unisef , 2006.
Dinkes Aceh, 2012, ,Aceh dalam Angka, Provinsi Nanggro Aceh Darussalam
Manuaba, 2008, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB, EGC, Jakarta
Notoadmodjo, 2003, Pengantar Ilmu Perrilaku Kesehatan, Jakarta, BPKM FKM IU.
Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Renika Cipta, Jakarta
I. DATA UMUM
1. Nomor Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Jumlah Anggota Keluarga :
II . DATA KHUSUS
A. Pemeriksaan HB
B. PENGETAHUAN BUMIL
C. Sikap Bumil.
No Pertanyaan SS S RG TS STS
Keterangan
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat Tidak Setuju