Anda di halaman 1dari 9

Bendungan ASI

NAMA : LINDA RAHMA


NIM : 14101051008

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA
BANDA ACEH
TA. 2016/2017
A. BENDUNGAN ASI

Bendungan ASI adalah


pembendungan air susu karena
penyempitan duktus laktiferi atau oleh
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan
dengan sempurna atau karena kelainan
pada putting susu. Bendungan air susu
adalah terjadinya pembengkakan pada
payudara karena peningkatan aliran
vena dan limfe sehingga menyebabkan
bendungan ASI dan rasa nyeri diser tai
kenaikan suhu badan
B. Etiologi

Bendungan air susu dapat terjadi pada


hari ke dua atau ke tiga ketika payudara telah
memproduksi air susu. Bendungan
disebabkan oleh pengeluaran air susu yang
tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering
menyusu, produksi meningkat, terlambat
menyusukan, hubungan dengan bayi
(bonding) kurang baik dan dapat pula karena
adanya pembatasan waktu menyusui
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
bendungan ASI, yaitu:
1. Pengosongan mamae yang tidak
sempurna (Dalam masa laktasi
2. Faktor hisapan bayi yang tidak aktif
3. Faktor posisi menyusui bayi yang tidak
benar
4. Puting susu terbenam
5. Puting susu terlalu panjang
C. Tanda dan gejala bendungan ASI

1. Mamae panas serta keras pada saat


perabaan dan nyeri.
2. Puting susu bisa mendatar sehingga bayi
sulit menyusu.
3. Pengeluaran air susu kadang terhalang
oleh duktus laktifer menyempit.
4. Payudara bengkak,keras,panas.
5. Nyeri bila ditekan.
6. Warnanya kemerahan.
7. Suhu tubuh sampai 38oc
D. Patofisiologi
Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar,
kadar estrogen dan progesteron turun dalam
2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus
yang menghalangi prolaktin waktu hamil, dan
sangat di pengaruhi oleh estrogen tidak
dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolaktin
oleh hipofisis.
Hormon ini menyebabkan alveolus-
alveolus kelenjar mammae terisi dengan air
susu, tetapi untuk mengeluarkan dibutuhkan
refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel
mioepitel yang mengelilingi alveolus dan
duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut.
E. Diagnosis
1) Cara inspeksi.
Hal ini harus dilakukan pertama dengan tangan
di samping dan sesudah itu dengan tangan
keatas,selagi pasien duduk kita akan melihat dilatasi
pembuluh-pembuluh balik di bawah kulit akibat
pembesaran tumor jinak atau ganas di bawah
kulit.perlu diperhatikan apakah kulit pada suatu
tempat menjadi merah.
2) Cara palpasi.
Ibu harus tidur dan diperiksa secara sistematis
bagian medial lebih dahulu dengan jari-jari yang harus
kebagian lateral.palpasi ini harus meliputi seluruh
payudara,dari parasternal kearah garis aksila belakang,dan
dari subklavikular kearah paling distal.untuk pemeriksaan
orang sakit harus duduk
F. Pencegahan terjadinya bendungan ASI
1. Gunakan teknik menyusui yang benar
2. Puting susu dan areola mamae harus selalu kering setelah
selesai menyusui
3. Jangan pakai Bra yang tidak dapat menyerap keringat
4. Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30
menit) setelah dilahirkan
5. Susui bayi tanpa jadwal atau ( on demand)
6. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi
melebihi kebutuhan bayi
7. Perawatan payudara pasca (obserti patologi 169)
8. Menyusui yang sering
9. Hindari tekanan local pada payudara
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai