A. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 menit Pembukaan
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan a. Menjawab salam
salam b. Mendengarkan pembukaan
b. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan yang disampaikan oleh
kelompok tim moderator.
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Menyampaikan kontrak waktu
2 10 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan balik
a. Menggali pengetahuan peserta tentang tehadap materi yang
obesitas disampaikan.
b. Menjelaskan tentang pengertian dan ciri
obesitas pada anak
c. Menyebutkan dampak obesitas pada anak
d. Menjelaskan cara mengatasi obesitas pada
anak
3 15 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi yang kurang
dipahami
3 5 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
4 5 menit Penutup Mendengarkan dengan
a. Mempersilahkan fasilitator dari seksama dan menjawab
pembimbing klinik dan pembimbing salam
akademik untuk menambahkan ataupun
menjelaskan kembali jawaban pertanyaan
peserta yang belum terjawab.
b. Menjelaskan kesimpulan dari materi
penyuluhan
c. Ucapan terima kasih
d. Salam penutup
G. Media
Media promosi kesehatan yang digunakan pada penyuluhan ini berupa:
1. Leaflet
2. Lembar balik
H. Evaluasi
Evaluasi peserta
1. Apakah pengertian dari Obesitas?
Jawaban : Obesitas adalah kondisi kronis di mana terdapat jumlah lemak tubuh berlebihan.
2. Apa ciri obesitas pada anak?
Jawaban : badan besar tidak sesuai umur, lebih dari ukuran normal, bentuk wajah
bentuk muka anak yang obesitas udak proporsional, hidung dan mulut relatif kecil, dagu ganda,
lipatan tubuh, alat kelamin kecil pada anak laki-laki yang obesitas.
3. Bagaimana cara pencegahan obesitas pada anak ?
Jawaban : mulai dengan asi eksklusif, makanan yang sehat dan seimbang, lakukan kegiatan fisik
minimal 20-30 menit per hari
Evaluasi penyuluhan
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan obesitas pada anak ditempat penyuluhan warga Bojong Kenyot.
b. Pelaksanaan penyuluhan obesitas pada anak sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
c. Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan penyuluhan
d. Peserta mengisi lembar absensi.
2. Evaluasi Proses
a. Peralatan untuk penyuluhan keluarga berencana telah dipersiapkan sebelum acara dimulai.
b. Peserta aktif bertanya
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang tidak jelas.
3. Evaluasi Hasil
70% peserta memahami materi yang telah disampaikan meliputi pengertian, ciri-ciri, faktor
penyebab, dampak dari obesitas pada anak, pencegahan obesitas pada anak.
I. Daftar Pustaka
Ginanjar, Genis. 2009. Obesitas pada Anak. Jakarta: Mizan
IDAI. 2014. Diagnosis, Tata Laksana dan Pencegahan Obesitas pada Anak dan Remaja. Jakarta: UKK
Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Lampiran
A. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis di mana terdapat jumlah lemak tubuh berlebihan. Sejumlah
tertentu lemak tubuh diperlukan untuk menyimpan energi, menginsulasi panas, meredam
goncangan, dan fungsi lainnya (Kamus Kesehatan). Kegemukan dan obesitas merupakan
masalah gizi berlebih yang kian marak dijumpai pada anak di seluruh dunia. Kegemukan dan
obesitas pada anak merupakan konsekuensi dari asupan kalori (energi) yang melebihi jumlah
kalori yang dilepaskan atau dibakar melalui proses metabolisme di dalam tubuh.(Ginanjar :
B. Ciri Obesitas pada Anak
1. Badan Besar Tidak Sesuai Umur
Biasanya anak yang mengalami obesitas akan terlihat lebih besar dan gemuk, ukuran tubuh ini
tidak sesuai dengan usia yang mereka miliki. Segera konsultasikan pada dokter jika Si Kecil
memiliki tubuh yang gemuk dan besar untuk memastikan apakah ia mengalami obesitas atau
bukan.
2. Lebih dari Ukuran Normal
Jika Si Kecil mengalami kenaikan berat badan secara signifikan dalam kurun waktu 3 bulan dan
kenaikannya melebihi berat badan normal pada balita, maka dapat dikatakan anak Anda
mengalami obesitas.
3. Bentuk Wajah
Bentuk muka anak yang obesitas udak proporsional, hidung dan mulut relatif kecil, dagu ganda
4. Lipatan Tubuh
Tidak hanya dilihat dari berat badan, obesitas pada anak juga dapat dilihat melalui kondisi fisik
secara lebih spesifik lagi. Contohnya adalah terdapat lipatan di beberapa bagian tubuh seperti di
bagian dagu dan perut, pipi terlihat tembem, dan leher terlihat pendek.
5. Alat Kelamin Kecil
Pada anak laki-laki yang obesitas, akan terlihat bagian dada yang lebih besar, serta alat kelamin
yang akan terlihat lebih kecil jika dibandingkan dengan anak laki-laki dengan berat badan
normal. Hal ini disebabkan karena penumpukan lemak di area alat kelamin yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan alat kelamin.
1. Terhadap kesehatan.
Obesitas ringan sampai sedang, morbiditasnya kecil pada masa anak-anak. Tetapi bila obesitas
masih teriadi setelah masa dewasa, maka morbiditas maupun mortalitasnya akan meningkat.
Terdapat korelasi positif antara tingkat obesitas dengan berbagai penyakit infeksi, kecuali TBC.
Morbiditas dan mortalitas yang tinggi tersebut, dikaitkan dengan menurunnya respons
2. Saluran pernafasan.
Pada bayi, obesitas merupakan resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan bagian bawah,
karena terbatasnya kapasitas paru-paru. Adanya hipertrofi tonsil dan adenoid akan
mengakibatkan obstruksi saluran nafas bagian atas, sehingga mengakibatkan anoksia dan
saturasi oksigen rendah, yang disebut sindrom Chubby Puffer. Obstruksikronis saluran
pernafasan dengan hipertrofi tonsil dan adenoid. dapat mengakibatkan gangguan tidur, gejala-
gejala jantung dan kadar oksigen dalam darah yang abnormal. Keluhan lainnya adalah nafas
yang pendek.
3. Kulit
Kulit sering lecet karena gesekan. Anak merasa gerah/panas, sering disertai miliaria, maupun
4. Ortopedi.
Anak yang obesitas pergerakannya lambat. Sering terdapat kelainan ortopedi seperti Legg-
Perthee disease, genu valgum, slipped femoral capital epiphyses, tibia vara dll.
Prinsip tata laksana gizi lebih dan obesitas pada anak adalah menerapkan pola makan yang
benar, aktivitas fisis yang benar, dan modifikasi perilaku dengan orangtua sebagai panutan.
Tujuan tata laksana gizi lebih dan obesitas pada anak harus disesuaikan dengan usia dan
perkembangan anak, penurunan berat badan mencapai 20% di atas berat badan ideal, serta pola
makan dan aktivitas fisis yang sehat dapat diterapkan jangka panjang untuk mempertahankan
berat badan tetapi tidak menghambat pertumbuhan dan perkembangan.29
1. Pola makan yang benar
Pemberian diet seimbang sesuai requirement daily allowances (RDA) merupakan prinsip
pengaturan diet pada anak gemuk karena anak masih bertumbuh dan berkembang dengan metode
a. Terjadwal dengan pola makan besar 3x/hari dan camilan 2x/hari yang terjadwal (camilan
diutamakan dalam bentuk buah segar), diberikan air putih di antara jadwal makan utama dan
b. Lingkungan netral dengan cara tidak memaksa anak untuk mengonsumsi makanan tertentu dan
c. Prosedur dilakukan dengan pemberian makan sesuai dengan kebutuhan kalori yang diperoleh
dari hasil perkalian antara kebutuhan kalori berdasarkan RDA menurut height age dengan berat
Langkah awal yang dilakukan adalah menumbuhkan motivasi anak untuk ingin menurunkan
berat badan setelah anak mengetahui berat badan ideal yang disesuaikan dengan tinggi badannya,
diikuti dengan membuat kesepakatan bersama berapa target penurunan berat badan yang
dikehendaki.