Anda di halaman 1dari 16

Pengertian bakteri - Bakteri adalah sebuah organisme/makhluk hidup yang tidak memiliki

membran inti sel. Pemberian nama bakteri berasal dari bahasa latin bacterium, jamak : bacteria.
Ukuran bakteri sangat kecil tetapi memiliki peran yang besar terhadap kehidupan di muka bumi
ini. Beberapa jenis bakteri dapat memberikan manfaat bagi manusia tetapi tidak sedikit pula jenis
bakteri yang memberikan dampak yang merugikan bagi manusia. Ukuran bakteri yang sangat
kecil sehingga bakteri termasuk dalam golongan mikroorganisme. Pengertian mikroorganisme
adalah organisme yang memiliki ukuran sangat kecil bahkan kita membutuhkan alat bantu untuk
dapat mengamatinya. Mikroorganisme biasanya ber sel tunggal (uniselular) dan ada juga yang
bersel banyak (multiseluler). Bakteri termasuk dalam multiselluler. Ilmu yang khusus
mempelajari mengenai mikroorganisme adalah mikrobiologi

Ciri ciri bakteri

Bakteri memiliki ciri ciri khusus yang dapat dibedakan dengan makhluk hidup jenis lainnya.
Berikut ini adalah beberapa ciri ciri bakteri yang sudah dikenali :

1. Termasuk jenis multiseluler

2. Tidak memiliki inti sel atau biasa disebut sel prokariot

3. Sebagian besar tidak memiliki klorofil

4. Ukuran tubuh rata – rata adalah 1 sampai 5 mikron

5. Bentuk tubuhnya bermacam – macam

6. Hidup bebas dan ada yang bersifat parasit

7. Dapat melakukan aktivitas kehidupan secara berkelompok (koloni) ataupun sendiri – sendiri
(soliter)

8 Dapat hidup pada kondisi ekstrim seperti pada wilayah yang panas dan juga pada daerah yang
sangat dingin

9. Pada bagian dinding sel tidak terdapat peptidoglikan.

10 Jumlahnya sangat banyak di dunia karena kemampuannya bereproduksi dengan begitu cepat.

Struktur bakteri

Struktur tubuh bakteri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu struktur dasar dan struktur tambahan :

1. Struktur dasar bakteri adalah bagian yang dimiliki oleh semua tipe bakteri, adapun yang
masuk dalam struktur dasar tersebut adalah dinding sel, membran plasma, ribosom, DNA,
sitoplasma dan granula penyimpanan.
2. Struktur tambahan adalah bagian yang hanya ada pada beberapa tipe bakteri tertentu. Adapun
yang masuk dalam struktur tambahan adalah flagela, kapsul, pilus, klorosom, vakuola gas,
fimbria, dan endospora.

Struktur sel bakteri dan fungsinya

Berikut ini adalah penjelasan struktur bakteri dan fungsinya masing – masing :

1. Dinding sel yang sering dijadikan sebagai pembeda bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif tersusun oleh gabungan protein dan polisakarida (peptidoglikan). Dinding sel berfungsi
untuk melindungi struktur dalam bakteri

2. Membran plasma sebuah membran yang menyelubungi sitoplasma. Membran plasma bakteri
tersusun oleh fosfolipid dan protein.

3. Sitoplasma merupakan cairan di dalam sel bakteri

4. Ribosom terletak di secara menyebar pada bagian sitoplasma bakteri, ribosom disusun oleh
protein dan RNA.

5. Granula penyimpanan adalah bagian khusus yang berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan

6. Kapsul adalah bagian lapisan luar yang biasa juga disebut lapisan lendir, lapisan ini hanya ada
pada beberapa tipe bakteri, kapsul dan lapisan lendir tersusun oleh air dan polisakarida.
7. Flagel adalah bagian dari bakteri yang bentuknya batang atau spiral dan terletak menonjol
keluar dari bakteri

8. Pilus adalah rambut halus yang berukuran lebih pendek dibanding flagel, strukturnya kaku dan
ukurannya lebih kecil. Kandungan pilus berupa protein dan biasanya pilus hanya terdapat pada
bakteri jenis gram negatif. Fimbria berbeda dengan pilus dimana fimbria ukurannya lebih pendek
daripada pilus

9. Klorosom adalah bagian dari bakteri yang terletak di bawah membran plasna, klorosom
mengandung pigmen klorofil dan beberapa pigmen lain untuk digunakan berfotosintesis, oleh
karena itu klorosom hanya ditemukan pada jenis bakteri yang dapat berfotosintesis.

Gambar bakteri

Berikut ini adalah beberapa Gambar sel bakteri


Berikut ini Gambar struktur bakteri

Reproduksi bakteri

Reproduksi bakteri dapat belangsung sangat cepat sehingga beberapa sel bakteri dapat memiliki
jumlah hingga ratusan kali lipas hanya dalam beberapa jam saja. Bakteri dapat melakukan
reproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual bakteri dilakukan dengan
melakukan pembelahan biner atau biasa disebut membelah diri, sedangkan reproduksi seksual
dilakukan sengan cara paraseksual (rekombinasi genetik). Berikut ini dijelaskan proses
reproduksi bakteri baik secara seksual maupun aseksual.

1. Reproduksi Aseksual bakteri

Proses pembelahan diri bakteri dapat terjadi setiap 20 menit sekali dan terjadi jika lingkungan
sekitarnya menguntungkan. Proses reproduksi aseksual bakteri dimulai dari proses replikasi
(penggandaan) DNA menjadi salinan DNA yang sangat mirip, kemudian bagian sitoplasma
mengalami pembagian hingga terbentuk dinding yang memisahkan antara 2 sel anak, beberapa
saat kemudian sel anak tersebut akan memisah dan membentuk 2 bakteri.

2 Reproduksi seksual bakteri

Reproduksi seksual bakteri melibatkan 2 bakteri yang sama agar dapat pertukaran materi genetik
(DNA), proses ini disebut praseksual atau rekombinasi genetik. Sel bakteri yang dihasilkan dari
proses ini akan memiliki kombinasi materi genetik dari 2 induknya. Proses rekombinasi genetik
terjadi dengan beberapa metode seperti Transformasi, transduksi, konjugasi.
1. Transformasi adalah proses perpindahan materi genetik yang berupa DNA ke dalam sel
sebuah bakteri.

2. Transduksi adalah perpindahan materi genetik daru sebuah bakteri ke bakteri lainnya dengan
menggunakan bantuan bakteriofage (virus bakteri).

3. Konjugasi adalah perpindahan DNA antara sel yang berdekatan melalui kontak langsung.

Klasifikasi bakteri

Klasifikasi bakteri atau penggolongan bakteri dapat dibedakan menjadi 2 bagian yang besar yaitu
Archaebacteria dan Eubacteria. Berikut ini penjelasan masing – masing kelompok bakteri
tersebut.

1. Archaebacteria

Archaebacteria adalah bakteri yang bersifat prokariotik sehingga disebut juga sebagai bakteri
purba/primitif. Bakteri ini sanggup hidup pada daerah yang sangat ekstrim seperti pada air panas,
daerah dengan kandungan garam tinggi . Ciri khusus archaebacteria adalah dinding selnya tidak
memiliki peptidoglikan, membran selnya mengandung lipid, pada ribosomnya terdapat beberapa
jenis RNA-polimerase. Archaebacteria dibagi lagi kedalam 3 kelompok yaitu :

a. Bakteri metanogen

Bakteri metanogen memiliki habitata pada daerah rawa dan wilayah yang kurang mengandung
oksigen. Sumber makanan bakteri metanogen adalah sisa tumbuhan yang sudah mati, hasil dari
pembusukan tersebut berupa gas metana. Bakteri tipe ini berperan sebagai pengurai dan dapat
hidup pada suhu yang sangat tinggi. Contoh bakteri metanogen adalah Methanobacterium.

b. Bakteri Halofil

Bakteri halofil biasanya ditemukan pada habitat yang mengandung kadar garam tinggi. Uniknya
bakteri jenis ini dapat melakukan fotosintesis karena adanya pigmen bakteriorhodopshin. Contoh
bakteri halofil adalah Halobacterium.

c. Bakteri Termoasidofil

Bakteri jenis ini hidup pada lingkungan yang suhunya tinggi serta memiliki keasaman yang
tinggi pula. Sumber makanannya adalah hidrogen yang terdapat pada bagian kawah gunung
berapi. contoh bakteri Termoasidofil adalah Sulfolobus dan Thermoplasma.

2. Eubacteria (bakteri sejati)

Bakteri golongan ini memiliki beberapa ciri khusus sebagai berikut :

a. Pada dinding selnya terdapat peptidoglikan


b. Membran plasma mengandung lipid

c Ribosom mengandung 1 jenis RNA-polimerase.

Terdapat 5 kelompok eubacteria yairu Proteobacteria, Bakteri gram positif, clamydias,


Spirochetes, dan Cyanobacteria. Berikut ini pembahasan kelompok bakteri eubacteria

1. Proteobacteria

Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri ungu, Proteobacteria


kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof. Bakteri ungu biasanya ditemukan hidupa pada
endapan danau, kolam maupunlumpur. Contoh bakteri ungu yaitu Chromatium. Proteobacteria
kemoautotrof hidup bebas atau bersimbiosis dengan makhluk hidup lain. Contoh Proteobacteria
kemoautotrof yaitu Rhizobium. Proteobacteria kemoheterotrof hidup di dalam saluran
pencernaan makhluk hidup. Contoh Proteobacteria kemoheterotrof yaitu Escherichia coli dan
Salmonella.

2. Bakteri gram positif

Bakteri gram positif ada yang dapat melakukan fotosintesis dan adapula yang tidak dapat atau
bersifat kemoheterotrof. Bakteri gram positif dapat membentuk endospora bila kondisi
lingkungan kurang baik dan melakukan perkembangbiakan pada kondisi lingkungan yang bagus
contoh bakteri gram positif adalah Bacillus dan Clostridium.

3. Spirochetes

Bakteri jenis ini memiliki bentuk spiral dan tidak dapat melakukan fotosintesis, bakteri jenis ini
termasuk golongan gram negatif dan hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia.
Contoh bakteri Spirochetes adalah treponema pallidium yang merupakan penyebab sifilis.

4. Chlamydias

Bakteri jenis ini hidup sebagai parasit pada sel hidup makhluk lain Contoh Chlamydias adalah
Chlamydias trachomatis yang merupakan penyebab sakit mata. Ukurannya yang sangat kecil
memudahkan menular ke orang – orang.

5.Cyanobacteria

Cyanobacteria disebut juga sebagaiganggang hijau-biru (blue green algae). Cyanobacteria ada
yang bersel satu tetapi adapula yang bersel banyak. Cyanobacteria mempunyai pigmen klorofil,
karoten, dan pigmen tambahan. Pigmen tambahan berupa fikosianin (pigmen biru) dan
fikoeritrin (pigmen merah). Pigmen-pigmen tersebut mengakibatkan warna Cyanobacteria
beraneka ragam. Contoh Cyanobacteria yaitu Anabaena(mengakibatkan air sawah berwarna
hijau) dan Oscillatoria rubescen (mengakibatkan Laut Merah di Timur Tengah berwarna merah).

Bentuk bakteri
Bentuk bentuk bakteri cukup beragam, setidaknya ada 3 bentuk utama dari bakteri seperti
bakteri kokus (bulat), basil (lonjong) dan spirilia (panjang), namun dari masing – masing bentuk
bakteri tersebut juga dibedakan berdasarkan susunan bakterinya. Berikut ini adalah pembahasan
bentuk bakteri :

1 Bentuk bakteri kokus

Penjelasan :

a. Monokokus : adalah sel bakteri bentuk kokus yang jumlahnya tunggal


b. Diplokokus : adalah 2 bakteri bentuk kokus yang berdempet
c. Tetrakokus : adalah 4 bakteri kokus yang berdempet dan membentuk segi empat
d. Sarkina : adalah 8 bakteri bentuk kokus yang berdempetan dan membentuk kubus.
e. Streptokokus : adalah gabungan lebih dari 4 bakteri kokus yang membentuk rantai
f. Stapilokokus : adalah gabungan lebih dari 4 bakteri bentuk kokus yang berdempet membentuk
kumpulan anggur.

2. Bentuk bakteri basil


a. Monobasil : adalah bentuk bakteri basil yang hanya terdiri dari 1 bakteri

b. Diplobasil : adalah kumpulan 2 bakteri bentuk basil yang berdempetan

c. Streptobasil : adalah kumpulan bakteri bentuk basil yang berdempet merantai

3. Bentuk bakteri spirilia


a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai bakteri, ciri ciri bakteri, struktur sel bakteri,
gambar bakteri, reproduksi bakteri dan bentuk bakteri.

Artikel sebelumnya
Pengertian Bakteri, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contoh/Peranan
Diposting oleh Unknown di Minggu, Desember 20, 2015

Pengertian Bakteri, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contoh/Peranan

Pada artikel ini akan dibahas pengertian, ciri-ciri, struktur, klasifikasi, contoh bakteri yang
menguntungkan dan merugikan, langsung saja simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Bakteri

Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidup bebas dan dapat ditemukan di
beberapa lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh hewan, tumbuhan, atau
manusia. Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang berarti batang kecil.
Bakteri merupakan organisme terbanyak dan paling berkelimpahan dari semua organisme. Meski
ukurannya yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop, bakteri ada di mana saja, di
air, tanah, dan tubuh makhluk hidup.

Ciri-ciri Bakteri

 Bersel satu dan sangat sederhana.


 Prokariotik.
 Kandungan kromosomnya haploid (n).
 Hidup secara autotrof/heterotrof.
 Berkembang biak/ bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
 Memiliki beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral, dan variasinya.
 Ada yang memiliki alat gerak berupa flagel dan ada yang tidak.
 Memerlukan kelembapan yang tinggi, sekitar 85% untuk kehidupannya.

Struktur Bakteri
Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma, materi genetik,
ribosom, bulu cambuk, dan plasmid seperti pada gambar berikut ini.

A. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di luar dinding
sel. Hanya bakteri bersifat patogen yang mempunyai kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk melindungi diri
dari kekeringan dan mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan oleh sel inang.

B. Dinding Sel

Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berikatan dengan polisakarida(Peptidoglikan). Dinding sel
terletak di luar membran sel. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk bakteri menjadi tetap. Dinding
sel berfungsi untuk melindungi sel bakteri terhadap lingkungannya.

C. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein(Fosfollpid).
Membran sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya adalah
untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.

D. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung
berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Sitoplasma merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.

E. Bulu Cambuk (Flagel)


Flagel adalah alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri untuk mendekati makanan atau
menjauh jika ada racun atau bahan kimia.

F. Materi Genetik
AND (Disebut juga DNA) bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat pada daerah tertentu
yang disebut nukleoid. ADN berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan merupakan zat
pembawa sifat.

G. Ribosom
Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari mikroskop,
ribosom terlihat seperti struktur kecil yang melingkar.

H. Plasmid
Selain ADN, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid mengandung gen-gen tertentu, misalnya gen
patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga mampu memperbanyak diri. Dalam satu sel bakteri bisa
terbentuk kurang lebih 20 Plasmid.

Reproduksi Bakteri

Cara bereproduksi bakteri bisa terjadi secara seksual melalui transduksi, transformasi, dan konjugasi
atau secara aseksual dengan cara pembelahan biner/diri.

Secara Seksual

1. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus. Proses ini diawali dengan
masuknya virus ke dalam bakteri. Kemudian virus akan berkembang biak sehingga menyebabkan sel
bakteri yang dimasukinya mengalami pecah. Virus yang baru terbentuk akan berhamburan keluar dari
sel bakteri.

2. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik berupa AND atau gen dari bakteri satu ke
bakteri lainnya yang sejenis dengan proses fisiologis yang kompleks.

3. Konjugasi
Konjugasi adalah perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin jantan ditandai dengan adanya
rambut halus (Fili) pada permukaan dinding sel yang dapat berikatan pada suatu tempat khusus di
permukaan sel betina. Reproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif seperti Escherichia
coli, Salmonella sp., dan Pseudomonas sp..

Secara Aseksual

Perkembangbiakan secara aseksual bakteri adalah dengan cara membelah diri (Binary fission). Bakteri
akan membelah menjadi 2 sel anakan, 2 menjadi 4, dan seterusnya. Pembelahan biner selesai setelah
terbentuknya dinding sel. Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan membelah diri setiap 15-20 menit.
Meskipun bakteri mampu berkembang biak secara cepat, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh
faktor suhu, sinar matahari, kelembapan, dan zat kimia. Suhu maksimal untuk pertumbuhan bakteri
adalah 27C – 30C. Bakteri bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembab. Sinar matahari
mampu merusak struktur materi genetik bakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Klasifikasi Bakteri

Berdasarkan cara hidupnya

1. Heterotrof
Heterotrof adalah tidak bisa membuat makanan sendiri, dibagi menjadi parasit (Hidup pada inang), dan
saprofit (Menguraikan sampah organik).
2. Autotrof
Autotrof adalah jenis bakteri yang mampu membuat makana sendiri, terbagi menjadi fotoautotrof
(Membuat makanan dengan bantuan cahaya), dan kemoautotrof (Membuat makanan dengna bantuan
senyawa kimia).

Berdasarkan kebutuhan oksigennya

1. Aerob
Aerob adalah membutuhkan oksigen, terbagi menjadi obligat (Sangat membutuhkan oksigen), dan
fakultatif (Bisa hidup tanpa oksigen atau ada oksigen).

2. Anaerob
Anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen

Berdasarkan bentuknya

1. Kokus
Kokus adalah bakteri berbentuk bulat. Kokos terbagi lagi diantaranya monokokus, diplokokus,
streptokokus, stafilokokus.

2. Basilus
Basilus yaitu bakteri berbentuk batang. Basilus terbagi menjadi beberapa bentuk diantaranya monobasil,
diplobasil, streptobasil.
3. Koma
Koma yaitu bakteri yang berbentuk koma.

4. Spirilum
Spirilum yaitu bakteri berbentuk spiral.

Sel Bakteri Gram-Positif dengan Gram-Negatif

Pewarnaan Gram dilakukan untuk identifikasi bakteri. Warna ungu untuk Gram positif dan warna merah
untuk Gram negatif.
Pada bakteri Gram positif, kandungan peptidoglikan dinding selnya lebih banyak daripada lipid.
Sebaliknya pada bakteri Gram negatif, kandungan lipid-nya lebih banyak daripada peptidoglikan.
Pada bakteri Gram negatif terdapat tiga lapis pembungkus sel, yaitu membran bagian luar (Outer
membrane), lapisan tengah yang merupakan dinding sel atau lapisan murein, dan membran plasma
dalam. Bakteri Gram negatif kebanyakan dapat menyebabkan penyakit.

Contoh Bakteri dan Peranannya

Bakteri Menguntungkan

Bidang Bakteri Peranan

Fiksasi nitrogen(Azotobacter, Clostridium


Pertanian Mengikat nitrogen bebas
pasteurianum, Rhodospirillum rubrum)

Membantu proses
Nitrifikasi(Nitrosomonas, Nitrosoccus) pembentukan senyawa
nitrat dalam tanah

Farmasi Pseudomonas denitrificans Menghasilkan vitamin B1

Menghasilkan antibiotik
Streptomyces griceus streptomisin untuk penyakit
TBC

Streptomyces aureofaciens Menghasilkan aureomisin

Streptomyces venezuelae Menghasilkan kloromisetin

Bacillus brevis Menghasilkan tirotrisin


Asam(Acetobacter aceti,
Menghasilkan asam
Propionibacterium acueus)

Menguraikan sisa-sisa
Pengurai(Escherichia coli) organisme menjadi senyawa
organik

Industri
Streptococcus lactis, Lactobacillus casei Pembuatan keju
Makanan/Minuman

Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus


Pembuatan yoghurt
thermophilus

Acetobacter xylinum Pembuatan nata de coco

Bakteri Merugikan

Bakteri Bentuk Penyakit Tempat Infeksi

Clostridium Tetanus Basil Otot

Diplococcus pneumonia Pneumonia Kokus Paru-paru

Mycobacterium tuberculosa TBC Basil Paru-paru

Mycobacterium leprae Lepra Kokus Jaringan tubuh (Kulit)

Neisseria gonorhoeae Gonorhoca Kokus/Basil Alat kelamin

Pasteurella pestis Pes Basil Kulit

Salmonella typhosa Tifus Basil Usus halus

Shigella dysentriae Disentri Basil Usus halus

Treponema pallidum Sipilis Spiral Alat kelamin

Vibrio comma Korela Koma Usus halus

Mycobacterium anthrax Antraks Basil Saluran napas

Corynebacteri diphteri Dipteri Basil Saluran napas

Anda mungkin juga menyukai