Anda di halaman 1dari 8

GEN, KULTUR, dan GENDER

“Sejak lahir, sama; menurut kebiasaan, berbeda. "

kenapa kita berbeda ?

Diferensiasi ras adalah pengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Apabila kita
menyebut satu kelompok ras tertentu, maka ciri yang kita kemukakan adalah siri fisiknya, bukan
ciri budayanya. Secara garis besar, manusia dibagi dalam tiga kelompok ras utama berikut.

1.Ras Mongoloid (berkulit kuning dan cokelat)

2.Ras Negroid (berkulit hitam)

3.Ras Kaukasoid (berkulit putih)

Menurut Ralph Linton, manusia di dunia dibagi menjadi tiga kelompok ras besar, yakni ras
Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid. Di luar ras pokok ini terdapat ras khusus, seperti
Australoid, Veddoid, Polynesia, dan Ainu. Setiap ras memiliki karakteristik berbeda. Namun
demikian, perbedaan fisik manusia sangatlah sedikit (dibandingkan dengan makhluk lain seperti
hewan).

Diferensiasi etnis merupakan hasil dari sistem kekerabatan yang lebih luas. Masyarakat dalam
sistem kekerabatan ini tetap percaya bahwa mereka memiliki ikatan dara dan berasal dari nenek
moyang yang sama. Jumlah suku bangsa di Indonesia saat ini sulit diperkirakan.
Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia juga menyangkut keanekaragaman budaya. Hal ini
meliputi perbedaan adat istiadat, religi, bahasa, dan kesenian. Namun, tidak ada perbedaan fisik
yang besar antara suku-suku bangsa di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kesamaan ras
amalgamasi (kawin campur), dan migrasi  penduduk.

Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada pada
suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan
keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi
suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang
lebih baik.

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal
di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap
suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut
penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128
suku bangsa.
keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu disebabkan karena
orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan
serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal
tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan
kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip kesetaraan,
kebersamaan, toleransi dan juga saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai
berikut :

 Kondisi negara kepulauan


 Letak strategis wilayah Indonesia
 Perbedaan kondisi alam
 Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
 Keadaan transportasi dan komunikasi

BAGAIMANA MANUSIA BISA DIPENGARUHI OLEH KEBIASAAN MANUSIA DAN PERBEDAAN KULTUR ?

Budaya adalah sebuah ciri atau identititas dari sekumpulan orang yang mendiami wilayah tertentu.
Budaya ini timbul dari perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat secara berulang – ulang sehingga
membentuk suatu kebiasaan yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya dari masyrakat itu sendiri.
Budaya yang telah terbentuk itu akan masuk dan mengakar di dalam kehidupan manusia, sehingga tanpa
kita sadari budaya ini telah mempengaruhi kehidupan manusia. Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan mempengaruhi manusia dalam berperilaku. Manusia akan didekte oleh
budaya dalam hal berperilaku baik perilaku baik maupun buruk. Banyak sekali perilaku – perilaku
manusia yang dipengaruhi oleh budaya. Di bawah ini adalah sebagian perilaku – perilaku manusia yang
dipengeruhi oleh budaya.

Yang pertama adalah budaya mempengaruhi perilaku manusia dalam berinteraksi dengan manusia
lainnya. Kebiasaan – kebiasaan manusia dalam berinteraksi dengan orang lain telah merubah perilaku
manusia ketika bersosialisasi. Saat ini kita telah hidup di jaman yang serba canggih. Semua aspek di
kehidupan ini telah disentuh oleh tehnologi, salah satunya adalah aspek komunikasi dengan hand phone
sebagai produknya. Hal ini membuat manusia terbisa menggunakan hand phone untuk berkomunikasi,
sehingga terbentuklah budaya media sosial. Manusia kini lebih memilih bersosialisai melalui media –
media sosial seperti facebook, twitter, My Space, dan lain – lain. Akibatnya, mereka menjadi pasif
terhadap lingkungan sekitarnya.

Budaya mempengaruhi manusia mengambil keputusan dalam perilaku konsumsi. Berkembangnya


industri akibat tehnologi membuat perusahaan memproduksi barang – barangnya secara massal dan
relative murah. Hal ini juga turut mempengaruhi perubahan kebudayaan manusia yang pada awalnya
merupakan masyarakat agraris secara bertahap berubah menjadi masyarakat perkotaan. Akibatnya,
terciptalah tata nilai baru dan pola hidup yang baru akibat dari budaya manusia yang telah menjadi
masyarakat perkotaan. Hal ini menyebabkan kebutuhan hidup mereka menjadi semakin banyak, sehingga
membuat mereka terus menerus membeli produk untuk memuaskan kebutuhan budaya baru tersebut.
Pada akhirnya terbentuklah masayarakat konsumtif, yaitu masyarakt yang selalu mengkonsumsi barang
maupun jasa.

Terlebih lagi, budaya mempengaruhi tatanan kehidupan bermasyarakat. Tehnologi yang semakin
berkembang ini mempengaruhi tatanan hidup manusia. Manusia terbiasa menggunkan tehnologi -
tehnologi canggih yang telah diciptakan. Akibatnya, budaya manusia yang dahulunya hidup dengan
sederhana, kini berubah menjadi sangat canggih. Perubahan budaya ini menciptakan masyarakat modern,
yaitu masyarakat yang hidup dengan dikelilingi oleh tekhnologi – teknologi canggih.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya mempengaruhi kehidupan manusia,
dalam bersosialisasi, menciptakan masayarakat konsumtif, dan masyarakat modern. Oleh karena itu,
budaya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena budaya akan selalu berkembang, maka
perilaku manusia akan berkembang pula.

Pengaruh budaya bisa mendatangkan pengaruh, bisa pengaruh baik dan juga pengaruh buruk. Setiap
budaya dimana di Indonesia yang begitu majemuk, memiliki ragam kebiasaan dan tradisi yang berbeda.
Contohnya budaya di Jawa dengan di Sumatera tentu berbeda satu sama lain.

Nah, bagaimana budaya tersebut bisa diterima dalam satu lingkungan yang berbeda tentu menjadi
kebiasaan baru yang belum tentu bisa diterima dengan baik. Berikut contoh perubahan perilaku dalam
tradisi sebagai akibat globalisasi.

Apapun budaya tersebut, jika tidak berbau dengan agama, ras maupun suku masih bisa diterima. Berikut
ini akan dijelaskan mengenai contoh perubahan perilaku manusia dalam aspek budaya seperti berikut ini
:

1. Bahasa

Pengaruh budaya bagi perilaku manusia sekitarnya akan terasa pada bahasa sehari – hari. Bahasa
digunakan untuk berkomunikasi antar manusia satu dengan yang lain, apabila dan satu lingkungan
memiliki bahasa keseharian, otomatis siapapun pendatang mau tidak mau bisa memahami bahasa
tersebut. Pentingnya peranan psikologi perkembangan dalam perubahan sikap dan perilaku.
Contohnya pada saat orang Sunda tinggal dalam satu lingkungan yang mayoritas orang Jawa, maka
bahasa yang digunakan pasti bahasa Jawa. Otomatis pendatang dari Sunda harus belajar bahasa
keseharian mereka agar bisa berkomunikasi dengan baik.

2. Logat Bahasa

Contoh perubahan perilaku manusia dalam aspek budaya yaitu logat bahasa. Bahasa dalam setiap
daerah di Indonesia saling berbeda satu sama lainnya, ada logat yang terdengar keras dan ada logat
yang terdengar lembut. Contoh perubahan sikap dalam psikologi sosial yang perlu diketahui.

Contohnya logat orang Batak yang begitu lantang dan cepat pasti berbeda dengan orang Tegal yang
terdengar khas dan medok. Apabila Anda yang asli dari Sumatera tiba – tiba harus berdomisili di kota
Tegal, maka lambat laun akan terbiasa dengan logat di sana. Karena logat tersebut menjadi ciri khas
daerah tersebut.

3. Pengetahuan

Pengetahuan juga memiliki pengaruh yang penting dalam budaya, contoh budaya Sunda mempunyai
pengaruh yang berbeda dengan budaya dari pengetahuan Bali. Setiap pengetahuan yang dibawa dari
daerah masing – masing memiliki pola terapan yang berbeda. Ketahui contoh modifikasi perilaku self
management pribadi sendiri.

Contoh pelajaran bahasa Sunda hanya akan Anda temukan hanya dipelajari di daerah Jawa Barat seperti
Bekasi, Bogor, Bandung dan sebagainya. Pada daerah Bali, pengetahuan tersebut tidak akan dipelajari
dan akan berbeda tentunya.

4. Agama

Berikutnya contoh perubahan perilaku manusia dalam aspek budaya juga dapat mempengaruhi sebuah
agama. Dari zaman nenek moyang agama yang pertama dianut oleh masyarakat Indonesia adalah Hindu
Budha. Contoh ragam jenis perilaku manusia dalam psikologi yang paling mendasar.
Sejak agama Islam disebarkan di Tanah Air, maka ada beberapa budaya Hindu Budha yang masih dipakai
sampai saat ini, seperti acara syukur kepada Bumi, syukuran panen, kebiasaan sesaji, dan masih banyak
lainnya. Percampuran antara agama Hindu Budha dan Islam menjadi satu kesatuan, bahkan sampai saat
ini masih dijaga dan tetap dilestarikan.

5. Kesenian

Jelas yang namanya seni pasti bermuara kepada budaya, kesenian merupakan satu kesatuan dari
budaya. Banyak pengaruh seni yang dihasilkan dari satu budaya, contoh kesenian Jaipong yang
dihasilkan dari budaya Tanah Sunda, akan berbeda kesenian yang dihasilkan dari budaya Sumatera dan
Jawa Tengah. Berikut ini cara menyikapi budaya asing positif dan negatif.

Budaya Sumatera kental akan budaya Melayu, dan Jawa Tengah dikenal dengan kesenian keroncong,
wayang dan masih banyak lagi. Setiap daerah di Indonesia memiliki seni yang berbeda dan khas.

6. Pergaulan dan Aktivitas Sosial

Budaya yang mengalir dalam suatu lingkungan juga bisa mempengaruhi tingkat pergaulan di masyarakat
sekitarnya. Aktivitas sosial juga menjadi pengaruh, seperti kegiatan pos kamling, karang taruna,
pertemuan warga dan kegiatan adat lain dalam suatu daerah. Waspadai pengaruh budaya dalam
perkembangan remaja masa kini.

Contohnya kebiasaan yang masih terjaga sampai saat ini di lingkungan pedesaan yaitu siskamling, bagi
lingkungan perkotaan hal ini tentu sudah digantikan dengan namanya security atau keamanan komplek.
Baik itu kegiatan yang bersifat tradisional maupun yang modern tentu dipengaruhi dari budaya masing –
masing di suatu lingkungan.

Demikianlah beberapa contoh perubahan perilaku manusia dalam aspek budaya. Semoga menjadi
tambahan pengetahuan mengenai budaya Anda.
Pengaruh Lingkungan
terhadap Perilaku Individu
Posted on 7 Februari 2008 by AKHMAD SUDRAJAT — 42 Komentar

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan
perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis,
termasuk didalamnya adalah belajar. Terhadap faktor lingkungan ini ada pula yang menyebutnya
sebagai empirik yang berarti pengalaman, karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami
dan mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari  pengaruh
lingkungan itu, karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya. Sejauh mana pengaruh
lingkungan itu bagi diri individu, dapat kita ikuti pada uraian berikut :
1. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial

Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-
manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya
akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan
yang lainnya.

Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun permulaan


perkembangannya, akan mengakibatkan berubahnya tabiat manusia sebagai manusia. Berubahnya
tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku
dengan sesamanya.

Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak manusia yang sejak lahirnya dipisahkan dari
pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun saja, walaupun diberinya cukup makanan dan
minuman, akan tetapi serentak dia dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah dapat
dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu
dan lain-lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya itu akan
berlangsung sangat lambat sekali.

2. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu

Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk
diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang,
karena manusia hidup adalah manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba
terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, sebagai :

1. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat
pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau
menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
2. Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat
menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk
mencari cara-cara untuk mengatasinya.
3. Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa
memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya
serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai
dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya
yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya
sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
4. Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun
autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah
lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas
angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu
melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan
panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri
autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan
lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia
merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa
dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.

NORMA ?

Istilah norma berasal dari kata Latin norma yang berarti sebuah aturan, standar, atau pola tindakan. Pada
dasarnya, norma merupakan rujukan perilaku yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Dalam
perspektif sosiologi, norma merujuk pada norma sosial yang merupakan seperangkat aturan yang dibuat oleh
suatu kelompok orang yang secara khusus mengatur apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari
dalam berbagai situasi. Misalnya, sebagai seorang anak harus meminta izin kepada orang tua ketika akan
pergi ke sekolah.

Sebagai koridor perilaku manusia dalam hidup bermasyarakat, norma memiliki beberapa fungsi, diantaranya

adalah :

 Mengontrol perilaku manusia


 Membantu memenuhi kebutuhan sosial manusia
 Membantu dalam memprediksi perilaku manusia
 Bertindak sebagai alat ukur atau parameter untuk mengevaluasi perilaku manusia
 Bertindak sebagai sesuatu yang sangat ideal dalam situasi tertentu
 Membantu dalam membentuk tatanan sosial dengan cara meredakan ketegangan serta konflik yang
terjadi dalam masyarakat

Ciri Khas Norma

Ciri khas norma atau karakteristik norma dapat dilihat dari pengertian norma itu sendiri. Karenanya,norma

memiliki beberapa ciri khas, yaitu :


 Norma merupakan bagian dari masyarakat.
 Norma dapat bersifat positif maupun negatif.
 Norma selalu berkait erat dengan sanksi.
 Norma memiliki situasi.
 Norma dapat bersifat formal maupun informal.
 Norma dapat dipelajari oleh seorang individu melalui interaksi dengan orang lain yang disebut dengan
proses sosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai