NURMAWAN
105720 2992 11
i
SKRIPSI
NURMAWAN
105720 2992 11
i
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tiada akan pernah habis kupanjatkan atas segala nikmat
dan karunia yang masih dicurahkan oleh Allah semesta alam, tempatku meminta
dan tempatku memohon, yang penuh cinta dan penuh kasih sayang, Allah SWT,
Shalawat dan salam terkirim pula kepada Kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW,
sederhana.
oleh banyak pihak yang ikut berpartisipasi dan membantu penulis hingga
terselesaikannya penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penghargaan yang tulus
dan ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada kedua orang
tua tercinta, Ibunda dan Ayahanda yang telah mengasuh, mendidik serta
motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan studi ini. Ucapan terima kasih yang
Makassar.
iii
2. Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar,
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE, MM, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
4. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE, MM, selaku Pembimbing I dan Abd. Salam
Manajemen.
wawasan. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan pengorbanan yang
Penulis,
Nurmawan
iv
DAFTAR ISI
vi
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 32
A. Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................. 32
B. Struktur Organisasi dan Personalia ....................................................... 33
C. Uraian Tugas ......................................................................................... 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
Tabel. 5.1 Neraca PT. Budi Makassar Jaya Abadi Tahun 2012 ....................... 39
Tabel. 5.2 Neraca PT. Budi Makassar Jaya Abadi Tahun 2012 ....................... 40
Tabel. 5.3 Neraca PT. Budi Makassar Jaya Abadi Tahun 2012 ....................... 41
Tabel. 5.4 laporan perubahan Neraca tahun 2012-2013 ................................... 43
Tabel. 5.5 laporan perubahan Neraca tahun 2013-2014 ................................... 44
Tabel. 5.6 laporan sumber dan penggunaan modal kerja tahun 2012-2013...... 45
Tabel. 5.7 laporan sumber dan penggunaan modal kerja tahun 2013-2014...... 45
Tabel. 5.8 laporan laba/rugi PT. Budi Makassar Jaya Abadi Tahun 2012........ 48
Tabel. 5.9 laporan laba/rugi PT. Budi Makassar Jaya Abadi Tahun 2013........ 49
Tabel. 5.10 laporan laba/rugi PT. Budi Makassar Jaya Abadi Tahun 2014........ 50
Tabel. 5.11 perkembangan rasio rentabilitas....................................................... 56
Tabel. 5.12 Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ................ 58
Tabel. 5.13 Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ................ 58
Tabel. 5.14 Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ................ 59
Tabel. 5.15 perbandingan modal kerja dan laba ................................................. 60
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
berkaitan dengan pengelolaan modal kerja. Hal ini dikarenakan modal kerja
separuh dari jumlah aktiva perusahaan adalah aktiva lancar yang merupakan
unsur modal kerja. Pengelolaan dan penggunaan modal kerja secara efesien
merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara
optimal. Pengelolaan modal kerja meliputi masing-masing pos aktiva lancar dan
hutang lancar sedemikian rupa, sehingga jumlah net working capital yang
Bagi suatu perusahaan, makin besar jumlah produksi yang dapat dijual,
berarti semakin besar kemungkinan untuk memperoleh laba yang semakin tinggi,
maupun swasta yang ingin eksis dalam persaingan bisnis, setidaknya dapat
1
2
perkembangan tersebut merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan.
(Syamsuddin, 2004 :201). Aktiva lancar haruslah cukup besar untuk dapat
keamanan yang memuaskan. Pos-pos utama dalam aktiva lancar adalah kas, surat-
tersebut haruslah dikelola secara baik dan efisien untuk dapat mempertahankan
likuiditas perusahaan dan pada saat yang sama jumlah dari masing-masing pos
tersebut tidak terlalu besar. Pos-pos utama dalam hutang lancar meliputi hutang
usaha, hutang surat-surat berharga, dan biaya-biaya yang masih harus dibayar.
Masing-masing pos hutang lancar tersebut harus dikelola dengan baik untuk
Kebutuhan modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat
penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat
kerja sehingga manajer dihadapkan berbagai pilihan sumber dana baik sumber
3
setiap aktivitas perusahaan agar dapat lebih efisien dan siap menghadapi
Pada dasarnya modal kerja berbeda dengan aktiva tetap, hanya pada waktu
yang diperlukan untuk memperbaharui aktiva tersebut atau dengan kata lain,
aktiva tetap akan memerlukan waktu lebih dari satu periode atau satu tahun.
Sedangkan investasi modal kerja biasanya akan berputar kurang dari satu periode
normal operasi perusahaan. Siklus operasi perusahaan terdiri atas tiga kegiatan
Aliran kas di dalam kegiatan ini sering tidak sinkron, dimana pengeluaran
kas dilakukan jauh-jauh sebelum penerimaan kas, disamping itu juga penjualan
dan biaya yang harus dikeluarkan sering tidak pasti. Oleh karena itu perusahaan
perlu menjaga modal kerja yang cukup. Semakin lama periode antara saat
kerja akan semakin besar. Oleh karena itu perusahaan perlu menjaga modal kerja
yang cukup.
Suatu laporan yang menggambarkan darimana datangnya dana dan untuk apa
dana itu digunakan disebut sebagai laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
4
suatu perusahaan sangat penting bagi Bank dalam menilai permintaan kredit yang
diajukan ke Bank. Sebab dengan adanya analisa terhadap laporan tersebut maka
baik. Persaingan yang ketat terjadi antar perusahaan sejenis, sehingga menuntut
penyediaan modal kerja perusahaan agar bisa bertahan dan bersaing dengan
perusahaan lainnya.
Perusahaan ekspor bahan pangan PT. Budi Makassar Jaya Abadi tentunya
mencapai efisiensi sumber dan penggunaan modal kerja pada perusahaan. Dengan
usahanya. Seluruh kebutuhan modal kerja, selain didanai dari modal sendiri juga
B. Rumusan Masalah
perusahaan pada PT. Budi Makassar Jaya Abadi selama periode 2012- 2014 ?
C. Tujuan Penelitian
menghasilkan laba perusahaan pada PT. Budi Makassar Jaya Abadi selama
D. Mamfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
mengikuti perkuliahan.
6
E. Batasan Penelitian
permasalahan yang ada, maka batasan masalah yang akan disajikan adalah data
periode tahun 2012-2014 yang meliputi neraca dan laporan laba rugi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Modal Kerja
akan terlepas dari kebutuhan modal kerja. Keberadaan modal kerja dalam
jangka pendeknya.
jumlah yang lebih besar. Uang yang diterima dari hasil penjualan produk
perusahaan.
bahwa “modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek
1
7
8
yaitu kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan dan piutang usaha.
Modal kerja bersih (net working capital) adalah aktiva lancar dikurangi utang
lancar.” Sehingga dapat disimpulkan semua dana yang tertanam dalam aktiva
lancar merupakan modal kerja kotor, setelah dikurangi utang lancar maka
Konsep Umum dari modal kerja (The gross concept of working) menyatakan
bahwa working capital (modal kerja) merupakan seluruh jumlah aktiva lancar
(Current assets) yang terdapat dalam neraca suatu perusahaan. Konsep neto
dari modal kerja (The net concept of working) adalah selisih antara current
assets dengan pasiva lancar (Current liabilities). Artinya modal kerja itu
terbagi menjadi dua yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih.
perusahaan yang bersifat fleksibel dan disusun secara relatif variabel serta
bersifat rutin, atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk
b. Konsep kualitatif adalah menitik beratkan pada kualitas modal kerja dalam
konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap
utang jangka pendek (net working capital) yaitu jumlah aktiva lancar yang
perusahaan.
perusahaan.
Bagi setiap perusahaan, baik itu perusahaan kecil yang dikelola oleh
sebagai berikut :
Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya atau dengan kata lain, modal kerja permanen ini
Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan
luas produksi normal. Pengertian normal itu dalam arti yang dinamis.
2) Modal Kerja Siklus (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang
diketahui sebelumnya.
dapat digunakan dalam operasi tergantung pada tipe atau sifat dari aktiva
lancar yang dimiliki seperti : kas, efek, piutang, dan persediaan”. Tetapi
keuangan.
karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang
diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan.
Modal kerja yang cukup merupakan hal yang sangat penting bagi
beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya modal kerja antara lain :
13
Kebutuhan modal kerja dari jenis perusahaan yang berbeda tentunya tidak
akan sama, seperti halnya perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila
hari.
maupun dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. Makin
Syarat pembelian bahan dagangan atau bahan dasar yang akan digunakan
kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besar juga modal kerja
tersebut diganti dalam arti dibeli dan dijual kembali. Semakin tinggi
semakin rendah.
adalah:
a. Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan.
membutuhkan uang, investasi itu harus dapat segera dijual dengan harga
yang pasti.
15
dalam surat wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang, maka
pelunasannya.
mendapatkan jasa atau prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut
Unsur kedua dari modal kerja adalah utang lancar, mengenai utang
jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva
Utang dagang, yang timbul akibat adanya pembelian barang dagangan secara
kredit.
b. Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi
c. Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian utang
jangka panjang yang sudah menjadi utang jangka pendek, karena harus
segera dibayar.
d. Penghasilan yang diterima dimuka adalah penerimaan uang dari jasa atau
mengacu pada semua aspek penatalaksanaan aktiva lancar dan utang lancar”.
17
kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek perusahaan. Adapun sasaran yang ingin di capai dari
tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari
c. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana
harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya dalam arti harus
hari. Menurut Agnes Sawir (2005:133) Modal kerja yang cukup akan
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
berdiri, belumlah menjadi masalah yang sulit, sebab kebutuhan akan modal
kerja juga besar. Kebutuhan modal kerja yang semakin meningkat tidak akan
mampu terpenuhi oleh modal sendiri, maka perlu dicari jalan keluarnya. Yaitu
yang tepat dari pihak luar, perusahaan harus memperhatikan jangka waktu,
19
resiko, dan biaya yang harus dikeluarkan sebagai kompensasi dari modal yang
a. Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang terlibat dalam
jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi
perusahaan.
terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat
berharga menjadi uang kas. Keuntungan dari penjualan modal kerja ini
modal kerja.
c. Penjualan aktiva tidak lancar, dimana dari hasil penjualan aktiva yang
hasil penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar lainnya ini tidak
jumlah aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah modal kerja
yang dibutuhkan.
a. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun dari
perusahaan.
modal perusahaan.
pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar
lain nya yang mengakibatkan berkurangn nya aktiva lancar atau timbulnya
kepentingan pribadinya.
kerja yang dibutuhkan suatu perusahaan tergantung pada beberapa hal, yaitu:
22
kecil. Hal ini terjadi karena beberapa alasan. Perusahaan besar mempunyai
b. Aktivitas perusahaan
secara tunai tidak memiliki piutang dagang. Hal ini mempengaruhi tingkat
c. Volume penjualan
d. Perkembangan teknologi
bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai,
dalam jumlah yang banyak pula bila tidak diimbangi dengan pertambahan
kerja terutama tergantung kepada dua faktor, yaitu periode perputaran atau
periode terikatnya modal kerja dan pengeluaran kas rata-rata setiap harinya.
Dengan jumlah pengeluaran setiap harinya yang tetap, tetapi dengan makin
pemerintah yang berkaitan dengan uang ketat atau kredit ketat, tingkat
B. Penelitian terdahulu
Hasil penelitian : dengan periode pengamatan selama 1 tahun yaitu tahun 2003.
terhadap profitabilitas.
26
C. Kerangka Pemikiran
Pengguna Modal Kerja pada PT. Budi Makassar Jaya Abadi” Ini dapat di
Gambar: 2.1
Hasil Analisis
Rekomendasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
yang berlokasi di Jl. Poros Gowa Kabupaten Gowa Sulawesi selatan. Waktu
pada bagian terdahulu maka jenis penelitian yang digunakan adalah Jenis
mengenai masalah berdasarkan realitas atau natural seting yang holistis kompleks
dan rinci (indriantoro dan supomo, 1999:12) Sedangkan sifat penelitian adalah
1. Jenis data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data subyek dan dokumenter. Data
27
28
subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau
antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen, hasil rapat, memo atau
a. Data kuantitatif berupa Neraca dan Laporan laba rugi perusahaan tahun
2012-2014.
2. Sumber data
a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan disajikan oleh perusahaan
Budi Makassar Jaya Abadi yaitu berupa Neraca dan Laporan laba rugi,
b. Data sekunder
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini adalah neraca, laporan
1. Wawancara
3. Observasi
Agar data yang terkumpul nanti dapat berguna dalam upaya memecahkan
permasalahan yang diteliti, maka perlu dilakukan analisis atas data. Tujuan
analisis data adalah untuk mengolah data agar mudah dipahami dan dapat
Maka analisis data yang digunakan adalah Analisis Rasio Rentabilitas analis ini
Maka analisis data yang digunakan adalah Analisis Rasio Rentabilitas analis ini
Dimana :
yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal
2. Analisis rentabilitas ekonomis adalah salah satu bentuk dari rentabilitas yang
dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan pada operasi perusahaan
BAB IV
perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha perdagangan hasil bumi salah
Lokasi usaha PT. Budi Makassar Jaya Abadi berada di Jl. Poros Gowa-
Makassar Jaya Abadi mempunyai luas lahan 7.867 dimana luas lahan
perusahaan ini juga memiliki lokasi usaha yang berada di kabupaten maros
tahun, kelompok kami yang terdiri-dari tim manajemen dan staf produksi
32
33
perusahaan.
saling menguntungkan
DIREKTUR
SEKERTARIS G.MANEJER
MANEJER CABANG
Sumber data: PT. Budi Makassar Jaya Abadi di Kab. Gowa (2015)
35
C. Uraian Tugas
1. Direktur
secara keseluruhan.
2. Manajer
3. Manajer Cabang
keuangannya
4. Sekretaris
5. Bagian Perdagangan
a. Bagian Pembelian :
b. Bagian Penjualan
negeri
6. Bagian Keuangan
pembelian. Bagian umum ini adalah bagian yang sangat penting dan
jika jumlah hutang terlalu banyak dan sebaliknya jika hutang tidak
7. Bagian Transportasi
BAB V
untuk dua periode, seperti yang akan dikemukakan pada sub bab selanjutnya.
Penggunaan modal kerja sangat penting diketahui oleh manejer, agar modal kerja
maka terlebih dahulu dikemukakan neraca perusahaan selama tiga tahun terakhir.
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan
modal sendiri dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada saat
buku tutup, yakin pada akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun seperti pada
lainnya, atau membandingkan pos-pos dari aktiva dan passiva pada suatu saat
diperhatikan neraca pada table 5.1 hingga table 5.2 sebagai berikut:
38
39
Tabel. 5.1
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp 11,039,548.06
Bank Rp 102,701,906.00
Piutang Dagang Rp 564,063,000.00
Piutang Lain-Lain Rp 3,863,732,000.00
Persediaan Barang Dagangan Rp 12,339,205,241.35
Pajak Dibayar Dimuka Rp 76,770,000.00
Biaya Ditangguhkan -
Jumlah Aktiva Lancar Rp 16,957,511,695.41
Aktiva Tetap
Tanah Rp 278,894,100.00
Bangunan Rp 650,000,000.00
Kendaraan Rp 1,042,314,000.00
Inventaris Kantor Rp 118,949,005.00
Inventaris Gudang Rp 1,449,409,420.00
Rp 3,539,566,525.00
Dikurangi : Akumulasi Penyusutan Rp 2,226,760,530.00
Jumlah Aktiva Tetap Rp 1,312,805,995.00
PASSIVA
Kewajiban Lancar
Hutang Pajak Rp 79,435,880.00
Hutang Lain-Lain Rp 13,563,418,774.00
Hutang afiliasi Rp -
Jumlah Kewajiban Lancar Rp 13,642,854,654.00
Laba Ditahan
Laba S/D Tahun 2012 Rp 3,414,029,200.67
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Rp 213,433,835.74
Jumlah Laba (Rugi) Ditahan Rp 3,627,463,036.41
Tabel. 5.2
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp 23,903,763.06
Bank Rp 150,081,940.11
Piutang Dagang Rp 3,936,612,400.00
Piutang Lain-Lain Rp -
Persediaan Barang Dagangan Rp 5,167,331,676.82
Pajak Dibayar Dimuka Rp 78,360,000.00
Biaya Ditangguhkan Rp. -
Jumlah Aktiva Lancar Rp 9,356,289,779.99
Aktiva Tetap
Tanah Rp 278,894,100.00
Bangunan Rp 650,000,000.00
Kendaraan Rp 1,042,314,000.00
Inventaris Kantor Rp 127,632,005.00
Inventaris Gudang Rp 1,454,809,420.00
Rp 3,553,649,525.00
Dikurangi : Akumulasi Penyusutan Rp 2,466,190,670.00
Jumlah Aktiva Tetap Rp 1,087,458,855.00
PASSIVA
Kewajiban Lancar
Hutang Pajak Rp 103,799,150.00
Hutang lain-lain Rp 4,210,875,173.77
Hutang dagang Rp 1,188,632,500.00
Jumlah Kewajiban Lancar Rp 5,503,306,823.77
Laba Ditahan
Laba S/D Tahun 2013 Rp 3,627,463,036.41
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Rp 312,978,774.81
Jumlah Laba (Rugi) Ditahan Rp 3,940,441,811.22
Sumber data: PT. Budi Makassar Jaya Abadi di Kab. Gowa (2015)
41
Tabel. 5.3
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp 17,359,633.06
Bank Rp 188,149,167.17
Piutang Dagang Rp 1,442,256,146.00
Piutang Lain-Lain Rp 1,897,159,600.00
Persediaan Barang Dagangan Rp 12,696,926,727.75
Pajak Dibayar Dimuka Rp 85,325,000.00
Biaya Ditangguhkan -
Jumlah Aktiva Lancar Rp 16,327,176,273.98
Aktiva Tetap
Tanah Rp 278,894,100.00
Bangunan Rp 650,000,000.00
Kendaraan Rp 1,291,150,000.00
Inventaris Kantor Rp 149,679,005.00
Inventaris Gudang Rp 1,457,509,420.00
Rp 3,827,232,525.00
Dikurangi : Akumulasi Penyusutan Rp 2,739,818,685.00
Jumlah Aktiva Tetap Rp 1,087,413,840.00
PASSIVA
Kewajiban Lancar
Hutang Pajak Rp 85,090,725.00
Hutang Lain-Lain Rp 1,914,732,774.00
Hutang Afiliasi Rp 10,271,695,750.00
Jumlah Kewajiban Lancar Rp 12,271,519,249.00
Laba Ditahan
Laba S/D Tahun 2014 Rp 3,895,891,811.22
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Rp 247,179,053.76
Jumlah Laba (Rugi) Ditahan Rp 4,143,070,864.98
Sumber data: Pt. Budi Makassar Jaya Abadi di Kab. Gowa (2015)
42
Dari tabel tersebut, dapat dikemukakan bahwa total assets yang dimiliki
perusahaan pada tahun 2012 sebesar Rp. 18,270,317,690.41 pada tahun 2013 total
assets menurun menjadi sebesar Rp. 10,443,748,634.99 ini berarti pada tahun 2012
sampai dengan 2013 total assets mengalami penurunan sebesar Rp. 7,826,569,050,42
dan pada tahun 2014 total assets meningkat menjadi sebesar Rp. 17,414,590,113.98
ini berarti pada tahun 2013 sampai dengan 2014 total assets meningkat menjadi
untuk tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada tabel 5.4 dan tabel 5.5 sebagai berikut.
43
Tabel 5.4
Tabel 5.5
Diketahui Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Yang Dapat Dilihat Pada
Tabel 5.6
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja
Periode 2012-2013 (dalam rupiah)
Sumber-Sumber Pengunaan
Dana Berasal Dari : Dana Digunakan :
Keuntungan 312,978,774.81 Inventaris Kantor 8,683,000.00
Penyusustan 239,430,140.00 Invetaris Gudang 5,400,000.00
Bersarkan tabel 4.6 tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa modal kerja yang
Tabel 5.7
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja
Periode 2013-2014 (dalam rupiah)
Sumber-Sumber Pengunaan
Dana Berasal Dari : Dana Digunakan :
Keuntungan 202,629,053,76 Kendaran 248,836,000,00
Penyusustan 273,628,015,00 Inventaris Kantor 22,047,000,00
Invetaris Gudang 2,700,000,00
Bersarkan tabel 5.7 tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa modal kerja
202,674,068,76.
rugi laba. Dalam menganalisis tingkat kemampuan PT. Budi Makassar Jaya
Abadi, dalam mengelola keuangannya selama tiga tahun terakhir ini, maka
47
selanjutnya dapat dibandingkan prestasinya dari tahun 2012 hingga 2014. Dalam
analisis rasio ini, terdapat beberapa jenis rasio yang digunakan oleh penulis untuk
laporan perhitungan rugi laba selama lima tahun terakhir, yang terlihat pada table
berikut.
48
Tabel 5.8
PT BUDIMAKASAR JAYAABADI
PER 31 DESEMBER 2012
BEBAN USAHA
Biaya Penjualan Rp 1,446,704,393.00
Biaya Umum & Administrasi Rp 1,153,363,615.00
Sumber data: PT. Budi Makassar Jaya Abadi di Kab. Gowa (2015)
49
Tabel 5.9
PT BUDIMAKASAR JAYAABADI
PER 31 DESEMBER 2013
BEBAN USAHA
Biaya Penjualan Rp 677,917,518.00
Biaya Umum & Administrasi Rp 1,324,268,167.00
Sumber data: PT. Budi Makassar Jaya Abadi di Kab. Gowa (2015)
50
Tabel 5.10
PT BUDIMAKASAR JAYAABADI
PER 31 DESEMBER 2014
BEBAN USAHA
Biaya Penjualan Rp 1,685,021,177.00
Biaya Umum & Administrasi Rp 1,276,065,311.00
Sumber data: PT. Budi Makassar Jaya Abadi di Kab. Gowa (2015)
51
Dari data tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2012 penjualan
dan laba usaha sebesar Rp. 301,784,841.00 beban lain-lain sebesar Rp.
sedangkan pajak perusahaan sebesar Rp. 78,937,880.00 jadi laba bersih setelah
pajak Rp. 202,983,361.80 hal-hal diluar usaha yaitu pendapatan bunga dan pajak
atas bunga sebesar Rp. 10,450,473.94 sehingga laba rugi setelah pajak dan bunga
beban lain-lain sebesar Rp. 6,752,360.35 sehingga laba sebelum pajak sebesar
jadi laba bersih setelah pajak Rp. 309,218,300.12 sedangkan hal-hal diluar usaha
yaitu pendapatan bunga dan pajak atas bunga sebesar Rp. 3,760,474.69 sehingga
beban lain-lain sebesar Rp. 4,067,383.49 sehingga laba sebelum pajak sebesar
laba bersih setelah pajak Rp. 240,292,796.94 sedangkan hal-hal diluar usaha
yaitu pendapatan bunga dan pajak atas bunga sebesar Rp. 6,886,256.82 sehingga
C. Analisis Rentabilitas
1. Rasio rentabilitas
Untuk rasio keuangan ini, penulis hanya menggunakan dua rasio, sebagai
berikut :
berikut :
Rp 281,921,241.80
Tahun 2012 = × 100% = 1,5%
Rp 18,270,317,690.41
Rp. 412,290,800.12
Tahun 2013 = × 100% = 3,9%
Rp 10,443,748,634.99
Rp. 314,317,496.94
Tahun 2014 = × 100% = 1,8%
Rp. 17,414,590,113.98
2012 Net Earning Power sebesar 1,5% artinya bahwa setiap Rp. 1 aktiva
Net Earning Power meningkat menjadi 3,9% yang berarti bahwa setiap
Rp. 1 aktiva akan dapat menghasilkan keuntungan Rp. 0,039,- dan pada
tahun 2014 Net Earning Power turun menjadi 1,8% yang berarti setiap
dapat dijelaskan pula bahwa makin besar laba yang diperoleh makin besar
pula nilai Net Earning Power, dengan keuntungan kenaikan jumlah aktiva
harus ditekan.
b. Analisis rentabilitas modal sendiri atau Rate of Return for the Owners
Rp 213,433,835.74
Tahun 2012 = × 100% = 21,3%
Rp. 1,000,000,000.00
Rp 312,978,774.81
Tahun 2013 = × 100% = 31,3%
Rp. 1,000,000,000.00
Rp 247,179,053.76
Tahun 2014 = × 100% = 24,7%
Rp. 1,000,000,000.00
sampai tahun 2013. Pada tahun 2012 Rate of Return for the Owners
keuntungan Rp. 0,213,- dan pada tahun 2013 Rate of Return for the
2014 Rate of Return for the Owners mengalami penurunan sebesar 24,7%
yang berarti setiap Rp. 1 aktiva dapat menghasilkan Rp. 0,247,- dan dapat
lancar dengan hutang lancar atau secara rumus dapat dilihat sebagai berikut :
= Rp. 3,314,657,041,41
55
= Rp. 3,852,982,956,22
= Rp. 4,055,657,024,98
peningkatan pada tahun 2013 sebesar Rp. 3,852,982,956,22 dan pada tahun
modal kerja dengan jumlah aktiva, atau secara rumus dapat dilihat sebagai
berikut :
= 18,1 %
= 36,9 %
= 23,3 %
abadi pada tahun 2012 meningkat perbandingan antara modal kerja dengan
total aktivanya dan pada tahun 2012 sebesar 18,1 persen, tahun 2013
meningkat menjadi 36,9 persen, dan pada tahun 2014 menurun yaitu sebesar
23,3 persen. Ini menunjukan bahwa total aktiva terhadap modal kerjanya
meningkat ditahun 2012 sampai dengan tahun 2013 dan kembali mengalami
Tabel 5.11
Perkembangan Rasio Rentabilitas
Perkembangan
Rasio 2012 2013 2014 Rata- rata
(%)
Net Earning
Power
1,5% 3,9% 1,8% 0,3%
(Rentabilitas
Ekonomis)
Rate of Return on
Net Work
21,3% 31,3% 24,7% 3,4%
(Rentabilitas
Modal Sendiri)
Net Working
Capital to Total
Assets Ratio 18,1% 36,9% 23,3% 5,2%
(Modal Kerja
Bersih)
Earning Power. Data tahun 2012 sebesar 1,5%, meningkat ditahun 2013 sebesar
Pada Rate of Return for the Owners. Data tahun 2012 sebesar 21,3%,
for the Owners dalam tiga tahun terakhir terhitung dari tahun 2012 – 2014,
Pada Net working capital to total assets ratio. Data tahun 2012 sebesar
capital to total assets ratio dalam tiga tahun terakhir terhitung dari tahun 2012 –
dapat dilihat bahwa PT. Budi Makassar jaya abadi menunjukan penggunaan
ekonomis adalah cukup efisien dan rasio rentabilitas modal sediri adalah sangat
Tabel 5.12
Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Tabel 5.13
Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rasio laba bersih sebelum pajak
dengan total aktiva PT. Budi Makassar Jaya Abadi yang dicapai sejak tahun 2012-
2014 adalah 1,5 %; 3,9 % dan 1,8 %. Bila angka-angka tersebut dibandingkan
dengan standar pengukuran maka rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva
pada tahun 2011-2013 termasuk dalam kriteria cukup efisien. Dari rincian tersebut
59
dapat diketahui bahwa rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva yang
dicapai adalah rendah, hal ini disebabkan karena adanya kelebihan dana yang
tertanam dalam aktiva lancar dan dana tersebut tidak digunakan secara efisien selain
itu PT. Budi Makassar Jaya Abadi kurang mengontrol pengeluaran dan beban pokok
penjualan sehingga untuk mendapatkan laba yang lebih baik atau maksimal PT. Budi
Makassar Jaya Abadi dapat mengurngi biaya-biaya yang kurang perlu dan
Tabel 5.14
Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Rentabilitas modal
Tahun Standar Kriteria
Sendiri
2011 21,3 % >21% sangat efisien
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rentabilitas modal sendiri yang dicapai
PT. Budi Makassar Jaya Abadi sejak tahun 2012-2014 adalah 21,3 %; 31,3 % dan
rentabilitas modal sendiri pada tahun 2011-2013 termasuk dalam kriteria sangat
efisien.
60
Tabel 5.15
Perbandingan Modal Kerja dan Laba (dalam rupiah)
tahun 2012 modal kerja perusahaan sebesar Rp. 213,433,835.74 dengan laba
usaha sebesar Rp. 3,314,657,041.41 sedangkan pada tahun 2013 modal kerja
312,978,774.81 sedangkan pada tahun 2014 modal kerja perusahaan sebesar Rp.
laba usaha, ini disebabkan karena beban pokok penjualan yang relatif tinggi
BAB VI
A. Simpulan
Berkaitan dengan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, maka akan
menunjukkan bahwa rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva
pada tahun 2012-2014 adalah cukup efisien. Dan bila dilihat dari
2. PT. Budi Makassar jaya abadi menunjukan pengelolaan modal kerja yang
Dengan laba bersih sebesar Rp. 312,978,774.81 dan pada tahun 2014
61
62
B. Saran
sebagai berikut :
Kurniawan. 2015. Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja & Analisis Sumber
Dan Penggunaan Kas. http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/15/
konsep-dasar-analisis-laporan-keuangan, diakses 8 februari 2015
Munawir, S. 2004. Analisis laporan Keuangan. Edisi keempat. Cetakan Ketiga Belas.
Yogyakarta: Liberty.
Puryandani, siti. 2014. Materi Alk Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja.
http://sitipuryandani.blogspot.com/2013/04/materi-alk-analisis-sumber- dan.
html, diakses 23 januari 2015.
Suyadi Prawiro Sentono, 2002. Pengantar Bisnis Modern, Studi Kasus Indonesia dan
Analisis Kuantitatif. Cetakan Pertama. Jakarta : Pt. Bumi Aksara
63