ROSDAYANI
105720350511
Rosdayani
105720350511
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Dengan segala puji bagi ALLAH beserta rasulnya dan segala kerendahan
hati penulis mengucap Syukur Alhamdulillahi Rabbil Alamin atas KehadiratNYA,
karena atas limpahan rahmat hidayah, dan magfirahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan” .
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang di ajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh galar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih pula
kepada Bapak DR. Andi Jam’an,SE.,MM, selaku pembimbing I dan Bapak,
Muh. Nur. Rasyid, SE., MM, selaku pembmbing II, yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sejak pengusulan judul sampai
kepada Skripsi ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Dr. H. Irwan Akib, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Dr. H. Mahmud Nuhung, MA
3. Ketua Jurusan Ilmu Manajemen Moh. Aris Pasigai, SE., MM
4. Penasehat Akademik Dr. H. M. Rusydi Rahman. SE, Msi
5. Dosen, Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiah Makassar, yang telah banyak membantu penulis selama
menempuh pendidikan di kampus ini.
6. Terkhusus kepada oarang tua serta keluarga penulis yang telah membantu
penulis berupa materi maupun non materi
7. Teman – teman dari kelas Man. 10 sebagai teman seperjuangan yang telah
banyak memberi saran, dukungan, dan motivasi kepada penulis.
7
Rosdayani
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
G. Penelitian terdahulu……………………………………………… 30
G. Pengujian Instrument.................................................................... . 36
DAFTAR TABEL
No.
1.1 Defenisi Oprasional Variabel ............................................................................. .. 28
1.2 Profil Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin......................................................... .. 46
1.3 Profil Pegawai Berdasarkan Usia ....................................................................... .. 46
1.4 Profil Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................................ .. 47
1.5 Profil Pegawai Berdasarkan Masa Kerja ............................................................. .. 47
1.6 Tanggapan Pegawai Mengenai Kompetensi ....................................................... .. 49
1.7 Tanggapan Pegawai Mengenai Kompetensi ....................................................... .. 50
1.8 Tanggapan Pegawai Mengenai Komptensi ......................................................... .. 51
1.9 Tanggapan Pegawai Mengenai Kompetensi ....................................................... .. 51
1.10 Tanggapan Pegawai Mengenai Kompetensi ....................................................... .. 52
1.11 Tanggapan Pegawai Mengenai Kompetensi ....................................................... .. 53
1.12 Tanggapan Pegawai Mengenai Kinerja Pegawai ................................................ .. 53
1.13 Tanggapan Pegawai Mengenai Kinerja Pegawai ................................................ .. 54
1.14 Tanggapan Pegawai Mengenai Kinerja Pegawai ................................................ .. 55
1.15 Tanggapan Pegawai Mengenai Kinerja Pegawai ................................................ .. 55
1.16 Tanggapan Pegawai Mengenai Kinerja Pegawai ................................................ .. 56
1.17 Tanggapan Pegawai Mengenai Kinerja Pegawai ................................................ .. 57
1.18 Tanggapan Pegawai Mengenai Kinerja Pegawai ................................................ .. 57
1.19 Reliability Statistics Kompetensi ........................................................................ .. 58
1.20 Item-Total Statistics Kompetensi ....................................................................... .. 59
1.21 Reliability Statistics Kinerja Pegawai ................................................................. .. 60
1.22 Item-Total Statistics Kinerja Pegawai................................................................. .. 61
1.23 Model summary ................................................................................................. .. 61
1.24 Anova ................................................................................................................ .. 62
1.25 Coefficients........................................................................................................ .. 64
11
DAFTAR GAMBAR
No.
1.1 Kerangka Fikir ................................................................................................... .. 29
1.2 Struktur Organisasi ............................................................................................ .. 44
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam suatu instansi. Keberhasilan suatu instansi ditentukan oleh kualitas orang-
yang akan terjadi dan menyiapkan langkah untuk menghadapinya. Oleh karena itu
peran sumber daya manusia tidak hanya sekedar administratif tetapi lebih
kompetensi agar dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang disediakan
yang tinggi dalam proses pencapaiannya tetapi lebih pada kinerja. Karena kinerja
merupakan hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah
ditetapkan. Oleh Karena itu instansi memerlukan sumber daya manusia yang
terdapat dalam diri manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini hendaknya
jangka pendek dan jangka panjang yang dimiliki oleh instansi. Kualitas pegawai
yang baik akan berpengaruh kepada kinerja dari pegawai tersebut dan pada
sumber daya yang dimiliki instansi dengan sumber daya manusia yang diharapkan
agar instansi dapat mencapai tujuan, serta visi dan misinya. Selain itu juga untuk
dan inovatif.
sumber daya manusia yang kompeten untuk dapat mencapai tujuan dan memenuhi
yang dilakukan oleh Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kegiatan pelatihan ini juga bertujuan untuk
Banyak sekali jenis pelatihan yang telah dilakukan oleh Kantor Dinas
individu. Pelatihan ini lebih ditujukan untuk pegawai pada divisi SDM. Hal
dengan baik sehingga hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan. Hal
4
harapan akan memberikan manfaat dan informasi bagi instansi tentang pendapat
mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki oleh pihak instansi dalam melaksanakan
pelatihan.
Hal ini disebabkan oleh karena kendala eksternal dan internal pada tugas
pembenahan dan perbaikan terhadap kualitas sumber daya manusia dari pegawai
utama dan yang perlu dibenahi, diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi pegawai adalah peningkatan kompetensi yang terdiri dari
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang membentuk kinerja
MSDMBK diharapkan dapat mencapai hasil lain dari pada memodifikasi perilaku
pegawai dalam bekerja. Hal ini juga perlu mendapat dukungan secara organisasi
dengan tujuan seperti peningkatan produksi, pelayanan lebih cepat, tepat dan
maka semakin besar tingkat kinerja yang dicapai. Tingkat pendidikan yang tinggi
promosi jabatan sumber daya manusia secara individu akan memperluas ruang
percaya diri. Karena dengan promosi ini berarti adanya kepercayaan dan
pegawai untuk menjabat suatu jabatan dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
dan tanggung jawab (responsibility) serta penghasilan yang besar bagi pegawai
hasil penilaian kerja pegawai (PKP) dan Daftar Penilaian Prestasi Pegawai (DP-3)
yang diperoleh pegawai. Penilaian Prestasi Kerja (PKP) Dinas Pendapatan Daerah
dilakukan oleh Kepala Unit Kerja kepada bawahannya seperti Kepala Divisi,
6
Kepala Cabang, Kepala Instalasi, Kepala Bidang dan Kepala Bagian dengan
format penilaian yang telah disediakan oleh instansi tersebut. Penilaian kinerja
pegawai (PKP) ini dilakukan satu kali dalam 6 (enam) bulan. Sedangkan Daftar
Penilaian Prestasi Pegawai (DP-3) dilakukan setiap satu tahun sekali dan tata cara
pelaksanaan penilaiannya juga telah diatur sesuai ketentuan instansi. Namun ada
hal-hal yang masih membutuhkan perhatian dari manajemen adalah proses seleksi
bagi para pegawai yang telah memenuhi syarat-syarat untuk diikutsertakan dalam
promosi jabatan. Hal ini penting untuk diketahui setiap pegawai agar dapat
kemampuan dan potensi pegawai untuk menduduki posisi yang lebih tinggi
hak pimpinan setelah melihat dan memenuhi persyaratan. Oleh karena itu,
yang harus dipertimbangkan secara objektif. Jika pimpinan telah menyadari dan
kali dalam setahun, serta kurangnya kesempatan promosi yang juga diakibatkan
(terlambat masuk kantor dan bekerja hanya setengah hari) yang menjadi penyebab
kedisiplinan (atau kode etis) yang seharusnya ditaati. Hal-hal tersebut terutama
ketentuan jam bekerja. Contoh yang paling mudah dapat dilihat adalah pola
berbagai hal lain sebagainya. Tidak baiknya disiplin kerja sebagian pegawai ini
faktor. Pegawai pada umumnya akan bersemangat bekerja dengan kinerja yang
tinggi apabila kebutuhannya sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial dapat
rangsangan agar pegawai bekerja lebih giat dan bergairah serta sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh instansi. Apabila pegawai bekerja dengan giat dan
bersemangat, maka akan terlihat dari hasil kinerja yang tinggi dan pencapaian
manajemen, di mana masih adanya pegawai yang merasa apa yang telah diterima
yang diharapkan. Selain dari pada gaji bulanan, pegawai DISPENDA diberikan
tahunan, Tunjangan Hari Raya (THR), Bantuan Akhir Tahun (BAT) dan insentif
nilai insentif yang tersebut di atas adalah sebesar satu bulan gaji masing-masing
pemberiannya dan jumlah yang dibayarkan juga berbeda sesuai aturan instansi
yang ditetapkan. Insentif tambahan ini antara lain jasa produksi, sisa hasil usaha
(SHU), uang kerajinan, uang transport, uang pakaian seragam dinas dan batik,
uang sepatu serta uang extra fooding. Keseluruhan insentif ini diberikan dalam
bentuk uang yang mana besarnya pemberian insentif ini bervariasi dan berbeda
hanya diberikan kepada sebahagian pegawai tertentu saja. Besarnya jasa produksi
9
yang diterima pegawai didasarkan pada lama masa kerja pegawai, sedangkan
besarnya sisa hasil usaha (SHU) berdasarkan sisa total pendapatan dikurangi biaya
pegawai sesuai masa kerja dan jabatan yang diemban. Mengingat besarnya
pemberian kedua bentuk insentif ini didasarkan kepada lama masa kerja dan
jabatan yang diemban, maka sebahagian pegawai yang memiliki masa kerja relatif
baru/pegawai baru atau pegawai senior yang tidak memiliki jabatan akan
menerima insentif jasa produksi dan sisa hasil usaha (SHU) relatif kecil dibanding
pegawai lainnya. Insentif tambahan lain seperti uang kerajinan dan uang transport
juga menuai komplain dari sebahagian pegawai. Uang transport misalnya hanya
diberikan kepada pegawai urusan lapangan/urusan luar kantor dan juga ada uang
(urusan luar kantor). Disamping itu, ketimpangan lain yang terjadi dikarenakan
insentif berupa uang kerajinan hanya diberikan kepada pegawai dan non-
dinas, uang sepatu dan uang extra fooding yang menurut sebahagian pegawai
relatif kecil. Pemberian insentif yang belum memadai akan mempengaruhi kinerja
tingkat pendidikan serta keterampilan yang tinggi serta jabatan yang baik dapat
samping rasa ketidaksesuaian atas pemberian insentif, juga masih didapati faktor
lain yang mempengaruhi disiplin kerja, motivasi kerja serta peningkatan potensi
kerja pegawai yaitu karena kurangnya pengawasan oleh pimpinan terutama pada
atasan langsung, pada tingkatan manapun ia berada dan ini dilanjutkan secara
berjenjang sampai kepada pimpinan dan pimpinan akan bertanggung jawab dalam
secara langsung dapat mengetahui kemampuan kerja pegawai serta penilaian yang
objektif terhadap pegawai. Bila hal ini dapat terwujud, kredibilitas maupun
sedangkan ketepatan waktu pekerjaan harus segera diselesaikan maka waktu dan
tenaga orang lain akan tersita untuk mengambil alih tugas tersebut. Kondisi
seperti ini dapat menyebabkan terciptanya iklim kerja yang tidak baik di instansi,
faktor lain yang juga tergolong dominan dan berpengaruh terhadap promosi
promosi jabatan yang dilakukan suatu instansi. Iklim organisasi yang baik dan
sehat harus tercipta, sehingga dengan adanya iklim organisasi yang baik dan sehat
meningkatkan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan instansi bukanlah suatu hal
yang mudah. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki
yang pada akhirnya mengakibatkan tujuan instansi tidak dapat terpenuhi secara
optimal.
B. Rumusan Masalah
megembangkan pegawai dari seluruh divisi yang ada dalam instansi, sehingga
12
dengan harapan. Hal tersebut tercermin dari hasil pelatihan yang belum juga
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbang saran yang positif bagi
2. Umum Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah karya ilmiah
yang layak dipercaya dan juga dapat dijadikan langkah awal bagi penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bagian penting dari departemen SDM. Melalui pengembangan pegawai yang telah
terbuka dan diperoleh melalui perencanaan SDM sangat mungkin diisi oleh
pegawai dari dalam instansi. Pengembangan pegawai juga merupakan cara yang
kegiatan yang disepakati dan perputaran pegawai (Davis, Keith dan Whether,
menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi atau instansi.
manusia sebagai kegiatan belajar yang diadakan dalam jangka waktu tertentu guna
14
15
2. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan, antara lain
inovatif.
3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena
yang partisipatif.
instansi.
1. Produktivitas Kerja
dan kuantitas dari produksi semakin baik, karena technical skill, human skill
2. Efisiensi
3. Kerusakan
produksi dan mesin-mesin karena pegawai semakin ahli dan terampil dalam
melaksanakan pekerjaannya.
4. Kecelakaan
5. Pelayanan
bersangkutan.
18
6. Moral
7. Karier
8. Konseptual
pengambilan keputusan yang lebih baik, karena technicalskill, human skill, dan
9. Kepemimpinan
B. Kompetensi
unsur yang mendasari kompetensi tidak mudah terlihat, tetapi mengarahkan dan
mengendalikan perilaku permukaan. Peran sosial, dan citra diri ada ditingkat
sadar, watak-watak dan motif-motif ada dibawah permukaan, lebih dekat dengan
yang terkait dengan kinerja terbaik dalam sebuah pekerjaan tertentu. Karakteristik
tersebut terdiri dari lima hal yaitu: motif, sifat bawaan (traits), konsep diri,
pengetahuan dan keahlian. Motif diartikan sebagai segala sesuatu yang secara
konsisten dan terus-menerus dipikirkan untuk terjadi, oleh individu motif ini
karakteristik fisik atau nonfisik seseorang dalam merespons suatu kejadian. Sifat
bawaan ini relative tidak berubah. Konsep diri merupakan pandangan, nilai-nilai,
keyakinan dan citra diri seseorang, konsep diri setiap orang berbeda walaupun
dilahirkan kembar.
untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya dalam
yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi
individu yang berkinerja tinggi dan rendah. Model kompetensi yang dikaitkan
dengan strategi manajemen sumber daya manusia dimulai pada saat rekruitmen,
pegawai seperti inisiatif, motivasi berprestasi dan kemampuan bekerja dalam tim.
kompetensi yang dibutuhkan. Metode penilaian atas calon yang dapat dilakukan
melalui berbagai cara seperti wawancara perilaku (behavioral event review) tes,
penilaian untuk promosi atau ditetapkan pada suatu pekerjaan berdasarkan atas
rangking dari total bobot skor berdasarkan criteria kompetensi. Pegawai yang
dinilai lemah pada aspek kompetensi tertentu dapat diarahkan untuk kegiatan
21
kinerjanya.
1. Pengetahuan (Knowledge)
inovasi, adopsi, dan inisiatif dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam
suatu organisasi kerja. Berhasil tidaknya pelaksanan tugas yang diberikan kepada
mengakibatkan pemborosan bahan, waktu dan tenaga serta faktor sumber daya
yang lain.
wawasan yang dimiliki oleh seseorang individu sumber daya manusia berdasarkan
jenjang pendidikan yang dimiliki, latar belakang pendidikan dan disiplin ilmu
nasional.
22
orang yang tahu dan orang yang tidak tahu. Perbedaan ini ditentukan oleh adanya
pengetahuan mengenai sesuatu hal. Dengan tegas pengetahuan meliputi dua unsur
utama yaitu tahu berarti memahami apa yang dilakukan dan untuk tujuan apa
melakukan sesuatu, dan tidak tahu yang bermakna tidak memahami apa yang
pokok dan fungsinya dalam suatu organisasi kerja. Inti dari pendapat ini
mempunyai jenjang pendidikan yang telah ditamati, dan memiliki latar belakang
2. Keterampilan (Skill)
Tidak seorangpun mampu melaksakan tugas dengan baik dan lancar tanpa
mengetahui jenis dan sifat pekerjaan yang dihadapinya. Bahkan untuk jenis
kesulitan untuk melaksanakannya dengan baik dan lancar. Seorang yang terampil
bahwa wujud dari orang yang memiliki kompetensi tercermin dari tingkat
23
yang dimilikinya menjadi suatu karya yang dapat dinilai dan diapresiasikan dalam
berbagai aktivitas kerja sesuai tujuan yang ingin dicapai (Wardoyo, 2005).
adalah suatu aktivitas kerja yang dilakukan secara mudah karena diketahui dan
1. Mampu menjadi sumber daya yang handal dalam menghadapi aktivitas kerja.
2. Cakap dalam implentasi aktvitas kerja yang terpadu. Menjadi ahli dalam
C. Kinerja
proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari pegawai
serta organisasi bersangkutan. Ukuran kinerja tersebut dapat dilihat dari sisi dan
jumlah dan mutu tertentu, sesuai standar instansi. Menurut Setyowati (2007)
menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil dimana orang-orang dan sumber daya
24
lain yang ada dalam instansi secara bersama-sama membawa hasil akhir yang
Basri dan Rivai (2005) menyatakan, kinerja merupakan hasil atau tingkat
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama. Beberapa pengertian kinerja dari beberapa ahli yaitu
antara lain:
kemampuan atau ability (A), motivasi (M) dan kesempatan (O), yaitu
kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh tiap
individu pegawai.
2. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam
3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh
4. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja dan infrastruktur yang
organisasi.
E. Gambar 1.1
Kerangka Fikir
F. Hipotesis
G. Penelitian Terdahulu
kinerja pegawai (studi kasus PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung) diketahui
pelatihan ada enam antara lain pelatih, peserta, materi pelatihan, metode pelatihan,
Dalam mengamati kinerja ada enam indikator yang diamati yaitu kualitas
kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, tanggung jawab, sikap dan kerjasama
pegawai.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
dan informasi mudah diperoleh dan tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar
Waktu penelitian ini direncanakan berlangsung selama 2 (dua) bulan yakni April
B. Pendekatan Penelitian
deskriptif.
sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta yang ada dan sifat dari populasi
tersebut.
29
30
1. Jenis Data
2. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tergolongkan menjadi dua jenis
yaitu :
a. Data Primer. Data ini merupakan data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat langsung dari obyeknya, Data primer ini
dicatat oleh pihak lain), umunya berupa arsip, catatan atau laporan historis
Populasi penelitian ini adalah pegawai staf yang bertugas pada Kantor
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah Pegawai staf
pada instansi tersebut sebanyak 40 orang. Dengan demikian dalam penelitian ini
Didalam penelitian ini digunakan dua analisis yaitu analisis kualitatif dan
berikut:
1. Analisis Kualitatif
secara Sistematis dan Statistik, tetapi berdasarkan pendapat dan pikiran yang
diberikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sebagai pendukung hasil
2. Analisis Kuantitatif
Y =α+βX
Keterangan :
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
Ε = error term
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, serta menunjukkan
2001; Suliyanto, 2005). Ketepatan fungsi regresi sampel dalam nilai aktual dapat
diukur. Secara statistik, setidaknya hal ini dapat diukur dari nilai statistik t, nilai
33
statistik F, dan koefisien determinasinya. Lebih jelasnya ketiga alat ukur tersebut
Koefisien Determinasi
independen dalam model. Sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
2. Uji Hipotesis
penelitian ini adalah Simple Regression. Hal ini dilakukan guna memprediksi
G. Pengujian instrumen
dilakukan pengujian terhadap alat ukur tersebut apakah alat ukur tersebut handal
dan konsisten dugunakan. Pengujian instrumen penelitian dengan uji validitas dan
realibilitas.
1.Uji Validitas
instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas diperoleh dari mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total yang
di atas nilai kritis tabel menunjukkan bahwa item tersebut valid. Dengan rumus :
dimana :
n = Jumlah responden
komputer dengan menggunakan program SPSS 17. Hasil korelasi bagian total
positif di atas nilai kritis tabel menunjukkan bahwa item tersebut valid.
2. Uji Realibilitas
Singarimbun dan Effendi, 1989 suatu instrumen akan reliabel apabila instrumen
tersebut dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran
Menurut Sugiyono, 2002 variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha croanbach>
0,7.
α =k (1 - ∑ Si2)
k–1 St2
Keterangan :
α = Koefisien alpha
K = Mean
St = Variasi total
36
BAB IV
satu bagian pada Biro Keuangan Wilayah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan
Pendapatan Daerah, baik yang meliputi Pendapatan Asli Daerah, sendiri, (pajak,
perlu memisahkan diri dari secretariat Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dan
bagian Pendapatan Daerah pada Biro Keuangan menjadi urusan tersendiri dan
Sulawesi Selatan.
dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi
Sulawesi Selatan Nomor 6 tahun 1979 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 8 tahun 2008 tentang Organisasi
36
37
dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang
tahun 2010 tantang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
No. 37 tahun 2011, telah terbentuk 24 UPTD yang tersebar pada setiap
Pendapatan Daerah Tk. I Sulawesi Selatan periode 1965 sampai sekarang adalah:
1. Visi
Visi Dinas Pendapatan Daerah pada dasarnya tidak terlepas dan Visi
Sulawesi Selatan dan Visi Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 yaitu “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan
2. Misi
(tiga belas persen) pertahun dan total pendapatan daerah sekitar 10%
pertahun.
C. Wilayah Kerja
(UPTD), yakni:
D. Gambar 1.2
Struktur Organisasi
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNFSIONAL SUB BAGIAN SUB SUB
UMUM & BAGIAN BAGIAN
KEPEGAWAIAN PROGRAM KEUANGAN
BAB V
A. Karakteristik Responden
tingkat pendidikan, golongan, dan masa kerja dapat diuraikan sebagai berikut:
masa kerja. Hasil deskripsi atas karakteristik responden adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Profil Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
(%)
Wanita 6 23.0
Laki-laki 20 76.9
Jumlah 26 100
Sumber: Pengolahan data 2015
76,9% laki-laki dan 23,0% wanita, dengan demikian mayoritas pegawai Dinas
41
42
Tabel 1.3
Profil Pegawai Berdasarkan Usia
Keterangan Frekuensi Persentase
25 – 35 tahun 4 15.3
36 – 45 tahun 12 46.1
46 – 55 tahun 10 38.4
> 56 tahun 0 27.5
Jumlah 26 100%
Sumber: Pengolahan data 2015
Daerah Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, berusia antara 26-35 tahun
yaitu sebanyak 46,1%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata usia
Tabel 1.4
Profil Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Keterangan Frekuensi Persentase
SMA 2 7.6
DIII 4 15.3
S1 11 42.3
S2 9 34.6
Jumlah 26 100%
Sumber: Pengolahan data 2015
sehingga dengan latar pendidikan ini diharapkan menjadi salah satu modal dari
Tabel 1.5
Profil Pegawai Berdasarkan Masa Kerja
Keterangan Frekuensi Persentase
< 10 tahun 4 15.3
10 – 19 tahun 5 19.2
20 – 29 tahun 13 50.0
> 30 tahun 4 15.3
43
Jumlah 26 100%
Sumber: Pengolahan data 2012
kerja antara 11 – 20 tahun yaitu sebanyak 50,0%, dengan pegawai yang mayoritas
memiliki masa kerja yang lama diharapkan mampu bekerja yang inovatif dan
kretaif, karena dengan masa kerja yang lama pegawai umumnya lebih memahami
bagaimana manajemen pola kerja yang diterapkan dalam instansi dan memahami
kinerja pegawai dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja,
kerja PNS adalah pejabat penilai, yaitu atasan langsung dari PNS yang
pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian kinerja pegawai
(SKP), penetapan tolok ukur yang meliputi aspek kualitas pekerjaan, kecepatan,
penilaian prestasi kerja digunakan parameter penilaian berupa hasil kerja yang
nyata dan terukur yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan instansi,
upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah tak terkecuali bidang
pegawai setempat.
Berikut ini disajikan hasil analisis deskritif persentase tiap butir soal
Tabel 1.6
Tanggapan pegawai mengenai Kompetensi
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
terdapat pegawai yang masih terdapat pegawai menyatakan cukup, hal ini
pekerjaannya.
Tabel 1.7
Tanggapan pegawai mengenai Kompetensi
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
sebelum batas akhir yang diberikan. Melalui pernyataan tersebut dapat dikatakan
46
Tabel 1.8
Tanggapan pegawai mengenai Kompetensi
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
tugas yang diberikan. Melalui pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pegawai
mereka.
Tabel 1.9
Tanggapan pegawai mengenai Kompetensi
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
sangat setuju atau sebanyak 57,6% atas pernyataan bahwa pegawai memberi hasil
dapat dikatakan bahwa sebagian besar pegawai dapat memberikan hasil kerja
yang baik dalam mengarjakan tugas yang diberikan dari pimpinan mereka
Tabel 1.10
Tanggapan pegawai mengenai Kompetensi
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
setuju dan setuju sebanyak 50% atas pernyatakan bahwa pegawai mengerjakan
tugas yang diberikan dengan tata cara (peraturan) yang berlaku. Hal ini
yang berlaku.
Tabel 1.11
Tanggapan pegawai mengenai Kompetensi
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
Dari 1.10 tabel diatas menunjukkan sebagian besar menyatakan setuju atau
sebanyak 57,6% atas pernyataan tugas yang diberikan dapat anda selesaikan
dengan tepat. Hal ini menunjukkan bahwa semua tugas yang diberikan oleh
Tabel 1.12
Tanggapan pegawai mengenai Kinerja Pegawai
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
yang dimiliki oleh setiap pegawai dapat member pelayanan pada masyarakat.
Tabel 1.13
Tanggapan pegawai mengenai Kinerja Pegawai
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
atau sebanyak 73,0% atas pernyataan kualitas intraksi pegawai dengan pegawai
lain sangat baik dapat mendorong semangat kerja semua pegawai. Melalui
semua pegawai.
Tabel 1.14
Tanggapan pegawai mengenai Kinerja Pegawai
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
atau sebanyak 69,2% atas pernyataan bahwa pegawai sangat yakin bahwa
masyarakat senantiasa 49ember kesan yang baik atas pelayanan pegawai selama
ini. Melalui pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar pegawai
sangat yakin bahwa masyarakat senantiasa member kesan yang baik atas
Tabel 1.15
Tanggapan pegawai mengenai Kinerja Pegawai
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
69,2% menyatakan setuju atas pernyataan pelayanan yang selama ini penuh
dikatakan bahwa sebagian besar pelayanan atas pegawai yang penuh ketelitian
Tabel 1.16
Tanggapan pegawai mengenai Kinerja Pegawai
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
lebih cepat.
Tabel 1.17
Tanggapan pegawai mengenai Kinerja Pegawai
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
bekerja secara kolektif dari pada bekerja secara mandiri. Hal ini dapat membuat
Tabel 1.18
Tanggapan pegawai dalam Kinerja pegawai
Altrnatif Jawaban Frekuensi Persentase
menyatakan sangat setuju atau sebanyak 53,8% atas pernyataan selalu konsisten
F. UJI Reliabilitas
(2008:116), syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r 0,30.
Dimana semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat tersebut makin
mengenai ke sasarannya, atau menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Hasil tes
validitas dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0 dapat dilihat
Tabel 1.19
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.786 Reliable
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengan program statistik SPSS didapat bahwa
r-tabel = 0,30
Tabel 1.20
Item-Total Statistics
No. Scale Corrected Cronbach's
Item Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
1 21.9615 3.318 0.338 Valid
2 22.0000 3.200 0.486 Valid
3 21.7692 2.585 0.718 Valid
53
menunjukkan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar
angket dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,30 dapat terpenuhi, sehingga
Tabel 1.21
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.884 Reliable
merupakan variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui uji ini menggunakan nilai Cronbach Alpa, kuesioner dikatakan
Tabel 1.22
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
1 26.1154 5.226 0.523 Valid
2 26.1538 5.575 0.372 Valid
3 26.1154 4.586 0.876 Valid
54
pegawai menunjukkan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus
dipenuhi agar angket dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,30 dapat terpenuhi,
analisis dengan bantuan program SPSS versi 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1.23
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 0.470a 0.221 0.189 2.76204
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI
Tabel 1.24
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 52.023 2 52.023 6.819 0.015a
Residual 183.093 24 7.629
Total 235.115 26
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI
Pada bagian ini untuk menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata
(signifikan) kompetensi (X) terhadap kinerja pegawai (Y). dari output tersebut
0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai.
Tabel 1.25
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.709 6.159 2.226 0.036
KOMPETEN 0.620 0.237 0.470 2.611 0.015
SI
a. Dependent Variable: KINERJA
Pada tabel 1.15 coefficients, pada kolom B pada constant (a) adalah
13,709, sedang nilai kompetensi (b) adalah 0,620, sehingga persamaan regrersinya
dapat ditulis :
variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan. Perubahan ini
Konstanta sebesar 13,709 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai trust
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai t hitung = 2,611 dengan nilai
signifikansi 0,01 < 0,05 maka yang artinya bahwa kompetensi berpengaruh
BAB VI
A. Simpulan
B. Saran
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Adair Rahmat, 2002. Kualitas dan Keterampilan Sumber Daya Manusia, Penerbit
Jaya Pustaka, Jakarta.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly, Jr., J.H., 1991, Organisasi: Perilaku,
Struktur, Proses(Terj.), Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gusliana, Ratna. 2007. Analisis Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung).
Skripsi, Bogor.
http://repository. ipb. ac.id/handle/123456789/11964Diakses28 April 2014. Hal.5.
Indiantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Edisi pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Mangkuprawira, Syafri.2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia.(Hal :
124-126). Bogor: Galia Indonesia.
59
Mathis, R. L., dan J.H. Jackson, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia,
buku 1 dan buku 2, Terjemahan, Salemba Empat, Jakarta.
Rivai, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori
ke Praktek, Jakarta Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat
Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sutrisno, edi. 2001. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: prenada media
group.
Wardoyo, 2005, Pendekatan Model Data Dinamis pada Sistem Basisdata Cerdas,
Prosiding Seminar.
60
Wibowo, Agung Edy, 2012, Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian, Gava
Media, Yogyakarta.
61
r-tabel = 0,30
Item-Total Statistics
No. Scale Corrected Cronbach's
Item Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
1 21.9615 3.318 0.338 Valid
2 22.0000 3.200 0.486 Valid
3 21.7692 2.585 0.718 Valid
4 21.5769 2.814 0.537 Valid
5 21.6538 2.475 0.773 Valid
6 21.8077 2.882 0.408 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.884 reliabel
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 26.1154 5.226 0.523 Valid
VAR00002 26.1538 5.575 0.372 Valid
VAR00003 26.1154 4.586 0.876 Valid
62
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 0.470a 0.221 0.189 2.76204
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 52.023 2 52.023 6.819 0.015a
Residual 183.093 24 7.629
Total 235.115 26
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI
b. Dependent Variable: KINERJA
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.709 6.159 2.226 0.036
KOMPETEN 0.620 0.237 0.470 2.611 0.015
SI
a. Dependent Variable: KINERJA