NUR FADHILAH
10573 04560 13
ii
EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN PAJAK
REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI
DAERAH DI KOTA MAKASSAR
Diajukanuntukmemenuhisalahsatupersyaratangunamemperolehsarjanaekonomi
(SE) padajurusanAkuntansiFakultasEkonomidanBisnis
UniversitasMuhammadiyah Makassar
Nur Fadhilah
105730456013
ii
KATA PENGANTAR.
Segala bagi puji atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa menyertai
dalam setiap langkah ummat-Nya. Rabb yang selalu mencurahkan segenap kasih
sayang-Nya serta mengukir rencana terindah untuk tiap insan yang meniti jalan-
semoga tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabat yang telah memberi petunjuk menuju jalan cahaya untuk
menggapai Ridho-Nya.
baik tanpa adanya dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak
selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Ismail Rasulong, SE,MM sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Ismail Badollahi SE, M.Si,Ak selaku Ketua Prodi Jurusan Akuntansi.
6. Staf Dosen dan Staf Tata Usaha Universitas Muhamammadiyah Makassar yang
v
Berbagai upaya telah dilakukan oleh penyusun dalam menyelesaikan skripsi
ini, sebagai manusia biasa penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi laporan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penyusun
mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan
skripsi ini.
Penulis
v vi
ABSTRAK
Nur Fadhilah, 2017. Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak
Reklame Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota
Makassar. Pembimbing I: Agussalim HR & Pembimbing II: Mira
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif pajak hotel dan
pajak reklame dalam peningkatan pendapatan asli daerah di Kota Makassar dan
mengetahui seberapa besar kontribusi pajak hotel dan pajak reklame berpengaruh
dalam peningkatan pendapatan asli daerah di Kota Makassar.
Populasi penelitian ini adalah hotel yang ada di Kota Makassar yang
melaksanakan kewajibannya untuk membayarkan pajak hotel di Dispenda Kota
Makassar. Sampel penelitian adalah jumlah realisasi penerimaan pajak hotel dan
pajak reklame yang dibayarkan pihak hotel dan reklame kepada Dispenda Kota
Makassar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis runtun waktu dan
analisis kuantitatif dengan rumus tingkat efektivitas dan tingkat kontribusi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektivitas
penerimaan pajak hotel secara keseluruhan dari tahun 2014-2016 tergolong
“Kurang Efektif” dan untuk efektivitas pajak reklame secara keseluruhan dari
tahun 2014-2016 tergolong “kurang efektif” . Sedangkan untuk kontribusi pajak
hotel secara keseluruhan dari tahun 2014-2016 diketahui bahwa pajak hotel
“Sangat Berkontribusi” sedangkan kontribusi pajak reklame pada tahun 2014-
2016 memberikan konribusi yang tidak cukup baik terhadap (PAD) atau “Kurang
Berkontribusi”.
vii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 7
A. Landasan Teori ................................................................................... 7
1. Pajak Daerah ...................................................................................... 7
2. Pajak Hotel ........................................................................................ 14
3. Pajak Reklame ................................................................................... 24
4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ......................................................... 32
5. Analisis Efektifitas dan Kontribusi ................................................... 33
B. Penelitian Terdahulu........................................................................... 35
C. Kerangka Pemikiran Teoritis.............................................................. 46
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 47
III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 48
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 48
B. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 48
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 49
D. Populasi Dan Sampel.......................................................................... 50
E. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 51
F. TeknikAnalisis Data ........................................................................... 52
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 55
A. Sejarah Perusahaan atau Lembaga .................................................... 55
B. Visi dan Misi Organisasi ................................................................... 56
C. Struktur Organisasi dan Job Description ........................................... 58
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 70
A. Perkembangan Hotel Dan Reklame ................................................... 70
1. Perkembangan Hotel Di Makassar 70
2. Perkembangan Reklame Di Makassar ............................................... 74
3. Perbandingan Pajak Hotel Dan Reklame Di Makassar ...................... 77
B. Pembahasan ........................................................................................ 78
VI. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 81
A. Simpulan ............................................................................................ 81
viii
B. Saran .................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
viii
ix
DAFTAR TABEL
x
viii
DAFTAR GAMBAR
xi
viii
1
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan seluruh
komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
Diponegoro, 2012)
daerahnya. Hal ini selaras dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Asli Daerah terhadap pendapatan dan belanja daerah masih kecil. Selama ini
PAD terdiri dari : a) Hasil Pajak Daerah. b) Hasil retribusi daerah. c) Hasil
1
2
Perusahaan milik daerah dan pengelolan kekayaan daerah yang dipisahkan dan. d)
Pendapatan asli daerah lainnya. Jumlah komponen penerimaan pajak daerah dan
retribusi daerah sangat dipengarui oleh banyaknya jenis Pajak Daerah dan
berlaku yang terkait dengan penerimaan kedua komponen tersebut. Untuk dapat
membiayai dan memajukan daerah, antara lain dapat ditempuh melalui suatu
kebijakan bagi setiap orang untuk membayar pajak sebagai salah satu potensi
tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Daerah Provinsi
Pajak Air Permukaan dan, e) Pajak Rokok. Sedangkan jenis pajak yang dipungut
oleh daerah kabupaten/kota ada 7 jenis pajak, yaitu : a) Pajak Hotel, b) Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan, g) Pajak Parkir, h) Pajak Air Tanah, i) Pajak
Sarang Burung Walet, j) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, k)
fenomena tersebut dapat dilihat bahwa pajak bagi suatu daerah sangat penting
dalam menyokong pembangunan daerah itu sendiri. Sebagai salah satu sumber
penggunaan jasa yang disediakan oleh pemerintah kepada orang pribadi maupun
pemungutan pajak daerah, khususnya yang berkaitan dengan pajak hotel dan
pajak reklame. Pajak reklame maupun pajak hotel diharapkan memiliki kontribusi
yang cukup signifikan terhadap besarnya Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh
setiap tahun.
Dan Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame Dan Pajak
reklame, dan pajak parkir kota Tangerang periode tahun 2010-2014 secara rata-
rata termasuk kriteria sangat efektif (>100%), tingkat efektivitas pajak hotel rata-
rata dalam lima tahun sebesar 114,97%, pajak restoran sebesar 124,50%, pajak
pajak parkir pada Pendapatan Asli Daerah kota Tangerang sangat kurang. Rata-
rata dalam kurun waktu 2010-2014 pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame dan
pajak parkir memberikan kontribusi pada PAD hanya dibawah 5%. Salah satu
4
penyebabnya adalah naiknya jumlah realisasi penerimaan pajak daerah lain yang
kontribusi pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame dan pajak parkir tersebut.
Pendapatan Asli Daerah yang meningkat berasal dari Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
pada jenis pajak daerah yang diteliti dan tempat dilakukannya penelitian. Jika
pajak parkir, maka pada penelitan ini digunakan pajak hotel dan pajak reklame
melakukan pemungutan pajak daerah, utamanya pajak reklame dan pajak hotel.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar efektifitas serta kontribusi
pajak reklame dan pajak hotel terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di
Kota Makassar.
5
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa efektif pajak hotel dan pajak reklame dalam peningkatan Pendapatan
2. Seberapa besar kontribusi pajak hotel dan pajak reklame berpengaruh dalam
C.Tujuan Penelitian
permasalahannya yaitu :
1. Untuk mengetahui seberapa efektif pajak hotel dan pajak reklame dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Kontribusi Praktisi
Bagi peneliti diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan
tentang pajak hotel dan pajak reklame, sedangkan bagi dinas pemerintahan
2. Kontribusi Teoritis
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas pemahaman dan
pengetahun pajak hotel dan pajak reklame dan bagi masyarakat diharapkan
penelitian ini dapat menjadi acuan informasi tentang pajak hotel dan reklame di
Kota Makassar.
7
A. Landasan Teori
1. Pajak Daerah
a. Pengertian Pajak Daerah
28Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah
adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi
7
8
hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat dari perjanjian dua pihak
atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli,
usaha.
e. Pajak Rokok, yaitu pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh
Pemerintah.
a. Pajak Hotel, yaitu pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
b. Pajak Restoran, yaitu pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
restoran.
c. Pajak Hiburan, yaitu pajak atas penyelenggaraan hiburan.
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, yaitu pajak atas kegiatan
pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam
air tanah.
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, yaitu pajak atas
pertambangan.
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, yaitu pajak atas
Tarif Pajak Daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah telah diatur
5) Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari cukai rokok.
11) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan paling tinggi
25%.
12) Pajak Parkir ditetapkan paling tinggi 30% .
15) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan paling
tinggi sebesar 0,3%.
16) Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang ditetapkan paling
tinggi 5%.
2001 tentang Pajak Daerah, menetapkan tarif pajak yang paling tinggi, hal
kantor pos atau bank persepsi. Jika Wajib Pajak tidak atau kurang
terutang. Jika wajib pajak tidak atau kurang membayar atau terdapat
salah hitung atau salah tulis dalam SPTPD maka akan ditagih
telah diatur dalam Undang-Undang, akan tetapi bagi petugas pajak daerah
belas) hari sejak ditetapkan. Akan tetapi., tidak semua provinsi dan
dapat menimbulkan konflik antarpusat dan daerah atau antar provinsi dan
sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara wajib pajak atau
pemungutan pajak.
2. Pajak Hotel
a. Pengertian Pajak Hotel
olahraga dan hiburan. Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan hotel
(Siagian, 2005). Oleh karena itu, untuk dapat dipungut pada suatu daerah
peraturan daerah tentang pajak hotel. Peraturan ini akan menjadi landasan
Pajak Hotel, Objek pajak hotel adalah setiap pelayanan yang disediakan
pertemuan.
15
4) Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti
Tentang Pajak Hotel subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan
oleh Wajib pajak. Wajib Pajak memenuhi kewajiban pajak yang dipungut
tentang pajak hotel. Untuk itu Wajib Pajak mengisi Surat Pemberitahuan
belas hari setelah berakhirnya masa pajak dan dilengkapi dokumen yang
untuk jangka waktu tertentu dapat diterima apabila dengan alas an yang
tidak sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan akan dikenakan
peraturan daerah.
penagihan pajak.
dilunasi oleh Wajib Pajak paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya SKPD oleh Wajib Pajak. Apabila setelah lewat waktu yang
4) Ketetapan Pajak
Dalam jangka waktu lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, Walikota
Pajak hotel terutang dilunasi dalam jangka waktu yang ditentukan dalam
terutang dilakukan ke kas daerah, atau tempat lain yang ditunjuk oleh
lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke kas daerah
persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar sesuai
Apabila pajak hotel yang terutang tidak dilunasi setelah jatuh tempo
dahulu memberikan surat teguran atau surat peringatan atau surat lain
yang sejenis sebagai awal tindakan penagihan pajak. Surat teguran atau
jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak surat teguran atau surat peringatan atau
surat lain yang sejenis dterimanya, wajib pajak harus melunasi pajak
dibayar dan tidak dilunasi dalam jangka waktu tertentu yang ada dalam
surat teguran atau surat peringatan atau surat lainnya yang sejenis maka
jumlah pajak yang harus dibayar, ditagih dengan surat paksa dan dapat
7) Keberatan
Wajib pajak yang tidak puas atas penetapan pajak yang dilakukan oleh
tersebut. Keberatan yang diajukan adalah terhadap materi atau isi dari
wajib pajak diberi hak untuk melakukan perlawanan secara hukum, untuk
f. Sanksi Administrasi
Tentang Pajak Hotel, Walikota dapat menutup dan mencabut ijin usaha bagi
pengusaha apabila:
membayar pajak;
3) Tidak melayani petugas dengan baik dan/atau tanpa dasar alasan yang
g. Jumlah Hotel
Tentang Pajak Hotel, yang dimaksud dengan hotel adalah fasilitas penyedia
rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh). Hotel dikelola
1) Jasa penginapan.
4) Pencucian pakaian.
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya
berada.
kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan
dikelompokkan menjadi:
1) City Hotel
waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena
2) Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari
3) Resort Hotel
tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel
berekreasi.
jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini
mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi
untuk mobil. Dari segi jumlah kamar hotel yang disediakan, menurut
bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel,
Jendral Pariwisata.
3. Pajak Reklame
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bahwa yang dimaksud dengan
orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan atau
1) Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan
jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan,
baik untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain
berlaku.
6) Izin adalah izin peyelenggaraan reklame yang terdiri dari izin tetap dan
izin terbatas.
APPR adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk mengajukan
nota perhitungan besarnya Pajak Reklame yang harus dibayar oleh Wajib
hukum yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan
pihak yang terkait. Dasar pemungutan Pajak Reklame pada suatu kabupaten
Retribusi Daerah.
Retribusi Daerah.
kabupaten/kota dimaksud.
Tentang Pajak Daerah Bab VI Bagian Kesatu Pasal 26 ayat (2) dan (3) yang
sejenisnya
kayu dan atau logam, vibre glas, plastik, kaca,batu ataupun bahan lain
yang dipasang pada tempat yang disediakan, baik berdiri sendiri maupun
bangunan/alat lainnya
kayu atau logam vibre glas,plastik,kaca atau batu dan bahan lainnya yang
6) Reklame kain, adalah jenis reklame yang menggunakan bahan dari kain
pada suatu benda pribadi atau milik orang lain,dengan ketentuan tidak
benda pribadi atau milik orang lain,dengan ketentuan tidak lebih dari 100
cara membawa berkeliling yang dibawa oleh orang berjalan kaki atau
12) Reklame film atau slide, adalah reklame yang diselenggarakan dengan
cara menggunakan film negatif atau positif, kaca atau bahan lain yang
Daerah Bab VI Bagian Kesatu Pasal 26 ayat (4) adalah sebagai berikut:
3) nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan
berikut:
menggunakan Reklame.
30
menyelenggarakan Reklame.
atau badan, Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan
tersebut.
Nilai Sewa Reklame ( NSR ) adalah ukuran nilai biaya yang dijadikan
Reklame (NSPR ).
Nilai Sewa Reklame ( NSR ) = Nilai Jual Objek Pajak Reklame ( NJOPR )
+ Nilai Strategis Pemasangan Reklame (NSPR )
2010 Pajak Daerah Bab VI Bagian Kedua Pasal 29, tarif pajak reklame
Pajak Daerah Bab VI Bagian Kedua Pasal 29, cara perhitungan Nilai Sewa
Reklame adalah:
mengalikan tarif 25% dengan hasil penjumlahan Nilai Jual Objek Pajak
2.Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun takwin
32
Pusat dan Daerah, PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PAD bersumber dari Pajak
tetapi, saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah
semakin besar dapat dikatakan bahwa pemungutan pajak hotel dan pajak
tidak efektif.
dicapai lebih dari 100% berarti sangat efektif dan apabila persentase kurang
b. Analisis Kontribusi
dapat disumbangkan dari penerimaan pajak hotel dan pajak reklame pada
kategori sangat baik apabila rasio menunjukkan angka >4 persen. Kriteria
B.Penelitian Terdahulu
peneliti yaitu :
kontribusi pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame dan pajak parkirpada
pendapatan asli daerah kota tangerang tahun 2010–2014, metode yang digunakan
pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame, dan pajak parkir kota Tangerang
(>100%), tingkat efektivitas pajak hotel rata-rata dalam lima tahun sebesar
114,97%, pajak restoran sebesar 124,50%, pajak reklame sebesar 116,89% dan
pajak restoran, pajak reklame dan pajak parkir pada Pendapatan Asli Daerah kota
Tangerang sangat kurang. Rata-rata dalam kurun waktu 2010-2014 pajak hotel,
pajak restoran, pajak reklame dan pajak parkir memberikan kontribusi pada PAD
(2015) tentang analisis potensi dan efektivitas pemungutan pajak reklame di kota
menunjukkan bahwa tingkat efektifitas Pajak Reklame tahun 2011, 2012 dan 2013
kontribusi pajak reklame terhadap peningkatan pendapatan asli daerah kota jambi.
Hasil penelitiannya Pajak reklame memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi dilihat dari hasil analisis persamaan regresi
yaitu sebesar 40,91% dan kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap PAD
daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah (pad) kabupaten /
kota di provinsi jawa tengah periode 2010-2012, metode yang digunakan Statistik
daerah dan penambahan pajak daerah dan retribusi daerah berpengaruh secara
diatas didapatkan nilai koefisien determinasi adjust R square sebesar 0,478. Hal
ini berarti 47,8 % variabel dependen yaitu pendapatan asli daerah dapat dijelaskan
oleh pajak daerah dan retribusi daerah, selebihnya 52,2 % dipengaruhi oleh faktor-
kontribusi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap PAD kota manado,. Hasil
menunjukkan 1). Selama periode tahun 1994 hingga tahun 1999, potensi pajak
pada tahun 2000 terjadi penurunan dan terjadi peningkatan kembali pada periode
tahun 2001 hingga tahun 2006 2). Pajak daerah berpengaruh signifikan secara
dengan elastisitas sebesar 0,193, yang berarti bahwa jika pajak daerah meningkat
sebesar satu persen, maka nilai total penerimaan PAD akan meningkat sebesar
0,193 persen.
maka perlu dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan dari setiap jenis
pajak daerah dan retribusi daerah agar mengalami peningkatan pertumbuhan yaitu
dengan ; (a) melakukan perhitungan potensi setiap jenis pajak daerah, karena
potensi yang sebenarnya. (b) melakukan sinergi antara Pemerintah Kota Metro
39
dan DPRD Kota Metro melalui koordinasi dan komunikasi dalam meningkatkan
kontribusi dan potensi pajak reklame dan pajak hotel terhadap pendapatan asli
efektif dan Pajak Hotel masih dinilai tidak efektif pada tahun 2015. Secara
keseluruhan kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Hotel tahun anggaran 2012-2015
Reklame dan Pajak Hotel akan mengalami kenaikan pada tahun 2016.
daerah terhadap PAD Kota Surabaya berada dalam kategori sangat kurang sampai
pajak daerah berkisar antara lebih dari satu persen sampai dengan diatas 20 persen
terhadap PAD. Untuk pajak hotel memberikan kontribusi rata-rata sebesar 10,31
sebesar 11,51 persen terhadap PAD. Untuk pajak hiburan memberikan kontribusi
rata-rata sebesar 2,55 persen terhadap PAD. Untuk pajak reklame memberikan
kontribusi rata-rata sebesar 7,93 persen terhadap PAD. Untuk pajak penerangan
jalan memberikan kontribusi rata-rata sebesar 17,25 persen terhadap PAD. Untuk
pajak parkir memberikan kontribusi rata-rata sebesar 1,76 persen terhadap PAD.
40
Dari enam pos pajak daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota
Surabaya, pos pajak daerah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD
adalah pajak penerangan jalan. Kemudian pos pajak daerah yang memberikan
pajak daerah Kota Surabaya masuk dalam kategori pajak yang kurang efektif
(yang berkisar lebih dari 60 persen sampai dengan 80 persen), cukup efektif (yang
berkisar lebih dari 80 persen sampai dengan 90 persen), efektif (yang 23berkisar
lebih dari 90 persen sampai dengan 100 persen), dan sangat efektif (yang berkisar
kota medan, metode yang digunakan adalah deskriptif dan metode komparatif.
terhadap AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Kota Medan dari tahun 2008
Tabel 2.1
Penelitan Terdahulu
No Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
Penelitian
1 Syarif, analisis Metode Hasilpenelitian menunjukkan
efektifitas dan analisis Tingkat efektivitas
(2016) kontribusi deskriptif pemungutan pajak hotel, pajak
pajak hotel, restoran, pajak reklame, dan
pajak restoran, pajak parkir kota Tangerang
pajak reklame
dan pajak
periode tahun 2010-2014
reklame pada secara rata-rata termasuk
pendapatan kriteria sangat efektif
asli daerah di (>100%), tingkat efektivitas
kota semarang pajak hotel rata-rata dalam
tahun 2010- lima tahun sebesar 114,97%,
2014 pajak restoran sebesar
124,50%, pajak reklame
sebesar 116,89% dan pajak
parkir sebesar 125,28%.
Sedangkan Kontribusi
penerimaan pajak hotel, pajak
restoran, pajak reklame dan
pajak parkir pada Pendapatan
Asli Daerah kota Tangerang
sangat kurang. Rata-rata dalam
kurun waktu 2010-2014 pajak
hotel, pajak restoran, pajak
reklame dan pajak parkir
memberikan kontribusi pada
PAD hanya dibawah 5%
2 Intan, T., analisis potensi Deskriptif Hasil penelitian menunjukkan
Lengkong, dan efektivitas Kuantitatif bahwa tingkat efektifitas Pajak
M., Ilat, V., pemungutan Reklame tahun 2011, 2012 dan
Wangkar, pajak reklame 2013 mendapat kategori
A. (2015) di kota bitung “Sangat Efektif”, sedangkan
tahun 2014 dengan kategori
“Efektif”. Berdasarkan
perhitungan data historis,
potensi penerimaan Pajak
Reklame Kota Bitung pada
tahun 2015 adalah sebesarRp
91.376.453.510.
3 SyahfitriL peranan dan Kuantitatif dilihat dari hasil analisis
(2011) kontribusi persamaan regresi yaitu
pajak sebesar 40,91% dan kontribusi
42
untuk melihat seberapa besar pertumbuhan pajak Hotel dan Reklame, efektitas,
serta kontribusi Pajak Hotel dan Reklame tersebut terhadap Pendapatan Asli
Dimana yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah penerimaan Pajak
(PAD) di Kota Makassar dan Realisasi Pajak Hotel dan Reklame di Kota
Asli Daerah (PAD) di Kota Makassar. Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini
EFEKTIFITAS KONTRIBUSI
PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD)
Gambar 1
Kerangka Pikir
D. Hipotesis
H1: Diduga pajak hotel dan reklame dalam peningkatan Pendapatan Asli
Daerah Kota Makassar sudah efektif selama tahun 2014-2016
H2: Diduga kontribusi pajak hotel dan reklame sangat berpengaruh terhadap
peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar selama tahun 2014-
2016.
48
jalan urip sumoharjo. Penelitian ini dilakukan kuranglebih selama 2 bulan yaitu
yaitu data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan. Berdasarkan
parameter.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli atau pihak pertama. Data yang diperoleh melalui pengamatan
Makassar.
b. Data Sekunder
dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).Data
48
49
1. Data realisasi penerimaan PAD dan Pajak Hotel dan Reklame Kota
2. Data jumlah target dan realisasi Pajak Hotel dan Reklame Kota Makassar
tahun 2014-2016.
klasifikasi.
relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi
a) Dokumentasi
b) Wawancara
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh objek pajak daerah yaitu pajak
hotel dan pajak reklame yang ada di Kota Makassar yang melaksanakan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
jumlah realisasi pajak hotel dan pajak reklame yang telah dibayarkan pihak
2009 Pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan
hiburan.
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bahwa yang dimaksud
adalah benda,alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya
orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau
3. Pendapatan Asli Daerah (PAD), adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
dengan adanya rencana pencapaian Realisasi pajak hotel dan reklame yang
ditargetkan oleh Dispenda Kota Makassar ditiap tahunnya. Dan dengan adanya
realisasi ini kita juga dapat mengukur efektifitas dan kontribusi yang dihasilkan
pertumbuhan pajak hotel dan reklame dan efektivitas pajak hotel dan reklame di
penerimaan pajak hotel dan reklame, dan total PAD dari tahun ke tahun. Untuk
menganalisis tingkat efektivitas dari pajak hotel dan pajak reklame maka peneliti
menggunakan rumus:
penerimaan pajak hotel dan reklame terhadap PAD. Rumus yang akan
Pn= QXn
x 100%
QYx
Keterangan :
Pn = Kontribusi penerimaan pajak Hotel dan Reklame terhadap PAD
(Rupiah)
QX = Jumlah penerimaan Pajak Hotel dan Reklame (Rupiah)
QY = Jumlah penerimaan PAD (Rupiah)
n = Tahun
pajak hotel, dan pajak reklame terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Tabel 2
Klasifikasi Kriteria Kontribusi
PERSENTASI TINGKAT KONTRIBUSI KET.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan/Lembaga
Dinas Pasar, Dinas Air Minum dan Dinas Penghasilan daerah dibentuk
24 Mei 1973 terdiri dari beberapa Sub Dinas Terminal Angkutan, Sub Dinas
Pengolahan Tanah Pasir, Sub Dinas Taman Hiburan Rakyat, Sub Dinas
dengan surat edaran menteri Dalam Negeri No. 3/12/43 Tanggal 9 September
keuangan daerah seperti Dinas Perpajakan, Dinas Pasar dan Sub Dinas
Pelelangan Ikan dan semua Sub-sub Dinas dalam unit penghasilan daerah yang
tergabung dalam unit penghasilan daerah dilebur dan dimasukkan pada unit
55
56
1. Visi
berikut:
dalam Visi tersebut, maka setiap aparat Dinas Pendapatan Daerah Kota
Makassar dan stakeholder harus mampu memahami makna dari Visi tersebut.
Makna yang terkandung dalam Visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar
2. Misi
kedepan (2014-2019) yang bertumpu pada potensi dan sumber daya yang
Makassar adalah :
dan terintegrasi.
keuangan daerah.
58
a. Struktur Organisasi
Gambar 2
Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar
b. Job Description
Makassar :
1. Kepala Dinas
fungsinya;
sesuai bidang;
bidang tugasnya;
fungsinya;
Perangkat Daerah;
perbendaharaan dinas;
perlengkapan;
bidang tugasnya;
61
3. Bidang Pendapatan
fungsinya;
sudah diterima;
(NPWRD);
62
lainnya;
daerah lainnya;
surat ketetapan;
data;
fungsinya;
d. Memelihara buku induk wajib pajak dan wajib retribusi daerah dan
daerah (NPWPRD);
4. Bidang Penetapan
lainnya;
fungsinya
besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak dan
lainnya;
fungsinya;
retribusi daerah;
a. Seksi Penagihan
fungsinya;
melaksanakan kewajibannya;
retribusi daerah;
retribusi daerah;
b. Seksi Pembukuan
pengendalian operasional.
menyelenggarakan fungsi;
pelaksanaannya.
68
menyelenggarakan fungsi;
pendapatan;
pengawasan fungsional;
1. Tugas Pokok
2. Fungsi
dan Bangunan;
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Perkembangan Hotel
70
80 71
Tabel 5.2
Daftar Hotel Yang Ada Di Makassar Berdasarkan Klasifikasi Bintang
Nama Hotel Klasifikasi KeteranganKlasifikasi
Bintang
The Rinra Bintang 5 Jumlah kamar tipe standar
Aryaduta Makassar minimal 100
Jumlah kamar tipe suite
minimal 4 kamar
Four Points By Sheraton Bintang 4 Jumlah kamar tipe standar
Makassar minimal 50
Aston Makassar Hotel & Jumlah kamar tipe suite
Convention Center minimal 3kamar
Grand Clarion Hotel and
Convention
Aswin Hotel Bintang 3 Jumlah kamar standarnya
Dalton Hotel Makassar minimal 30
Hotel Remcy Jumlah kamar tipe suite
minimal 2 kamar
Red Planet Bintang 2 Jumlah kamar standar
Tree Hotel Makassar minimal 20
Favehotel Panakkukang Jumlah kamar tipe suite
minimal 1 kamar
Hotel Paramount Makassar Bintang 1 Kamar tipe standar dengan
Hotel Panakkuang jumlah kamar minimal 15
pada pemasukan pajak suatu daerah, dimana semakin banyak bintang suatu
hotel semakin banyak kamar dan fasilitas yang disediakan oleh suatu hotel
maka semakin besar kontribusi hotel tersebut terhadap pemasukan pajak hotel
suatu daerah.
80 72
Tabel 5.3
Perhitungan Efektivitas Pajak Hotel Tahun 2014-2016
Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Efektivitas Keterangan
(%)
2014 43.700.358.000 44.517.581.343 101.87% Sangat
Efektif
2015 81.208.967.000 50.164.631.563 61,77% Kurang
efektif
2016 143.182.619.871 70.389.461.676 49,16% Tidak Efektif
Rata-rata Efektifitas Pajak Hotel 70,93% Kurang
Efektif
Sumber Data : DISPENDA Kota Makassar (diolah)2017
Berdasarkan tabel diatas tingkat efektivitas pajak hotel untuk tahun 2014
penurunan sebesar 40,01% dari tahun 2014 dan pada tahun 2016 tingkat
Gambar Grafik 3
8073
kontribusi pajak hotel terhadap PAD kota Makassar tahun 2014-2016 dapat
Tabel 5.4
Kontribusi Pajak Hotel Tahun 2014-2016
Tahun Pajak Hotel P A D (Rp) Kontribusi Ket
(Rp) (%)
2014 44.517.581.343 730.876.498.549 6,09% Sangat
Berkontribusi
2015 50.164.631.563 828.871.892.851 6,05% Sangat
Berkontribusi
2016 70.389.461.676 1.305.108.008.000 5,39% Sangat
Berkontribusi
Sangat
Rata-rata Kontribusi Pajak Hotel 5,84% Berkontribu
si
Sumber data : Dispenda Kota Makassar (diolah) 2017
berada ditahun 2014 yaitu sebesar 6.09% dan persentase kontribusi terendah
berada ditahun 2016 yaitu 5,39%, dengan rata-rata kontribusi sebesar 5,84%.
berdasarkan tabel diatas dan tabel kriteria yang ada, dapat diketahui bahwa
Gambar Grafik 4
2. Perkembangan Reklame di Makassar
kembali diserukan. Reklame adalah suatu karya seni rupa yang bertujuan untuk
ini terlihat pada penerimaan pajak reklame di Kota Makassar 2014-2016 yang
sebagai berikut:
dengan target yang telah ditentukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota
75
80
Makassar pada setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
Tabel 5.5
Perhitungan Efektivitas Pajak Reklame Tahun 2014-2016
Tahun Target(Rp) Realisasi(Rp) Efektivit Keterangan
as (%)
menjadi 71,11%. Hal ini disebabkan karena kondisi reklame di Makassar sejak
Gambar Grafik 5
8076
Perhitungan kontribusi pajak reklame pada PAD kota Makassar dari tahun
Tabel 5.6
Kontribusi Pajak Reklame Tahun 2014-2016
Tahun Pajak Rekla- PAD (Rp) Kontrib Keterangan
pme usi (%)
Cukup
2014 19.859.383.752 Rp.730.876.498.549 2,71% Berkontribusi
Cukup
2015 18.518.173.133 Rp.828.871.892.851 2,23% Berkontribusi
Kurang
2016 18.198.258.878 Rp.1.305.180.008.000 1,39% Berkontribusi
Cukup
Rata-rata Kontribusi Pajak Reklame 2,11% Berkontribusi
diketehui Pajak Reklame pada tahun 2014 memiliki kontribusi sebesar 2,71%
dan merupakan kontribusi terbesar dan di tahun 2016 adalah tahun yang
yang cukup signifikan tetapi berdasarkan tabel diatas dan tabel kriteria yang
Gambar Grafik 6
Tabel 5.7
Pajak Hotel Dan Reklame
Tahun Pajak Hotel Pajak Reklame
2014 44.517.581.343 19.859.383.752
2015 50.164.631.563 18.518.173.133
2016 70.389.461.676 18.198.258.878
Daerah melalui pajak hotel setiap tahun semakin meningkat namun berbanding
terbalik dengan pemasukan daerah melalui pajak reklame yang dimana setiap
Gambar Grafik 7
78
80
B. Pembahasan
Pendapatan Daerah Kota Makassar, bahwa pada tahun 2014 tingkat efektivitas
kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar telah mencapai target yang
sebesar 40,01% menjadi 61,77% karena pada tahun 2015 pihak Dispenda
ini dimaksimalkan maka pendapatan bisa naik 20 hingga 30 persen, dan tahun
efektif karena kinerja Dinas Pendapatan Daerah dapat dikatakan sangat baik,
pajak untuk membayar pajaknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Edward (2013) melalui studi kasus di Dinas
penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap PAD Kota Manado.
dari tahun 2007-2011. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa tahun
tahun 2014 tingkat kontribusi penerimaan pajak hotel sebesar 6,09% sangat
2015 tingkat kontribusi penerimaan pajak menurun menjadi 2,23% dan ditahun
dan penertiban reklame-reklame yang ada tapi wajib pajak tidak membayar
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agita
(2008) melalui studi kasus di Dinas Pendapatan Kota Wonogiri tentang analisis
80
efektifitas dan kontribusi pajak reklame terhadap PAD studi kasus pada
penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa dari 2002-2004 sudah efektif secara
tiap tahunnya. Dan di tahun 2003 memiliki tingkat kontribusi yang besar
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik
1. Tingkat efektivitas penerimaan pajak hotel secara keseluruhan dari tahun 2014-
Hanya di tahun 2014 realisasi yang diperoleh melebihi target yang ditetapkan.
Tahun 2015 dan 2016 selalu mengalami penurunan dan tidak mencapai target
yang ditetapkan meskipun jumlah wajib pajak hotel bertambah ditiap tahunnya.
begitu signifikan.
kontribusi yang baik terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga dapat
mempengaruhi jumlah PAD yang diterima.. Dan dari hasil tersebut dapat
PAD di tiap tahunnya. Sedangkan kontribusi pajak reklame pada tahun 2014-
2016 memberikan kontribusi yang tidak cukup baik bagi Pendapatan Asli
81
8082
B. Saran
Secara keseluran tingkat efektivitas dri pajak hotel dan reklame pada tahun
yang jelas untuk mengatur target penerimaan pajak daerah terkhusus dari
4. Karena semakin banyak wajib pajak dari sektor hotel dan reklame di tiap
tahunnya, upaya penagihan pasti akan mengalami masalah. Oleh karena itu
lebih baik membuka rekening khusus untuk wajib Pajak Hotel dan reklame
DAFTAR PUSTAKA
Arditia, Reza. (2012). Analisis Kontribusi Dan Efektivitas Pajak Daerah Sebagai
Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya. Jurusan Akuuntansi:
Universitas Negeri Surabaya
Anggraeni,Dwi. (2014). Analisis potensi penerimaan pajak reklame dan
efektivitas pajak reklame dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.
Jurusan Akuntansi: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Latief, Nazaruddin Imam. (2010) Kontribusi Pajak Hotel Pajak Restoran Dan
Pajak Reklame Terhadap Peningkatan (PAD) Di Kabupaten Kutau Timur.
Fakultas Ekonomi. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Pratiwi, Heratity. (2016). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Reklame dan Pajak Parkir pada Pendapatan Asli Daerah
Kota Tangerang. Jurusan Akuntansi: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta