SKRIPSI
NASRUN
A2 11 06 622
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
VOLUME PENJUALAN PADA PT. SEMEN TONASA
DI KABUPATEN PANGKEP
Diajukan Oleh :
NASRUN
A2 11 06 622
DISETUJUI OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Dr. JUSNI, SE., M.Si Abdul Razak Munir, SE., M.Si, M.Mktg
Nip : 19610105 199002 1 001 Nip : 19741206 2000 12 1 001
ABSTRAK
penyusunan skripsi ini yang mana merupakan salah satu bagian untuk mencapai gelar
kemampuan penulis terbatas dalam menyelesaikan penulisan ini, maka penulis sangat
1. Bapak Dr. Jusni, SE, M.Si dan Bapak Abdul Razak Munir, SE., M.Si, M.Mktg
skripsi ini.
3. Para dosen dan karyawan yang telah membantu dan memberikan pengetahuan
5. Kedua Orang Tua tercinta dan saudara-saudara penulis atas segala pengorbanan
dan doa restunya yang telah diberikan baik berupa material maupun spritual,
Hasanuddin
6. Kepada teman-teman seangkatan yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu
persatu, yang selama ini telah banyak membantu dan memberikan dorongan
kepada penulis.
Semoga Allah SWT. memberikan berkah yang berlipat ganda kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, penulis sadar bahwa
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan agar skripsi ini menjadi lebih baik dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR SKEMA ...................................................................................... x
Tabel 11. Data Volume Penjualan, Jenis Produk, Harga, Biaya Promosi
dan Biaya Distribusi pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep
tahun 2004 s/d 2010 .................................................................... 74
Tabel 12. Hasil Program SPSS Versi 17 atas Regresi Bauran Pemasaran
Dengan Penjualan Semen............................................................ 75
DAFTAR SKEMA
Halaman
GAMBAR 1 PROSES PERENCANAAN PEMASARAN ............................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia
usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong
yang disebabkan oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk
mengambil tindakan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Itu adalah hal
yang sulit dicapai oleh perusahaan, oleh sebab itu dalam hal ini dibutuhkan kesadaran
dan inisiatif yang tinggi dalam mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan
pemasaran tersebut adalah Strategi tentang Marketing Mix yang dimulai sejak
memproduksi suatu produk sampai produk tersebut diterima oleh pelanggan. Semua
1
2
dari keempat variabel tersebut, seperti : produk, harga, distribusi dan promosi saling
perusahaan tidak hanya memilih kombinasi yang baik saja, tetapi juga harus
persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan semen lainnya serta untuk lebih
pemasaran atau strategi yang ampuh untuk meningkatkan penjualan semen. Salah
satu strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam meningkatkan penjualan semen
didalamnya terdiri dari : strategi produk yang dihasilkan, strategi harga yang
bersaing, strategi promosi yang dilakkukan serta strategi saluran distribusi yang
3
memilih judul skripsi ini sebagai berikut : “ Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran
pemasaran semen pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep di masa yang akan
datang.
4
2. Sebagai referesi bagi peneliti yang relevan dengan kajian ini, khususnya yang
tentang isi skripsi ini. Sistematika pembahasan, dalam skripsi ini terdiri dari enam
bab yaitu :
Bab ketiga metode penelitian yang berisikan tempat dan waktu penelitian,
dan tujuan perusahaan, status perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas. Proses
produksi.
Bab keenam merupakan bab penutup yang berisikan simpulan dan saran yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa
organisasi.
upaya pencarian pelanggan dalam jumlah besar untuk menjual produk yang telah
dihasilkan perusahaan. Tetapi pandangan ini terlalu sempit, karena biasanya suatu
tingkatannya berbeda-beda. Pada suatu saat mungkin tidak ada permintaan terhadap
tidak saja berkaitan dengan upaya mencari dan meningkatkan permintaan, tetapi juga
pembelian menangani pasar bahan baku. Mereka harus menetapkan tujuan dan
5
6
pasar tersebut. Namun biasanya pada eksekutif ini tidak disebut pemasar, ataupun
telah dilatih dalam bidang pemasaran. Paling tidak mereka adalah pemasar ”paruh-
memuaskan.”
1. Seluruh sistem dari kegiatan bisnis harus berorientasi ke pasar atau konsumen.
3. Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan sebuah proses
integral yang menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang
terurai.
4. Program pemasaran dimulai dengan sebutir gagasan produk dan tidak terhenti
Kegiatan pemasaran agar supaya dapat berjalan sesuai dengan tujuannya maka
menyusun rencana kegiatan pemasaran yang strategis, praktis atau operasional dan
terprogram. Dengan perencanaan yang baik maka akan diperoleh pedoman kerja bagi
pelaksana pemasaran dalam mencapai sasarannya. Sasaran apakah yang akan diraih
oleh bagian pemasaran, tidak lain adalah mengusahakan agar supaya konsumen selalu
8
perusahaan akan mengakibatkan terjadinya posisi persaingan yang unggul serta nama
baik atau citra perusahaan. Adapun proses perencanaan yang harus dilakukan oleh
manajer pemasaran untuk menyusun program kerja yang strategis dan operasional
tersebut meliputi berbagai pemikiran atau analisis yang secara skematis dapat
GAMBAR 1
Potensi pasar
Target pasar
Rencana/Program
pemasaran
(Bauran pemasaran)
harus dimulai dengan kegiatan analisa pasar dan analisa persaingan, bersamaan
9
perkembangan lingkungan itu di masa depan dan yang ketiga harus dilakukan
pengelompokan pasar sesuai dengan segmen-segmen yang terdapat pada pasar yang
dihadapi perusahaan.
pasar yang terbuka untuk dilayaninya beserta tinggi rendahnya tingkat persaingan
bagi masing-masing potensi pasar tersebut. Dalam hal ini mungkin akan terlihat
adanya potensi pasar yang besar akan tetapi tingkat persaingan yang tinggi, ataupun
potensi sedang dengan tingkat persaingan yang tidak terlalu ketat. Pengusaha tentu
saja akan mencari potensi yang cukup besar dengan tingkat persaingan yang lemah,
inilah yang akan merupakan sasaran pasar atau target pasar yang akan menjadi
pilihannya.
Target pasar yang akan dipilihnya tidak selalu hanya satu sasaran saja, akan
tetapi apabila tersedia dana dan sarana yang cukup bisa saja pengusaha memilih lebih
dari satu potensi pasar yang akan dilayaninya. Yang perlu diperhatikan dalam hal
pengusaha memilih lebih dari satu sasaran adalah bahwa masing-masing target pasar
harus dapat dilayani dengan cara pelayanan yang cocok dengan kondisi masing-
masing target tersebut. Dengan demikian tentu saja akan diperlukan dana dan sarana
pemasaran yang meliputi empat macam hal atau masalah yang secara bersama-sama
harus dipadukan menjadi satu kesatuan sehingga akan merupakan satu paket program
10
yang terintegrasikan dengan baik. Integrasi atau perpaduan dari 4 macam hal itu akan
bersifat penggabungan antara satu dengan yang lain secara terpisah-pisah, akan tetapi
harus betul-betul menyatu dan saling topang-menopang antara masalah yang satu
dengan yang lain. Dengan perpaduan yang baik maka akan terjadilah ”sinergi” antara
satu masalah dengan masalah yang lain sehingga menjadi saling menopang dan saling
Empat macam hal tersebut adalah : produk, harga, promosi, dan distribusi yang sering
permintaan dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi. Karena
Menurut Fuad, dkk (2008 : 124) ada delapan permintaan yang berbeda-beda.
Pada tiap keadaan, ada tugas tertentu yang harus dilakukan manajemen pemasaran.
tambal gigi, ataupun operasi usus buntu. Tugas pemasar adalah menganalisis
mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah suatu program pemasaran
produk, harga yang lebih rendah, dan promosi yang lebih positif.
Konsumen sasaran dapat saja tidak tertarik terhadap produk yang ditawarkan
mahasiswa yang tidak terlalu berminat mengikuti kursus bahasa asing. Tugas
Banyak konsumen yang memiliki hasrat kuat terhadap sesuatu yang tidak dapat
dipuaskan oleh produk atau jasa yang ada. Ada permintaan terpendam yang kuat
akan rokok yang tidak membahayakan kesehatan, lingkungan yang lebih aman,
dan mobil yang lebih hemat bahan bakar. Tugas pemasar adalah mengukur
besarnya besar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan
dapat dirangsang kembali. Bila saja dengan mendapatkan pasar sasaran baru,
hari atau bahkan jam, sehingga penggunaan kapasitas pun menjadi berkurang,
banyak kendaraan yang menganggur pada jam-jam sepi, tetapi terjadi kekurangan
kekurangan pengunjung pada hari-hari biasa, tetapi padat pada akhir pekan atau
hari-hari libur. Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk mengubah pola
waktu permintaan melalui cara penentuan harga yang lebih fleksibel, promosi,
terhadap volume usaha atau hasil yang telah dicapainya, terutama menyangkut
menghadapi pengunjung yang penuh sesak saat hari raya. Tugas pemasaran
tingkatannya.
dilakukan untuk mengurangi bahkan menolak penjualan rokok, obat bius, ecstasy,
ataupun senjata api dan pornografi. Tugas pemasar adalah mengajak orang-orang
14
kegiatan pemasaran pada khususnya tidak terlepas dari usaha untuk menghadapi dan
ini disebabkan, karena banyak sekali faktor dan aspek yang mempengaruhi
perubahan-perubahan yang akan terjadi baik secara lokal, nasional, regional, maupun
peluang pasar yang menguntungkan bagi pengembangan usaha pemasaran pada saat
ini maupun masa yang akan datang. Namun sebaliknya jika perusahaan khususnya
antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila
sistem dari kegiatan-kegiatan yang beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi
konsentrasi sosial dari perusahaan yang berusaha menghasilkan laba dari hasil
penjualan yang dicapai. Jadi tugas seorang manajer pemasaran adalah memilih dan
sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk
Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh Basu Swastha dan T. Hani
Untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa
sesuai bagi konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual. Bahwa
pemasaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa yang ditawarkan cocok dengan
konsumen, penelitian pemasaran dam pengenalan pasar sasaran. Oleh karena itu,
diarahkan kepada pemuasan dan keinginan orang atau pihak lain melalui proses
pertukaran. Artinya, pemahaman yang tepat tentang mana hakiki dari pemasaran
17
harus dilihat dari berbagai komponen yaitu kebutuhan, keinginan, tuntutan, produk,
memaksimalkan laba dari hasil penjualan. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dari suatu perusahaan maka terlebih dahulu diketahui bagaimana
maka perusahaan secara langsung mengadakan penjualan produknya pada pasar atau
dengan demikian penjualan dilakukan tidak secara langsung. Dari pihak perantara di
lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena
adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang”.
pesawat terbang agak merendah, maka kita lihat pula pabrikan-pabrikan dan grosir-
rumah tangga yang berbelanja di toko tersebut. Kita melihat kereta api penuh dengan
orang dan barang-barang, kota penuh dengan segala macam bentuk reklame. Secara
ringkas dapat dikatakan, bahwa kota tersebut penuh dengan orang, bangunan dan
kegiatan guna menyampaikan barang dan jasa ke tangan konsumen. Keadaan ini atas
baru menggambarkan situasi dalam suatu kota. Kita akan lebih kagum lagi apabila
melihat keadaan seluruh negara, apalagi keadaan seluruh dunia. Memang usaha
19
marketing ini tidak saja meliputi negara-negara yang maju (berkembang), tetapi juga
meliputi negara-negara belum maju. Negara berkembang dan jasa yang ditawarkan ke
pasar saling bersaingan. Di negara tersebut kita jumpai situasi Buyer’s Market,
dimana para pembeli berkuasa, yang dapat memilih barang sesuai kemauannya,
menghadapi para penjual yang satu sama lain bersaingan. Para penjual ini berusaha
merebut hati konsumen dengan berbagai cara seperti meningkatkan servis, memberi
Seller’s Market, dimana para penjual yang berkuasa, dan bisa mempermainkan harga.
dalam negeri sudah sempit buat mereka. Oleh sebab itu mereka berusaha mencari
a. Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer’s market dan seller’s market,
mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah minus, dari
Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan pertama ialah
20
nasabah, jamaah, murid, rakyat, yang akan menikmati produk yang dihasilkannya.
Oleh sebab itu lembaga-lembaga tersebut harus mengenal betul siapa konsumen,
jamaah, murid yang akan dilayaninya. Jika konsumen merasa puas, maka masalah
secara terus menerus, sebagai hasil dari memberi kepuasan kepada konsumennya.
berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan
melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang
yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar
Seperti diketahui keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang diwarnai dengan
adanya perubahan dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan
21
lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat
khususnya.
Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan
terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap
kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan
dunia bagian yang sangat penting dan saling berkaitan, guna dapat berhasilnya
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu sasaran pasar yang
dituju (target market), dan acuan pemasaran yang dijalankan marketing mix untuk
Dari pembahasan di atas ada baiknya kalau kita mengetahui lebih jauh
pengertian dari strategi pemasaran yang dikemukakan oleh Basu Swastha dan T. Hani
yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau
program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran
tertentu.
22
yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu dibutuhkan mekanisme yang
Usmara (2003 : 22) bahwa strategi pemasaran merupakan sesuatu yang sangat
penting bagi setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya tidak mudah
Lain halnya dengan Andrews dalam buku Buchari Alma (2004 : 199) bahwa
strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan
utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis
menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan
23
yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu,
selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas
ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan
adalah aspek operasional. Hal ini berarti bahwa kita harus menghindarkan diri dari
dimensi yang tidak dapat dilaksanakan. Dasar segmentasi yang dipakai haruslah dapat
sangat mudah memperolehnya dan sangat berguna dalam hal promosi dan distribusi.
Setelah diketahui bahwa pasar yang dihadapi dapat dibagi-bagi ke dalam strategi
Menurut Sofyan Assaury (2008 : 163) bahwa strategi pemasaran secara umum
ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan
yaitu :
marketing).
Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat diuraikan
sebagai berikut :
marketing).
Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam
produk saja dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan
suatu rencana pemasaran saja. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan
strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat
lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi
persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan
mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya. Akbatnya, strategi ini dapat
konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau
berbagai variasi produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan
penjualan perusahaan akan ebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan
lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini,
penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih
baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat
ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan
biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan
biaya investasi.
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu
dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok
konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi
pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa
segmen pasar tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan
perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat
di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan
pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya
tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena,
strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari 2 tipe pengusaha yaitu :
pasar atau menerapkan strategi pemasaran (marketing mix) yang berbeda pula sesuai
dengan perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen. Dalam strategi ini
berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda, dengan harga yang berbeda,
serta promosi maupun distribusi yang berbeda pula terhadap segmen pasar yang
berbeda. Cara inilah yang biasa disebut sebagai “pemasaran serba ada” atau
segmen pasar yang berbeda. Cara ini lebih menjamin adanya kemungkinan bahwa
yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya
Pengusaha ini berarti menggabungkan semua segmen yang ada dalam pasar
yang dihadapinya itu, oleh karena itu biasanya disebut sebagai pengusaha yang
combiner. Pengusaha yang tidak mengelompokkan dan tidak mencari sasaran pada
sekelompok segmen tertentu tetapi dia bergerak dalam pasar umum (masyarakat)
yang sangat heterogen maka hal ini berarti dia memperlakukan konsumen yang
berbeda-beda itu dengan cara atau strategi penyampaian, penyajian dan pelayanan
atau marketing mix yang sama. Jadi dalam hal ini perusahaan berpandangan bahwa
semua orang (konsumen) adalah sama, jadi perlakuan terhadapnya juga sama.
sama”.
tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam penciptaan produk, mulai dari
bagian produksi, personalia, keuangan, hingga bagian pemasaran. Semua bagian atau
29
konsumen.
Marketing mix juga sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, and Placement)
dalam pemasaran yang merupakan alat yang dapat digunakan produsen untuk
mempengaruhi konsumen.
perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk,
organisasi.
30
bauran pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar
Di samping itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta
pemberian discount atau potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci
gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan dapat
Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan
kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan barbagai
efektif.
Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan
loyal dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target
31
market) dalam jangka panjang. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi
keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar
1. Produk (product)
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk
keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli kalau merasa cocok. Karena itu,
konsumen untuk tertarik dan membeli kemudian mereka menjadi puas, maka harus
a. Konsep produk
Tahap yang paling awal dari masa hidupnya suatu produk dimulai dari suatu
tahap yang disebut sebagai tahap perkenalan atau introduction. Pada masa ini
masyarakat yang mengenal akan produk itu maka diharapkan masyarakat tersebut
akan menjadi menyenangi produk tersebut dan apabila hal ini terjadi maka produk
Tahap berikutnya lagi adalah menginjak pada tahap kedewasaan atau ”Maturity”.
Tahap yang terakhir adalah tahap penurunan atau ”Decline”. Dalam tahap ini
masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut sehingga penjualan akan
segera merosot tajam. Hal ini akan akan terjadi apabila pengusaha tidak mampu
c. Jenis-jenis produk
Agar dapat memasarkan produk dengan baik maka perlu mengetahui produk itu
termasuk dalam jenis yang mana, karena masing-masing jenis produk akan
berhasil.
2. Harga (Price)
tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk
membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak selalu berarti
bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin. Sering di jumpai
bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak
senang karena dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai
barang tersebut.
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun
tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.
3. Distribusi (Place)
4. Promosi (Promotion)
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli
a. Advertising (Periklanan)
konsumennya. Advertising ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar,
atau melihat advertensi itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan
Oleh karena itu maka advertensi ini haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga
untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu
diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha
dengan calon konsumennya itu. Kontak langsung itu akan dapat mempengaruhi
secara lebih intensif pada konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat
d. Publisitas (publication)
Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha untuk
menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya. Cara ini dilakukan
dengan cara memuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkan
produk tersebut di mass media, misalnya saja berita di surat kabar, berita di radio
atau televisi maupun majalah tertentu dan sebagainya. Dengan memuat berita itu
maka para pembaca secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh berita tersebut.
peranan penting bagi perusahaan agar produk agar produk yang dihasilkan oleh
yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual barang/jasa yang diperlukan
sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna memperoleh laba.
perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa. Kegiatan
penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi
perusahaan.
(2009 : 207) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara
kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan
merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan
semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu
volume penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi untuk
Terdapat beberapa indikator dari volume penjualan yang dikutip dari Philip
2. Mendapatkan laba
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa volume penjualan adalah
total penjualan yang dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode tertentu
perusahaan.
rencana selama periode tertentu yang dapat dikemukakan pada kerangka pikir
dibawah ini :
Volume Penjualan
Rekomendasi
38
2.10 Hipotesis
1. Diduga bahwa strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan produk,
penjualan.
2. Diduga pula bahwa harga memberi pengaruh dominan terhadap volume penjualan
DAFTAR PUSTAKA
Catur E. Rismiati dan Ig. Bondan Suratno, 2001, Pemasaran Barang dan Jasa,
cetaan pertama, Penerbit : Kanisius, Yogyakarta
Freddy Rangkuti, 2009, Strategi Promosi Yang Kreatif, edisi pertama, cetakan
pertama, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Fandy Tjiptono 2009, Strategi Pemasaran, edisi kedua, cetakan ketujuh, Penerbit :
Andi Offset, Yogyakarta
Gregerius Chandra, 2002, Strategi dan Program Pemasaran, edisi pertama, cetakan
pertama, Penerbit : Andi Offset, Yogyakarta.
Mulyono, 2006, Statistik Untuk Ekonomi dan Bisnis, edisi ketiga, cetakan pertama,
Lembaga Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Yazid, 2005, Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi, edisi kedua, cetakan
ketiga, Ekonisia, Yogyakarta
39
BAB III
METODE PENELITIAN
PT. Semen Tonasa bergerak dibidang produksi semen yang berlokasi di Kabupaten
lebih dua bulan mulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2011.
Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
secara langsung pada obyek penelitian yakni pada perusahaan PT. Semen Tonasa
2. Interview
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab secara
39
40
pemasaran.
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah :
1. Jenis Data
a. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka seperti
data volume penjualan semen, harga jual, promosi yang dikeluarkan dan
Kabupaten Pangkep.
b. Data kualitatif yaitu data atau informasi dalam bentuk tertulis mengenai
perusahaan.
2. Sumber Data
a. Data Primer data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan, melalui
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan melalui dokumen-
dokumen dan laporan tertulis serta informasi lain yang ada hubungannya
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
2. Analisis regresi linear berganda yaitu suatu analisis yang digunakan untuk
terhadap volume penjualan semen pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Di mana :
b0 = Nilai konstanta
X1 = Produk (Zak)
X2 = Harga (Rp)
X3 = Promosi (Rp)
3. Pengujian hipotesis
sebagai berikut :
42
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya secara
derajat kesalahan 5% dalam arti (α = 0.05). Apabila nilai Fhitung ≥ dari nilai
bebas dengan nilai t tabel dengan derajat kesalahan 5% dalam arti (α = 0.05).
Agar data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diukur, maka
1. Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Semen Tonasa
2. Produk adalah hasil produksi semen yang diproduksi oleh PT. Semen Tonasa
3. Harga adalah nilai jual yang ditetapkan oleh perusahaan dalam melakukan
pemasaran semen.
5. Distribusi adalah jumlah distributor atau agen, perantara yang ditunjuk oleh
6. Volume penjualan adalah hasil yang diperoleh dari hasil aktivitas usaha
perusahaan (baik dalam satuan rupiah maupun satuan unit) pada periode tertentu
BAB IV
Indonesia yang menempati lahan seluas 1.200.000 Hektar di desa Biringere Kec.
Bungoro Kab. Pangkep 68 kilo meter dari kota Makassar. PT. Semen Tonasa yang
memiliki kapasitas terpasang 3.480.000.000 metrik ton semen per tahun ini
mempunyai tiga unit pabrik yaitu Tonasa Unit II, III dan IV.
Bidang Indutri Golongan A1 1953 bidang No. 54, dimana didalam ketetapan itu
tercantum rencana untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan. Tujuan dari
pendirian pabrik semen itu adalah untuk memenuhi permintaan semen guna
(Persero), yang saat ini memiliki empat unit pabrik dan sekian packing plant yang
terus beroperasi dengan realisasi produk sebesar 212.168 ton ditahun 1999, kecuali
pabrik unit I yang oleh pertimbangan alasan ekonomis dan teknis maka
pengoperasiannya telah dihentikan sejak tahun 1984. Untuk lebih jelasnya akan
44
45
1961-1969. Tonasa unit I mulai berproduksi semen pada tahun 1968 dengan kapasitas
terpasang 120.000.000 metrik ton semen per tahun dengan proses basah. Pabrik yang
berlokasi di Desa Tonasa Kecamatan Balocci Kab. Pangkep ini sejak tahun 1984
Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 23 km dari lokasi pabrik unit
No. 023/XC-LC/B.V/76
No. 285/D.I/IX76
pada tahun 1980 dengan kapasitas terpasang 510.000 metrik ton semen per tahun.
Program optimalisasi Tonasa unit II dirampungkan pada tahun 1991 secara swakelola
dan berhasil meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 590.000 metrik ton semen per
tahun.
Pabrik Tonasa III yang berlokasi di tempat yang sama dengan Pabrik Semen
No. 32/XC-LC/B.V/1981
No. 2177/WK/10/1981
Pabrik Tonasa III yang menggunakan proses kering mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1985 dengan kapasitas terpasang 590.000 metrik ton semen per
tahun. Pabrik ini terletak dilokasi yang sama dengan tonasa unit II.
terpasang 2.300.000 metrik semen ton per tahun mulai dioperasikan secara komersial
pada tanggal 1 November 1996. Pabrik yang menggunakan proses kering ini terletak
masing-masing 300.000 metrik ton semen per tahun kecuali Makassar dan Bali yang
berkapasitas masing-masing 600.000 metrik ton semen per tahun dan Palu yang
berkapasitas 175.000 metrik ton semen per tahun. PT. Semen Tonasa juga memiliki
Konsolidasi PT. Semen Tonasa dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dilaksanakan pada tanggal 15 September
1995 dan kemudian sesuai dengan keputusan RUPS LB pada tanggal 13 Mei 1997,
47
500 lembar saham portepel dijual kepada Koperasi Karyawan Semen Tonasa
(KKST), sehingga pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah PT. Semen Gresik
”Pabrik” sampai dengan tahun 1971. Pabrik Semen Tonasa ditetapkan menjadi
(Persero), berdasarkan PP No. 1 tahun 1975. Perubahan bentuk hukum dari PERUM
menjadi PERSERO disahkan tahun 1976 dengan akte Notaris Soewarno SH, No. 6
tanggal 9 Januari 1976 di Jakarta dan diperbaiki dihadapan Notaris. H. Bebasa Dg.
Lalo SH, No. 64 tanggal 20 Mei 1976. Terakhir dengan perubahan Anggaran Dasar
oleh Notaris Hadi Moentoro SH, di Jakarta No. 11 tanggal 12 Desember 1984.
dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan hal tersebut masih berlangsung hingga
sekarang.
48
Adanya struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat yang
penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Suatu perusahaan akan berhasil
mencapai prestasi kerja yang efektif dari karyawan apabila terdapat suatu sistem kerja
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah dinyatakan dan
prinsip organisasi fungsional yang telah dinyatakan dan diuraikan menekankan pada
pemisahan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas dan tegas. Didalam
struktur organisasi PT. Semen Tonasa (Persero) tersebut terdiri atas beberapa unsur
Berdasarkan pada skema, maka akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab
1. Dewan Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Semen Tonasa (Persero) diurus
dan dipimpin oleh direksi dari seorang Direktur Utama dibantu tiga orang direktur
a) Direktur Utama
Direktur Utama juga mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap bidang-
bidang sumber daya manusia, bidang satuan pengawas intern dan bidang
usaha sampingan (Yayasan Dana Pensiun dari Hari Tua, YKST, PT. PKM,
pengangkutannya.
produksi.
c) Direktur Produksi
1) Terselenggaranya kelancaran operasi pabrik Unit II, pabrik Unit III, dan
Biringkassi.
2) Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang ada dan
yang akan di gunakan baik dalam unit yang telah ada maupun dalam
PT. Semen Tinasa (Persero) di Makassar dan masalah hubungan dengan para
b. Departemen Umum
instalasi dan kompleks perusahaan, pengurusan masalah tanah dan izin, serta
d. Departemen Pemasaran
Ambon.
e. Departemen Logistik
g. Departemen Operasi I
pabrik unit II dan unit III sesuai RKAP secara efektif, efisiensi, ekonomis,
lingkungan hidup.
h. Departemen Operasi II
i. Departemen Litbang
perusahaan.
54
unit pemecah batu kapur tanah liat dan pasir silica, sehingga kondisinya tetap
l. Departemen Teknik
3. Kepala Biro
Tugas kepala biro ini adalah membantu kepala departemen atau kepala bidang
4. Kepala Seksi
Tugas kepala seksi adalah membantu Kepala Biro dalam melaksanakan tugas
baku menjadi bahan setengah jadi yang dapat dimanfaatkan. Barang jadi ini lalu
yang ada.
Proses pembuatan semen yang dilakukan oleh PT. Semen Tonasa (Persero)
merupakan proses kering (Dry Process). Proses pembuatan semen tersebut menurut
b. Gypsum 3%
c. Tanah liat 18 %
d. Batu kapur 80 %
a. Quary
Lalu dengan alat-alat berat batu kapur itu dipilih yang mempunyai diameter
56
b. Crusher
Tanah liat yang merupakan hasil query dipecah oleh Hammer Crusher
c. Clay pit
Tanah liat yang berasal dari clay pit diambil dengan menggunakan alat-alat
d. Clay Drier
Clay yang terdapat di storage hall dikeringkan dengan clay drier untuk
e. Pasir Silika
Pasir silika diambil dari deposit yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan.
Pasir silika ini sebagian diperoleh dari kandungan clay dari clay pit.
f. Raw Material
Batu kapur, clay dan pasir silika secara bersama-sama digiling dalam raw
g. Kiln/Tungku Putar
Raw mill yang berasal dari silo diangkut ke kiln untuk dibakar dengan
h. Finish Mill
Biringkassi.
suatu perusahaan. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan maka perlu
adanya upaya dalam meningkatkan penjualan semen guna dapat memperoleh laba
yang optimal.
Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan volume
penjualan, oleh karena itulah dalam penerapan strategi bauran pemasaran maka
strategi bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan adalah meliputi : produk,
disajikan data penjualan semen yakni dari tahun 2001 s/d tahun 2010 yang dapat
59
60
TABEL I
VOLUME PENJUALAN SEMEN PADA PT. SEMEN TONASA
DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2001 – 2010
tahun 2001 – 2010 yang menunjukkan bahwa rata-rata penjualan semen pertahun
sebesar 4.384.970 zak. Hal ini dapat dirincikan bahwa rata-rata penjualan semen
1.164.249 zak. Selanjutnya dilihat dari pertumbuhan penjualan semen terlihat bahwa
dari tahun ketahun mengalami peningkatan, hal ini akan disajikan analisis
perkembangan penjualan semen untuk tahun 2001 s/d tahun 2010 yang dapat dilihat
TABEL II
PERKEMBANGAN VOLUME PENJUALAN SEMEN PADA PT. SEMEN
TONASA DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2001 S/D TAHUN 2010
2001 1.982.250 0 0
2002 2.045.600 63.350 3,20
2003 2.671.200 625.600 30,58
2004 3.056.750 385.550 14,43
2005 3.678.125 621.375 20,33
2006 4.126.550 448.425 12,19
2007 5.056.782 930.232 22,54
2008 6.067.892 1.011.110 20,00
2009 7.082.200 1.014.308 16,72
2010 8.082.350 1.000.150 14,12
Rata-rata 677.789 17,21
Sumber : Hasil olahan data
2001 – 2010 maka dalam 10 tahun terakhir volume penjualan semen mengalami
677.789 zak atau sebesar 17,21%. Faktor yang menyebabkan peningkatan volume
PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep dari tahun 2001 – 2010 yang dapat
1. Produk
Strategi produk dalam penjualan adalah faktor yang penting bagi setiap
strategi produk yang dilakukan oleh PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep dalam
pemasaran semen adalah menekankan pada mutu kualitas semen yang diproduksi.
semen dengan berbagai jenis ukuran yaitu ukuran 40 kg dan ukuran 50 kg, yang
Dalam pemasaran semen maka jenis/ukuran semen yang dijual oleh perusahaan
Dalam pemasaran semen maka jenis/ukuran semen yang dijual oleh perusahaan
selama tahun 2005 s/d 2010 adalah untuk ukuran 40 kg dan 50 kg.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan data mengenai jenis produk semen
menurut ukuran pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep yakni dari tahun
TABEL III
PERKEMBANGAN PRODUKSI SEMEN MENURUT UKURAN
PADA PT. SEMEN TONASA TAHUN 2004 S/D TAHUN 2010
2001 1 Ukuran 40 Kg
2002 1 Ukuran 40 Kg
2003 1 Ukuran 40 Kg
2004 1 Ukuran 40 Kg
2005 2 Ukuran 40 Kg dan 50 Kg
2006 2 Ukuran 40 Kg dan 50 Kg
2007 2 Ukuran 40 Kg dan 50 Kg
2008 2 Ukuran 40 Kg dan 50 Kg
2009 2 Ukuran 40 Kg dan 50 Kg
2010 2 Ukuran 40 Kg dan 50 Kg
Sumber : PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep
Berdasarkan jenis produk semen yang diproduksi oleh PT. Semen Tonasa
pada tahun 2001 s/d tahun 2004 perusahaan memproduksi semen ukuran 40 Kg,
sedangkan pada tahun 2005 s/d tahun 2010 perusahaan sudah memproduksi ukuran
2. Harga
Masalah harga jual semen dalam pemasaran memiliki peranan yang penting,
sebab salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian semen
adalah faktor harga. PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep sebagai perusahaan
64
tahun 2010 mengalami peningkatan yakni sebesar 14,12 %. Oleh karena itulah maka
perlu dilakukan evaluasi terhadap strategi harga jual yang dilakukan oleh
perusahaan dalam penjualan semen, khususnya pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten
Pangkep.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan data perkembangan harga jual semen
untuk tahun 2001 s/d tahun 2010 yang dapat dilihat pada tabel IV yaitu sebagai
berikut :
TABEL IV
PERKEMBANGAN HARGA JUAL SEMEN PADA PT. SEMEN TONASA
DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2001 S/D TAHUN 2010
Berdasarkan tabel IV yakni perkembangan harga jual semen pada PT. Semen
Tonasa untuk tahun 2001 – 2010 maka untuk tahun 2001 - 2002 harga jual tidak
faktor yang mengakibatkan peningkatan harga jual semen adalah adanya kenaikan
dengan harga jual Rp.38.000, tahun 2006 – 2008 harga jual semen per zak baik
mengalami kenaikan. Salah satu faktor yang menyebabkan adanya kenaikan harga
yang disebabkan karena harga bahan baku naik dan selain itu tarif dasar listrik (TDL)
mengalami kenaikan.
3. Promosi
penjualan semen adalah melakukan promosi. Oleh karena itulah strategi promosi
yang dilakukan oleh PT. Semen Tonasa adalah promosi penjualan seperti pemberian
potongan harga, dan pemberian bonus penjualan kepada distributor yang mencapai
target. Dan selain itu perusahaan memberikan bantuan sponsor dalam pertandingan
olah raga. Dengan adanya penerapan strategi promosi yang dilakukan oleh
perusahaan maka dapat disajikan data biaya promosi yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk tahun 2001 s/d tahun 2010 yang dapat dilihat melalui tabel V
TABEL V
PERKEMBANGAN BIAYA PROMOSI PADA PT. SEMEN TONASA
DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2004 – 2010
2001 – 2010 yang menunjukkan bahwa rata-rata biaya promosi meningkat sebesar
4. Saluran Distribusi
saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep
67
adalah dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung, yakni dari produsen
Skema 3
Saluran Distribusi
Produsen
TABEL VI
PERKEMBANGAN JUMLAH DISTRIBUTOR SEMEN
PADA PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP
TAHUN 2004 – 2010
semen setiap tahun rata-rata meningkat sebesar 2 distributor atau secara prosentase
Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji statistik yang
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Akibat data yang tidak terdistribusi
Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil uji normalitas dengan uji
TABEL VII
HASIL UJI NORMALITAS DENGAN UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV
Jumlah
Distributor Volume
Produk Biaya (Saluran Penjualan
Semen Harga Jual Promosi Distribusi) Semen
N 10 10 10 10 10
Normal Mean 1.6000 32700.0000 449825.0000 17.4000 4.3850E6
Parametersa,,b Std. Deviation .51640 7101.98525 2.11259E5 10.50079 2.12765E6
Most Extreme Absolute .381 .173 .278 .296 .148
Differences Positive .277 .125 .278 .296 .148
Negative -.381 -.173 -.180 -.240 -.129
Kolmogorov-Smirnov Z 1.204 .546 .879 .937 .469
Asymp. Sig. (2-tailed) .110 .927 .423 .343 .980
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel V yakni hasil uji normalitas, ternyata data untuk setiap variabel
(produk, harga, promosi, saluran distribusi dan volume pejualan) ternyata memiliki
asymp sig yang lebih besar dari 0,05. Karena nilai asymp sig dari setiap variabel yang
diuji lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data sudah memiliki
distribusi normal.
70
variabel independen, dengan kata lain bahwa setiap variabel dependen dapat
ada kolinearitas dalam penelitian ini maka dapat dilihat dari nilai variance
inflation factor (VIF). Batas nilai VIF yang lebih dari 10 menunjukkan adanya
kolinearitas yang tinggi, apabila terjadi gejala multikolinearitas, salah satu langkah
regresi. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan melalui tabel berikut ini :
TABEL VIII
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Collinearity Statistics
Variabel Independen (X)
Tolerance VIF
Produk 0,193 5,180
Tabel VIII yakni hasil uji multikolinearitas dari variabel (produk, harga,
promosi dan saluran distribusi) tidak ada yang memiliki VIF yang lebih besar dari 10
maka dapat disimpulkan bahwa data regresi yang akan digunakan tidak memiliki
persoalan multikolenearitas.
71
yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu observasi ke observasi yang lain. Prasyarat yang
harus terpenuhi pada model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas.
Menurut Dwi (2008, hal. 42) bahwa t tabel < t hitung berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas
Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil uji heterokesdastisitas yang dapat
TABEL IX
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3250.777 51130.926 .064 .952
Produk Semen -33316.004 34208.492 -.622 -.974 .375
Harga Jual 5.802 3.356 1.489 1.729 .144
Biaya Promosi -.329 .128 -2.516 -2.577 .050
Jumlah Distributor 4005.712 2036.348 1.521 1.967 .106
(Saluran Distribusi)
a. Dependent Variable: AbsY
Sumber : Lampiran
dalam model ini tidak ada persoalan multikolineritas. Hal ini dapat dilihat dari produk
72
dimana t hitung -0,974 < t tabel 2,776, sedangkan harga yang memiliki t hitung
1,729 < t tabel 2,776, kemudian untuk promosi yang memiliki t hitung -2,577 <
t tabel 2,776 dan variabel saluran distribusi yang memiliki t hitung 1,967 < t tabel
2,776. Karena t hitung dari masing-masing variabel lebih kecil dari t tabel berarti
heteroskedastisitas.
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang
terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model
regresi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin Watson (uji DW) dengan
a) Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4 – dL) maka hipotesis nol
b) Jika d terletak antara dU dan (4 – dU) maka hipotesis nol diterima, yang berarti
c) Jika d terletak antara dL dengan du atau diantara (4 – dU) dan (4 – dL) maka tidak
Dari hasil pengolahan data SPSS maka diperoleh nilai DW sebesar 2,01,
sedangkan dari tabel DW dengan tingkat signifikan 0,05 dan jumlah data (n) = 10
73
lebih besar dari dL dan lebih kecil dari 4 – Du maka tidak ada persoalan autokorelasi.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan data mengenai hasil uji autokorelasi yang
TABEL X
Adjusted R Durbin-
R R Square Nilai dL Nilai dU
Square Watson
nilai 2,759. Nilai ini lebih besar daripada nilai dU = 0,376 dan lebih kecil dari nilai
4-dU, serta lebih besar daripada nilai dL = 2,414 dan lebih kecil dari nilai 4-dL,
variabel penjualan. Oleh karena itulah maka perlu dilakukan analisis regresi antara
74
bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan saluran distribusi) terhadap volume
penjualan.
volumen penjualan maka terlebih dahulu akan disajikan data regresi bauran
untuk tahun 2001 s/d tahun 2010 yang dapat disajikan melalui tabel XI yaitu
sebagai berikut :
TABEL XI
DATA VOLUME PENJUALAN, JENIS PRODUK, HARGA, BIAYA PROMOSI
DAN BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN
PANGKEP TAHUN 2004 S/D 2010
distribusi) dengan volume penjualan untuk tahun 2001 – 2010 maka akan disajikan
hasil olahan data regresi dengan menggunakan software SPSS release 17 yang dapat
TABEL XII
HASIL PROGRAM SPSS VERSI 17 ATAS REGRESI BAURAN PEMASARAN
DENGAN PENJUALAN SEMEN
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1936131.903 206657.974 -9.369 .000
Produk Semen 376311.908 138261.872 .091 2.722 .042
Harga Jual 93.168 13.565 .311 6.868 .001
Biaya Promosi 3.010 .517 .299 5.826 .002
Jumlah Distributor 75760.649 8230.390 .374 9.205 .000
(Saluran Distribusi)
a. Dependent Variable: Volume Penjualan Semen
Tabel XII yaitu regresi antara bauran pemasaran yang meliputi: produk (X1),
promosi (X2), harga (X3) dan saluran distribusi (X4) mempunyai pengaruh positif
regresinya yaitu :
Di mana :
X1 = 37631,91 yang artinya apabila perusahaan menambah jenis produk semen (X1),
X2 = 93.168 yang artinya apabila perusahaan meningkatkan harga jual semen per
R = 0,999
R2 = 0,998
Korelasi :
R = 0,999 yang artinya : hubungan antara produk, harga, promosi dan saluran
atau dengan kata lain jika bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan
penjualan semen).
volume penjualan semen, maka dilakukan uji t (uji parsial) dengan formulasi sebagai
berikut
1) Untuk variabel X1
df = n – k – 1 = 10 – 4 – 1 = 2
= 0,05
t hitung = 2,722
t tabel = ( ) = 2,571
pengaruh nyata 95% (= 0,05), oleh karena t hit = 2,722 t tabel () = 2,571.
2) Untuk variabel X2
df = 5
78
= 0,05
t hitung = 6,868
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa harga (X2) berpengaruh positif
dan nyata terhadap peningkatan volume penjualan semen (Y) dengan kepercayaan
95 % berpengaruh nyata dan positif, oleh karena t hit = 6,868 > t tabel 0,05 (2) =
2,015.
3) Untuk variabel X3
df = 2
= 0,05
t hitung = 5,826
pengaruh nyata, oleh karena t hit = 5,826 > ttabel 0,05 (2) = 2,571.
4) Untuk variabel X4
df = 2
= 0,05
79
t hitung = 9,205
semen (Y) dengan kepercayaan 95 % karena t hit = 9,205 < ttabel 0,05 (5) = 2,571.
5.5 Pembahasan
keempat variabel bauran pemasaran yang terdiri dari : produk (X1), harga jual (X2),
biaya promosi (X3) dan biaya saluran distribusi (X4) terhadap peningkatan
volume penjualan semen (Y). Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka
berikut :
Besarnya koefisien regresi untuk produk (X1) sebesar 376.311,91 zak, hal ini
menunjukkan bahwa dengan menambah jenis produk semen maka akan diikuti
oleh peningkatan volume penjualan. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai prob
0,026 < 0,05 dan selain itu nilai t hitung (2,722) > ttabel (2,571).
Dari hasil olahan data persamaan regresi yang menunjukkan bahwa dengan nilai
sign = 0,001 dan thitung sebesar 6,688. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
80
mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil olahan data regresi yakni untuk variabel promosi, diperoleh
nilai koefisien regresi sebesar 3.010 zak dengan nilai sign = 0,000 dan thitung =
5,826 > 2,571. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa dengan adanya peningkatan
biaya promosi maka akan dapat diikuti oleh adanya peningkatan volume
penjualan semen sebesar 3.010 zak, sehingga dapat dikatakan bahwa promosi
Berdasarkan hasil olahan data regresi dengan penggunaan SPSS versi 17,
maka diperoleh nilai koefisien regresi = 75.760,65 dengan nilai sign = 0,000 dan
karena dengan nilai sign = 0,000 > 0,05 dan thitung < ttabel maka dapat dikatakan
volume penjualan.
81
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Tonasa di Kabupaten Pangkep selama tahun 2001 s/d tahun 2010 yang rata-rata
meningkat sebesar 677.789 zak atau sebesar 17,11%. Hal ini disebabkan karena
Alasannya karena nilai sig < 0,05, dan variabel yang paling dominan
6.2 Saran
81
82
semen.
SKEMA 3
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PT. SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP 49
DIREKTUR
UTAMA
ST100000
Dep. Produksi Terak Dep. Littek Dep. Distribusi Dep. Akuntansi Dep. Sekper
ST220000 ST320000 ST420000 ST520000 ST120000
(Dikirim Ke)
- BIRINGKASSI
- PP. MAKASSAR
!!!
!!!
!!!
DIKAPALKAN ( ZAK ) - PACKER BIRINGKASSI !!!
!!!
DIKAPALKAN (CURAH) - PACKING PLANT !!!