HASANUDDIN ISMAR
10573 04287 13
2017
SKRIPSI
HASANUDDIN ISMAR
10573 04287 13
2017
ABSTRAK
v
ABSTRACT
v
vi
KATA PENGANTAR
dengan penuh ketulusan hati meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
iv
3. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E, M.M selaku Rektor Universitas
studi kami.
dan Bisnis Universitas Muhamadiyah Makassar atas saran dan nasehat yang
v
9. Bapak Ilham Iskandar selaku Direktur dan Pemilik CV. Aditya Pratama yang
10. Seluruh karyawan dan staf CV. Aditya Pratama yang dengan sabar melayani
11. Kedua orang tua, terlebih khusus kepada Alm. Ibu saya, Alm. Maryam
12. Teman-teman Ak. 1-13 dan Ak. 2-13, meskipun tidak semua memberikan
13. Erwin Sulkifli, S.E dan Mariyan Burhan, S.E, mereka berdua bukan suami
istri tapi kompak dan konsisten memberi dukungan dan masukan, terima
kasih banyak.
Terima kasih yang tak terhingga kepada mereka karena telah membantu
Penulis
vi
DAFTRA ISI
ix
vii
3. Degree of Operating Leverage................................................................. 22
4. Shut Down Point ...................................................................................... 24
F. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 24
G. Kerangka Pikir ............................................................................................. 30
H. Hipotesis....................................................................................................... 31
ix
viii
D. Perencanan Laba Perusahaan ...................................................................... 47
ix
DAFTAR TABEL
x
xi
DAFTAR GAMBAR
x
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
laba yang ingin dicapai perusahaan dimasa yang akan datang. Besar kecilnya
laba adalah harga jual, biaya dan volume penjualan. Ketiga faktor tersebut
akan datang. Pengaruh perubahan salah satu faktor tersebut terhadap laba
yang akan dicapai tidak tampak dalam suatu program budget, karena budget
akan didapat perusahaan, sehingga laba akan lebih optimal. Untuk mencapai
1
2
dan volume penjualan yang ada, menentukan tingkat harga jual sedemikian
rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki dan yang terakhir meningkatkan
volume penjualan pada volume yang sesuai dengan tingkat laba yang
diinginkan. Perlu diingat bahwa ketiga langkah tersebut tidak dapat dilakukan
akan datang.
mulai dari sekala rumah tangga hingga menengah ke atas. Setiap bisnis
maksimal sumber daya yang dimiliki agar diperoleh laba yang direncanakan
penjualan untuk memenuhi target laba tertentu yang telah ditetapkan oleh
yang harus dicapai untuk memenuhi target laba tertentu, maka kegiatan yang
menggambarkan selisih antara target penjualan dengan titik impas, serta MOS
Ratio yang menunjukkan seberapa jauh target penjualan boleh turun tanpa
perencanaan laba, magin of safety dan break even point perusahaan yang
tertentu. Selain itu juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh
dan juga untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya dan volume
perusahaan untuk melakukan perencanaan laba, baik itu dalam jangka pendek
CV ADITYA PRATAMA”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Akademisi
bahan percetakan.
3. Bagi Peneliti
.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan Laba
mendatang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu,
mempengaruhi tiga faktor yang saling berkaitan, yaitu harga jual, biaya dan
dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan
6
7
berikut :
yang sebenarnya.
terjadi.
dalam Saparida Satriani (2015), ada tiga prosedur yang dapat diikuti oleh
sebagai berikut:
tersebut.
8
pengalaman.
2009:7):
administrasi.
B. Konsep Biaya
berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan dan
objek lain yang merupakan kepentingan manajemen adalah salah satu tujuan
yang lebih bermutu tinggi yang kemudian dapat digunakan untuk membuat
(cost).
Biaya (cost) dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu : aktiva atau
asset dan beban atau expense. Biaya akan dicatat sebagai aktiva atau aset
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah
adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
dengan barang atau jasa yang diinginkan. Sebagai contoh, menukar peralatan
manfaat saat ini dan dimasa depan, manajemen suatu organisasi harus
memiliki arti bahwa perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien, dimana
biaya tidak harus ditekan, tetapi juga harus dikelola secara strategis.
11
C. Klasifikasi Biaya
memenuhi kebutuhan atau tujuan pemakai informasi biaya. Oleh karena itu,
menghasilkan baju.
perakitan).
dua, yaitu:
pelanggan.
umum organisasi.
b. Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak berbeda antara setiap
keputusan.
a. Capital expenditure
13
b. Revenue expenditure
biaya, yaitu:
D. Perilaku Biaya
biaya berubah atau tidak berubah sebagai akibat dari perubahan volume
(variabel cost), biaya tetap (fixed cost), dan biaya campuran (mixed
cost/semivariabel cost)
1. Biaya Variabel
output, contohnya: biaya bahan baku, komisi penjualan, dan biaya tenaga
kerja langsung.
Jadi semakin besar volume kegiatan, maka semakin besar pula total
biaya variabel. Sedangkan biaya variabel per unit konstan dengan adanya
2. Biaya Tetap
adalah biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis
kegiatan tertentu (relevant range), sedangkan biaya tetap per unit akan
adalah suatu kisaran tingkat aktivitas dimana relatif perilaku biaya variabel
semakin rendah biaya tetap per unit, sebaliknya semakin rendah volume
aktivitas, semakin tinggi biaya per unit. Jadi adanya perubahan biaya tetap
per unit akibat perubahan aktivitas tidak berarti bahwa biaya tetap per unit
15
aktivitas dalam rentang relevan akan menurunkan biaya total per unit
dalamnya terdiri dari elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
ini mencakup suatu jumlah yang sebagian tetap dalam rentang kegiatan
yang relevan dan sebagian lagi berubah karena adanya perubahan volume
kegiatan. Contoh jenis biaya semivariabel yaitu biaya listrik, air, gas,
volume.
16
yang sama.
biaya variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output”.
hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi
1. Harga produk
diperlukan. Analisis CVP juga dapat ditujukan pada banyak isu lainnya,
seperti: jumlah unit yang harus dijual agar mencapai titk impas yaitu titk
dimana pendapatan dan biaya setara atau dengan kata lain perusahaan tidak
dan dampak peningkatan harga pada laba. Sebagai tambahan, analisis CVP
a. Konsep tentang variabilitas cost dapat diterima, karena itu biaya harus
c. Harga jual per unit tidak berubah jika terjadi perubahan volume
sama seperti dalam analisis impas. Asumsi yang mendasari analisis CVP
adalah:
kedua bahan yang dibeli atau penjualan.) Biaya dapat diklasifikasikan secara
akurat baik sebagai tetap atau variabel. Perubahan aktivitas adalah satu-
satunya faktor yang mempengaruhi biaya. Semua unit yang diproduksi dijual
(tidak ada persediaan akhir barang jadi). Ketika sebuah perusahaan menjual
lebih dari satu jenis produk, bauran penjualan (rasio masing-masing produk
even point. Hal ini sangat disayangkan karena analisis break even point
berapa besar laba yang ingin diperoleh. Agar perolehan laba mudah
19
dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Lebih lanjut analisis ini digunakan untuk menetukan
berapa unit yang harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik dalam
Menurut Dr. Kasmir (2013:335), adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai
akan dikeluarkan, harga jual juga terkait dengan pihak pesaing yang
menentukan batas jumlah produksi dalam kondisi tidak rugi dan tidak
5. Merencanakan laba yang diinginkan. Besarnya laba dapat kita ukur dari
batas minimal produk atau dari total rupiah yang diproduksi. Kemudian
Analisis titik impas juga memiliki beberapa kelemahan yang pasti ada
asumsi yang digunakan sudah tidak sesuai dengan realita yang terjadi ke
depan.
2. Bersifat statis Analisis ini hanya digunakan pada titik tertentu, bukan
hanya baik digunakan jika ada penentuan kegiatan lanjutan yang dapat
dilakukan.
4. Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik Jika aliran kas telah
dalam hal biaya, jika penjualan dilakukan dalam kapasitas penuh, tetapi
diperlukan tambahan peralatan atau pabrik. Maka, biaya tetap juga akan
meningkat.
terhadap harga jual dan pada akhirnya akan berpengaruh kepada jumlah
2. Margin of Safety
menderita rugi atau dalam keadaan Break Even. Dengan kata lain angka
tinggi rasio margin keamanan, semakin rendah resiko untuk tidak balik
modal”.
dalam bahaya, dan sebaliknya jika margin of safety kecil mendekati nol
mengalami titik impas. Jika margin of safety negatif berarti perusahaan dalam
mempunyai margin of safety yang besar dikatakan lebih baik karena rentang
tetap operasional biasanya berasal dari biaya depresiasi, biaya produksi dan
yang tinggi. Dengan kata lain, degree of operating leverage (DOL) untuk
kerugian. Dengan demikian DOL diibaratkan seperti pisau dengan dua mata
penjualannya hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tunai saja. Apabila
tunai (cash cost out atau out of pocket cost atau biaya keluar dari saku). Suatu
F. Penelitian Terdahulu
tahun 2016 sebesar 10 % dan harga jual sebesar 10% maka penjualan trafo
JPROC 100 kVa per unit sebesar Rp.7.137.467,- dan produk trafo LISDES
100 kVa per unitsebesar Rp.8.397.020,-, besarnya titik impas sebesar 122,68
safety yang di proyeksikan untuk tahun 2016 yaitu sebesar 400,12 unitatau
sebesar Rp.16.610.232.547,-
Pabrik Gula Takalar tidak mampu menutupi biaya tetap karena perusahaan
dalam keadaan rugi tiap tahunnya. Analisis break even point menunjukkan
atas analisis target laba dan analisis sensivitas. Analisis ini digunakan untuk
untuk meraih target laba serta bagaimana biaya tetap, biaya variabel, harga
Gula Takalar selama dua tahun ke depan. Hal ini dapat digunakan manajemen
dilakukan PT Pabrik Gula Takalar untuk tidak mengalami rugi atau menekan
tingkat kerugian seperti yang diramalkan pada tahun 2011 dan 2012.
2007 untuk melakukan pemisahan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan
perencanaan laba dengan baik dilihat dari tingkat laba yang dihasilkan dan
penentuan titik impas, analisis target volume penjualan dan analisis margin of
safety. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa dari hasil analisis
terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2010) yang menunjukkan bahwa volume
penjualan kecap pada titik impas dari tahun ke tahun meningkat, sehingga
penjualan agar tidak memperoleh laba dengan tidak rugi. Kemudian dari hasil
27
analisis biaya volume laba sebagai alat perencanaan laba yang menunjukkan
bahwa dengan penerapan biaya volume laba maka akan dapat memudahkan
Cost Volume Profit Sebagai Dasar Perencanaan Penetapan Harga Jual dan
Kec. Sukun Kota Malang Periode 2013). Metode yang digunakan adalah
dilakukan, pada tahun 2013 total biaya tetap Rp. 407.219.093,15, dan total
perencanaan harga jual dan laba yang diharapkan pada tahun 2014 adalah
tingkat kenaikan nilai harga jual dan laba dari tahun 2011-2013.Perencanaan
harga jual per kilogram tahun 2014 sebesar Rp. 19.000 pada kopi bubuk, Rp.
28.000 pada kopi ovenan dan laba yang diharapkan sebesar Rp.
dan laba. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk mencapai laba yang
Gladys Bakery untuk membuat keputusan pengeluaran biaya tetap dan biaya
break even point, analisa contribution margin dan contribution margin ratio,
laba. Dengan analisa tersebut kita dapat menghitung jumlah biaya, produk,
profit untuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan, produk yang akan
produk sewn sebesar 234.764 unit produk woven sebesar 29.700.309 unit dan
pada bulan Agustus dan penjualan terendah pada bulan Juli. CV Bening Jati
melakukan evaluasi pencapaian laba dengan baik walaupun jumlah laba yang
dimana variabel bebas lebih dari satu mempengaruhi variabel terikat. Hasil
CVP (Cost Volume Profit) memberikan gambaran bagus terhadap target laba.
perusahaan. Pada asumsi kenaikan laba 10% dari tahun 2015 dapat ditentukan
G. Kerangka Pikir
CV Aditya Pratama
Laporan Keuangan
Perencanaan Laba
CV ADITYA PRATAMA
31
faktor yaitu harga jual produk, biaya produksi, dan volume penjualan.
Dari hasil analisis data itulah yang digunakan oleh pihak manajemen
yang harus dikeluarkan perusahaan, target penjualan dan target laba yang
memungkinkan.
H. Hipotesis
Dari pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka hipotesis yang dapat
BAB III
METODE PENELITIAN
volume profit analysis dalam perencanaan laba. Adapun tempat penelitian ini
290 Kec. Mamajang Kel. Bonto Lebang Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Adapun waktu yang di butuhkan dalam penelitian ini kurang lebih 2 bulan,
struktur organisasi perusahaan, visi dan misi, produk yang dihasilkan, dan
sebagainya.
berupa harga jual, kuantitas produk yang dijual, biaya-biaya yang terjadi
dan sebagainya.
berikut :
33
34
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil
uraian tugas, visi dan misi, produk yang dihasilkan, harga jual produk,
dengan cara:
D. Metode Analisis
Metode analisis dalam penelitian ini yaitu analisa break even point,
a. Analisis BEP (Break even point) yang menerangkan suatu teknik analisis
P x Q = (v x Q) + F + N
Y=
( )/
laba akibat perubahan penjualan pada periode tertentu. TOL dapat dihitung
d. Margin kontribusi untuk menghitung perbedaan antara harga jual per unit
Contribusi margin ratio =
37
BAB IV
A. Sejarah Perusahaan
percetakan yang berdiri sejak mei 2014. Memiliki tenaga kerja sebanyak
enam orang berlatar pendidikan SMA sampai dengan tingkat strata satu.
dan keuangan yang memiliki tugas dan wewenang dalam pencatatan serta
37
38
a. Kepuasan pelanggan.
C. Struktur Organisasi
DIREKTUR
1. Direktur
masing-masing bagian.
3. Kepala gudang
4. Driver
BAB V
1. Biaya Tetap
Biaya Tetap
Bulan Biaya Tenaga Kerja Total Biaya Tetap
Jan Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Feb Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Mar Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Apr Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
May Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Jun Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Jul Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Aug Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Sep Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Oct Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Nov Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Dec Rp 12.600.000 Rp 12.600.000
Total biaya tetap keseluruhan Rp 151.200.000
Sumber: CV Aditya Pratama 2016
40
41
Rp. 151.200.000.
pembelian barang perunit Rp. 1.142.000 dengan total barang yang dibeli
selama periode 2016 adalah 9.040 unit dapat dilihat pada Tabel. V.2
2. Biaya Variabel
Biaya Variabel
Biaya
Biaya Biaya Variabel Per
Bulan Biaya Ekspedisi Bongkar
Pembelian Bahan Bulan
Muat Barang
Jan Rp 319.710.176 Rp 9.517.500 Rp 150.000 Rp 329.377.676
Feb Rp 378.595.069 Rp 9.319.000 Rp 450.000 Rp 388.364.069
Mar Rp 495.743.876 Rp 9.814.650 Rp 150.000 Rp 505.708.526
Apr Rp 493.545.682 Rp 15.120.800 Rp 420.000 Rp 509.086.482
May Rp 707.620.737 Rp 13.616.850 Rp 480.000 Rp 721.717.587
Jun Rp 801.571.321 Rp 10.357.600 Rp 170.000 Rp 812.098.921
Jul Rp 639.906.859 Rp 12.295.350 Rp 330.000 Rp 652.532.209
Aug Rp 1.137.285.534 Rp 12.589.540 Rp 455.000 Rp 1.150.330.074
Sep Rp 1.024.922.533 Rp 13.083.300 Rp 650.000 Rp 1.038.655.833
Oct Rp 1.319.598.801 Rp 12.374.200 Rp 890.000 Rp 1.332.863.001
Nov Rp 1.529.316.351 Rp 10.417.150 Rp 490.000 Rp 1.540.223.501
Dec Rp 1.475.681.495 Rp 16.837.425 Rp 300.000 Rp 1.492.818.920
Total Biaya Variabel Keseluruhan Rp 10.473.776.799
Sumber: CV Aditya Pratama 2016
Tabel diatas menunjukkan total biaya variabel yang digunakan
perusahaan untuk pemesanan vinyl selama tahun 2016. Dengan total biaya
Pratama pada selama tahun 2016, dimana penjualan tertinggi ada di bulan
dan besarnya volume penjualan serta laba yang diperoleh pada suatu periode
dan, laba.
terjadi. Hasil perhitungan marjin kontribusi dan laporan laba operasi biaya
sebagau berikut:
Contribution margin ratio =
Dari rasio margin kontribusi 12% tersebut berarti bahwa unsur biaya tetap
kondisi impas (BEP). Untuk mengetahui jumlah penjualan impas maka dapat
PxQ =(vxQ)+F+N
Q = 927,63
Y =
( )/
. . .
Y =
( . . . . . . )/ . . .
. . .
Y =
. . / . . .
. . .
Y =
,
Y = Rp. 1.225.979.081
Titik impas (break even point) tahun 2016 perusahaan tercapai pada
saat unit yang dijual sudah mencapai 927,63 unit dengan total penjualan
memperoleh laba. Karena total laba bersih yang didapat pada tahun
yang baik adalah margin pengaman yang mempunyai tingkat dan rasio yang
tinggi. Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran kasar risiko yang
= Rp 10.721.074.799
mencapai titik impas. Dengan kata lain penurunan penjualan yang masih
safety merupakan jarak antara titik impas dengan volume penjualan yang
diharapkan.
produk. Semakin besar tingkat DOL maka semakin besar pula pengaruh
47
. . . .
Operating leverage = = 1,11
. . . .
%. Biaya tetap per tahun menjadi Rp. 155.736.000 dan biaya variabel per unit
Contribution margin ratio =
dan per unitnya Rp. 295.905. Dengan total laba bersih tahun 2017 Rp.
2.795.385.859.
kenaikan 15% penjualan adalah 9.973 unit dri sebelumnya 9.040 unit.
Analisis Break Even Point untuk tahun 2017 dapat dihitung sebagai
berikut.
PxQ =(vxQ)+F+N
Q = 526,30 unit
Y =
( )/
49
. . .
Y=
( . . . . . . )/ . . .
. . .
Y=
. . / . . .
. . .
Y =
,
Y = Rp. 725.061.688
3. Margin of Safety
= Rp. 13.014.050.274
. . . .
Operating Leverage = = 1,05
. . . .
50
1. Laba Rugi
Contoh laporan laba-rugi CV. Aditya Pratama tahun 2016 sebagai berikut:
Beban
Beban Angkut Pembelian Rp4.935.000
Beban Pengiriman Rp145.343.365
Beban Perlengkapan Rp3.545.000
Beban Penyusutan Kendaraan Rp1.445.000
Beban Gaji Karyawan Rp151.200.000
Beban Tunjangan Hari Raya Rp12.600.000
Beban Listrik, Telkom Rp16.948.036
Beban Lain Lain Rp8.217.631
Total Beban Rp344.234.032
2. Neraca
NERACA
CV. ADITYA PRATAMA
31 DESEMBER 2016
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas Rp1.605.901.414
Perlengkapan Rp96.545.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp1.702.446.414
Aktiva Tetap
Kendaraan Rp138.720.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp(1.445.000)
Jumlah Aktiva Tetap Rp137.275.000
Total Aktiva Rp1.839 .721.414
Passiva
4. Perencanaan laba merupakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja
BAB VI
A. Simpulan
bisa mengetahui berapa banyak produk yang dijual untuk mencapai laba
yang diharapkan.
B. Saran
53
54
memperhatikan biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan. Biaya harus
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Nurhanif Alimuddin. 2016. Analisis Perencanaan Laba Pada Pabrik Trafo
PT ABC Di Makassar.
Atika Pelawiten. 2014. Analisis Cost Volume Profit Untuk Perencanaan Laba
Pada UD Gladys Bakery.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Jakarta: Mitra
Kencana Media.
Carter, William K. 2009. Cost Accounting; Akuntansi Biaya, Buku satu, edisi
empat belas, Alih Bahasa: Krista Dkk, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Garison, Ray H., Eric W. Norren, Peter C. Brewer. 2000. Akuntansi Manajemen
:Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Gilang Mifta Fariz. 2013. Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu
Evaluasi Pencapaian Laba Pada Hotel Grasia Semarang
Tri Yohana Wati. 2017. Analisis Penerapan CVP (Cost Volume Profit) Untuk
Perencanaan Laba Pada UD Tidar Kediri.