Dosen Pengampu
KELOMPOK 12
FAKULTAS TEKNIK
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunianya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penggunaan Integral Tentu”. Adapun tujuan penulisan
makalah matematika dasar ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Matematika
Dasar semester 1 tahun ajaran 2023/2024. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah banyak
menerima bantuan baik berupa moril dan materi selama proses pembuatan makalah matematika
dasar ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
2.2. Menentukan Volume Benda Putar Yang Dibatasi Kurva Dengan Integral.......................6
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................21
3.2. Saran..................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Integral adalah salah satu cabang ilmu kalkulus. Secara umum, integral mengukur jumlah
atau akumulasi dari sesuatu dalam suatu domain tertentu. Maka dari itu, pengertian nilai integral
mencakup luas di bawah kurva fungsi pada interval tertentu.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa penggunaan dari integral diantaranya yaitu menghitung luas daerah yang dibatasi
oleh beberapa kurva, menghitung volume benda putar, dan menghitung panjang lintasan suatu
kurva.
Cara Menentukan Luas Daerah Menggunakan Integral sebenarnya dibagi menjadi dua secara
garis besarnya yaitu luas daerah dengan batas ada di sumbu X dan luas daerah yang batasnya ada
pada sumbu Y. Kemudian untuk masing-masing baik batas di sumbu X maupun sumbu Y dibagi
lagi menjadi beberapa bagian. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak materinya langsung pada
penjabaran berikut ini.
Untuk daerah yang dibatasi oleh satu kurva memiliki dua tipe luas yaitu luas dengan
daerah di atas sumbu X dan daerah berada di bawah sumbu X seperti gambar berikut ini :
*) Luas Daerah R di atas sumbu X yang dibatasi oleh kurva y=f (x ) , sumbu X, garis x = a dan
garis x = b, dengan f ( x ) ≥ 0 pada interval [a,b], dapat dihitung dengan rumus integral :
b
Luas R = ∫ f ( x ) dx
a
v
*) Luas Daerah S di atas sumbu X yang dibatasi oleh kurva y=g (x) , sumbu X, garis x = c dan
garis x = d, dengan g ( x ) ≤ 0 pada interval [c,d], dapat dihitung dengan rumus integral :
b
Luas S = −∫ g ( x ) dx
a
Catatan : Kenapa luas daerah di bawah sumbu X diberi tanda negatif? karena nilai fungsi di
bawah sumbu X negatif padahal luasan suatu daerah selalu bernilai positif sehingga diberi atau
dikalikan negatif agar bernilai positif.
Contoh Soal:
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=4 x−x 2 , x=1 , x=3 , dan sumbu X
Penyelesaian:
3
Luas Arsiran = ∫ f ( x ) dx
1
= ∫ ( 4 x−x ) dx
2
[ 2 1 3 3
= 2x − x
3 1 ]
[ 2 1 3 2
][
1 3
= 2.3 − 3 − 2.1 − 1
3 3 ]
= [ 18−9 ] − 2−[ ]1
3
1
=7
3
vi
1
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 7 satuan luas
3
vii
Luas Daerah dibatasi Dua Kurva pada sumbu X
Untuk luas daerah yang terletak di antara dua kurva dengan batas ada di sumbu X bisa
dilihat gambar berikut ini.
Daerah U terletak antara dua kurva (dibatasi oleh dua kurva) yaitu kurva fungsi
y =f ( x ) dan y =g( x) dengan batasan pada sumbu X yaitu terletak pada interval [a,b] secara
1 2
umum dapat dihitung dengan MENGURANGKAN KURVA ATAS dan KURVA BAWAH
dimanapun letak kurva tersebut. Sehingga luas daerah U dapat dihitung dengan rumus :
b b
Contoh Soal:
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=x 2−2 x dan y=6 x−x 2
Penyelesaian:
y 1= y 2
2 2
x −2 x=6 x−x
2
2 x −8 x=0
viii
2 x (x−4)=0
ix
*) Menentukan luas daerah arsiran :
Daerah arsiran dibatasi oleh dua kurva yaitu y=x 2−2 x dan y=6 x−x 2
4
Luas Arsiran = ∫ ¿ ¿
0
= ∫ ( 2 x −8 x ) dx
2
= [ 2 3
3 ]
x −4 x 2 4
0
1
= 21
3
1
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 21 satuan luas
3
Contoh Soal:
x
Penyelesaian:
k 1
Rumus dasar yang digunakan: ∫ k ( ax+ b ) dx= ( ax +b )n +1+ c .
n
a n+1
*) Menghitung Luas
4
Luas Arsiran = ∫ √ 4− y dy
1
[ ]
3
−2
= ( 4− y ) 2 4
3 1
[ ][ ]
3 3
−2 −2
= ( 4−4 ) 2 − ( 4−1 ) 2
3 3
[ ]
3
−2 2
= [ 0 ]− (3)
3
= [ 0 ]− [ −2
3
3 √3
]
= [ 0 ] − [−2 √ 3 ]
= 2 √3
2.2. Menentukan Volume Benda Putar Yang Dibatasi Kurva Dengan Integral
Salah satu penggunaan integral selain menghitung luas daerah juga digunakan untuk menghitung
volume benda putar. Volume benda putar disini maksudnya suatu daerah yang dibatasi oleh
beberapa kurva kemudian diputar terhadap suatu garis tertentu yang biasanya diputar
mengelilingi sumbu X atau sumbu Y dengan satu putaran penuh yaitu 360 ° . daerah tersebut
tidak hanya diputar terhadap sumbu X atau sumbu Y saja, akan tetapi bisa diputar terhadap garis
lain.
Volume Benda Putar Menggunakan Integral secara umum menggunakan dua metode
dalam perhitungannya yaitu metode cakram dan metode kulit tabung. Untuk metode cakram
xi
memiliki ciri arah putaran sesuai dengan batasan integralnya, misalkan jika daerah diputar
terhadap sumbu X maka batasannya juga ada pada sumbu X. Sedangkan metode kulit tabung
dalam volume benda putar memiliki ciri arah putaran berbeda dengan batasan integralnya,
misalkan daerah diputar terhadap sumbu Y tetapi batasnya ada di sumbu X. Seperti luas suatu
daerah, volume benda putar juga ada yang dibatasi satu kurva saja dan ada dibatasi dua kurva.
Metode Cakram
Volume Benda Putar Mengelilingi Sumbu X
Volume benda putar yang terjadi dari daerah yang dibatasi oleh
y=f (x ), sumbu X , garis x=a , dan garis x=b diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 ° ,
volumenya adalah
b b
Volume = π ∫ y dx=π ∫ [ f ( x ) ] dx
2 2
a a
Contoh Soal
Tentukan volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh kurva y=x ,
sumbu X, dan garis x=3 diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 °.
xii
xiii
Penyelesaian:
b
Volume= π ∫ [ f ( x ) ] dx
2
= π ∫ [ ( x ) ] dx
2
=π [ ]
1 33
3
x
0
=π ([ ] [ ])
1 3
3
1
.3 − . 03
3
= π ( [ 9 ] −[0 ] )
= 9π
Jika daerah yang dibatasi oleh x=f ( y ), sumbuY , garis y=a , dan garis y=b diputar mengelilingi
sumbu Y sejauh 360 ° , volume benda putarnya adalah
b b
Volume = π ∫ x dy=π ∫ [ f ( y ) ] dy
2 2
a a
xiv
xv
Contoh Soal:
Penyelesaian
b
Volume= π ∫ [ f ( y ) ] dy
2
5
2
= π ∫ [ √ ( y ) ] dy
2
= π ∫ ydy
2
=π [ ]
1 25
2
y
2
=π ([ ] [ ])
1 2
2
1
.5 − .22
2
21
= π
2
21
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah π satuan volume.
2
xvi
Volume Benda Putar dibatasi Dua Kurva
Dimisalkan T adalah daerah tertutup yang dibatasi oleh kurva-kurva y 1=f ( x ) dan y 2=g( x)
dengan ¿ f ( x )∨≥∨g ( x )∨¿ pada interval a ≤ x ≤ b . Daerah yang terbentuk diputar mengelilingi
sumbu X sejauh 360 ° sehingga terbentuk suatu benda putar yang tengahnya kosong. Perhatikan
gambar di atas. Volume benda yang terbentuk dari daerah yang dibatasi oleh kurva
y =f ( x ) , y =g(x ), garis x = a dan = b adalah
1 2
b b
Volume = π ∫ ( y 1 ) −¿( y 2 ) dx =π ∫ [ f ( x ) ] −[ g ( x ) ] dx ¿
2 2 2 2
a a
Contoh Soal
Tentukan volume benda putar yang terjadi, jika daerah yang dibatasi oleh kurva
2 diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 °
y=6 x −x dan y=x
Penyelesaian:
y 1= y 2
2
x=6 x−x
2
x −5 x=0
xvii
x (x−5)=0
Sehingga gambarnya
Volume= π ∫ [ f ( x ) ] −[ g ( x ) ] dx
2 2
5
22
= π ∫ [ 6 x−x ] − [ x ] dx
2
= π ∫ ( x −12 x +35 x ) dx
4 3 2
=π [ 1 5
5
35
x −3 x 4 + x 3 5
3 0 ]
1
= 208 π
3
1
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 208 π satuan volume
3
xviii
Dimisalkan U adalah daerah tertutup yang dibatasi oleh kurva-kurva x 1=f ( y ) dan x 2=g( y )
dengan ¿ f ( y ) ∨≥∨g ( y )∨¿ pada interval a ≤ x ≤ b. Daerah yang terbentuk diputar mengelilingi
sumbu Y sejauh 360 ° sehingga terbentuk suatu benda putar yang tengahnya kosong. Perhatikan
gambar di atas. Volume benda yang terbentuk adalah
b b
Volume = π ∫ ( x 1) −¿ ( x 2) dy=π ∫ [ f ( y ) ] −[ g ( y ) ] dy ¿
2 2 2 2
a a
Catatan: Cara mengurangkannya yaitu kurva terjauh dikurangkan kurva terdekat terhadap sumbu
putar.
Contoh Soal
Penyelesaian:
Fungsi
y=x → x 1=√ y
2
Fungsi y=3 x 2 → x 2=
√ 1
3
y
Volume= π ∫ [ f ( y ) ] −[ g ( y ) ] dy
2 2
xix
[√ ]
3 2
1
= π∫ [ √ y ] −
2
y dy
0 3
3
1
= π ∫ ( y− y)dy
0 3
3
2
= π∫ ydy
0 3
=π [ ]
2 2 3
6
y
0
=π [ ]
1 2 3
3
y
0
=π ([ ] [ ])
1 2
3
1 2
.3 − .0
3
= π ( [ 3 ] −[ 0 ] )
= 3π
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 3 π satuan volume.
Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y=f ( x ) , x=a , x=b , dan sumbu X diputar terhadap
sumbu Y sejauh 360 ° adalah
xx
b b
Volume = 2 π ∫ xydx=2 π ∫ xf ( x ) dx
a a
Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva x=f ( y ) , y=a , y=b , dan sumbuY diputar terhadap
sumbu Y sejauh 360 ° adalah
b b
Catatan: Metode kulit tabung ini kita pakai apabila kita kesulitan dalam mengubah bentuk fungsi
y=f ( x ) menjadi x=f ( y ) atau sebaliknya
Contoh Soal
xxi
Penyelesaian:
Karena diputar mengelilingi sumbu Y, dengan metode cakram seharusnya batasnya ada pada
sumbu Y dan fungsi kita ubah menjadi bentuk x=f (x) . Hanya saja fungsi dari kurvanya
3 yang akan sangat sulit bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk x=f ( y ),
y=− x + 4 x
dalam hal ini metode cakram sulit kita terapkan untuk menghitung volume benda putarnya.
Sehingga yang termudah kita gunakan metode kulit tabung.
b
Volume= 2 π ∫ xydx
a
= 2 π ∫ x (−x +4 x)dx
3
= 2 π ∫ (−x +4 x )dx
4 2
= 2π [−1 5 4 3 1
5
x + x
3 0 ]
= 2π ([ −1 5 4 3
5
1+ 1 −
3 5 ][
−1 5 4 3
0+ 0
3 ])
= 2π ([ −1 4
+ −0
5 3 ] [ ])
= 2π (−3 + )
20
15 15
= 2π ( )
17
15
34 4
= π =2 π
15 15
4
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 2 π satuan volume
15
Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y=f ( x ) , y=g ( x ) , x =a , x=b , dan sumbu X
diputar terhadap sumbu Y sejauh 360 ° dengan ¿ f (x)∨≥∨g ( x )∨¿ adalah
xxii
b b
Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y=f ( x ) , y=g ( x ) , x =a , x=b , dan sumbu X
diputar terhadap sumbu Y sejauh 360 ° dengan ¿ f (x)∨≥∨g ( x )∨¿ adalah
b b
Contoh Soal:
Penyelesaian:
b
2
1 2
= 2 π ∫ x [ x− x ]dx
0 3
2
2 1 3
= 2 π ∫ (x − x )dx
0 3
= 2π [1 3 1 4 2
3
x− x
12 0 ]
= 2π ([ 1 3 1 4
3
1
][
1
2 − 2 − 03− 0 4
12 3 12 ])
xxiii
= 2π ([ ] [ ])
8 4
− −0
3 3
= 2π ([ ])
4
3
8 2
= π=2 π
3 3
2
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 2 π satuan volume
3
Menentukan Panjang Kurva dengan Integral maksudnya kita akan menghitung panjang suatu
kurva pada batas interval tertentu dari kurva yang nampak.
Panjang kurva y=f ( x ) dari titik A(a,c) ke titik B(b,d) dapat dihitung dengan rumus:
√
b
Panjang kurva AB = ∫ 1+
a
( )
dy 2
dx
dx
xxiv
√
d
Panjang kurva AB = ∫ 1+
c
( ) dx 2
dy
dy
Contoh Soal
1.) Tentukan Panjang kurva y=3 x dari titik A(0,0) ke titik B(2,6)
Penyelesaian:
dy
*) Tentukan Turunan : y=3 x → =3
dx
√
b
Panjang Kurva= ∫ 1+
a
( )
dy 2
dx
dx
= ∫ √ 1+(3) dx
2
= ∫ √ 1+9 dx
0
= ∫ √ 10 dx
0
2
= [ √ 10 x ]
0
= [ √ 10.2 ] −[ √ 10 .0 ]
= [ 2 √ 10 ] −[ 0 ]
= 2 √ 10
1 dx 1
*) Tentukan Turunan : y=3 x → x= y→ =
3 dy 3
xxv
*) Menentukan Panjang kurva
√( )
b
dx 2
Panjang Kurva= ∫ + 1dy
a dy
∫ √( )
6
1 2
= + 1dy
0 3
√
6
1
=∫ + 1 dy
0 9
∫√
6
1+ 9
= + 1dy
0 9
∫√
6
10
= dy
0 9
6
1
=∫ √10 dy
0 3
= [ 1
3 ]
√10 y 6
0
= [ 1
3 ][
1
√10 ..6 − √10 .0
3 ]
= [ 2 √ 10 ] −[ 0 ]
= 2 √ 10
Cara menghitung panjang kurva (berupa lintasan) jika fungsi x=f ( t ) dan y=g(t) dengan berjalan
selama a ≤ t ≤ b
√(
b
Panjang Kurva = ∫
a dt)( )
dx 2 dy 2
+
dt
dt
Contoh Soal
xxvi
Misalkan suatu partikel berjalan sepanjang suatu lintasan pada koordinat cartesius yang
3
8
memenuhi persamaan x = 3t dan y = t 2 , dengan t dalam menit. Tentukan Panjang lintasan yang
3
ditempuh oleh partikel tersebut adalah 1 menit dari titik asal
Penyelesaian:
*) Menentukan turunan masing-masing
dx
x=3 t → =3
dt
3 1 1
8 dy 8 3
y= t 2 → = . t 2 =4 t 2
3 dt 3 2
√(
b
Panjang Lintasan =∫
a dt)( )
dx 2 dy 2
+
dt
dt
√ ( )
1 1 2
= ∫ ( 3 )2 + 4 t 2 dt
0
= ∫ √9+16 t dt
0
1 1
= ∫ ( 9+16 t ) 2
dt
0
[ ]
3
1 2 1
= . ( 9+16 t ) 2
16 3 0
[ ]
3
1
= ( 9+16 t ) 2 1
24 0
[ ][ ]
3 3
1 1
= ( 9+16.1 )2 − ( 9+16.0 ) 2
24 24
[ ][ ]
3 3
1 1
= ( 25 ) 2 − ( 9)2
24 24
= [ 1
24
.125 −
][1
24
.27
]
xxvii
1
= (125−27 )
24
1
= (98)
24
98 49 1
= = =4
24 12 12
1
Jadi, panjang lintasan yang ditempuh oleh partikel tersebut selama 1 menit adalah 4 satuan panjang
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulannya, Integral adalah lawan dari proses differensiasi. Integral terbagi atas
beberapa jenis yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan
integral tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan, integral tak tentu tidak
memiliki batasan-batasan
Integral dikembangkan oleh ilmuwan seperti Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm
Leibniz pada akhir abad ke-17. Integral memiliki banyak aplikasi dalam fisika, matematika,
ekonomi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya, membantu dalam pemodelan dan analisis berbagai
fenomena yang melibatkan perubahan berkelanjutan.
xxviii
3.2. Saran
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.konsep-matematika.com/2016/03/menghitung-luas-daerah
menggunakan-integral.html?m=1
Purcell, Edwin J., dan Dale Verberg. (1987). Calculus with Analytic Geometry, ed 5. Terjemahan
Susila, I Nyoman, dkk. Kalkulus dan Geometri Analitis. Indonesia: Penerbit Erlangga. Purcell,
Edwin J., Dale Verberg., dan Steve Rigdon. (2007). Calculus, ed 9. Penerbit Pearson. Purcell,
Edwin J dan Varberg, Dale. 1990. KALKULUS dan Geometri Analitis. Jilid 1. Jakarta. Penerbit
Erlangga. e-paper.
xxix