Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MAKALAH KE-10

Penggunaan Integral Tentu

Dosen Pengampu

Dr. Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom.

Mega Silfia Dewy, M.Pd.T

KELOMPOK 12

Novi Novani Sinaga (7231402357)

Nadila Ramadani (5233351008)

Rifki Fali (5233151020)

Steven Eben Ezer Lase (5233151052)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunianya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penggunaan Integral Tentu”. Adapun tujuan penulisan
makalah matematika dasar ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Matematika
Dasar semester 1 tahun ajaran 2023/2024. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah banyak
menerima bantuan baik berupa moril dan materi selama proses pembuatan makalah matematika
dasar ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, November 2023

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3. Tujuan Makalah.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2

2.1. Menentukan Luas Daerah Yang Dibatasi Kurva Dengan Integral....................................2

2.2. Menentukan Volume Benda Putar Yang Dibatasi Kurva Dengan Integral.......................6

2.3. Panjang Kurva Dengan Integral........................................................................................17

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................21

3.1. Kesimpulan........................................................................................................................21

3.2. Saran..................................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Integral adalah sebuah konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam matematika.


Integral dan inversnya, diferensiasi, adalah operasi utama dalam kalkulus. Integral
dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam diferensiasi, yaitu matematikawan
harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.

Integral adalah salah satu cabang ilmu kalkulus. Secara umum, integral mengukur jumlah
atau akumulasi dari sesuatu dalam suatu domain tertentu. Maka dari itu, pengertian nilai integral
mencakup luas di bawah kurva fungsi pada interval tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dengan integral?
2. Apa yang dimaksud dengan volume benda putar yang dibatasi oleh kurva dengan
integral?
3. Apa yang dimaksud dengan panjang kurva dengan integral?

1.3 Tujuan Makalah


1. Agar pembaca dapat menentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dengan integral.
2. Agar pembaca dapat menentukan volume benda putar yang dibatasi oleh kurva dengan
initegral.
3. Agar pembaca dapat memahami panjang kurva dengan integral.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Menentukan Luas Daerah Yang Dibatasi Kurva Dengan Integral

Ada beberapa penggunaan dari integral diantaranya yaitu menghitung luas daerah yang dibatasi
oleh beberapa kurva, menghitung volume benda putar, dan menghitung panjang lintasan suatu
kurva.

Cara Menentukan Luas Daerah Menggunakan Integral sebenarnya dibagi menjadi dua secara
garis besarnya yaitu luas daerah dengan batas ada di sumbu X dan luas daerah yang batasnya ada
pada sumbu Y. Kemudian untuk masing-masing baik batas di sumbu X maupun sumbu Y dibagi
lagi menjadi beberapa bagian. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak materinya langsung pada
penjabaran berikut ini.

Luas Daerah dibatasi Satu Kurva pada sumbu X

Untuk daerah yang dibatasi oleh satu kurva memiliki dua tipe luas yaitu luas dengan
daerah di atas sumbu X dan daerah berada di bawah sumbu X seperti gambar berikut ini :

*) Luas Daerah R di atas sumbu X yang dibatasi oleh kurva y=f (x ) , sumbu X, garis x = a dan
garis x = b, dengan f ( x ) ≥ 0 pada interval [a,b], dapat dihitung dengan rumus integral :
b

Luas R = ∫ f ( x ) dx
a

v
*) Luas Daerah S di atas sumbu X yang dibatasi oleh kurva y=g (x) , sumbu X, garis x = c dan
garis x = d, dengan g ( x ) ≤ 0 pada interval [c,d], dapat dihitung dengan rumus integral :
b

Luas S = −∫ g ( x ) dx
a

Catatan : Kenapa luas daerah di bawah sumbu X diberi tanda negatif? karena nilai fungsi di
bawah sumbu X negatif padahal luasan suatu daerah selalu bernilai positif sehingga diberi atau
dikalikan negatif agar bernilai positif.

Contoh Soal:

Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=4 x−x 2 , x=1 , x=3 , dan sumbu X

Penyelesaian:
3

Luas Arsiran = ∫ f ( x ) dx
1

= ∫ ( 4 x−x ) dx
2

[ 2 1 3 3
= 2x − x
3 1 ]
[ 2 1 3 2
][
1 3
= 2.3 − 3 − 2.1 − 1
3 3 ]
= [ 18−9 ] − 2−[ ]1
3

1
=7
3

vi
1
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 7 satuan luas
3

vii
Luas Daerah dibatasi Dua Kurva pada sumbu X

Untuk luas daerah yang terletak di antara dua kurva dengan batas ada di sumbu X bisa
dilihat gambar berikut ini.

Daerah U terletak antara dua kurva (dibatasi oleh dua kurva) yaitu kurva fungsi
y =f ( x ) dan y =g( x) dengan batasan pada sumbu X yaitu terletak pada interval [a,b] secara
1 2

umum dapat dihitung dengan MENGURANGKAN KURVA ATAS dan KURVA BAWAH
dimanapun letak kurva tersebut. Sehingga luas daerah U dapat dihitung dengan rumus :
b b

Luas U = ∫ ( y 1− y 2 ) dx=∫ ( f ( x)−g ( x) )


a a

Contoh Soal:

Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=x 2−2 x dan y=6 x−x 2

Penyelesaian:

*) Menentukan titik potong kedua kurva :

y 1= y 2

2 2
x −2 x=6 x−x

2
2 x −8 x=0

viii
2 x (x−4)=0

x=0 Atau x=4

ix
*) Menentukan luas daerah arsiran :

Daerah arsiran dibatasi oleh dua kurva yaitu y=x 2−2 x dan y=6 x−x 2
4

Luas Arsiran = ∫ ¿ ¿
0

= ∫ ( 2 x −8 x ) dx
2

= [ 2 3
3 ]
x −4 x 2 4
0

1
= 21
3

1
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 21 satuan luas
3

Luas Daerah dengan Batas pada Sumbu Y


Rumus dan cara penghitungannya hampir sama dengan luas daerah dengan batas pada
sumbu X, hanya saja fungsinya harus diubah menjadi bentuk x=f ( y ). Sementara luas yang
dibatasi oleh dua kurva, caranya PENGURANGAN FUNGSI KURVA KANAN DAN FUNGSI
KURVA KIRI. Kesulitan dari luas daerah yang batasnya pada sumbu Y adalah dalam mengubah
fungsinya menjadi bentuk x=f ( y ). Sehingga kebanyakan soal dikerjakan dengan cara
menggunakan batas pada sumbu X.

Contoh Soal:

Tentukanlah luas daerah yang dibatasi oleh kurva


2, garis
f ( x)=4−x x=0 , dan di atas garis y=1 , di kuadran I
dengan batas yang kita gunakan ada pada sumbu Y.

x
Penyelesaian:

Fungsinya adalah y=4−x 2 → x=√ 4− y .

Batasnya adalah dari y=1 sampai y=4

k 1
Rumus dasar yang digunakan: ∫ k ( ax+ b ) dx= ( ax +b )n +1+ c .
n
a n+1

*) Menghitung Luas
4

Luas Arsiran = ∫ √ 4− y dy
1

[ ]
3
−2
= ( 4− y ) 2 4
3 1

[ ][ ]
3 3
−2 −2
= ( 4−4 ) 2 − ( 4−1 ) 2
3 3

[ ]
3
−2 2
= [ 0 ]− (3)
3

= [ 0 ]− [ −2
3
3 √3
]
= [ 0 ] − [−2 √ 3 ]

= 2 √3

Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 2 √ 3 satuan luas.

2.2. Menentukan Volume Benda Putar Yang Dibatasi Kurva Dengan Integral

Salah satu penggunaan integral selain menghitung luas daerah juga digunakan untuk menghitung
volume benda putar. Volume benda putar disini maksudnya suatu daerah yang dibatasi oleh
beberapa kurva kemudian diputar terhadap suatu garis tertentu yang biasanya diputar
mengelilingi sumbu X atau sumbu Y dengan satu putaran penuh yaitu 360 ° . daerah tersebut
tidak hanya diputar terhadap sumbu X atau sumbu Y saja, akan tetapi bisa diputar terhadap garis
lain.

Volume Benda Putar Menggunakan Integral secara umum menggunakan dua metode
dalam perhitungannya yaitu metode cakram dan metode kulit tabung. Untuk metode cakram

xi
memiliki ciri arah putaran sesuai dengan batasan integralnya, misalkan jika daerah diputar
terhadap sumbu X maka batasannya juga ada pada sumbu X. Sedangkan metode kulit tabung
dalam volume benda putar memiliki ciri arah putaran berbeda dengan batasan integralnya,
misalkan daerah diputar terhadap sumbu Y tetapi batasnya ada di sumbu X. Seperti luas suatu
daerah, volume benda putar juga ada yang dibatasi satu kurva saja dan ada dibatasi dua kurva.

Metode Cakram
Volume Benda Putar Mengelilingi Sumbu X

Perhatikan gambar berikut ini

Volume benda putar yang terjadi dari daerah yang dibatasi oleh
y=f (x ), sumbu X , garis x=a , dan garis x=b diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 ° ,
volumenya adalah
b b

Volume = π ∫ y dx=π ∫ [ f ( x ) ] dx
2 2

a a

Contoh Soal

Tentukan volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh kurva y=x ,
sumbu X, dan garis x=3 diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 °.

xii
xiii
Penyelesaian:
b

Volume= π ∫ [ f ( x ) ] dx
2

= π ∫ [ ( x ) ] dx
2

=π [ ]
1 33
3
x
0

=π ([ ] [ ])
1 3
3
1
.3 − . 03
3

= π ( [ 9 ] −[0 ] )

= 9π

Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 9 π satuan volume

Volume Benda Putar Mengelilingi Sumbu Y

Perhatikan gambar berikut ini.

Jika daerah yang dibatasi oleh x=f ( y ), sumbuY , garis y=a , dan garis y=b diputar mengelilingi
sumbu Y sejauh 360 ° , volume benda putarnya adalah
b b

Volume = π ∫ x dy=π ∫ [ f ( y ) ] dy
2 2

a a

xiv
xv
Contoh Soal:

Tentukan volume benda putar yang terjadi jika


daerah yang dibatasi oleh sumbu Y, kurva y=x 2,
garis y=5 diputar mengelilingi sumbu Y.

Penyelesaian
b

Volume= π ∫ [ f ( y ) ] dy
2

5
2
= π ∫ [ √ ( y ) ] dy
2

= π ∫ ydy
2

=π [ ]
1 25
2
y
2

=π ([ ] [ ])
1 2
2
1
.5 − .22
2

21
= π
2

21
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah π satuan volume.
2

xvi
Volume Benda Putar dibatasi Dua Kurva

*) Diputar terhadap sumbu x

Dimisalkan T adalah daerah tertutup yang dibatasi oleh kurva-kurva y 1=f ( x ) dan y 2=g( x)
dengan ¿ f ( x )∨≥∨g ( x )∨¿ pada interval a ≤ x ≤ b . Daerah yang terbentuk diputar mengelilingi
sumbu X sejauh 360 ° sehingga terbentuk suatu benda putar yang tengahnya kosong. Perhatikan
gambar di atas. Volume benda yang terbentuk dari daerah yang dibatasi oleh kurva
y =f ( x ) , y =g(x ), garis x = a dan = b adalah
1 2

b b

Volume = π ∫ ( y 1 ) −¿( y 2 ) dx =π ∫ [ f ( x ) ] −[ g ( x ) ] dx ¿
2 2 2 2

a a

Contoh Soal

Tentukan volume benda putar yang terjadi, jika daerah yang dibatasi oleh kurva
2 diputar mengelilingi sumbu X sejauh 360 °
y=6 x −x dan y=x

Penyelesaian:

*) Menentukan titik potong kedua kurva

y 1= y 2
2
x=6 x−x

2
x −5 x=0

xvii
x (x−5)=0

x=0 Atau x=5

Sehingga gambarnya

Volume= π ∫ [ f ( x ) ] −[ g ( x ) ] dx
2 2

5
22
= π ∫ [ 6 x−x ] − [ x ] dx
2

= π ∫ ( x −12 x +35 x ) dx
4 3 2

=π [ 1 5
5
35
x −3 x 4 + x 3 5
3 0 ]
1
= 208 π
3

1
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 208 π satuan volume
3

*) Diputar terhadap sumbu Y

xviii
Dimisalkan U adalah daerah tertutup yang dibatasi oleh kurva-kurva x 1=f ( y ) dan x 2=g( y )
dengan ¿ f ( y ) ∨≥∨g ( y )∨¿ pada interval a ≤ x ≤ b. Daerah yang terbentuk diputar mengelilingi
sumbu Y sejauh 360 ° sehingga terbentuk suatu benda putar yang tengahnya kosong. Perhatikan
gambar di atas. Volume benda yang terbentuk adalah
b b

Volume = π ∫ ( x 1) −¿ ( x 2) dy=π ∫ [ f ( y ) ] −[ g ( y ) ] dy ¿
2 2 2 2

a a

Catatan: Cara mengurangkannya yaitu kurva terjauh dikurangkan kurva terdekat terhadap sumbu
putar.

Contoh Soal

Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang


dibatasi oleh kurva y=x 2 , y=3 x 2 , dan y=3 di kuadran
pertama diputar mengelilingi sumbu Y sejauh 360 °

Penyelesaian:

*) Ubah fungsi menjadi x=f ( y )

Fungsi
y=x → x 1=√ y
2

Fungsi y=3 x 2 → x 2=
√ 1
3
y

Volume= π ∫ [ f ( y ) ] −[ g ( y ) ] dy
2 2

xix
[√ ]
3 2
1
= π∫ [ √ y ] −
2
y dy
0 3
3
1
= π ∫ ( y− y)dy
0 3
3
2
= π∫ ydy
0 3

=π [ ]
2 2 3
6
y
0

=π [ ]
1 2 3
3
y
0

=π ([ ] [ ])
1 2
3
1 2
.3 − .0
3

= π ( [ 3 ] −[ 0 ] )
= 3π
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 3 π satuan volume.

Metode Kulit Tabung


Volume benda putar mengelilingi sumbu X dan Y

*) Mengelilingi sumbu Y dan batas di sumbu X

Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y=f ( x ) , x=a , x=b , dan sumbu X diputar terhadap
sumbu Y sejauh 360 ° adalah

xx
b b

Volume = 2 π ∫ xydx=2 π ∫ xf ( x ) dx
a a

*) Mengelilingi sumbu X dan batas di sumbu Y

Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva x=f ( y ) , y=a , y=b , dan sumbuY diputar terhadap
sumbu Y sejauh 360 ° adalah
b b

Volume = 2 π ∫ xydx=2 π ∫ f ( y ) ydy


a a

Catatan: Metode kulit tabung ini kita pakai apabila kita kesulitan dalam mengubah bentuk fungsi
y=f ( x ) menjadi x=f ( y ) atau sebaliknya

Contoh Soal

Tentukan volume benda putar yang dibatasi oleh kurva


3 dan sumbu X yang diputar mengelilingi
y=− x + 4 x , x=0 , x=1 ,
sumbu Y sejauh 360 °

xxi
Penyelesaian:

Karena diputar mengelilingi sumbu Y, dengan metode cakram seharusnya batasnya ada pada

sumbu Y dan fungsi kita ubah menjadi bentuk x=f (x) . Hanya saja fungsi dari kurvanya
3 yang akan sangat sulit bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk x=f ( y ),
y=− x + 4 x
dalam hal ini metode cakram sulit kita terapkan untuk menghitung volume benda putarnya.
Sehingga yang termudah kita gunakan metode kulit tabung.
b

Volume= 2 π ∫ xydx
a

= 2 π ∫ x (−x +4 x)dx
3

= 2 π ∫ (−x +4 x )dx
4 2

= 2π [−1 5 4 3 1
5
x + x
3 0 ]
= 2π ([ −1 5 4 3
5
1+ 1 −
3 5 ][
−1 5 4 3
0+ 0
3 ])
= 2π ([ −1 4
+ −0
5 3 ] [ ])
= 2π (−3 + )
20
15 15

= 2π ( )
17
15
34 4
= π =2 π
15 15
4
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 2 π satuan volume
15

Volume Benda Putar dibatasi dua kurva Metode Kulit Tabung

*) Mengelilingi sumbu Y dan batas di sumbu X

Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y=f ( x ) , y=g ( x ) , x =a , x=b , dan sumbu X
diputar terhadap sumbu Y sejauh 360 ° dengan ¿ f (x)∨≥∨g ( x )∨¿ adalah

xxii
b b

Volume = 2 π ∫ xydx=2 π ∫ x [f ( x ) −g (x)]dx


a a

*) Mengelilingi sumbu X dan batas di sumbu Y

Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y=f ( x ) , y=g ( x ) , x =a , x=b , dan sumbu X
diputar terhadap sumbu Y sejauh 360 ° dengan ¿ f (x)∨≥∨g ( x )∨¿ adalah
b b

Volume = 2 π ∫ xydy =2 π ∫ [ f ( x )−g (x)] ydy


a a

Contoh Soal:

Tentukan volume benda putar yang dibatasi


1 2
oleh kurva y= x , y=x , x=0 , x=2 , dan
3
sumbu X yang diputar mengelilingi sumbu Y
sejauh 360 °

Penyelesaian:
b

Volume= 2 π ∫ x [f ( x )−g(x )]dx


a

2
1 2
= 2 π ∫ x [ x− x ]dx
0 3
2
2 1 3
= 2 π ∫ (x − x )dx
0 3

= 2π [1 3 1 4 2
3
x− x
12 0 ]
= 2π ([ 1 3 1 4
3
1
][
1
2 − 2 − 03− 0 4
12 3 12 ])
xxiii
= 2π ([ ] [ ])
8 4
− −0
3 3

= 2π ([ ])
4
3

8 2
= π=2 π
3 3

2
Jadi, volume benda putar yang terbentuk adalah 2 π satuan volume
3

2.3. Panjang Kurva Dengan Integral

Menentukan Panjang Kurva dengan Integral maksudnya kita akan menghitung panjang suatu
kurva pada batas interval tertentu dari kurva yang nampak.

Rumus Menentukan Panjang Kurva dengan Integral

Perhatikan gambar kurva berikut ini

Panjang kurva y=f ( x ) dari titik A(a,c) ke titik B(b,d) dapat dihitung dengan rumus:

*) Berdasarkan batasan sumbu X


b
Panjang kurva AB = ∫ 1+
a
( )
dy 2
dx
dx

*) Berdasarkan Batasan sumbu Y

xxiv

d
Panjang kurva AB = ∫ 1+
c
( ) dx 2
dy
dy

Contoh Soal

1.) Tentukan Panjang kurva y=3 x dari titik A(0,0) ke titik B(2,6)

Penyelesaian:

*) Cara 1 : Berdasarkan sumbu X, dari x = 0 sampai x = 2.

dy
*) Tentukan Turunan : y=3 x → =3
dx

*) Menentukan Panjang kurva


b
Panjang Kurva= ∫ 1+
a
( )
dy 2
dx
dx

= ∫ √ 1+(3) dx
2

= ∫ √ 1+9 dx
0

= ∫ √ 10 dx
0

2
= [ √ 10 x ]
0

= [ √ 10.2 ] −[ √ 10 .0 ]

= [ 2 √ 10 ] −[ 0 ]

= 2 √ 10

Jadi, Panjang busurnya adalah 2 √ 10 satuan Panjang

*) Cara 2 : Berdasarkan sumbu Y, dari y = 0 sampai y = 6.

1 dx 1
*) Tentukan Turunan : y=3 x → x= y→ =
3 dy 3

xxv
*) Menentukan Panjang kurva

√( )
b
dx 2
Panjang Kurva= ∫ + 1dy
a dy

∫ √( )
6
1 2
= + 1dy
0 3


6
1
=∫ + 1 dy
0 9

∫√
6
1+ 9
= + 1dy
0 9

∫√
6
10
= dy
0 9
6
1
=∫ √10 dy
0 3

= [ 1
3 ]
√10 y 6
0

= [ 1
3 ][
1
√10 ..6 − √10 .0
3 ]
= [ 2 √ 10 ] −[ 0 ]

= 2 √ 10

Jadi, Panjang busurnya adalah 2 √ 10 satuan Panjang

Rumus Menentukan Panjang Kurva yang Berkaitan dengan Fungsi Lain

Cara menghitung panjang kurva (berupa lintasan) jika fungsi x=f ( t ) dan y=g(t) dengan berjalan
selama a ≤ t ≤ b

√(
b
Panjang Kurva = ∫
a dt)( )
dx 2 dy 2
+
dt
dt

Contoh Soal

xxvi
Misalkan suatu partikel berjalan sepanjang suatu lintasan pada koordinat cartesius yang
3
8
memenuhi persamaan x = 3t dan y = t 2 , dengan t dalam menit. Tentukan Panjang lintasan yang
3
ditempuh oleh partikel tersebut adalah 1 menit dari titik asal

Penyelesaian:
*) Menentukan turunan masing-masing
dx
x=3 t → =3
dt
3 1 1
8 dy 8 3
y= t 2 → = . t 2 =4 t 2
3 dt 3 2

*) Menentukan Panjang lintasan partikel

√(
b
Panjang Lintasan =∫
a dt)( )
dx 2 dy 2
+
dt
dt

√ ( )
1 1 2
= ∫ ( 3 )2 + 4 t 2 dt
0

= ∫ √9+16 t dt
0

1 1
= ∫ ( 9+16 t ) 2
dt
0

[ ]
3
1 2 1
= . ( 9+16 t ) 2
16 3 0

[ ]
3
1
= ( 9+16 t ) 2 1
24 0

[ ][ ]
3 3
1 1
= ( 9+16.1 )2 − ( 9+16.0 ) 2
24 24

[ ][ ]
3 3
1 1
= ( 25 ) 2 − ( 9)2
24 24

= [ 1
24
.125 −
][1
24
.27
]
xxvii
1
= (125−27 )
24
1
= (98)
24
98 49 1
= = =4
24 12 12
1
Jadi, panjang lintasan yang ditempuh oleh partikel tersebut selama 1 menit adalah 4 satuan panjang
12

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulannya, Integral adalah lawan dari proses differensiasi. Integral terbagi atas
beberapa jenis yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan
integral tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan, integral tak tentu tidak
memiliki batasan-batasan

Integral dikembangkan oleh ilmuwan seperti Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm
Leibniz pada akhir abad ke-17. Integral memiliki banyak aplikasi dalam fisika, matematika,
ekonomi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya, membantu dalam pemodelan dan analisis berbagai
fenomena yang melibatkan perubahan berkelanjutan.

xxviii
3.2. Saran

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan
pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.konsep-matematika.com/2016/03/menghitung-luas-daerah
menggunakan-integral.html?m=1

Purcell, Edwin J., dan Dale Verberg. (1987). Calculus with Analytic Geometry, ed 5. Terjemahan
Susila, I Nyoman, dkk. Kalkulus dan Geometri Analitis. Indonesia: Penerbit Erlangga. Purcell,
Edwin J., Dale Verberg., dan Steve Rigdon. (2007). Calculus, ed 9. Penerbit Pearson. Purcell,
Edwin J dan Varberg, Dale. 1990. KALKULUS dan Geometri Analitis. Jilid 1. Jakarta. Penerbit
Erlangga. e-paper.

xxix

Anda mungkin juga menyukai