Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

KALKULUS INTEGRAL
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kalkulus integral

Dosen pengampuh :

Oleh
Wirda Silvia Rambe : 4193550023
Martin Hans R. Simare Mare : 4193550012
MHD.Husairi : 4193550016
Muhammad Fachrezzy : 4193550017
Sapri Suhendri Tinambunen : 4193550020

JURUSAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Ynag Mhaha Esa atas kuasa dan rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan buku kritisi ini. Penulis berterimakasih kepada
dosen yang relevan yang telah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis meminta maaaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Penulis meminta maaf jika
kesalahan dan mengharapkan kritika dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya penulis mengucapkan trimakasih semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 10 Maret 2020


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
BAB II RINGKASAN
1. Pebedaan dan kesamaan tiga buku buku
2. Kekurangan dan kelebihan ketiga buku
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS BUKU

BUKU I

Judul Buku : Buku Ajar Kalkulus Integral


Penulis : Tim Dosen
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit :2020
Edisi :-
Jumlah halaman :229 halaman

Judul Buku
: Kalkulus integral dan aplikasinya
Pnulis
: Didi Budi Nugroho
Penerbit
: Graha ilmu
Kota Terbit
: Yogyakarta
Tahun Terbit
: 2012
Edisi :pertama
Jumlah halaman :168 halaman

BUKU II
Judul Buku
: Kalkulus integral
Penulis
: Tim Dosen
Penerbit
: Universitas Negeri Medan
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit :2019
Edisi :-
Jumlah halaman :30 halaman

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Integral merupakan bentuk operasi pada matematika yang menjadi kebalikan atau disebut
invers dari operasi trunan dan limit dari jumlah atapun satuan luas daerah tertentu.
Berdasarkan pengertian otu ada dua hal yang di lakukan dalam integral hingga dikategorikan
menjadi dua jenis integral yaitu integral sebagai invers/ kebalikan dari turunan disebut
integral tak tentu. Kedua integral sebagai limit dari jumlah ataupun satuan luas daerah
tertentu yang disebut integral tentu.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana muatan dan variasi dalam buku yang dikritik?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan masing-masing buku?
3. Buku mana yang mudah di pahami?

3 . TUJUAN
Mengkritisi /membandingkan satu topik (yang sama) materi kuliah kalkulus integral dalam
dua buku yang berbeda
BAB II
RINGKASAN
BUKU I
Luas daerah yang dibatasi sebuah kurva
Misalkan y=f(x) merupakan persamaan kurva yang membatasi daerah pada bidang datar -xy,
f kontinu serta f(x)
≥ 0 , ∀ × ∈ [ a , b ] . Luas daerah yang dibatasikurva y=f ( x ) , garis x=a , x=b dan y =0 , dapat ditentukan dengan
:
b
L(R)=∫ f ( x ) ∨dx
a

Contoh 1
Tentukan luas daerah R yang dibatasi kurva y= 2x2 – 8, garis x=-1, x=3 dan sumbu -x.
Perhatikan gambar 1 berikut.
3
2
L=∫ (2 x ¿−8)¿
−1
2 3
¿ ∫ (2 x ¿−8) dx+∫ (2 x2 ¿−8)¿ ¿
2

−1 2

3 3
¿ ¿ x3-8x¿2−1 +[
x -8x¿3−1
2
32 22 −18 32
= ( )+( )-( )-(- )
3 3 3 3
54 14
= +
3 3
68
= satuan luas
3
Misalkan fungsi  kontinu pada [a,b]. Luas yang dibatasi oleh kurva y= (x) dan sumbu-x,
garis x=a dan garis x=b adalah:
b
L=∫ ( x )∨dx
a

Contoh 2
Tentukan luas daerah yang dibatasinoleh kurva (x) = 1+√ x, sumbu -x, garis x=0 dan garis
x=4.

Penyelesain : L= ∫ ( 1+ √ x ) dx
0

2 3∕2 4
= [ x+ x ¿0
3
16
=(4+ )
3
28
= satuan luas
3

Luas daerah yang dibatasi dua kurva


Jika  dan g dua fungsi yang kontinui dan jika (x)≥ g(x), ∀ x∈[a,b] maka luas daerah S yang
terbatas diatas oleh y=g(x) serta dibatasi dikiri oleh garis x=a dan dibatasi dikanan oleh garis
x=b dinyatakan dengan L, yaitu;
b

L=∫ ( f ( x )−g ( x ) ) dx
a

Gambar 7
b
Perlu untuk diperhatikan bahwa rumus L =∫ ( f ( x )−g ( x ) ) dx hanya tergantung pada
a
kekontinuan f dan g, serta asumsi bahwa g(x) ≤ f(x), ∀x∈[a,b]. Grafik f dan g
dapatmditempatkan sebarang dengan berpatokan pada sumbu x.
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh y=√ x , y = -x+6
Contoh 1
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh y=√ x , y=-x+6, dan garis y=1 dan sketsa grafiknya.

Titik perpotongan antara kurva y=√ x dengan garis y=-x +6 adalah titik (4,2). Perpotongan
kurva y =√ x , dan garis y= -x+6 dengan garis y=1 adalah titik (1,1) dan titik (5,1)
Batas atas daerah yang dimaksud dua bagian yaitu y=√ x , bila saat 1 ≤ x ≤ 4 dan y= -x+6, bila
saat 4 ≤ x ≤5. Sehingga daerah perlu dibagi menjadi dua bagian R1 dan R2.

Dengan demikian luas daerah yang


dimaksud adalah L=L (R1 )+ L (R2 )=
13
6

Luas Dalam Koordinat Polar


Luas daerah dibatasi oleh lengkung p=f(θ)dan radius vector α ≤ θ ≤ β, diberikan oleh
β
1

∫ ρ2 θ

A= d

Contoh
Tentukan luas yang dibatasi ρ2=α ❑ cos 3θ

Penyelesaian:
π/6
1
A= 6. ∫ ρ2 dθ
2 0
π/6
1 2 2
= 6. ∫ α cos 3 θ dθ
2 0
π /6 ❑
2 1 +1
= 3a ∫ cos 6 θ ¿ dθ ¿
0 2 2
1
= π a2
4
Volume Benda Putar
Dalam bagian ini kita akan menggunakan integral tentu untuk menentukan volume benda
putar tiga dimensi. Sebuah silinder dapat diperoleh atau dibentuk dengan jalan memutar
sebuah bidang sepanjang garis koordinat yang tegak lurus pada penampang-penanmpang
yang memiliki luas tertentu. Misalkan garis itu sumbu x dan luas penampang di x adalah A(x)
dengan a ≤ x ≤ b. Selang [a,b] kita bagi dengan titik-titik bagi a = x 0 < x 1< x 2 < x 3< x 4 <…< x n =
b menjadi n subinterval dengan Panjang interval Δ x 1 , Δ x 2 , Δ x 3 , Δ x 4 ,…. Δ x n. Melalui titik itu
kita lukis bidang tegak lurus pada sumbu x.
Pertimbangkan potongan potongan Sk ,sebagai bagian-bagian subinterval yang
memilikivolume dan hasil penjumlahannya adalah pendekatan volume bendasecara
keseluruhan. Sehingga Vk A ¿) dan volume benda putar tersebut adalah :
x
V=V1+ V2+ V3+ ….+ Vn= ∑ A (¿ x k ) Δ x k ¿
k −1

Jika Δ x k → 0, untuk n →  maka pendekatan persamaan (1) dapat ditulis menjadi


x
V=lim ¿max ∆ x →0 ¿ ∑ A ¿ ¿) Δ x k
k −1

Karena Ruas kanan dari kiri persamaan (2) dapat dinyatakan dengan integral tentu maka
b

V=∫ A ( x ) dx
a

Panjang Kurva
Pertimbangkan sebuah fungsi f yang kontinu pada interval [a,b] seperti gambar dibawah.
Kita bagi interval [a,b] menjadi n subintervalkan dengan Panjang ∆ x 1 , ∆ x2 , ∆ x 3…∆ x n
dengan titik-titik bagi x 1 , x 2 , x 3, … . x n antara a dan b dan misalkan P1, P2, P3,… Pn titik-titik
pada kurva f(x).
Selanjutnya perhatikan gambar pada 1-b. Kita dapat mencari jarak titik pi−1 terhadap titi pi
seperti Digambar -1c dengan menggunakan phythagoras sebagai pendekatan Panjang
potongan kurva f(x). Misalkan Li jarak antara titik-titik Pi, maka
Lk =√ ¿ ¿
Dengan terema nilai rata-rata dijamin ada sebuah titik x k antara x k−1 dan x k sedemikian hingga
¿

f ( x 1 )−f (x 1−1)
→ f ( x 1 )−f ( x−1 )=f ( x)∆ x k
X k− Xk1−1

Akibat persamaan (1) dapat ditulis


Lk = √ ¿ ¿
Jika n → ∞ , maka Panjang kurva y= f(x) dapat didekati dengan limit dengan persamaan (2)
dapat dituliskan :
n n
L=∑ L K = limmax ∆ x k→ 0
∑ √1+¿ ¿ ¿
k −1 k=1
b
L=∫ √1+¿ ¿ ¿
a

Contoh 1
Tentukan Panjang kurva y= x 3/ 2 dari titik (1,1) ketitik(2,2√ 2 ¿¿
Penyelesaian:
3 1/ 2
f(x) = x 3/ 2 → f ' (x)= x
2
9 9
Misal u =1+ x, du= dx
4 4
13
X=1 →u=
4
22
X=2→u=
4
Sehingga Panjang kurva dari x=1 ke x=3 adalah

L= ∫ √ 1+¿ ¿ ¿dx
a
2
9
1 √
= ∫ 1+ x dx
4
22/ 4 1
4
= ∫ u 2 du
9 13/ 4
8 3 /2 22 /4
=[ u ¿13 /4
27
8
L= [22√ 22 -13√ 13satuan panjang
27

BUKU II
Luas area data
Perhatikan daerah di bawah kurva y=f(x) di antara dua garis tegak x = a dan x = b di atas
sumbu x, dengan f fungsi kontinu. Seperti pada saat mendefinisikan integral tertentu, kita
bagi interval [a,b] menjadi n sub interval dengan lebar sama dan selanjutnya kita hampiri
a−b
sub interval ke- I dengan persegi panjang dengan lebar ∆ x= dan tinggi f ¿) (lihat
n
¿
gambar, kita boleh saja mengambil semua titik sample berupa titik ujung, yakni x i = xi ).
Dengan demikian jumlah Riemann

∑ f (xi*) Δi x
i=1

merupakan hampiran luas dari daerah dibawah kurva y = f (x) tersebut.

y y = f (x)

*
0 a xi −1 xi xi b x

Hampiran akan semakin baik, mendekati luas sesungguhnya, jika n →∞. Oleh karena
itu luas daerah di bawah kurva y = f (x) di antara dua garis tegak x = a dan x = b di atas
sumbu x didefinisikan sebagai nilai limi dari jumlah luas persegi panjang tersebut, yaitu
n b

L = lim ∑ f (xi*)∆ix = ∫ f (x) dx.


i=1 a
n→∞

Contoh 1 : Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh y = 2x ,sumbu x,


x = 1 dan x = 3
Penyelesaian
y y = 2x

0 1 3 x

∫ 2x dx = x 2 ¿ 32=8 satuan luas


a

y y
Untuk daerah yang dibatasi oleh dua kurva 1 = f (x) dan 2= g(x) di antara dua garis tegak

x = a dan x = b dengan f dan g kontinu dan f (x) ≤ g(x) untuk semua x pada [a,b] luasnya
adalah

n b

L = lim ∑ ¿¿ g(xi*) − f (xi*)]∆x =∫ ¿ ¿ g(x) − f (x)] dx .


i=1 a

n→∞

y y2 = g(x) L = ∫ ¿ ¿y2 – y1) dx


a

L y 1 = f(x) atau
b

0 a b x ∫ g(x) – f(x)] dx L=
a

Contoh 2 : Gambarlah dan tentukan luas daerah yang dibatasi oleh


y = sin x pada kuadran I.

Jawab :

L = sin x dx = 1 satuan luas


Contoh 3 : Gambarlah dan tentukan luas daerah yang dibatasi oleh y = x2 dan y
=x
Jawab :
y y = x2 y=x

cari titik potong kedua kurva :


x2 = x
x 0 1 x x2 – x = 0
x = 0 dan x = 1
Jadi luasnya adalah
1


L = ∫01 (x - x2) dx =⎡ ⎣12 x2 −13 x3⎤⎥⎦0 = 16 satuan luas.

Volume Benda Putar


Metode cakram
(i). Daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x pada [a,b] diputar terhadap
sumbu x, adalah

Volume = Luas alas x tinggi


= π r2 t y

∆i Vx = π[f( x i ¿]2 ∆i x
¿

0 a b x ∑ ∆ V = ∑ π[f( xi*)]
i x
2
∆i x

Volume sebenarnya :

∑ π[f (xi )¿
n b
V
∆ix =π∫ ¿ ¿ f (x)¿ dx
* 2 2
x =lim
i=1 a
n→∞I

(ii). Daerah yang dibatasi oleh kurva x = g(y), sumbu y pada [c,d], diputar
terhadap sumbu y, maka
d

Vy =π∫ ¿ ¿ g(y)]2 dy .
c

Contoh 1 : Tentukan vulome yang diperoleh jika daerah yang dibatasi oleh kurva
y = x2 + 1 , sumbu x dari x = 0 sampai x = 2 diputar
terhadap sumbu x.
Penyelesaian :
y = x2 + 1

1
2
0
2
2
2
2

Vx = π ∫ ¿¿+ 1¿2 dx
0

1 5 2 3 2 206
= π[ x + x + x¿0 = π satuan volume
5 3 15
Panjang Busur
Akan dihitung panjang busur AB dari kurva y = f(x) pada
[a,b]

1 i-1 i

0

0 a x1 …x i-1 xi b x

Diambil partisi P={a = x0, x1, x2, … , xn = b } pada [a,b], sehingga terdapat titik A=P0 P1,
… , Pn = B yang terletak pada kurva. Panjang busur AB didekati oleh jumlah panjang n
buah tali busur P0 , P1, … ,Pn-1 , Pn , yaitu :
n n
2 2
∑ √( Δi x ) +( Δi y ) atau ∑ √1+¿ ¿ ¿ ¿ . Δi x
i−1 i−1

Untuk P → 0 atau n→ ∞ diperoleh


Panjang busur AB adalah :
n
S=lim ∑ √ 1+ ¿ ¿ ¿ ¿¿. Δ i x
n → ∞ i−1

BUKU III
PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU
1. Luas Daerah Bidang Rata
a. Daerah Antara Kurva dan Sumbu Koordinat. Perhatikan gambar daerah rata dibawah ini
Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik y = f(x), x = a, x = b dan y = 0, luasnya A(R)
ditentukan oleh :

A(R) = ∫ f ( x ) dx
a

Jika gambar terletak dibawah sumbu X maka integral diatas bernilai negatif,
karena luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut
dimutlakkan. Perhatikan pula gambar daerah rata berikut ini :
Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik x = f(y), y = c, y = d dan x = 0, luasnya A(R)
ditentukan oleh :
d
A(R) = ∫ f ( y ) dy
c

Jika gambar terletak disebelah kiri sumbu Y maka integral diatas bernilai negatif, karena
luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Untuk menghitung luas daerah rata ikuti pola berfikir sebagai berikut :
1. Gambar daerah yang bersangkutan
2. Potong daerah menjadi jalur-jalur dan beri nomor pada satu jalur tertentu
3. Hampiri luas jalur tertentu tersebut dengan luas persegi panjang
4. Jumlahkan luas jalur-jalur pada daerah tersebut
5. Ambil limit dari jumlah diatas dengan lebar jalur menuju 0, maka diperoleh integral
tertentu.
b. Daerah antara 2 Kurva
Perhatikan kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan g(x) ≤ f(x) pada selang [a,b], sebagai
gambar berikut :
∆A=(f(x) – g(x))∆ x
b

A= ∫ ( f ( x )−g ( x ) ) dx
a
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut kami buku yang lebih cocok di pakai untuk pembelajaran adalah buku I
karena kata –kata di buku I lebih mudah di pahami dari pada buku II dan III. Dan pada buku
I banyak mengandung contoh soal sehingga mempermudah untuk memahami materinya.
Sedangkan pada buku hanya terdapat beberapa contoh soal dan pada buku I kita di tuntut
untuk belajar lebih banyak lagi pada buku lain supaya memudah kita dalam memahami
materi tersebut.
DAFTAR FUSTAKA
Tim dosen.2019.kalkulus integral. Medan.unimed
Didit budi nugroho.2012. kalkulus integral dan aplikasinya.yogyakarta.graha ilmu
Tim dosen.2019.kalkulus integral. Medan.unimed

Anda mungkin juga menyukai