Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

INTEGRAL LIPAT-TIGA DALAM KOORDINAT CARTESIUS


PADA MASSA DAN PUSAT MASSA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Kalkulus Lanjut
Dosen Pengampu: Yesi Franita, S.Si., M.Sc.

Disusun Oleh :
1. Siti Choirul Mahmudah (2010306031/02)
2. Rafi Marcelino (2010306043/02)
3. Arinda Hikma Wati (2010306055/02)
4. Windy Aprillia Sofiana (2010306064/02)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segenap limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan malah dengan judul
Integral Lipat-Tiga dalam Koordinat Cartesius pada Massa dan Pusat Massa
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Terima kasih kepada Ibu Yesi Franita,
S.Si., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Kalkulus Lanjut yang telah membimbing
kami.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat
membangun makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi kita semua.

Magelang, 12 september 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Definisi 3
B. Daerah Umum 5
C. Massa dan Pusat Massa 9
D. Variabel Acak Multipel 11
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Latihan Soal 14
DAFTAR PUSTAKA 16

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum Imron (1996:2) belajar adalah suatu upaya yang
dimaksudkan untuk menguasai atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
Belajar adalah suatu kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
suatu tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Dengan demikian, dalam belajar matematika maka akan terdapat suatu
perubahan pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor dari individu itu
sendiri. Salah satu aspek yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan
pemecahan masalah matematik.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada
disekolah dan diajarkan kepada siswanya agar para siswa nantinya memiliki
pembentukan pola pikir khususnya dalam kehidupan sehari-hari ketika
berbaur dengan masyarakat. Sesuai dengan Hendriana (2014) yang
mengemukakan bahwa, matematika memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembentukan pola pikir manusia terutama dalam masyarakat modern
ini, karena dengan adanya pembentukan pola pikir membuat manusia menjadi
lebih fleksibel terhadap mental yang ada, terbuka dalam segala hal dan mudah
untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan permasalahan yang ada.
Karena itulah matematika dianggap sebagai mesin pencetak generasi yang
akan datang dengan membawa keunggulan dan siap bersaing dengan
kemajuan yang kian bertambah.
Dengan dibuatnya tulisan ini akan dipaparkan beberapa materi dan
rumus beserta cara pengerjaannya yang berkaitan dengan Integral Lipat-tiga
dalam Koordinat Cartesius

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menyelesaikan Integral Lipat-tiga dalam Koordinat
Cartesius pada Massa dan Pusat Massa.

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menyelesaikan Integral Lipat-tiga dalam
Koordinat Cartesius pada Massa dan Pusat Massa.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi
Tinjau fungsi f tiga variable yang didefinisikan atas daerah berbentuk balok B
dengan sisi-sisi sejajar sumbu-sumbu koordinat. Kita tidak dapat lagi
menggambarkan grafik f (aka diperlukan empat dimensi), tetapi kita dapat
memotret B (Gambar 1). Bentuklah suatupartisi P dari Bdengan melewatkan
bidang-bidang melalui B sejajar bidang-bidang koordinat, jadi memotong B
menjadi balok-balok bagian kecil B1 , B2 , … , Bn; sebuah balok bagian khas Bk ,
diperlihatkan pada gambar 1. Pada Bk , ambil satu titik contoh ( x´k , y´k , ź k ) dan
tinjau jumlah Rieman.

∑ f ¿¿
k =1

Dengan ∆ V k =∆ x k , ∆ y k , ∆ z k adalah volume Bk , misalkan norma partisi ‖P‖


adalah panjang diagonal terpanjang dari semua balok bagian. Maka kita
definisikan integral lipat-tiga dengan

❑ n

∭ f ( x , y , z ) dV =‖lim
P‖→ 0
∑ f ¿ ¿¿ ¿
B k=1

Asalkan bahwa limit ini ada.

Pertanyaan tentang fungsi apa yang dapat diintegrasikan muncul di sini seperti
halnya untuk integral tunggal dan ganda. Tentu saja diperlukan bahwa f kontinu

3
pada B. Sebenarnya kita dapat membolehkan beberapa diskontinuitas, misalnya,
pada sejumlah berhingga permukaan mulus. Kita tidak membenarkan ini (tugas
yang amat sulit), tetapi kita tegaskan bahwa ia benar.

Integral lipat tiga memiliki sifat-sifat baku :

- Kelinearan
- Dapat dijumlahkan pada himpunan-himpunan yang bersekutu hanya pada
permukaan batas
- Sifat perbandingan

Berikut beberapa contoh soal :

 Contoh 1

2
Hitung ∭ x yz dV dengan B adalah kotak
B
B= { ( x , y , z ) 1 ≤ x ≤ 2,0≤ y ≤1,0 ≤ x ≤ 2 }

Penyelesaian:

❑ 2 1 2
2
∭x yzdV =∫ ∫ ∫ x 2 yz dx dy dz
B 0 0 1

2 1 2 1
1 3 7
¿ ∫∫ [ x yz 2 dy dz=∫∫ yz dy dz
]
0 0 3 1 0 0 3

2 2
7 1 7 1
¿ ∫ y 2 z 1 dz = ∫ z dz
[ ]
30 2 0 3 0 2

7 z2 2 7
¿ [ ] =
6 2 0 3

Terdapat enam urutan integrase yang mungkin, yang mana saja diantara

7
mereka akan menghasilkan jawab .
3

B. Daerah Umum

4
Tinjau suatu daerah S terbatas dan tertutup di ruang tiga dan lingkupi
daerah itu di dalam sebuah balok B, seperti diperlihatkan gambar 2.

Misalkan, f (x , y , z) didefinisikan pada S dan berikan f nilai nol di luar S.


Kemudian kita definisikan
❑ ❑

∭ f ( x , y , z ) dV =∬ f ( x , y , z ) dV
S B

Integral di ruas kanan didefinisikan pada catatan pembukaan kita, tetapi


tidak berarti bahwa integral tersebut mudah untuk dihitung. Faktanya, jika
himpunan S cukup rumit, kita mungkin tidak mampu melakukan

perhitungan itu.

Misalkan S adalah himpunan sederhana-z (garis-garis tegak memotong


S menurut ruas garis tunggal) dan misalkan S adalah proyeksinya pada
bidang-xy (gambar 3). Maka,

5
∅2 (x , y)

[ ]
❑ ❑

∭ f ( x , y , z ) dV =∬ ∫ f ( x , y , z ) dz dA
S B ∅1 (x , y)

Sebagai tambahan, jika S xy adalah himpunan sederhana- y (seperti


diperlihatkan pada gambar 3), kita dapat menulis ulang integral lipat dua
yang lebih luar sebagai sebuah integral berulang.

❑ a2 ∅ 2(x , y) ∅ 2 (x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =∫ ∫ ∫ f ( x , y , z ) dz dy dx
S a1 ∅ 1(x , y) ∅ 1 (x , y)

Urutan integrasi lain boleh jadi memungkinkan, tergantung pada bentuk S,


tetapi dalam setiap kasus kita seharusnya mengharapkan limit-limit dari
integral sebelah dalam berupa fungsi dua variable, limit-limit yang berada
pada integral tengah berupa fungsi satu variable, dan limit-limit yang
disebelah luar berupa konstanta.

Contoh yang pertama yang hanya mengilustrasikan perhitungan integral


berulang lipat-tiga.

 Contoh 2
Hitung integral berulang
5 3 x x+2

∫ ∫ ∫ 4 dz dy dx
−2 0 y

Penyelesaian:
5 3 x x+2 5 3x x +2

∫ ∫ ∫ 4 dz dy dx=∫ ∫ ∫ 4 dz
−2 0 y −2 0
( y
) dy dx

5 3x
¿ ∫ ∫ [ 4 z ] x +2 dy dx
−2 0 y
5 3x
¿ ∫ ∫ ( 4 x−4 y +8 ) dy dx
−2 0

5
¿ ∫ [ 4 xy−2 y 3 +8 y ] 3 x dx
−2 0
5
¿ ∫ (−6 x +24 x ) dx=−14
−2

6
 Contoh 3
Hitung integral lipat-tiga dari f ( x , y , z )=2 xyz atas daerah pejal S yang

dibatasi oleh tabung parabolic

1
z=2− x 2 dan bidang-bidang
2
z=0 , y=x dan y=0

Penyelesaian:
Daerah pejal S diperlihatkan pada Gambar.4 integral lipat-tiga

∭ 2 xyz dV
S

Dapat dihitung dengan integral berulang.

Pertama perhatikan bahwa S adalah suatu himpunan sederhana-z dan


bahwa proyeksinya S xy pada bidang-xy adalah sederhana- y (juga
sederhana-x). Dalam integrasi pertama, x dan y tetap, kita integrasikan

x2
sepanjang garis tegak mulai dari z=0 sampai ke z=2− . Hasilnya
2
kemudian diintegrasikan pada himpunan S xy,
2
x
2−
❑ 2 x 2

∭ 2 xyz dV =∫∫ ∫ 2 xyz dz dy dx


S 0 0 0

2 x x2
2
¿ ∫ ∫ [ xy z ] 2−
2 dy dx
0 0
0

7
2 x
1
(
¿ ∫ ∫ 4 xy−2 x 3 y + x 5 y dy dx
0 0 4 )
2
1 4
0
(
¿ ∫ 2 x 3−x 5 + x 7 dx=
8 3 )
Banyak urutan integrasi yang berbeda dimungkinkan pada contoh 2.
Kita ilustrasikan cara lain untuk mengerjakan soal ini.

 Contoh 4
Hitung integral dari contoh 3 denga mengerjakan integrasi dalam urutan
dy dx dz.
Penyelesaian:

Perhatikan bahwa benda pejal S adalah sederhana- y dan ia diproyeksikan


ke dalam himpunan bidang S xz yang diperlihatkan pada gambar 5.

Pertama kita integrasikan disepanjang garis mendatar mulai dari y=0


sampai ke y=x, kemudian kita integrasikan hasilnya pada S xz
❑ 2 √ 4−2 z x
∭ 2 xyz dV =∫ ∫ ∫ 2 xyz dy dx dz
S 0 0 0

2 √ 4−2 z 2
3 1 4
¿∫ ∫ x z dx dz= ∫ ( √ 4−2 z ) z dz
0 0 40

8
2
1 4
¿ ∫ ( 16 z−16 z 2+ 4 z 3 ) dz=
4 0 3

C. Massa dan Pusat Massa


Konsep massa dan pusat massa secara mudah digeneralisasikan ke
daerah-daerah benda pejal. Sampai sekarang, proses yang menuju ke
rumus yang tepat sangat dikenal dan dapat diringkaskan dalam semboyan
kita, iris , aproksimasikan ,integrasikan . Gambar 6 membeberkan seluruh
pemikiran. Lambang δ ( x , y , z) menyatakan kerapatan (massa per satuan
volume) ( x , y , z).

Rumus-rumus integral yang berpadanan untuk massa m dari benda


pejal S, momen M xy dari S terhadap bidang-xy dan koordinat-z , z dari
pusat massa adalah

m=∭ δ ( x , y , z ) dV
S

M xy =∭ z δ ( x , y , z ) dV
S

M xy
ź=
m
Terdapat rumus-rumus yang serupa untuk M yz , M xz , x́ , dan ý .
 Contoh 5
Carilah massa dan psat massa benda pejal S dari contoh 3, dengan asumsi
bahwa kerapatannya sebanding terhadap jarak dari alasnya di bidang-xy.
Penyelesaian:

9
Menurut hipotesa, δ ( x , y , z )=kz , dengan k konstanta. Jadi,
2
x
2−
❑ 2 x 2
m=∭ kz dV =∫ ∫ ∫ kz dz dy dx
S 0 0 0

2 x 2 2 x
1 x2 1
¿ k ∫∫
0 0 2
2−(2 )
dy dx=k ∫∫ 2−x 2+ x 4 dy dx
0 0 8 ( )
2
1 x4 x6 2 4
(
¿ k ∫ 2 x−x 3 + x 5 dx=k x 2− +
0 8
= k
4 48 0 3 ) [ ]
2
x
2−
❑ 2 x 2
M xy =∭ k z 2 dV =∫ ∫ ∫ k z 2 dz dy dx
S 0 0 0

2 x 3
k x2
¿ ∫
30 0
∫ 2−
2( dy dx )
2 x
k
¿ ∫∫ 8−6 x 2 + 32 x 4 − 18 x 6 dy dx
30 0 ( )
2
k 3 1
¿ ∫ ( 8 x−6 x + x − x ) dx3 5 7
3 0 2 8
k 3 1 1 4
4 x 2− x 4 + x 6− x 8 2 = k
¿
3 [ 2 4 64 0 3 ]
2
x
2−
❑ 2 x 2
M xz =∭ xyz dV =∫ ∫ ∫ kyz dz dy dx
S 0 0 0

2 x 2 2 2 2 2
1 x 1 x
¿ k ∫ ∫ y 2−
0 0 2 2 ( ) dy dx=k ∫ x 2 2−
0 4 2 ( ) dx
2
1 1 64
0
(
¿ k ∫ x2 − x 4 + x6 dx=
2 16 105
k )
2
x
2−
❑ 2 x 2
128
M yz =∭ kxz dV =∫ ∫ ∫ kxz dz dy dx= k
S 0 0 0 105

M xy 4 k /3
ź= = =1
m 4 k /3

M xy 64 k /105 16
ý= = =
m 4 k /3 35

10
M xy 128 k /105 32
x́= = =
m 4 k /3 35

D. Variabel Acak Multipel

Kita lihat di subbab 5.7 bagaimana probabilitas untuk variable acak


dapat dihitung sebagai luas daerah di bawah fungsi kepadatan probabilitas
dan bagaimana ekspektasi dapat dihitung seperti momen. Konsep-konsep ini
secara mudah digeneralisasi ke kasus berupa pasnagan (atau tripel dan
seterusnya) variable acak. Fungsi f (x , y , z) adalah fungsi kepadatan
probabilitas bersama (‘PDF’) untuk variable acak ( X , Y , Z ) jika f (x , y , z)≥ 0
untuk semua ( x , y , z) di S dan

∭ f ( x , y , z ) dzdy dx=1
S

Dengan S adalah daerah dari semua nilai yang mungkin untuk ( X , Y , Z ).


Kemudian probabilitas yang melibatkan ( X , Y , Z ) dapat dihitung sebagai
integral lipat tiga atas daerah yang sesuai. Nilai ekspektasi suatu fungsi
g( X ,Y , Z ) didefinisikan berupa

E ( g ( X , Y , Z ) )=∭ g ( x , y , z ) f ( x , y , z ) dz dy dx
S

Dengan modifikasi seperlunya, pembahasan ini berlaku pada pasngan ( atau


n-tupel) variable acak.

 Contoh 6
PDF bersama untuk variable acak ( X , Y , Z ) adalah berbentuk
1
f ( x , y , z )= 2
{jika 0 ≤ x ≤2 ; 0 ≤ y ≤ x ; 0 ≤ z ≤ 1
0 lainnya
Tentukan:
X
a) P(Y ≤ )
2
b) E(Y )

11
Penyelesaian:

X
a) Kita perhatikan bahwa Y ≤ jika dan hanya jika ( X , Y ) berada dalam daerah
2

bayangan R dari gambar 7 dan 0 ≤ Z ≤1. Jadi,

x x
2 2 1 2 2 2
X 1 1 x x2 2 1
( 2 )
P Y ≤ =∫ ∫ ∫ dz dy dx=∫ ∫ dy dx=∫ dx=
0 0 0 2 0 0 2 0 4
=
8 0 2 [ ]
b) Ekspektasi Y adalah
❑ 2 x 1
y
E ( Y )=∭ y f ( x , y , z ) dz dy dx=∫ ∫ ∫ dz dy dx
S 0 0 0 2
2 x 2
y y2 x
¿ ∫∫
0 0 2
dy dx=∫
0 4 0
dx [ ]
2
x2 x3 2 2
¿ ∫ dx=
0 4
=
12 0 3 [ ]
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Rumus integral lipat tiga
n

∭ f ( x́ k , ý k , ź k ) dV = lim ∑ f ( x́ k , ý k , ź k ) ∆V k
‖ p‖→ 0 k=1
B

12
2. Rumus integral lipat dua yang lebih luar sebagai integral berulang
a2 ф2 (x , y ) ѱ2 (x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =∫ ∫ ∫ f ( x , y , x ) dz dy dx
S a1 ф1 (x , y ) ѱ1 (x , y)

3. Rumus massa dan pusat masa



m=∭ δ ( x , y , z ) dV
S

M xy =∭ zδ ( x , y , z ) dV
M xy
M xy
z=
m
Terdapat rumus-rumus yang serupa untuk M yz , M xz , x́ , ý .
4. Rumus variabel acak multiple
Fungsi f(x, y, z) adalah fungsi kepadatan probabilitas bersama
(PDF) untuk variabel acak (X, Y, Z) jika f(x, y, z) ≥ 0 untuk semua (x, y,
z) di S dan

∭ f ( x , y , z ) dz dy dx=1
S
Nilai ekspektasi suatu integrasi g(X, Y, Z) didefinisikan berupa

E( g (X , Y , Z))=∭ g ( x , y , z ) f ( x , y , z ) dz dy dx
S

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan
makalah kami di masa yang akan datang.

13
LATIHAN SOAL

1. Hitunglah nilai integral lipat tiga dari:

7 2 x x−1

∫ ∫ ∫ dz dy dx
−3 0 y

2. Hitunglah nilai integral lipat tiga dari:

5 3 9

∫∫∫ xyz dx dy dz
0 0 2x

3. Tuliskan dan selesaikab bentuk integral berulang berikut


∭ 2 xdV
s

S={( x , y , z )∨0 ≤ x ≤ √ 4− y 2 , 0 ≤ y ≤ 2 ,0 ≤ z ≤ 3 }

PENYELESAIAN

1.

7 2 x x−1

∫ ∫ ∫ dz dy dx
−3 0 y

7 2x

∫ ∫ ( x−1− y ) dy dx
−3 0

7
¿ ∫ −2 x dx
−3

¿−40

2.
5 3 9

∫∫∫ xyz dx dz dy
0 0 z2

14
5 3
yz x 2
¿ ∫∫ [ ]
0 0 2
dz dy

5 3
81 yz − y z 2
¿ ∫∫[ ] 2
dz dy
0 0

5
−z 2 ( z 2−243 ) y
¿∫
0
[ 12
dy ]
5
243 y
¿∫
0
[ 2
dy ]
243 2
¿ [ 4
y ]
¿ 1518.75

3.
3 2 √ 4− y 2
S=∫ ∫ ∫ F ( x , y , z ) dx dy dz
0 0 0

x=√ 4− y 2 =√ 4−02= √ 4=2


y=2
z=3

DAFTAR PUSTAKA

Haryati, Sri, Fifit Firmadani, dan Desi Nurhikmahyanti. 2018. Psikologi


Pendidikan Dengan Model Belajar Berbasis Riset. Yogyakarta: Anom
Pustaka.

15
Hendriana, H. (2014). Membangun Kepercayaan Diri Siswa Melalui
Pembelajaran Matematika Humanis. Jurnal Pengajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, 19(1), 52.
https://doi.org/10.18269/jpmipa.v19i1.424.

Varberg,dale; Purcell, Edwin J; Rigdon, Stave E. (2011). Kalkulus:Jilid 2. (9).


Jakarta:Erlangga.

16

Anda mungkin juga menyukai