ABSTRACT
A. PENDAHULUAN
Visi pendidikan matematika pada saat ini memiliki dua arah
pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa
datang. Visi pertama dari pendidikan matematika adalah mengarahkan
pembelajaran matematika untuk pemahaman konsep dan ide matematika yang
kemudian diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan ilmu
pengetahuan lainnya. Sedangkan visi kedua dalam arti yang lebih luas dan
mengarah ke masa depan, pendidikan matematika akan memberikan peluang
berkembangnya kemampuan menalar yang logis, sistematis, kritis dan cermat,
kreatif, menumbuhkan rasa percaya diri, dan rasa keindahan terhadap keteraturan
sifat matematika, serta mengembangkan sifat, obyektif dan terbuka yang sangat
diperlukan dalam menghadapi masa depan yang selalu berubah.
Sejalan dengan visi pendidikan matematika, menurut Soedjadi (2000:43)
Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan pola
pikir dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, dan Mempersipakan siswa
meggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari dan
dalam mepelajari berbagai ilmu pengetahuan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, untuk mencapai visi dan tujuan
pembelajaran matematika seharusnya pembelajaran matematika itu diarahkan agar
dapat melatih suatu kemampuan berpikir secara matematis. Salah satu cara
melatih kemampuan berpikir secara matematis ini dapat dilakukan melalui
pengembangan lima komponen kecakapan matematis yang dinamakan dengan
mathematicals proficiency.
Kecakapan matematis menurut Kilpatrick (2001: 103) terdiri dari lima
jenis, yaitu: Conceptual understanding (pemahaman konsep); Procedural fluency
(kelancaran prosedur); Strategic competency (kompetensi strategis); Adaptive
reasoning (penalaran adaptif); dan Productive disposition (disposisi produktif).
Kelima komponen (strands) kecakapan matematis merupakan suatu kesatuan yang
tidak terpisah–pisah, melainkan saling jalin–menjalin menjadi satu kecakapan
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
61
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
62
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
3. Adakah perbedaan kecakapan matematis siswa SMPN 7 kelas VII dalam sub
pokok bahasan segitiga yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan
Open–Ended dengan siswa yang mendapat pendekatan pembelajaran
konvensional?
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana kecakapan matematis siswa SMPN 7 kelas VII
dalam sub pokok bahasan segitiga pada pendekatan pembelajaran
konvensional.
2. Untuk mengetahui bagaimana kecakapan matematis siswa SMPN 7 kelas VII
dalam sub pokok bahasan segitiga pada pendekatan Open –Ended.
3. Untuk mengetahui adakah perbedaan kecakapan matematis siswa SMPN 7
kelas VII dalam sub pokok bahasan segitiga yang mendapat pembelajaran
pada pendekatan Open–Ended dengan siswa yang mendapat pembelajaran
pada pendekatan pembelajaran konvensional.
Penelitian ini dihaapkan akan memeberikan manfaat bagi pihak-pihak
terkait yaitu Pendekatan Open–Ended dapat menjadi salah satu alernatif dalam
pembelajaran matematika untuk melatih kecakapan matematis yang dimiliki oleh
siswa. Siswa dapat menyadari kecakapan matematis yang dimilikinya, hal tersebut
salah satu dapat terlihat dari kesadarannya dalam menyelesaikan masalah
matematika dan sikap positifnya terhada matematika.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu, hal ini dikarenakan di dalamnya tidak mungkin untuk
mengontrol semua variabel kecuali beberapa variabel saja. Sampel dalam
penelitian ini terdiri dari dua kelas sampel yaitu satu kelas eksperimen dan satu
kelas kontrol. kelas VII.F sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.E sebagai kelas
kontrol. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah mengambil sampel
kelas sederhana yaitu mengambil kelas dari anggota populasi yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Hal ini dilakukan setelah
memperhatikan ciri-ciri reltif yang dimiliki. Setelah mendapat dua kelas smpel,
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
63
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
64
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
bahasan segitiga. Tes ini berfungsi untuk mengetahui kecakapan matematis awal
siswa terhadap materi yang akan diberikan.
Setelah tes awal selesai dilaksanakan, kedua kelas diberikan pelajaran
matematika dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda. Kelas eksperimen
menggunakan pendekatan pembelajaran Open-Ended, proses pembelajaran
dimulai dengan guru mebagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian
memberikan masalah berupa soal berbentuk LKS yang berhubungan dengan
indikator pembelajaran yang ingin dicapai. LKS tersebut diselesaikan oleh siswa
secara individul kemudian mendiskusikannya dengan teman sekelompok lalu
dengan kawan sekelas, sedangkan guru memberikan arahan dan bimbingan
kepada siswa.
Pada kelas kontrol pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran
konvensional. Pembelajaran konvensional biasanya merupakan pembelajaran
langsung yang dalam pelaksanaannya lebih banyak menggunakan metode
ceramah. Pada pembelajaran ini, guru memberikan materi-materi pelajaran secara
langsung yang kemudian diiringi dengan pemberian contoh soal yang
penyelesaiannya diselesaikan bersama-sama oleh guru dan siswa.
Soal-soal dalam LKS yang diberikan pada kelas eksperimen juga diberikan
pada kelas kontrol. Setelah pemberian contoh soal, guru kemudian memberi
latihan soal yang terdapat dalam buku cetak yang dimiliki para siswa. Setelah
selesai, penyelesaian soal-soal tersebut dibahas secara bersama-sama.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan, kedua kelas baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol diberikan tes akhir (post-test) yang sama.
Deskripsi Data Kecakapan Matematis Siswa. Data kecakapan matematis
siswa pada penelitian ini diperoleh dari pelaksanakan tes awal (pre-test) dan tes
akhir (post-test) diberikan kepada kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Data tersebut digunakan untuk menentukan perbedaan kecakapan
matematis siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran
dengan pendekatan Open-ended dan kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Hasil dari tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
65
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
Tabel 1. Data Tes Awal dan Tes Akhir Untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
66
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa uji normalitas untuk kelas
kontrol dan eksperimen pada tes awal dan tes akhir berdistribusi normal,
dikarenakan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05. Pada data tes
awal dan tes akhir dapat dilihat kedua varian kelompok sampel mendekati sama.
Selain itu, nilai signifikansi Levene's Test for Equality of Variances lebih dari 0,05
sehingga terima H0. Dengan demikian disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan
kelas kontrol untuk data tes awal mempunyai varians yang homogen (varians
kelas eksperiment dan kelas kontrol sama).
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi t-test for
equality of means untuk data tes awal lebih dari 0,05. Dengan demikian maka
terima H0 dan tolak H1 yang menyatakan tidak ada perbedaan kecakapan
matematis yang menggunakan pendekatan Open-Ended dengan Pembelajaran
Konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa keccakapan matematis dan
kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa tidak jauh berbeda. Sedangkan pada
data tes akhir diperoleh nilai signifikansi t-test for equality of means 0,000 <
0,005, dengan demikian maka tolak H0 dan terima H1 yang menyatakan bahwa
“ada perbedaan kecakapan matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan
pendekatan Open–Ended dengan pembelajaran konvensional
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
67
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
E. Pembahasan
Pada analisis pada tes awal dan tes akhir diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan
mempunyai varians yang sama. Hal ini berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol
berasal dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu kemampuan yang sama
mengenai aspek kecakapan matematis baik sebelum maupun setelah dilakukan
pembelajaran.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan Uji-t pada tes awal kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kecakapan
matematis siswa pada proses pembelajaran antara pendekatan Open-Ended dengan
pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa kecakapan matematis
awal yang dimiliki siswa masih berada pada kondisi atau keadaan yang sama.
Sedangkan pengujian dengan Uji-t pada tes akhir kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat disimpulkan ada perbedaan kecakapan matematis siswa pada proses
pembelajaran antara pendekatan Open-Ended dengan pembelajaran konvensional.
Pada pengujian hipotesis tes awal dengan Uji-t diperoleh nilai signifikansi
0,974 atau lebih dari signifikasi 0,05 dengan demikian terima H0 dan tolak H1
(tidak ada perbedaan kecakapan matematis siswa yang diajarkan melalui
pendekatan Open-Ended dengan pembelajaran konvensional dikelas VII SMP
Negeri 7 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012). Kemudian berdasarkan
pengujian hipotesis pada tes akhir diperoleh nilai signifikansi 0,000 atau
signifikansi kurang dari 0,05 dengan demikian tolak H0 dan terima H1 (ada
perbedaan kecakapan matematis siswa yang diajarkan melalui pendekatan Open-
Ended dengan pembelajaran konvensional dikelas VII SMP Negeri 7 Kota
Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012), perbedaan ini dikarenakan perbedaan
perlakuan yang diberikan pada kedua kelas, pada kelas eksperimen diberikan
dengan pendekatan Open-Ended dan pembelajaran konvensional diberikan pada
kelas kontrol.
Menurut Shimada (1997: 1) pendekatan Open-Ended adalah pendekatan
pembelajaran yang dimulai dengan menyajikan suatu permasalahan dan memiliki
metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu. Pendekatan Open-Ended
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
68
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
69
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
70
Jurnal Perspektif Pendidikan P-ISSN 0216-9991
Vol 12 No 1 Juni 2018
F. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1) Kecakapan matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional pada tes akhir diperolah skor total adalah 191 dengan rata-
rata 6,37 simpangan baku 2,659 dan varians 7,068. skor tertinggi pada
kelas kontrol adalah 12 dan skor terendah adalah 2.
2) Kecakapan matematis siswa yang diajar menggunakan pembelajaran
dengan pendekatan Open-Ended pada tes akhir diperoleh skor total adalah
428 dengan rata-rata 15,29 simpangan baku 2,651 dan varians 7,026 skor
tertinggi pada kelas eksperimen adalah 20 dan skor terendah adalah 11.
3) Ada perbedaan kecakapan matematis siswa yang mendapat pembelajaran
pada pendekatan Open–Ended dengan pembelajaran konvensional. Hal ini
terlihat pada pengujian hipotesis uji-t SPSS 16.0 For Windows data post-
test diperoleh nilai signifikansi 0,000 atau kurang dari dari signifikasi 0,05.
Dengan demikian maka tolak H0 dan terima H1 yang menyatakan bahwa
ada perbedaan kecakapan matematis siswa yang mendapat pembelajaran
dengan pendekatan Open–Ended dengan pembelajaran konvensional
DAFTAR PUSTAKA
Kilpatrick, J., Swafford, J., & Findell, B. (2001). Adding It Up: Helping Children
Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.
https://www.google.co.id/search?q=tujuan+pembelajaran+matematika+menurut+p
ara+ahli&oq=tujuan+pembeajaran+matematika+&aqs=chrome.2.69i57j0l5.10380
j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8. Diakses 30 Juni 2018, Pukul 20.00 Wib.
http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
71