Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

INTEGRAL LIPAT-TIGA DALAM KOORDINAT CARTESIUS


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Kalkulus Lanjut
Dosen Pengampu: Yesi Franita, S.Si., M.Sc.

Disusun oleh kelompok 5:


Nurul ‘Ainaeni Lami’ (1910306019)
Ani Kurnia Lestari (1910306051)
Aufaa Ronaa Almaas (1910306054)
Zahro Ulfah Auliya (1910306057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segenap limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan malah dengan judul Integral
Lipat-Tiga dalam Koordinat Cartesius sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih kepada Ibu Yesi Franita, S.Si., M.Sc. selaku dosen mata kuliah
Kalkulus Lanjut yang telah membimbing kami.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat
membangun makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi kita semua.

Magelang, 9 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................4
Pendahuluan.................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Definisi..............................................................................................................5
B. Daerah Umum...................................................................................................6
C. Massa Dan Pusat Massa..................................................................................10
D. Variabel acak multipel....................................................................................13
BAB III.......................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum Imron (1996:2) belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan
untuk menguasai atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Belajar adalah
suatu kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan suatu tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan
demikian, dalam belajar matematika maka akan terdapat suatu perubahan
pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor dari individu itu sendiri.
Salah satu aspek yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan
pemecahan masalah matematik.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada disekolah
dan diajarkan kepada siswanya agar para siswa nantinya memiliki
pembentukan pola pikir khususnya dalam kehidupan sehari-hari ketika
berbaur dengan masyarakat. Sesuai dengan Hendriana (2014) yang
mengemukakan bahwa, matematika memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembentukan pola pikir manusia terutama dalam masyarakat modern
ini, karena dengan adanya pembentukan pola pikir membuat manusia menjadi
lebih fleksibel terhadap mental yang ada, terbuka dalam segala hal dan mudah
untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan permasalahan yang ada.
Karena itulah matematika dianggap sebagai mesin pencetak generasi yang
akan datang dengan membawa keunggulan dan siap bersaing dengan
kemajuan yang kian bertambah.
Dengan dibuatnya tulisan ini akan dipaparkan beberapa materi dan rumus
beserta cara pengerjaannya yang berkaitan dengan Integral Lipat-tiga dalam
Koordinat Cartesius
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menyelesaikan Integral Lipat-tiga dalam Koordinat
Cartesius.
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui cara menyelesaikan Integral Lipat-tiga dalam Koordinat
Cartesius.

4
5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi
Konsep yang diwujudkan dalam integral tunggal dan lipat-dua meluas
secara alami ke integral lipat-tiga, dan bahkan ke integral berdimensi-n.
Tinjau fungsi f dari tiga variabel yang didefinisikan atas daerah berbentuk
balok B dengan sisi-sisi sejajar sumbu-sumbu koordinat. Kita tidak dapat lagi
menggambarkan grafik f (akan diperlukan empat dimensi), tetapi kita dapat
memotret B (Gambar 1). Bentuklah suatu partisi P dari B dengan melewatkan
bidang-bidang melalui B sejajar bidang-bidang koordinat, jadi memotong B
menjadi balok-balok bagian kecil B1 , B2 , … , Bn; sebuah balok bagian khas Bk ,
diperlihatkan pada Gambar 1. Pada Bk , ambil satu titik contoh ( x́ k , ý k , ź k ) dan
ditinjau jumlah Riemann.
n

∑ f ( x́ k , ý k , ź k ) ∆ V k
k =1

Gambar 1
Dengan ∆ V k =∆ x k ∆ y k ∆ z k, adalah volume Bk . Misalkan noma partisi ‖P‖
adalah panjang diagonal terpanjang dari semua balok bagian. Maka kita
definisikan integral lipat-tiga dengan
n

∭ f ( x́ k , ý k , ź k ) dV =‖lim
p‖→ 0
∑ f ( x́ k , ý k , ź k ) ∆V k
B k=1

Asalkan bahwa limit ini ada

6
Pertanyaan tentang fungsi apa yang dapat diintegrasikan muncul disini,
seperti halnya untuk integral tunggal dan ganda. Tentu saja diperlukan bahwa
f kontinu pada B. Sebenarnya kita dapat membolehkan beberapa
diskontinuitas, misalnya, pada sejumlah berhingga permukaan mulus. Kita
tidak membuktikan ini (tugas yang amat sulit), tetapi kita tegaskan bahwa ia
benar.
Integral lipat-tiga mempunyai sifat-sifat baku; kelinieran, dapat
dijumlahkan pada himpunan-himpunan yang bersekutu hanya pada
permukaan perbatasan, dan sifat perbandingan. Integral lipat-tiga dapat
dituliskan sebagai integral berulang tiga kali.
Contoh 1

2
Hitung ∭ x yz dV , dengan B adalah kotak
B

B= { ( x , y , z ) :1 ≤ x ≤ 2 ,0 ≤ y ≤ 1 , 0≤ z ≤ 2 } .

Penyelesaian
2 1 2
2
∭x yz dV =∫ ∫ ∫ x2 yz dx dy dz
B 0 0 1

2 1 2 2 1
1 3 7
¿ ∫∫
0 0
[ ] 3
x yz dy dz=∫ ∫ yz dy dz
1 0 0 3

2 1 2
7 1 2 7 1
¿
3
∫[ ] 2
y z dz = ∫ z dz
3 0 2
0 0

2
7 z2 7
¿ =[ ]
6 2 0 3

B. Daerah Umum
Tinjau suatu daerah S terbatas dan tertutup di ruang-tiga dan lingkupi
daerah itu di dalam sebuah balok B, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.

7
Gambar 2
Misalkan f (x , y , z) didefinisikan pada S dan berikan f nilai nol di luar S .
Kemudian kita definisikan

∭ f ( x , y , z ) dV =∭ f ( x , y , z ) dV
S B

Integral di ruas kanan didefinisikan pada catatan pembukaan kita, tetapi tidak
berarti bahwa integral tersebut mudah dihitung. Faktanya, jika himpunan S
cukup rumit, kita mungkin tidak mampu melakukan perhitungan itu.
Misalkan S adalah himpunan sederhana-z (garis-garis tegak memotong S
menurut ruas garis tunggal) dan misalkan S adalah proyeksinya pada bidang-
xy (Gambar 3).

Gambar 3

8
Maka
ѱ 2(x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =∬ ∫
S S xy
[ ѱ 1(x , y)
]
f ( x , y , z ) dz dA

Sebagai tambahan, jika S xy adalah himpunan sederhana-y (seperti


diperlihatkan pada (Gambar 3), kita dapat menulis-ulang integral lipat-dua
yang lebih luar sebagai sebuah integral berulang.

a 2 ф 2 (x , y ) ѱ2 (x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =∫ ∫ ∫ f ( x , y , x ) dz dy dx
S a 1 ф 1 (x , y ) ѱ1 (x , y)

Urutan integrasi lain boleh jadi memugkinkan, tergantung pada bentuk S,


tetapi dalam tiap kasus, kita seharusnya mengharapkan limit-limit dari
integral sebelah dalam berupa fungsi dua variabel, limit-limit yang berada
pada integral tengah berupa fungsi satu variabel, dan limit-limit yang berada
di sebelah luar merupakan konstanta.
Contoh 2
Hitung integral berulang
5 3 x x+2

∫ ∫ ∫ 4 dz dy dx
−2 0 y

Penyelesaian
5 3 x x+2 5 3x x+ 2

∫ ∫ ∫ 4 dz dy dx=¿ ∫ ∫ ∫ 4 dz
−2 0 y −2 0
( y
) dy dx ¿

5 3x
x+2
¿ ∫ ∫ [ 4 z ] y dy dx
−2 0

5 3x
¿ ∫ ∫ ( 4 x−4 y +8 ) dy dx
−2 0

5
3x
¿ ∫ [ 4 xy−2 y 2 +8 y ] 0 dx
−2

5
¿ ∫ (−6 x 2 +24 x ) dx=−14
−2

9
Contoh 3
Hitung integral lipat-tiga dari f ( x , y , z )=2 xyz atas daerah pejal. S yang
1 2
dibatasi oleh tabung parabolik z=2− x dan z=0 , y=x ,dan y=0.
2

Gambar 4
Penyelesaian
Daerah pejal S diperlihatkan pada Gambar di atas, integral lipat-tiga

∭ 2 xyz dV
S

Dapat dihitung dengan integral berulang.


Pertama perhatikan bahwa S adalah suatu himpunan sederhana-z dan
bahwa proyeksinya S xy pada bidang-xy adalah sederhana- y (juga sederhan-x).
Dalam integrasi pertama x dan y tetap; kita integrasikan sepanjang garis
tegak mulai dari z=0 sampai ke z=2−x2 /2. Hasilnya kemudian
diintegrasikan pada himpunan S xy.
2
2 x 2−x / 2

∭ 2 XYZ dV =¿ ∫∫ ∫ 2 xyz dz dy dx ¿
S 0 0 0

2 x 2
2−x /2
¿ ∫ ∫ [ xy z 2 ] 0 dy dx
0 0

2 x
1
(
¿ ∫ ∫ 4 xy−2 x 3 y + x 5 y dy dx
0 0 4 )
2
1 4
0
(
¿ ∫ 2 x 2−x 5 + x 7 dx=
8 3 )

10
Contoh 4.
Hitung integral daro contoh 3 dengan mengerjakan integrasi dalam urutan dy
dx dz.
Penyelesaian :
Perhatikan bahwa benda pejal S adalah sedehana-y dan ia diproyeksikan ke
dalam himpunan bidang Sxz yang diperlihatkan pada Gambar 5. Pertama kita
integrasikan disepanjang garis mendatar mulai dari y = 0 sampai ke y = x,
kemudian kita integrasikan hasilnya pada Sxz.
❑ 2 √ 4−2 Z X
∭ 2 xyz dV =∫ ∫ ∫ 2 xyz dy dx dz
S 0 0 0

2 √ 4−2 Z
¿∫ ∫ 2 xyz dx dz
0 0

2
1 4
¿ ∫ (√ 4−2 Z) z dz
4 0
2
1
¿ ∫ ¿¿
4 0

4
¿
3

C. Massa Dan Pusat Massa


Konsep massa dan pusat massa secara mudah digeneralisasi ke daerah–
daerah benda pejal. Sampai sekarang, proses yang menuju ke rumus yang
tepat sangat dikenal dan dapat diringkaskan dalam semboyan kita, iris,
aproksimasikan, integrasikan. Gambar 6 membeberkan seluruh pemikiran.

11
Lambang δ ( x , y , z) menyatakan kerapatan ( massa per satuan volume) di
( x , y , z ).

Rumus-rumus integral yang berpadanan untuk massa m dari benda pejal S.


Momen Mxy dan S terhadap bidang-xy, dan koordinat-z, z dari pusat massa
adalah

m=∭ δ ( x , y , z ) dV
S


M xy =∭ zδ ( x , y , z ) dV
M xy

M xy
z=
m
Terdapat rumus-rumus yang serupa untuk M yz , M xz , x́ , ý .
Contoh 5.
Carilah massa dan pusat massa benda pejal S dari contoh 3, dengan asumsi
bahwa kerapatnnya sebanding terhadap jarak dari alasnya di bidang-xy.
Penyelesaian :
Menurut hipotesa, δ ( x , y , z )=kz , dengan k konstanta. Jadi,
2
x
2−
❑ 2 x 2
m=∭ kz dV =∫ ∫ ∫ kz dz dy dx
S 0 0 0

2 x
1 x2 2
¿ k ∫ ∫ (2− ) dy dx
0 0 2 2
2 x
1 1
¿ k ∫∫
0 0 2( 8 )
2−x 2+ x 4 dy dx

12
2
1
(
¿ k ∫ 2 x−x 3 + x 5 dx
0 8 )
¿k ¿
4
¿ k
3
2
x
2−
❑ 2 x 2
M xy =∭ k z 2 dV =∫ ∫ ∫ k z 2 dz dy dx
M xy 0 0 0

2 x
k x2 3
¿ ∫∫ 2 ) dy dx
30 0
(2−

2 x
k 2 3 4 1 6
¿ ∫
30 0
∫ ( 2 8 )
8−6 x + x − x dy dx

2
k 3 1
30 (
¿ ∫ 8 x−6 x 3+ x5 − x 7 dx
2 8 )
k
¿ ¿
3
4
¿ k
3
2
x
2−
❑ 2 x 2
M yx=∭ kyz dV =∫∫ ∫ kyz dz dy dx
S 0 0 0

2 x
1 x2 2
¿ k ∫ ∫ y (2− ) dy dx
0 0 2 2
2 x
1 2 x2 2
¿ k ∫∫ x ( 2− ) dx
0 0 4 2
2
1 1
0 2(
¿ k ∫ x2 − x 4 + x6 dx
16 )
64
¿ k
105
2
x
2−
❑ 2 x 2
128
M yz =∭ kxz dV =∫ ∫ ∫ kxz dz dy dx= k
S 0 0 0 105

13
4k
M 3
ź= xy = =1
m 4k
3
64 k
M 105 16
ý= xz = =
m 4 k 35
3
128 k
M 105 32
x́= yz = =
m 4k 35
3
D. Variabel acak multipel
Kita lihat di subbab 5.7 bagaimana probabilitas untuk variabel acak dapat
dihitung sebgai luas daerah dibawah fungsi kepadatan probabilitas dan
bagaimana ekspektasi dapat dihitung seperti momen. Konsep-konsep ini
secara mudah digeneralisasi ke kasus berupa pasangan (atau tripel dan
seterusnya) variabel acak. Fungsi f(x, y, z) adalah fungsi kepadatan
probabilitas bersama (PDF) untuk variabel acak (X, Y, Z) jika f(x, y, z) ≥ 0
untuk semua (x, y, z) di S dan

∭ f ( x , y , z ) dz dy dx=1
S

Dengan S adalah daerah dari semua nilai yang mungkin untuk (X, Y, Z).
Kemudian probabilitas yang melibatkan (X, Y, Z) dapat dihitung sebagai
integral lipat tiga atas daerah yang sesuai. Nilai ekspektasi suatu integrasi
g(X, Y, Z) didefinisikan berupa

E( g ( X , Y , Z))=∭ g ( x , y , z ) f ( x , y , z ) dz dy dx
S

Dengan modifikasi seperlunya, pembahasan ini berlaku pada pasangan (atau


n-iupel) variabel acak.
Contoh 6.
PDF bersama untuk variabel acak (X, Y, Z) adalah berbentuk

1
{
f ( x , y , z )= 2
jika 0 ≤ x ≤2 ; 0 ≤ y ≤ x ; 0 ≤ z ≤ 1
0 lainnya

tentukan (a) P(Y ≤ X /2), dan (b) E(Y ).

14
Penyelesaian :
(a) Kita perhatikan bahwa Y ≤ X /2 jika dan hanya jika ( X , Y ) berada dalam
daerah bayangan R dari gambar. 7 dan 0 ≤ Z ≤1. Jadi,
2 x/ 2 1
X 1
(
P Y≤
2 )
=∫ ∫ ∫ dz dy dx
0 0 0 2

2 x /2
1
¿∫ ∫ dy dx
0 0 2
2
x
¿ ∫ dx
0 2

¿¿

(b)Ekspektasi Y adalah

E ( Y )=∭ y f ( x , y , z ) dz dy dx
S

2 x 1
y
¿ ∫ ∫∫ dz dy dx
0 0 0 2
2 x
y
¿ ∫∫ dy dx
0 0 2
2
¿∫ ¿ ¿
0

2
y2
¿∫ dx
0 4

15
¿ ¿Latihan Soal !!
1. Hitunglah integral berulang berikut!
24 24− x 24−x− y
y+ z
∫∫ ∫ dz dy dx
4 0 0 x
Penyelesaian :
24 24− x

∫∫ ¿¿¿
4 0
24 24−x
( xty−24 )( x− y−24)
¿∫ ∫ [ ]dy dx
4 0 2x
24
¿∫ ¿ ¿
4
24 3
−( x−24 )
¿∫ dx
4 3x
¿¿
¿ 1927,54

2. Carilah pusat massa benda pejal homogen pada gambar berikut!

Penyelesaian :
1 1 6−2 x−2 z
M yz =∫ ∫ ∫ x dy dx dz
0 0 0
1 1
¿ ∫ ∫ x (¿¿6−2 x−2 z )dx dz ¿¿
0 0
1
¿ ∫ ¿ ¿z¿1x=0 dz
0
1
7
¿ ∫ ( −z ) dz
0 3
¿¿
11
¿
6

16
1 1 6−2 x−2 z
M xz =∫ ∫ ∫ y dy dx dz
0 0 0
1 1
1
¿ ∫ ∫ [¿ ¿ ( 6−2 x−2 z)2 ]dx dz ¿ ¿
0 0 2
1
¿ ∫ ¿ ¿ dz
0
1
38
¿ ∫( −10 z+ 2 z 2 ) dz
0 3
25
¿
3

1 1 6−2 x−2 z
M xy =∫ ∫ ∫ z dy dx dz
0 0 0
1 1
¿ ∫ ∫ z (¿¿6−2 x −2 z )dx dz ¿ ¿
0 0
1
¿ ∫ ¿ ¿ dz
0
1
¿ ∫ (5 z−2 z 2) dz
0
¿¿
11
¿
6
Jadi, ( x́ , ý , ź ¿= ( 114/6 , 254/3 , 114/6 )=( 1124 , 2512 , 1124 )

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rumus integral lipat tiga
n

∭ f ( x́ k , ý k , ź k ) dV =‖lim
p‖→ 0
∑ f ( x́ k , ý k , ź k ) ∆V k
B k=1

2. Rumus integral lipat dua yang lebih luar sebagai integral berulang
a 2 ф 2 (x , y ) ѱ2 (x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =∫ ∫ ∫ f ( x , y , x ) dz dy dx
S a 1 ф 1 (x , y ) ѱ1 (x , y)

3. Rumus massa dan pusat masa



m=∭ δ ( x , y , z ) dV
S

M xy =∭ zδ ( x , y , z ) dV
M xy

M xy
z=
m
Terdapat rumus-rumus yang serupa untuk M yz , M xz , x́ , ý .
4. Rumus variabel acak multiple
Fungsi f(x, y, z) adalah fungsi kepadatan probabilitas bersama (PDF)
untuk variabel acak (X, Y, Z) jika f(x, y, z) ≥ 0 untuk semua (x, y, z) di S
dan

∭ f ( x , y , z ) dz dy dx=1
S
Nilai ekspektasi suatu integrasi g(X, Y, Z) didefinisikan berupa

E( g ( X , Y , Z))=∭ g ( x , y , z ) f ( x , y , z ) dz dy dx
S

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan
makalah kami di masa yang akan datang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Haryati, Sri, Fifit Firmadani, dan Desi Nurhikmahyanti. 2018. Psikologi


Pendidikan Dengan Model Belajar Berbasis Riset. Yogyakarta: Anom Pustaka.

Hendriana, H. (2014). Membangun Kepercayaan Diri Siswa Melalui


Pembelajaran Matematika Humanis. Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, 19(1), 52. https://doi.org/10.18269/jpmipa.v19i1.424.

Varberg,dale; Purcell, Edwin J; Rigdon, Stave E. (2011). Kalkulus:Jilid 2. (9).


Jakarta:Erlangga.

19

Anda mungkin juga menyukai