Integral lipat tiga dalam koordinat tabung, Integral lipat tiga dam koordinat bola
&
Perubahan Variabel Dalam Integral Lipat
Oleh :
Dosen Pembimbing :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan-Nya, sehingga pada
kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kalkulus Peubah
Banyak ini, tanpa pertolongan-Nya, makalah ini tidak akan bisa kami selesaikan
dengan baik. Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas terstruktur mata kuliah
Kalkulus Peubah Banyak.
Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan alam nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umat nya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu dan pengetahuan.Selanjutnya kami berterimakasih kepada dosen mata
kuliah Kalkulus Peubah Banyak Ibu yang telah membimbing serta memberitahukan
informasi tentang makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran demi memperbaiki makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan
A Latar Belakang..................................................................................................4
B Rumusan Masalah.............................................................................................4
C Manfaat dan Tujuan..........................................................................................4
Bab II Pembahasan
A Integral lipat tiga dalam koordinat tabung..........5
A Kesimpulan.....................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan
yangsangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu
sendiri. Denganmempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita
dalam menyelesaikan masalah–masalahyang berkaitan dengan fungsi, integral
dan bidang kalkulus lainnya. Turunan juga dapatdi g u n a k a n u n t u k
da p a t me n g g a m b a r k a n g r a f ik suatu f u n g si aljabar yai
t u de n g a n menggunakan penerapannya. Untuk menentukan turunan suatu fungsi
biasanya digunakankonsep limit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kosep Integral lipat tiga dalam koordinat tabung, ?
2. Bagaimana Konsep Integral lipat tiga dalam koordinat bola ?
3. Dan Bagaiman Konsep Perubahan Variabel Dalam Integral Lipat ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Z
z
P(r, θ, z) = P(x,y,z)
x cos R
y r sin Y
Θ
z x
x2 y2 2
X
Gambar 1.1
Transformasi Integral Lipat Tiga pada Koordinat Tabung Tinjau benda pejal B pada Gambar
5.19. Pada Gambar 5.19(a), proyeksi B pada bidang-xy adalah daerah D yang dapat dinyatakan
oleh
Gambar 1.2
Gambar 1.2 (b) memperlihatkan elemen volume dV . Elemen volume ini dapat
dinyatakan oleh :
dV =rdzdrdθ
❑ θ2 r 2(θ) z 2(r , θ)
6
❑ ❑
| |
∂ x ∂x ∂x
∂u ∂v ∂w
∂y ∂y ∂y
J ( u , v , w )=
∂u ∂v ∂w
∂z ∂ z ∂ z
∂u ∂v ∂w
Jacobian
Koordinat Kartesius ke Koordinat tabung
x=r cos θ
y=r sin θ
| |
z=z
∂ x ∂x ∂ x
| |
∂ r ∂θ ∂ z
cos θ −r sin θ 0
∂y ∂y ∂y 2 2
J ( u , v , w )= = sin θ r cos θ 0 =r cos θ+r sin θ=r
∂ r ∂θ ∂ z
0 0 1
∂z ∂ z ∂ z
∂ r ∂θ ∂ z
❑ ❑
∭ f ( x , y , z ) dx dy dz=∭ f ¿ ¿ ¿
B B
Contoh 1 Benda B dibatasi oleh tabung x 2+ y 2=4 , bidang xoy ,dan bidang y +2 z=2.
Tentukan volume benda B.
(a) (b)
Gambar 1.3
Batas-batas pada sumbu z adalah bidang xoy ( z=0) dan bidang y +2 z=2. Dalam
koordinat tabung.
1
y +2 z=2→ r sin θ+2 z=2 → z=1− sinθ
2
1
Sehingga diperoleh batas-bats pada sumbu z adalah 0 ≤ z ≤ 1− sin θ . Jadi, secara
2
7
keseluruhan daerah pengintegralannya adalah :
{ 1
B= ( r , θ )∨0 ≤ θ ≤2 π , 0≤ r ≤ 2, 0 ≤ z ≤ 1− sin θ
2 }
Selanjutnya ,volume benda B ditentukan sebagai berikut.
1
1− sinθ
❑ 2π 2 2 2π 2 1
1− sin θ
V =∭ dV =∫ ∫ ∫ rdzdrdθ=¿ ∫ ∫ [ rz ] 0
2
drdθ ¿
B 0 0 0 0 0
2π 2
¿ ∫∫ ¿ ¿ ¿
0 0
2π
¿∫ ¿ ¿
0
Contoh 2 hitunglah
❑
Penyelesaian
Benda B pada gambar 1.4. proyeksi benda B pada bidang xoy berupa lingkaran bepusat di
(0,0) dan berjari-jari 2. Daerah ini dapat dinyatakan oleh
D= { ( r ,θ )∨0 ≤ θ≤ 2 π , 0 ≤ r ≤2 } .
Dalam koordinat tabung
2 2 2
x + y =r ; dV =rdzdrdθ
2 2 2
z=4−x + y =4−r
Maka batas-batas dalam sumbu –z adalah 0 ≤ r ≤ 4−r 2 . Dengan demikian , benda B dapat
dinyatakan oleh
B= {( r ,θ , z )∨0 ≤ θ ≤2 π ,0 ≤ r ≤2 , 0 ≤ r ≤ 4−r 2 }
Gambar 1.4
Dengan demikian ,
2
❑ 2 π 2 4 −r 2π 2 2
4−r
∭ ( x + y ) dV =∫ ∫
2 2
∫ rdzdrdθ=∫ ∫ [ r z ]0
3
drdθ
B 0 0 0 0 0
8
2π 2
∫∫ ¿ ¿ ¿
0 0
a. Koordinat Bola
Bila mana suatu benda pejal atau suatu permukaan simetris terhadap suatu
titik,koordinat bola kelihatannya memainkan peranan penyederhanaan. Khususnya
boal yang berpusa di ttik asal ( gambar 4) mempunyai persamaan sederhana
ρ=ρ0 . Perhatikan juga persamaan kerucut dengan sumbu sepanjang sumbu z dan
puncak di titik asal ( gambar 5), yakni,∅=∅ 0
9
Gambar 2.1
∆ V =ρ2 sin ∅ ∆ ρ ∆θ ∆ ∅
dengan ( ρ , θ , ∅ )sebuah titik di biji yang dipilih secara tepat.
Permatisian suatu benda pejal S menggunakan suatu kisi bola, yang membentuk
jumlah yang cocok, dan dengan mengambil batasan akan menghasilkan suatu integral,
dengan bentuk dz dy dx digantikan oleh ρ2 sin ∅ dρdθ d ∅ .
❑ ❑
| |
∂ x ∂x ∂x
∂u ∂v ∂w
∂y ∂y ∂y
J ( u , v , w )=
∂u ∂v ∂w
∂z ∂ z ∂ z
∂u ∂v ∂w
Jacobian
Koordinat Kartesius ke Koordinat bola
x=ρ sin ∅ cos θ ,
y= ρsin ∅ sin θ ,
z=ρ cos ∅
| ||
∂x ∂x ∂x
|
∂ρ ∂θ ∂∅
sin ∅ cos θ −ρ sin ∅ sin θ ρ cos ∅ cos θ
∂y ∂y ∂y 2
= sin ∅ sin θ ρsin ∅ cos θ ρ cos ∅ sin θ =ρ sin θ
∂ρ ∂θ ∂∅
cos ∅ 0 1
∂z ∂z ∂z
∂ρ ∂θ ∂∅
❑ ❑
∭ f ( x , y , z ) dx dy dz=∭ f ¿ ¿ ¿
S S
10
Contoh: carilah massa suatu benda pejal S yang berbentuk bola jika kerapatannya δ
sebanding dengan jarak dari pusat.
Penyelesaian:
Pusatkan bola di titik asal dan ambil jari-jarinya α . kerapatan δ diberikan oleh
δ=k √ x + y + x =kp. Jadi, massa m diberikan oleh
2 2 2
❑
m=∭ δ dV
s
❑
¿ ∭ kp . p2 sin ∅ dp dθ d ∅
s
α 2π α
¿ k ∫ ∫ ∫ p sin ∅ dp dθ d ∅
3
0 0 0
4 α 2π
α
¿k
4
∫∫ sin ∅ dθ d ∅
0 0
α
1
¿ kπ α 4∫ sin ∅ d ∅=kπ α 4
2 0
Contoh: carilah volume dan pusat massa suatu benda pejal homogeny S yang dibatasi di atas
bola p=a dan di bawah oleh kerucut ¿ α , dengan a dan α adalah konstanta
Penyelesain: volume V diberikan oleh
❑
V =∭ p2 sin ∅ dp dθ d ∅
s
α 2π α
¿ ∫ ∫ ∫ p sin ∅ dp dθ d ∅
2
0 0 0
( )
α 2π 3
a
¿ ∫∫ sin ∅ dθ d ∅
0 0 3
α
2 π α3
¿
3 0
∫ sin ∅ d ∅
3
2π α (
¿ 1−cos α )
3
Menyusul bahwa massa m dari benda pejal adalah
2π α3 k (
m=kV = 1−cos α )
3
dengan k konstanta kerapatannya.
0 0 0
a 2π α
¿ ∫ ∫ ∫ k p sin ∅ cos ∅ dp dθ d ∅
3
0 0 0
11
α 2π
1
¿ ∫∫
4
k α sin ∅ cos ∅ dθ d ∅
0 0 4
α
1
¿ ∫ kπ α 4 sin ∅ cos ∅ d ∅
0 2
1 4 2
¿ π α k sin α
4
1 4 2
π α k sin α
4
z=
2 4
π α k ( 1−cos α )
3
3 α sin2 α
¿
8 (1−cos α )
3
¿ α (1−cos α )
8
Dalam hal ini kita mengubah dari integral dalam x dan y ke integral dalam u dan v dengan
cara mengekspresikan x dan y dalam suku u dan v dan menuliskan :
Sebagai ilustrasi, perhatikan koordinat polar. Di sini transformasi T dari bidang rθ ke bidang
xy diberikan oleh:
Dan geometri transformasi, T memetakan persegi panjang biasa dalam bidang rθ ke persegi
panjang polar di bidang xy. Jacobian T adalah:
12
13
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dalam penggunaan turunan, diperlukan nilai minimun dam nilai
maksimum serta nilai ekstrim bersyarat dan tidak bersyarat. Nilai minimum dan
maksimum berdefenisi jika misalkan f suatu fungsi dengan daerah asal S dan
misalkan pula po titik didalam S.
Sedangkan nilai ekstrim berdefenisi Hal yang sama yang dapat kita
lakukan dalam kasus satu peubah. Sebagaimana dalam fungsi satu peubah untuk
mencari titik ekstrim, kita harus mencari titik kritis dahulu
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/presentation/514880500/Perubahan-Integral-Dalam-Integral-Lipat-Dua
15
16