Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mutiara Devita Sari

NIM : 125100301111020

Kelas : L/TIP

Integral dan Aplikasinya

 Pengertian Integral

Integral merupakan invers atau kebalikan dari diferensial. Integral memiliki


banyak kegunaan dalam berbagai bidang, misalnya bidang ekonomi, astronomi,
permodelan dalam biologi, ilmu fisika, dan ilmu kimia. Pada prinsipnya ada dua cara
mamandang integral, yaitu dipandang sebagai antiturunan dan dipandang sebagai
jumlah Riemann. Pada dasarnya integral terbagi atas dua macam, yaitu integral tentu
dan integral tak tentu. Integral tentu adalah suatu integral yang dibatasi oleh suatu
nilai tertentu yang biasa disebut sebagai batas atas dan batas bawah. Integral ini
biasanya digunakan untuk mencari luas suatu area. Bentuk umum dari integral tentu
adalah sebagai berikut.

∫ ( ) [ ( )] ba

Integral tentu terbagi atas dua macam, yaitu integral tentu sebagai limit
jumlah Riemann dan integral berdasarkan teorema dasar kalkulus.

Sedangkan integral tak tentu adalah merupakan kebalikan langsung dari


turunan/diferensial. Biasanya, integral tak tentu digunakan untuk mencari fungsi asal
dari suatu fungsi hasil turunan. Bentuk umum dari integral tak tentu adalah sebagai
berikut.

∫ ( ) ( )
Dimana C adalah suatu konstanta real dan f(x) merupakan turunan dari f(x) + C.

 Aplikasi Integral

Integral dapat diaplikasikan kedalam banyak hal. Dari yang sederhana, hingga
aplikasi perhitungan yang sangat kompleks. Sebagai contoh, integral dapat
diaplikasikan untuk menghitung luas suatu daerah dan volume suatu benda serta
dalam bidang ekonomi.
 Menghitung luas daerah dan volume suatu benda
Dalam menghitung luas daerah menggunakan integral, integral yang
digunakan adalah integral tentu. Dimisalkan jika suatu kurva y = f(x) dengan f(x) > 0

dalam selang [a, b] maka integral tentu ∫ ( ) menyatakan luas daerah antara
kurva y = f(x), sumbu x (y = 0), garis vertikal x = a dan x = b. Secara umum.
Pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.

∫ ( )

Dapat juga diilustrasikan dengan contoh hubungan antara kecepatan, waktu,


dan jarak seperti pada gambar dibawah ini. Dalam gambar dibawah, besarnya jarak
yang ditempuh dapat diketahui dengan cara menghitung luas daerah yang yang diarsir.
Jika untuk menentukan luas daerah diatas sumbu x, maka f(x) > 0 untuk setiap

x, sehingga luas ∫ ( ) (positif). Dapat dilihat dari ilustrasi gambar dibawah


ini.

∫ ( )
Berbeda jika menentukan luas daerah dibawah sumbu x, maka berkebalikan
dengan dengan menentukan luas daerah diatas sumbu x, yaitu f(x) < 0 untuk setiap x,

sehingga luas ∫ ( ) (negatif). Dapat dilihat dari ilustrasi gambar dibawah


ini.

∫ ( ) ∫ ( )
Adapula jika mencari luas gabungan antara daerah diatas sumbu x dan juga
luas daerah dibawah sumbu x, seperti pada gambar dibawah ini.
Ruumus untuk luas daerah pada gambar diatas adalah sebagai berikut.
L = L1 + L2

=∫ ( ) +( ∫ ( ) )
Selain itu, juga masih ada satu cara untuk menentukan luas daerah antara dua
kurva. Misalnya suatu daerah dibatasi oleh dua kurva, yaitu f(x) dan g(x) dengan f(x)
< g(x) dalam interval [a, b]. Seperti pada gambar dibawah ini.

∫ ( ) ∫ ( )
Sebagai contoh jika menentukan volume benda putar yang dibatasi satu kurva.
Volume benda putar dapat diperoleh dari daerah yang diputar terhadap sumbu
koordinat. Beberapa benda dapat dihitung volumnya dengan mudah menggunakan
rumus volum benda sisi lengkung. Untuk menghitung volume dengan sumbu x
sebagai sumbu putar, dapat dilihat pada gambar berikut.

Benda putar yang dibentuk oleh kurva y = f(x) dan diputar 360⁰mengelilingi
sumbu x, dengan garis x = a dan x = b dapat dihitung sebagai berikut.
∫ ∫( ( ))

Sedangkan untuk menghitung volume dengan sumbu x sebagai sumbu putar,


dapat dilihat pada gambar berikut.

Benda putar yang dibentuk oleh kurva y = f(y) dan diputar 360⁰mengelilingi
sumbu y, dengan garis y = c dan y = d dapat dihitung sebagai berikut.

∫ ∫( ( ))

Berbeda lagi jika akan menghitung volume benda putar yang dibatasi oleh dua
kurva. Sebagai contoh menentukan volume dengan sumbu x sebagai sumbu putar.

Misalnya diberikan dua kurva, yaitu y1 = f(x) dan y2 = g(x) dengan f(x) > g(x).
Kedua kurva tersebut terletak pada interval . Benda putar pada gambar
diperoleh dari perputaran 360⁰ daerah yang dibatasi kedua kurva tersebut terhadap
sumbu x. Volume benda putarnya adalah sebagai berikut.

∫[( ( )) ( ( )) ]

Misalnya diberikan dua kurva, yaitu x1 = f(y) dan x2 = g(y) dengan f(y) > g(y).
Kedua kurva tersebut terletak pada interval . Benda putar pada gambar
diperoleh dari perputaran 360⁰ daerah yang dibatasi kedua kurva tersebut terhadap
sumbu y. Volume benda putarnya adalah sebagai berikut.

∫[( ( )) ( ( )) ]

 Dalam bidang ekonomi


Selain dalam sains, integral juga dapat digunakan untuk perhitungan dalam
ekonomi dan bisnis. Dalam bidang ekonomi, integral digunakan untuk menentukan
suatu fungsi dari konsep marginal ke total.
a. Fungsi biaya total (Total Cost = TC)
Fungsi biaya total (TC) merupakan integral dari fungsi marginal (MC). Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

∫( )

( )
Dalam pernyataan secara matematis diatas, k adalah sebagai biaya yang
merupakan konstanta yang bersifat tetap.
b. Fungsi penerimaan total (Total Revenue = TR)
Fungsi penerimaan total merupakan integral dari fungsi marginal (MR).
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

∫( )

( )
Dalam pernyataan diatas, k dalam hal ini sama dengan nol karena jika Q = 0
maka TR = 0.
DAFTAR PUSTAKA

Chiang, Alpha C dan Kevin Waitwright. 2006. Dasar-Dasar Matematika


Ekonomi/edisi 4. Jakarta: Erlangga
Listya, Tri Dewi. 2006. Mudah dan Aktif Belajar Matematika. Jakarta: PT Setia
Purna Inves
Marsigit, dkk. 2008. Matematika. Yogyakarta: Quadra
Riwayati, Hedwigis Esti dan Markonah. 2008. Matematika dan Ekonomi Bisnis 1.
Jakarta: PT Grasindo

Anda mungkin juga menyukai