Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, ASN merupakan pegawai
negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. Tugas utama bagi ASN
yaitu mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam amanat Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945 yaitu Negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Untuk itu,
dibutuhkan ASN yang profesional dan berintegritas tinggi.

Untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara yang memiliki kriteria tersebut maka
diperlukan adanya peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan
terhadap bangsa. Proses pembentukan ini dilakukan pada Pelatihan Dasar CPNS yaitu
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara integrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme (Peraturan LAN NO. 12 Tahun 2017) Melalui Latsar ini calon-calon
Aparatur Sipil Negara dapat mempelajari dan menerapkan nilai- nilai dasar profesi ASN
sehingga tertanam kuat dalam dirinya. Nilai- nilai dasar tersebut diantaranya
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).

Konsep latihan dasar CPNS terbaru menurut Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2018 yaitu dilakukan on campus dan off campus. Proses internalisasi dilakukan
pada saat on campus yaitu dengan pemberian pemahaman, arahan, bimbingan, motivasi,
dan dorongan mengenai nilai-nilai dasar ASN tersebut. Proses aktualisasi dan habituasi
dilakukan saat off campus dimulai dari perencanaan, implementasi, sampai evaluasi
kegiatan. ASN dapat menemukan berbagai isu di satuan kerja pada saat aktualisasi. Tak
terkecuali di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional khususnya di Post Anesthesia Care Unit
(PACU).

1
Perawatan pasien di PACU termasuk ke dalam pelayanan publik. Dalam pelaksanaannya,
perawatan pasien di PACU tentu saja menggunakan etika publik. Selain itu, perawatan di
PACU pun melibatkan banyak pihak terkait antara lain, dokter anastesi, dokter bedah,
perawat, apoteker, nutrisionis, teknisi, dan hospital service. Dibutuhkan adanya
penerapan whole of government (WOG) agar pihak terkait dapat terintegrasi sehingga
terwujudlah pelayanan prima.

Ruang pemulihan (Recovery Room) atau disebut juga Post Anesthesia Care Unit (PACU)
adalah ruangan tempat pengawasan dan pengelolaan secara ketat pada pasien yang baru
saja menjalani operasi sampai dengan keadaan umum pasien stabil. Setelah pasien stabil
dan sadar penuh dilakukan pengkajian ulang kepada pasien mulai dari keluahan yang
dirasakan pasien, kekuatan otot, dan riwayat kesehatan pasien sebelumnya. Dari hasil
pengkajian banyak pasien yang masih belum paham mengenai penyakit diabetes miletus.
Penyakit Diabetus Miletus sendiri menjadi salah satu factor penyebab penyakit otak dan
persyarafan. Dibuktikan dengan adanya pasien dengan masalah persyarafan juga
memiliki riwayat penyakit diabetes miletus.

Di ruang PACU sendiri berdasarkan data dari bulan Mei didapati pasien yang menjalani
operasi bedah saraf dan bedah plastic akibat komplikasi penyakit diabetes Miletus sendiri
sebanayak 1 % dari 67 % total pasien yang masuk ke ruang PACU.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat menyusun rancangan aktualisasi yang
berdasarkan kedudukan, peran, dan fungsi ASN sebagai pelayan public, pelaksana
kebijakan public dan perekat dan pemersatu bangsa yang dilandasi dengan nilai-nilai
dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Antikorupsi).

2. Tujuan Khusus
Peserta Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan II mampu :
a. Megidentifikasi isu yang ada di unit kerja
b. Menganalisis dampak jika isu tidak segera dipecahkan

2
c. Menentukan gagasan inisiatif yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk
memecahkan isu beserta outputnya
d. Menentukan tahapan dari setiap kegiatan beserta outputnya

C. Manfaat
1. Bagi CPNS
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, akan menciptakan CPNS yang berkarakter kuat
yaitu akuntabel, nasionalis, beretika, berintegritas, professional, dan bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Bagi Satuan Kerja
Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani public dan meningkatkan
akuntabilitas unit kerja di mata masyarakat. Selain itu juga mendukung terwujudnya
tujuan, visi, dan misi unit kerja serta penguatan nilai-nilai unit kerja.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi meliputi nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dalam kegiatan
sesuai SKP, perintah atasan, dan inovasi untuk mengatasi masalah yang muncul.
Masalah tersebut berkaitan dengan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI yaitu dalam
manajemen ASN, WOG, dan pelayanan publik. Aktualisasi akan dilaksanakan di
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, khususnya di PACU. Kegiatan aktualisasi akan
dilaksanakan selama 30 hari

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Rumah Sakit Pusat Otak Nasional


1. Gambaran Profil Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Seiring sejalan dengan nama rumah sakit, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional didirikan
dengan harapan dapat menjadi tempat pelayanan kesehatan otak dan syaraf
komperhensif,. Hal ini didasrkan pada permasalahan di bidang otak dan syaraf di
Indonesia kian lama makin kompleks dengan jumlah kasus yang semakin meningkat
pula. Angka kejadian stroke meningkat dari tahun ke tahun, bahkan pada Riskesdas
tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI, ngka kejadian
stroke mencapai 10,9 per mil (‰).

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) merupakan rumah sakit vertikal milik
Kementrian Kesehatan, sesuai dengan Surat keputusan Kementerian Kesehatan RI
Nomor 045/Menkes/Per/X/2012 dan telah diresmikan pada 14 Juli 2014 oleh Presiden
RI Soesilo Bambang Yudhoyono. RSPON terletak di Jalan MT Haryono Jakarta.
Rumah sakit ini memiliki luas 11.000 m2 dengan bangunan 11 tingkat, dan mulai
beroperasi mulai tanggal 1 Juli 2013 (Grand Opening tanggal 1 Februari 2014).

2. Visi dan Misi Rumah Sakit Psat Otak Nasional


a. Visi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional adalah “Menjadi Rumah Sakit Pusat
Nasional bidang Otak dan Sistem Persyarafan”.
b. Misi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, antara lain:
1) Mewujudkan pelayanan otak dan sistem persyarafan bermutu tinggi dan
4
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
2) Mewujudkan pendidikan dan penelitian yang mampu berkontribusi pada
pemecahan masalah otak dan sistem persyarafan di tingkat nasional dan
internasional
3) Mewujudkan penapisan IPTEK dibidang ilmu kesehatan otak dan sistem
persyarafan
4) Mewujudkan kenyamanan dan kesejahteraan pegawai

c. Nilai- Nilai Rumah Sakit Pusat Otak Nasional


Menunjang terwujudnya visi misi, berikut nilai-nilai yang dianut Rumah Sakit Pusat
Otak Nasional:

BRAIN
Benevolent : senantiasa melayani pasien dengan tulus
Responsive : selalu siap tanggap
Attentive : memberi perhatian penuh terhadap pasien
Innovative : mengikuti perkembangan ilmu
Noble : sesuai dengan moto RS PON yaitu “melayani dengan mulia”

d. Motto Rumah Sakit Pusat Otak Nasional


Motto Rumah Sakit Pusat Otak Nasional adalah “Melayani dengan Mulia”

5
3. Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi RS Pusat Otak Nasional

6
b. Struktur Organisasi ruangan PACU

Kepala Ruang Instalasi


Kepala Ruang Instalasi
Bedah Sentral
Bedah Sentral

Perawat Primer Perawat Perawat Perawat Perawat


I PrimerPJIIBEDAH PJ CATHLAB
Primer III PJ ANASTESI
Primer IV Primer VPJ PACU

P P P P PP P PA P P P PP P PP P P P PP P P
PA PA Peser-
Peser-ta
A A A A AA A A A A AA A AA A A A AA A A
ta

7
4. Profil Peserta, Mentor dan Coach

a. Profil Peserta
Nama : Ardian Endra Pratama
NIP : 199604172019021001
Pangkat Golongan : Penata Muda, Golongan II/c
Tempat Tgl Lahir : Magetan, 17 April 1996
Pendidikan : D III-Keperawatan Akper Dr. Soedono Madiun
Unit Kerja : Ruang PACU , Rumah Sakit Pusat
Otak Nasional
Jabatan : Perawat Terampil
Alamat : Jl. Village raya Blok J no.5 RT 16/ 005 Pamulang
Village Pondok Petir Sawangan Depok
b. Profil Mentor
Nama : Mirnawaty, S.Kp.MARS
NIP : 196501151989022003
Tempat Tgl Lahir : Bandar Baru, 15 Januari 1965
Pendidikan : S2 FKM UI ( MARS )
Satuan Kerja : Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Jabatan : Ketua Komite Keperawatan
Alamat : Jl. Garuda III AP 3No. 10 Kranggan Permai
Bekasi 17433
c. Profil Coach
Nama : drg. Rieka Siti Kadarsi, M.Kes
NIP : 196303261990102001
Tempat Tgl Lahir : Garut, 26 Maret 1963
Pendidikan : S2 Manajemen Pelayanan Kesehatan FK Unpad
Satuan Kerja : BBPK Ciloto
Jabatan :Widyaiswara Madya
Alamat : Jl. Ir. H. Juanda Belakang No. 23 Selakopi,
Cianjur

8
Pelaksanaan aktualisasi ini bersumber pada Satuan Kinerja Pegawai (SKP),
sebagai berikut:

9
No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
1 Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2 Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
3 Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung
fisik pada pasienuntuk mencegah resiko cidera pada individu B.
dalam rangka upaya preventive B.
4 Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
B.
( melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien)pada
B.
individu dalam upaya preventive
5 Memberikan oksigenasi sederhana B.
6 Memberikan bantuan hidup dasar B.
7 Melakukan fasilitas pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
8 Memantau keseimbangan cairan dan elektrolot pasien B.
9 Melakukan mobilisasi pasien B.
10 Mempertahankan posisi anatomis pasien
11 Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirhat B.
12 Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien B.
13 Memfasilitasi penggunaan pasien yang mendukung kenyamanan
14 Melakukan perawatan diri pasien B.
15 Melakukan kegiatan kompres hangat/ dingin B.
16 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
B.
keprawatan
17 Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal B.
18 Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai B.
meninggal B.
19 Memberikan dukungan dalam proses kehilangan berduka dan
B.
kematian
20 Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan B.
21 Menyusun laporan pelaksanaan tugas B.
22 Melakukan tugas kedinasan lain
B.
23 Melakukan pengukuran CVP pasien
24 Menjaga kepatenan jalan nafas dengan suction berkala B.
25 Memberikan kebutuhan nutrisi via NGT
B.
26 Melakukan GV luka Post OP
27 Melakukan pengukuran skala nyeri pasien B.
28 Mengikuti Seminar/pelatihan/lokakarya nasional/internasional
B.
sebagai peserta
B.
29 Membuat laporan insiden
B.
B.
B.
B.
B.
B.
B.

10
B. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Peran dan kedudukan PNS dalam NKRI meliputi tiga hal yaitu manajemen
ASN, pelayan publik, dan whole of government.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan bentuk pengelolaan ASN untuk
menghasilkan individu ASN yang profesional, memiliki dasar, etika
profesi, bebas dari segala intervensi politik, serta bersih dari segala
macam praktek KKN. Tujuan utama dari manajemen ASN ini untuk
menciptakan sumber ASN yang dapat mengikuti perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukan tersebut
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai PNS terdiri dari PNS
(Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja). Manajemen PNS meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat, dan jabatan, pengembangan
karier, pola karier,promosi, mutasi, penilaian kerja, penggajian dan
tunjangan penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan
hari tua, dan perlindungan.

2. Pelayan Publik
Pelayanan publik merupakan sebuah kegiatan maupun rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik. Dalam konstitusi negara
Indonesia, salah satu amanatnya adalah pelayanan publik sebagai hak
warga negara, diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
Negara, diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Pelayan

11
publik tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga
negara sebagai manusia, namun juga berfungsi sebagai proteksi warga
negara. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik meliputi :
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentiangan
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik adalah partisipatif, transparan,
rensponsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan
efisien,aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Prinsip-prinsip
pelayanan prima antara lain :
a. Rensponsif terhadap pelangan/memahami pelanggan;
b. Membangun visi dan misi pelayanan;
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan;
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
pelayanan yang baik;
e. Memberikan apresiasi kepada pagawai;
Pada implementasi sebagai pelayanan publik dibutuhkan etiket
dasar yang harus dimiliki seorang ASN yaitu politeness, respectfull,
attentive, cooperatif, tolerance, informality, dan self control.

3. Whole of Government
WoG (Whole of Government) adalah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. WoG ditekankan pada penyatuan
keseluruhan (whole) elemen pemerintahan dan pengintegrasian upaya-
upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-
tujuan bersama.
Faktor-faktor pentingnya WoG sebagai pendekatan yang

12
mendapatkan perhatian dari pemerintah meliputi :
a. Faktor-faktor eksternal, seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integritas kebijakan, serta program pembangunan
dan pelayanan agar tercipta penyelenggaran pemerintah yang
lebih baik.
b. Faktor-faktor internal, salah satu contohnya adalah adanya ego
sektoral di masing-masing lingkungan kerja.Keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang
lainnya yang mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Berdasarkan ketiga faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa
pentingnya WoG untuk pemerintah karena diperlukan sebuah upaya
untuk memahami, pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna
mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang berorientasi
sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaan yang
lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan, dan
kesatuan.
Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan adalah
penguatan koordinasi antar lembaga, membentuk lembaga koordinasi
khusus, membentuk gugus tugas, dan koalisi sosial. Selain itu ada pula
tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG yaitu kapasitas
SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi, dan kepemimpinan.
Praktek WoG dalam pelayananpublik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayan publik. Jenis pelayanan
publik yang dilakukan dengan pendekatan WoG adalah pelayanan
yang bersifat administratif, pelayanan jasa, pelayanan barang, dan
pelayanan regulatif.

13
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Nilai-nilai dasar PNS meliputi:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, maka
nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatanPNS secara profesional sebagai pelayanan publik, meliputi:
Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA.

1. Akuntabilitas PNS
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku

14
pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan
dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasannya. Akuntabilitas bertujuan untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanah yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik yang dimaksud antara lain :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara lain kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah ketelibatan PNS dalam politis praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
PNS dinyatakan akuntabel jika memenuhi empat nilai dasar
akuntabilitas. Selain itu, untuk menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel diperlukan beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggungjawab, keadilan,
kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsisten. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel juga dibutuhkan
langkah-langkah untuk membuat framework akuntabilitas di
lingkungan kerja PNS yaitu :
a. Tentukan tanggung jawab dan tujuan;
b. Rencanakan apa yang akan dilakukan untuk mencapaitujuan;
c. Lakukan implementasi dan monitoring kemajuan;
d. Berikan laporan secara lengkap;
e. Berikan evaluasi dan masukan perbaikan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme mengandung cita-cita serta pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa, dan

15
negaranya. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia,
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Setiap PNS wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang
menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat
bekerja untuk bangsa dan negara. Ketaatan dan aktualisasi semangat
nasionalisme yang tertuang dalam nilai-nilai Pancasila digunakan
sebagai dasar untuk menjalankan tugas sebagai PNS.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik meliputi :
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan revelen;
b. Sisi dimensi refleksi, etik apublik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan saran kebijakan publik dan alat
evaluasi;
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
Pada implementasi etika publik didefinisikan sebagai refleksi kritis
yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, soladiritas,

16
keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Penerapan etika publik PNS berhubungan erat dengan kode etik. Kode
Etik yang harus diterapkan oleh PNS adalah perilaku pejabat sebagai
penguasa menjadi pelayan, wewenang berubah menjadi peranan, dan
jabatan publik menjadi amanah yang dipertanggungjawabkan.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Pelayanan publik yang bermutu
merupakan wujud akuntabilitas dari pemerintah selaku penyedia
layanan publik dan dengan pelayanan yang bermutu akan menciptakan
kepercayaan publik kepada pemerintah. Terdapat empat aspek utama
yang terkait dengan komitmen mutu, yaitu efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan berorientasi pada mutu. Selain itu, nilai-nilai dasar
orientasi mutu dalam memberikan layanan prima meliputi :
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/client;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customer/client tetap setia;
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customer/client maupun
perkembangan teknologi;
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan;
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan
ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Berdasarkan Undang-Undang
nomor 20 tahun 2001, yang termasuk kategori korupsi yaitu merugikan

17
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan
barang dan atau jasa, serta gratifikasi.
Anti korupsi adalah tindakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

18

Anda mungkin juga menyukai