ALAMIAH MODERN
MAKALAH
INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SEJARAH
MATEMATIKA DAN IPA
DOSEN PENGAMPU
IBNI ANNAS, M. Pd
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah Sejarah Perkembangan Fisika Dalam Perspektif Islam
dan Ilmu Alamiah Modern.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
II
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN………………..
………………………………………………………... 4
A. Latar Belakang……………………...……………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah…..……………………………………………………………… 4
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………… 5
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………….. 5
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………...……. 6
A. Pengertian Fisika…...……………………………………………………………… 6
B. Sejarah Perkembangan Fisika..……………………………………………………. 7
C. Fisika Zaman Purbakala…………………………………………………………… 10
D. Fisika Klasik………………….……………………………………………………. 11
E. Fisika Modern……………………………………………………………………... 14
F. Fisika Pada Masa Kejayaan Islam………………………………………………… 19
BAB III
PENUTUPAN…………...…………………………………………………………………. 23
A. Kesimpulan……………………………………………………………………....... 23
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 24
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejak awal pertengahan abad ke-20, ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah
berkembang dengan pesat. Hampir segala sendi kehidupan umat manusia yang
dipengaruhinya, sandang dan papan, kesehatan individu maupun masyarakat, komunikasi
dan lain-lain. Dengan demikian mau tidak mau setiap masyarakat secara langsung atau
tidak langsung berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam khususnya FISIKA.
Pada dasarnya ilmu pengetahuan tentang fisika ini mulai berkembang sejak
manusia menggunakan pola pikir. Dimana ilmu pengetahuan ini berkembang setelah
adanya pengamatan, pengalaman, dan pemikiran yang terbatas, kemudian dilengkapi
atau disempurnakan oleh mitos. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara tersebut
dimulai pada orang babilonia. Kemudian ilmu pengetahuan sendiri khususnya fisika
berkembangan setelah manusia menggunakan pengamatan dengan memakai alat
kemudian didasarkan pada pemikiran yang rasional. Cara memperoleh pengetahuan
seperti di atas dipelopori orang-orang yunani.
Jadi dalam makalah ini akan membahas dan mengulas bagaimana pandangan
islam terhadap pengetahuan fisika serta fisika dalam dunia modern seperti saat ini,
kemudian dalam makalah ini nantinya akan diberikan pandangan bahwa sebenarnya
fisika salah satu ilmu yang Allah singgung dalam Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
Apa pengertian fisika?
Bagaiman sejarah perkembangan fisika?
Bagaimana perkembangan fisika menurut perspektif islam?
Bagaimana perkembangan fisika dalam ilmu alamiah modern?
5
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
Untuk mengetahui apa itu fisika
Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan fisika
Untuk mengetahui perkembangan fisika menurut perspektif islam
Untuk mengetahui perkembangan fisika dalam ilmu alamiah modern
D. Manfaat penulisan
Makalah ini di tulis untuk memenuhi tugas sejarah sains dan matematika. Menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang sejarah perkembangan fisika dalam perspektif islam
dan ilmu alamiah modern.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fisika
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang
lingkup dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang
yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan
kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi, sifat semacam ini
sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling
mendasar” karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi dan lain-lain)
mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika, misalnya
kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat
kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh
ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika dalam bahasa yunani adala physikos artinya alamiah dan physis yang
artinya alam, jadi fisika adala ilmu tentang alam dalam makna luas. Fisika merupakan
ilmu yang mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang
bersifat sementara, seperti: bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan,
teknik nuklir, dll. Karena perkembangan fisika dewasa ini sangat pesat dan dapat
mempengaruhi kehidupan umat di bumi. Dunia kehidupan umat manusia sekarang
ialah dunia fisika. Melalui fisika orang dapat memahami perubahan-perubahan yang
terjadi pada zat di sekitarnya. Memanfaatkan reaksi-reaksi yang berguna dan
mencegah reaksi-reaksi yang merugikan. Sedangkan mengenai pengetahuan tentang
fisika ini membantu orang dalam memahami peristiwa-peristiwa fisika dari yang
sederhana sampai yang rumit, misalnya dari pembakaran kayu, proses pembekuan air
menjadi es sampai kepada reaksi nuklir di dalam suatu reaktor nuklir. Kemudian
perubahan fisika hanya bersifat sementara saja, tergantung pada faktor yang
mempengaruhinya. Contoh, jika air yang didinginkan akan membeku berupa es, es
bila dipanaskan akan mencair berupa air. Dan air jika di didihkan akan mengembun
menjadi air.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan
dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit
7
daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara
fisika dan matematika adalah fisika berkaitan dengan dunia material, sedangkan
matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan
dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas
penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang
mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk
memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo
memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik,
terutama Hukum Inert. Pada 1687 Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip
Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum
gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi
Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam
eksperimen. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de
Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip,
dan hasil baru.
8
Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus
bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika
Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika
dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.
530 M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya
perkembangan sains di Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi
Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada “Almagest” karya
Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi
berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang.
Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada
yang mendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang; Eksperimen
optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi
titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang
sistematis
b) Periode Kedua
Dimulai dari tahun 1550-an sampai tahun 1800-an. Pada periode kedua ini
mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal
sebagai pencetus metode saintifik dalam penelitian. Hasil-hasil yang didapatkan
antara lain:
Kerja sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada
gerak planet.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika
menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.
Dalam mekanika selain hukum-hukum newton dihasilkan pula persamaan
bernoulli, teori kinetik gas, vibrasi transversal dari Batang, kekekalan
momentum sudut, persamaan lagrange.
Dalam fisika panas ada penemuan termometer, azas black, dan kalorimeter.
Dalam gelombang cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan
cahaya.
9
Dalam kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan
elektroskop, pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori
penjalaran panas dan hukum coulomb.
c) Periode Ketiga
Dimulai dari tahun 1800-an sampai 1890-an. Pada periode ini diformulasikan
konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan
Fisika Klasik. Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam
mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam mekanika, fisika panas, listrik-
magnet dan gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.
Dalam Mekanika diformulasikan persamaan hamiltonian (yang kemudian
dipakai dalam fisika kuantum), persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas,
hidrodinamika.
Dalam fisika panas diformulasikan hukum-hukum termodinamika, teori
kinetik gas, penjalaran panas dan lain-lain.
Dalam Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori
Maxwell dan lain-lain.
Dalam Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip
interferensi, difraksi dan lain-lain.
d) Periode Keempat
Dimulai dari tahun 1890-an sampai sekarang, pada akhir abad ke 19
ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal
ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang
disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih
umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang
sangat tinggi (relativitas) dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil
(teori kuantum).
10
Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian
dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli, Heisenberg dan lain-lain, melahirkan
teori-teori tentang atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat padat yang
sangat besar perannya dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
3) Anaksimenes (585-525 SM)
Murid Anaksimandros
Udara/angin merupakan entitas wujud alam semesta, ia yang mendasari
segalanya.
Panas dan dingin menyebabkan udara menciptakan suatu bentuk.
Bumi, matahari dan bintang adalah cakram/piringan di atas udara.
4) Empedocles (490-430 SM)
Entitas wujud di alam semesta terdiri atas 4 unsur: api, angin, air, tanah
Unsur-unsur 4 tersebut tidak bisa saling tukar menukar satu sama lain.
Ada 2 kekuatan/gaya: sentripetal karena cinta dan sentrifugal karena
perselisihan. Ini yang bertanggung jawab dalam interaksi unsur-usur tersebut.
Teori 4 unsur ini di adopsi Aristoteles dan diyakini hingga abad renaissance
Untuk membuktikan bahwa dia bisa abadi, dia melompat ke kawah gunung
api Etna.
D. Fisika Klasik
Pada zaman ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan
perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern.
Contoh-contoh pemikiran pada zaman ini adalah:
12
1) Mekanika klasik (mekanika newtonian)
Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel.
Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang
gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, “Sebuah
benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian
rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut”.
Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum
tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan
inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami
percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, “Jika hukum-hukum
Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga
berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap
kerangka acuan pertama”.
Konsep partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari
pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta
fisis yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak
gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak
sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia,
ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan
kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu tertentu
tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu bersifat
homogen.
2) Elektrodinamika Klasik
Elekrodinamika, sesuai dengan namanya adalah kajian yang menganalisis
fenomena akibat gerak elektron. Fenomena ini berkaitan dengan kelistrikan dan
kemagnetan. Kendati elektrodinamika merupakan bagian dari fisika klasik,
hukum-hukum elektrodinamika yang dikompilasi oleh Maxwell ternyata sesuai
dengan teori Relativitas, salah satu pilar dari fisika modern. Teori elektromagnet
membahas medan elektromagnet, yaitu medan listrik dan medan magnet. Kedua
besaran ini berhubungan dengan rapat muatan dan rapat arus. Menurut Maxwell,
medan listrik dan magnet memenuhi persamaan. Persamaan ini mengungkapkan
bahwa medan elektromagnet merambat dalam ruang dalam bentuk gelombang
dengan kecepatan tetap v. Maxwell adalah orang pertama yang mengungkapkan
bahwa gelombang elektromagnetik pada jangkauan frekuensi tertentu adalah
13
gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian memahami bahwa gelombang
elektromagnetik meliputi frekuensi sangat rendah seperti sinar tampak (frekuensi
berkisar 4000 A-7000 A), hingga radiasi frekuensi tinggi seperti Sinar-X. Dalam
kajian optika dipahami bahwa cahaya memiliki berbagai sifat yang menunjukkan
bahwa konsep cahaya sebagai gelombang tidak esensial. Akan tetapi guna
menjelaskan secara lebih tepat mengenai gejala interferensi, khususnya difraksi,
konsep cahaya sebagai gelombang adalah mutlak.
Pada prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas
partikel dan radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam
menjelaskan gejala alam. Contohnya, gaya yang dialami oleh partikel bermuatan
seperti, elektron dan proton, dengan massa masing-masing muatan listrik satu
satuan, berinteraksi melalui interaksi gravitasi (massa) dan elektromagnetik.
Geraknya dapat dijelaskan melalui Hukum Lorentz. Akan tetapi, teori klasik tidak
mampu menjelaskan bagaimana interaksi partikel ini dengan cahaya (radiasi).
3) Termodinamika klasik
Termodinamika adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara
panas dan bentuk–bentuk energi lainnya. Michael A. dalam bukunya
menerangkan Termodimika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan
transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. energi dan materi sangat
berkaitan erat, sedemikian eratnya sehingga perpindahan energi akan
menyebabkan perubahan tingak keadaan materi tersebut.
Hukum pertama dari termodinamika menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dihilangkan namun berubah dari satu bentuk
menjadi bentuk yang lainnya. Hukum ini mengatur semua perubahan bentuk
energi secara kuantitatif dan tidak membatasi arah perubahan bentuk itu. Pada
kenyataannya tidak ada kemungkinan terjadinya proses dimana proses tersebut
satu-satunya hasil dari perpindahan bersih panas dari suatu tempat yang suhunya
lebih rendah ke suatu tempat yang suhunya lebih tinggi. Pernyataan yang
mengandung kebenaran eksperimental ini di kenal dengan hukum kedua
termodinamika.
Keterbatasan termodimika klasik. Termodinamika klasik menggarap
keadaan sistem dari sudut pandang makroskopik dan tidak membuat hipotesa
mengenai struktur zat. Untuk membuat analisa termodinamika klasik kita perlu
menguraikan keadaan suatu sistem dengan perincian mengenai karakteristik-
14
karakteristik keseluruhannya seperti tekanan, volume dan temperatur yang dapat
diukur secara lansung dan tidak menyangkut asumsi-asumsi mengenai struktur
zat.
Termodinamika klasik tidak memperhatikan perincian suatu proses tetapi
membahas keadaan-keadaan kesetimbangan. Dari sudut pandang termodinamika
jumlah panas yang dipindahkan selama suatu proses hanyalah sama dengan beda
antara perubahan energi sistem dan kerja yang dilaksanakan, jelaslah bahwa
analisa ini tidak memperhatikan mekanisme aliran panas maupun waktu yang
diperlukan untuk memindahkan panas tersebut. Termodinamika klasik mampu
menerangkan mengapa perpindahan panas dapat terjadi, namun termodinamika
klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat berpindah. Kita mengenal
bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi dan
radiasi.
4) Teori relativitas umum
Einstein menyelesaikan teori relativitas umum pada 1915. Teori relativitas
umum menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori
gerakan Newton. Menurut Newton, gravitasi dianggap sebagai kekuatan penarik.
Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran elips karena
matahari memiliki kekuatan gravitasi yang amat besar. Tapi menurut Einstein,
gravitasi tidak dianggap sebagai kekuatan penarik, tapi lebih sebagai kekuatan
eksterior yang merupakan konsekuensi dari ruang dan waktu atau ruang-waktu.
Rangkaian ruang-waktu empat dimensi yang melengkung seringkali dilukiskan
seperti sebuah karet yang dimelarkan oleh benda bermasa bintang, galaksi, dll.
Benda bermassa seperti matahari melengkungkan ruang-waktu di sekelilingnya
dan planet-planet bergerak di sepanjang jalur melengkungnya ruang-waktu.
Einstein berkata: “materi memberitahu ruang bagaimana cara
melengkungkan/memelarkan dirinya; ruang memberitahu materi cara bergerak”.
Teori relativitas umum memprediksi dengan tepat sampai pada tingkatan apakah
sebuah sinar cahaya akan terbentang saat ia lewat di dekat matahari. Kalau
dipaksa menyimpulkan teori relativitas umum dalam satu kalimat: Keberadaan
ruang, waktu, dan gravitasi tidak terpisahkan dari benda.
E. Fisika Modern
15
Fisika modern ini ditandai dengan pemikiran-pemikiran baru oleh para
ilmuwan fisika, dimana pemikiran baru ini lebih luas dari pemikiran di zaman fisika
klasik. Dengan kelamahan-kelemahan fisika klasik, fisika modern mampu
mengembangkan dan menjawab berbagai permasalahan yang tidak terjawab oleh
pemikiran fisika klasik. Beberapa penemuan penting dalam zaman ini diantaranya:
1) Relativitas khusus
Hasil percobaan Michelson Morley tidak dapat dijelaskan melalui Fisika
Klasik. Maka Einstein mengemukakan dua postulat relativitas khusus:
Hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam
semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap
lainnya.
Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak
bergantung dari keadaan gerak pengamat itu.
2) Efek Compton
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi
dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai
gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk
kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat
lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek compton. Jika seberkas sinar-X
ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami
perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih
besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya,
yaitu Arthur Holly Compton.Sinar-X digambarkan sebagai foton yang
bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan).
Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga
bergerak ke arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton yang
menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah semula dan
panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton
setelah terhambur. Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan
cahaya, dan h adalah konstanta Planck.
Demikian juga dengan adanya salah seorang putra terbaik bangsa dalam
bidang astronomi di tingkat Internasional, yaitu Profesor Bambang Hidayat yang
17
pernah menjabat sebagai vice president IAU (International Astronomical Union).
Penemuan dan pelajaran sejumlah bintang diakui menjadi suatu sumbangan-
sumbangan orang-orang islam berharga dan tak dapat dilupakan. Bintang-bintang
tersebut masih dikenal didalam bahasa-bahasa barat dengan nama-nama arab mereka,
ibnu rusyd yang telah mengenal tempat-tempat dipermukaan matahari. Kemudian
orang-orang arab badui sebelum islam telah mengembangkan observasi perbintangan
yang sangat tepat. Sejumlah buku bernama kitab al-Anwa, memberi kita bukti yang
cukup tentang keluasan ilmu pengetahuan arab. Observatorium telah timbul dimana-
mana, dibawah khalifah al-Ma’mun, lingkaran bumi telah diukur dengan ketepatan
hasil yang mengagumkan karya-karyanya telah dikumpulkan paling dahulu adalah
yang berhubungan dengan air surut, air pasang, fajar, senjakala pelangi, lingkaran
cahaya disekeliling matahari dan bulan.
1) Ilmu Alam
18
Sifat khas dalam ilmu islam ini adalah tekanan diberikan pada percobaan dan
penelitian pada prasangka. Cara arab adalah sangat unik dan ajaib para pengarang
mulai mempelajari ilmu-ilmu mereka dengan dengan mempersiapkan kamus-kamus
dengan menggolong-golongkan istilah-istilah teknis, yang didapatkan dalam bahasa
mereka sendiri. Dengan kesabaran yang luar biasa, mereka membongkar semua kitab
puisi dan prosa, untuk mengumpulkan istilah-istilah dengan kutipan yang berguna di
dalam masing-masing cabangnya sebagaimana anatomi (ilmu urai
tubuh), zoologi (ilmu tumbuh-tumbuhan), astronomi, dll.
2) Ilmu Optik
Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis. Kata optik berasal
dari bahasa Latin ὀπτική, yang berarti tampilan. Bidang optika biasanya
menggambarkan sifat cahaya tampak, inframerah dan ultraviolet; tetapi
karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga terjadi
di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi
elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged
beam). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan.
Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan
beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum. Dalam prakteknya, kebanyakan
dari gejala optis dapat dihitung dengan menggunakan sifat elektromagnetik
dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.
Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri.
Aspek keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan
sering disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan
sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung
sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi profesionalnya.
Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan
sebagai fotonika atau optoelektronika. Batas-batas antara bidang ini dan "optik"
sering tidak jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan
dalam berbagai bidang industri. Ilmu ini terutama berutang budi kepada orang-orang
islam. Kita mempunyai buku tentang sinar-sinar oleh Al-Kindi yang telah jauh lebih
maju dari pada pengetahuan Greek tentang kaca-kaca pembakar. Ibnu Al-Haitam
(Alhazen, 965 M), yang telah mengikutinya, patut dihadiahi suatu kemasyuran
terakhir. Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Biruni, dll, yang merupakan wakil-wakil
19
dari ilmu islam, tidak menyerahkan tempat mereka seorang pun didalam sejarah dunia
tentang ilmu-ilmu. Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan
sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi
22
jelas dalam Al Qur’an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti
lain bahwa Al Qur’an adalah Kitab Suci Firman Tuhan.
“Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia.” (Qs Al Hadid: 25)
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fisika dalam bahasa yunani adalah physikos artinya alamiah dan physis yang
artinya alam, jadi fisika adalah ilmu tentang alam dalam makna luas. Fisika adalah
ilmu yang mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang
bersifat sementara, seperti: bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan,
teknik nuklir, dll. Karena perkembangan fisika dewasa ini sangat pesat dan dapat
mempengaruhi kehidupan umat di bumi. Dunia kehidupan umat manusia sekarang
ialah dunia fisika. Melalui fisika orang dapat memahami perubahan-perubahan yang
terjadi pada zat di sekitarnya. Terdapat beberapa tokoh-tokoh islam dan modern,
yaitu:
Thales
Anaksimenes
Ibnu Sina
Imam Fakhrudin Ar Razi
Abu Barakat Habbatullah Ibn Malka Al-Baghdadi
24
DAFTAR PUSTAKA
25