Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Teorema Divergensi Gauss dan Teorema Stokes

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Vektor

Disusun Oleh Kelompok 7 :

Riska 2103020047

Sucsenia Wati 2103020059

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Dra. Linda Rosmery T, M. Si.

KELAS 4B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
makalah dengan judul “TEOREMA DIVERGENSI GAUSS DAN TEOREMA
STOKES” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Tanjungpinang, 09 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan Pembelajaran......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Teorema Divergensi Gauss............................................................................................5
2.1.1 Definisi : (Teorema divergensi gauss).....................................................................5
2.1.2 Contoh Soal dan Penyelesaiannya...........................................................................5
2.2 Teorema Stokes..............................................................................................................7
2.2.1 Definisi : (Teorema stokes).....................................................................................7
2.2.2 Contoh soal dan penyelesian.......................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam matematika teorema divergensi, yang dikenal juga dengan sebutan


teorema Gauss atau teorema Ostrogradsky memerikan hubungan antara aliran (fluks)
medan vektor melalui permukaan dengan peri laku medan di dalam permukaan.
Tepatnya, teorema ini menyatakan bahwa fluks sebuah medan vektor melalui
permukaan tertutup sama dengan integral volume dari divergensi pada daerah di
dalam permukaan.

Teorema Stokes rampat (terkadang dieja teorema Stokes, dan juga disebut
teorema Stokes Cartan) adalah pernyataan tentang integrasi dari bentuk diferensial
pada manifold, yang menyederhanakan dan menggeneralisasi beberapa teorema dari
kalkulus vektor.

Pada makalah ini, kami selaku kelompok 7 akan memaparkan terkait definisi
teorema divergensi gauss, contoh soal serta penyelesaian teorema divergensi gauss,
definisi teorema stokes, dan contoh soal serta penyelesaian teorema stokes untuk
pemahaman lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi teorema divergensi gauss?
1.2.2 Bagaimana contoh soal serta penyelesaian teorema divergensi gauss?
1.2.3 Apa definisi teorema stokes?
1.2.4 Bagaimana contoh soal serta penyelesaian teorema stokes?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1.3.1 Mampu memahami definisi teorema divergensi gauss.
1.3.2 Mampu memahami soal dan penyelesaian teorema divergensi gauss.
1.3.3 Mampu mehami definisi teorema stokes.
1.3.4 Mampu memahami soal serta penyelesaian teorema stokes.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teorema Divergensi Gauss


2.1.1 Definisi: (Teorema divergensi gauss)

Misalkan F=Mi+ Nj+ Pk berupa medan vector sedemikian sehingga M , N


dan P mempunyai turunan-turunan parsial pertama yang kontinu pada benda pejal
Sdengan perbatasan ∂ S. Jika n menyatakan normal satuan sebelah luar terhadap
∂ S, maka :
∬ F ∙ n dS=∭ ¿ F dV
Dalam perkataan lain,∂fluks
S F yang melewati S perbatasan suatu daerah tertutup
diruang tiga adalah integral lipat tiga dari divergensinya atas daerah tersebut.

2.1.2 Contoh Soal dan Penyelesaiannya

Contoh 1: Hitunglah fluks medan vector F=x 2 yi+2 xz j+ y z 3 k melewati


permukaan benda pejal persegipanjang S yang ditentukan oleh : 0 ≤ x ≤ 1, 0 ≤ y ≤ 2 ,
dan 0 ≤ z ≤ 3!

Penyelesaian:
∂M
2
M =x y , maka =2 xy
∂x
∂N
N=2 xz , maka =0
∂y
∂P
3
P= y z , maka =3 y z 2
∂z

∂ S F ∙ n dS=∭S¿ F dV

∬ F ∙ n dS=∭ ( 2 xy +0+ 3 yz2 ) dV


∂S S
1 2 3
¿ ∫ ∫∫ ( 2 x+3 y z ) dzdydx
2

0 0 0
1 2
¿ ∫ ∫ (¿ ¿6 xy+ 27 y) dydx ¿ ¿
0 0
1
1
¿ ∫ ( 12 x +54 ) dx=[ 6 x +54 x ] ¿ 60
2

0 0

5
Contoh 2: Hitunglah ∬ A ∙n dS dimana A=( 2 x−z ) i+ x2 y j−x z 2 k dan S adalah
permukaan kubus yang dibatasi oleh : 0 ≤ x ≤ 1, 0 ≤ y ≤ 1 ,dan 0 ≤ z ≤ 1!

Penyelesaian:
∂M
M =2 x−z , maka =2
∂x
∂N 2
2
N=x y , maka =x
∂y
∂P
2
P=−x z , maka =−2 xz
∂z

∂∬
F ∙ n dS=∭ ( 2+Sx −2 xz ) dV
2
S
1 1 1
¿ ∫ ∫∫ (¿ ¿ ¿ 2+ x −2 xz )dxdydz ¿ ¿ ¿
2

0 0 0

|
1 1 3
x 1
¿ ∫ ∫ (2 x+
2
−x z) dydz
0 0 3 0
1 1
¿ ∫∫ ( 73 −z ) dydz
0 0

¿ ∫ ( y−zy )| dz
1
7 1
03 0
1
¿ ∫ ( −z ) dz
7
03

( )|
2
7z z 1
¿ −
3 2 0
11
¿
6

6
2.2 Teorema Stokes
2.2.1 Definisi: (Teorema stokes)

Misalkan S adalah permukaan berarah dalam ruang dengan batas-batasnya adalah


kurva C tertutup. F (x , y dan z) adalah fungsi vector kontinu yang mempunyai
turunan parsial pertama yang kontinu dalam domain yang memuat S, maka:
❑ ❑ ❑

∯ F ∙ dr=∬ ( ∇ xF ) ∙ n dS=∬ (∇ xF )∙ dS
C S S

2.2.2 Contoh soal dan penyelesian


Contoh 1: Hitunglah ∬ ( ∇ X A ) . dS dengan A=(2 x− y )i + y z2 j – y 2 zk dimana S


s

adalah separuh dari permukaan bola x 2+ y 2+ z 2=1


bagian atas dan C batasnya.
Penyelesaian:
Batas C dan S adalah suatu lingkaran dengan
persamaan x + y=1 , z=0 dan persamaan
parameternya adalah x=cost , y=sin , z=0 , dimana
0≤t≤2π .
Berdasarkan teorema stokes:
❑ ❑

∬ ( ∇ X A ) . n . dS=∮ A .dr .
s c
❑ ❑

∮ A . dr = ∮ [ ( 2 x− y ) i− yz 2 j− y 2 zk ] .d ( xi+ yj+ zi )
c c

=∮ [ ( 2 x− y ) dx− yz dy− y zdz ]


2 2

=∮ (2 cos t−sin t¿)¿ ¿


0

=∮ (−2 sin t cos t ¿+ sin t ) dt ¿


2

0
( 1 cos 2t
=∮ −sin 2 t+ −
2 2
dt )

7
1 1 1
= cos 2 t+ t + sin 2t |❑0 =π

2 2 4
❑ ❑

Jadi, ∬ ( ∇ X A ) . n . dS=∮ A .dr .=π satuan


s c

Contoh 2: Buktikan ∮ dr X B=∬ ( n X ∇ ) X B dS


S

Penyelesaian:
Misalkan A=B X C dalam teorema stokes, di mana C sebuah vector konstan. Maka:

∮ dr . ( B x C ) =∬ [ ∇ x ( BxC)] .n dS
S

∮ c . ( dr x B )=∬ [( C . ∇ ) B−C ( ∇ . B ) ] . n dS
S
❑ ❑
c .∮ dr x B=∬ [ ( C . ∇ ) B ] . n dS−∬ ¿ ¿ ¿ ¿
S S
❑ ❑
¿ ∬ C [ ∇(B . n) ] dS−∬ C . ¿ ¿¿
S S

¿ C .∬ [ ∇ ( B . n ) −n( ∇ . B) ] dS
S

¿ C .∬ ( n x ∇ ) x B dS
S

Karena vector C vector konstan sebarang maka :


❑ ❑

∮ dr x B=¿∬ ( n x ∇ ) x B dS ¿
c S

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Definisi dari teorema Divergensi Gauss yaitu misalkan F=Mi+ Nj+ Pk


berupa medan vector sedemikian sehingga M , N dan P mempunyai turunan-turunan
parsial pertama yang kontinu pada benda pejal Sdengan perbatasan ∂ S. Jika n
menyatakan normal satuan sebelah luar terhadap ∂ S, maka :
∬ F ∙ n dS=∭ ¿ F dV
∂ Syaitu misalkanS S , ∂ S , dan n seperti yang ditunjukkan
Definisi dar teorema Stokes
pada gambar dan andaikan bahwa F=Mi+ Nj+ Pk adalah suatu medann vector
dengan M , N P mempunyai turunan-turunan parsial tingkat tinggi pertama kontinu
pada S dan perbatasannya ∂ S. Jika T menyatkan vector singgung terhadap ∂ S, maka :

∮ F ∙ T dS=∬ ( curl F ) ∙ n dS
∂S S
3.2 Saran

Agar pemahaman terkait teorema Divergensi Gauss dan teorema Stokes lebih
mendalam mahasiswa diharapkan agar rajin mengerjakan latihan soal dan
memperbanyak membaca buku, jurnal, maupun artikel ilmiah yang berhubungan
dengan teorema Divergensi Gauss dan teorema Stokes.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ananda. (2017). Teorema Divergensi, Stokes, dan Green. Malang: Universitas Brawijaya.
Retrieved Mei 08, 2023, from http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2017/04/10-
TEOREMA-DIVERGENSI-STOKES-DAN-GREEN.pdf

Varberg, Purcell, & Rigdon. (2011). Kalkulus Edisi Kesembilan jilid 2. Jakarta, Indonesia:
Erlangga.

10

Anda mungkin juga menyukai