TESIS
OLEH:
Liza Widya Hasyim
177017085
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
TESIS
OLEH:
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
i
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
TIM PENGUJI TESIS
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
Universitas Sumatera Utara
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, karunia-NYA serta shalawat dan
salam kita sampaikan kepada Rasullulah Muhammad SAW, yang sangat kita
Banyak pihak yang telah memberikan sumbangan baik pikiran dan tenaga
pada proses penulisan tesis ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE., MS, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Ibu Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA, CMA selaku Ketua Program Studi
masukan kepada penulis sehingga mampu menghasilkan tesis yang lebih baik.
4. Bapak Dr. Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Program Studi
Utara sekaligus Dosen Pembanding yang telah memberikan kritikan, saran dan
masukan kepada penulis sehingga mampu menghasilkan tesis yang lebih baik.
vii
Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Rina Br Bukit, SE, M.Si, Ak, CA, Ph.D selaku Dosen pembimbing yang
6. Bapak Prof. Dr. HB. Tarmizi, SU selaku Dosen Pembimbing yang telah
7. Bapak Dr. Idhar Yahya, MBA, Ak, CA selaku Dosen Pembanding yang telah
8. Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan
9. Seluruh staf pengajar Program Magister Ilmu Akuntansi atas segala ilmu dan
pengetahuan yang telah diberikan dan seluruh staf administrasi (kak Yusna)
10. Teristimewa untuk kedua orang tua saya Ayahanda Abdullah Hasyim dan
Ibunda Rita Mei Fina serta Adinda saya Fahmi Reza Hasyim yang telah
memberikan do’a, dukungan dan semangat serta kasih sayang kepada penulis
11. Teman seperjuangan saya Yustia Ulfa, Imam Malik, Ferry Ramadhana, Irsan
Genap Grup B dan Grup A, yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis dan seluruh teman – teman dekat lainnya yang tidak bisa
untuk itu masih dihapkan masukan dan perhatian bagi pembaca untuk
tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
Akuntansi.
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
xi
Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................................... 33
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 49
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif ...................................................................... 73
Tabel 5.2 Hasil Uji Chow ........................................................................... 75
Tabel 5.3 Hasil Uji Hausman ...................................................................... 76
Tabel 5.4 Hasil Uji Lagrange Multiplier ..................................................... 77
Tabel 5.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................. 80
Tabel 5.6 Hasil Uji Simultan .............................................................. 81
Tabel 5.7 Hasil Uji t ........................................................................... 82
Tabel 5.8 Hasil Koefisien Determinasi ............................................... 84
Tabel 5.9 Hasil Regresi Dengan Variabel Moderating ....................... 85
xii
Halaman
Gambar 2.1 Teori-Teori Kecurangan .............................................................. 16
Gambar 2.2 Fraud Triangle Theory oleh Donald R Cressey ............................ 17
Gambar 2.3 Fraud Diamond ............................................................................ 18
Gambar 2.4 Pentagon Theory .......................................................................... 19
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .................................................................... 36
xiii
Halaman
Lampiran 1 Daftar Sampel .............................................................................. 120
Lampiran 2 Data Penelitian ............................................................................. 121
Lampiran 3 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif .......................................... 124
Lampiran 4 Hasil Uji Chow ............................................................................ 125
Lampiran 5 Hasil Uji Hausman ....................................................................... 126
Lampiran 6 Hasil Uji Lagrange Multiplier ...................................................... 127
Lampiran 7 Hasil Regresi Data Panel Dengan Random Effect ....................... 128
Lampiran 8 Hasil Uji Variabel Moderating Dengan Uji Interaksi ................... 129
xiv
xv
PENDAHULUAN
melakukan investasi dimasa yang akan dating. Salah satu standar penting yang
harus dipenuhi dalam laporan keuangan yaitu bahwa laporan keuangan harus
bersifat andal (reliable), tidak menyesatkan bagi pembaca dan tidak salah secara
melalui laporan keuangan tersebut yang mana didalamnya berisi tentang semua
data perusahaan dan semua aktivitas operasional perusahaan itu sendiri (Bawekes,
pemilik atau pemodal sudah tentu mempunyai banyak kompleksitas kegiatan dan
risiko bisnis yang besar. Salah satu risiko bisnis yang harus ditanggung oleh para
pemodal atau pemilik, dan juga harus dihadapi oleh manajemen adalah risiko
Fraud merupakan suatu fenomena yang tidak bisa diukur dari penampilan luar
perusahaan. Dengan sangat alaminya, fraud tidak bisa secara akurat diteliti atau
diukur, fraud secara umum tersembunyi (Awang, et., al, 2015). Dari adanya
kecurangan yang terjadi, perusahaan juga bisa mengalami kerugian besar, bukan
perusahaan. Kecurangan yang terjadi dapat mengurangi nama baik atau reputasi
Pada bulan Desember 2001, dunia dihebohkan oleh bangkrutnya Enron. Enron
adalah organisasi raksasa terbesar dibidang energi yang terdaftar di New York
Stock Exchange (NYSE). Harga saham Enron dari USD 80 per lembar pada bulan
januari 2001 turun menjadi USD 40 pada bulan agustus 2001 dan akhirnya
menjadi USD 1 pada bulan desember 2001. Kebangkrutan ini disebabkan fraud
yang dilakukan oleh eksekutif dan CEO Enron. Fraud yang dilakukan adalah
menjadi naik dan mengakibatkan harga saham menjadi naik di New York Stock
Exchange (NYSE). Fraud ini gagal ditemukan oleh akuntan publik. Pada saat
harga saham naik, eksekutif dan Chief Executive Officer (CEO) (dan orang dalam)
Enron menjual seluruh sahamnya sehingga harga saham Enron terjun bebas.
(Purba, 2015)
Kasus kecurangan lain di Indonesia adalah kasus PT Kimia Farma yang dengan
kesalahan tersebut mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar 32,7 milyar Rupiah yang merupakan
2,3% dari penjualan dan 24,7% dari laba bersih PT.Kimia Farma Tbk (Badan
Pengawas Pasar Modal, 2002). Selain itu PT Great River International Tbk. juga
dilakukan oleh Bapepam pada tahun 2005 terdapat temuan overstatement atas
penjualan dan piutang pada laporan keuangan per 31 Desember 2003. Selain itu
dana hasil emisi obligasi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan
kejanggalan pada laporan keuangan Garuda Indonesia tahun buku 2018. Hal ini
Aero Terknologi. Kerja sama itu nilainya mencapai US$ 239,94 juta atau sekitar
Rp 2,98 triliun. Dana itu masih bersifat piutang tapi sudah diakui oleh Manajemen
BUMN maskapai itu meraih laba bersih US$ 809,85 ribu atau setara Rp 11,33
miliar (kurs Rp 14.000). Kejanggalan ini terendus oleh dua komisaris Garuda.
Indonesia yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria. Kedua komisaris itu merasa
Teknologi dan Citilink Indonesia. Pengakuan itu dianggap tidak sesuai dengan
kaidah pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 23. Namun sayang
Kasner Sirumapea dan KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan,
selaku auditor laporan keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas
Kasus yang juga terjadi di Indonesia, salah satunya pada dunia perbankan yaitu
kasus Bank Century dan Bank Lippo. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh
Bank Century dianggap menyesatkan karena terdapat banyak salah saji material.
Sedangkan pada Bank Lippo terdapat kasus laporan ganda agar bisa mendapatkan
dampak fraud yang akan terjadi pada perusahaan. Namun, pendeteksian fraud
masih sulit dikarenakan kekurangan pendefinisian yang dapat diterima dan yang
masuk akal, terbatasnya metode audit, dan keterdesakan biaya (Hogan, et., al,
2008).
dikarenakan faktor penyebab dari kecurangan itu ada berbagai macam dan
kecurangan dan mengelola risiko secara proaktif, penting untuk organisasi bisnis
Beberapa teori sudah menjelaskan faktor faktor kecurangan dan ada dua teori
yang sering dikutip sebagian besar peneliti, yaitu fraud triangle theory dan fraud
diamond theory (Abdullahi dan Mansor, 2015). Cressey pada tahun 1953
Perkembangan teori fraud mengalami perubahan pada tahun 2011, Crowe juga
ikut terlibat dalam perkembangan teori fraud. Crowe melakukan penelitian dan
teori triangle, Crowe menambahkan elemen yang diyakininya kedalam teori yang
sebelumnya dicetus oleh Cressey dan teori tersebut dikenal dengan sebutan
Crowe’s fraud pentagon theory. Teori ini terdiri dari 5 elemen yaitu pressure,
menurut Horwath pada tahun 2009 bahwa arogansi adalah sikap superioritas atas
hak yang dimiliki dan merasa bahwa kontrol internal atau kebijakan perusahaan
tidak berlaku untuk dirinya (Horwath, 2009). Pendapat lain juga disampaikan
bahwa arogansi merupakan sifat kurangnya hati nurani yang merupakan sikap
superioritas atau adanya sifat congkak pada seseorang yang percaya bahwa
Penelitian ini akan menerapkan Crowe’s fraud pentagon theory. Hal ini karena
elemen indikator pada fraud pentagon lebih lengkap jika dibandingkan daripada
teori sebelumnya yaitu fraud triangle dan fraud diamond (Junardi, 2017)
Salah satu bagian dari perusahaan yang turut andil dalam penyusunan Laporan
direksi dan audit eksternal, internal auditor serta anggota independen, yang
2014).
Komite audit memiliki tujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang
akuntan publik terkait jasa audit yang diberikan. Hal ini menyiratkan
bahwa peran komite audit tersebut adalah menegakkan fungsi dari audit
internal dan eksternal. Semakin banyak anggota komite audit yang dimiliki,
(Gusnardi, 2009)
Dalam penelitian ini terdapat beberapa research gap pada penelitian terdahulu.
keuangan.
Perbankan merupakan sektor yang penuh dengan peraturan dan pengawasan atau
biasa disebut dengan istilah highly regulated. Mengingat bank adalah sebuah
fund) dengan pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (lack of fund).
Dimana bank melakukan usaha yang berasal dari dana masyarakat yang disimpan
Penelitian ini mengambil sampel data dari sektor perbankan, alasan dari pemilihan
kuat dalam melaporkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan telah di
audit, hal ini karena tertera dalam peraturan BAPEPAM Nomor Kep 431/BL/2012
Kasus terkait financial statement fraud atau kecurangan laporan keuangan dari
dulu sudah ada. Namun, sekarang ini perilaku tersebut lebih marak terjadi.
Beberapa contoh kecurangan laporan keuangan telah disebutkan pada bagian latar
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan
keuangan adalah fraud triangle yang berisi tiga komponen, yaitu tekanan,
ada tambahan satu komponen lagi yaitu kapabilitas sehingga disebut sebagai fraud
disebut sebagai fraud pentagon. Fraud pentagon ini dapat digunakan pula untuk
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan research gap yang terjadi, maka
rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
laporan keuangan?
laporan keuangan?
laporan keuangan?
laporan keuangan?
Keuangan?
laporan keuangan
laporan keuangan
laporan keuangan
laporan keuangan
Keuangan
Keuangan
Keuangan
Keuangan
dalam arti yang lebih luas. Adapun kontribusi penelitian ini adalah:
1. Kontribusi Praktis
2. Kontribusi Teoritis
keuangan.
dalam penelitian dan merupakan penegasan dari batasan masalah. Ruang lingkup
saham sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Hubungan agensi ada
ketika salah satu pihak (prinsipal) yang dalam hal ini adalah pemilik perusahaan
atau pemegang saham menyewa orang lain (agen) yaitu manajemen perusahaan
Teori keagenan sebagai sebuah kontrak satu atau lebih orang yaitu principal
tidak selalu percaya bahwa agen bertindak sesuai dengan kepentingan principal.
Untuk mengatasi adanya tindakan agen yang dapat merugikan prinsipal, prinsipal
membayar agen dengan mengeluarkan biaya perikatan agar agen tidak melakukan
13
jika agen sudah mengambil tindakan yang sesuai (Jensen dan Meckling, 1976).
Ketika sebuah kerja sama terjadi masing-masing pihak pasti mempunyai harapan
atas kerja sama tersebut. Dalam hal ini principal diasumsikan menginginkan
peningkatan kinerja keuangan perusahaan berupa return tinggi atas investasi yang
yaitu untuk mendapatakan kompensasi yang lebih besar atas hasil kinerjanya. Hal
yang sering di sebut dengan conflict of interest. Agent memiliki lebih banyak
Jarboui, 2013). Dengan terjadinya asimetri informasi diantara kedua belah pihak,
tujuan tertentu (Nurbaiti and Hanafi, 2017). Agen akan berusaha mencari
2013)
sengaja, sadar, tahu dan mau untuk menyalahgunakan segala sesuatu yang
dimiliki secara bersama, misalnya sumber daya perusahaan dan negara demi
Albrecht dkk (2011) dalam bukunya menyatakan bahwa fraud adalah istilah
umum dan mencakup beragam cara yang dapat dilakukan oleh kecerdasan
manusia, melalui satu individu untuk mendapatkan suatu keuntungan dari orang
lain melalui representasi atau penyajian yang salah. Tidak ada aturan yang pasti
dan seragam untuk dijadikan dasar dalam mendefiniskan fraud karena fraud
mencakup kejutan, penipuan, kelicikan, dan cara-cara lain dimana orang lain
dicurangi.
Kecurangan merupakan suatu hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui bahwa
kepada individu atau entitas atau pihak lain (Ernst & Young, 2009). Secara
menimbulkan kerugian bagi pihak lain dan memberikan keuntungan bagi pelaku
hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam maupun luar organisasi
dengan tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak
TEORI-TEORI
KECURANGAN
Sumber : Buku Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif (2012), Wolfe dan
Teori ini dikemukakan oleh Cressey pada tahun 1953 yang berpendapat bahwa
sampai batas tertentu terdapat tiga kondisi yang selalu mempengaruhi terjadinya
kecurangan laporan keuangan. Kondisi ini terdiri dari pressure, opportunity, dan
Pressure
Opportunity Rationalization
Fraud diamond theory pertama kali dikenalkan oleh Wolfe dan Hermanson
Wolfe dan Hermanson (2004) berpendapat bahwa kecurangan tidak akan terjadi
tekanan tersebut dengan cara mencari kesempatan atau peluang, selanjutnya yang
Fraud diamond ini terdiri dari empat elemen indikator yaitu tekanan
Opportunity
Pressure Rationalization
Capability
Capability
Teori ini dikemukakan oleh Crowe Howart pada 2011. Teori fraud pentagon
merupakan peluasan dari teori fraud triangle yang sebelumnya dikemukakan oleh
Cressey 1953, dan teori fraud diamond yang sebelumnya dikemukakan oleh
Wolfe dan Hermanson 2004, dalam teori ini menambahkan satu elemen fraud
dibandingkan dengan eranya Cressey (Kurnia dan Anis, 2017). Berikut ini Fraud
rationalization
pressure arrogance
opportunity capability
1) Tekanan (Pressure)
Tekanan adalah dorongan orang untuk melakukan fraud, dapat mencakup hampir
semua hal baik keuangan maupun non keuangan (Widarti, 2015). Suatu kondisi
dikarenakan adanya beban keuangan maupun non keuangan. Konsep yang penting
(financial need), yang tidak dapat diceritakan kepada orang lain (perceived non
2) Peluang (Opportunity)
seseorang untuk berbuat atau menempati suatu tempat pada posisi tertentu
(Nurbaiti dan Hanafi, 2017). Fraud tidak hanya terjadi jika ada tekanan,
tetapi juga ketika calon pelaku melihat adanya peluang untuk melakukan
internal lemah, pengawasan yang kurang, dan penyalahgunaan posisi atau jabatan
Cressey berpendapat, ada dua komponen dari persepsi tentang peluang ini.
Pengetahuan ini diperoleh dari apa yang di dengar atau lihat, seperti dari
pengalaman orang lain yang melakukan kecurangan tidak ketahuan atau tidak
3) Rasionalisasi (Rationalization)
Zulfikar, 2017).
haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat banyak
untuk organisasi. Para pelaku biasanya mencari berbagai alasan secara rasional
ada dari kejahatan itu sendiri, bahkan merupakan bagian dari motivasi untuk
akan dikembalikan
4) Kemampuan (Capability)
5) Arogansi (Arrogance)
Menurut Crowe, arogansi adalah sikap superioritas atas hak yang dimiliki dan
merasa bahwa kontrol internal atau kebijakan perusahaan tidak berlaku untuk
melakukan kecurangan dan internal kontrol yang ada tidak akan mempengaruhi
dirinya sehingga pelaku melakukan kecurangan tanpa takut adanya sanksi yang
Horwath (2011) mengemukakan bahwa ada lima elemen dari arogansi dari
a) Ego yang besar – CEO terlihat seperti selebriti daripada seorang pengusaha.
yang berakibat pada salah saji material yang menyesatkan laporan keuangan
dilakukan dengan sengaja oleh perusahaan untuk mengecoh dan menyesatkan para
Kecurangan merupakan suatu hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
(fraud) sebagai tindakan penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau
manfaat yang tidak baik kepada individu atau entitas atau pihak lain (Ernst &
dilakukan secara sengaja, sadar, tahu dan mau untuk menyalahgunakan segala
sesuatu yang dimiliki secara bersama, misalnya sumber daya perusahaan dan
negara demi kenikmatan pribadi dan kemudian menyajikan informasi yang salah
antara lain:
3. Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan, dan
dalam Tuanakotta (2010) melakukan kajian terhadap financial statement fraud dan
mengembangkan suatu taksonomi yang mungkin dapat terjadi pada semua bisnis.
d. Penyalahgunaan aset.
Model yang paling umum digunakan untuk mendeteksi kecurangan adalah melalui
deteksi manajemen laba dengan variabel laporan keuangan adalah apa yang
manajemen laba.
menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang ada, setelah biaya-
biaya modal (biaya yang digunakan untuk mendanai asset) dikeluarkan dari
Rasio return on assets (ROA) ini melihat sejauh mana investasi yang telah
berikut:
Return On Asset =
yang harus diperoleh. Salah satu pengukuran untuk menilai tingkat laba yang
laba tehadap jumlah aset (ROA) adalah ukuran kinerja operasional yang banyak
al., 2009). ROA sering digunakan dalam menilai kinerja manajer dan dalam
Menurut PSAK (2001) yang dimaksud dengan piutang adalah Suatu hak
kontraktual untuk menerima uang atau kas berdasarkan permintaan atau pada
tanggal yang ditentukan, yang tercantum sebagai asset di dalam neraca. Menurut
Stice, Stice dan Skousen (2009: 216) piutang diklasifikasikan ke dalam dua
kategori, yaitu :
1. Piutang Usaha
Piutang jenis ini meliputi semua jenis piutang lainnya selain piutang
keuangan.
yang bisa dilakukan seperti beban keuangan. Menurut SAS No.99 dalam Skousen
indusri. Pada laporan keuangan terdapat akun-akun tertentu yang besarnya saldo
ditentukan oleh perusahaan berdasarkan suatu estimasi, misalnya akun piutang tak
tertagih dan akun persediaan. Summers dan Sweeney (1998) mencatat bahwa
menyatakan bahwa manajer akan focus terhadap kedua akun tersebut jika berniat
Rasio Total Piutang merupakan suatu bentuk dari nature of industry yang
Rahardjo,2014).
dilakukan secara kredit. Keadaan ini dapat menekan manajer untuk melakukan
manipulasi laporan keuangan pada akun piutang tak tertagih dan persediaan yang
usang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Rasio Total Piutang sabagai
proksi dari Nature of Industry. Rasio total piutang dihitung dengan rumus yang
( ) ( )
RECEIVABLE =
() ( )
mendapatkan pelayanan jasa dengan kualitas yang lebih baik. Menurut Aprilia
(2017), pergantian auditor adalah suatu pergantian KAP baik secara mandatory
atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling
lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan
Peraturan yang dikeluarkan pada tahun 2002 tersebut tidak bertahan lama,
pada jangka waktu perikatan audit yang dilakukan oleh sebuah KAP yang
bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu
entitas yang dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku
berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga)
satu fraud risk factor yang melatar belakangi terjadinya fraud dan menyimpulkan
direksi bisa menjadi suatu upaya perusahaan untuk memperbaiki kinerja direksi
direksi yang baru yang dianggap lebih berkompeten dari direksi sebelumnya.
Sementara disisi lain, pergantian direksi bisa jadi merupakan upaya perusahaan
dan Hermanson, 2004). Penelitian ini semakin kuat dengan hasil yang telah diuji
oleh Sari (2013) bahwa financial distress memiliki pengaruh signifikan terhadap
sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
pengertian diatas, rangkap pekerjaan memiliki arti suatu kegiatan aktif yang
dimiliki oleh seorang direksi. Dengan adanya rangkap jabatan tersebut dapat
mengakibatkan pekerjaan mereka terganggu karena sibuk dan kurang fokus untuk
jabatan lain baik di dalam maupun luar perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik
sebaiknya tidak ada hubungan dengan jabatan ganda direksi. Dengan adanya
jabatan ganda ini memungkinkan efek negatif. Misalnya dari beberapa jabatan
kepentingan pemegang saham. Selain itu anggota dewan direksi dapat terganggu
Pernyataan di atas didukung dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
keuangan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2014)
Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris sebagai
keuangan perusahaan.
akhir-akhir ini. Komite audit memiliki peran dalam mengawasi pihak manajemen
Hal ini dilakukan agar pihak manajemen tidak melakukan tindakan yang dapat
komite audit yang beranggotakan paling sedikit tiga orang dan diketuai oleh
komisaris independen, dengan pihak lain yang berasal dari luar perusahaan
anggota komite audit yang pernah menjabat, atau yang sedang aktif sebagai
komite audit tersebut. Dengan kata lain, pihak diluar perusahaan yang tidak
memiliki hubungan keluarga, hubungan usaha atau bisnis, dan hubungan bisnis
menjadi independen, auditor harus mempunyai jiwa yang jujur. Selain itu, nama
Abbott and Parker (2001), Abbott et al. (2000), Beasley et al. (2000), dan
atas sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan anggota independen tersebut tidak
saudara dengan salah satu pemilik perusahaan). Komite audit yang independen
adalah anggota yang tidak bekerja di perusahaan tersebut ketika sedang mejabat
Nama
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
dan Tahun
Kennedy Analisis Fraud Variabel Dependen: Variabel stabilitas
Samuel Diamond Dalam Fraud Financial keuangan yang
Sihombing Mendeteksi Statement : Earning diproksikan oleh
dan Shiddiq Financial Statement Management perubahan dalam total
Nur Fraud : Studi Variabel Independen: aktiva, variabel tekanan
Rahardjo Empiris Pada a) Financial Target eksternal yang
(2014) Perusahaan b) Financial Stability ditunjukkan oleh rasio
Manufaktur Yang c) External Pressure leverage, sifat industri
Terdaftar Di Bursa d) Nature of Industry yang diproksikan oleh
Efek Indonesia e) Ineffevtive perubahan Rasio piutang
(BEI) Tahun 2010- monitoring dan rasionalisasi variabel
2012 f) Change in auditor yang ditunjukkan oleh
g) Rationalization perubahan rasio total
h) Capability akrual terbukti
mempengaruhi penipuan
1 laporan keuangan.
Penelitian ini tidak tidak
membuktikan bahwa
variable target keuangan
yang ditunjukkan oleh
ROA (Return On Asset),
variabel pemantauan
efektif yang ditunjukkan
oleh rasio independen
papan, perubahan auditor,
dan kemampuan yang
ditunjukkan oleh
perubahan direksi
memiliki pengaruh pada
penipuan laporan
keuangan.
Laila Deteksi Financial Variabel Dependen: Financial stability
Tiffani Statement Fraud Financial Statement (ACHANGE) dan external
Marfuah, dengan Analisis Fraud pressure (LEVERAGE)
2014 Fraud Triangle pada Variabel Independen: berpengaruh positip
Perusahaan Financial stability, signifikan terhadap
Manufaktur yang Personal Financial kecurangan laporan
Terdaftar di Bursa Need, LEV, ROA, keuangan.
Efek Indonesia Nature of industry, Variabel effective
Innefective monitoring berpengaruh
Monitoring, Change negatip signifikan
2 in Auditor, terhadap kecurangan.
Variabel personal
financial need (OSHIP),
financial target (ROA),
nature of industry
(RECEIVABLE) dan
rationalization
(AUDCHANGE) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap kecurangan
laporan keuangan.
Nama
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
dan Tahun
Merissa Analisis Fraud Variabel Dependen: External pressure dan
Yesiariani, Diamond Dalam Financial Statement variable rationalization
Isti Rahayu, Mendeteksi Fraud terbukti berpengaruh
2016 Financial Statement Variabel Independen: positif signifikan terhadap
Fraud (Studi Financial stability, financial statement fraud
Empiris Pada External Pressure, Variabel financial stability
Perusahaan LQ-45 Personal Financial dan variabel financial
Yang Terdaftar Di Need, Financial target, berpengaruh negatif
Bursa Efek Targets, Nature of signifikan terhadap
3 Indonesia Tahun industry, Innefective financial statement fraud.
2010 - 2014) Monitoring, Change Variabel personal
in Auditor, financial need, variabel
Rationalization, nature of industry ,
Capability variabel ineffective
monitoring, variabel
change in auditor dan
variabel capability tidak
berpengaruh terhadap
financial statement fraud.
Faiz Fraud Pentagon Variabel dependen Pressure financial
Rahman Dalam Mendeteksi dalam penelitian ini stability, berpengaruh
Siddiq, Financial Statement kecurangan laporan terhadap financial
Fatchan Fraud keuangan. variabel statement fraud.
Achyani, & independen ini terdiri Opportunity Quality of
Zulfikar, dari Pressure, external audit tidak
2016 Opportunity, berpengaruh terhadap
Rationalization, financial statement fraud
Competence, dan Rationalization; change
Arrogance. auditor berpengaruh
4
terhadap financial
statement fraud.
Competence; change of
directors berpengaruh
terhadap financial
statement fraud
Arrogance; frequency
numbers of CEO’s picture
berpengaruh terhadap
financial statement fraud
Nindya Faktor – Faktor Variabel dependen: Manajemen laba dan
Carla Yang Memengaruhi kecurangan dalam nature of industry
Yudhanti Indikasi laporan keuangan memiliki pengaruh positif
Erni Kecurangan Dalam Variabel Independen: terhadap fraud dalam
Suryandari Pelaporan manajemen laba, pelaporan keuangan.
F, S.E., Keuangan Dengan nature of industry, Profitabilitas memiliki
5 M.Si. 2016 Model Fraud Profitabilitas, pengaruh negatif terhadap
Diamond (Studi Likuiditas, financial fraud dalam pelaporan
Empiris Pada distress, financial keuangan. Likuiditas
Perusahaan leverage, ukuran memiliki pengaruh positif
Manufaktur Yang perusahaan, terhadap fraud dalam
Terdaftar Di BEI capalibity pelaporan keuangan.
Periode 2013-2015)
Nama
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
dan Tahun
Didin Pengaruh Stabilitas Variabel dependen: stabilitas keuangan,
Ijudien, Keuangan, Kondisi kecurangan dalam kondisi industri, tekanan
2017 Industri Dan laporan keuangan. eksternal tidak
6 Tekanan Eksternal Variabel Independen berpengaruh terhadap
Terhadap stabilitas keuangan, kecurangan laporan
Kecurangan kondisi industri, keuangan
Laporan Keuangan tekanan eksternal
Pera Fraud Pentagon Variabel dependen: Stabilitas keuangan
Husmawati, Analysis in kecurangan dalam dihitung dengan
Yossi Assessing the laporan keuangan. perubahan rasio total aset,
Septriani, Likelihood of Variabel Independen tekanan eksternal yang
Irda Rosita, Fraudulent stabilitas keuangan, dihitung oleh rasio
dan Desi Financial Statement kondisi industri, leverage, perubahan
Handayani, (Study on tekanan eksternal, auditor dan perubahan
2017 Manufacturing perubahan auditor, anggota dewan komisaris
Firms Listed in perubahan anggota berpengaruh dalam
Bursa Efek dewan komisaris menjelaskan kemungkinan
Indonesia Period terjadinya laporan
7 2013-2016) keuangan yang tidak baik
melalui manajemen laba
Return On Asset,
perubahan rasio piutang,
TATA, dan jumlah
gambaran CEO tidak
berpengaruh signifikan
dalam menilai
kemungkinan kecurangan
laporan keuangan
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis peraturan antar
variable yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar
H1
Rasio Total Piutang (X2)
H2
Gambar 3.1
Kerangka Penelitian
36
Laporan Keuangan
Kebanyakan tekanan berasal dari beban keuangan seperti dari gaya hidup,
tinggi. Selain itu, tekanan juga bisa melibatkan beban non keuangan seperti
antara karyawan, frustasi atas pekerjaannya, kebutuhan hasil laporan yang lebih
baik daripada penampilan aktual, dan sebagainya yang bisa memicu terjadinya
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan untuk memperoleh imbalan atas kerja
Menurut SAS No. 99 (AICPA 2002), terdapat beberapa kondisi terkait dengan
tingkat laba yang harus diperoleh. Salah satu pengukuran untuk menilai tingkat
laba yang diperoleh perusahaan atas usaha yang dikeluarkan adalah ROA.
Perbandingan laba tehadap jumlah aset (ROA) adalah ukuran kinerja operasional
yang banyak digunakan untuk menunjukkan seberapa efisien aktiva telah bekerja
performa terbaik dalam pencapaian target yang telah direncakan. ROA merupakan
(Skousen et al., 2008). ROA sering digunakan dalam menilai kinerja manajer dan
dalam menentukan bonus, kenaikan upah, dan lain-lain. Summerrs dan Sweeney
(1998) melaporkan bahwa ROA secara signifikan berbeda antara fraud firm dan
non-fraud firm (Skousen et al., 2009). Oleh karena itu, ROA digunakan sebagai
Penelitian yang dilakukan oleh Indarto dan Ghozali (2016) menunjukkan bahwa
semakin tinggi juga potensi kecurangan laporan keuangan yang dilakukan melalui
manajemen laba. Jika target ROA tinggi, manajemen akan berusaha untuk
laba secara keseluruhan. Perusahaan yang dapat menghasilkan ROA yang tinggi
asetnya (Dendawijaya, 2005). Hal ini meningkatkan daya tarik investor terhadap
manajemen laba daripada perusahaan yang memiliki laba yang kecil dan
laporan keuangan
Laporan Keuangan.
Salah satu kondisi terkait dengan peluang adalah kondisi industri. Kondisi
industry adalah keadaan atau kondisi ideal suatu perusahaan atau organisasi dalam
industry. Salah satu bentuk kondisi industri adalah kondisi persediaan perusahaan,
perusahaan yang baik akan memiliki persediaan yang tidak terlalu tinggi, karena
penjualan pada suatu perusahaan menjadi rendah dan akan mengganggu jalannya
perusahaan dalam industri. Kondisi piutang usaha merupakan suatu bentuk dari
nature of industry yang dapat direspon dengan reaksi yang berbeda dari masing-
manajer untuk melakukan manipulasi laporan keuangan pada akun piutang tak
tertagih dan persediaan yang usang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
yang dapat direspon dengan reaksi yang berbeda dari masing-masing manajer
Rahardjo,2014).
ditentukan oleh perusahaan itu sendiri melalui suatu estimasi, misalnya estimasi
saldo piutang yang tidak tertagih. Karena adanya penilaian subjektif dalam
tersebut sebagai alat untuk manipulasi laporan keuangan. Argumen ini didukung
oleh Loebbecke et al. (1989), yang mengamati bahwa sejumlah penipuan dalam
sampel penelitian mereka melibatkan piutang sebagai salah satu peluang yang
keuangan dengan cara melebihsajikan saldo penyisihan piutang tak tertagih agar
dapat mengurangi laba. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan cadangan laba
yang dapat digunakan untuk menaikkan laba di kemudian hari saat perusahaan
tidak dapat mencapai target. Oleh karena itu, nature of industry dalam penelitian
ini diproksikan dengan rasio perubahan piutang penjualan selama dua tahun.
Semakin tinggi rasio perubahan piutang yang merupakan proksi dari nature of
Akun tersebut memiliki kerentasan saldo akun atau golongan transaksi terhadap
suatu salah saji material, dengan asumsi tidak ada pengendalian terkait. Selain itu
kecurangan dapat terjadi ketika persediaan menjadi usang dan perhitungan yang
Menurut penelitian Summers dan Sweeney (1998) kedua akun tersebut dapat
Herawati, dan Wahyuni (2017), serta Kurnia dan Anis (2017) menyatakan nature
keuangan
manajemen, atau karyawan yang memungkinkan mereka untuk terlibat dalam dan/
suatu bentuk untuk menghilangkan jejak fraud (fraud trail) yang ditemukan
diambil hipotesis:
Laporan Keuangan
Wolfe dan Hermanson (2004) meneliti tentang capability sebagai salah satu fraud
tidak selamanya berdampak baik bagi perusahaan. Manurung dan Hardika (2015)
susunan direksi ataupun perekrutan direksi yang baru yang dianggap lebih
maksimal.
2017). Proksi dari capability dalam penelitian ini yaitu Pergantian Direksi. Dalam
dapat terjadi apabila dilaksanakan oleh orang yang tepat serta memahami dan
dapat memanfaat peluang yang ada. Pergantian direksi yang dianggap lebih
dari pergantian ini juga bisa dimaksudkan untuk kepentingan politik tertentu
untuk menggantikan jajaran direksi sebelumnya (Tessa and Harto, 2016). Oleh
Putriasih et. al. (2016) menunjukkan bahwa capability yang diproksikan dengan
penelitian Tessa (2016), Kurnia dan Anis (2017) dan Ulfah et. al. (2017) variabel
keuangan
Keuangan
lain baik di dalam maupun luar perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik
sebaiknya tidak ada hubungan dengan jabatan ganda direksi. Dengan adanya
jabatan ganda ini memungkinkan efek negatif. Misalnya dari beberapa jabatan
kepentingan pemegang saham. Selain itu anggota dewan direksi dapat terganggu
Pernyataan di atas didukung dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
keuangan
formal antara dewan, sistem pengawasan internal, dan auditor eksternal (Alves,
2013). Salah satu cara komite audit menjalankan fungsi pengawasan adalah
melakukan pertemuan dengan sesama anggota komite audit. Sebuah komite audit
yang lebih aktif diharapkan dapat memberikan suatu mekanisme monitoring yang
Keuangan yang berintegritas, yaitu Laporan keuangan yang jujur dan memenuhi
mekanisme pengendalian internal, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik
(Puspita ningrum, 2012). Komite audit tidak hanya berperan penting dalam
2006).
laba atau usaha yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Annisya et all (2016) yang menyatakan pihak manajer berusaha untuk
yang telah direncanakan. Hal ini dilakukan agar kegiatan perusahaan dapat
berlangsung terus menerus. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk
reporting. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu mekanisme pemantauan yang
terhadap proses pelaporan keuangan salah satunya dilakukan oleh komite audit
tersebut. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Mardiani (2018) yang
mengenai laporan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh direksi kepada dewan
perubahan auditor dapat terjadi karena alasan yang sah, resiko kegagalan
salah satu komponen corporate governance yang berperan penting dalam proses
proses pelaporan keuangan serta membantu tugas dari dewan komisaris (Mariani,
2016).
membantu terciptanya kondisi perusahaan yang baik dan dapat terhindar dari
dari direksi lama ke direksi baru. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja
dianggap dapat mengurangi efektifitas dalam bekerja. Oleh karena itu, diperlukan
dalam hal pengawasan perusahaan, serta membantu direksi dalam hal pemenuhan
Komite audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menelaah aktivitas
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, serta komite audit
oleh Direksi atas temuan auditor internal. Dengan pemenuhan tugas dan tanggung
jawab dari komite audit pada suatu perusahaan diharapkan akan semakin
tersebut.
tidak menyesatkan dan sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku umum,
hukumya komite audit juga bertujuan untuk membantu dewan komisaris untuk
(Januanto, 2018).
dipengaruhi oleh berbagai pihak yang berasal dari luar diri auditor atau tidak
ditemukan dalam proses audit. Independen adalah bebas dari pengaruh dan
tekanan, tidak dikendalikan pihak lain, atau tidak tergantung oleh pihak manapun.
principal.
Anggota komite audit independen merupakan anggota dari pihak independen yang
laporan keuangan akan semakin baik. Keberadaan komite audit bermanfaat untuk
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari publikasi suatu perusahaan. Data
sekunder dinilai mudah didapatkan, tidak membutuhkan biaya yang tinggi, serta
datanya lebih akurat dan valid karena laporan keuangan yang dipublikasikan
telah diaudit oleh akuntan publik. Lokasi penelitian adalah Bursa Efek Indonesia
sector perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016 sampai
dengan 2018.
mempunyai nilai yang dapat berbeda atau berubah. Nilai ini dapat berbeda
dalam waktu yang lain untuk objek yang sama atau dapat juga berbeda pada
waktu yang sama untuk objek yang berbeda. Penelitian ini menggunakan
52
berikut:
Tabel 4.1
lainnya (Ghozali, 2005). Variabel dalam penelitian ini adalah financial statement
dapat dilakukan dengan berbagai cara (Spathis, 2002). Salah satu proksi yang bisa
Manajemen laba. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rezaee (2002) bahwa
laba yang dilakukan oleh manajemen. Kecurangan dalam laporan keuangan yang
tidak terdeteksi dapat berkembang menjadi sebuah skandal besar yang merugikan
indikasi yang lebih baik dibandingkan informasi yang dihasilkan dari akuntansi
jumlah laba yang diinginkan. Jumlah akrual yang tercermin dalam penghitungan
manajer.
secara luas, antara lain Enron, Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain
yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk juga
adanya manipulasi laba. Berbagai fakta dan teori yang telah diuraikan di atas
dengan salah saji atau manajemen laba dari laporan keuangan kuartal yang
dianggap tidak material tetapi akhirnya berkembang menjadi fraud secara besar
material”.
yang tidak normal yang berasal dari kebijakan manajemen untuk melakukan
rekayasa terhadap laba sesuai dengan yang mereka inginkan. Dalam menghitung
DACC, digunakan Modified Jones Model. Alasan penggunaan model ini karena
Modified Jones Model dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan
dengan model-model lainnya sejalan dengan hasil penelitian Dechow et al. (1995)
Dimana,
Nilai total accrual (TAC) diestimasi dengan persaman regresi OLS sebagai
berikut:
TACit/Ait-1 =β1(1/Ait-1)+β2(ΔRevt/Ait-1)+β3(PPEt/Ait-1)+e.....................(2)
NDAit = β1(1/Ait-1)+β2(ΔRevt/Ait-1-ΔRect/Ait-1)+β3(PPEt/Ait-1)…(3)
Dimana,
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke- t
e = error
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On Assets
Tekanan adalah kondisi ketika manajemen sebagai agen yang harus bekerja
semaksimal mungkin untuk pihak prinsipal yaitu pemegang saham dalam bentuk
kesulitan keuangan tetap dituntut memiliki kinerja yang baik, hal ini
(Tuanakota, 2012).
keuangan (financial target) merupakan salah satu target dari sebuah perusahaan
mengenai kinerja keuangan misalnya laba atas usaha yang ingin dicapai dalam
perusahaan tersebut. Target laba yang ditetapkan oleh perusahaan inilah yang
dinamakan financial target. Pada kondisi ini manajer mempunyai risiko yang
tinggi terhadap target keuangan yang telah ditentukan oleh direksi dan
dapat tercapai. Target keuangan dalam penelitian ini diproksikan dengan Return
on Assets (ROA), yang merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam analisis
laporan keuangan atau pengukuran kinerja perusahaan (Skousen et. al., 2008).
ROA =
secara kredit. Keadaan ini dapat menekan manajer untuk melakukan manipulasi
laporan keuangan pada akun piutang tak tertagih dan persediaan yang usang. Oleh
karena itu, penelitian ini menggunakan Rasio Total Piutang sabagai proksi dari
Nature of Industry. Rasio total piutang dihitung dengan rumus yang digunakan
( ) ( )
RECEIVABLE =
() ( )
Change in auditor pada suatu perusahaan dapat dinilai sebagai suatu upaya untuk
menghilangkan jejak fraud (fraud trail) yang ditemukan oleh auditor sebelumnya.
kantor akuntan publik yang diukur dengan variable dummy dimana apabila
terdapat perubahan Kantor Akuntan Publik selama periode 2 tahun maka diberi
kode 1, sebaliknya apabila tidak terdapat perubahan kantor akuntan publik maka
diberi kode 0
atau direksi dapat menyebabkan stress period yang berdampak pada semakin
terbukanya peluang untuk melakukan fraud, perubahan CEO atau direksi dapat
dimiliki oleh seorang direksi. Dengan adanya rangkap jabatan tersebut dapat
mengakibatkan pekerjaan mereka terganggu karena sibuk dan kurang fokus untuk
menjadi pemantau yang efektif. Dalam penelitian ini dualisme jabatan diukur
dengan melihat CEO atau presiden yang memiliki jabatan dualisme dalam
perusahaan sebagai variabel indikator dengan dummy nilai 1 jika ada dan 0 jika
tidak ada.
Keanggotaan Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota
yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau
Perusahaan Publik.
salah satu pemilik perusahaan). Komite audit yang independen adalah anggota
yang tidak bekerja di perusahaan tersebut ketika sedang mejabat posisi komite
audit.
IND =
4.3.1. Populasi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 sampai dengan 2018 yang
4.3.2 Sampel
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil
sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi.
perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2018 Jumlah sample dalam
selama 3 tahun dan total sampel yang digunakan menjadi 111 sampel (37
Perusahaan x 3 tahun).
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti.
Sampling jenuh (sensus) adalah teknik penentuan sample bila semua anggota
dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
antar waktu (time series) yang disebut juga dengan pooling data dari tahun
2016-2018.
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
analisis statistik yang menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis data
bantuan software Eviews. Data dianalisis dengan metode analisis regresi data
harus diringkas dengan baik dan teratur. Dalam penelitian ini analisis deskriptif
ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi data dari variabel dependen
arrogance.
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata, varian, maksimum, minimum, sum, dan standar deviasi. Analisis
deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi data dari variabel
Data panel adalah data yang dikumpulkan secara cross section dan
berlaku pada semua objek pada semua waktu. Kelemahan asumsi ini
Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pasa suatu waktu
akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu lain
(Winarno, 2015).
adalah bahwa satu objek, memiliki konstanta yang tetap yang besarnya
2015).
Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap yang
(Winarno, 2015).
sebagai berikut:
1. Uji Chow
Uji Chow adalah pengujian untuk memilih apakah model digunakan, common
effect model atau fixed effect model (Widarjono, 2009). Dalam pengujian ini
2. Uji Hausman
Uji Hausman adalah pengujian statistik untuk memilih apakah fixed effect model
atau random effect model lebih tepat digunakan dalam regresi data panel
Uji Lagrange Multiplier adalah pengujian statistik untuk memilih apakah common
effect model atau random effect model lebih tepat digunakan dalam regresi data
Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi data panel,
yaitu dengan regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
panel pada penelitian ini yang merupakan gabungan data dari data cross section
Keterangan:
α = Konstanta
X4 = Pergantian Direksi
X5 = Dualisme Jabatan
e = Error term
Uji asumsi klasik dilakukan apabila model yang terpilih adalah Common Effect
Model (CEM) atau Fixed Effect Model (FEM). Bila yang terpilih adalah model
Random Effect Model (REM) maka tidak perlu melakukan uji asumsi klasik
Dalam Eviews model estimasi yang menggunakan metode GLS hanya REM,
sedangkan FEM dan CEM menggunakan Ordinary Least Square (OLS). Dengan
demikian perlu atau tidaknya pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini
metode estimasi yang sesuai untuk persamaan regresi adalah REM, maka tidak
perlu dilakukan uji asumsi klasik. Sebaliknya, apabila persamaan regresi lebih
cocok menggunakan CEM atau FEM (OLS) maka perlu dilakukan uji asumsi
Adapun syarat Asumsi Klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda
Menurut Ghozali (2013) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai berikut:
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan”.
Model regresi yang baik adalah model yang memliki residual normal. Jika
Eviews, uji normalitas residu dapat ditempuh dengan Uji Jarque-Berra (JB test)
taraf nyata (α), maka H0 diterima artinya data residual berdistribusi normal.
Sebaliknya jika nilai p-value < taraf nyata (α), maka H1 diterima artinya data
antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Ada
atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien
masing variabel bebas lebih besar dari 0,8, maka terjadi multikolinearitas (Ajija,
2011).
antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.
gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi tidak memiliki varians yang
1. Melihat pola residual dari hasil estimasi regresi. Jika residual bergerak konstan,
maka tidak ada heteroskedastisitas. Akan tetapi, jika residual membentuk suatu
Glejser yang tersedia dalam program Eviews. Hasil yang diperhatikan dari uji ini
adalah nilai F dan Obs*R-Squared. Jika nilai Obs*R-Squared lebih besar dari 0,05
Jika p-value Obs*R-square > α, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti
secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah
berada dalam daerah dimana H0 diterima. Model pengujian yang dilakukan yaitu
regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasinya. Apabila nilai
R2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan jika
semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa
Uji Interaksi atau yang dikenal dengan Moderated Regression Analysis (MRA)
interaksi degan variable lain sebagai moderasi Dalam penelitian ini, uji
moderating akan dilakukan dengan uji interaksi yang akan dilakukan dengan
variabel moderating.
Keterangan:
X4 = Pergantian Direksi
X5 = Dualisme Jabatan
e = Koefisien Error
α = Konstanta
(X1), Rasio Total Piutang (X2), Pergantian Kantor Akuntan Publik (X3),
Pergantian Direksi (X4), dan dualisme jabatan (X5) dengan Independensi Komite
Audit (Z) sebagai Variabel Moderating. Berdasarkan data yang dianalisis dan
yang diperoleh dari laporan keuangan (2016-2018) dengan jumlah data sebesar
111, adapun hasil pengolahan data dalam bentuk deskriptif statistik dapat dilihat
X1 X2 X3 X4 X5 Z Y
73
nilai maksimum 4.220000 dan nilai mean 0.022342 dengan total observasi
nilai maksimum 1.000000 dan nilai mean 0.847117 dengan total observasi
nilai maksimum 5.020000 dan nilai mean 0.685856 dengan total observasi
0.330000, nilai maksimum 1.780000 dan nilai mean 0.173063 dengan total
minimum 0, nilai maksimum 1.000000 dan nilai mean 0.351351 dengan total
minimum 0, nilai maksimum 1.000000 dan nilai mean 0.144144 dengan total
minimum 0, nilai maksimum 1.000000 dan nilai mean 0.729730 dengan total
Terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk data panel dalam
penelitian yaitu model regresi Common Effect (CE), Fixed Effect (FE) dan
Random Effect (RE). Untuk menentukan model estimasi yang terbaik dalam
penelitian ini maka dilakukan Uji Chow, Uji Hausman dan Uji Lagrange
Multiplier.
Untuk menentukan apakah model fixed effect atau common effect yang
paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel, maka dilakukan Uji
Chow (Chow test). Uji ini bertujuan untuk menentukan manakah model yang
paling baik diantara keduanya yaitu fixed effect (FE) atau common effect (CE).
model common effect (pool least square) yang akan digunakan. Tetapi jika
fixed effect. Berikut hasil pengujian untuk memilih apakah estimasi yang
terbaik adalah fixed effect (FE) atau common effect (CE) dengan uji Chow.
Jika nilai probability lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka model yang terbaik
untuk digunakan adalah Fixed Effect (FE). Namun jika nilai probability lebih besar
dari 0,05 (> 0,05), maka model yang digunakan adalah Common Effect (CE).
Chi-Square pada tabel di atas yang memiliki nilai 0.000. Berdasarkan tabel tersebut
maka Uji Chow menyatakan bahwa model estimasi yang lebih baik adalah fixed
Setelah melakukan Uji Chow dan menentukan estimasi yang terbaik adalah
fixed effect, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji Hausman untuk menguji
kembali model yang lebih baik antara fixed effect (FE) atau random effect (RE).
Berikut hasil pengujian untuk memilih apakah estimasi yang terbaik adalah random
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
1. H0: maka model estimasi yang terbaik digunakan adalah random effect
2. H1: maka model estimasi yang terbaik digunakan adalah fixed effect.
dari 0.05 yaitu 0. 0.9084 (0.9084> 0.05). Maka H0 diterima yang berarti metode
terbaik yang harus digunakan adalah random effect daripada fixed effect.
Karena berdasarkan hasil Uji Chow dapat diketahui bahwa model yang
lebih baik adalah fixed effect (FE) daripada common effect (CE), dan hasil Uji
Hausman menunjukkan bahwa random effect lebih baik daripada fixed effect.
Maka selanjutnya dilakukan uji lanjutan yaitu Uji Lagrange Multiplier untuk
memastikan apakah metode estimasi yang terbaik adalah random effect atau
common effect.
estimasi yang terbaik adalah random effect atau common effect. Uji Lagrange
model atau random effect model lebih tepat digunakan dalam regresi data panel
1. H0 = Common effect
2. H1 = Random effect
Berikut adalah hasil pengujian Lagrange Multiplier dalam model penelitian ini:
kecil dari 0.05 yaitu 0.0000 (0.0000 < 0.05). Sehingga H1 diterima yang berarti
metode terbaik yang harus digunakan dalam penelitian ini adalah random effect
pemilihan metode estimasi yang sesuai untuk persamaan regresi data panel dalam
penelitian ini adalah random effect, maka tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda dengan data panel untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh
Return On Asset (X1), Rasio Total Piutang (X2), Pergantian Kantor Akuntan
Publik (X3), Pergantian Direksi (X4), dan dualisme jabatan (X5) terhadap
sebelumnya dapat diketahui bahwa metode estimasi yang terbaik digunakan dalam
penelitian ini adalah random effect. Berikut hasil analisis regresi linear berganda
bergandanya, yaitu:
1. Konstanta (a) = -0. 240690 menunjukkan nilai konstan, dimana jika nilai
penelitian ini jika variabel lain nilainya tetap dan Return On Asset
jika variabel lain nilainya tetap dan Rasio Total Piutang mengalami
yang positif antara Rasio Total Piutang (X3) dengan Kecurangan Laporan
penelitian ini jika variabel lain nilainya tetap dan Pergantian Kantor
piutang (X2), Rasio Total Piutang (X2), Pergantian Kantor Akuntan Publik (X3),
Pergantian Direksi (X4), dan dualisme jabatan (X5) terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan secara simultan. Pengaruh ini perlu diuji untuk melihat apakah
model regresi ini dapat dilanjutkan dengan melakukan uji t (parsial) atau
berpengaruh, maka uji t (uji parsial) tidak perlu dilakukan, karena semua
Cross-section Fixed
1 F-statistic 21.58713
menunjukkan nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0.05. Hasil uji F ini
1. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05, maka H0 diterima. Hal ini
2. Jika nilai signifikansi t statistik < 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti
variabel dependen.
variabel Rasio Total Piutang (X2), dan pergantian Direksi (X4) Masing-
Return On Asset (X1) memiliki prob. sebesar 0.0129 < 0.05, artinya
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Y). Rasio Total Piutang (X2) memiliki
prob. sebesar 0.0000 > 0.05, artinya Rasio Total Piutang (X2) secara parsial
(Y). Pergantian Kantor Akuntan Publik (X3) juga memiliki nilai prob.
sebesar 0.2035 > 0.05, artinya Pergantian Kantor Akuntan Publik secara
(Y). Pergantian Direksi (X4) memiliki nilai prob. sebesar 0.0033 < 0.05,
jabatan (X5) yang memiliki nilai prob. sebesar 0.5633 > 0.05, sehingga
Cross-section Fixed
1 R-squared 0.506893
3 S. E. of regression 0.273307
Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews
Return On Asset (X1), rasio total piutang (X2), Pergantian KAP (X3),
dalam model statistik, yang disebut dengan istilah variabel moderator atau
independen yaitu Return On Asset (X1), rasio piutang (X2), Pergantian Kantor
Akuntan Publik (X3), Pergantian Direksi (X4), dan dualisme jabatan (X5)
dengan Return On Asset (X1) memiliki nilai signifikansi 0.0557 yang lebih besar
dari 0,05. X2_Z yang merupakan interaksi antara Independensi Komite Audit (Z)
dengan rasio total piutang (X2) memiliki nilai signifikansi 0.0001 yang lebih kecil
dari 0,05. X3_Z yang merupakan interaksi antara Independensi Komite Audit (Z)
dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik (X3) memiliki nilai signifikansi 0.4604
yang lebih besar dari 0,05. X4_Z yang merupakan interaksi antara Independensi
Komite Audit (Z) dengan pergantian Direksi (X4) memiliki nilai signifikansi
0.8052 yang lebih besar dari 0,05. X5_Z yang merupakan interaksi antara
Independensi Komite Audit (Z) dengan dualisme jabatan (X5) memiliki nilai
signifikansi 0.1378 yang lebih besar dari 0,05. Dengan hasil tersebut maka dapat
moderating dalam pengaruh Return On Asset (X1), rasio piutang (X2), Pergantian
Kantor Akuntan Publik (X3), Pergantian Direksi (X4), dan dualisme jabatan (X5)
5.4 Pembahasan
Keuangan
diterima.
(Skousenet al., 2008). Oleh karena itu semakin tinggi ROA yang
direncanakan dapat tercapai. Salah satu alat untuk mengukur atau menilai
perusahaan yang memiliki laba kecil. Hasil penelitian ini didukung oleh
Keuangan
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rasio total piutang
misalnya akun piutang dan akun persediaan. Jika kedua akun tersebut
manajer akan fokus terhadap kedua akun tersebut jika berniat melakukan
dan Sweeney (1998) dan Diany (2014) membuktikan bahwa rasio total
Akuntan Publik secara parsial memiliki pengaruh yang negatif dan tidak
ditolak.
penelitian ini, peneliti melihat ada beberapa nama yang melakukan audit
dengan hasil statistik yang menunjukkan arah yang positif, tidak bisa
untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) dan 3 tahun berturut -turut untuk
Summer dan Sweeney (1998), Akbar (2017), Tessa dan Harto (2016),
Aprilia (2017), Bayagub et all (2018) dan Septriani dan Desi (2018)
dilakukan oleh Lou dan Wang (2009) dan Rachmawati (2014) yang
Keuangan
oleh Wolfe dan Hermanson (2004) dan Pardosi (2015) bahwa pergantian
dewan direksi bisa menjadi upaya untuk memperbaiki kinerja dewan direksi
Keuangan
besar atau kecil nilai dualisme jabatan, tidak akan mempengaruhi potensi
mungkin terjadi karena CEO atau direksi yang memiliki multi jabatan
terlihat baik.
bahwa interaksi antara Independensi Komite Audit dan ROA tidak memiliki
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Dengan hasil tersebut maka
Hipotesis 6 ditolak.
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Sri wahyuni (2018) dan
terjadi asimetri informasi antara agen dan principal. Untuk itu, komite audit
tidak mampu mencapai target yang ditetapkan atau terjadi financial target
sering terjadi asimetri informasi antara agen dan principal. Untuk itu,
perusahaan. Pemisahan ini didasarkan pada Teori Agensi yang dalam h al ini
tujuan perusahaan. Oleh sebab itu, selain memiliki kinerja keuangan yang
dari area bisnis yang berbeda dan manajemen resiko yang independen,
kepatuhan dan fungsi audit. Dengan adanya upaya international, tata kelola
keuangan.
kondisi piutang merupakan suatu bentuk yang dapat direspon dengan reaksi
penagihan sangat perlu selain untuk mengurangi kerugian akibat piutang tak
tertagih juga untuk pembiayaan operasinya di masa yang akan data ng.
Corporate governance yang baik dapat diraih dengan adanya fungsi -fungsi
yang berjalan. Fungsi pertama adalah pengawasan oleh dewan direksi dan
bidang usaha setiaphari, garis pengawasan langsung dari area bisnis yang
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Dengan hasil tersebut maka
Hipotesis 8 ditolak.
20 Tahun 2015 pasal 11 ayat 1 yang menyakan bahwa pemberian jasa audit
public dibatasi paling lama lima tahun buku berturut-turut. Hal ini
terjadi asimetri informasi antara agen dan principal. Untuk itu, komite audit
Hal ini didukung oleh penelitian Sugita (2018) dan Mardiani et all
antara agen dan principal. Untuk itu, komite audit dibutuhkan untuk
keuangan
dewan komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh
cenderung lebih ingin menunjukkan kepada semua orang akan status dan
arogansi dan superioritas yang dimiliki CEO, dapat membuat CEO merasa
kalau control internal apapun tidak akan berlaku bagi dirinya karena
membuat CEO merasa bahwa control internal apapun tidak akan berlaku
bagi dirinya karena status dan posisi yang dimiliki. Menurut Crow (2011)
dalam Tessa dan Harto (2016) banwa juga terdapat kemungki nan bahwa
6.1 Kesimpulan
1 diterima.
4 diterima.
106
5 ditolak.
Hipotesis 6 ditolak.
Hipotesis 7 diterima.
Hipotesis 9 ditolak.
Hipotesis 10 ditolak.
6.2 Saran
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullahi, R., Mansor, N., Kida, M. I., & Safi, N. 2016. An Empirical Analysis on the
Influence of Social Conditioning and Capability toward Financial Fraud in
Kano State Public Sectors. Journal of Research in Humanities and Social
Sciences, 100-106
Abbott, L., Y. Park, and S. Parker. 2000. The effects of audit committee activity and
independence on corporate fraud. Managerial Finance 26 (11): 55-67.
Alves, Sandra. 2013. “The Impact of Audit Committee Existence and External Audit
on Earning Management: Evidence from Portugal”. Journal of Financial
Reporting and Accounting, Vol. 11 No. 2, h. 143-166.
Amara, I., Anis, B. A., & Anis J. 2013. Detection of Fraud in Financial Statements:
French Companies as a Case Study. International Journal of Academic
Research in Accounting, Finance and Management Sciences, Vol. 3, No. 3,
456-472-6990. Available at https://doi.org/10.6007/IJARAFMS/v3i3/34
Anthony, R. N., and Govindarajan Vijay. 2005. Management Control System: Sistem
pengendalian manajemen. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat
Arens, Alvin A., Elder, J.R., Beasley, M.S. 2012. Auditing and Assurance Service.
14th Edition. Prentice Hall. E-Book
Auditor of Public Accounts. 2011. The Fraud Triangle. Virginia SEC Semper
Tyrannis.
Awang, Y., Ismail, S., & Abdul Rahman, A. 2015. Inclination Towards Fraud
Among the Participants in Financial Reporting Process. International
Conference on Accounting Studies (ICAS) 2015. Johor: International
Conference on Accounting Studies (ICAS).
Badan Pengawas Pasar Modal. 2002. Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal
tanggal 27 Desember 2002.
Crowe Horwath. 2010. The Institute of International Auditors (IIA) Practice Guide:
Fraud and Internal Auditing. Western Regional Conference.
Dechow, Patricia M., Weili Ge, Chad R. Larson, and Richard G Sloan. 2009.
Predicting material accounting misstatements. Working Paper. University of
California, Berkeley, available at http://ssrn.com/abstract=997483.
Devy, Koomang Leela Shanti, Made Arie Wahyuni dan Ni Luh Gede Erni
Sulindawati. 2017. Pengaruh Frequent Number Of CEO’s Picture, Pergantian
Direksi Perusahaan dan External Pressure dalam Mendeteksi Fraudulent
Financial Reportin (Studi Empiris pada Perusahaan Farmasi Yang Listing Di
BEI Periode 2012-2016). E-Junal Universitas Pendidkan Ganesha. Vol 8 (2):
1-12.
Erik Gautama, dkk. 2017. Peran Moderasi Kompetensi Komite Audit Pada Hubungan
Antara Struktur Kepemilikan Dan Kualitas Pelaporan Keuangan.
Ernst and Young, 2009, Detecting Financial Statement Fraud: What Every Manager
Needs to Know
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gunarti, Yuliana. 2015. Pengaruh struktur kepemilikan retrun on asset dan leverage
terhadap manajemenlaba. Jurnal akuntansi dan sitem teknologi informasi.
Vol.11, No.1. Hal. 9-16
Gusnardi. 2009. Pengaruh Peran Komite Audit, pengendalian internal, audit internal
dan pelaksanaan tata kelola perusahaan terhadap pencegahan kecurangan,
universitas Riau
Hanafi, M Mahmud dan Abdul Halim, 2004. Manajemen Keuangan. PT. BPFE.
Yogyakarta
Herawati, Nyoman Trisna, Kadek Emi Kristiani, dan Ni Luh Gede Erni Sulindawati,
2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI. Jurnal Akuntansi S1 AkuntansiUniversitas Pendidikan Ganesha, Vol.
2(1).
Hogan, C. E., Rezaee, Z., Riley, R. A., & Kelury, U. K. 2008. Financial Statement
Fraud: Insights form the Academic Literature. Auditing: A Journal of
Practice & Theory, 231-252
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-putusan-kasus-laporan-keuangan-
tahunan-pt-garuda-indonesia-2018/
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4603666/terbukti-cacat-status-laporan-
keuangan-garuda-rugi
http://www.idx.co.id/
Huang , S. Y., Lin, C.-C., Chiu, A.-A., & Yen, D. C. 2016. Fraud Detection Using
Fraud Triangle Risk Factors. Springer Science
I Gst, Ayu, dkk. 2017. Pengaruh Financial Targets Dan Ineffective Monitoring
Terhadap Terjadinya Fraud (Studi Kasus Pada Koperasi Serba Usaha Dana
Pertiwi Seririt, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali).
Universitas Pendidikan Ganesha.
Islahuzzaman. 2012. Istilah – istitlah akuntansi dan auditing. Edisi kesatu. Bumi
Aksara, jakarta
Jalaludin Rifki. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Fraud Diamond Terhadap
Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perusahaan LQ-45 (Studi Empiris pada
Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015). Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.
Kartikasari, R.N., & Irianto, G. 2010. Penerapan Model Beneish (1999) dan Model
Altman (2000) Dalam Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan. Jurnal
Akuntansi Multiparadigma. Vol.1 No. 2. Malang: Universitas Brawijaya
Kurnia, A. A., & Anis, I. 2017. Analisis Fraud Pentagon dalam Mendeteksi
Kecurangan Laporan Keuangan dengan Menggunakan Fraud Score Model.
Journal of Simposium Nasional Akuntansi XX.
Laila Tiffani Dan Marfuah. 2014. Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis
Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Loebbecke, J.K., Eining, M.M., and Willingham, J.J. 1989. Auditor’s experience with
material irregularities: Frequency, nature, and detectability. Auditing: A
Journal of Practice & Theory.9 (1): 1-28.
Mardiana, Ana. 2018. Peranan Corporate Governance Dalam Diamond Fraud Model.
Desertasi. Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin Makassar
Mardiani, Syifa, Edi Sukarmanto Th dan My Mauimuna SE. 2018. Pengaruh Fraud
Diamond Terhadap Pendeteksian Financial Statemnt Fraud Dengan Komite
Audit Sebagai Variabel Pemoderasi (Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi
yabg terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vol 3 (2): 1-9.
Moeller, Robert. Witt, Herbert N. Brink’s. 2004. “Modern Internal Auditing”, 5th
edition. JohnWiley & Sons, Inc.
Nurbaiti, Z., & Hanafi, R. 2017. Analisis Pengaruh Fraud Diamond Dalam
Mendeteksi Tingkat Accounting Irregularities. Jurnal Akuntansi Indonesia,
Vol. 6 No. 2, 167–184
Nurjannah, Lita dan Dudi Pratomo. 2014. Pengaruh Komite Audit, Komisaris
Independen dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan. E-
Proceeding of Management, Vol.1, No.3: 99-105.
Pardosi, Rica Widia. 2015. “Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia dengan
Menggunakan Fraud Score Model”. Skripsi. Universitas Lampung.
Pamudji dan Trihartati, 2010. Pengaruh independensi dan Efitifitas komite audit
terhadap manajemen laba (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI).
Priantara, D. 2013. Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Puji, Hastututi, sugeng, Santotoso. 2017. Pengaruh solvabilitas, Ukuran kap, Umur
perusahaan dan komite audit terhadap audit delay pada perusahaan tekstil
dan garment yang terdaftar di BEI 2010-2013. ISSN 2085-2215 Vol.15.No.1.
Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta
Putriasih, K., `Ni N. T. H., & Made A. W. 2016. Analisis Fraud Diamond dalam
Mendeteksi Financial Statement Fraud : Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015.
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Vol:6 No:3.
Rini, Viva Yustitia dan Tarmizi Achmad. 2012. Analisis Prediksi Potensi Risiko
Fraudulent Financial Statement Melalui Fraud Score Model. Diponegoro
Journal of Accounting Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012.
Rezaee, Z, 2002, Financial Statement Prevention and Detection, John Wiley $ Sons,
Inc.
Rezaee, Z., Olibe, K. and Minmier, G. 2003. improving corporate governance: the
role of audit committee disclosures. Managerial Auditing Journal. 18(6): 530-
537
Romney, M. B., dan Steinbart, P. J. 2012. Accouting Information System (12th ed.).
Harlow: Pearson Education Limited.
Sekaran, Uma. 2015. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4 Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Siddiq, F. R., Achyani, F., & Zulfikar. 2017. Fraud Pentagon dalam Mendeteksi
Financial Statement. Journal of Seminar Nasional Dan The 4th Call for
Syariah Paper, 1-14-784.
Skousen, Christopher J., and Brady James Twedt. 2009. Fraud Score analysis in
emerging markets. Cross Cultural Management Vol 16: 301 – 316.
Sukirman & Maylia, Pramono S. 2012. Model Deteksi Kecurangan Berbasis Fraud
Triangle (Studi Kasus Perusahaan Publik di Indonesia). Jurnal Akuntansi &
Auditing, Volume 9/No. 2 Mei 2013:199-225. Universitas Negeri Semarang.
Sukrisnadi, Dedy. 2010. Pemakaian Ukuran F-Score dalam Kasus-Kasus Salah Saji
Laporan Keuangan di Pasar Modal Indonesia. Tesis. Jakarta:Universitas
Indonesia.
Tiffani, Laila dan Marfuah. 2015. Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis
Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. JAAI, Vol. 19 No.2: 112-125
Ulfah, M., Nuraina, E., & Wijaya, A. L. 2017. Pengaruh Fraud Pentagon dalam
Mendeteksi Fraudulent Financial Reporting (Studi Empiris pada Perbankan
di Indonesia Yang Terdaftar di Bei. Journal of The 9th FIPA: Forum Ilmiah
Pendidikan Akuntansi - Universitas PGRI Madiun, Vol. 5 No.1, 399-418NaN-
9723.
Vasiu, L., Warren, M., & Mackay, D. 2003. Defining Fraud: Issues for Organizations
from an Information Systems Perspective. 7th Pacific Asia Conference on
Information Systems, (pp. 971-979). Adelaide
Wells, J.T., 2011, New approaches for fraud deterrence. Journal of Accountancy.
Association of Certified Fraud Examiners. February.
Winda, Arie dan Basuki. 2016. Studi Finansial Statement fraud pada perbankan yang
terdaftar di bursa efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Tahun XXVI,
No 2 Agustus 2016.
Wolfe, David T., and Dana R. Hermanson. 2004. The Fraud Diamond: Considering
The Four Element of Fraud. CPA Journal. 74.12: 38-42.
Yudhanti, Nindya dan Erni Suryandari. 2016. Faktor – Faktor Yang Memengaruhi
Indikasi Kecurangan Dalam Pelaporan Keuangan Dengan Model Fraud
Diamond (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). E-Journal Universitas
Muhammadiyah Yogayakarta
Zhang, Yan & Jian, Zhou. 2006. Audit Committee Quality, Auditor Independence,
and Internal Control Weaknesses, American Accounting Association Annual
Meeting.
LAMPIRAN 1
DAFTAR SAMPEL
No Kode Nama Perusahaan
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
2 AGRS Bank Agris Tbk
3 BABP Bank MNC Internasional Tbk
4 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
5 BBHI Bank Harda International Tbk
6 BBKP Bank Bukopin Tbk
7 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk
8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
11 BBTYB Bank Yudha Bhakti Tbk
12 BCIC Bank J Trust Indonesia Tbk
13 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
14 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk
15 BINA Bank Ina Perdana Tbk
16 BJBR Bank Jabar Banten Tbk
17 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
18 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
19 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
20 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
21 BNBA Bank Bumi Artha Tbk
22 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
23 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
24 BNLI Bank Permata Tbk
25 BSIM Bank Sinar Mas Tbk
26 BSWD Bank of India Indonesia Tbk
27 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
28 BVIC Bank Victoria International Tbk
29 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk
30 INPC Bank Artha Graha Internationa Tbk
31 MCOR Bank China Construction Bank Ind. Tbk
32 NAGA Bank Mitraniaga Tbk
33 NISP Bank OCBC NISP Tbk
34 NOBU Bank Nationalnobu Tbk
35 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
36 PNBS Bank Panin Syariah Tbk
37 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
LAMPIRAN 2
DATA PENELITIAN
No X1 X2 X3 X4 X5 Z Y X1*Z X2*Z X3*Z X4*Z X5*Z
1 1,49 0,0449 0.00 0.00 1 1 -0,0832 1,4900 0,0449 0.0000 0.0000 1,0000
1 1,45 0,0816 0.00 0.00 1 1 0,0721 1,4500 0,0816 0.0000 0.0000 1,0000
1 1,54 0,2388 0.00 0.00 1 1 -0,1513 1,5400 0,2388 0.0000 0.0000 1,0000
2 0,15 0,0531 0.00 0.00 1 1 0,0349 0,1500 0,0531 0.0000 0.0000 1,0000
2 -0,20 0,0217 0.00 0.00 1 1 -0,0191 -0,2000 0,0217 0.0000 0.0000 1,0000
2 -0,77 0,0432 0.00 0.00 1 1 -0,0304 -0,7700 0,0432 0.0000 0.0000 1,0000
3 0,11 0,8382 1.00 0.00 0 1 -0,0309 0,1100 0,8382 1.0000 0.0000 0,0000
3 -7,47 0,8579 0.00 1.00 0 1 0,0867 -7,4700 0,8579 0.0000 1.0000 0,0000
3 0,74 0,8834 1.00 0.00 0 1 0,0137 0,7400 0,8834 1.0000 0.0000 0,0000
4 1,00 0,1249 1.00 0.00 1 1 -0,0504 1,0000 0,1249 1.0000 0.0000 1,0000
4 0,79 0,1127 0.00 1.00 1 1 0,0815 0,7900 0,1127 0.0000 1.0000 1,0000
4 0,9 0,1496 0.00 0.00 1 1 -0,0791 0,9000 0,1496 0.0000 0.0000 1,0000
5 0,53 0,1167 1.00 0.00 0 0,43 -0,0229 0,2271 0,0500 0.4300 0.0000 0,0000
5 0,69 0,1184 1.00 1.00 0 0,63 0,0783 0,4313 0,0740 0.6300 0.6300 0,0000
5 -5,06 0,1283 1.00 0.00 0 1 0,0493 -5,0600 0,1283 1.0000 0.0000 0,0000
6 0,54 0,1955 0.00 0.00 1 0,80 -0,0504 0,4320 0,1564 0.0000 0.0000 0,8000
6 0,09 0,3069 0.00 0.00 1 1 0,0071 0,0900 0,3069 0.0000 0.0000 1,0000
6 0,22 0,2618 1.00 0.00 1 1 0,0666 0,2200 0,2618 1.0000 0.0000 1,0000
7 2,30 -0,0657 0.00 0.00 0 1 -0,0378 2,3000 -0,0657 0.0000 0.0000 0,0000
7 3,19 -0,3284 1.00 0.00 0 1 -0,0135 3,1900 -0,3284 1.0000 0.0000 0,0000
7 2,96 0,0988 1.00 0.00 0 1 0,0478 2,9600 0,0988 1.0000 0.0000 0,0000
8 2,70 0,1222 1.00 0.00 1 1 -0,0275 2,7000 0,1222 1.0000 0.0000 1,0000
8 2,70 0,1294 0.00 0.00 1 1 -0,0266 2,7000 0,1294 0.0000 0.0000 1,0000
8 2,80 0,1101 0.00 0.00 1 1 0,0328 2,8000 0,1101 0.0000 0.0000 1,0000
9 2,23 1,093 0.00 0.00 1 0 -0,0137 0,0000 0,0000 0.0000 0.0000 0,0000
9 2,45 0,1197 1.00 0.00 1 0 -0,1653 0,0000 0,0000 0.0000 0.0000 0,0000
9 2,55 0,1193 0.00 0.00 1 0 -0,0037 0,0000 0,0000 0.0000 0.0000 0,0000
10 1,76 0,0218 1.00 0.00 1 0 -0,1353 0,0000 0,0000 0.0000 0.0000 0,0000
10 1,71 0,0616 0.00 0.00 1 0 0,0450 0,0000 0,0000 0.0000 0.0000 0,0000
10 1,34 0,0698 0.00 0.00 1 0 0,0485 0,0000 0,0000 0.0000 0.0000 0,0000
11 0,53 0,0297 1.00 0.00 1 1 -0,4544 0,5300 0,0297 1.0000 0.0000 1,0000
11 0,43 0,0155 0.00 0.00 1 1 -0,0773 0,4300 0,0155 0.0000 0.0000 1,0000
11 2,83 0,0652 0.00 0.00 1 1 0,0507 2,8300 0,0652 0.0000 0.0000 1,0000
12 0,02 0,0097 1.00 0.00 1 0,43 -1,2647 0,0086 0,0042 0.4300 0.0000 0,4286
12 0,73 0,0565 1.00 0.00 0 0,63 -0,3374 0,4563 0,0353 0.6300 0.0000 0,0000
12 5,02 0,0952 0.00 0.00 1 1 0,0067 5,0200 0,0952 0.0000 0.0000 1,0000
13 1,53 0,2118 0.00 1.00 1 1 0,6020 1,5300 0,2118 0.0000 1.0000 1,0000
13 2,10 0,1836 1.00 0.00 1 1 -0,0037 2,1000 0,1836 1.0000 0.0000 1,0000
13 2,20 0,1669 0.00 0.00 1 1 -0,0001 2,2000 0,1669 0.0000 0.0000 1,0000
14 -9,58 0,2217 0.00 1.00 1 1 0,1050 -9,5800 0,2217 0.0000 1.0000 1,0000
14 -1,43 0,1759 0.00 0.00 1 1 -0,0467 -1,4300 0,1759 0.0000 0.0000 1,0000
14 -1,57 0,0135 1.00 0.00 1 1 -0,1140 -1,5700 0,0135 1.0000 0.0000 1,0000
LAMPIRAN 3
HASIL UJI ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
X1 X2 X3 X4 X5 Z Y
LAMPIRAN 4
HASIL UJI CHOW
LAMPIRAN 5
HASIL UJI HAUSMAN
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification
LAMPIRAN 6
HASIL UJI LAGRANGE MULTIPLIER
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
LAMPIRAN 7
HASIL REGRESI DATA PANEL DENGAN RANDOM EFFECT
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 11/12/19 Time: 09:27
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
LAMPIRAN 8
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 11/12/19 Time: 09:31
Sample: 2016 2018
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics