GELADIKARYA
Oleh :
WAZIRUDDIN
NIM : 097007019
Nama : Waziruddin
NIM : 097007019
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc
NIP: 195011061978021001 NIP: 19651101199103100
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERNYATAAN
Adalah benar hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya, judul yang
dimaksud belum pernah dimuat atau dipublikasikan. Semua sumber data dan
Waziruddin
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
meningkatkan pelayanan terhadap nasabah bank syariah mandiri, menerapkan
pemasaran jemput bola untuk bersaing dengan bank konvensional maupun
perusahaan gadai emas yang agresif. Strategi W-O : menciptakan produk baru
yang mengikuti selera pasar, menambah fasilitas agar mampu melayani nasabah
dengan efektif dan efisien. Dan Strategi W-T : menambah fasilitas bank syariah
mandiri untuk menghadapi persaingan, meningkatkan teknologi informasi untuk
mengantisipasi persaingan. Berkaitan dengan kondisi internal perusahaan, baik
berupa kekuatan maupun kelemahan, dikaitkan dengan kondisi eksternal lembaga
yang berupa peluang dan tantangan Bank Syariah Mandiri produk gadai emas
dalam upaya mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan kualitas perlu
meramu keempat aspek tersebut dengan cara yang seefektif dan seefisien
mungkin. Untuk itu Bank Syariah Mandiri diharapkan melakukan serangkaian
pembenahan agar dapat tetap eksis dalam menghadapi persaingan produk gadai
emas khususnya di Kota Medan dan umumnya di Sumatera secara terpadu.
Kata kunci: Gadai emas, SWOT, Perbankan Syariah, Bank Syariah Mandiri.
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Waziruddin
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis atas berkat dan rahmat Allah S.W.T, sehingga penulis dapat
Utara Medan.
1. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng selaku Ketua Program Studi
3. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT, selaku Sekretaris Program Studi Magister
4. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE., M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing dan
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Pimpinan dan Staf Bank Syariah Mandiri Medan.
memiliki kekurangan dan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Waziruddin
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………... 1
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.3 Manajemen Strategi dan Strategi Pemasaran …………....14
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.1.1 Visi, Misi dan Shared Values ……................................... 44
BSM................................................................................... 48
7.1 Kesimpulan…….……………...…………………………………71
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 73
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1 Ketentuan Pembiayaan Gadai Bank Syariah Mandiri Sebelum dan
Tabel 6.1 Matriks EFE Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas ..…………..62
Tabel 6.2 Matriks IFE Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas …………….63
Tabel 6.3 Analisis Matriks SWOT Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas ..68
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Hal.
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1999 berdasarkan prinsip bagi hasil (revenue sharing) dengan pemegang saham
utama sebagai pedoman program kerja tahun 2009 yang tercantum dalam
Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2009. Salah satu dari prioritas kerja utama
kurangnya Rp. 3,43 triliun dengan fokus utama UMKM, sehingga porsi
Indonesia dan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional. Pada tanggal 16 Maret 2009,
potensi pasar gadai cukup besar untuk menjadi produk pembiayaan. BSM
Konter ini melayani transaksi gadai emas untuk memenuhi kebutuhan mendesak
nasabah dengan cara yang sederhana, cepat dan murah. Per 30 Oktober 2012,
KLG Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada mulai beroperasi
pada tanggal 01 Mei 2011. Per 31 Desember 2011, KLG Medan Gajah Mada
pegadaian. Harga pasar emas dunia tidak stabil dan mulai menurun di pasar
khusus terhadap operasional, ketentuan dan peraturan KLG yang beroperasi dan
Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada selama kurun waktu Desember
2011-2012.
KLG Medan Gajah Mada mulai beroperasi kembali pada tanggal 09 April
2012 setelah memperoleh izin BI dan melakukan pembenahan agar sesuai dengan
2 Harga dasar emas BSM mengacu Harga dasar emas BSM mengacu
terhadap Harga Tengah antara terhadap Harga Tengah Bank
Harga jual dan harga beli antam Indonesia (HTBI) dan maksimum
pembiayaan 80% dari HTBI.
3 Biaya titip emas berasal dari Biaya titip emas berasal dari taksiran
pembiayaan nasabah emas, bukan dari pembiayaan nasabah
Sumber: Data Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada Tahun 2012
penurunan nasabah gadai yang sangat signifikan. Selama bulan Mei – Nopember
2011 KLG Medan Gajah Mada mengalami pertumbuhan yang signifikan dan
pengalami penurunan yang drastis pada bulan Desember 2011 sampai dengan
Maret 2012 dan menjadi stagnan (cenderung konstan) hingga saat ini. Kondisi ini
Jika kondisi ini tidak disikapi dengan cermat, Kantor Pusat Bank Syariah
produktif. Tentunya hal itu akan sangat mempengaruhi perolehan laba Bank
Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada. Untuk itu, penelitian ini perlu
permasalahan diatas.
yang akan diteliti pada geladikarya ini, adalah menurunnya jumlah nasabah gadai
emas sejak bulan Desember 2011 yang berakibat pada menurunnya pendapatan
perusahaan dari sector gadai emas. Untuk itu dari penelitian ini akan cari berbagai
paik faktor internal maupun faktor eksternal pada Bank Syariah Mandiri
b. Apa saja strategi yang harus ditempuh untuk meningkatkan minat para
nasabah dalam melakukan gadai emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang
gadai emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada.
menjadi nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada
Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari
satu pihak kepihak yang lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi
secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa
mempengaruhi hasil jasa tersebut. Aspek suatu industri jasa tergantung pada
tersebut.
Jasa merupakan suatu pendefinisian yang rumit (complicated), dan kata jasa
pelayanan personal sampai kepada jasa diartikan sebagai suatu produk, beberapa
2007). Kata jasa mempunyai banyak arti dan ruang lingkup, dari pengertian yang
paling sederhana, yaitu hanya berupa pelayanan dari seseorang kepada orang lain,
baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat, yang hanya dirasakan
jasa dan benda-benda lainya. Jasa adalah aktivitas atau rentetan kegiatan yang
mana dapat dipengaruhi oleh tempat atau dipengaruhi dari interaksi dengan orang,
suatu pekerjaan yang dilakukan untuk anda yang dapat berguna bagi diri anda
(Joseph G. Bonnice, 2006). Jasa adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak ke pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud, dan tidak
atau tidak (Pihilip Kotler, 1994). Jasa adalah setiap aktivitas ekonomi yang
dikonsumsi pada saat yang sama pada jasa tersebut dihasilkan, dan memberikan
nilai tambah (Zeithaml dan Britner, 2010) Dan dapat di simpulkan, bahwa jasa
adalah setiap tindakan atau aktivitas dan bukan benda, yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik,
konsumen terlibat secara aktif dalam proses produksi dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu.
bahwa karakteristik dan sifat barang adalah yang tidak terlihat pada jasa.
Karakteristik utama yang membedakan jasa dengan produk adalah sifat jasa yang
tidak dapat dilihat (tidak nyata ) di samping keterlibatan konsumen secara aktif
dalam proses penyampaian jasa. Peran tenaga manusia, dalam hal ini kontak
penyampaian jasa itu berhasil atau tidak. Secara keseluruhan dapat dilihat
perbedaan barang dan jasa, perbedaan karakteristik yang diberikan oleh beberapa
Seperti yang di kemukakan pula oleh Peters (1999), dapat di lihat dalam tabel 2.1
berikut ini.
sakit dapat belajar tentang pembukuannya seperti pembukuan suatu hotel, restoran
mengemukakan suatu konsep proses jasa dalam suatu bentuk metriks, seperti
Di dalam matriks ini, jasa-jasa digolongkan atas dua dimensi yang sangat
merupakan perbandingan antara biaya tenaga kerja, dengan modal. Makin tinggi
akan diterimanya. Interaksi antara konsumen dengan penyedia jasa akan lebih
rendah jika jasa-jasa itu lebih seragam (tidak bersifat khusus) dan tidak
10
dalam kualitas dan jenis yang tidak berbeda (bentuk-bentuk yang standar/low in
costumization) dapat dijual tanpa melalui interaksi yang sulit, sehingga tingkat
pasien agar diperoleh hasil yang berbeda dengan kebutuhan pasien yang lain. Pada
jasa jenis ini, penggunaan tenaga manusia, dalam hal dokter atau pekerja medis
lainnya sangat dibutuhkan dan diutamakan. Dengan demikian, perlu kita ketahui
bahwa pada jasa-jasa yang sangat khusus (costumization), interaksi yang terjadi
Di dalam matriks proses jasa terdapat empat kuadran dengan dua dimensi,
seperti yang dijelaskan sebelumnya, yaitu tingkat penggunaan tenaga kerja dan
dimensi lain tentang tingkat interaksi dan kekhususan suatu jasa. Berdasarkan
· Service factories, jasa-jasa umum dengan investasi modal besar dan tingkat
dan hotel.
reparasi mobil dan reparasi alat-alat elektronik, dimana jasa yang diberikan
11
· Mass service, yaitu pelayanan yang sama untuk semua golongan dan jenis
penyedia jasa tidak terlalu penting, karena jasanya bersifat umum dan sama.
perhatian dan keahlian khusus, tidak membutuhkan tebaga kerja yang banyak,
tetapi ahli dibidangnya. Hal ini sangat penting untuk mengadakan kontrak dan
interaksi yang intensif di antara pemakai dan penyedia jasa. Contoh jenis jasa
efektif dengan dan melalui orang lain. Efisiensi mengacu pada memperoleh output
terbesar dengan input yang terkecil. Karena manajer menghadapi input yang
12
berikut :
1. Merencanakan
menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun rencana untuk
2. Mengorganisasi
tugas-tugas itu, siapa yang harus melapor ke siapa dan dimana keputusan harus
dibuat.
3. Memimpin
individu atau tim sewaktu mereka bekerja, memiliki saluran komunikasi yang
paling efektif, dan memecahkan dengan berbagai cara masalah perilaku karyawan
4. Mengendalikan
5. Proses manajemen
13
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Sedangkan
yang unggul. Menurut Kotler dan Keller (2009), untuk memahami fungsi
3. Saluran pemasaran
4. Rantai pasokan
5. Persaingan
6. Lingkungan pemasaran
14
bagaimana suaru merek atau lini produk mencapai tujuannya (Tjiptono, 2008)
unsur strategis dasar : produk, harga, tempat (atau distribusi), dan promosi. Tetapi
sifat jasa, yang melibatkan berbagai aspek ketertiban pelanggan dalam produksi
jasa terpadu, yang menyoroti delapan variabel keputusan bagi para manajer
perusahaan jasa.
1. Elemen produk: semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi
pelanggan. Manajer harus dapat memilih fitur-fitur produk inti (baik barang
dengan merujuk manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa tinggi daya
15
bergantung pada sifat jasa yang diberikan. Perusahaan dapat mengirimkan jasa
toko ritel yang dimiliki perusahaan lain, yang mendapatkan persentase harga
jual untuk melakukan hal yang terkait dengan penjualan, pelayanan, atau
efektif. Sebuah proses menjelaskan metode dan urutan kerja dari sistem yang
output yang menambah nilai bagi pelanggan. Produktivitas dan kualitas, yang
sering juga dipisahkan satu sama lain, harus dilihat sebagai dua sisi mata uang
yang sama. Tidak ada perusahaan yang sanggup mengangani elemen ini secara
agar biaya tetap terkendali, tetapi manajer harus berhati-hati untuk tidak
16
5. Orang : banyak jasa bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara
pelanggan terhadap kualitas jasa. Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang
jasa tersebut. Perusahaan jasa yang berhasil menyediakan upaya yang cukup
6. Promosi dan edukasi : semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi
penyedia jasa. Tidak satu pun program pemasaran dapat berhasil tanpa adanya
17
7. Bukti fisik : petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas
anggota staf, tanda-tanda, barang cetakan, dan petunjuk yang terlihat lainnya
yang memberi bukti atas kualitas jasa. Perusahaan jasa perlu mengelola bukti
fisik secara hati-hati karena dapat mempengaruhi kesan pelanggan, dalam jasa
yang hanya memiliki sedikit elemen berwujud, seperti asuransi, iklan sering
keamanan.
8. Harga dan biaya jasa lain-lain : pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh
menggunakan jasa tersebut, termasuk waktu, usaha fisik dan mental, dan
pengalaman buruk.
18
semua orang dalam suatu pasar. Tidak semua orang menyukai sereal, kamar hotel,
restoran, mobil, universitas, atau film yang sama. Karenanya, pemasar memulai
yang memberikan peluang terbesar. Segmen itulah yang akan menjadi pasar
mobilnya sebagai mobil paling aman. Perusahaan akan mencapai hasil yang lebih
baik jika mereka memilih pasar sasarannya dengan cermat serta mempersiapkan
Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk
19
berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau
perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri bank-bank
2.3.1 Sejarah
Suatu bentuk awal ekonomi pasar dan merkantilisme, yang oleh beberapa
ekonom disebut sebagai "kapitalisme Islam", telah mulai berkembang antara abad
ke-8 dan ke-12. Perekonomian moneter pada periode tersebut berdasarkan mata
uang dinar yang beredar luas saat itu, yang menyatukan wilayah-wilayah yang
Pada abad ke-20, kelahiran perbankan syariah tidak terlepas dari hadirnya
modernis. Sekitar tahun 1940-an, di Pakistan dan Malaysia telah terdapat upaya-
upaya pengelolaan dana jamaah haji secara non konvensional. Tahun 1963,
Prof. Khursid Ahmad menyebutkan bahwa hingga tahun 1999 telah terdapat lebih
20
syariah, menurut analisis majalah The Economist. Ini mencakup kira-kira 0,5%
dari total estimasi aset dunia pada tahun 2005. Analisis Perusahaan Induk CIMB
Group menyatakan bahwa keuangan syariah adalah segmen yang paling cepat
2010.
2. Bunga
berikut:
21
Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara
lain:
• Al-Wadi'ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat
22
waktu yang tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang
dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi
hasil tertentu.
partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam
pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu
yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali
penyalahgunaan.
bergerak dalam bidang pertanian/perkebunan atas dasar bagi hasil dari hasil
panen.
sebagai imbalannya nasabah berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.
23
• Bai' Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank
mengangsur barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan
harga rumah 500 juta, margin bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang
dibayar nasabah peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang
diukur dan ditimbang secara jelas dan spesifik, dan penetapan harga beli
Pembiayaan bagi petani dalam jangka waktu yang pendek (2-6 bulan). Karena
barang yang dibeli (misalnya padi, jagung, cabai) tidak dimaksudkan sebagai
inventori, maka bank melakukan akad bai' as-salam kepada pembeli kedua
(misalnya Bulog, pedagang pasar induk, grosir). Contoh lain misalnya pada
direkomendasikan penjual.
bisa dibayar saat kontrak, dibayar secara angsuran, atau dibayar di kemudian
24
sejak semula. Dengan demikian, bank sebagai pihak yang mengadakan barang
2.3.3.4 Sewa
• Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui
pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa,
namun dimasa akhir sewa terjadi pemindahan kepemilikan atas barang sewa.
2.3.3.5 Jasa
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.
pengambilalihan hutang).
25
• Al-Qardh adalah salah satu akad yang terdapat pada sistem perbankan
syariah yang tidak lain adalah memberikan pinjaman baik berupa uang
ataupun lainnya tanpa mengharapkan imbalan atau bunga ( riba . secara tidak
Aset lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar dollar
AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per tahun. Di Indonesia, volume usaha
perbankan syariah selama lima tahun terakhir rata-rata tumbuh 60 persen per
miliar, meningkat 47 persen dari tahun sebelumnya. Meski begitu, Indonesia yang
memiliki potensi pasar sangat luas untuk perbankan syariah, masih tertinggal jauh
di belakang Malaysia.
Tahun lalu, perbankan syariah Malaysia mencetak profit lebih dari satu
miliar ringgit (272 juta dollar AS). Akhir Maret 2006, aset perbankan syariah di
negeri jiran ini hampir mencapai 12 persen dari total aset perbankan nasional.
Sedangkan di Indonesia, aset perbankan syariah periode Maret 2006 baru tercatat
1,40 persen dari total aset perbankan. Bank Indonesia memprediksi, akselerasi
26
Sementara itu sejumlah investor dari negara Teluk juga tengah bersiap membeli
yang dipilih umumnya beraset relatif kecil, antara Rp 500 miliar dan Rp 2 triliun.
terutama masyarakat Islam yang banyak berpendapat bahwa bunga bank itu haram
karena termasuk riba dan juga untuk mengambil prinsip kehati-hatian. Apabila
dilihat dari segi ekonomi dan nilai bisnis, ini merupakan terobosan besar karena
penduduk Indonesia 80% beragama islam, tentunya ini bisnis yang sangat
potensial. Meskipun sebagian orang islam berpendapat bahwa bunga bank itu
bukan riba tetapi faedah, karena bunga yang diberikan atau diambil oleh bank
berjumlah kecil jadi tidak akan saling dirugikan atau didzolimi, tetapi tetap saja
bagi umat islam berdirinya bank-bank syariah adalah sebuah kemajuan besar.
27
masih ada kekurangannya yaitu masih berinduk pada Bank Indonesia, idealnya
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak
isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor
28
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang
diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
29
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
1.Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang
paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b)
30
faktor).
3.Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
31
kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya,
32
lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
33
penelitian ini bersumber dari latar belakang permasalahan dan kajian teoritis yang
kondisi-kondisi eksternal yang melibatkan para pesaing yang baru tumbuh dan
kenyataan secara demografi bahwa masih banyaknya pangsa pasar yang belum
tersentuh oleh keberadaan perusahaan sejenis dan perusahaan lain yang bergerak
dibidang yang sama sebagai salah satu media informasi yang cepat dan
komprehensif.
gadai emas dan tujuannya untuk menjadi pilihan utama minat konsumen sebagai
sebuah pilihan untuk melakukan gadai emas, dapat ditentukan dengan mengkaji
34
35
dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu
(Sinulingga, 2011).
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder.
2. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut atau
disebut data tidak secara langsung diperoleh dari objek penelitian, data ini
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini,
36
a. Observasi
dengan melihat kondisi yang terjadi dan melakukan wawancara kepada pihak
teoritis dari bahan tulisan lain yang berhubungan dalam geladikarya ini dalam
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
penelitian ini populasinya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
Gajah Mada yang berjumlah 7000 (tujuh ribu) orang berdasarkan data sampai
Medan Gajah Mada yang dijadikan sebagai sampel pada penelitian ini. Hal ini
37
hasil jumlah populasi 7.000 orang, jumlah sampel tersebut berada pada 364
responden.
anggapan bahwa populasi tersebar secara normal (dengan tingkat ketelitan 5%,
N S N S N S
10 10 220 140 1.200 291
15 14 230 143 1.300 297
20 19 240 147 1.400 302
25 24 250 151 1.500 306
30 28 260 155 1.600 310
35 32 270 159 1.700 313
40 36 280 162 1.800 317
45 40 290 165 1.900 320
50 44 300 169 2.000 322
55 48 320 175 2.200 327
60 52 340 181 2.400 331
65 56 360 187 2.600 335
70 59 380 191 2.800 338
75 63 400 196 3.000 341
80 66 420 201 3.500 346
85 70 440 205 4.000 351
90 73 460 210 4.500 354
95 76 480 214 5.000 357
100 80 500 217 6.000 361
110 86 550 226 7.000 364
120 92 600 234 8.000 367
130 97 650 242 9.000 368
140 103 700 248 10.000 370
150 108 750 254 15.000 375
160 113 800 260 20.000 377
170 118 850 265 30.000 379
180 123 900 269 40.000 380
190 127 950 274 50.000 381
200 132 1.000 278 75.000 382
210 136 1.100 285 100.000 384
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
S = Sampel
38
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
diselidiki. Data yang diperoleh akan dianalisa dengan memakai tehnik analisa
SWOT, yaitu melihat dimana peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan ketiga
yang terkumpul valid, maka instrumen pengumpulan data harus baik, karena
yang konsisten. Reliabilitas alat ukur merupakan syarat mutlak untuk menentukan
39
Penelitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat, yang dimaksud variabel bebas adalah strategi pengembangan dengan sub
sejak mulai penelitian ini disetujui. Lokasi penelitian dilakukan pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada. Adapun jadwal penelitian dapat
Minggu
No Jenis Kegiatan Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Usulan
1
Geladikarya
2 Kolokium Usulan Geladikarya
3 Pengumpulan dan Analisis Data
4 Penyusunan Geladikarya
5 Seminar Perusahaan
6 Perbaikan Geladikarya
7 Sidang Geladikarya
40
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah
telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul
menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi
41
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri
No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,
42
menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
43
perbankan.
3. Mengentaskan kemiskinan
keuangan lain.
Visi
Misi
yang sehat
Shared Values
bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang
44
terpuji.
Sesuai dengan penelitian ini yang terkait dengan unsur prestasi kerja
untuk mengetahui pola budaya kerja Bank Syariah Mandiri, antara lain :
1. Shiddiq: Bersikap jujur terhadap diri sendiri, orang lain, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
45
bumi.
semua divisi pada struktur organisasi Bank Syariah Mandiri (bagan 5.1), maka
1. Manajer pemasaran
tabungan yang berkenaan dengan pencapaian terget yang telah ditetapkan pada
masing-masing sub-ordinat.
- Menjaga dan mengontrol keluar masuk kredit agar tetap pada angka standar
46
2. Manajer Operasi
Indonesia di Medan, dan pihak intern pada kantor pusat Bank Syariah
Mandiri di Jakarta.
2.c Teller
47
- Membuat berita acara dari gambaran kerja pada setiap divisi setiap hari
4. Officer Rahn
- Menangani pajak dan biaya telephone, air, listrik dan kebutuhan lain
perusahaan.
kerja, dan kapan mulai menjabat. Sedangkan angka (point) terbagi pada empat
1. Angka kurang dari lima puluh (<50) merupakan bentuk pencapaian di bawah
75% dengan kondisi tidak tercapai atau memiliki predikat tidak baik.
48
3. Angka antara enam puluh hingga kurang dari tujuh puluh (60 – <70)
4. Angka antara tujuh puluh hingga kurang dari delapan puluh (70 – < 80)
5. Angka antara delapan puluh hingga kurang dari sembilan puluh (80 – < 90)
6. Angka antara sembilan puluh hingga seratus (90 – 100) merupakan bentuk
pencapaian di atas 109% dengan kondisi sangat tercapai atau memiliki predikat
sangat baik. Pada bentuk pencapaian, lebih ditekankan pada karyawan yang
melakukan pencapaian target pada standar atau ketentuan yang telah ditetapkan
melebihi nilai 100%. Bentuk pencapaian seperti ini lebih diprioritaskan pada
49
50
nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada, dimana
maupun pihak yang terkait dengan pemasaran produk gadai emas tersebut untuk
yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang relatif besar jumlahnya dengan
51
kelamin wanita yaitu sebanyak 206 orang (57 %), sedangkan yang berjenis
kelamin pria hanya 158 orang (43 %). Dengan demikian dapat disimpulkan
kebanyakan nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah
Mada adalah berjenis kelamin wanita dengan persentase sebesar 57% orang dari
52
antara 36 – 40 tahun yaitu sebanyak 162 orang (45%) sedangkan yang berusia
antara 31 - 35 tahun sebanyak 102 orang (28%), dan yang berusia antara 25-30
tahun ada 45 orang (12%), serta yang berusia antara diatas 40 tahun sebanyak 55
orang (15%). Dengan demikian dapat dikatakan sebagian besar nasabah gadai
emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada adalah berumur lebih
besar dari 35 tahun, dan sedikit nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri
Cabang Medan Gajah Mada adalah tersebut berada pada umur dibawah 35 tahun.
sebagai pegawai BUMN yaitu sebanyak 114 orang (31%), nasabah yang berstatus
orang (17%), nasabah yang bekerja di bidang swasta berjumlah 24 orang (7%)
dan nasabah dengan jenis pekerjaan lainya jga cukup tinggi yaitu sebanyak 89
53
1) Kekuatan
yaitu biaya transaksi yang wajar, banyak dikenal masyarakat, pelayanan cepat,
dan fasilitas Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas lengkap, bagi hasil
menarik, ragam jasa banyak dan teknologi yang digunakan Bank Syariah Mandiri
nasabah di Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas tidak ada ketentuan yang
menyatakan bahwa nasabah akan dikenakan biaya administrasi per bulan. Biaya
yang dikenakan kepada nasabah adalah biaya pengganti untuk penarikan tunai di
ATM, sebab Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas di indonesia belum
54
Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas telah dikenal masyarakat sejak
tahun pendiriannya yaitu sejak tahun 2009, dengan munculnya Bank Syariah
dengan Produk Gadai Emas yang pertama yaitu Bank Muamalat. Kemudian dari
tahun ke tahun Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas mulai berkembang dan
Bank Syariah Mandiri yang juga memperkenalkan produk gadai emas diseluruh
Syariah Mandiri Produk Gadai Emas baik. Karena merupakan komponen yang
penting dalam dunia perbankan, karena bank itu sendiri merupakan perusahaan
jasa yang menjual jasa kepada nasabah. Begitupun dengan Bank Syariah Mandiri
Mandiri Produk Gadai Emas tak lepas dari pelayanan kepada nasabah, hal ini bisa
nasabah menyukai Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yang menawarkan
kecepatan yang lebih. Seperti kecepatan dalam mencairkan pinjaman uang, tidak
harus menunggu berjam-jam untuk menunggu uang yang ditransfer cukup dengan
55
Emas pun harus melengkapi diri dengan berbagai fasilitas yang dapat
e) Penawaran Produk Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Menarik dan variatif
perbankan yang bervariasi dan menarik. Nasabah akan sangat mudah menentukan
produk mana yang sesuai dengan kebutuhanya, begitupun dengan nisbah bagi
hasil biasanya Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas harus kreatif dalam
f) Teknologi yang Digunakan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Canggih
Emas memerlukan alat teknologi yang baik, baik dari kecanggihan teknologi itu
berteknologi. Karena jika teknologi yang dipakai tidak canggih di zaman yang
modern ini nasabah akan lari dan pindah ke bank yang lain ataupun ke perusahaan
56
khususnya untuk produk gadai emas adalah teknologi yang digunakan standar,
teknologi yang maju harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Bank Syariah
Mandiri Produk Gadai Emas, karena teknologi yang digunakan tergolong standar.
diperlukan karena merupakan salah satu daya saing dalam menhadapi persaingan
c) Kuranya Fasilitas
emas.
57
tingkat keuntungan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas. Apabila kualitas
produk rendah dan kurang menguntungkan maka Bank Syariah Mandiri Produk
Jasa produk yang tidak memuaskan atau merugikan nasabah maka akan
3) Peluang
Identifikasi peluang Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yaitu ban
masyarakat begitu meyakinkan karena Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas
begitu pas untuk masyarakat dalam menanamkan menggadaikan emas pada Bank
Syariah Mandiri. Karena Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas berdasarkan
Emas yang semakin canggih dan tidak kalah dengan bank konvensional, seperti
internet banking, phone banking, dan sms banking berkaitan dengan informasi
58
”orang orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
sesungguhnya jual beli itu sama saja dengan riba, padahal Allah telah
menghalakan jual beli dan mengharamkan riba. Orang – orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhanya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan ) dan
urusanya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba maka
Baqarah:275).
Emas
kantor cabang pembantu syariah, unit usaha syariah di cabang bank konvensional
Emas karena untuk kehalalan transaksi gadai emas dan meninggalkan riba.
Sehingga peluang pemasaran Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas sangat
besar.
59
Selain terdapat peluang yang besar Bank Syariah Mandiri Produk Gadai
Emas juga menghadapi ancaman dari luar perusahaan yang dapat menghambat
melalui produk, pelayanan, kualitas jasa menjadi sebuah ancaman besar bagi Bank
konvensional/perusahaan tersebut.
b) Perilaku Nasabah
60
Tahap pengumpulan data yaitu tahap untuk memasukkan hasil analisis dan
kelemahan akan disusun dalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan
identifikasi kondisi ekternal, yaitu peluang dan ancaman akan disusun ke dalam
matriks EFE.
a) Matriks EFE
matriks EFE hampir sama dengan penyusunan matriks IFE. Namun pada matriks
EFE, faktor-faktor strategis yang digunakan adalah peluang dan ancaman. Hasil
dihadapi adalah kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai
61
faktor eksternal yang menjadi ancaman utama bagi Bank Syariah Mandiri Produk
Gadai Emas yaitu tingkat persaingan dengan bank konvensional (skor 1,100).
skor sebesar 3,200 (jumlah skor peluang ditambah ancaman) hal ini menunjukkan
mengatasi ancaman. Dari total nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan
berada dalam posisi tinggi dalam menghadapi peluang dan ancaman dengan nilai
Tabel 6.1 Matriks EFE Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas
Skor
Bobot Rating
NO Faktor Strategi Internal terbobot
(a) (b)
(a x b)
Peluang
1 Bank Syariah dekat dengan masyarakat 0,025 2 0,05
2 Perkembangan Teknologi semakin canggih 0,05 2 0,1
3 Bunga Bank Konvensional membebankan 0,025 2 0,05
4 Peraturan yang ada di Bank Syariah Mandiri menguntungkan 0,1 3 0,3
5 Kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah Mandiri 0,125 3 0,375
Ancaman
1 Tingkat Persaingan dengan Bank Konvensional/Perusahaan
1. Produk (Bunga dan Bagi Hasil) 0,075 4 0,3
2. Pelayanan 0,1 4 0,4
3. Kualitas Jasa 0,1 4 0,4
2 Perilaku Nasabah:
1. Persepsi nasabah terhadap Bank Syariah Mandiri (Ragu) 0,15 3 0,45
2. Menganggaap sama saja dengan Bank
0,075 3 0,225
Konvensional/Perusahaan
3 Karyawan Bank Konvensional agresif dan terampil 0,1 3 0,3
4 Peraturan yang diterapkan tidak baik 0,075 2 0,15
Jumlah 1 3,2
62
preusan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung dengan rating
dan robot. Hasil analisis matriks IFE pada Tabel. 6.2 menunjukkan bahwa faktor
strategis yang menjadi kekuatan utama preusan adalah bagi hasil Bank Syariah
Mandiri Produk Gadai Emas dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,360. Hasil
analisis matriks IFE juga memperlihatkan faktor strategis internal yang menjadi
kelemahan utama preusan, yaitu teknologi yang digunakan standar dengan skor
Dari hasil perhitungan matriks IFE secara menyeluruh diperoleh total skor
sebesar 3,014 yang menunjukkan bahwa posisi internal Bank Syariah Mandiri
Produk Gadai Emas kuat. Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas telah mampu
baik.
Tabel 6.2 Matriks IFE Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas
Skor
NO Faktor Strategi Internal Bobot (a) Rating (b) terbobot
(a x b)
Kekuatan
1 Biaya Transaksi Bank Syariah Mandiri wajar 0,1 3 0,3
2 Bank Syariah Mandiri banyak dikenal 0,058 3 0,174
3 Pelayanan Bank Syariah Mandiri cepat 0,049 3 0,147
4 Fasilitas Bank Syariah Mandiri lengkap 0,051 2 0,102
5 Nisbah/bagi hasil Bank Syariah Mandiri 0,12 3 0,360
6 Ragam Jasa Banyak 0,105 3 0,315
Teknologi yang digunakan Bank
7 0,052 3 0,156
Syariah Mandiri canggih
Kelemahan
1 Teknologi yang digunakan standar 0,125 4 0,5
2 Tidak ada inovasi produk 0,06 3 0,18
63
2) Tahap Perumusan
didasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkunagan internal dan
eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap perumusan model yang
a) Matriks SWOT
menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 6.3. Alternatif
Mandiri Produk Gadai Emas agar bisa dekat dengan masyarakat, meningkatkan
64
(a) Mempertahankan biaya transaksi yang wajar sebagai kekuatan bank syariah
Salah satu kekuatan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas adalah
biaya transaksi yang wajar yang tidak menerapkan potongan/bulan atau akhir
tahun sehingga dengan sistem Bank Syariah Mandiri produk gadai emas bisa lebih
dekat dengan masyarakat, baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah.
masyarakat maka Bank Syariah Mandiri produk gadai emas memberikan sebuah
semakin canggih.
Gadai Emas yang disesuikan perkembangan teknologi yang semakin canggih, bisa
sebagai kekuatan untuk bersaing dengan Bank syariah lain, bank konvensional
65
Syariah Mandiri Produk Gadai Emas, menerapkan pemasaran jemput bola untuk
(a) Mepertahankan sistem transaksi Bank Syariah Mandiri produk gadai emas
sebagai kekuatan untuk bersaing dengan syariah lain, bank konvensional dan
Kekuatan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas berada pada sistem
transaksinya Bank Syariah Mandiri tersebut. Sistem transaksi ini digunakan untuk
produk gadai emas. Peningkatan kekuatan sistem transaksi merupakan hal yang
dilakukan mengingat tingkat persaingan yang tinggi dan brand image pesaing
yang kuat.
sebagai SDM bermutu agar nasabah merasa nyaman saat betransaksi atau
berinteraksi.
(c) Menerapkan pemasaran jemput bola untuk bersaing denga bank konvensional
yang agresif.
Pemasaran jemput bola adalah sistem yang baik untuk bersaing dengan
bank syariah lain, bank konvensional dan perusahaan gadai emas yang
66
adalah menciptakan produk baru yang mengikuti selera pasar, menambah fasilitas
Agar tidak kalah bersaing dengan bank syariah lain, bank konvensional
dan perusahaan gadai emas Bank Syariah Mandiri produk gadai emas haruslah
menciptakan produk yang mengikuti selera pasar. Karena selera pasar bisa
(b) Menambah fasilitas agar mampu melayani nasabah dengan efektif dan efisien.
bersaing yang baik. Supaya bisa melayani nasabah dengan efektif dan efisien
menambah fasilitas Bank Syariah Mandiri produk gadai emas untuk menghadapi
(a) Menambah fasilitas bank syariah mandiri produk gadai emas untuk
menghadapi persaingan
untuk meningkatkan kompetensi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas untuk
menghadapi persaingan.
67
menghadapi persaingan.
68
strategi terbaik yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Hasil analisis matriks
SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi ST, strategi
Wo dan Strategi WT. Setelah dijalankan maka akan ditentukan alternatif strategi
peluang dan tantangan Bank Syariah Mandiri produk gadai emas dalam upaya
aspek tersebut dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin. Untuk itu Bank
eksis dalam menghadapi persaingan produk gadai emas khususnya di Kota Medan
dan umumnya di Sumatera secara terpadu. Adapun strategi yang mungkin dapat
dilakukan Bank Syariah Mandiri untuk produk gadai emas adalah sebagai berikut:
• Sebagai Bank Syariah yang terbit di daerah kota Medan dan di Sumatera,
yang saat ini sedang bersaing ketat diharapkan Bank Syariah Mandiri harus
69
perusahaan perlu dengan cermat dan teliti mempelajari situasi dan kondisi
yang sedang terjadi sesuai keinginan dan selera konsumen dalam hal mutu
• Untuk mencapai target gadai emas dan meningkat secara terus menerus,
70
7.1 Kesimpulan
mandiri agar bisa dekat dengan masyarakat, meningkatkan ragam jasa yang sesuai
system transaksi bank syariah mandiri sebagai kekuatan untuk bersaing dengan
perusahaan gadai emas yang agresif. Strategi W-O : menciptakan produk baru
yang mengikuti selera pasar, menambah fasilitas agar mampu melayani nasabah
dengan efektif dan efisien. Dan Strategi W-T : menambah fasilitas bank syariah
mengantisipasi persaingan.
7.2. Saran
71
Hal lain yang menjadi masukan untuk Bank Syariah Mandiri adalah
menjalankan strategi yang telah dihasilkan dalam penelitian ini yaitu; sebagai
meneliti kondisi pasar yang ada pada saat ini, mengembangkan daerah pemasaran
dan yang paling penting adalah menjaga hubungan baik dengan konsumen
ataupun nasabah agar dapat menguntungkan baik bagi Bank Syariah Mandiri
ataupun nasabah.
72
Aaker, David A, V. Kumar and Goerge S. Day, 2001, Marketing Research, 7th,
Edition, John Wiley & Sons, Inc, USA.
Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta:
Penerbit Liberty
Hair, Joseph F. Jr., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, and Willian C. Black,
2006, Multivariate Data Analysis, 5th Edition, Prentice Hall International,
Inc, New Jersey.
Kinnear, Thomas C., and James R. Taylor, (1995), Riset Pemasaran, Dialih
bahasakan oleh Yohanes Lamarto, Erlangga, Jakarta.
Lehtinen, Volevi and Jatmo R Lehtinen. 1983 p. 21. Service Quality: A Study of
Quality Dimension. Unpublished reserach report. Service management
group OY Finlandia.
Moh. Ramly, Fuad & Rustan, M, 2005. Akuntansi Perbankan, Edisi Pertama,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
73
Saeed, Abdullah. (1996). Islamic Banking and Interest: A Study of the Prohibition
of Riba and its Contemporary Interpretation. Leiden, Netherlands:
E.J.Brill.
74