Saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan pada pemasalahan yang serius
yaitu belum terserapnya secara optimal lulusan sekolah menengah kejuruan oleh
dunia usaha dan dunia industri. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 Bab 2
pasal 3 sudah diamanatkan bahwa
Merujuk pada fungsi pendidikan diatas, maka peningkatan kualitas sumber daya
manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin global. Demikian juga halnya dengan
pendidikan di Legonkulon yang masih perlu pembenahan. Pendidikan merupakan
ujung tombak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pendidikan (Pemda, Orang Tua, Masyarakat dan Instansi
Pendidikan / sekolah) harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga
kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang
tepat agar yang dihasilkan benar – benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing
dalam dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa SMK adalah lembaga pendidikan yang
berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten dibidangnya
harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena
itu peningkatkan sumber daya manusia (skill / keahlian) harus menjadi prioritas
utama dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Program Unit Produksi merupakan langkah positif yang ditawarkan pihak SMKN
1 Legonkulon kepada siswa dan orang tua murid guna mengembangkan jiwa
enterpreneur, dengan harapan tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) mampu
menjadi aset daerah dan bukan menjadi beban daerah Legonkulon.
2) Peserta didik
Penggolongan peserta didik / siswa dalam proses unit produksi adalah berdasarkan
kualitas akademis dan bakat/minat. Siswa dengan kualitas yang seimbang antara
akademis dan ketrampilan bakat/minat memperoleh prosentase yang besar untuk
masuk dalam program ini. Siswa yang kurang dalam dua hal tersebut
direkomendasikan untuk mengambil bagian yang termudah.
3) Media belajar
Instruktur / pengajar adalah mereka yang memiliki kualifikasi akademis dan juga
memiliki pengalaman industri. Dengan demikian mereka mampu
mentransformasikan pengetahuan dan “know how” sekaligus men”supervisi”
proses untuk dapat menyajikan “finished products on time”.
Dalam penilaian prestasi belajar, unit produksi menilai siswa yang berkompeten
melalui “penyelesaian produk”. Standar penilaian yang digunakan harus mengacu
kepada pabrik yang mengeluarkan komponen / peralatan.
7) Pengakuan Kompetensi
Alamat Unit Kerja : Jln. Raya Pondok Bali KM.09 Legonwetan, Legonkulon,
Subang
1. Visi
2. Misi
Unit Produksi SMKN 1 Legonkulon bergerak di bidang barang dan jasa, yaitu
penjualan barang dan jasa. Kami memilih usaha di bidang ini karena disesuaikan
berdasarkan dengan paket keahlian yang ada di SMKN 1 Legonkulon.
A. Lingkungan Usaha
Di SMKN 1 Legonkulon jenis usaha dibidang barang dan jasa memiliki peluang
yang sangat menjanjikan, karena barang dan jasa adalah kebutuhan primer manusia,
ditambah lagi dengan banyaknya jumlah siswa/i SMKN 1 Legonkulon. Oleh karena
itu kami bertekad mengembangkan usaha barang dan jasa karena ditunjang dari
banyaknya peluang dalam mengembangkan jenis usaha ini.
B. Kondisi Pasar
C. Rencana Pemasaran
Dengan usaha barang dan jasa yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami
akan menambah pemasarannya dengan membuat brosur untuk mencari agen yang
mau menjualnya, sehingga akan ada banyak yang membantu untuk
mengembangkan usaha ini, ikut serta dalam suatu event-event (bazaar) yang
diadakan dengan mendirikan stan.
III. Aspek Produksi
A. Alokasi Usaha
Hari :Senin-Sabtu
Waktu : 07:00 – 16:00 WIB
3. Sarana
a. Pengadaan Barang
- Lobi supllier
- Pemilihan barang
- Penentuan kuantiti
c. HRD
- Rekrutmen
- Training dasar
- Training lanjutan
- Penempatan
d. SOP
- Standar Pelayanan
- Sistem Keamanan
- Sistem Pembukuan
- Struktur organisasi
- Job description
e. Marketing
- Promo event
- Grand Opening
f. Garansi Profit
- jika belum profit akan disupport sampai profit
6. Persediaan Barang
Dan hal terakhir yang paling penting dalam pendirian minimarket
adalah PERSEDIAAN BARANG DAGANG. Semakin banyak
barang yang dimiliki (kuantiti, merk, jenis, ukuran) maka akan
semakin tinggi pula omzet yang akan diraih.
Total Investasi
Minimarket ini kami perkirakan pada tahun pertama akan mendapat omzet
antara Rp. 1jt – 3jt per hari. Dengan margin keuntungan antara 8-13%.
Biaya : 4.500.000
Listrik 1.500.000
Lain-lain 500.000
BEP 66 (bulan)
*) nilai gaji dan margin setiap daerah berbeda, ditentukan oleh kondisi
masing-masing daerah. Perhitungan margin 10% dengan gaji karyawan toko
berkisar 1.000.000-1.500.00 ribu per bulan adalah perhitungan untuk area
Pamanukan.
Data yang berkaitan perkiraan OMZET dan BEP kami buat berdasarkan
pengalaman kami. Namun bisa lebih dan bisa juga kurang. Tergantung
konsitensi kita mengelola minimarket tersebut.