I. Profil
A. Deskripsi Umum Teaching Factory
Nama Unit Kerja: Teaching Factory
Tanggal Berdiri: 4 September 2023
Alamat Unit Kerja: Jl. Perintis Kemerdekaan no. 29
Produk: Jasa Pengetikan, fotocopy dan penjilidan
https://mplb.smk2pekalongan.sch.id/
2. Misi
“Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan dengan prinsip kemampuan dan profesionalisme
melalui optimalisasi kerja sama industri dalam rangka meningkatkan mutu serta daya saing
lulusan”
B. Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama, memang sudah
cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari produk-produk yang
sudah ada. Yaitu, dengan inovasi senyum, salam, sapa, sopan, santun, cepat, tepat, harga yang
ekonomis,. Dengan ini, kami yakin Tefa yang kami miliki mampu bersaing dipasaran.
C. Rencana Pemasaran
Dengan usaha jasa yang sudah memiliki pelanggan tetap, dari lingkungan sekolah sendiri maka
kami akan menambah pemasarannya dengan membuat brosur untuk menyebarkan informasi
yang akan keberadaan Tefa MPLB , sehingga akan ada banyak yang membantu untuk
mengembangkan usaha ini,.
Merujuk pada fungsi pendidikan diatas, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin global. Demikian juga halnya dengan pendidikan di Pekalongan yang masih perlu
pembenahan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan (Pemerintah Daerah, Orang
Tua, Masyarakat dan Instansi Pendidikan / sekolah) harus berperan aktif dalam meningkatkan
kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur
yang tepat agar yang dihasilkan benar – benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing dalam
dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa SMK adalah lembaga pendidikan yang berfungsi
sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten dibidangnya harus bisa selaras dengan
kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena itu peningkatkan sumber daya
manusia (skill / keahlian) harus menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas
lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan sekolah kejuruan di Pekalongan dapat berakibat produktifitas tenaga
kerja terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia industri semakin berkurang
sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Faktor-faktor penyebabnya adalah :
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan yang paling sesuai untuk
meningkatkan hal tersebut adalah pendidikan yang berorentasi pada dunia industri dengan
penekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan industri. Dunia industri yang merupakan sasaran dari proses dan hasil pembelajaran
sekolah menengah kejuruan mempunyai karakter dan nuansa tersendiri. Oleh karena itu lembaga
pendidikan kejuruan dalam proses pembelajaran harus bisa membuat pendekatan pembelajaraan
yang tepat dan sesuai dengan keinginan dunia industri. Salah satu model pendidikan yang cocok
adalah dengan menerapkan teaching factory dalam proses belajar di SMK.
Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran dalam suasana sesungguhnya, sehingga
dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan
sekolah. Teknologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode
pendidikan yang berorientasi pada manajemen pengelolaan siswa dalam pembelajaran agar
selaras dengan kebutuhan dunia industri. (Brosur IGI, 2007).
Program Teaching Factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu
Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT), dalam pengertiannya
bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan
berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk
barang atau yang sesuai dengan tuntutan pasar/ konsumen.
Dalam pengertian sederhana teaching factory adalah pembelajaran berorientasi bisnis dan
produksi. Proses penerapan program teaching factory adalah dengan memadukan konsep bisnis
dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, misalnya : pada
kompetensi manajemen perkantoran melalui kegiatan pengetikan, penjilidan dan fotocopy maka
proses pelayanannya dikerjakan oleh peserta didik.
Program Teaching Factory merupakan langkah positif yang ditawarkan pihak SMK N 2
Pekalongan kepada siswa dan orang tua murid guna mengembangkan jiwa enterpreneur, dengan
harapan tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) mampu menjadi aset daerah dan bukan
menjadi beban daerah Pekalongan.
Teaching factory merupakan suatu konsep pembelajaran pada tingkat yang sesungguhnya, untuk
itu ada beberapa elemen penting dalam teaching factory yang perlu dikembangkan yaitu :
1) Standar Kompetensi
Standar kompetensi yang digunakan dalam pelaksanaan teaching factory adalah kompetensi-
kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia industri. Dengan pengajaran yang berbasis kompetensi
pada industri diharapkan siswa siap menghadapi tuntutan kebutuhan dunia industri.
2) Peserta didik
Penggolongan peserta didik / siswa dalam proses teaching factory adalah berdasarkan kualitas
akademis dan bakat/minat. Siswa dengan kualitas yang seimbang antara akademis dan
ketrampilan bakat/minat memperoleh prosentase yang besar untuk masuk dalam program ini.
Siswa yang kurang dalam dua hal tersebut direkomendasikan untuk mengambil bagian yang
termudah.
3) Media belajar
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses teaching factory menggunakan pekerjaan
produksi sebagai media untuk proses pembelajaran. Pekerjaan Produksi dapat berupa industrial
order atau standard products. Produk ini harus dipahami terlebih dahulu oleh instruktur sebagai
media untuk pengembangan kompetensi melalui fungsi produk, dimensi, toleransi, dan waktu
penyelesaian.
7) Pengakuan Kompetensi
Teaching Factory menilai kompetensi siswa menggunakan National Competency assessment,
dimana asesor bersertifikat melakukan observasi pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan
tugas pekerjaan di bawah badan standar kompetensi nasional. Guna mendukung program
teaching factory maka SMK N 2 Pekalongan telah menyiapkan berbagai unsur penunjang
diantaranya :
Instruktur/guru yang akan mendampingi kegiatan teaching factory adalah guru-guru SMK N 2
Pekalongan yang telah berserifikat sebagai assesor sesuai dengan bidang keahliannya masing-
masing.
Berkenaan dengan teaching factory, SMK N 2 Pekalongan bersedia bekerjasama dengan SMK-
SMK baik negeri maupun swasta di Pekalongan yang berkeinginan mengembangkan teaching
factory dalam proses pembelajaran di SMK, semoga melalui teaching factory ini dapat
memberikan bekal siswa SMK supaya mereka dapat menjadi SDM yang berkompeten dalam
bidangnya dan pada akhirnya “alumni SMK” dapat terserap oleh dunia usaha dan industri.