BAB II PKL Eki
BAB II PKL Eki
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Implementasi dari SMK yang berorientasi pada dunia kerja, didasarkan pada
kebijakan Link and Match (keterkaitan dan kesepadanan). Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan merumuskan bahwa secara filosofis link and match merupakan cara pandang
bahwa pendidikan adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu,
pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan dalam kaitan yang harmonis dan selaras dengan
aspirasi dan kebutuhan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, sehingga hasilnya akan
Secara harfiah link berarti ada pertautan, keterkaitan, atau hubungan interaktif, dan
match berarti cocok, sesuai, serasi, atau sepadan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dalam kaitan link and match diartikan sebagai proses pendidikan yang seharusnya sesuai dan
terkait langsung dengan kebutuhan pembangunan, sehingga hasilnya sesuai dengan tuntutan
Tujuan link and match adalah untuk mendekatkan antara supply dan demand mutu
sumber daya manusia, terutama yang berhubungan dengan kualitas ketenagakerjaan, dimana
dunia pendidikan sebagai penyedia sumber daya manusia dan dunia kerja serta masyarakat
sebagai pihak yang membutuhkan. Link and match pada dasarnya menyangkut upaya
peningkatan sistem pendidikan agar benar-benar berfungsi sebagai wahana atau instrumen
bagi pembangunan dan perubahan sosial, sekaligus bermanfaat sebagai investasi untuk
pembangunan masa depan. Secara konseptual dimensi link and match dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal
7
8
bekerja atau bekerja sambil belajar langsung dari sumber belajar dengan aspek meniru
sebagai unsur utamanya dan hasil belajar/bekerja itu merupakan ukuran keberhasilannya.
Kegiatan belajar dalam kelompok produktif, dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu
B. Kebijakan PRAKERIN
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, dengan tujuan
untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Tujuan penyelenggaran Praktek
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
Dalam pelaksanaan PRAKERIN pada sekolah menengah kejuruan, isi pendidikan dan
pelatihan meliputi :
dan kewarganegaraan, Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Jasmani dan
b. Komponen pendidikan dasar meliputi :Matematika, Bahasa Inggris, Biologi, Fisika dan
Kimia.
c. Komponen kejuruan, yaitu meliputi pelajaran teori-teori kejuruan dalam lingkup suatu
program studi tertentu untuk membekali pengetahuan tentang teknis dasar keahlian.
d. Komponen Praktek Dasar Profesi, berupa latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja
e. Komponen Praktik Keahlian profesi yaitu berupa kegiatan bekerja secara terprogram
dalam situasi sebenarnya uanutk mencapai tingkat keahlian dan sikap profesional.
Untuk pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan sistem ganda ini ada
a. Ada keterkaitan antara apa yang dilakukan di sekolah dan apa yang dilakukan di
c. Ada kesinambungan proses belajar dengan waktu yang sesuai dalam mencapai tingkat
C. Pengertian PRAKERIN
kejuruan yang secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu (Djojonegoro
1999).
Sedangkan menurut Wena dalam Muliati (2007) mengatakan bahwa pemanfaatan dua
lingkungan belajar di sekolah dan di luar sekolah dalam kegiatan proses pendidikan itulah
yang disebut dengan program PRAKERIN. Hal senada dikemukan oleh Nasir dalam Muliati
kejuruan yang memadukan program pendidikan di sekolah dan program pelatihan di dunia
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa PRAKERIN adalah
suatu bentuk pendidikan yang memadukan secara sistematis program pendidikan di sekolah
dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar langsung di industri.
Dalam PRAKERIN, lembaga pendidikan atau lembaga pelatihan lainnya dan industri
mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan penilaian, sampai dengan upaya penempatan
D. Tujuan PRAKERIN
Setiap aktifitas tentu memiliki tujuan tertentu dan tujuan tersebut biasanya spesifik
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan
lapangan kerja.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
Selain tujuan tersebut di atas menurut Sophie (2008) pelaksanaan PRAKERIN juga
bertujuan untuk:
b. Memperkokoh "Link and Match" antara sekolah, dunia usaha dan dunia industri.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
proses pendidikan.
E. Manfaat PRAKERIN
Kerja sama antara sekolah dengan dunia usaha/industri dilaksanakan dengan prinsip
saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip tersebut, Praktek Kerja Industry (PRAKERIN) memberi nilai tambah
1. Perusahaan dapat mengenal secara langsung kualitas peserta didik yang belajar dan
bekerja di perusahaannya.
2. Keikutsertaan peserta didik dalam proses produksi selama pendidikan akan lebih
menguntungkan perusahaan.
3. Selama pendidikan melalui kerja industri peserta didik lebih mudah dikendalikan dalam
4. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari ilmu pengetahuan
5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha atau industri karena ikut berperan serta dalam
bagi peserta didik. Ada relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan
terjamin memperoleh bekal yang bermakna baik untuk kepentingan tamatan, dunia kerja,
a. Hasil belajar akan lebih bermakna karena setelah tamat akan benarbenar memiliki
b. Waktu pencapaian keahlian profesional akan lebih singkat. Setelah tamat sekolah dengan
sistem ganda tidak memerlukan latihan lanjutan untuk mencapai tingkat keahlian siap
pakai.
13
c. Keahlian profesional yang diperoleh dari Praktek Kerja Industri dapat mengangkat harga
diri dan rasa percaya diri. Selanjutnya akan memotivasi mereka untuk meningkatkan
antara pihak sekolah dengan pihak perusahaan pasangan, di mana penyusunan kurikulum ini
2. Komponen Pendidikan Dasar Penunjang (adaptif), untuk memberi bekal penunjang bagi
3. Komponen Teori Kejuruan, untuk membekali pengetahuan tentang teknis dasar keahlian
kejuruan
4. Komponen Praktik Dasar Profesi, yaitu berupa latihan kerja untuk menguasai
5. Komponen Praktik Keahlian Profesi, yaitu berupa bekerja secara terprogram dalam
1. Model Day Release 5 – 1, dimana siswa belajar di industri/perusahaan selama lima hari
kerja. Sedangkan di sekolah satu hari untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak
2. Model Day Release 4 – 2, dimana siswa belajar di industri/perusahaan selama 4 hari kerja
3. Model Blok Release, Karena berbagai pertimbangan, kalau terpaksa dapat di laksanakan
model blok release dengan 6 – 0 ini berarti siswa selama satu minggu (6 hari kerja) berada
H. Karakteristik PRAKERIN
Pelaksanaan PRAKERIN pada SMK sesuai dengan konsep sistem ganda memiliki
Karakteristik. Menurut Muliati (2007) karakteristik PRAKERIN sebagai berikut:
1. InstitusiPasangan
a. Standar Kompetensi/KeahlianTamatan
c. Penilaian danSertifikasi
d. Kelembagaan
a. Inisiatif dan kreativitas SMK untuk merangkul dunia kerja, serta secara inovatif
b. Keterbukaan dunia kerja untuk ikut berperan aktif dalam dunia pendidikan,
kerjasama antara SMK dengan institusi kerja. Dimana pihak SMK sangat merasa
berkepentingan dengan keterlibatan secara langsung pihak institusi kerja sebagai institusi
pasangan (IP). Namun dilain pihak, institusi kerja kebanyakan (walau tidak semua) merasa
tidak berkepentingan dengan dunia pendidikan. Hal ini bisa dipahami karena keduanya
memiliki kepentingan yang berbeda, dimana pihak SMK sebagai lembaga yang bersifat sosial