Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS HARI EFEKTIF MENGAJAR

A. ANALISIS HARI EFEKTIF MENGAJAR


Nama Sekolah : SDN 2 TEGAK
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu
Kelas & Semester : IV & II
Tahun Pelajaran : 2023 / 2024
Hari : Jumat

MINGGU
NO BULAN Tanggal JML
1 2 3 4 5
1 JANUARI 5 12 19 26 4
2 PEBRUARI 2 LTBI 16 23 3
3 MARET LHSG LHSK 15 22 LHJA 2
4 APRIL 5 12 19 26 4
5 MEI 3 10 17 24 PAS 4
6 JUNI - Isi Peneri Libur -
Rapor maan Semest
rapor er

Jumlah
4 3 5 5 17

B. RENCANA KEGIATAN MENGAJAR


16 PTM x 4 JP = 64 JP

NO KEGIATAN ALOKASI KET


1 Hari Efektif Mengajar CP/TP 52 JP 13 x PTM

2 Formatif, Remidi, Pengayaan 8 JP 2 x PTM

3 Cadangan 8 JP 2 x PTM
Jumlah Tatap Muka / Pertemuam 68 JP 17 x PTM

Keterangan : LTBI = Libur Tahun Baru Imlek, LHSG = Libur Hari Suci Galungan,
LHSK = Libur Hari Suci Kuningan, PTS = Penilaian Tengah Semester, LHJA = Libur
Hari Jumat Agung, LKYK = Libur Kenaikan Yesus Kristus, LHSW = Libur Hari Suci
Waisak, PAS = Penilaian Akhir Semester.

Mengetahui Tegak, 2 Januari 2024


Kepala SD Negeri 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP. 19720727 199703 2 005 NIP. 19690719 199303 1 004
REKAPITULASI HARI EFEKTIF MENGAJAR

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti


Kelas / Semester : IV
Tahun Pelajaran : 2023/2024

Hari / Jam Pelajaran : SELASA


TP : 2 buah
Modul : 2 buah

Bulan Minggu Ke Tanggal Keterangan


Januari I 5 Modul Ajar Tempat Suci
2024 II 12 Modul Ajar Tempat Suci
III 19 Modul Ajar Tempat Suci
IV 26 Modul Ajar Tempat Suci
V
Pebruari I 2 Modul Ajar Tempat Suci
2024 II
III 16 Modul Ajar Tempat Suci
IV 23 Modul Ajar Tempat Suci
V
Maret I Libur Hari Suci Galungan
2024 II Libur Hari Suci Kuningan
III 15 Assasmen Harian 1
IV 22 Modul Ajar Sejarah Tokoh Agama Hindu
V
April I 5 Modul Ajar Sejarah Tokoh Agama Hindu
2024 II 12 Modul Ajar Sejarah Tokoh Agama Hindu
III 19 Modul Ajar Sejarah Tokoh Agama Hindu
IV 26 Modul Ajar Sejarah Tokoh Agama Hindu
V
Mei I 3 Modul Ajar Sejarah Tokoh Agama Hindu
2024 II 10 Assasmen Harian 2
III 17 Cadangan
IV 24 Cadangan
V 31 Penilaian Akhir Tahun ( PAT )
Juni I
2024 II 7 Memeriksa Penilaian Akhir Tahun
III Jumat/Sabtu Pembagian Raport 14 dan 15 Juni 2024

Hari Efektif sekolah : 20 Hari


MPLS/Jeda semester/ UTS : 1 Hari
Cadangan : 1 Hari
Penilaian Akhir Tahun : 1 Hari
Memeriksa PAS : 2 Hari

Hari efektif Belajar : 15 Hari


Kegiatan pembelajaran : 15 Hari

Mengetahui Tegak, 2 Januari 2024


Kepala SDN 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP.19720727 199703 2 005 NIP.19690719 199303 1 004
PROGRAM TAHUNAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI 2 TEGAK


MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI
KELAS : IV
TAHUN PELAJARAN : 2023/2024

A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase B peserta didik mampu mengetahui nilai-nilai dalam kitab Ramayana dan Purana yang
berwawasan kearifan lokal. Selanjutnya mengenal aspek panca sraddha dengan memahami ajaran Tri Murti
sebagai perwujudan Hyang Widhi Wasa sekaligus menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi sebagai cadhu
śakti. Selain itu pada aspek susila peserta didik memahami sad ripu sebagai perilaku yang harus dihindari,
memahami ajaran subha dan asubha karma. Hal lain terkait dengan penghormatan terhadap bentuk tempat suci
Agama Hindu yang ada di seluruh Indonesia sebagai bentuk penghayatan nilai-nilai kearifan lokal. Selain itu
juga dapat mengambil keteladanan dari tokoh yang ada dalam sejarah Hindu.

B. Elemen Capaian Pembelajaran ( CP )


Elemen Capaian Pembelajaran
Sradha dan Bhakti Peserta didik mampu menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi Wasa
sebagai pencipta alam semesta pada aspek trimurti dan cadusakti
Susila Peserta didik mampu memahami baik tri parartha dan subha asubha karma
serta sifat wiweka (membedakan baik dan buruk), sehingga mampu
menentukan aspek susila dalam ajaran Hindu untuk keselamatan diri dan
lingkungan tempat tinggal
Acara Peserta didik dapat mengenal hari suci dan tempat suci sebagai dasar
pelaksanaan panca yājña yang merupakan bagian integral dari pelaksanaan
kehidupan sosial agama Hindu
Kitab Suci Weda Peserta didik dapat mengenal mitologi Hindu dalam Purana dan nilai-nilai
dalam Ramayana
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan kembali latar tokoh pada kerajaan
tersebut dan meneladaninya dalam kehidupan baik di keluarga, sekolah dan
lingkungan tempat tinggal

No Tujuan Pembelajaran ( TP ) Materi Alokasi


Waktu
Semester Ganjil
1 Mengetahui dan mengaplikasikan isi cerita dalam kitab Nilai-nilai dalam 16 JP
Ramayana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kitab Ramayana
2 Memahami dan menunjukkan contoh-contoh perilaku Cadhu Sakti 16 JP
bhakti atas kemahakuasaan Hyang Widhi Wasa sebagai
Cadu Sakti
3 Menguraikan ajaran subha dan asubha karma, Subha dan Asubha 16 JP
menerapkan subha karma dalam kehidupan sehari-hari, Karma
serta menghindari asubha karma
Assasmen semester 1 12 JP
Cadangan 8 JP
Jumlah Jam Semester 1 68 JP
Semester Genap
4 Mengenal tempat-tempat suci dalam agama Hindu yang Tempat Suci 28 JP
ada di Indonesia dan melatih diri untuk menghargai
tempat suci di wilayah setempat
5 Menguraikan perkembangan Agama Hindu setelah Tokoh Hindu 24 JP
kemerdekaan Indonesia serta mengenal dan meneladani setelah
karakter baik dari tokoh-tokoh Hindu setelah kemerdekaan
kemerdekaan Indonesia Indonesia
Assasmen semester 2 8 JP
Cadangan 8 JP
Jumlah Jam Semester 2 68 JP
Jumlah Jam Pelajaran 136 JP
Mengetahui Tegak, 2 Januari 2024
Kepala SD Negeri 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP. 19720727 199703 2 005 NIP. 19690719 199303 1 004
PROGRAM SEMESTERAN
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Tahun Pelajaran : 2023 /2024
Kelas/Semester : IV (Empat) / II (Dua)

BULAN
MATERI POKOK AW JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Pengertian Tempat Suci Hindu

2. Tempat Suci Agama Hindu di Nusantara

12 19

3. Areal tempat suci (nista mandala, madya

7 x Pertemuan x 26 2
4 Jampel

4. Syarat-syarat masuk ke tempat suci.

16

5. Kunjungan ke tempat suci

23

Sumatif 15
Remedial
PROGRAM SEMESTERAN
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Tahun Pelajaran : 2023 /2024
Kelas/Semester : IV (Empat) / II (Dua)

BULAN
MATERI POKOK AW JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Perkembangan agama Hindu setelah
kemerdekaan Indonesia 22

2. Pembentukan Parisada Hindu Dharma


Bali (PHDB) 5

3. Pembentukan Parisada Hindu Dharma


6 x Pertemuan x
Indonesia (PHDI) 12 19
4 Jampel

4. I Gusti Bagus Sugriwa tokoh Hindu yang


bergerak di bidang keagamaan 26

5. Prof. Ida Bagus Mantra merupakan tokoh


Hindu setelah kemerdekaan Indonesia yang 3
berkarya di bidang pendidikan
Sumatif 10
Remedial
Cadangan 4 JP 17 24
Jumlah 1 Semester 56 JP

Mengetahui Tegak, 2 Januari 2024


Kepala SDN 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP.19720727 199703 2 005 NIP.19690719 199303 1 004
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH : SD NEGERI 2 TEGAK
MATA PELAJARAN : AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI
KELAS : IV
FASE :B
N ALOKASI PROFIL PELAJAR
ELEMEN TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI
O CAPAIAN PEMBELAJARAN, WAKTU PANCASILA
4 Acara Pada fase ini, peserta didik mengetahui tempat Tempat Suci 1. Beriman
tempat suci hindu di Nusantara serta kearifan 1.1 Peserta didik mengenal nama, bentuk,fungsi ,Bertakwa
budaya daerah berkaitan dengan ajaran Hindu, baik Pura umum di bali kepadaTuhan
4x 35
tarian nyanyian dan kearifan lokal yang harus di 1.2 Peserta didik mengenal nama, bentuk,fungsi YME, dan
menit
lestarikan sebagai kekayaan budaya bangsa. Hal ini Pura khusus di bali Berakhlakmulia 2.
bertujuan untuk mempererat kerabat bhangsa Mandiri 3. Gotong
melalui kasanah budaya. royong
1.3 Peserta didik mengenal nama, bentuk,fungsi Tempat Suci 1. Beriman
tempat suci agama Hindu di Jawa ,Bertakwakepada
1.4 Peserta didik mengenal nama, bentuk,fungsi Tuhan YME, dan
tempat suci agama Hindu di Nusa Tenggara 4x 35 Berakhlakmulia 2.
Barat menit Mandiri 3. Gotong
1.5 Peserta didik mengenal nama, bentuk,fungsi royong
tempat suci agama Hindu di Nusa Tenggara
Barat
1.6 Peserta didik mengenal nama, bentuk,fungsi Tempat Suci 1. Beriman
tempat suci agama Hindu di Kalimantan ,BertakwakepadaTu
1.7 Peserta didik mengenal nama, bentuk,fungsi han YME, dan
tempat suci agama Hindu di Sulawesi Berakhlakmulia 2.
Mandiri 3. Gotong
4 x 35
1.8 Peserta didik mengetahui pengertian dan royong
menit
tujuan Tirtayatra

1.9 Peserta didik mengunjungi tempat suci Hindu


di daerah masing masing dan melakukan
persembahyangan bersama.

5 Sejarah Pada fase ini, peserta dapat mengidentifikasi 1.1 Peserta didik mengetahui perjuangan pengakuan Tokoh Hindu 1. Beriman ,Bertakwa
peninggalan tokoh tokoh Hindu setelah agama Hindu di Indonesia Setelah kepada Tuhan YME,
4x 35
kemerdekaan Indonesia dan temotivasi untuk 1.2 Peserta didik mengetahui pembentukan lembaga Kemerdekaa dan Berakhlak mulia
menit
meneladani ketokohan beliau. Peserta didik dapat umat Hindu ( PHDB) DAN PHDI n Indonesia 2. Mandiri
menjabarkan dinamika yang terjadi dalam 3. Gotong royong
perkembangannya. Hal ini dilakukan sebagai 1.3 Peserta didik mengetahui tokoh hindu I Gusti Tokoh Hindu 1. Beriman ,Bertakwa
4 x 35
pedoman dalam kehidupan, menghargai sejarah dan Bagus Sugriwa Setelah kepada Tuhan YME,
menit
pelestarian agama dan budaya. 1.4 Peserta didik mengetahui tokoh hindu Ida Bagus Kemerdekaa dan Berakhlak mulia
Mantra n Indonesia 2. Mandiri
3. Gotong royong
1.5 Peserta didik mengetahui hasil karya I Gusti Tokoh Hindu 1. Beriman ,Bertakwa
Bagus Sugriwa Setelah kepada Tuhan YME,
4 x35
1.6 Peserta didik mengetahui hasil karya Ida Bagus Kemerdekaa dan Berakhlak mulia
menit
Mantra n Indonesia 2. Mandiri
3. Gotong royong

1. Beriman , Bertakwa
1.7 Peserta didik mengetahui hasil karya tokoh tokoh kepada Tuhan YME,
4 x 35
Hindu di bidang pendidikan dan Berakhlak mulia
mnit
2. Mandiri
1.8 Peserta didik mengetahui hasil karya tokoh tokoh 3. Gotong royong
Hindu di bidang kesusastraan

Mengetahui Tegak, 2 Januari 2024


Kepala SD Negeri 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP. 19720727 199703 2 005 NIP. 19690719 199303 1 004
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
( KKTP )
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

Penyusun : I Nengah Sukarma,S.Ag


Sekolah : SD NEGERI 2 TEGAK
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Fase / Kelas : B / IV
Semester : 2 ( Genap )

Interval
Deskripsi Capaian
No BAB Materi Pokok Perlu Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan ( ( 62-74 ) (75- 87 ) ( 88 - 100 )
0 - 61 )

1. Bab. 4 : 1. Pengertian Tempat Menjelaskan Pengertian √


Tempat Suci Hindu Tempat Suci, Mengenal
Suci Tempat Suci Agama
2. Tempat Suci Hindu di Nusantara, √
Agama Hindu di Menjelaskan Areal
Tempat Suci Agama
3. Areal tempat suci Hindu, Menjelaskan √
(nista , madya, utama Syarat-Syarat masuk
mandala ) Tempat Suci,Melakukan
kunjungan ke Tempat √
4. Syarat-syarat Suci dan melakukan
masuk ke tempat suci persembahyangan.

5. Kunjungan ke
tempat suci

2. Bab. 5 : 1. Perkembangan Menjelaskan √


Tokoh agama Hindu setelah perkembangan Agama
Hindu kemerdekaan Hindu setelah
Setelah Indonesia kemerdekaan Indonesia,
Kemerde 2.Pembentukan mengetahui √
kaan Parisada Hindu Pembentukan Lembaga
Indonesia Dharma Bali (PHDB) Umat Hindu (PHDB)
3. Pembentukan dan PHDI, Menjelaskan √
Parisada Hindu tokoh-tokoh Hindu
Dharma Indonesia setelah kemerdekaan
4. I Gusti Bagus Indonesia, Menjelaskan √
Sugriwa tokoh Hindu hasil karya para tokoh
yang bergerak di Hindu di awal
5. Prof. Ida Bagus kemerdekaan Indonesia, √
Mantra merupakan Menjelaskan hasil karya
tokoh Hindu setelah para tokoh Hindu setelah
kemerdekaan kemerdekaan Indonesia.

Mengetahui Tegak, 2 Januari 2024


Kepala SDN 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP.19720727 199703 2 005 NIP.19690719 199303 1 004
MODUL AJAR
PENDIDIKAN AGAMA Oleh :

I Nengah

HINDU DAN BUDI Sukarma, S.Ag

PEKERTI 4
TOKOH-TOKOH HINDU SETELAH
KEMERDEKAAN INDONESIA
MODUL AJAR
PEMBELAJARAN KELAS IV
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TEGAK


MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul

Nama I Nengah Sukarma,S.Ag


Asal Sekolah SD Negeri 2 Tegak
Mapel Guru Agama Hindu dan Budi Pekerti
Kelas IV (empat)
JP/alokasi waktu 3 x 35 menit ( 4x pertemuan)
CP Sejarah
Fase / Elemen B / Sejarah : Pada fase, siswa mampu menceritakan kembali
latar tokoh pada kerajaan tersebut dan meneladaninya dalam
kehidupan baik di keluarga, sekolah dan lingkungan tempat
tinggal.
Materi Ajar Tokoh Hindu Setelah Kemerdekaan Indonesia
Jumlah siswa

B. Kompetensi Awal
Pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari Sejarah
Hindu tentang Tokoh Hindu Setelah Kemerdekaan Indonesia yaitu siswa mampu:
1. Mengetahui adanya cerita sejarah yang tertulis maupun secara lisan.
2. Mengetahui adanya nama-nama tokoh Hindu yang dihormati sebagai pahlawan
di Bali

C. Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran adalah sebagai
berikut.
1. Berkebhinekaan Global
2. Bernalar Kritis
3. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia

D. Sarana dan Prasarana


Sarana yang digunakan adalah alat-alat pembelajaran yang ada di kelas berupa papan
tulis, spidol, layar LCD, Laptop dll. Prasarana yang digunakan terdiri dari buku teks
dan informasi di internet yang relevan dengan kegiatan pembelajaran.

E. Target Siswa
Siswa yang menjadi target adalah seluruh siswa yang:
Reguler/Tipikal

F. Moda Pembelajaran
- Tatap Muka (Luring)
- Blanded Learning
PERTEMUAN 1
I. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Sejarah Pada fase, siswa mampu 5.1 Siswa dapat menjelaskan sejarah singkat
menceritakan kembali latar agama Hindu pada masa Kerajaan.
tokoh pada kerajaan tersebut
dan meneladaninya dalam
kehidupan baik di keluarga,
sekolah dan lingkungan
tempat tinggal.

B. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam pembuka “Om 10
Swastyastu”. menit
2. Guru dan siswa melafalkan doa Dainika Upasana
(Gayatri, Saraswati Puja, Guru Puja) sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan mengenai materi dan kegiatan yang
akan mereka pelajari pada hari ini.
Inti 1. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi 80
dan memberi pertanyaan pemantik. menit
2. Apakah kalian sudah membaca materi pembelajaran hari
ini?
3. Pernahkah kalian tahu tokoh Hindu setelah kemerdekaan
di Indonesia?
4. Apakah kalian tahu siapa tokoh Hindu setelah
kemerdekaan di Indonesia?
5. Guru meminta siswa membaca buku teks tentang materi
sejarah singkat agama Hindu pada masa kerajaan.
6. Guru menampilkan gambar/slide/video tentang
peninggalan sejarah Hindu di Indonesia.
7. Guru menampilkan gambar ataupun menggambar peta
Indonesia di papan tulis secara sederhana dengan pokok
lima pulau besar dan beberapa pulau kecil seperti Bali,
Lombok, NTT, NTB. Guru meminta siswa untuk
membaca dan menemukan nama kerajaan agama Hindu
di luar Indonesia beserta lokasinya ditulis pada stikynote
dan ditempel pada peta yang tersedia sesuai dengan
tempatnya.
8. Guru memfasilitasi siswa dalam diskusi kelompok
memberikan kesempatan kepada siswa menemukan nama
Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
kerajaan, wilayah dan peninggalannya dan siswa
menuliskan kembali hasil kesimpulan dalam buku catatan
masing-masing sebagai bahan belajar
9. Guru memberikan umpan balik dan pendalaman materi
tentang sejarah agama Hindu di Indonesia.
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan poin poin 15
penting dalam pembelajaran hari ini menit
2. Siswa dapat menyampaikan kesulitan atau hal yang
disukai dalam materi dan hal-hal yang perlu diperbaiki
(refleksi dari guru dan siswa)
3. Guru menginformasikan rencana belajar yang akan
diberikan pada pertemuan berikutnya
4. Pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan Parama
Shanti dipimpin oleh ketua kelas “ Om Shanti Shanti
Shanti Om”

C. Asesmen (Asesmen bisa diinovasikan oleh guru tergantung kebutuhan guru dan
materinya).
Sikap : Observasi terhadap sikap komitmen murid dalam menyelesaikan tugas.
Pengetahuan : Dapat menunjukkan pengetahuan tentang sejarah dan Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan Indonesia
Keterampilan : Mempresentasikan bagian tugas yang diberikan guru

Penilaian Sikap
- Strategi : Observasi
- Alat : Catatan Anekdot
No. Nama Siswa Penilaian Sikap
Tanggal Catatan Sikap Tanggal Catatan Sikap
1. …
2. …
3.

Produk Pengetahuan dan Ketrampilan :


- Strategi : Kinerja Proses
- Alat : Rubrik Penskoran

Aktifitas Aspek Penilaian


Kelompok
Keaktifan Kontribusi Keberanian Akurasi
Diskusi dalam Kelompok menyampaikan gagasan/ide yang
gagasan/ide disampaikan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Pengetahuan dan Keterampilan
- Strategi : Unjuk Kerja
- Alat : Checklist
Indikator Checklist Catatan tambahan
terkait diferensiasi
Pengatahuan Tercapai Berkembang Baru mulai
terlihat
Menunjukkan pengetahuan
tentang Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan tokoh-tokoh
Hindu setelah Kemerdekaan
Indonesia

Menguraikan sejarah Hindu


sebelum dan setelah
Kemerdekaan Inonesia
Keterampilan Tercapai Berkembang Baru Mulai Catatan tambahan
Terlihat terkait diferensiasi
Menjelaskan sejarah agama
Hindu sebelum dan setelah
Kemerdekaan Indonesia

No. Nama Aspek Yang Dinilai Skor Ket.


Siswa
Penampilan Tata Kreasi
Bahasa

Dst

Mengetahui Tegak,
Kepala SD Negeri 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP. 19720727 199703 2 005 NIP. 19690719 199303 1 004
PERTEMUAN 2
A. Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Sejarah Pada fase, siswa mampu 5.2 Siswa dapat menjelaskan perkembangan
menceritakan kembali latar agama Hindu setelah Kemerdekaan
tokoh pada kerajaan tersebut Indonesia
dan meneladaninya dalam
kehidupan baik di keluarga,
sekolah dan lingkungan
tempat tinggal.

B. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu


Pendahuluan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam pembuka “Om 10
Swastyastu”. menit
2. Guru dan siswa melafalkan doa Dainika Upasana
(Gayatri, Saraswati Puja, Guru Puja) sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan mengenai materi dan kegiatan yang
akan mereka pelajari pada hari ini.
Inti 1. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan 80
materi dan memberi pertanyaan pemantik. menit
- Apakah kalian sudah membaca materi pembelajaran
hari ini?
- Apa nama kalian tahu kapan Indonesia merdeka?
- Apakah kalian tahu ada berapa agama yang diakui di
Indonesia
2. Guru memberikan pemahaman mulai dari Indonesia
mereka adalah tonggak sejarah mulainya kebangkitan
dan perkembangan bangsa Indonesia, budaya hingga
agama yang ada di Indonesia.
3. Guru memberi pemahaman agama Hindu adalah salah
satu agama yang ada di Indonesia dan setelah
kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh tokoh-tokoh
Hindu di Indonesia agar agama Hindu di Indonesia
diakui secara sah, berlandaskan hukum dan berhak
mendapat keadilan serta pengakuan di Indonesia.
4. Guru memberi waktu kepada siswa bertanya dan
mengungkapkan pendapatnya tentang materi perjuangan
pengakuan agama Hindu di Indonesia dalam wadah
organisasi.
Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
5. Guru menayangkan video atau gambar melalui proyektor
tentang adanya organisasi Hindu yang dibentuk melalui
paruman atau Mahasabha oleh para tokoh Hindu untuk
menaungi agama Hindu di Bali dalam perjuangan
pengakuan agama Hindu di Indonesia.
6. Guru memberikan umpan balik dan pendalaman materi
tentang sejarah agama Hindu di Indonesia.
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan poin poin 15
penting dalam pembelajaran hari ini menit
2. Siswa dapat menyampaikan kesulitan atau hal yang
disukai dalam materi dan hal-hal yang perlu diperbaiki
(refleksi dari guru dan siswa)
3. Guru menginformasikan rencana belajar yang akan
diberikan pada pertemuan berikutnya
4. Pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan Parama
Shanti dipimpin oleh ketua kelas “ Om Shanti Shanti
Shanti Om”

C. Asesmen (Asesmen bisa diinovasikan oleh guru tergantung kebutuhan guru dan
materinya).
Sikap : Observasi terhadap sikap komitmen murid dalam menyelesaikan tugas.
Pengetahuan : Dapat menunjukkan pengetahuan tentang sejarah dan Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan Indonesia
Keterampilan : Mempresentasikan bagian tugas yang diberikan guru

Penilaian Sikap
- Strategi : Observasi
- Alat : Catatan Anekdot
No. Nama Siswa Penilaian Sikap
Tanggal Catatan Sikap Tanggal Catatan Sikap
1. …
2. …
3.

Produk Pengetahuan dan Ketrampilan :


- Strategi : Kinerja Proses
- Alat : Rubrik Penskoran

Aktifitas Aspek Penilaian


Kelompok
Keaktifan Kontribusi Keberanian Akurasi
Diskusi dalam Kelompok menyampaikan gagasan/ide yang
gagasan/ide disampaikan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4

Pengetahuan dan Keterampilan


- Strategi : Unjuk Kerja
- Alat : Checklist
Indikator Checklist Catatan tambahan
terkait diferensiasi
Pengatahuan Tercapai Berkembang Baru mulai
terlihat
Menunjukkan pengetahuan
tentang Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan tokoh-tokoh
Hindu setelah Kemerdekaan
Indonesia
Menguraikan sejarah Hindu
sebelum dan setelah
Kemerdekaan Inonesia
Keterampilan Tercapai Berkembang Baru Mulai Catatan tambahan
Terlihat terkait diferensiasi
Menjelaskan sejarah agama
Hindu sebelum dan setelah
Kemerdekaan Indonesia

No. Nama Aspek Yang Dinilai Skor Ket.


Siswa
Penampilan Tata Kreasi
Bahasa

Dst

Mengetahui Tegak,
Kepala SD Negeri 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP. 19720727 199703 2 005 NIP. 19690719 199303 1 004
PERTEMUAN 3
A. Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Sejarah Pada fase, siswa mampu 5.3 Siswa menyebutkan tokoh Hindu setelah
menceritakan kembali latar kemerdekaan di Indonesia
tokoh pada kerajaan tersebut 5.4 Siswa dapat menyebutkan nama-nama
dan meneladaninya dalam tokoh Hindu setelah kemerdekaan di
kehidupan baik di keluarga, Indonesia.
sekolah dan lingkungan
tempat tinggal.

B. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam pembuka “Om 10
Swastyastu”. menit
2. Guru dan siswa melafalkan doa Dainika Upasana
(Gayatri, Saraswati Puja, Guru Puja) sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan mengenai materi dan kegiatan yang
akan mereka pelajari pada hari ini.
Inti 1. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi 80
dan memberi pertanyaan pemantik. menit
- Apakah kalian sudah membaca materi pembelajaran
hari ini?
- Apa nama kalian tahu siapa nama salah satu tokoh
Hindu di Bali?
2. Guru meminta siswa membaca buku teks tentang materi
tokoh Hindu setelah kemerdekaan Indonesia.
3. Guru bertanya ke siswa siapa saja nama tokoh-tokoh yang
dapat mereka temukan dalam bacaan.
4. Guru memberi contoh dengan meyangkan sebuah nama
jalan dan Universitas di Bali yang mereka sering lewati
sebagai salah satu contoh bentuk penghormatan kepada
tokoh Hindu dalam memperjuangkan agama Hindu.
5. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dapat
menemukan tanggal, kejadian yang terjadi pada tanggal
tersebut, nama tokoh-tokoh yang terlibat, lokasi terjadinya
peristiwa dalam bentuk tabel dengan materi bacaan di
buku paket.
Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
6. Siswa menuliskan kembali hasil kesimpulan dalam buku
catatan masing-masing sebagai bahan belajar
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan poin poin 15
penting dalam pembelajaran hari ini menit
2. Siswa dapat menyampaikan kesulitan atau hal yang
disukai dalam materi dan hal-hal yang perlu diperbaiki
(refleksi dari guru dan siswa)
3. Guru menginformasikan rencana belajar yang akan
diberikan pada pertemuan berikutnya
4. Pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan Parama
Shanti dipimpin oleh ketua kelas “ Om Shanti Shanti
Shanti Om”

C. Asesmen (Asesmen bisa diinovasikan oleh guru tergantung kebutuhan guru dan
materinya).
Sikap : Observasi terhadap sikap komitmen murid dalam menyelesaikan tugas.
Pengetahuan : Dapat menunjukkan pengetahuan tentang sejarah dan Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan Indonesia
Keterampilan : Mempresentasikan bagian tugas yang diberikan guru

Penilaian Sikap
- Strategi : Observasi
- Alat : Catatan Anekdot
No. Nama Siswa Penilaian Sikap
Tanggal Catatan Sikap Tanggal Catatan Sikap
1. …
2. …
3.

Produk Pengetahuan dan Ketrampilan :


- Strategi : Kinerja Proses
- Alat : Rubrik Penskoran

No. Tgl. Tokoh yang Lokasi Ket. Karya Ket.


Peristiwa terlibat peristiwa Peristiwa yang lainnya
terjadi yang terjadi dihasilkan
1. 17-8-1945 - Ir. Soekarno Jakarta Proklamasi Kemerdek
- Drs. Mohamad kemerdekaan aan Bangsa
hatta Indonesia Indonesia
2. Dst…
Aktifitas Aspek Penilaian
Kelompok
Keaktifan Kontribusi Keberanian Akurasi
Diskusi dalam Kelompok menyampaikan gagasan/ide yang
gagasan/ide disampaikan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4

Pengetahuan dan Keterampilan


- Strategi : Unjuk Kerja
- Alat : Checklist
Indikator Checklist Catatan tambahan
terkait diferensiasi
Pengatahuan Tercapai Berkembang Baru mulai
terlihat
Menunjukkan pengetahuan
tentang Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan tokoh-tokoh
Hindu setelah Kemerdekaan
Indonesia
Menguraikan sejarah Hindu
sebelum dan setelah
Kemerdekaan Inonesia
Keterampilan Tercapai Berkembang Baru Mulai Catatan tambahan
Terlihat terkait diferensiasi
Menjelaskan sejarah agama
Hindu sebelum dan setelah
Kemerdekaan Indonesia
No. Nama Aspek Yang Dinilai Skor Ket.
Siswa
Penampilan Tata Kreasi
Bahasa

Dst

Mengetahui Tegak,
Kepala SD Negeri 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP. 19720727 199703 2 005 NIP. 19690719 199303 1 004
PERTEMUAN 4
A. Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Sejarah Pada fase, siswa mampu 5.5 Siswa dapat menguraikan jasa-jasa tokoh
menceritakan kembali latar Hindu setelah kemerdekaan di Indonesia
tokoh pada kerajaan tersebut dan mempresentasikannya.
dan meneladaninya dalam 5.6 Siswa dapat menjelaskan manfaat
kehidupan baik di keluarga, mempelajari tokoh Hindu setelah
sekolah dan lingkungan kemerdekaan di Indonesia.
tempat tinggal.

B. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam pembuka “Om 10
Swastyastu”. menit
2. Guru dan siswa melafalkan doa Dainika Upasana
(Gayatri, Saraswati Puja, Guru Puja) sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan mengenai materi dan kegiatan yang
akan mereka pelajari pada hari ini.
Inti 1. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan 80
materi dan memberi pertanyaan pemantik. menit
- Apakah kalian sudah membaca materi pembelajaran
hari ini?
- Bisakah kalian menyebutkan satu contoh karya dari
tokoh Hindu terdahulu?
2. Guru meminta siswa membaca buku teks tentang materi
tokoh Hindu setelah kemerdekaan Indonesia.
3. Guru bertanya ke siswa siapa saja nama tokoh-tokoh
yang dapat mereka temukan dalam bacaan.
4. Guru mengajak siswa diskusi jasa-jasa tokoh Hindu yang
bermanfaat pada jaman sekarang.
5. Guru menampilkan gambar tokoh I Gusti Bagus Sugriwa
dan Prof. Ida Bagus Mantra dengan biografi singkatnya
sebagai contoh tokoh yang berjuang untuk Hindu di Bali
6. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca
dan menemukan hasil karya dari dua tokoh tersebut yang
membawa kemajuan dan perubahan kepada agama
Hindu dan masyarakat Bali, ditulis pada buku tulis siswa.
7. Siswa mencatat tugas yang diberikan guru dan guru
memberikan penguatan materi inti.
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan poin poin 15
penting dalam pembelajaran hari ini menit
Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
2. Siswa dapat menyampaikan kesulitan atau hal yang
disukai dalam materi dan hal-hal yang perlu diperbaiki
(refleksi dari guru dan siswa)
3. Guru menginformasikan rencana belajar yang akan
diberikan pada pertemuan berikutnya
4. Pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan Parama
Shanti dipimpin oleh ketua kelas “ Om Shanti Shanti
Shanti Om”

C. Asesmen (Asesmen bisa diinovasikan oleh guru tergantung kebutuhan guru dan
materinya).
Sikap : Observasi terhadap sikap komitmen murid dalam menyelesaikan tugas.
Pengetahuan : Dapat menunjukkan pengetahuan tentang sejarah dan Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan Indonesia
Keterampilan : Mempresentasikan bagian tugas yang diberikan guru

Penilaian Sikap
- Strategi : Observasi
- Alat : Catatan Anekdot
No. Nama Siswa Penilaian Sikap
Tanggal Catatan Sikap Tanggal Catatan Sikap
1. …
2. …
3.

Produk Pengetahuan dan Ketrampilan :


- Strategi : Kinerja Proses
- Alat : Rubrik Penskoran

No Nama Tokoh Karya Nyata Tokoh


1

Aktifitas Aspek Penilaian


Kelompok
Keaktifan Kontribusi Keberanian Akurasi
Diskusi dalam Kelompok menyampaikan gagasan/ide yang
gagasan/ide disampaikan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Pengetahuan dan Keterampilan
Strategi : Unjuk Kerja
Alat : Checklist
Indikator Checklist Catatan tambahan
terkait diferensiasi
Pengatahuan Tercapai Berkembang Baru mulai
terlihat
Menunjukkan pengetahuan
tentang Tokoh Hindu
setelah Kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan tokoh-tokoh
Hindu setelah Kemerdekaan
Indonesia
Menguraikan sejarah Hindu
sebelum dan setelah
Kemerdekaan Inonesia
Keterampilan Tercapai Berkembang Baru Mulai Catatan tambahan
Terlihat terkait diferensiasi
Menjelaskan sejarah agama
Hindu sebelum dan setelah
Kemerdekaan Indonesia

No. Nama Aspek Yang Dinilai Skor Ket.


Siswa
Penampilan Tata Kreasi
Bahasa

Dst

Mengetahui Tegak,
Kepala SD Negeri 2 Tegak Guru PAH dan Budi Pekerti

Ni Wayan Purnamasari,S.Pd.SD I Nengah Sukarma,S.Ag


NIP. 19720727 199703 2 005 NIP. 19690719 199303 1 004
LAMPIRAN

Rubrik Penilaian Pemahaman Siswa

No Nama Siswa Siswa memahami materi, mampu menjelaskan


sejarah Hindu setelah kemerdekaan dan mengena
tokoh-tokohnya.
Kurang dalam Cukup dalam Baik dalam
pemahaman memahami memahami
materi materi materi
1

3 dst

REFLEKSI GURU REFLEKSI SISWA

1. Apakah kegiatan belajar pada Bab 1. Apakah kegiatan belajar pada bab ini
ini berhasil? dapat dipahami oleh siswa?
2. Apa yang menurut guru berhasil 2. Kesulitan apa yang dialami siswa
dipahamai siswa pada bab ini? dalam pemahaman materi?
3. Kesulitan apa saja yang dialami 3. Model pembelajaran apa yang
siswa? menyenangkan dan mudah dipahami
4. Apa langkah yang perlu dilakukan siswa?
untuk memperbaiki 4. Apakah perserta didik sudah
proses pembelajaran selanjutnya? memahami materi dan wawasan
5. Apakah seluruh Peserta didik bertambah setelah belajar mengenal
mengikuti pelajaran dengan baik? sejarah dan tokoh Hindu setelah
Kemerdekaan Indonesia?
5. Bisakah siswa menyebutkan nama
tokoh Hindu setelah Kemerdekaan
Indonesia?
DIFERENSIASI
ASPEK Siswa dengan kemampuan Siswa dengan kemampuan
cepat lambat
Konten / materi - Pemadatan Materi - Pemilihan materi yang lebih
pembelajaran pembelajaran mudah dipahami
- Memberikan kajian mendalam - Pengulangan materi yang belum
dipahami dengan tanya jawab
secara personal atau siswa
dikelompokkan agar lebih
mudah dijelaskan Kembali

Proses - Mengembangkan - Pendampingan siswa


kecakapan berpikir
- Studi mandiri

Produk - Mendemontrasikan - Berlatih pengulangan


produk membuat produk yang lebih
- Presentasi sederhana

Evaluasi Memodifikasi evaluasi Memberi penugasan pada materi


sesuai dengan kemampuan Yang belum dikuasai
berpikir tingkat tinggi

Lingkungan Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar


Belajar

Jenis Penilaian Formatif


(jenis penilaian dapat disesuaikan dan dibuat mandiri oleh guru tergantung kebutuhan guru)

Kompetensi Teknis Bentuk Instrumen

Pengetahuan Lisan Pilihan ganda


Tertulis Isian

Keterampilan Produk Uraian

Praktik Menjodohkan
Benar salah
Sikap Observasi
Lembar Kegiatan Pembelajaran Murid (LKPM)
(LKPD dibuat menyesuaikan kebutuhan guru : PG, PG kompleks/isian/Uraian, benar
salah)

Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk Pengisian LKPM :
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen.
2. Bacalah setiap butir soal dengan baik sebelum dijawab !
3. Kerjakan lebih dahulu soal yang dianggap mudah!

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar !


1. Hasil perjuangan para tokoh umat Hindu menghasilkan sebuah lembaga umat Hindu yang
diakui oleh pemerintah Indonesia. Lembaga tertinggi umat Hindu adalah ….
a. WHDI b. Peradah c. PHDI d. UNHI
2. Perlombaan yang diadakan untuk lebih menggali ajaran agama melalui Dharma Gita
disebut….
a. Dharma Wacana b. Utsawa Dharma Gita c. Dharma Tula d.Dharma
Santhi
3. Dibentuknya Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Nomor 114 tahun 1969 dan instruksi Menteri Agama Nomor 6
tahun ….
a. 1969 b. 1972 c. 1983 d. 1989
4. Salah satu organisasi Hindu yang didirikan di Bali setelah Indonesia merdeka adalah ….
a. PHDI b. Pandu Nusa c. KMHDI d. PHDB
5. Renovasi Pura Besakih setelah kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh tokoh yang menjabat
sebagai gubernur Bali pada saat itu. Tokoh tersebut adalah ….
a. Ida Bagus Mantra b. I Gusti Bagus Sugriwa c. Gde Pudja d. Ida Bagus
Dosther

Pilihan Ganda Kompleks Berilah tanda centang pada jawaban yang benar (jawaban
dapat lebih dari 1).
1. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, umat Hindu belum
mendapatkan pengakuan secara resmi oleh Negara. Agama Hindu baru diakui secara
nasional oleh pemerintah Indonesia melalui beberapa keputusan di antaranya adalah ….
Keputusan Menteri Agama No. 100 tahun 1962
Tahun 1955 di Bali dibentuk Dinas Agama Otonomi Daerah Bali
Keputusan Menteri Agama Nomor 114 tahun 1969
Keputusan Menteri Agama No. 001 tahun 1963
2. Perjuangan tokoh-tokoh Hindu melalui lembaga PHDI telah menghasilkan pengakuan
resmi bahwa salah satu hari suci agama Hindu dinyatakan sebagai hari libur nasional.
Pengakuan ini berdasarkan Keputusan Pemerintah Republik Indonesia No. 3 tahun
1983 yang isinya adalah ….
Hari raya Galungan dinyatakan sebagai hari libur Nasional
Adanya kegiatan Dharma Santhi Nyepi secara Nasional
Hari raya Nyepi dinyatakan sebagai hari libur Nasional
Hari raya Manukapak dinyatakan sebagai hari libur Nasional
3. Perjuangan umat Hindu mulai menemukan titik terang ketika I Gusti Bagus Sugriwa
menjabat sebagai anggota Dewan Pemerintahan Daerah Bali yang mengusulkan agar
agama Hindu Bali dapat diakui dan disejajarkan sebagai sebuah agama yang sah di
Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 1955 di Bali dibentuk Dinas Agama Otonomi Daerah
Bali. Setelah dibentuk Dinas Agama Otonomi Daerah Bali, pada tanggal 29 Juni tahun
1958 lima orang utusan organisasi agama dan sosial menghadap Presiden Soekarno di
Tampaksiring, Bali.
Cermati pernyataan di atas, kemudian berilah tanda centang (√) jika sesuai dengan isi
bacaan!
Perjuangan umat Hindu belum menemukan titik terang
I Gusti Bagus Sugriwa menjabat sebagai anggota Dewan
Pemerintahan Daerah Bali Pada 1 Januari 1955 agama Hindu Bali diakui secara
nasional
Pada 1 Januari 1955 di Bali dibentuk Dinas Agama Otonomi Daerah Bali
4. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 114 Tahun 1969 dan instruksi Menteri
Agama Nomor 6 Tahun 1972, dibentuklah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu dan Buddha. Sesuai dengan keputusan menteri agama tersebut, agama Hindu
mempunyai kedudukan yang sejajar dengan agama lain yang ada di Indonesia.
Perjuangan umat Hindu membuahkan hasil, pada tanggal 19 Januari tahun 1983
Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor 3 tahun 1983, yang
isinya menetapkan hari suci Nyepi sebagai hari libur nasional.
Cermati pernyataan di atas, kemudian berilah tanda centang (√) jika tidak sesuai dengan
isi bacaan!
Agama Hindu dapat diakui secara Nasional oleh pemerintah Indonesia
Pada tahun 1983 hari suci Nyepi belum ditetapkan sebagai hari libur nasional
Tahun 1972 dibentuk Dirjen Bimas Hindu dan Buddha
Hari suci Nyepi ditetapkan sebagai hari libur nasional
MATERI BACAAN GURU DAN SISWA

Bahan bacaan Siswa dapat diakses pada buku atau link berikut ini:
• Edi Putra, Komang, 2021, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas IV.
Jakarta.Puskurbuk.
• Sumber internet
Tokoh agama dan budaya Bali "membedah" pemikiran I Gusti Bagus Sugriwa
https://www.antaranews.com/berita/1131312/tokoh-agama-dan-budaya- bali-
membedah-pemikiran-i-gusti-bagus-sugriwa

BAHAN BACAAN GURU


- Oka Puspa, Anak Agung, 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Hindu,
Jakarta, Puskurbuk
- Sejarah Parisadha Hindu
https://gamabali.com/sekilas-sejarah-parisada-hindu-bali-menjadiphdi/
- I Gusti Sugriwa Sosok yang memperjuangkan Agama Hindu
https://bali.tribunnews.com/2019/10/25/i-gusti-bagus-sugriwasosokyang-
memperjuangan-agama-hindu-agar-diakui-negara?page=3-
- Ida Bagus Mantra
https://id.wikipedia.org/wiki/Ida_Bagus_Mantra

Ringkasan Materi Pembelajaran

Kalian tentu masih ingat dengan pelajaran tentang tempat suci agama Hindu, bukan?
Salah satunya adalah candi. Candi merupakan salah satu bentuk peninggalan sejarah agama
Hindu pada masa kerajaan Majapahit. Sebelum Indonesia merdeka seperti saat ini, agama
Hindu telah berkembang sejak abad ke-4 yang dibuktikan dengan ditemukannya tujuh buah
Yupa di tepi sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur. Pada abad ke-5 agama Hindu
berkembang di Jawa Barat, yang ditandai dengan ditemukannya tujuh buah prasasti. Prasasti
tersebut antara lain Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir
Awi, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, dan Prasasti Lebak.
Selanjutnya pada abad ke-7, agama Hindu berkembang di Jawa Tengah yang
dibuktikan dengan peninggalan kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Kuno. Pada
pertengahan abad ke-8, agama Hindu sampai ke Jawa Timur yang dibuktikan dengan
munculnya kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan yang memuja Dewa Siwa dengan rajanya
bernama Dewa Simha. Perkembangan agama Hindu di Jawa Timur sangat pesat, bahkan
mencapai puncak kejayaannya pada zaman kerajaan Majapahit. Selanjutnya pada abad ke-8,
agama Hindu juga berkembang di Bali yang dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti
Blanjong di wilayah Sanur dengan kerajaan yang berpusat di Singha Mandawa dengan rajanya
bergelar Warmadewa. Ringkasan sejarah di atas merupakan masa perkembangan agama Hindu
sebelum kemerdekaan Indonesia.
A. Perkembangan Agama Hindu Setelah Kemerdekaan Indonesia
1. Perjuangan Pengakuan Agama Hindu di Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, secara resmi Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta sebagai perwakilan bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Setelah secara resmi diproklamasikan, maka resmilah Indonesia menjadi
sebuah negara kesatuan yang berbentuk republik. Departemen Agama dibentuk oleh
pemerintah pada tanggal 3 Januari 1946. Departemen Agama dibentuk dengan tujuan
mengurus segala sesuatu yang bersangkutan dengan kehidupan beragama di Indonesia.
Pada saat Departemen Agama dibentuk, agama Hindu belum mendapatkan pengakuan
yang resmi oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan saat itu pemeluk agama Hindu hanya
terlihat di Pulau Bali saja.
Perjuangan umat Hindu mulai menemukan titik terang ketika I Gusti Bagus
Sugriwa menjabat sebagai anggota Dewan Pemerintah Daerah Bali. Beliau
mengusulkan agar agama Hindu Bali dapat diakui dan disejajarkan sebagai sebuah
agama yang sah di Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 1955 di Bali dibentuk Dinas
Agama Otonomi Daerah Bali. Setelah dibentuk Dinas Agama Otonomi Daerah Bali,
pada tanggal 29 Juni 1958 lima orang utusan organisasi agama dan sosial menghadap
Presiden Soekarno di Tampaksiring, Bali. Rombongan utusan tersebut antara lain Ida
Pedanda Made Kumenuh (sulinggih).
Akhirnya, pada tahun 1963 melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 100
tahun 1962, agama Hindu dapat diakui secara nasional oleh pemerintah Indonesia.
Sesuai dengan keputusan Menteri Agama Nomor 114 tahun 1969 dan intruksi Menteri
Agama Nomor 6 tahun 1972, dibentuklah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu dan Buddha. Sesuai dengan keputusan menteri agama tersebut, agama Hindu
mempunyai kedudukan yang sejajar dengan agama lain yang ada di Indonesia.
2. Pembentukan Parisada Hindu Dharma Bali (PHDB)
Tokoh-tokoh umat Hindu berkumpul dan bersepakat untuk membentuk suatu majelis
yang diharapkan dapat menata dan mengatur kehidupan beragama Hindu. Hal ini
dikarenakan umat Hindu belum diakui secara nasional. Akhirnya pada tanggal 21–23
Februari 1959 tokoh-tokoh umat Hindu mengadakan pertemuan/pesamuhan di gedung
Fakultas Sastra UNUD Denpasar. Adapun tokoh-tokoh yang hadir pada saat itu antara
lain pejabat Pemerintah Daerah Tingkat I (satu) Bali, Dinas Agama Otonomi Daerah
Tingkat I Bali, pengurus yayasan-yayasan yang bernuansakan Hindu, dan Paruman
Pandita Singaraja. Dalam pesamuhan agung tersebut, akhirnya disepakati oleh semua
yang hadir untuk mendirikan suatu dewan yang bernama Parisada Hindu Dharma Bali
(PHDB). Kesepakatan lainnya adalah ditetapkannya susunan pengurus Parisada Hindu
Dharma Bali yang terdiri dari 11 sulinggih dan 22 orang Welaka. Atas keputusan
tersebut, dibuatlah akta pendirian Parisada Hindu Dharma Bali dengan akta notaris
Nomor 50 tanggal 4 September 1959. Pada tanggal 3 Oktober tahun 1959, pengurus
PHDB melaksanakan Pesamuhan Agung I yang diselenggarakan di SMP Dwijendra
Denpasar. Salah satu keputusannya adalah menerbitkan buku-buku agama Hindu untuk
sekolah-sekolah yang ada di Bali. Atas dukungan Yayasan Dwijendra Denpasar,
berdirilah sekolah Pendidikan Guru Atas Hindu Bali (PGAH) pada tanggal 4 Juli 1959,
kemudian pada tahun 1968 sekolah tersebut menjadi sekolah negeri. Pengurus Parisada
Hindu Dharma Bali (PHDB) terus mengadakan pertemuan-pertemuan. Pada tanggal 19
Maret 1960 diadakan pertemuan (Pesamuhan) Agung II di Balai Masyarakat Denpasar.
Kemudian dilanjutkan dengan Pesamuhan Agung III dan IV tahun
1960 dan Pesamuhan Agung V pada tanggal 21 Oktober 1961 yang bertempat di SMP
Dwijendra Denpasar. Adapun keputusan penting yang dihasilkan pada Pesamuhan
Agung tersebut adalah tentang rencana penyelenggaraan Karya Eka Dasa Rudra pada
tahun 1963. Pesamuhan Agung VI diselenggarakan dari tanggal 17-23 November 1961
yang diselenggarakan di Pura Gunung Lebah Campuan, Ubud, Gianyar yang kemudian
terkenal dengan nama Piagam Campuan Ubud. Hal yang dibicarakan pada pesamuhan
tersebut yaitu tentang pangasraman para pendeta Hindu yang disebut dengan Dharma
Asrama
3. Pembentukan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
Untuk menyamakan visi dan misi Parisada Hindu Dharma Bali (PHDI), maka
diselenggarakan paruman yang disebut dengan Mahasabha. Mahasabha I
diselenggarakan dari tanggal 7–10 Oktober 1964. Adapun hasil keputusannya yaitu
menetapkan anggaran dasar Parisada dengan perubahannya yakni mengganti nama
menjadi Parisada Hindu Dharma. Mahasabha II diselenggarakan pada tanggal 2–5
Desember 1968 di Denpasar, Bali dengan dihadiri oleh 31 utusan Parisada dari daerah.
Adapun hasil keputusannya yaitu penyempurnaan lembaga Hindu dari Parisada Hindu
Dharma Bali (PHDB) menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Selanjutnya
Pesamuan Agung diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 21–24 Februari 1971.
Adapun rumusan penting yang diperoleh yaitu pengajuan Hari Raya Nyepi
sebagai hari libur nasional kepada pemerintah pusat. Kemudian pada tanggal 27–29
Desember 1973 diselenggarakan Mahasabha III di Denpasar, dan Mahasabha IV
diselenggarakan pada tanggal 24-27 Desember 1980 di Denpasar. Namun, pengakuan
Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional baru disetujui 12 tahun kemudian
semenjak pengajuan oleh lembaga Umat Hindu (Parisada Hindu Dharma Indonesia
Pusat). Penetapan ini berdasarkan Keputusan Pemerintah Nomor 3 tahun 1983.

B. Tokoh Hindu Setelah Kemerdekaan Indonesia


1. I Gusti Bagus Sugriwa
2. Ida Bagus Mantra

Karya Ida Bagus Mantra


1. Pembangunan dan renovasi pura, antara lain Pura Besakih dan Pura Pulaki.
2. Membangun pusat-pusat aktivitas budaya, seperti Taman Budaya Denpasar (Art Center
Denpasar), pembangunan sasana budaya di beberapa kabupaten seperti Kabupaten
Buleleng dan Kabupaten Gianyar.
3. Menggali dan memperkaya seni budaya yang hampir punah maupun yang masih
berkembang dalam masyarakat.
4. Mencanangkan program Pesta Kesenian Bali (PKB) yang diselenggarakan selama
sebulan penuh setiap tahunnya, yang diisi dengan acara pesta kolosal seni budaya Bali
dan pameran hasil karya seniman.
5. Mengaplikasikan falsafah kearifan lokal Tri Hita Karana dalam pembangunan di Bali.
6. Pengembangan pariwisata yang berwawasan budaya dan adat Bali.
7. Melaksanakan lomba desa adat dan lomba subak se-Bali.
8. Menempatkan desa adat atau desa pakraman sebagai lembaga tradisional yang
bernuansa spiritual dan budaya sebagai lembaga yang sentral dan strategis di dalam
konsep Tri Hita Karana dalam kehidupan keseharian masyarakat Bali.
9. Mengeluarkan kebijaksanaan berupa Peraturan Daerah (Perda) yang menggaris bawahi
keberadaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali, dengan menyebut Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) sebagai suatu Badan Usaha Simpan Pinjam yang dimiliki oleh
desa adat yang berfungsi dan bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi
masyarakat desa adat melalui tabungan yang terarah serta penyaluran modal yang
efektif kepada masyarakat, yang berarti Perda tersebut menyatakan bahwa desa adat
ditetapkan sebagai pemilik sekaligus sebagai pengelola Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) yang ada.

C. Hasil Karya Para Tokoh Hindu Setelah Kemerdekaan Indonesia

1. Karya I Gusti Bagus Sugriwa

2. Karya Ida Bagus Mantra


Ida Bagus Mantra adalah sosok tokoh yang berjasa dalam perkembangan
agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia. Dalam bidang sastra, beliau berhasil
menerjemahkan (alih bahasa) kitab Bhagawadgita. Kitab Bhagawadgita merupakan
bagian dari kitab suci Weda. Dalam ulasan yang dikemukakan oleh Ida Bagus
Mantra dalam kitab Bhagawadgita, secara umum mengisyaratkan agar kita selalu
berpedoman pada ajaran Catur Marga. Ajaran Catur Marga yang ada pada kitab
Bhagawadgita dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dan tuntunan hidup untuk
berpikir, berkata, dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran Catur Marga
terdiri dari 4 bagian yang saling berkaitan satu sama lain yaitu, Bhakti, Jñana, Raja,
dan Yoga. Keempat bagian dalam ajaran Catur Marga ini bertujuan untuk mencapai
kebebasan atau Moksah.

D. Hasil Karya Para Tokoh Hindu Setelah Kemerdekaan Indonesia


Perkembangan agama Hindu kini dirasakan semakin pesat sejak kiprah para
tokoh-tokoh Hindu seperti I Gusti Bagus Sugriwa dan Ida Bagus Mantra serta tokoh
yang lainnya di awal kemerdekaan Indonesia. Hal ini dapat kita buktikan dari hasil-
hasil pembangunan yang bernuansa kegamaan Hindu di wilayah Nusantara hingga saat
ini.
2. Hasil Karya Bidang Kesusastraan
Kitab suci Weda merupakan pedoman untuk mempelajari dan mendalami
ajaran agama Hindu. Kitab Weda menggunakan bahasa Sanskerta. Akan tetapi,
bahasa Sanskerta belum bisa dimengerti oleh masyarakat yang ada di Nusantara,
sehingga para tokoh Hindu seperti I Gusti Bagus Sugriwa, Gde Pudja, dan Ida
Bagus Mantra mengalihbahasakan dari bahasa aslinya (Sanskerta) ke dalam bahasa
Indonesia. Demikian pula di Bali, banyak leluhur kita mewariskan pustaka suci
dalam bentuk lontar-lontar sebagai hasil karya para Pujangga. Kini sudah banyak
dialih aksarakan atau disalin dengan huruf latin dan diterjemahkan dalam bahasa
Bali dan bahasa Indonesia. Dengan demikian, para generasi muda mudah untuk
mempelajari, menghayati, serta mengamalkannya.
Di awal kepengurusan Parisada juga telah banyak berjasa. Hal ini ditandai
dengan diterbitkannya buku Dharma Prawerti dan Upadesa sebagai pedoman hidup
beragama Hindu di Indonesia. Naskah-naskah yang berbahasa Jawa kuno seperti
Parwa, Kakawin, dan Kidung juga sudah banyak dialihbahasakan untuk
memudahkan kita mempelajarinya. Cerita-cerita yang bernuansa Hindu, baik yang
bersumber dari Itihasa seperti Ramayana, Mahabharata, cerita Tantri atau Panca
Tantra yang berbentuk kidung, juga banyak dialihbahasakan.
Pada era kekinian, Kitab Mahabharata dan Ramayana telah dikemas dalam
bentuk cerita anak. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, juga banyak
disajikan ajaran-ajaran agama dalam bentuk media online. Selain itu, generasi
muda dan penekun sastra sekarang lebih kreatif. Mereka menulis gending-gending
Sekar Alit sebagai media pembelajaran di sekolah maupun di masyarakat melalui
matembang yang di dalamnya mengandung nilai-nilai tattwa, susila, dan acara.
GLOSARIUM

Bhagawadgita : nyanyian suci wejangan Kresna pada Arjuna


Dharma agama : kewajiban umat Hindu pada ajaran dharma dan kitab suci
Weda
Dharma negara : kewajiban umat Hindu pada bangsa dan negara
Dharma santhi : kedamaian akan kebaikan
Mahasabha : rapat/pertemuan besar umat Hindu
Paruman : rapat/pertemuan
Pesamuan : rapat/pertemuan
PHDB : parisadha Hindu Dharma Bali
PHDI : parisada Hindu Dharma Indonesia, lembaga tertinggi umat
Hindu
Puja tri sandhya : persembahyangan tiga kali sehari

DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. (2015). Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Agama di Indonesia.


CIVIC, 1(1), 640–653. https://doi.org/10.31227/osf.io/5cxbm
Dwiyanti, L. I. (2017). Pelaksanaan Pengajaran Remedial Mata Pelajaran Matematika di
Sekolah Dasar (Doctoral dissertation). Purwokerto.
Fadilatullaili, N. (2019). Menjadi Pendidik Yang Mengakomodasi Keberagaman
Siswa Sekolah Dasar Melalui Landasan Psikologi Pendidikan. Yogyakarta.
Hadiana, D. (2015). Penilaian Hasil Belajar Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 21(1), 15–26.
Hanifah, N. (2019). Pengembangan Instrumen Penilaian Higher Order Thinking Skill
(HOTS) di Sekolah Dasar. Current Research in Education: Conference Series Journal, 1(1),
1– 8.
Redianti, A. (2015). Pengembangan Buku Pengayaan Cara Menulis Teks Penjelasan
Bermuatan Nilai Budaya Lokal untuk Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar. SELOKA:
Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 1–7.
Rudianto, H. E. (2016). Model discovery learning dengan pendekatan saintifik bermuatan
karakter untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Premiere Educandum: Jurnal
Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 4(1), 41–48.
Setiawan, A. (2020). Desain Pembelajaran untuk Membimbing Siswa Sekolah Dasar dalam
Memperoleh Literasi Saintifik. Kudus.
Setiawan, A. (2020). Desain Pembelajaran untuk Membimbing Siswa Sekolah Dasar dalam
Memperoleh Literasi Saintifik. Kudus.

Anda mungkin juga menyukai