yang penulis teliti agar dapat memudahkaan dan menguraikan secara lebih rinci
tentang variable - variable yang di teliti oleh penulis. Dan memudahkaan para
2.1.1 Pengawasan
pencapaian tujuan, memegang peranan yang sangat penting karena dengan adanya
untuk mengadakan perbaikan atau koreksi dapat segera dilakukan. Menurut Terry
hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi,
16
17
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang di
koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan – tujuan
perusahaan.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas satu sama lain maka penulis dapat
Menurut Koontz dan Cyril O’Donnel yang dikutip oleh Sukarna (2011:112).
perencanaan yang akan terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang
akan datang.
19
yang berkualitas baik. Pengawasan ini dilakukan oleh manajer atas dasar
suitabillity)
Ruang lingkup organisasi yang dibutuhkan ini beda satu sama lain, tergantung
Kontrol yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat, yang akan
Sistem kontrol harus ditinjau berkali-kali agar sistem yang digunakan berguna
untuk :
mestinya. Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa
Sifat khas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah
Pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu :
c. Pengawasan Kualitas
sebagai berikut :
mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai
2. Pengukuran kerja
Pelaksanaan kegiatan penetapan standar akan sia - sia bila tidak disertai
berbagai cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Ada beberapa cara untuk
melakukan pengukuran kerja adalah : Pengamatan, Laporan - laporan hasil lisan atau
3. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja tentunya tak lepas dari motivasi karyawan sebagai penunjang
kepuasan dalam melaksanakan tugas sehingga mampu menciptakan kinerja yang baik
4. Tindakan koreksi
Menurut Kusnan dalam Darodjat (2015: 85) menyatakan bahwa Iklim organisasi
sebagai suatu yang dapat diukur pada lingkungan kerja baik secara langsung maupun
tidak langsung berpengaruh pada karyawan dan pekerjaannya dimana tempat mereka
bekerja.
suatu organisasi. Seperti yang dikemukan oleh Gibson, el al (2006) dalam ramli et
al (2013:101) bahwa iklim organisasi adalah sifat lingkungan kerja atau lingkungan
psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para pekerja atau anggota
organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap
pekerjaanya.
lainnya yang mengarah pada persepsi masing masing anggota dalam memandang
organisasi.
Menurut Suranto & Lestari (2014) dalam nenah (2017:263) Iklim organisasi
karyawan dalam memproduksi barang atau jasa. Oleh karena itu, iklim organisasi
24
diperlukan untuk tempat kerja yang baik dan sehat untuk memungkinkan karyawan
mereka.
that describe an organization and that distinguish the organization from other
suatu lingkungan kerja di sekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi perilaku
mereka dan bentuk kerjasama karyawan untuk pencapaian tujuan bersama didalam
perusahaan.
Dimensi dan Indikator iklim organisasi menurut Kusnan dalam Darodjat (2015:
5. Tanggung Jawab
8. Dukungan
9. Konflik
James dan Jones dalam Toulson dan Smith (1994:455) membagi iklim
karakteristik deskriptif dari organisasi yang mempunyai tiga sifat, yaitu: relatif tetap
selama periode tertentu, berbeda antara organisasi satu dengan organisasi lainnya,
serta mempengaruhi perilaku orang yang berada dalam organisasi tersebut. Faktor-
persepsi global yang mencerminkan sebuah interaksi antara kejadian yang nyata
menekankan pada atribut organisasi yang nyata ke sebuah ringkasan dari persepsi
a. Manajer/pimpinan
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer
sesuatu, dapat menambahnya menjadi iklim yang positif atau dapat juga
organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya pada kelompok
menetapkan aturan tentang pemberian upah dan harga yang dapat membatasi
2.1.3 Kinerja
Kinerja merupakan suatu hasil kerja konkret yang dapat diamati dan dapat
diukur (Veithzal & Ella, 2009), yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian
terhadap pegawai atau individu. Kinerja yang baik merupakan suatu langkah untuk
menuju tercapainya tujuan individu. Oleh karena itu kinerja merupakan sasaran
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan
kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi fungsi atau indicator indicator
Kinerja menurut Bernadin dan Russel (1998:239) dalam jurnal isniar (2013)
tingkat pencapaian hasil atau pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah
dapat dinilai dari hasil kerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja organisasi
organisasi setelah berbagai usaha yang terbaik dilakukan, dikatakan usaha yang
1) Kualitas
2) Kuantitas
waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan
perusahaan.
30
3) Tanggung Jawab
4) Kerjasama
vertikal dan horizontal baik didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil
5) Insiatif
serta mengatasi masalah dalam pekerjaan tanpa menunggu perintah dari atasan
seorang pegawai.
a) Faktor Kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu
b) Faktor Motivasi
pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi
mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara
berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan
adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau
tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan
predikat terpuji.
kerja
7. Pengembangan SDM.
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
dependen Y
(kinerja).
2. Yeldy G.A. Woy Iklim Organisasi Dan Iklim organisasi Variable 1. lokasi
Self Esteem berpengaruh Independent Penelitian
Jurnal EMBA Pengaruhnya Terhadap terhadap kinerja iklim Berbeda
(2013) Kinerja Pegawai Bank pegawai Bank organisasi 2. penelitian ini
Btn Cabang Manado BTN (X2) dan menggunalan
Dependent variable Self
Kinerja (Y). Esteem
sedangkan
variavel
penulis tidak.
sedangkan
penulis tidak.
yang akan diteliti. Hubungan tersebut idealnya dikuatkan oleh teori atau penelitian
sebelumnya. Variabel dalam penelitian ini yaitu pengawasan dan Iklim Organisasi
Menurut penelitian yang dilakukan Ahmad Averus dan Andi Pitono (2018)
bahwa pengawasan merupakan salah satu cara bagi pimpinan rumah sakit umum
kontak langsung antara pimpinan rumah sakit umum dan para pegawai, sehingga
pimpinan rumah sakit umum dapat mengetahui secara langsung pekerjaan para
alternatif penyelesaian tugas, pendelegasian tugas yang sesuai dengan “porsi” dan
kemampuan karyawan serta kepedulian yang tinggi sesama rekan kerja dinilai telah
kinerja terbaiknya. Atau dapat dikatakan bahwa iklim kerja di UMY merupakan
Pengawasan
1. Penetapan Standar
2. Pengukuran Kerja
3. Penilaian Kinerja Kinerja
4. Tindakan koreksi 1. Kualitas
2. Kuantitas
4. Kerjasama
5. Insiatif
Gambar 2.1
Paradigma Penelitiaan
1. Diduga Pengawasan (X1) cukup baik, Iklim Organisasi (X2) cukup baik dan
DP3APM).
DP3APM