Perkembangan sistem pengawasan yang dilakukan, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pengawasan, berikut ini akan dikemukakan berbagai pendapat ahli. Menurut Winardi 2006 menyatakan ada empat faktor yang mempengaruhi batas-batas atas berbagai macam situasi yang ada sebagai berikut : 1. Kesamaan fungsi yang akan disupervisi diawasi Ruang lingkup pengawasan harus menyusul dan jumlah fungsi yang berbeda-beda yang perlu disupervisi bertambah jumlahnya. 2. Kompleksitas fungsi yang disupervisi. Ruang lingkup pengawasan harus lebih kecil bagi pihak bawahan yang melaksanakan tugas yang besifat lebih kompleks, dibandingkan dengan tugas yang lebih sederhana. 3. Koordinasi yang diperlukan antara fungsi yang disupervisi. Ruang lingkup pengawasan harus lebih kecil, sewaktu tugas-tugas yang akan disupervisi makin berat dikerjakan. 4. Perencanaan yang diperlukan bagi fungsi yang disupervisi. Makin banyak waktu yang diperlukan seseorang manajer untuk melaksanakan perencanaan untuk fungsi-fungsi yang akan disupervisi, makin kecil ruang lingkup pengawasan yang tepat. Menurut Mulyadi (2007:770), beberapa faktor yang mempengaruhi pengawasan adalah: 1. Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam organisasi. 2. Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya desentralisasi kekuasaan. 3. Kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan. Dari pendapat ahli di atas, penulis berpendapat bahwa faktor-fakor yang mempengaruhi pengawasan ialah berasal dari dalam dan luar organisasi. B. Tipe tipe Pengawasan Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal 589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe: 1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control) Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan- kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk tindakan masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian penting untuk membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan mengimplementasikannya. Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tindakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan. Pengawasan pendahuluan meliputi. Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia Pengawasan pendahuluan bahan-bahan Pengawasan pendahuluan modal Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial 2. Pengawasan Pada waktu kerja Berlangsung (concurrentcontrol) oncurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka. Direction berhubungandengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk: Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-metode serta prosedur-prsedur yang tepat. Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimanamestinya. Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk- petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang- orang yangmemberikan penyerahan Pengawasan Feed Back (feed back control) Sifat khas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang. Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu Analysis laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis) Pengawasan kualitas(Quality Control)
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional