HUKUM ASURANSI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko Bisnis
Kelompok 9
Nama anggota :
Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
yang luar biasa kepada seluruh hamba-Nya, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliahManajemen Resiko Bisnis tentang “Hukum
Asuransi”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan segala pihak yang telah
berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, baik itu penulisan ataupun isi dari
makalah tersebut.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi......................................................................... 4
2.2 Dasar Hukum Asuransi.................................................................... 6
2.3 Jenis Penggolongan Asuransi........................................................... 9
2.4 Prinsip Dalam Asuransi.................................................................... 10
2.5 Tujuan Hukum Asuransi.................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian asuransi
2. Mengetahui dasar hukum asuransi
3. Mengetahui jenis penggolongan asuransi
4. Mengetahui prinsip asuransi
5. Mengetahui manfaat hukum asuransi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pasal 246 KUH Dagang, Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian,
dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tentu.Istilah asuransi dari bahasa inggris (Insurance) yaitu
pertanggungan. Jadi asuransi ini merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk
memberikan jaminan akan suatu hal yang dijanjikan. Secara simpel, asuransi ini dapat diartikan
seperti menyediakan payung sebelum hujan.Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang
atau lebih di mana pihak tertanggung membayarkan iuran/kontribusi/premi untuk mendapat
penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang
tidak terduga.Istilah asuransi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “insurance” dan bahasa
Belanda, assurantie atau verzekering.
Definisi Asuransi adalah suatu perjanjian antara penanggung dan tertanggung dimana
penanggung memberikan ganti rugi terhadap tertanggung, sebaliknya tertanggung harus
membayar premi kepada penanggung.
2
2. Buku I, Bab X (pasal 287-308 ) tentang asuransi kebakaran, asuransi pertanian, asuransi
jiwa.
3. Buku II, Bab IX (pasal 592-685) tentang asuransi bahaya laut dan bahaya perbudakan.
4. Buku II, Bab X ( pasal 686-695 ) tentang asuransi bahaya pengangkutan di daratan, di
sungai dan diperairan darat.
2. Undang-Undang nomor 40 tahun 2014 tentang usaha perasuransian, dengan peraturan
pelaksanaannya dan seterusnya.
3. Ketentuan Perjanjian dalam KUHPerdata juga dipakai dalam asuransi (termasuk ketentuan-
ketentuan lain,misalnya hukum benda dsb).
a. Asuransi Jiwa
Secara teoritis pada asuransi jiwa ada beberapa pihak yang terlibat dalam perjanjian asuransi itu
yaitu :
3
3 Penikmat mungkin si penutup asuransi sendiri atau ahli warisnya dan mungkin pula orang lain
yang ditunjuk oleh si penutup asuransi.
4 Penanggung (perusahaan asuransi).
b. Asuransi Kerugian
Molengraaff memberi definisi asuransi kerugian adalah persetujuan dengan mana satu pihak,
penanggung mengikatkan diri terhadap yang lain, tertanggung untuk mengganti kerugian yang
dapat diderita oelh tertanggung,karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk yang belum
tentu serta kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi.
Adapun asuransi kerugian dapat digolongkan lagi ke dalam berbagai jenis yaitu :
a. Asuransi Kebakaran
Berdasarkan Pasal 290 KUHDagang, yang dimaksud dengan asuransi kebakaran adalah
pertanggungan yang menjamin kerugian atau kerusakan atas harta benda (harta tetap dan harta
bergerak) yang disebabkan oleh kebakaran yang terjadi karena api sendiri atau api dari luar,
karena udara jelek, kurang hati-hati, kesalahan atau perbuatan tidak pantas dari pelayanan
tertanggung, tetangga, musuh, perampok, dan apa saja, dan dengan cara bagaimanapun sebab
timbulnya kebakaran.
b. Asuransi Pengangkutan
Dikelompokkan atas :
c. Asuransi Aneka
Yang dimaksud asuransi “aneka” dalam praktik asuransi kerugian yang tidak termasuk dalam
asuransi kebakaran ataupun asuransi pengangkutan. Termasuk dalam kelompok asuransi aneka :
1. Asuransi Kecelakaan Buruh
2. Asuransi Tanggung Jawab Majikan
4
3. Asuransi Tanggung Jawab Umum
4. Asuransi Perekayasaan
5
Dengan kata lain bahwa asuransi adalah bertujuan memberi ganti rugi sesuai dengan apa yang
diderita tertanggung dan bukan memberikan keuntungan, sebab hal ini menyalahi keadilan.
d. Prinsip Subrogasi
Prinsip ini bertujuan agar seseorang tidak memperoleh keuntungan dari terjadinya kerugian,
yang apabila tertanggung telah menerima ganti rugi dari penanggung, maka hak menuntut ganti
rugi pada pihak lain yang dianggap menimbulkan kerugian tersebut akan jatuh atau berpindah
pada penanggung, demikian pula bila tertanggung telah menerima ganti rugi dari pihak
penanggung.
f. Prinsip Kontribusi
Ia mirip dengan prinsip subrogasi, hanya dalam prinsip kontribusi ini timbul suatu kerugian
terhadap obyek yang diasuransikan kepada lebih dari satu penanggung (perusahaan asuransi)
maka terhadap kekurangpenuhan dapat meminta pembayaran pada perusahaan lainnya.
6
2. Asuransi Sebagai Ganti Rugi
Asuransi juga memiliki tujuan sebagai ganti rugi, di mana hal ini akan dilakukan oleh
pihak penanggung jika sewaktu-waktu tertanggung mengalami sejumlah kerugian yang mungkin
saja terjadi menimpa diri tertanggung. Pada dasarnya kemungkinan bahaya atau kerugian
tersebut tidaklah selalu terjadi dan menimpa tertanggung, atau sering kali kerugian yang terjadi
juga hanya bersifat sebagian dan bukan merupakan kerugian total bagi tertanggung, maka pihak
penanggung akan membayarkan sejumlah ganti rugi sesuai dengan jumlah asuransinya.
3. Asuransi Sebagai Pembayar Santunan
Pada dasarnya asuransi kerugian dan asuransi jiwa diadakan berdasarkan perjanjian bebas
(sukarela) yang terjadi di antara penanggung dan tertanggung. Namun di dalam prakteknya,
perjanjian ini kemudian diatur berdasarkan undang-undang yang berlaku, sehingga pada
akhirnya asuransi ini bersifat wajib, di mana tertanggung akan terikat dengan penanggung akibat
adanya perintah undang-undang dan bukan karena perjanjian semata.
4. Asuransi untuk Kesejahteraan Anggotanya
Tujuan asuransi yang terakhir yaitu untuk kesejahteraan anggotanya.Apabila beberapa
orang berhimpun dalam suatu perkumpulan, maka perkumpulan tersebut berkedudukan sebagai
si penanggung, sedangkan anggota perkumpulanlah yang berkedudukan tertanggung.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pasal 246 KUH Dagang, Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian,
dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tentu. Penggolongan asuransi yaitu
A. Asuransi jiwa
B. Asuransi kerugian
Adapun asuransi kerugian dapat digolongkan lagi ke dalam berbagai jenis yaitu :
1. Asuransi kebakaran
2. Asuransi pengangkutan
3. Asuransi aneka
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain
dapat memberikan rasa aman dan perlindungan, sebagai pendistribusian biaya dan manfaat yang
lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit, sebagai tabungan
dan sumber pendapatan, sebagai alat penyebaran risiko, serta dapat membantu meningkatkan
kegiatan usaha.
3.2 Saran
Sebaiknya masyarakat mengikuti program asuransi, karena program ini memiliki banyak
manfaat bagi pihak tertanggung, seperti yang telah kami uraikan dalam materi makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta :
Salemba Empat.
https://www.pfimegalife.co.id/literasi-keuangan/proteksi/read/pengertian-asuransi-dan-istilah-
istilahnya
https://www.car.co.id/id/ruang-publik/tips-trik/careinsurance/6-prinsip-asuransi-yang-perlu-kita-
ketahui