Disusun oleh :
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat
bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
merupakan tugas mata kuliah Perilaku Keorganisasian. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Perilaku Keorganisasian bapak
Dr.Kartono,S.E,M.M. dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
Bab 5 KESIMPULAN……........................................................................ 14
Bab 6 DAFTAR PUSTAKA……............................................................... 15
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
4. Bagaimana seorang pemimpin memberikan motivasi terhadap
bawahannya?
5. Apa hubungan antara kepemimpinan, kekuasaan, dan politik,?
6. Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan?
2
2) Hasil penulisan ini juga diharapkan dapat menambah wawasan, dan
dipakai sebagai referensi bagi penulisan selanjutnya.
2. Manfaat praktis
1) Bagi penulis, untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kejelasan dalam
arti penting kepemimpinan dalam berorganisasi.
2) Bagi mahasiswa, meningkatkan arti penting kepemimpinan dalam
berorganisasi dan dapat mengimplementasikannya kedalam tri dharma
perguruan tinggi.
3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
4
kemampuan mempengaruhi aktifitas orang lain melalui komunikasi, baik
individual maupun kelompok kearah mencapai tujuan. Menurut (Rini Tri
Hastuti, 2010) Kepemimpinan merupakan factor penting dalam
menunjang keberhasilan organisasi menerapkan penganggaran berbasis
kinerja. Kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas
kepemimpinan. Pemimpin yang sukses selalu mengantisipasi perubahan
dengan sekuat tenaga memanfaatkan semua kesempatan, memotivasi
pengikut mereka untuk mencapa tingkat produktivitas yang tinggi,
mengkoreksi kinerja yang buruk dan mendorong organisasi kea rah
sasaran-sasarannya (Bowo,2008).
b. Pengertian Organisasi
Menurut (Zarvedi et al., 2017) Organisasi sering dipahami sebagai
sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang
terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang
telah ditetapkan bersana.
2. Gaya Kepemimpinan
3. Motivasi
Malthis (2001) menyebutkan bahwa motivasi merupakan hasrat
dalam diri seorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.
Sedangkan Rivai (2004) berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian
sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal
yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. (Tamarindang et al., 2017)
4. Kekuasaan dan Politik
Kekuasaan dan keagungan berada diantara kesenangan setiap
orang (Russel,1938).
5
Perilaku politik didalam pengorganisasian dapat mempengaruhi
posisi seseorang atau kelompok didalam menentukan kekuasaan.
Kepemimpinan adalah kepengikutan yang artinya keeinginan orang orang untuk mengikuti
yang akan membuat orang jadi pemimpin dimana orang orang cenderung mengikuti mereka yang
dipandang dapat menyediakan sarana untuk mencapai tujuan, keinginan, dan kebutuhan di dalam
organisasi.
Untuk meningkatkan kinerja organisasi maka diperlukan seorang pemimpin yang dapat
bekerja lebih baik dan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Banyak factor yang bisa
dipertimbangkan dan salah satu diantaranya adalah gaya kepemimpinan.
Semakin bagus gaya kepemimpinannya maka karyawan atau bawahan akan semakin percaya
kepada pemimpin tersebut dan tujuan atau sasaran organisasi akan lebih cepat tercapai. Hal
tersebut dikarenakan bawahan akan lebih semangat dalam bekerja dan akan lebih mudah
menerima arahan dari pemimpin tersebut.
Sedangkan motivasi juga sangat diperlukan oleh seorang pemimpin guna mengontrol
karwayan supaya dapat lebih mudah diberi arahan. Dengan demikian seorang pemimpin tersebut
akan dikatakan berhasil mencapai kekuasaan.
2.3. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas hipotesis yang diajukan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
HO
HA
6
Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap organisasi
Apabila motivasi dari pemimpin diterapkan di organisasi, maka pemimpin tersebut
tidak mencapai kekuasaan dan tidak mendapatkan respect dari karyawan.
7
BAB 3
STUDI KASUS
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK BNI CABANG MANADO.(Tamarindang
et al., 2017)
Penelitian ini dilaksanakan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Paniki Bawah
adapun waktu penelitian 4 bulan.
Sumber data yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu data primer dan sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh melalui observasi, kuesioner dan wawancara secara langsung
dengan pimpinan dan staff perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut diperoleh penulis dari dokumen
perusahaan dan buku literature yang memberikan informasi dalam penelitian ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Cabang
Manado.
Hasil analisa menunjukan gaya kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan bank BNI cabang Manado. Salah satu factor yang mendukung tidak
berpengaruhnya gaya kepemimpinan terhadap kinerja adalah pergantian kepemimpinan sehingga
responden belum bisa mengambil keputusan yang tepat saat menisci kuisioner. Hasil analisa
menunjukan Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap karyawan, jika motivasinya
tinggi namun kemampuannya sangat rendag kinerja juga akan rendah. Dalam kondisi dimana
seorang memiliki kemampuan yang sedang-sedang saja relative agak rendah namun disertai
dengan motivasi yang tinggi, ssangat mungkin akan menunjukan kinerja yang melebihi kinerja
orang lain yang memiliki kemampuan tinggi tetapi dengan motivasi yang rendah. Hasil analisa
menunjukan Motivasi berpengaruh positif dan sigifikan terhadap kinerja karyawan Bank BNI
Cabang Manado.
8
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Pengertian Pemimpin, Organisasi, Politik, dan Kekuasaan
a) Pemimpin
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan (Zarvedi et al., 2017).
Menurut Hasibuan (2016:13) mengatakan bahwa, pemimpin adalah seseorang
yang mempergunakan wewenang kepemimpinannya untuk mengarahkan orang
lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu
tujuan. (Fajrin, n.d.)
b) Kepemimpinan
Cara seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan
bekerja efektif sesuai aturan bekerja. (Salutondok, Soegoto, & Dprd, 2015)
Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam
harapan dan interaksi .
Menurut kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi menjadi tiga,
yaitu : (1) Self Leadersip; (2) Organizational Leadership : dan (3) Team
Leadership. (Yudiaatmaja, 2013)
Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang substasional dan krusial dalam
kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa, utamanya pada aspek
pemerintahan, politik, ekonomi dan kemasyarakatan juga keagamaan. (Ramli,
Pada, & Ilmu, 2017)
c) Organisasi
Organisasi merupakan suatu sarana yang beranggotakan orang orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama (Zarvedi et al., 2017). Seorang pemimpin
harus membawa perubahan positif bagi organisasi.
d) Politik
Politik merupakan seni untuk mencapai suatu kuasa atau kekuasaan.
e) Kekuasaan
9
Kekuasaan merupakan kewenangan yang didapat oleh seseorang atau kelompok
guna menjalankan kewenangan terebut sesuai dengan kehendaknya.
10
akibat beberapa hal yang tidak diharapkan. Ini merupakan ujian berat,
misalnya kemampuan mengatasi oposisi, tahan terhadap godaan
komposisi jangka pendek, serta mampu mengatasi kekecewaaan pribadi.
Kesadaran terhadap Diri
Pemimpin disebut sumber daya karena factor psikologis yang membuat ia
mengembangkan kemampuan untuk kesungguhan dan dapat
mengendalikan diri. Ia juga disebut sumber bahaya karena factor
psikologis yang mengarahkan pada lingkup neurotis; ia harus memimpin
tanpa mau memimpin.
b) Perilaku Kepemimpinan (Davis, 1985)
Kepemimpinan yang berhasil memerlukan perilaku yang menyatukan dan
merangsang pengikut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam situasi
tertentu. Ketiga unsur ini –pemimpin, pengikut, dan situasi- adalah variable-
variabel yang mempengaruhi satu sama lain dalam menenntukan perilaku
kepemimpinan yang efektif. Seorang pemimpin juga harus mempunyai etika
supaya bisa menjadi contoh bagi bawahannya (Ngang & Raja Hussin, 2015).
4.3. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (P.Tampubolon, 2012)
Cara praktis untuk mengembangkan kepemimpinan dibagi menjadi dua hal.
Pertama yaitu perlu menjamin pengembangan suatu iklim yang tidak hanya
memungkinkan kepemimpinan berkembang, tetapi mendorongnya secara positif. Kedua,
yang harus digarap adalah organisasi pendidikan dan pelatihan khusus, program
pengembangan diri dan pengalaman pengalaman berencana melalui penggiliran kerja
serta promosi. Beberapa pelatihan dan pendidikan kepemimpinan :
Perilaku individu dan kelompok; mencakup ilmu-ilmu pengetahuan yang
sudah mapan, seperti psikologi, sosiologi, dan ilmu tingkah laku lainnya.
Ilmu pokok ini kurang mendapat perhatian dalam beberapa kursus di
bidang manajemen.
Komunikasi; menjelaskan hubungan antara bahasa,pemahaman,
kepemimpinan; bila tidak ada sepatah katapun yang disampaikan, tak aka
nada sesuatu yang terjadi.
11
Memengaruhi orang menunjukan adanya perbedaan antara dorongan,
bujukan, paksaan, dan manipulasi serta kapan tindakan ini perlu
dilakukan dan kapan seharusnya dihindari.
Penggunaan wewenang; menjelaskan tipe wewenang yang diberikan pada
manajer (wewenang yang berasal dari struktur pengetahuan dan
kepribadian) dan hubungannya dengan tanggung jawab.
Gaya kepemimpinan; melukiskan kadar outokrasi, kebebasan, dan
partisipasi, serta akibatnya.
Kesadaran diri; berkenaan dengan kemampuan orang per orang, gaya
alamiah, kekuatan, kelemahan, dobrakan pribadi, serta pemeliharaan
perspektif dan keseimbangan.
4.4. Motivasi dalam Kepemimpinan
Motivasi merupakan suatu daya pendorong atau penggerak seseorang untuk
berprilaku tertentu yang dapat timbul dari dalam atau luar individu.(Salutondok
et al., 2015)
Motivasi sangat berhubungan dengan performa seorang pemimpin, dan performa
seorang pemimpin akan memengaruhi motivasinya terhadap pelaksanaan tugas di
dalam setiap situasi. Seorang pemimpin harus dapat memotivasi anggota untuk
dapat meningkatkan produktivitas secara efektif dengan hasil yang baik.
Di dalam kesimpulannya, Friedler mengemukakan bahwa kepemimpinan tetap
akan dipengaruhi oleh tiga factor yang ada pada setiap situasi, yaitu hubungan pemimpin
dengan anggotanya, struktur tugas, serta kekuasaan dan posisi kepemimpinan.
4.5. Hubungan antara kepemimpinan, Politik, dan Kekuasaan
Dengan menjadi seorang pemimpin maka akan mendapatkan kekuasaan. Dengan
kekuasaan, membuat orang memiliki wewenang untuk melakukan sesuatu di dalam
kelompok yang mengakui kekuasaanya tersebut. Sedangkan politik merupakan suatu
cara untuk mencapai kekuasaan tersebut. Di dalam pengorganisasian suatu kegiatan akan
ditemukan perilaku politik untuk dapat memosisikan seseorang dari kelompok atau
organisasi.
12
4.6. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan bagaimana seorang pemimpin melaksanakan
fungsi kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha
dipimpinnya tau mereka yang mungkin sedang mengamati dari luar.
(James et al (1996) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah berbagai pola
tingkah laku yang disukai pemimpin dalam proses mengarahkan dan
mempengaruhi pekerja.
Pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang dapat menyesuaikan dengan
globalisasi (Jahidi & Hafid, 2017).
Seorang pemimpin mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan tugas serta
tanggung jawab yang demikian dituntut adanya seorang pemimpin yang
mengenal secara keseluruhan anggota organisasi sehingga dapat menumbuhkan
kerjasama yang harmonis diantara komponen organisasi, disini peran pemimpin
sangat penting dalam keberhasilan organisasi yang dipimpinnya dalam hal arahan
(direktif), suportif, partisipasif dan orientasi prestasi untuk kepuasan kerja,
komitmen organisasi dan kinerja bawahannya (Raharjo & Nafisah, 2006)
(Rohaeni, 2016) mengatakan perilaku gaya kepemimpinan seseorang misalnya
dalam hal cara memberi perintah, cara pemimpin tersebut memberi tugas atau
pekerjaan, cara berkomunikasi dengan bawahan, cara membuat keputusan, dan
sebagainya.
Menurut (Paramitha, n.d.) jenis-jenis gaya kepemimpinan diantaranya :
1) Gaya Kepemimpinan Kharismatis
Gaya kepemimpinan yang mampu menarik atensi banyak orang, karena
berbagai factor yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang merupakan
anugerah dari Tuhan.
2) Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
3) Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para
bawahan.
13
4) Gaya Kepemimpinan Moralis
Gaya Kepemimpinan yang menghargai bawahannya.
14
BAB 5
KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang baik dalam hal
pekerjan maupun bukan.
Seorang pemimpin harus mempunyai sifat dan perilaku lebih baik dibandingkan dengan
bawahannya supaya pemimpin tersebut mempunyai wibawa yang tinggi.
Seorang pemimpin harus terlebih dahulu melakukan pelatihan atau pendidikan supaya
kemampuan dalam memimpinnya jauh lebih handal lagi.
Seorang pemimpin harus bisa memotivasi anggota supaya bekerja lebih baik lagi dan
dapat memenuhi target.
Kepemimpinan, politik, dan kekuasaan memiliki hubungan erat dalam sebuah
organisasi atau perusahaan karena ketiganya memiliki kesinambungan sebab akibat.
Gaya kepemimpinan merupakan suatu ciri khas yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan tidak terlalu berpengaruh terhadap bawahan dikarenakan masih
banyak factor yang dapat mengendalikan bawahan.
Menurut (Gaspersz, 2011) mengatakan bahwa sebuah keberhasilan kinerja dari sebuah
perusahaan tergantung dari leadership yang merumuskan visi, misi, dan tujuan
perusahaan dan bagaimana hal itu semua dikenalkan dan diaplikasikan olehnya dalam
tempat kerja mereka.
15
BAB 6
DAFTAR PUSTAKA
Davis, keith & J. W. N. (1985). Kepemimpinan dan Penyeliaan. In Perilaku dalam Organisasi
(ketujuh, pp. 151–177). Erlangga.
Jahidi, I., & Hafid, M. (2017). Transformasional Leadershif Dan Servant Leadership: Tantangan
Kepemimpinan Dalam Menghadapi Era Global. CosmoGov, 3(2), 219.
https://doi.org/10.24198/cosmogov.v3i2.14730
Ngang, T. K., & Raja Hussin, T. A. B. (2015). Hubungan kepemimpinan etika, komitmen
afektif, penglibatan kerja dan sokongan organisasi. Kajian Malaysia, 33(1), 93–119.
Ramli, M., Pada, D., & Ilmu, P. (2017). Kepemimpinan inovatif dalam implementasi kebijakan
strategis pemerintah kota makassar. 5(2).
Rohaeni, H. (2016). Model gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai. IV(1),
32–47.
Salutondok, Y., Soegoto, A. S., & Dprd, S. (2015). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan
16
Kondisi Kerja dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Sekretarian DPRD Kota
Sorong. 3(3), 849–862.
Tamarindang, B., Mananeke, L., & Pandowo, M. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank BNI Cabang Manado.
Jurnal EMBA, 5(2), 1599–1606.
Usman, H. (2013). Leadership with character as a model for character education. (4), 265–273.
Zarvedi, R., Yusuf, R., & Ibrahim, M. (2017). Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Serta Implikasinya Pada Kinerja Sekretariat
Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 2(2), 201–217.
https://doi.org/10.24815/jped.v2i2.6694
17