Anda di halaman 1dari 226

JADWAL

Tanggal Efektif : 30 Desember 2019


Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 - 8 Januari 2020
Tanggal Penjatahan : 10 Januari 2020
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 13 Januari 2020
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 13 Januari 2020
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 14 Januari 2020

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN
KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA
TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT ASHMORE ASSET MANAGEMENT INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN
KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK
INDONESIA (“BURSA EFEK INDONESIA” ATAU “BEI”).

PT ASHMORE ASSET MANAGEMENT INDONESIA TBK


Kegiatan Usaha Utama:
Bergerak di bidang usaha jasa perusahaan efek, yaitu jasa manajer investasi, dan jasa penasihat investasi

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat
Pacific Century Place, Lantai 18 SCBD Lot 10, Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190
Telepon : (021) 2953 9000
Faksimili : (021) 2953 9001
Email: cosec.indonesia@ashmoregroup.com
Website: www.ashmoregroup.com

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM


Sebesar 111.111.200 (seratus sebelas juta seratus sebelas ribu dua ratus) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham
baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) setiap saham, yang mewakili
sebesar 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (“Saham
Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp1.900,- (seribu sembilan ratus Rupiah) setiap
saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai
Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebesar Rp211.111.280.000,- (dua ratus sebelas miliar seratus sebelas juta dua ratus
delapan puluh ribu Rupiah).

Sesuai dengan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 17 Oktober 2019 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 21, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, Perseroan
akan mengalokasikan sebesar 1,66% (satu koma enam enam persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum
Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) yaitu sebanyak 1.842.000 (satu
juta delapan ratus empat puluh dua ribu) saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran. Keterangan
mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab I mengenai Penawaran Umum Perdana Saham dalam Prospektus ini.

Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan
yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan UUPT (sebagaimana didefinisikan di bawah). Saham Yang Ditawarkan
dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak
sedang ditawarkan kepada pihak lain. Seluruh saham Perseroan akan dicatatkan pada BEI.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang juga bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin
dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Mandiri Sekuritas

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGHENTIAN IZIN USAHA DAN RISIKO PERUBAHAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM
PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA
DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA
SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN
DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 2 Januari 2020


Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum
Perdana Saham kepada OJK dengan Surat No. 075/OJK-ASH/1019 tanggal 18 Oktober 2019 sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 3608 dan peraturan pelaksanaannya (“UUPM”) dan peraturan
pelaksanaannya serta perubahan-perubahannya antara lain Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017
tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas,
Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk, dan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi
Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai
dengan fungsi dan kedudukan masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor
Pasar Modal, dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan
keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa
persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini direncanakan akan dicatatkan
pada PT Bursa Efek Indonesia sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas
dari BEI berdasarkan Surat No. S-07379/BEI.PP3/11-2019 tanggal 15 November 2019. Apabila syarat
syarat pencatatan Saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham batal demi
hukum dan pembayaran pesanan Saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No. IX.A.2.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak
terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud
dalam UUPM, sesuai dengan pengungkapan pada Bab XIII mengenai Penjaminan Emisi Efek dan
Bab XIV mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU


PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR
WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-
DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS
ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN
PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU
PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU
PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB


DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA
YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN.....................................................................................................ii
RINGKASAN...........................................................................................................................................ix
I. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM................................................................................ 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM.......... 5
III. PERNYATAAN UTANG................................................................................................................ 7
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING................................................................................ 11
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN...................................................................... 14
VI. FAKTOR RISIKO....................................................................................................................... 33
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN............ 39
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA
KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA........................................................................ 40
A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN................................................................................... 40
B. STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN................... 42
C. KEJADIAN PENTING YANG MEMENGARUHI KEGIATAN USAHA PERSEROAN..... 43
D. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN.......................................................... 43
E. STRUKTUR ORGANISASI................................................................................................ 44
F. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN..................................................... 44
G. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG”).... 47
H. SUMBER DAYA MANUSIA................................................................................................ 53
I. STRUKTUR KEPEMILIKAN.............................................................................................. 56
J. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM...... 56
K. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING......................................................................... 57
L. ASURANSI.......................................................................................................................... 96
M. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP...................................................................... 96
N. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN
DEWAN KOMISARIS......................................................................................................... 96
O. KEGIATAN USAHA DAN PROSPEK USAHA................................................................... 96
IX. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI................................................................................... 110
X. EKUITAS.................................................................................................................................. 115
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN............................................................................................................. 117
XII. PERPAJAKAN.......................................................................................................................... 118
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK.................................................................................................... 121
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL................................................. 122
XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING
LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM............................................................................ 124
XVI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM....................................................................................... 145
XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN
SAHAM..................................................................................................................................... 151
XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM............................................................................................ 153
XIX. LAPORAN KEUANGAN.......................................................................................................... 167

i
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut:

Afiliasi : Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 1 UUPM,


yaitu:
• hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
• hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris
dari pihak tersebut;
• hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau
lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
• hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun
tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
• hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
• hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Akuntan Publik : Berarti Siddharta Widjaja & Rekan yang melaksanakan audit atas
laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.
Anggota Bursa Efek : Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1
ayat (2) UUPM.
Bank Kustodian : Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk
memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.
BPJS : Berarti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Biro Administrasi Efek atau : Berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan
BAE administrasi saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham
Perseroan yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom.
Bursa Efek atau Bursa Efek : Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang
Indonesia atau BEI didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di
Jakarta (atau para pengganti atau penerus haknya), merupakan Bursa
Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana
saham-saham Perseroan akan dicatatkan.
Daftar Pemegang Saham : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan
tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif
di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening
kepada KSEI.
DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat
nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham
Yang Ditawarkan yang dipesan, yang disusun berdasarkan FPPS dan
dibuat oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan, kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek.
ESA : Berarti Employee Stock Allocation (Alokasi Saham Kepada Karyawan).

ii
FKPS : Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir yang
dikeluarkan oleh Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas
hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan
atas Saham Yang Ditawarkan yang dijual oleh Perseroan pada pasar
perdana.
FPPS : Berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang disediakan
oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5
(lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum,
yaitu sebesar Rp1.900,- (seribu sembilan ratus Rupiah) setiap saham.
Hari Bursa : Berarti hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi
perdagangan efek, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional
atau dinyatakan sebagai hari libur bursa oleh Bursa Efek.
Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender
gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari
Kerja.
Hari Kerja : Berarti hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu
serta hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai
hari libur nasional.
IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.
Indeks Harga Saham : Berarti indeks yang mengukur pergerakan semua saham yang tercatat
Gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia.
KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik.
Konfirmasi Tertulis : Berarti surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan
oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk
kepentingan Pemegang Rekening di pasar sekunder.
KPD : Berarti Kontrak Pengelolaan Dana.
KSEI : Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas
mengadminsitrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian
Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang
berkedudukan di Jakarta.
Manajer Penjatahan : Berarti PT Mandiri Sekuritas, yang bertanggung jawab atas penjatahan
Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan
dalam Peraturan No. IX.A.7.
Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan
pemesanan FPPS.
Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia
maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun
badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan
hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di
luar Indonesia.

iii
Menkumham/ : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Kemenkumham (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia,
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau
Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau
nama lainnya).
Otoritas Jasa Keuangan : Berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan
atau OJK bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas,
dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan
kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana
Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan
Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun
2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang
merupakan peralihan dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sejak tanggal 31  Desember
2012.
Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening
Efek dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan
Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan Prospektus Awal yang didistribusikan, segera setelah
diumumkannya Prospektus Ringkas di surat kabar yang bertujuan untuk
mengetahui minat calon pembeli atas Saham Yang Ditawarkan, dan/
atau perkiraan Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan, tapi
tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai
dengan POJK No. 23/2017 dan dengan memperhatikan Peraturan No.
IX.A.2.
Penawaran Umum atau : Berarti kegiatan penawaran Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan
Penawaran Umum Perdana oleh Perseroan untuk menjual saham kepada Masyarakat berdasarkan
Saham tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan
ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-
ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan kolektif atas sejumlah efek yang dimiliki oleh
lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh kustodian
sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Efek : Berarti pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham bagi kepentingan Perseroan dan
melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana Saham
kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana Emisi : Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan
Efek Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas
yang juga merupakan Penjamin Emisi Efek.
Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. IX.A.2, Lampiran keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-122/BL/2009 tanggal
29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum.

iv
Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-691/BL/2011 tanggal
30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam
Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25
November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu.
Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-614/BL/2011 tanggal
28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama.
Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal
14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan
Publik.
Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI
Bersifat Ekuitas No. SP-057/SHM/KSEI/0719, tanggal 20 November 2019, yang
bermaterai cukup dan dibuat di bawah tangan oleh dan antara Perseroan
dan KSEI, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-
penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan yang dibuat di
kemudian hari.
Perjanjian Pengelolaan : Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 24
Administrasi Saham atau tanggal 17 Oktober 2019, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H.,
PPAS LL.M., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau
penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan
yang dibuat di kemudian hari.
Perjanjian Penjaminan : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Emisi Efek atau PPEE Perseroan No. 23 tanggal 17 Oktober 2019, yang dibuat di hadapan
Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah
dengan Akta Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran
Umum Saham Perdana No. 36, tanggal 20 November 2019 yang dibuat
di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, dan Akta
Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Saham Perdana No. 52, tanggal 20 Desember 2019 yang dibuat
di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, beserta
addendum perjanjian, termasuk segenap pengubahan dan/atau
penambahan dan/atau pembaharuan yang dibuat di kemudian hari,
oleh dan antara pihak Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan
sehubungan dengan Penawaran Umum.

v
Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan
Pendaftaran menjadi efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak
tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap
atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal perubahan
Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada
OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari
Ketua OJK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/
atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga Perseroan melalui
Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual
Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK,
bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum
Perseroan melakukan penawaran dan penjualan Saham Yang
Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 UUPM
juncto Pasal 1 ayat (2) Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang
Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk tanggal
14 Maret 2017, dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan
No. IX.A.2.
Perseroan : Berarti PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk., suatu perseroan
terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia
dan berkedudukan serta berkantor pusat di Jakarta Selatan.
Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi
efek, perantara pedagang efek, dan/atau manajer investasi sesuai
ketentuan dalam Pasal 1 angka 21 UUPM.
Perusahaan Publik : Berarti perseroan yang sahamnya telah dimiliki paling sedikit oleh 300
(tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor paling sedikit
Rp3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
POJK No. 7/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen
Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk tanggal 14 Maret
2017.
POJK No. 8/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum
Efek Bersifat Ekuitas tanggal 14 Maret 2017.
POJK No. 23/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang Prospektus Awal
dan Info Memo tanggal 21 Juni 2017.
POJK No. 25/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas
Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum tanggal 21 Juni
2017.
POJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tanggal 22 Desember
2015.
POJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017
tanggal 14 Maret 2017.

vi
POJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember
2014.
POJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi
dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember
2014.
POJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.
POJK No. 55/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 29 Desember
2015.
POJK No. 56/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal tanggal
29 Desember 2015.
PPh : Berarti Pajak Penghasilan.
Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum
Perdana Saham dengan tujuan agar Masyarakat membeli Saham Yang
Ditawarkan, yang disusun sesuai dengan POJK No.8/2017.
Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat
seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai
Perseroan serta Saham Yang Ditawarkan, kecuali infromasi yang
berkaitan dengan jumlah Saham Yang Ditawarkan, Harga Penawaran,
penjamin emisi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan
penawaran yang belum dapat diberlakukan, yang merupakan bagian
dari Pernyataan Pendaftaran dalam bentuk dan isi yang sesuai dengan
POJK No. 23/2017.
Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh
Perseroan dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam
waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah diperolehnya pernyataan dari OJK
bahwa Perseroan dapat melakukan Penawaran Awal, sebagaimana
diatur dalam Peraturan No. IX.A.2.
Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik
pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian,
atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening
Efek yang ditandatangani dengan pemegang saham.
Rupiah atau Rp : Berarti mata uang resmi Negara Republik Indonesia.
RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.
RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.
SABH : Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia atau pendahulu dan penggantinya.

vii
Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham biasa atas nama yang diterbitkan oleh Perseroan
masing-masing dengan nilai nominal Rp25 (dua puluh lima Rupiah)
per lembar saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat
melalui Penawaran Umum Perdana Saham dan kemudian dicatatkan
di Bursa Efek dalam jumlah 111.111.200 (seratus sebelas juta seratus
sebelas ribu dua ratus) saham biasa atas nama yang merupakan 10%
(sepuluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah
Penawaran Umum Perdana saham.
Surat Kolektif Saham : Berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur
dalam anggaran dasar Perseroan.
Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu
selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan,
pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara
elektronik oleh KSEI kepada Pemegang Rekening.
Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan
yang harus disetor oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada
Perseroan, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan,
sebagaimana tercantum dalam Prospektus.
Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk
diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya
1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi yang telah ditentukan
dalam Prospektus.
Tanggal Pengembalian/ : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang
Refund Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang sebagian atau
seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan
atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan atau ditunda.
Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah
penutupan Masa Penawaran, yang telah ditentukan dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek atau Prospektus.
USD : Berarti Dollar Amerika Serikat, mata uang resmi Negara Amerika
Serikat.
UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608).
UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4756).

viii
RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi
Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan
informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait,
serta faktor risiko, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang
tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam
mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo dan jumlah, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan
dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan
informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini,
yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan
oleh faktor pembulatan tersebut.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan secara sah berdasarkan Hukum
Indonesia dan berdomisili di Jakarta Selatan. Perseroan pertama kali didirikan dengan nama PT Buana
Megah Abadi yang berkedudukan di Jakarta Barat. PT Buana Megah Abadi didirikan berdasarkan Akta
Pendirian No. 250 tanggal 29 Januari 2010, yang dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan
No. 09788.AH.01.01.Tahun.2010, tanggal 23 Februari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No. AHU.0014438.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 23 Februari 2010 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia (“BNRI”) No. 89 tanggal 5 November 2010 Tambahan No. 38055.

Pada tahun 2012, Perseroan melakukan perubahan nama yang semula PT Buana Megah Abadi menjadi
PT Ashmore Asset Management Indonesia berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
No. 32, tanggal 11 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH, M.Kn. Notaris di Jakarta
Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham atas perubahan anggaran dasar tersebut
berdasarkan Surat No. AHU-53481.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 16 Oktober 2012.

Anggaran dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan RUPS No. 21 tanggal 17 Oktober 2019 yang dibuat di hadapan Chandra Lim,
S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham (sebagaimana
didefinisikan di bawah ini) berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-0083719.AH.01.02.Tahun
2019 tanggal 17 Oktober 2019 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0196847.AH.01.11.
Tahun 2019, tanggal 17 Oktober 2019 serta telah diterima pemberitahuan perubahannya oleh
Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-
AH.01.03-0347159, tanggal 17 Oktober 2019, dimana para pemegang saham Perseroan menyetujui
perubahan mengenai (i) nama Perseroan, (ii) status Perseroan dari tertutup menjadi terbuka
(iii) perubahan nilai nominal saham Perseroan, (iv) perubahan mengenai maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha Perseroan, berikut (v) penyesuaian anggaran dasar terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal (“Akta No. 21/2019”).

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah:
• Berusaha dalam bidang jasa perusahaan efek, khususnya jasa manajer investasi.
• Berusaha dalam bidang jasa penasihat investasi.

Perseroan merupakan anak perusahaan Ashmore Investment Management Limited. Ashmore Group
Plc, yang merupakan perusahaan induk Perseroan dan Ashmore Investment Management Limited, dan
telah menjadi perusahaan publik pada tahun 2006, adalah manajer investasi terdepan di dunia untuk
negara berkembang, dengan rekam jejak yang panjang dan telah melalui berbagai siklus pasar. Ashmore
Group memiliki spesialisasi di pasar negara berkembang sejak pendiriannya di tahun 1992 dan sebagai
bukti spesialisasinya, Ashmore Group saat ini menyediakan akses ke beragam peluang investasi di

ix
negara berkembang melalui delapan tema investasi utama yakni external debt, local currency debt,
corporate debt, blended debt, ekuitas, private equity, likuiditas dan multi asset. Saat ini, Ashmore Group
terus berinovasi untuk menawarkan produk dan strategi baru bagi investor untuk berpartisipasi dalam
investasi di negara berkembang.

Ashmore Group memiliki 296 personel, termasuk di antaranya 93 orang personel investasi profesional
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman selama 27 tahun secara langsung di negara berkembang.
Tim Ashmore memiliki akses yang luas terhadap jaringan investor dalam setidaknya 60 negara
berkembang, yang telah dibangun dalam beberapa dekade terakhir. Tim Ashmore memiliki jaringan
kantor yang mapan pada 12 negara, yang terdiri dari 7 negara yang menyediakan jasa manajer
investasi bersama-sama dengan platform manajemen investasi lokal di Kolombia, India, Indonesia,
Peru, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Republik Rakyat Tiongkok, serta 5 negara yang menyediakan
jasa manajer investasi global di Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, Singapura dan Jepang. Sampai
30 September 2019, Ashmore Group mengelola dana sebesar USD91,9 miliar.

Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha jasa manajer investasi, khususnya
pengelolaan investasi dalam bentuk reksa dana saham, reksa dana obligasi, reksa dana campuran
dan reksa dana pasar uang yang dijual kepada investor retail maupun investor institusi. Reksa dana
Perseroan saat ini didistribusikan melalui agen penjual (perbankan), institusi dan asuransi melalui
mitra Perseroan yang terdiri dari 17 (tujuh belas) agen penjualan dan 65 (enam puluh lima) nasabah
institusional. Oleh karena itu, Perseroan memiliki akses kepada lebih dari 30.000 investor di berbagai
tema investasi. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan didukung oleh beberapa bagian atau divisi
yang terintegrasi dengan pegawai yang memiliki wawasan luas mengenai pasar modal Indonesia,
sehingga mampu memberikan kinerja yang optimal untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para
nasabahnya.

Perseroan memiliki kegiatan usaha sebagai manajer investasi dan penasihat investasi. Perseroan
sebagai manajer investasi saat ini beroperasi dengan fokus pada tiga tema utama yakni saham, obligasi
- baik denominasi mata uang lokal (Rupiah) maupun dalam mata uang asing, dan pasar uang, serta
telah memiliki rekam jejak yang superior. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan mengelola
18 (delapan belas) reksa dana, 9 (sembilan) KPD, dan 1 (satu) Exchange Traded Fund yang dikelola
secara aktif dengan total dana kelolaan USD2,1 miliar. Perseroan merupakan salah satu manajer
investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan tercepat di Indonesia berdasarkan data OJK 2013-2019,
memulai hanya dengan USD45 juta pada tahun 2013 dan menjadi salah satu manajer investasi terbesar
di Indonesia. Sebanyak 90% dari dana kelolaan Perseroan berada di pasar saham.

Dalam pengelolaan dana nasabah, Perseroan memiliki keunggulan sebagai berikut jika dibandingkan
dengan manajer investasi lainnya:

1. Afiliasi dengan Ashmore Group, manajer investasi yang memiliki spesialisasi di negara berkembang
dengan rekam jejak yang baik selama 27 tahun;
2. Manajer investasi profesional yang berpengalaman dengan pengetahuan yang mendalam
di perusahaan Indonesia dan jaringan yang kuat. Tim investasi yang memiliki rata-rata pengalaman
selama 13 tahun di pasar modal Indonesia;
3. Hubungan yang erat dengan jaringan lokal dan kunjungan perusahaan dengan frekuensi yang
tinggi;
4. Filosofi investasi yang mendasar dan telah terbukti menggunakan analisa korporasi dan analisa
independen;
5. Keahlian dalam berinvestasi dan menganalisa saham berkapitalisasi kecil yang tidak termasuk
dalam indeks acuan; dan
6. Budaya perusahaan yang berintegritas dan mendukung kebebasan intelektual.

x
2. KEGIATAN USAHA DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar, Perseroan menyelenggarakan usaha di bidang jasa manajemen
investasi dan jasa penasihat investasi. Dalam menjalankan usaha di bidang manajemen investasi
Perseroan memperoleh izin operasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-04/BL/MI/2011 tanggal 15 Juni 2011 tentang pemberian izin
usaha perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi.

Pada tahun 2012, Perseroan telah memperoleh Surat No. S-12855/BL/2012, tanggal 1 November
2012 perihal pencatatan perubahan nama yang dahulu bernama PT Buana Megah Abadi menjadi
PT Ashmore Asset Management Indonesia. Perseroan memulai kegiatan operasi komersialnya pada
tahun 2013. Sejak tanggal 20 Agustus 2018, kantor Perseroan berlokasi di Pacific Century Place, Lantai
18, SCBD Lot 10, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 yang merupakan lokasi utama
kegiatan usaha.

Visi Perseroan adalah menjadi salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di Indonesia
berdasarkan nilai aset yang dikelola oleh manajemen yang memberikan hasil investasi yang superior
bagi nasabah melalui distribusi yang efektif dan efisien.

Misi Perseroan adalah sebagai berikut:

1. menawarkan strategi investasi untuk beraneka tipe aset yang saat ini merupakan spesialisasi
Perseroan dan menggunakan hubungan dengan Ashmore Group untuk membantu dalam proses
investasi; dan
2. memberikan layanan serta menambah nilai pada nasabah sekaligus mengedukasi nasabah tentang
berinvestasi di pasar modal Indonesia melalui distribusi yang efektif dan efisien.

Untuk dapat mencapai tujuan strategis tersebut, Perseroan harus mencapai target strategis sesuai
dengan program kerja manajemen.

Perseroan melakukan usaha dalam bidang jasa perusahaan efek, khususnya jasa manajer investasi,
dan berusaha dalam bidang jasa penasihat investasi.

Kegiatan usaha utama:

1. Mengelola portofolio efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan perjanjian pengelolaan
dana yang ditandatangani oleh Perseroan dan pelanggan Perseroan yang disusun sesuai ketentuan
peraturan OJK.
2. Mengelola portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui wadah atau
produk - produk yang diatur dalam peraturan OJK.
3. Memberikan nasihat mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.

Kegiatan usaha penunjang:

1. Melakukan kegiatan-kegiatan lainnya sebagaimana diizinkan oleh OJK dan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh OJK.
2. Menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan bidang usaha kegiatan usaha utama di atas
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sampai Oktober 2019, lima pelanggan utama Perseroan merupakan gabungan dari nasabah institusi
dan agen penjual dengan kontribusi hingga di atas 65% dari total dana kelolaan Perseroan.

Secara umum, Perseroan memiliki peluang usaha yang sangat prospektif dilihat dari semakin
meningkatnya pemahaman masyarakat Indonesia terhadap seberapa pentingnya investasi. Hal tersebut
didukung dengan semakin majunya teknologi yang dapat mempermudah akses dalam pemantauan dan
eksekusi untuk melaksanakan investasi, terutama bagi nasabah retail. Kesempatan dari sisi regulasi

xi
seperti dibukanya potensi pembelian aset konvensional asing juga dapat memperluas varian produk
reksa dana yang dapat ditawarkan Perseroan, ditambah dengan menggunakan keahlian grup usaha
Perseroan secara global.

Faktor-faktor berikut merupakan katalis bagi prospek pertumbuhan Perseroan di masa yang akan
datang:

a. Pertumbuhan makro ekonomi Indonesia. Berdasarkan kinerja Perseroan sejak pendirian, Perseroan
telah mengungguli pertumbuhan Indonesia.
b. Penetrasi lebih lanjut di dua saluran distribusi; retail dan institusi dengan menambah jumlah
nasabah dan meningkatkan dana kelolaan yang dipercayakan oleh nasabah tersebut.
c. Performa yang konsisten di atas rata-rata dan di atas indeks acuan.
d. Perubahan kebijakan pemerintah yang lebih fokus pada pertumbuhan dana pensiun dan jaminan
sosial di Indonesia.

Industri aset manajemen di Indonesia masih terbilang baru dan dalam 15 tahun terakhir telah mengalami
pertumbuhan yang lebih tinggi di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian, penetrasi
industri aset manajemen yang terlihat dari rasio dana kelolaan terhadap Produk Domestik Bruto (“PDB”)
tetap masih sangat rendah. Perseroan melihat kesempatan untuk bertumbuh di atas pertumbuhan
ekonomi dan industri berdasarkan pertumbuhan yang telah dicapai Perseroan di tiga tahun terakhir
ini. Dari Juni 2016 sampai Juni 2019, dana kelolaan Perseroan telah bertumbuh 33% setiap tahunnya
dibandingkan dengan pertumbuhan industri sebesar 18% per tahunnya. Perseroan melihat posisi
Perseroan telah tepat untuk mengkapitalisasi pertumbuhan ekonomi, perbaikan literasi keuangan dan
potensi de-regulasi.

Perseroan menawarkan tiga kategori utama produk investasi, yakni saham, obligasi dan pasar
uang melalui 18 (delapan belas) reksa dana, 9 (sembilan) KPD dan 1 (satu) Exchange Traded Fund
dengan total dana kelolaan Rp30 triliun per Oktober 2019. Perseroan melihat adanya prospek untuk
mengembangkan tema tersebut dan mendiversifikasi tipe produk Perseroan untuk menghasilkan
stabilitas laba Perseroan, di antaranya obligasi perusahaan, aset syariah dan private equity.

Selain itu, Perseroan juga melihat adanya pertumbuhan dari pengembangan ukuran produk untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang berkembang terus menerus.

Beberapa keuntungan Perseroan sebagai bagian dari anggota grup usaha Ashmore Group adalah
sebagai berikut:

• INVESTASI
Menjadi bagian dari Ashmore Group yang merupakan salah satu spesialis negara berkembang
terdepan di dunia yang telah berinvestasi di Indonesia lebih dari 15 tahun merupakan sebuah
keunggulan. Sebagai spesialis yang berfokus pada salah satu salah satu negara berkembang
terbesar di Asia, tim investasi Perseroan berbagi pandangan secara makroekonomis dengan tim
investasi Ashmore Group, valuasi dan pandangan terhadap sentimen investor global terhadap
Indonesia sebagai bagian dari negara berkembang. Kalau dibutuhkan, Perseroan juga berbagi
pandangan riset dengan tim regional Ashmore Group untuk perbandingan. Selain dari itu,
kepemilikan investasi jangka panjang Ashmore Group di obligasi negara termasuk di Indonesia,
memberikan Perseroan akses jaringan ke para pembuat kebijakan, baik di Bank Sentral maupun
pemerintah.

• OPERASIONAL
Dua dukungan utama Ashmore Group di operasional Perseroan adalah 1) sistem operasional dan
2) manajemen risiko. Perseroan telah mengadopsi standar tinggi di sistem teknologi informasi
dalam bentuk sistem thinkFolio dan dimension. Selain itu, tim manajemen risiko Ashmore Group
dan tim compliance lokal dan global (yang dikoordinasikan oleh tim dari Singapura) secara aktif
memantau risiko operasional Perseroan dengan pertemuan bulanan dan secara ad-hoc untuk
mendiskusikan bisnis dan performa.

xii
• MANAJEMEN RISIKO
Fungsi manajemen risiko dan kontrol (Risk Management and Control / “RMC”) bertanggung
jawab terhadap kebijakan dan prosedur di manajemen risiko dan beroperasi dalam susunan
komite investasi Perseroan dan komite kepatuhan dan risiko (Risk and Compliance Committee
/ “RCC”). Fungsi RMC Perseroan mendapat dukungan dari fungsi RMC grup. Contohnya, sistem
pelaporan dan analisa manajemen risiko perseroan konsisten terhadap sistem yang dimiliki oleh
Unit Manajemen Risiko Group. Dalam keseharian, fungsi RMC memastikan adanya analisa
yang diselenggarakan untuk risiko pasar, likuiditas, operasional dan counterparty. Fungsi RMC
terpisah dari proses investasi namun tetap bekerja sama dengan semua unit perusahaan untuk
mempromosikan budaya manajemen risiko Ashmore Group.

Keterangan selengkapnya mengenai kegiatan usaha dan prospek usaha Perseroan dapat dilihat pada
Bab VIII dalam Prospektus ini.

3. KETERANGAN TENTANG SAHAM YANG DITAWARKAN

Ringkasan struktur Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Jumlah saham yang : Sebesar 111.111.200 (seratus sebelas juta seratus sebelas ribu dua ratus)
ditawarkan saham baru atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan
dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Nilai Nominal : Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) per lembar saham.
Harga Penawaran : Rp1.900.- (seribu sembilan ratus Rupiah) setiap saham yang harus
dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS
Nilai Emisi : Sebesar Rp211.111.280.000,- (dua ratus sebelas miliar seratus sebelas
juta dua ratus delapan puluh ribu Rupiah).
Masa Penawaran Umum : 2 - 8 Januari 2020
Tanggal Pencatatan di BEI : 14 Januari 2020

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya adalah
saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan kepada pemegangnya
hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah
ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi,
hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan
hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT dan UUPM.

Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa
dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Keterangan selengkapnya mengenai Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana
Saham dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini.

4. RENCANA PENGGUNAAN DANA

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi dengan biaya-
biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

a. Sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000.000.000.- (dua ratus miliar Rupiah) untuk pengembangan


infrastruktur Information Technology (“IT”) untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.

Pengembangan infrastruktur IT tersebut diharapkan dapat mendukung industri pasar modal dalam
penetrasi keuangan ke segmen nasabah dengan pendapatan menengah dan bawah, generasi
milenial yang aktif menggunakan fasilitas teknologi dan e-commerce. Pembentukan sistem
tersebut akan dilakukan di platform aplikasi baru dan/atau di platform aplikasi yang sudah ada.
Pengembangan infrastruktur IT direncanakan akan dilakukan dalam tiga fase (namun dapat berubah
tergantung pada, antara lain, perkembangan teknologi pada saat itu dan kebutuhan Perseroan):

xiii
1) pembuatan aplikasi digital termasuk infrastruktur pelayanan dan pengolahan data untuk nasabah
retail, 2) pengembangan artificial intelligence untuk edukasi, dan 3) distribusi reksa dana melalui
platform aplikasi. Perseroan akan mengumumkan vendor yang ditunjuk di kemudian hari.

b. Sisanya untuk memperkuat sumber dana dalam rangka pembentukan produk baru.

Keterangan selengkapnya mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum Perdana
Saham dapat dilihat pada Bab II dalam Prospektus ini.

5. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR

Berdasarkan Akta Pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan ialah
sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 1.000,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000 -
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
• Mustapa Kamal 450.000 450.000.000 90,00%
• Gatot Widodo 50.000 50.000.000 10,00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 500.000 500.000.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 500.000 500.000.000 -

Berdasarkan Akta No. 21/2019, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan saat ini
adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp25- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000 -
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
• Ashmore Investment Management Limited 667.060.000 16.676.500.000 66,71%
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29%
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00%
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00%
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000 -

Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya dalam Penawaran Umum ini,
struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini,
secara proforma menjadi sebagai berikut:

Modal Saham
Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) Setiap Saham
Sebelum Setelah
Keterangan Jumlah Nominal Jumlah Nominal
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
(Rp) (Rp)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000   4.000.000.000 100.000.000.000  
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
• Ashmore Investment
667.060.000 16.676.500.000 66,71% 667.060.000 16.676.500.000 60,04%
Management Limited
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29% 142.940.000 3.573.500.000 12,86%
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00% 70.000.000 1.750.000.000 6,30%
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• Masyarakat - - - 111.111.200 2.777.780.000 10,00%
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00% 1.111.111.200 27.777.780.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000   2.888.888.800 72.222.220.000  

xiv
Program ESA

Berdasarkan Akta No. 21/2019, Perseroan akan mengalokasikan sebesar 1,66% (satu koma enam
enam persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk
Program ESA yaitu sebesar 1.842.000 (satu juta delapan ratus empat puluh dua ribu) saham, dengan
harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran (“Program ESA”).

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan pelaksanaan Program ESA dalam
Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan
sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal Saham
Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) Setiap Saham
Sebelum Setelah
Keterangan Jumlah Nominal Jumlah Nominal
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
(Rp) (Rp)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000   4.000.000.000 100.000.000.000  
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
• Ashmore Investment
667.060.000 16.676.500.000 66,71% 667.060.000 16.676.500.000 60,04%
Management Limited
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29% 142.940.000 3.573.500.000 12,86%
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00% 70.000.000 1.750.000.000 6,30%
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• Masyarakat - - - 109.269.200 2.731.730.000 9,83%
• ESA (1,66%) - - - 1.842.000 46.050.000 0,17%
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00% 1.111.111.200 27.777.780.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000   2.888.888.800 72.222.220.000  

Keterangan selengkapnya mengenai Program ESA ini dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

6. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan
laporan keuangan Perseroan yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 30 Juni 2019, 2018,
2017, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan catatan, yang terdiri dari suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 telah diaudit oleh
KAP Siddharta Widjaja & Rekan (Rekan penanggung jawab: Handrow Cahyadi, CPA, dengan izin
Akuntan Publik No. AP.1555) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa
modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tertanggal 26 Agustus 2019 dan diterbitkan
kembali pada tanggal 21 November 2019.

Sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan
2017 telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan (Rekan penanggung jawab: Kusumaningsih
Angkawijaya, CPA, dengan izin Akuntan Publik No. AP.0848), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tertanggal
21 September 2018 dan 11 September 2017.

xv
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam Rupiah penuh)
Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Jumlah Aset 110.704.685.680 96.656.767.934 71.985.929.079
Jumlah Liabilitas 71.747.996.590 58.726.747.031 29.937.945.641
Jumlah Ekuitas 38.956.689.090 37.930.020.903 42.047.983.438

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Pendapatan Usaha
Pendapatan kegiatan manajer investasI 308.887.226.797 244.142.065.963 153.995.965.984

Beban Usaha
Imbalan jasa agen penjual reksa dana (110.722.608.553) (92.880.291.647) (60.812.802.001)
Beban kepegawaian (58.233.436.266) (48.377.666.709) (37.720.474.630)
Pungutan regulatif (7.556.844.233) (5.210.304.029) (2.893.903.260)
Beban pemeliharaan sistem (6.253.189.972) (3.129.071.738) (2.642.873.842)
Iklan dan promosi (3.758.389.240) (3.273.116.551) (2.628.655.498)
Sewa kantor (2.957.839.955) (2.465.753.847) (2.296.219.062)
Jasa profesional (1.377.807.838) (730.151.328) (715.955.644)
Administrasi dan umum (1.103.602.319) (730.219.500) (720.030.443)
Data dan informasi (1.101.647.427) (1.012.133.735) (980.566.898)
Penyusutan (818.973.331) (117.066.977) (677.820.914)
Telekomunikasi (537.603.343) (399.055.092) (414.798.905)
Lain-lain (1.540.697.024) (1.460.147.368) (1.192.597.626)
Jumlah Beban Usaha (195.962.639.501) (159.784.978.521) (113.696.698.723)

Laba Usaha 112.924.587.296 84.357.087.442 40.299.267.261

Pendapatan (Beban) Lain-lain


Keuntungan yang telah dan belum direalisasikan dari investasi
- 9.459.723 417.235.817
pada reksa dana
Pendapatan keuangan bersih 2.034.789.641 3.830.142.050 1.936.281.630
Jumlah pendapatan lain-lain, bersih 2.034.789.641 3.839.601.773 2.353.517.447

Laba Sebelum Pajak 114.959.376.937 88.196.689.215 42.652.784.708

Beban Pajak (28.456.430.500) (21.352.024.250) (10.268.934.750)

Laba Bersih 86.502.946.437 66.844.664.965 32.383.849.958

Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain 23.721.750 37.372.500 (8.602.500)

Jumlah Laba Komprehensif 86.526.668.187 66.882.037.465 32.375.247.458

Laba per saham 3.460 2.588 925

TINGKAT PERTUMBUHAN DAN RASIO-RASIO KEUANGAN

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
RASIO KINERJA KEUANGAN
Rasio Likuiditas
Rasio Kas – Cash Ratio (%) 99,4% 74,2% 153,8%

Rasio Profitabilitas
Margin Laba Usaha – Operating Margin (%) 36,5% 34,5% 26,1%
Margin Laba Bersih – Net Profit Margin (%) 28,0% 27,3% 21,0%
Tingkat Pengembalian Aset – ROA (%) 78,1% 69,1% 44,9%
Tingkat Pengembalian Modal – ROE (%) 222,0% 176,2% 77,0%

xvi
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
RASIO SOLVABILITAS
Total Liabilitas Terhadap Total Aset (DAR) (x) 0,6 0,6 0,2
Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas (DER) (x) 1,8 1,5 0,7
Total Ekuitas Terhadap Total Aset (%) 35,1% 39,2% 58,4%

TINGKAT PERTUMBUHAN
Pendapatan Usaha (%) 26,5% 58,5% 28,4%
Laba Usaha (%) 33,8% 109,3% 36,1%
Laba Bersih (%) 29,4% 106,4% 33,5%
Total Aset (%) 14,5% 34,2% 3,4%
Total Liabilitas (%) 22,1% 96,1% 20,0%
Ekuitas (%)  2,7% -9,7% -5,8%

Keterangan selengkapnya mengenai ikhtisar data keuangan penting Perseroan dapat dilihat pada
Bab IV Prospektus ini.

7. RISIKO USAHA

a. Risiko Utama yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan
i. Risiko Penghentian Izin Usaha
ii. Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah

b. Risiko Usaha yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha Perseroan


i. Risiko Perubahan Peraturan
ii. Risiko Persaingan Usaha
iii. Risiko Penurunan Dana Kelolaan
iv. Risiko Konsentrasi Produk
v. Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Kompeten
vi. Risiko Berhubungan dengan Pengunduran Diri Personel Kunci
vii. Risiko Kredit
viii. Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga
ix. Risiko Likuiditas
x. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
xi. Risiko Operasional
xii. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum
xiii. Risiko Perubahan Teknologi
xiv. Risiko Afiliasi
xv. Risiko Kegagalan Emiten memenuhi Peraturan Perundang-undangan Yang Berlaku Dalam
Industri

c. Risiko Terkait Investasi Pada Investee Companies

d. Risiko Umum
i. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan bidang
usaha

e. Risiko Bagi Investor yang Berhubungan dengan Investasi Pada Saham Perseroan
i. Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi yang signifikan di kemudian hari
ii. Likuiditas saham Perseroan
iii. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hari
iv. Kepentingan pemegang saham pengendali dapat bertentangan dengan kepentingan pembeli
Saham Yang Ditawarkan.

Keterangan selengkapnya mengenai faktor risiko dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini.

xvii
8. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memperoleh
hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk
menerima dividen.

Berdasarkan UUPT, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Sebelum berakhirnya
tahun buku, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran dasar
Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang
dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim
tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah
berakhirnya tahun buku dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian,
maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada
Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk
pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk
membayarkan dividen dengan rasio minimum 50% (lima puluh persen) dari laba tahun berjalan
Perseroan, dimulai tahun buku 2020, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan
tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Faktor-faktor yang menentukan pembagian dividen Perseroan bergantung kepada laba bersih,
ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor – faktor tersebut
pada akhirnya bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi
usaha, keuangan akibat adanya kompetisi dan peraturan, kondisi perekenomian secara umum dan
hal-hal lain yang berlaku secara khusus terhadap Perseroan atau usaha Perseroan. Sebagian besar
faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan. Pembayaran dividen kepada pemegang saham
dilakukan berdasarkan keputusan RUPS Perseroan.

Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh
hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan
perpajakan di Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan
dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen
kepada pemegang saham.

Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XI dalam Prospektus ini.

xviii
I. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Perseroan akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan menerbitkan saham biasa atas nama
yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan sejumlah 111.111.200 (seratus
sebelas juta seratus sebelas ribu dua ratus) saham dengan nilai nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah)
atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah
Penawaran Umum ini. Saham ini diterbitkan berdasarkan Akta No. 21/2019. Keseluruhan saham tersebut
ditawarkan dengan Harga Penawaran sebesar Rp1.900,- (seribu sembilan ratus Rupiah) setiap saham, yang
harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar
Rp211.111.280.000,- (dua ratus sebelas miliar seratus sebelas juta dua ratus delapan puluh ribu Rupiah).

Sesuai dengan Akta No. 21/2019, Perseroan akan mengalokasikan sebesar 1,66% (satu koma enam enam
persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk Program ESA
yaitu sebesar 1.842.000 (satu juta delapan ratus empat puluh dua ribu) saham, dengan harga pelaksanaan
ESA yang sama dengan Harga Penawaran.

Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak
atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara
dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan
ketentuan dalam UUPT dan UUPM. Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas,
tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan
kepada pihak lain.

Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perseroan, Perseroan tidak memerlukan persetujuan atau
perizinan atau pelaporan dari/kepada instansi pemerintahan lainnya. Namun demikian, Perseroan telah
menyampaikan pelaporan atas perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan perubahan status
dari tertutup menjadi terbuka dan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal. Perseroan akan melaporkan kepada OJK sehubungan dengan peningkatan
modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum sesuai dengan Peraturan
No. V.A.3, Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.
Kep 479/BL/2009 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Manajer
Investasi.

PT ASHMORE ASSET MANAGEMENT INDONESIA Tbk


Kegiatan Usaha Utama:
Bergerak di bidang usaha jasa perusahaan efek, yaitu jasa manajer investasi, dan jasa penasihat investasi

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat
Pacific Century Place, Lantai 18 SCBD Lot 10, Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190
Telepon : (021) 2953 9000
Faksimili : (021) 2953 9001
Email: cosec.indonesia@ashmoregroup.com
Website: www.ashmoregroup.com

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGHENTIAN IZIN USAHA
DAN RISIKO PERUBAHAN KEBIJAKAN PEMERINTAH. FAKTOR RISIKO PERSEROAN
SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM
YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. RISIKO TERKAIT
INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI
DI DALAM PROSPEKTUS INI.

1
Berdasarkan Akta No. 21/2019, Perseroan telah menyetujui perubahan mengenai (i) nama Perseroan,
(ii) status Perseroan dari tertutup menjadi terbuka, (iii) perubahan nilai nominal saham dari Rp1000
menjadi Rp25, (iv) perubahan mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, dan
(v) penyesuaian anggaran dasar terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.

Berdasarkan Akta No. 21/2019, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai
dengan diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp25,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
• Ashmore Investment Management Limited 667.060.000 16.676.500.000 66,71%
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29%
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00%
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00%
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000

Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya dalam Penawaran Umum ini,
struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini,
secara proforma menjadi sebagai berikut:

Modal Saham
Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) Setiap Saham
Sebelum Setelah
Keterangan Jumlah Nominal Jumlah Nominal
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
(Rp) (Rp)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000   4.000.000.000 100.000.000.000  
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
• Ashmore Investment
667.060.000 16.676.500.000 66,71% 667.060.000 16.676.500.000 60,04%
Management Limited
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29% 142.940.000 3.573.500.000 12,86%
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00% 70.000.000 1.750.000.000 6,30%
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• Masyarakat - - - 111.111.200 2.777.780.000 10,00%
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00% 1.111.111.200 27.777.780.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000   2.888.888.800 72.222.220.000  

Program ESA

Berdasarkan Akta No. 21/2019, Perseroan akan mengalokasikan sebesar 1,66% (satu koma enam
enam persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk
Program ESA yaitu sebesar 1.842.000 (satu juta delapan ratus empat puluh dua ribu) saham, dengan
harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran.

Tujuan utama Program ESA adalah untuk menyamakan kepentingan antara pegawai, nasabah dan
pemegang saham dan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk ikut memiliki Perseroan melalui
kepemilikan saham, sehingga meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) serta peningkatan
produktivitas kerja dan retensi pegawai yang akan berdampak positif pada kinerja korporasi secara
keseluruhan dan peningkatkan nilai Perseroan yang dapat dinikmati oleh seluruh stakeholders. Sumber
pendanaan yang digunakan dalam pelaksanaan Program ESA akan dibayarkan dari insentif yang
diterima oleh pegawai.

2
Pelaksanaan Program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7,
yaitu penjatahan pasti dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang
Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham. Peserta Program ESA (“Peserta Program ESA”)
dapat membeli saham sesuai dengan jumlah alokasi yang diterima dengan skema bonus Perseroan.
Harga pelaksanaan ESA sama dengan Harga Penawaran. Saham untuk Program ESA memiliki lock-up
period selama tiga tahun, dimulai sejak tanggal Pencatatan Saham Perseroan di Bursa Efek. Apabila
terdapat sisa alokasi saham untuk Program ESA yang tidak dibeli oleh Peserta Program ESA maka
saham tersebut akan ditawarkan kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini.

Peserta Program ESA


Jumlah Peserta Program ESA sekitar 21 (dua puluh satu) karyawan, kecuali bagi Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan, yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
No. 011/DIR-ASH/1219 tentang Program ESA, tanggal 18 Desember 2019 atas Pelaksanaan ESA
dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan sebagai berikut:
1. Tidak berlaku bagi Direksi dan Dewan Komisaris
2. Pekerja aktif sampai keluarnya pernyataan efektif OJK
3. Tidak sedang terkena sanksi dari Perseroan

Apabila Peserta Program ESA tidak memenuhi kriteria/persyaratan di atas sehingga menyebabkan
gugurnya hak Peserta Program ESA pada waktu periode penawaran ESA, maka saham milik Peserta
Program ESA akan dilepas untuk dijual ke publik bersamaan dengan proses Penawaran Umum ini.

Apabila Peserta Program ESA tidak memenuhi kriteria/persyaratan di atas, termasuk namun tidak
terbatas pada pengunduran diri baik secara sukarela maupun pemecatan yang menyebabkan gugurnya
hak Peserta Program ESA setelah periode penawaran ESA sampai dengan berakhirnya lock-up period,
maka saham akan dikembalikan ke Perseroan sesuai dengan tata cara kebijakan Perseroan.

Tata Cara Pemesanan Program ESA


Periode pemesanan saham oleh Peserta Program ESA dilakukan selama masa penawaran umum.

Hak – Hak Pemegang ESA


Para Peserta Program ESA berhak atas saham sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh
Perseroan tentang Program ESA.

Ketentuan Program ESA


Saham Program ESA dibayarkan dari insentif yang diterima pegawai sesuai dengan ketentuan
Perseroan. Biaya-biaya lain dan pajak yang akan timbul sehubungan dengan Program ESA akan
ditanggung oleh peserta.

Perseroan akan menerbitkan konfirmasi alokasi saham kepada Peserta Program ESA. Peserta
Program ESA wajib menyampaikan pernyataan dan pengikatan diri dalam rangka Program ESA dalam
rangka Penawaran Umum Perseroan yang menyatakan bahwa Peserta Program ESA telah melakukan
pemesanan saham sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Perseroan dalam Program ESA
ini. Perseroan akan menyampaikan daftar Peserta Program ESA serta jumlah saham dalam Program
ESA kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta melakukan pembayaran dengan jumlah penuh
atas seluruh saham dalam Program ESA dengan harga yang sama dengan harga Penawaran Umum,
pembayaran dilakukan pada rekening bank yang ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk
menerima pembayaran pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum dengan jumlah penuh.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan pelaksanaan Program ESA dalam
Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan
sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma adalah sebagai berikut:

3
Modal Saham
Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp25,- (dua puluh lima Rupiah) Setiap Saham
Sebelum Setelah
Keterangan Jumlah Nominal Jumlah Nominal
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
(Rp) (Rp)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000   4.000.000.000 100.000.000.000  
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
• Ashmore Investment
667.060.000 16.676.500.000 66,71% 667.060.000 16.676.500.000 60,04%
Management Limited
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29% 142.940.000 3.573.500.000 12,86%
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00% 70.000.000 1.750.000.000 6,30%
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00% 60.000.000 1.500.000.000 5,40%
• Masyarakat - - - 109.269.200 2.731.730.000 9,83%
• Program ESA (1,66%) - - - 1.842.000 46.050.000 0,17%
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00% 1.111.111.200 27.777.780.000 100,00%
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000   2.888.888.800 72.222.220.000  

Aspek Perpajakan Program ESA


Biaya Program ESA merupakan merupakan biaya yang dibebankan kepada Peserta. Selanjutnya setelah
periode lock-up berakhir, Peserta Program ESA dapat melakukan transaksi penjualan saham melalui
Bursa Efek atau di luar Bursa Efek dan atas pelaksanaan penjualan berlaku ketentuan perpajakan
sebagai berikut:
1. Untuk pelaksanaan penjualan melalui Bursa Efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang
besarnya 0,1% (nol koma satu persen) dari nilai transaksi.
2. Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar Bursa Efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan
dari keuntungan yang diterima oleh Peserta Program ESA dan akan dikenakan pajak progresif
sesuai dengan tarif yang berlaku.

Pencatatan Saham Perseroan di BEI


Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini
sebesar 111.111.200 (seratus sebelas juta seratus sebelas ribu dua ratus) saham biasa atas nama yang
berasal dari portepel, atau mewakili sebesar 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor
penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan juga akan
mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana
Saham sebanyak 1.000.000.000 (satu miliar) saham atau sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari
modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini.

Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini direncanakan akan dicatatkan
pada BEI sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas dari BEI berdasarkan
Surat No. S-07379/BEI.PP3/11-2019 tanggal 15 November 2019. Apabila syarat-syarat pencatatan
Saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham batal demi hukum dan
pembayaran pesanan Saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan dan Peraturan No. IX.A.2.

Pembatasan Pengalihan Saham Direksi


Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan yang diberikan oleh Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy
Hartanto dan Arief C. Wana kepada Ashmore Investment Management Limited, masing-masing anggota
Direksi setuju untuk tidak mengalihkan sebagian atau seluruh saham yang dimilikinya pada tanggal
Surat Pernyataan Kesanggupan dalam waktu 12 bulan setelah Tanggal Pencatatan.

Setelah lewatnya jangka waktu tersebut, masing-masing anggota Direksi tunduk pada ketentuan
pengalihan saham secara bertahap sampai periode 36 bulan setelah Tanggal Pencatatan dimana
masing-masing Direksi dapat mengalihkan seluruh saham yang dimilikinya pada tanggal Surat
Pernyataan Kesanggupan.

4
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM PERDANA SAHAM

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi dengan biaya-
biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

a. Sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000.000.000.- (dua ratus miliar Rupiah) untuk pengembangan


infrastruktur IT untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.

Pengembangan infrastruktur IT tersebut diharapkan dapat mendukung industri pasar modal dalam
penetrasi keuangan ke segmen nasabah dengan pendapatan menengah dan bawah, generasi
milenial yang aktif menggunakan fasilitas teknologi dan e-commerce. Pembentukan sistem
tersebut akan dilakukan di platform aplikasi baru dan/atau di platform aplikasi yang sudah ada.
Pengembangan infrastruktur IT direncanakan akan dilakukan dalam tiga fase (namun dapat berubah
tergantung pada, antara lain, perkembangan teknologi pada saat itu dan kebutuhan Perseroan):
1) pembuatan aplikasi digital termasuk infrastruktur pelayanan dan pengolahan data untuk nasabah
retail, 2) pengembangan artificial intelligence untuk edukasi, dan 3) distribusi reksa dana melalui
platform aplikasi. Perseroan akan mengumumkan vendor yang ditunjuk di kemudian hari.

b. Sisanya untuk memperkuat sumber dana dalam rangka pembentukan produk baru.

Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut
di atas, maka Perseroan akan menggunakan kas internal Perseroan atau menggunakan pendanaan
eksternal yang diperoleh dari bank dan/atau lembaga keuangan dan/atau sumber lainnya.

Sesuai dengan POJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana
hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai
dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan. Laporan realisasi
penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan
(Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah
direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan
berikutnya.

Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran
Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK
dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut
harus mendapat persetujuan dari RUPS terlebih dahulu. Pelaporan perubahan rencana penggunaan
dana tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK.

Dalam hal rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang mengandung unsur transaksi
Afiliasi, transaksi yang mengandung benturan kepentingan, transaksi material dan/atau perubahan
kegiatan usaha utama, maka Perseroan akan mengikuti Peraturan No. IX.E.I dan/atau Peraturan No.
IX.E.2.

Sesuai dengan POJK No.8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar
2,671% dari nilai Emisi yang meliputi:
• Biaya jasa penjaminan (underwriting fee): 0,250%;
• Biaya jasa penyelenggaraan (management fee): 1,000%;
• Biaya jasa penjualan (selling fee): 0,250%;
• Biaya jasa profesi penunjang pasar modal sebesar 0,839%, yang terdiri dari biaya jasa konsultan
hukum sebesar 0,474%; biaya jasa akuntan publik sebesar 0,320%; dan biaya jasa notaris sebesar
0,045%;

5
• Biaya jasa lembaga penunjang pasar modal sebesar 0,066%, yang terdiri dari biaya jasa Biro
Administrasi Efek sebesar 0,045%; dan biaya jasa auditor penjatahan sebesar 0,021%;
• Biaya lain-lain 0,265%, termasuk biaya pernyataan pendaftaran di OJK, pencatatan di BEI, dan
pendaftaran di KSEI, biaya percetakan Prospektus, sertifikat dan formulir, biaya iklan surat kabar,
dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.

Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara
dana hasil Penawaran Umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan
dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6
III. PERNYATAAN UTANG

Tabel di bawah ini menyajikan posisi utang Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2019 yang telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan (an independent member firm of
KPMG International), auditor independen, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI dan
ditandatangani oleh Handrow Cahyadi, CPA dengan opini tanpa modifikasian tertanggal 26 Agustus
2019 dan diterbitkan kembali pada tanggal 21 November 2019, yang laporannya disertakan dalam
Prospektus ini.

Pada tanggal 30 Juni 2019, Perseroan memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp71.747.996.590,-. Adapun
rincian dari jumlah liabilitas Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)


Keterangan 30 Juni 2019
LIABILITAS  
Utang Pajak Penghasilan 11.249.280.576
Utang Lain-Lain  
Pihak Berelasi 19.886.620.706
Pihak Ketiga 37.242.142.376
Utang Bank
Pihak Ketiga 210.833.932
Liabilitas Imbalan Pascakerja 3.159.119.000
TOTAL LIABILITAS 71.747.996.590

Rincian Liabilitas

1. Utang Pajak Penghasilan

Saldo Utang Pajak Penghasilan pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp11.249.280.576,- dengan
rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah penuh)
Pihak 30 Juni 2019
Pajak penghasilan badan 10.178.272.822
Pajak penghasilan – pasal 25 1.071.007.754
Jumlah 11.249.280.576

2. Utang Lain-lain

Saldo utang lain-lain kepada pihak berelasi dan pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2019 masing-masing
sebesar Rp19.886.620.706,- dan Rp37.242.142.376,-. Utang lain-lain kepada pihak ketiga mayoritas
timbul dari Tunjangan Kinerja, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)


Keterangan 30 Juni 2019
Utang Lain-Lain
Pihak Ketiga
Tunjangan kinerja 10.648.986.121
Komisi agen penjualan:  
Citibank N.A., Cabang Indonesia 1.635.396.658
PT Bank Commonwealth 1.621.278.778
PT Astra Aviva Life 1.122.941.489
PT Bank HSBC Indonesia 1.122.671.143
PT Commonwealth Life 1.107.519.797
Lain-lain (masing-masing di bawah 10%) 4.325.100.245

7
(dalam Rupiah penuh)
Keterangan 30 Juni 2019
Utang pungutan regulatif 2.422.076.581
Utang pajak lain-lain 13.236.171.564
Tunjangan karyawan -
Pihak berelasi
Tunjangan kinerja 9.372.999.399
Komisi agen penjualan: -
Ashmore Management Company Limited 280.239.613
Ashmore Investment (UK) Limited 88.431.303
Lain-lain -
Ashmore Group plc 10.144.950.391
Jumlah 57.128.763.082

3. Utang Bank

Saldo Utang Bank pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp210.833.932,-. Utang bank Perseroan
merupakan saldo terutang kepada PT Bank Central Asia Tbk untuk pembiayaan pembelian kendaraan
operasional Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)


Keterangan 30 Juni 2019
Utang Bank
Pihak Ketiga 210.833.932
Jumlah 210.833.932

4. Liabilitas Imbalan Pascakerja

Saldo Liabilitas Imbalan Pascakerja pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp3.159.119.000,-.
Tabel berikut ini menerangkan komponen-komponen atas Liabilitas Imbalan Pascakerja:

(dalam Rupiah penuh)


Keterangan 30 Juni 2019
Liabilitas Imbalan Pasti pada Awal Tahun 2.215.200.000
Termasuk dalam Laba Rugi
Beban Jasa Kini 787.741.000
Beban Bunga 187.807.000
Beban Jasa Lalu -
Termasuk dalam Penghasilan Komprehensif Lain:
(Keuntungan) Kerugian yang Timbul Atas:
Perubahan Asumsi Keuangan (5.732.000)
Penyesuaian Pengalaman (25.897.000)
Jumlah Liabilitas Imbalan Pasti pada Akhir Tahun 3.159.119.000

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris Independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

Usia Pensiun Normal : 55 Tahun


Tingkat Diskonto per Tahun : 8,50%
Tingkat Kenaikan Gaji : 5,00%
Tingkat Kematian : TMI 3 (2011) dengan estimasi perbaikan mortalitas
Tingkat Kecacatan : 10% x TMI 3 (2011)
Tingkat Pengunduran Diri : 5% per tahun sampai usia 20 tahun dan menurun linier menjadi 1%
pada usia 54 tahun
Tingkat Pensiun : 100% di usia pensiun normal

8
Perikatan

Berikut adalah perjanjian Perseroan yang masih berlaku pada tanggal 30 Juni 2019:

No. Pihak Perihal Periode Perjanjian


1. PT Bank HSBC Indonesia, Kerjasama Bank Kustodian untuk masing-
Deutsche Bank AG – masing Kontrak Investasi Kolektif Perseroan
Jakarta, PT Bank Permata yang aktif pada tanggal 30 Juni 2019 sebagai
Tbk., PT Bank Mandiri berikut:
(Persero) Tbk., dan - Reksa Dana Ashmore Dana Ekuitas - (27 November 2012 s/d Reksa Dana
Citibank N.A. – Indonesia. Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Dana Progresif - (27 November 2012 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi - (11 Maret 2013 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Dana USD Nusantara - (2 Desember 2013 s/d Reksa Dana
- Reksa Dana Terproteksi Ashmore Dana dibubarkan)
Terproteksi Nusantara - (9 September 2014 s/d Reksa Dana
- Reksa Dana Ashmore Dana USD Equity dibubarkan)
Nusantara - (4 Februari 2015 s/d Reksa Dana
- Reksa Dana Terproteksi Ashmore Dana dibubarkan)
Terproteksi Nusantara ll - (8 Juni 2015 s/d Reksa Dana dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Dana Pasar Uang - (28 Juni 2016 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Saham Sejahtera - (8 Agustus 2017 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi - (9 Oktober 2017 s/d Reksa Dana
Unggulan Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Saham Sejahtera - (4 Desember 2017 s/d Reksa Dana
Nusantara II dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi Optima - (13 Maret 2018 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Saham Dinamis - (12 April 2018 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Saham Unggulan - (23 Mei 2018 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Saham Providentia - (9 Januari 2019 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Providentia Balanced - (6 Maret 2019 s/d Reksa Dana
Nusantara dibubarkan)
- Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi - (16 April 2019 s/d Reksa Dana
Strategis Nusantara dibubarkan)
2. Perjanjian pengelolaan Perseroan melakukan kerjasama dengan 9
dana nasabah secara (sembilan) nasabah terkait kontrak pengelolaan
individual dengan 9 portofolio efek untuk kepentingan nasabah
(sembilan) nasabah secara individual.

Komitmen dan Kontinjensi

Komitmen

Pada tanggal 27 April 2018, Perseroan melakukan perjanjian sewa dengan PT Prima Bangun Investama
untuk sewa kantor Perseroan seluas 735 meter2. Sewa tersebut dicatat sebagai sewa operasi sepanjang
masa sewa yang akan dimulai pada tanggal 1 September 2018 dan akan berakhir pada tanggal
31 Agustus 2028.

Pada tanggal 22 November 2017, Perseroan telah membayar security deposit sebesar
Rp1.088.747.478,-. Jumlah komitmen sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk masa mendatang
adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni 2019
Dalam Setahun 3.520.520.640
Antara Satu hingga Lima Tahun 14.277.667.040
Lebih dari Lima Tahun 15.646.758.400

Nilai yang Diakui dalam Laba Rugi


Sewa Kantor 2.163.929.040

9
Kontinjensi

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki kontinjensi apapun yang dapat
merugikan pihak manapun.

Pinjaman yang diterima Perseroan yang material setelah Laporan Keuangan tanggal 30 Juni
2019

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak menerima pinjaman yang material setelah
Laporan Keuangan tanggal 30 Juni 2019.

SELURUH LIABILITAS, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PERSEROAN PER TANGGAL 30 JUNI


2019 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM LAPORAN KEUANGAN SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN
JUGA DI DALAM PROSPEKTUS. PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITAS YANG
TELAH JATUH TEMPO. TIDAK ADA LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM
DILUNASI OLEH PERSEROAN.

TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA


LIABILITAS TERKAIT PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN DAN/ATAU
PERIKATAN LAIN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN
TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERYATAAN PENDAFTARAN.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA
SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN
INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI LIABILITAS-LIABILITASNYA
YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM
PROSPEKTUS INI.

DARI TANGGAL 30 JUNI 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA
PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI
KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TELAH
DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN
PROSPEKTUS INI.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG


DILAKUKAN OLEH PERSEROAN SERTA TIDAK ADA KELALAIAN DALAM PEMBAYARAN
POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR
SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG MEMBATASI PERSEROAN UNTUK


MELAKUKAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM DAN YANG AKAN MERUGIKAN HAK-
HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

10
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini bersamaan
dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam
Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab V mengenai Analisis dan Pembahasan oleh
Manajemen.

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan
laporan keuangan Perseroan yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 30 Juni 2019, 2018,
2017, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan catatan, yang terdiri dari suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 telah diaudit oleh
KAP Siddharta Widjaja & Rekan (Rekan penanggung jawab: Handrow Cahyadi, CPA, dengan izin
Akuntan Publik No. AP.1555) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa
modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tertanggal 26 Agustus 2019 dan diterbitkan
kembali pada tanggal 21 November 2019.

Sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan
2017 telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan (Rekan penanggung jawab: Kusumaningsih
Angkawijaya, CPA, dengan izin Akuntan Publik No. AP.0848), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tertanggal
21 September 2018 dan 11 September 2017.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
ASET
Kas dan setara kas 68.204.688.239 41.949.404.540 43.830.357.269
Piutang dari kegiatan manajer - investasi
Pihak berelasi 32.322.163.223 43.392.668.479 17.623.970.410
Pihak ketiga 1.107.453.711 110.110.610 57.966.787
Investasi pada reksa dana - Pihak berelasi - - 5.417.235.816
Piutang bunga 100.259.008 58.005.275 113.387.626
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 944.357.805 4.250.511.917 2.977.201.342
Pihak ketiga 16.807.623 86.949 18.620
Biaya dibayar dimuka 233.542.914 858.930.193 792.525.157
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 5.821.045.507 582.597.551 264.564.529
Aset pajak tangguhan 789.779.750 553.800.000 363.135.500
Aset lain-lain 1.164.587.900 4.900.652.420 545.566.023
JUMLAH ASET 110.704.685.680 96.656.767.934 71.985.929.079

LIABILITAS
Utang pajak penghasilan 11.249.280.576 9.564.021.288 1.340.791.268
Utang lain-lain
Pihak berelasi 19.886.620.706 11.623.203.034 8.350.599.575
Pihak ketiga 37.242.142.376 35.004.391.813 18.794.012.798
Utang Bank - Pihak ketiga 210.833.932 319.930.896 -
Liabilitas imbalan pasca kerja 3.159.119.000 2.215.200.000 1.452.542.000
TOTAL LIABILITAS 71.747.996.590 58.726.747.031 29.937.945.641

11
(dalam Rupiah penuh)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal dasar -100.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 25.000.000.000 25.000.000.000 35.000.000.000
(2019: 25.000.000 saham: (2018: 25.000.000 saham) (2017:
35.000.000 saham)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti, setelah pajak 567.035.250 543.313.500 505.941.000
Saldo laba:
Telah ditentukan penggunaannya 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 8.389.653.840 7.386.707.403 1.542.042.438
TOTAL EKUITAS 38.956.689.090 37.930.020.903 42.047.983.438
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 110.704.685.680 96.656.767.934 71.985.929.079

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Pendapatan Usaha
Pendapatan kegiatan manajer investasI 308.887.226.797 244.142.065.963 153.995.965.984

Beban Usaha
Imbalan jasa agen penjual reksa dana (110.722.608.553) (92.880.291.647) (60.812.802.001)
Beban kepegawaian (58.233.436.266) (48.377.666.709) (37.720.474.630)
Pungutan Regulatif (7.556.844.233) (5.210.304.029) (2.893.903.260)
Beban pemeliharaan sistem (6.253.189.972) (3.129.071.738) (2.642.873.842)
Iklan dan promosi (3.758.389.240) (3.273.116.551) (2.628.655.498)
Sewa kantor (2.957.839.955) (2.465.753.847) (2.296.219.062)
Jasa profesional (1.377.807.838) (730.151.328) (715.955.644)
Administrasi dan umum (1.103.602.319) (730.219.500) (720.030.443)
Data dan informasi (1.101.647.427) (1.012.133.735) (980.566.898)
Penyusutan (818.973.331) (117.066.977) (677.820.914)
Telekomunikasi (537.603.343) (399.055.092) (414.798.905)
Lain-lain (1.540.697.024) (1.460.147.368) (1.192.597.626)
Jumlah Beban Usaha (195.962.639.501) (159.784.978.521) (113.696.698.723)

Laba Usaha 112.924.587.296 84.357.087.442 40.299.267.261

Pendapatan (Beban) Lain-lain


Keuntungan yang telah dan belum direalisasikan dari investasi
- 9.459.723 417.235.817
pada reksa dana
Pendapatan keuangan bersih 2.034.789.641 3.830.142.050 1.936.281.630
Jumlah pendapatan lain-lain, bersih 2.034.789.641 3.839.601.773 2.353.517.447

Laba Sebelum Pajak 114.959.376.937 88.196.689.215 42.652.784.708

Beban Pajak (28.456.430.500) (21.352.024.250) (10.268.934.750)

Laba Bersih 86.502.946.437 66.844.664.965 32.383.849.958

Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain 23.721.750 37.372.500 (8.602.500)

Jumlah Laba Komprehensif 86.526.668.187 66.882.037.465 32.375.247.458

Laba per saham 3.460 2.588 925

12
LAPORAN ARUS KAS
(dalam Rupiah penuh)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan imbalan jasa manajer investasi 322.266.543.064 217.047.913.496 148.287.630.071
Penerimaan bunga 2.853.464.773 2.122.039.594 1.907.511.845
Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya (180.157.930.763) (142.016.988.776) (108.030.129.468)
Pembayaran pajak penghasilan (27.031.778.888) (13.331.984.559) (9.840.011.594)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 117.930.298.186 63.820.979.755 32.325.000.854

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pencairan pada deposito berjangka - - 30.514.163.375
Pencairan (penempatan) pada reksa dana - 5.417.235.816 (5.417.235.816)
Perolehan aset tetap (6.057.421.287) (435.100.000) (198.254.830)
Penerimaan dari penjualan aset tetap 11.000.000 - -
Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas
(6.046.421.287) 4.982.135.816 24.898.672.729
investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan utang bank - 348.080.000 -
Pembayaran utang bank (128.593.200) (32.148.300) -
Penurunan modal ditempatkan dan disetor - (10.000.000.000) -
Pembayaran dividen tunai (85.500.000.000) (61.000.000.000) (35.000.000.000)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (85.628.593.200) (70.684.068.300) (35.000.000.000)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 26.255.283.699 (1.880.952.729) 22.223.673.583

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 41.949.404.540 43.830.357.269 21.606.683.686

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 68.204.688.239 41.949.404.540 43.830.357.269

TINGKAT PERTUMBUHAN DAN RASIO-RASIO KEUANGAN

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
RASIO KINERJA KEUANGAN
Rasio Likuiditas
Rasio Kas – Cash Ratio (%) 99,4% 74,2% 153,8%

Rasio Profitabilitas
Margin Laba Usaha – Operating Profit Margin (%) 36,5% 34,5% 26,1%
Margin Laba Bersih – Net Profit Margin (%) 28,0% 27,3% 21,0%
Tingkat Pengembalian Aset – ROA (%) 78,1% 69,1% 44,9%
Tingkat Pengembalian Modal – ROE (%) 222,0% 176,2% 77,0%

RASIO SOLVABILITAS
Total Liabilitas Terhadap Total Aset (DAR) (x) 0,6 0,6 0,2
Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas (DER) (x) 1,8 1,5 0,7
Total Ekuitas Terhadap Total Aset (%) 35,1% 39,2% 58,4%

TINGKAT PERTUMBUHAN
Pendapatan Usaha (%) 26,5% 58,5% 28,4%
Laba Usaha (%) 33,8% 109,3% 36,1%
Laba Bersih (%) 29,4% 106,4% 33,5%
Total Aset (%) 14,5% 34,2% 3,4%
Total Liabilitas (%) 22,1% 96,1% 20,0%
Ekuitas (%)  2,7% -9,7% -5,8%

13
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Analisis dan Pembahasan Manajemen yang diuraikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian
yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan
bab mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting, Laporan Keuangan Perseroan, beserta Catatan Atas
Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku di Indonesia dan tercantum di dalam Prospektus ini.

Analisis dan Pembahasan Manajemen ini mengandung pernyataan tinjauan ke depan yang
mencerminkan pandangan Perseroan pada saat ini sehubungan dengan kejadian-kejadian di masa
mendatang dan kinerja keuangan Perseroan di masa mendatang. Hasil Perseroan yang sebenarnya
mungkin berbeda secara material dari hasil yang diperkirakan dalam pernyataan tinjauan ke depan
tersebut akibat berbagai faktor, termasuk faktor-faktor yang diuraikan dalam bab ini dan pada Bab VI
dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2019
telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan (an independent member firm of KPMG International),
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, yang
ditandatangani oleh Handrow Cahyadi, CPA (Izin Akuntan Publik No. AP. 1555). Sedangkan, laporan
keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017 dan laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2018
dan 2017 telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan (an independent member firm of KPMG
International), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian,
yang ditandatangani oleh Kusumaningsih Angkawijaya, CPA (Izin Akuntan Publik No. AP.0848).

1. UMUM

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan secara sah berdasarkan Hukum Indonesia
dan berdomisili di Jakarta Selatan. Perseroan didirikan dengan nama PT Buana Megah Abadi berdasarkan
Akta Pendirian No. 250 tanggal 29 Januari 2010, yang dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan
No. 09788.AH.01.01.Tahun.2010 tanggal 23 Februari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No. AHU.0014438.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 23 Februari 2010 serta telah diumumkan dalam BNRI
No. 89 tanggal 5 November 2010 Tambahan No. 38055.

Pada tahun 2012, Perseroan melakukan perubahan nama yang semula PT Buana Megah Abadi menjadi
PT Ashmore Asset Management Indonesia berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
No. 32, tanggal 11 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH, M.Kn. Notaris di Jakarta
Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham atas perubahan anggaran dasar tersebut
berdasarkan Surat No. AHU-53481.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 16 Oktober 2012.

Anggaran dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta
No. 21/2019, dimana para pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan mengenai (i) nama
Perseroan, (ii) status Perseroan dari tertutup menjadi terbuka (iii) perubahan nilai nominal saham
Perseroan, (iv) perubahan mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, berikut
(v) penyesuaian anggaran dasar terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.

14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(“SAK”) di Indonesia, yang termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), Interpretasi
atas PSAK (“ISAK”) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia
dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (“PAPE”) yang diterbitkan oleh OJK sebagai regulator di
pasar modal.

Laporan keuangan Perseroan telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh direksi Perseroan
pada tanggal 26 Agustus 2019 dan diterbitkan kembali pada tanggal 21 November 2019. Laporan
keuangan disusun berdasarkan basis akrual menggunakan konsep nilai historis, kecuali jika standar
akuntansi mensyaratkan pengukuran nilai wajar. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas
dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan, dan disusun dengan menggunakan
metode langsung. Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional
Perseroan.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mensyaratkan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang memengaruhi penerapan kebijakan akuntansi serta jumlah
aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual mungkin
berbeda dari estimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan.
Revisi atas estimasi diakui secara prospektif.

Perubahan Kebijakan Akuntansi


Berikut ini adalah standar akuntansi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018 dan mempunyai
pengaruh terhadap laporan keuangan Perseroan:

a. Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas”, tentang Prakarsa Pengungkapan;


b. Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”, tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang Belum Direalisasi.

Standar akuntansi tersebut di atas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perseroan.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN KINERJA OPERASIONAL


PERSEROAN

Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat secara signifikan memengaruhi kondisi keuangan dan
kegiatan usaha Perseroan, meliputi:

a. Perubahan Peraturan Pemerintah

Dalam hal terjadinya perubahan peraturan pemerintah di bidang pasar modal, khususnya
peraturan OJK akan berdampak pada perubahan kebijakan investasi yang diambil oleh manajer
investasi sehingga akan berdampak pada pemilihan portofolio reksa dana Perseroan. Perubahan
tersebut akan berdampak pada nilai aktiva bersih unit penyertaan. Pelonggaran pada regulasi
yang dikeluarkan oleh OJK dalam melakukan investasi dapat mendorong pertumbuhan nilai aktiva
bersih unit penyertaan karena Perseroan dapat lebih leluasa untuk memilih instrumen investasi
dalam portofolio reksa dana Perseroan, sebaliknya pengetatan pada regulasi dalam melakukan
investasi dapat menghambat pertumbuhan nilai aktiva bersih unit penyertaan.

b. Sumber Daya Manusia

Sebagai pemberi jasa manajemen investasi, Perseroan membutuhkan tenaga kerja terampil yang
mampu menjaga kualitas pelayanan dan menyediakan jasa manajer investasi kepada nasabah,
serta memiliki sertifikasi wakil manajer investasi dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya.

15
Tanpa sertifikasi wakil manajer investasi, pegawai tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan usaha
sebagai manajer investasi sehingga Perseroan tidak dapat melakukan aktivitas bisnisnya.

c. Perubahan Kondisi Persaingan Usaha

Pasar modal merupakan industri yang akan selalu terus berkembang di masa mendatang yang
disebabkan oleh terus meningkatnya minat masyarakat untuk menjadikan pasar modal sebagai
wadah untuk berinvestasi. Dengan adanya prospek tersebut, semakin banyak perusahaan baik
lokal atau asing yang berminat untuk turut berpartisipasi dalam industri pasar modal. Bila Perseroan
melakukan kesalahan dalam mengambil strategi untuk menghadapi persaingan, hal tersebut akan
berdampak negatif terhadap pendapatan Perseroan.

4. ANALISIS OPERASI PER SEGMEN

Pendapatan Usaha per Segmen dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Usaha Perseroan

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019  % 2018  % 2017  %
Pendapatan Usaha
Pihak berelasi
Jasa manajemen
Reksa dana Ashmore Dana Ekuitas 133.792.154.355 43,3 100.552.971.681 41,2 51.576.542.221 33,5
Nusantara
Reksa dana Ashmore Dana Progresif 74.095.148.381 24,0 71.290.468.067 29,2 65.900.476.340 42,8
Nusantara
Lain-lain (masing-masing <10%) 92.949.368.513 30,1 71.355.043.990 29,2 36.093.258.909 23,4
Jasa pembelian reksa dana 121.683.817 0,1 62.635.596 0,1 109.566.680 0,1
Jasa penjualan kembali reksa dana 98.585.314 0,0 6.938.692 0,0 6.492.108 0,0
Pihak ketiga
Jasa manajemen 7.830.286.417 2,5 874.007.937 0,3 309.629.726 0,2
Total Pendapatan – neto 308.887.226.797 100,0 244.142.065.963 100,0 153.995.965.984 100,0

Pendapatan Usaha Perseroan sebagian besar dikontribusikan oleh segmen jasa manajemen dengan
kontribusi sebesar 99,92% pada tahun 2017, 99,97% pada tahun 2018, dan 99,93% pada tahun 2019.
Hal ini dikarenakan oleh kegiatan usaha jasa manajemen merupakan kegiatan usaha utama Perseroan.

Pendapatan usaha Perseroan yang berasal dari segmen jasa manajemen untuk pihak ketiga mengalami
peningkatan signifikan pada tahun 2019 menjadi sebesar Rp7.830.286.417,- dibandingkan dengan
tahun 2018 yang sebesar Rp874.007.937,- dengan kenaikan sebesar Rp6.956.278.480,- atau 795,91%
karena adanya penambahan jumlah KPD dimana KPD memiliki struktur biaya yang lebih tinggi sehingga
mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi dalam kurun waktu yang cepat.

Profitabilitas

Profitabilitas jasa manajemen kepada pihak berelasi terhadap profitabilitas Perseroan adalah sebesar
97,39% pada Juni 2019. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan yang signifikan pada jasa manajemen
kepada pihak ketiga. Adapun, pendapatan jasa manajemen kepada pihak berelasi masih merupakan
kontributor utama dari pendapatan Perseroan secara keseluruhan selama 3 (tiga) tahun terakhir. Jumlah
pendapatan jasa manajemen kepada pihak berelasi pada Juni 2019 bernilai hampir dua kali lipat dari
tahun 2017. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya dana kelolaan Perseroan selama 2 (dua)
tahun terakhir.

Sedangkan, profitabilitas jasa manajemen kepada pihak ketiga terhadap profitabilitas Perseroan adalah
sebesar 2,53% pada Juni 2019. Kontribusi ini mengalami perubahan signifikan apabila dibandingkan
dengan tahun 2018 dimana persentase kontribusi untuk jasa manajemen kepada pihak ketiga adalah
0,36%. Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan jumlah KPD dan peningkatan dana kelolaan KPD
yang cukup tinggi dibandingkan dengan peningkatan dana kelolaan Perseroan di luar KPD.

16
Adapun, beban usaha Perseroan yang paling utama adalah beban imbalan jasa agen penjual reksa
dana dimana beban tersebut berkontribusi terhadap 56,50% dari keseluruhan beban usaha Perseroan
terhitung 30 Juni 2019. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya kerja sama yang dilakukan oleh
Perseroan dengan agen penjual reksa dana yang bersifat konvensional seperti perusahaan sekuritas.

Dikarenakan pendapatan utama Perseroan berasal dari jasa manajemen, maka faktor utama yang
memengaruhi pendapatan Perseroan secara historis dan di masa yang akan datang adalah besarnya
peningkatan dana kelolaan. Sehingga, faktor-faktor lain seperti inflasi dan perubahan nilai tukar valuta
asing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan dan profitabilitas Perseroan. Perseroan
juga memfasilitasi nasabah yang berkeinginan untuk investasi menggunakan valuta asing dengan
sejumlah produk reksa dana seperti Reksa Dana Ashmore USD Nusantara dan Reksa Dana Ashmore
Dana USD Equity Nusantara.

Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kegiatan usaha Perseroan antara lain adalah kondisi
makroekonomi domestik maupun luar negeri, kebijakan atau regulasi pemerintah, dan kondisi politik.
Kondisi perekonomian yang baik dapat berdampak positif terhadap keinginan investor untuk melakukan
investasi di pasar modal, diantaranya melalui produk yang ditawarkan oleh Perseroan. Kondisi politik
yang stabil juga dapat berdampak positif terhadap keinginan investor untuk berinvestasi di pasar modal.
Semakin banyak investor yang berinvestasi di pasar modal dan memercayakan dananya untuk dikelola
oleh Perseroan, semakin besar pula potensi pendapatan dan profitabilitas yang dapat direalisasikan
oleh Perseroan.

Perseroan sebagai perusahaan manajer investasi merupakan media perantara untuk berinvestasi
bagi masyarakat, dimana kegiatan usaha Perseroan diawasi secara ketat oleh Pemerintah. Dalam hal
terjadinya perubahan peraturan baik di bidang pasar modal maupun perpajakan akan berdampak pada
perubahan kebijakan investasi yang diambil oleh manajer investasi sehingga akan berdampak pada
pemilihan portofolio reksa dana. Hal ini akan berdampak langsung terhadap dana kelolaan Perseroan.

Hingga saat Prospektus ini diterbitkan, tidak ada kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang
terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang memengaruhi jumlah pendapatan dan profitabilitas
yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan yang telah diaudit Akuntan Publik, sebagaimana tercantum
dalam Prospektus, dengan penekanan pada Laporan Keuangan terakhir.

5. ANALISIS LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

a. Pendapatan Usaha

Pendapatan berasal dari jasa manajemen, pembelian reksa dana dan penjualan kembali reksa dana,
dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019  % 2018  % 2017  %
Pendapatan Usaha
Pihak berelasi
Jasa manajemen
Reksa dana Ashmore Dana Ekuitas 133.792.154.355 43,3 100.552.971.681 41,2 51.576.542.221 33,5
Nusantara
Reksa dana Ashmore Dana Progresif 74.095.148.381 24,0 71.290.468.067 29,2 65.900.476.340 42,8
Nusantara
Lain-lain (masing-masing <10%) 92.949.368.513 30,1 71.355.043.990 29,2 36.093.258.909 23,4
Jasa pembelian reksa dana 121.683.817 0,1 62.635.596 0,1 109.566.680 0,1
Jasa penjualan kembali reksa dana 98.585.314 0,0 6.938.692 0,0 6.492.108 0,0
Pihak ketiga
Jasa manajemen 7.830.286.417 2,5 874.007.937 0,3 309.629.726 0,2
Total Pendapatan – neto 308.887.226.797 100,0 244.142.065.963 100,0 153.995.965.984 100,0

17
Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp308.887.226.797,-, mengalami peningkatan sebesar Rp64.745.160.834,- atau sebesar 26,5%
dari pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp244.142.065.963,-. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan jasa manajemen
sebesar 26,5% dari Rp244.072.491.675,-menjadi Rp308.666.957.666,- yang menunjukkan adanya
peningkatan pada jumlah klien dan semakin berkembangnya produk reksa dana yang ditawarkan oleh
Perseroan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp244.142.065.963,-, mengalami peningkatan sebesar Rp90.146.099.979,- atau sebesar 58,5%
dari pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp153.995.965.984,-. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pada pendapatan jasa manajemen
sebesar 58,6% dari Rp153.879.907.196,- menjadi Rp244.072.491.675,- yang menunjukkan perkembangan
pada jumlah nasabah dan semakin berkembangnya produk reksa dana yang ditawarkan oleh Perseroan.

b. Beban Usaha

Rincian beban Usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Imbalan jasa agen penjual reksa dana 110.722.608.553 92.880.291.647 60.812.802.001
Beban kepegawaian 58.233.436.266 48.377.666.709 37.720.474.630
Pungutan regulatif 7.556.844.233 5.210.304.029 2.893.903.260
Beban pemeliharaan sistem 6.253.189.972 3.129.071.738 2.642.873.842
Iklan dan promosi 3.758.389.240 3.273.116.551 2.628.655.498
Sewa kantor 2.957.839.955 2.465.753.847 2.296.219.062
Jasa profesional 1.377.807.838 730.151.328 715.955.644
Administrasi dan umum 1.103.602.319 730.219.500 720.030.443
Data dan informasi 1.101.647.427 1.012.133.735 980.566.898
Penyusutan 818.973.331 117.066.977 677.820.914
Telekomunikasi 537.603.343 399.055.092 414.798.905
Lain-lain 1.540.697.024 1.460.147.368 1.192.597.626
Total 195.962.639.501 159.784.978.521 113.696.698.723

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp195.962.639.501,-, mengalami peningkatan sebesar Rp36.177.660.980,- atau sebesar 22,6%
dari beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp159.784.978.521,-. Hal ini disebabkan oleh peningkatan yang signifikan pada imbalan jasa
agen penjualan sebesar Rp17.842.316.906,- atau sebesar 19,2%, beban kepegawaian sebesar
Rp9.855.769.557,- atau 20,37% dan Beban pemeliharaan sistem sebesar Rp3.124.118.234,- atau
sebesar 99,8% dimana komponen beban kepegawaian terbesar disumbangkan oleh peningkatan
beban gaji dan tunjangan, dan tunjangan kinerja.

Beban usaha ini berasal dari 12 (dua belas) segmen, dimana paling besar disumbangkan oleh imbalan
jasa agen penjual reksa dana yaitu sebesar Rp110.722.608.553,- atau 56,50%, dan beban kepegawaian
sebesar Rp58.233.436.266,- atau 29,72%.

18
Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp159.784.978.521,-, mengalami peningkatan sebesar Rp46.088.279.798,- atau sebesar 40,5%
dari beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp113.696.698.723,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada imbalan jasa agen penjualan
sebesar Rp32.067.489.646,- atau sebesar 52,7% dan beban kepegawaian sebesar Rp10.657.192.079,-
atau 28,2% dimana komponen beban kepegawaian terbesar disumbangkan oleh peningkatan beban
gaji dan tunjangan dan tunjangan kinerja.

Beban usaha ini berasal dari 12 (dua belas) segmen, dimana paling besar disumbangkan oleh imbalan
jasa agen penjual reksa dana yaitu sebesar Rp92.880.291.647,- atau 58,1%, dan beban kepegawaian
sebesar Rp48.377.666.709,- atau 30,3%

c. Imbalan Jasa Agen Penjual Reksa Dana

Imbalan Jasa Agen Penjual Reksa Dana


(dalam juta Rupiah)

110,723
92,880
60,813

2017 2018 2019

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Imbalan jasa agen penjual reksa dana Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2019 adalah sebesar Rp110.722.608.553,-, mengalami peningkatan sebesar Rp17.842.316.906,- atau
sebesar 19,2% dari imbalan jasa agen penjual reksa dana Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp92.880.291.647,-. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya dana kelolaan
yang dijual melalui agen penjual dan meningkatnya jumlah nasabah.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Imbalan jasa agen penjual reksa dana Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018
adalah sebesar Rp92.880.291.647,-, mengalami peningkatan sebesar Rp32.067.489.646,- atau sebesar
52,7% dari imbalan jasa agen penjual reksa dana Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2017 sebesar Rp60.812.802.001,-. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah agen penjual
reksa dana dari sejumlah 13 menjadi 17.

d. Pendapatan Lain-lain

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Keuntungan yang telah dan belum direalisasikan
- 9.459.723 417.235.817
dari investasi pada reksa dana
Pendapatan keuangan bersih 2.034.789.641 3.830.142.050 1.936.281.630
Total 2.034.789.641 3.839.601.773 2.353.517.447

19
Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah
sebesar Rp2.034.789.641,-, mengalami penurunan sebesar Rp1.804.812.132,- atau sebesar 47,0%
dari pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp3.839.601.773,-. Hal ini terutama disebabkan oleh jumlah pendapatan keuangan yang menurun
sebesar Rp1.795.352.409,- dan tidak adanya keuntungan yang telah dan belum direalisasikan dari
investasi pada reksa dana dikarenakan kepemilikan reksa dana Perseroan pada akhir 2019 adalah nihil.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp3.839.601.773,-, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.486.084.326,- atau sebesar 63,1%
dari pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp2.353.517.447,-. Hal ini dikarenakan oleh jumlah pendapatan keuangan yang meningkat sebesar
Rp1.893.860.420,- namun diiringi dengan penurunan keuntungan yang telah dan belum direalisasikan
dari investasi pada reksa dana sebesar Rp407.776.094,-.

e. Penghasilan Komprehensif Lain


Penghasilan Komprehensif Lain
(dalam juta Rupiah)

37
24

(9)

2017 2018 2019

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019
adalah sebesar Rp23.721.750,-, mengalami penurunan sebesar Rp13.650.750,- atau sebesar 36,5%
dari penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018
sebesar Rp37.372.500,-. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan keuntungan aktuarial imbalan
pasca kerja.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah
sebesar Rp37.372.500,-, mengalami peningkatan sebesar Rp 45.975.000,- atau sebesar 534,4% dari
kerugian komprehensif lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp8.602.500,-. Hal ini disebabkan oleh kenaikan keuntungan aktuarial imbalan pasca kerja.

f. Laba Usaha

Laba Usaha
(dalam juta Rupiah)

112,925
84,357

40,299

2017 2018 2019

20
Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp112.924.587.296,-, mengalami peningkatan sebesar Rp28.567.499.854,- atau sebesar
33,9% dari laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp84.357.087.442,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pendapatan usaha yang
lebih besar dari peningkatan beban usaha.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp84.357.087.442,-, mengalami peningkatan sebesar Rp44.057.820.181,- atau sebesar 109,3%
dari laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp40.299.267.261,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pendapatan usaha yang
lebih besar dari peningkatan beban usaha.

g. Laba Sebelum Pajak

Laba Sebelum Pajak


(dalam juta Rupiah)

114,959
88,197

42,653
42,653

22001177 2018 2019

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp114.959.376.937,-, mengalami peningkatan sebesar Rp26.762.687.722,- atau sebesar 30,3%
dari laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp88.196.689.215,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba usaha.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp88.196.689.215,-, mengalami peningkatan sebesar Rp45.543.904.507,- atau sebesar 106,8%
dari laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp42.652.784.708,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba usaha.

h. Laba Bersih
Laba Bersih
Laba Bersih
(dalam juta
(dalam juta Rupiah)
Rupiah)

86,503
86,503
66,845
66,845

32,384
32,384

22001177 22001188 20
2 01
199

21
Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp86.502.946.437,-, mengalami peningkatan sebesar Rp19.658.281.472,- atau sebesar 29,4% dari laba
bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp66.844.664.965,-.
Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana kelolaan sementara biaya operasi bertumbuh di bawah
pertumbuhan pendapatan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp66.844.664.965,-, mengalami peningkatan sebesar Rp34.460.815.007,- atau sebesar 106,4%
dari laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp32.383.849.958,-. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana kelolaan sementara biaya operasi
bertumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan.

i. Laba Komprehensif

Laba
Laba Komprehensif
Komprehensif
(dalam juta
(dalam juta Rupiah)
Rupiah)

86,527
86,527
66,882
66,882
32,375
32,375

2
20
0117
7 2
20
0118
8 2
20
0119
9

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018
Laba komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp86.526.668.187,-, mengalami peningkatan sebesar Rp19.644.630.722,- atau sebesar 29,4%
dari laba komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp66.882.037.465,-. Hal ini sesuai dengan tren peningkatan laba usaha.

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017
Laba komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp66.882.037.465,-, mengalami peningkatan sebesar Rp34.506.790.007,- atau sebesar 106,6%
dari laba komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp32.375.247.458,-. Hal ini sesuai dengan tren peningkatan laba usaha.

6. ANALISIS LAPORAN POSISI KEUANGAN

Berikut adalah posisi aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan pada yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2019, 2018 dan 2017:
Laporan
Laporan Posisi
Posisi Keuangan
Keuangan
(dalam
(dalam juta
juta Rupiah)
Rupiah)

110,705
110,705
96,657
96,657
71,986
71,986 71,748
71,748
58,727
58,727 37,930
42,048 38,957
29,938 42,048
29,938 37,930 38,957

3
30
0JJu
unnii 2
2001
177 3
30
0JJu
un
nii 2
20
01
188 3
30
0JJu
un
nii 2
20
01
199
Aset
Aset Liabilitas
Liabilitas Ekuitas
Ekuitas

22
6.1. ASET
(dalam Rupiah penuh)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
ASET
Kas dan setara kas 68.204.688.239 41.949.404.540 43.830.357.269
Piutang dari kegiatan manajer - investasi
Pihak berelasi 32.322.163.223 43.392.668.479 17.623.970.410
Pihak ketiga 1.107.453.711 110.110.610 57.966.787
Investasi pada reksa dana - Pihak berelasi - - 5.417.235.816
Piutang bunga 100.259.008 58.005.275 113.387.626
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 944.357.805 4.250.511.917 2.977.201.342
Pihak ketiga 16.807.623 86.949 18.620
Biaya dibayar dimuka 233.542.914 858.930.193 792.525.157
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 5.821.045.507 582.597.551 264.564.529
Aset pajak tangguhan 789.779.750 553.800.000 363.135.500
Aset lain-lain 1.164.587.900 4.900.652.420 545.566.023
TOTAL ASET 110.704.685.680 96.656.767.934 71.985.929.079

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp110.704.685.680,-, mengalami kenaikan
sebesar Rp14.047.917.746,- atau 14,5% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2018
sebesar Rp96.656.767.934,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada kas dan setara kas,
penurunan piutang dari kegiatan manajer – investasi pihak berelasi, dan peningkatan aset tetap.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp96.656.767.934,-, mengalami kenaikan
sebesar Rp24.670.838.855,- atau 34,3% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2017
sebesar Rp71.985.929.079,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang dari kegiatan
manajer – investasi pihak berelasi, penurunan investasi pada reksa dana – pihak berelasi, dan
peningkatan aset lain-lain.

a. Kas dan Setara Kas

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp68.204.688.239,-,
mengalami kenaikan sebesar Rp26.255.283.699,- atau 62,6% dibandingkan dengan jumlah kas dan
setara kas pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp41.949.404.540,-. Hal ini terutama disebabkan oleh
peningkatan simpanan Dolar Amerika Serikat dan deposito Rupiah berjangka kurang dari 3 (tiga) bulan
yang disebabkan oleh performa perusahaan yang konsisten mengkonversi laba menjadi kas.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp41.949.404.540,-,
mengalami penurunan sebesar Rp1.880.952.729,- atau 4,3% dibandingkan dengan jumlah kas dan
setara kas pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp43.830.357.269,-. Hal ini terutama disebabkan oleh
penurunan deposito Rupiah berjangka kurang dari 3 (tiga) bulan.

b. Piutang dari Kegiatan Manajer – Investasi

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah piutang dari kegiatan manajer - investasi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar
Rp33.429.616.934,-, mengalami penurunan sebesar Rp10.073.162.155,- atau 23,2% dibandingkan
dengan jumlah piutang dari kegiatan manajer – investasi pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp43.502.779.089,-. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan piutang dari jasa manajer investasi.

23
Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah piutang dari kegiatan manajer - investasi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar
Rp43.502.779.089,-, mengalami kenaikan sebesar Rp25.820.841.892,- atau 146,0% dibandingkan
dengan jumlah piutang dari kegiatan manajer – investasi pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar
Rp17.681.937.197,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang dari jasa manajer investasi.

c. Piutang Lain-lain

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp961.165.428,-, mengalami
penurunan sebesar Rp3.289.433.438,- atau 77,4% dibandingkan dengan jumlah piutang lain-lain pada
tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp4.250.598.866,-. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan piutang
lain-lain dari Ashmore Investment Management Limited.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp4.250.598.866,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp1.273.378.904,- atau 42,8% dibandingkan dengan jumlah piutang lain-lain
pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp2.977.219.962,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan
piutang lain-lain dari Ashmore Investment Management Limited.

d. Aset Tetap

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp5.821.045.507,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp5.238.447.956,- atau 899,1% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada
tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp582.597.551,-. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan
komputer, inventaris dan perlengkapan kantor dikarenakan perpindahan kantor Perseroan.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp582.597.551,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp318.033.022,- atau 120,2% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada
tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp264.564.529,-. Hal ini terutama karena adanya penambahan kendaraan
untuk kepentingan operasional Perseroan.

e. Aset Lain-lain

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah aset lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp1.164.587.900,-, mengalami
penurunan sebesar Rp3.736.064.520,- atau 76,2% dibandingkan dengan jumlah aset lain-lain pada
tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp4.900.652.420,-. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penggunaan
uang muka senilai Rp3.310.574.419,- untuk relokasi kantor.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah aset lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp4.900.652.420,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp4.355.086.397,- atau 798,3% dibandingkan dengan jumlah aset lain-lain pada
tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp545.566.023,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan uang
muka senilai Rp3.310.574.419,- untuk relokasi kantor.

6.2. LIABILITAS
(dalam Rupiah penuh)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
LIABILITAS
Utang pajak penghasilan 11.249.280.576 9.564.021.288 1.340.791.268
Utang lain-lain
Pihak berelasi 19.886.620.706 11.623.203.034 8.350.599.575
Pihak ketiga 37.242.142.376 35.004.391.813 18.794.012.798
Utang Bank - Pihak ketiga 210.833.932 319.930.896 -
Liabilitas imbalan pasca kerja 3.159.119.000 2.215.200.000 1.452.542.000
TOTAL LIABILITAS 71.747.996.590 58.726.747.031 29.937.945.641

24
Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp71.747.996.590,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp13.021.249.559,- atau 22,2% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada
tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp58.726.747.031,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang
lain-lain dan utang pajak penghasilan.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp58.726.747.031,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp28.788.801.390,- atau 96,2% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada
tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp29.937.945.641,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang
lain-lain dan utang pajak penghasilan.

a. Utang Pajak Penghasilan

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah utang pajak penghasilan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp11.249.280.576,-,
mengalami peningkatan sebesar Rp1.685.259.288,- atau 17,6% dibandingkan dengan jumlah utang
pajak penghasilan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp9.564.021.288,-. Hal ini terutama disebabkan
oleh kenaikan pendapatan dari kegiatan manajer investasi.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah utang pajak penghasilan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp9.564.021.288,-,
mengalami peningkatan sebesar Rp8.223.230.020,- atau 613,3% dibandingkan dengan jumlah utang
pajak penghasilan pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp1.340.791.268,-. Hal ini terutama disebabkan
oleh kenaikan pendapatan dari kegiatan manajer investasi.

b. Utang Lain-Lain

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah utang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp57.128.763.082,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp10.501.168.235,- atau 22,5% dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain pada
tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp46.627.594.847,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang
lain-lain dari Ashmore Group plc.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah utang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp46.627.594.847,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp19.482.982.474,- atau 71,8% dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain pada
tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp27.144.612.373,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang
lain-lain pihak ketiga.

c. Utang Bank – Pihak Ketiga

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah utang bank – pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp210.833.932,-,
mengalami penurunan sebesar Rp109.096.964,- atau 34,1% dibandingkan dengan jumlah utang bank
– pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp319.930.896,-. Hal ini terutama disebabkan oleh
adanya pelunasan terhadap fasilitas leasing dari PT Bank Central Asia Tbk untuk pembelian kendaraan.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah utang bank – pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp319.930.896,-.
mengalami peningkatan dibandingkan dengan jumlah utang bank – pihak ketiga pada tanggal
30 Juni 2017. Hal ini disebabkan oleh adanya fasilitas leasing baru dari PT Bank Central Asia Tbk untuk
pembelian kendaraan.

25
d. Liabilitas Imbalan Pascakerja

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah liabilitas imbalan pascakerja Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp3.159.119.000,-,
mengalami peningkatan sebesar Rp943.919.000,- atau 42,6% dibandingkan dengan jumlah liabilitas
imbalan pascakerja pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp2.215.200.000,-. Hal ini terutama disebabkan
oleh adanya penambahan beban jasa kini dan beban bunga.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah liabilitas imbalan pascakerja Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp2.215.200.000,-,
mengalami peningkatan sebesar Rp762.658.000,- atau 52,5% dibandingkan dengan jumlah liabilitas
imbalan pascakerja pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp1.452.542.000,-. Hal ini terutama disebabkan
oleh adanya penambahan beban jasa kini dan beban bunga.

6.3 EKUITAS
(dalam Rupiah penuh)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal dasar -100.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 25.000.000.000 25.000.000.000 35.000.000.000
(2019: 25.000.000 saham: (2018: 25.000.000 saham)
(2017: 35.000.000 saham)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti, setelah pajak 567.035.250 543.313.500 505.941.000
Saldo laba:
Telah ditentukan penggunaannya 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 8.389.653.840 7.386.707.403 1.542.042.438
TOTAL EKUITAS 38.956.689.090 37.930.020.903 42.047.983.438

Posisi tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2018
Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar Rp38.956.689.090,-, mengalami
peningkatan sebesar Rp1.026.668.187,- atau 2,7% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal
30 Juni 2018 sebesar Rp37.930.020.903,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba
yang belum ditentukan penggunaannya.

Posisi tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 30 Juni 2017
Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp37.930.020.903,-, mengalami
penurunan sebesar Rp4.117.962.535,- atau 9,8% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal
30 Juni 2017 sebesar Rp42.047.983.438,-. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba
yang belum ditentukan penggunaannya yang diikuti oleh penurunan modal saham.

7. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

Berikut adalah tingkat arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 Juni 2019, 2018 dan 2017:

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan imbalan jasa manajer investasi 322.266.543.064 217.047.913.496 148.287.630.071
Penerimaan bunga 2.853.464.773 2.122.039.594 1.907.511.845
Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya (180.157.930.763) (142.016.988.776) (108.030.129.468)
Pembayaran pajak penghasilan (27.031.778.888) (13.331.984.559) (9.840.011.594)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 117.930.298.186 63.820.979.755 32.325.000.854

26
(dalam Rupiah penuh)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan pada deposito berjangka - - 30.514.163.375
Pencairan (penempatan) pada reksa dana - 5.417.235.816 (5.417.235.816)
Perolehan aset tetap (6.057.421.287) (435.100.000) (198.254.830)
Penerimaan dari penjualan aset tetap 11.000.000 - -
Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas
(6.046.421.287) 4.982.135.816 24.898.672.729
investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan utang bank - 348.080.000 -
Pembayaran utang bank (128.593.200) (32.148.300) -
Penurunan modal ditempatkan dan disetor - (10.000.000.000) -
Pembayaran dividen tunai (85.500.000.000) (61.000.000.000) (35.000.000.000)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (85.628.593.200) (70.684.068.300) (35.000.000.000)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 26.255.283.699 (1.880.952.729) 22.223.673.583

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 41.949.404.540 43.830.357.269 21.606.683.686

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 68.204.688.239 41.949.404.540 43.830.357.269

Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi di tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 adalah
sebesar Rp117.930.298.186,-, mengalami peningkatan sebesar Rp54.109.318.431,- atau 84,8% jika
dibandingkan dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp63.820.979.755,-. Peningkatan arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi pada tahun 2019 disebabkan karena peningkatan Penerimaan imbalan jasa manajer
investasi dan Penerimaan bunga.

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019
adalah sebesar Rp6.046.421.287,-. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi pada tahun yang
berakir pada tanggal 30 Juni 2019 mengalami penurunan sebesar Rp11.028.557.103,- atau 221,4% jika
dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018, dari kas bersih yang diperoleh
dari aktivitas investasi sebesar Rp4.982.135.816,- menjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi sebesar Rp6.046.421.287,-. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penerimaan dari pencairan
reksa dana dan adanya pengeluaran untuk perolehan aset tetap.

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan di tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2019 adalah sebesar Rp85.628.593.200,-, mengalami peningkatan sebesar Rp14.944.524.900,- atau
21,1% jika dibandingkan dengan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 sebesar Rp70.684.068.300,-. Peningkatan pada arus kas
bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2019 disebabkan karena tidak adanya
penerimaan utang bank dan bertambahnya pengeluaran untuk pembayaran dividen tunai.

27
Tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2017

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi di tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018
adalah sebesar Rp63.820.979.755,-, mengalami peningkatan sebesar Rp31.495.978.901,- atau 97,4%
jika dibandingkan dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp32.325.000.854,-. Peningkatan arus kas bersih yang diperoleh
dari aktivitas operasi pada tahun 2018 disebabkan karena peningkatan Penerimaan imbalan jasa
manajer investasi dan Penerimaan bunga.

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi di tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018
adalah sebesar Rp4.982.135.816,-, mengalami penurunan sebesar Rp19.916.536.913,- atau 80,0%
jika dibandingkan dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp24.898.672.729,-. Penurunan arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas investasi pada tahun 2018 disebabkan karena tidak adanya penerimaan atas pencairan pada
deposito berjangka.

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan di tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018 adalah sebesar Rp70.684.068.300,-, mengalami peningkatan sebesar Rp35.684.068.300,-
atau 102,0% jika dibandingkan dengan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp35.000.000.000,-. Peningkatan arus
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2018 disebabkan karena adanya
pengeluaran untuk penurunan modal ditempatkan dan disetor, dan pembayaran dividen tunai.

Secara keseluruhan, di tiga tahun terakhir ini, Perseroan berhasil meningkatkan saldo kas yang
didorong oleh operasi bisnis yang sukses. Pada akhir tahun buku 2019, kas Perseroan berada di level
Rp68 miliar, meningkat dari Rp43 miliar pada akhir tahun buku 2017. Pertumbuhan jumlah kas yang
mayoritas berasal dari aktivitas operasi menunjukkan kemampuan perseroan untuk meningkatkan
jumlah dana kelolaan sembari menjaga retensi klien dan model bisnis yang baik. Pendapatan kas dari
imbalan jasa manajemen sangat lancar dengan rata-rata penerimaan dari piutang, apabila ada, dalam
waktu 1,5 bulan di tiga tahun ini.

Pertumbuhan arus kas dari aktivitas operasional di tiga tahun terakhir ini sebesar 91,0% CAGR muncul
karena tingginya pertumbuhan dana kelolaan yang terkombinasi dengan biaya kas operasional yang
bertumbuh dengan tingkat lebih rendah. Biaya operasional saat ini secara keseluruhan dibiayai oleh kas
yang muncul dari imbalan jasa manajer investasi.

Di tiga tahun terakhir ini, tingkat investasi Perseroan relatif cukup rendah dibandingkan dengan kas
yang dihasilkan oleh operasional. Kenaikan yang cukup banyak di satu tahun terakhir disebabkan oleh
perolehan aset invetaris kantor untuk tujuan perpindahan kantor Perseroan. Investasi di relokasi kantor
bukan merupakan investasi berulang dalam jangka waktu pendek.

Arus kas dari aktivitas pendanaan di tiga tahun terakhir mayoritas merupakan arus keluar berdasarkan
pembayaran dividen dan juga pengurangan modal yang disengaja. Dikarenakan rendahnya aktivitas
investasi, rasio pembayaran dividen Perseroan ada di level tinggi di tiga tahun terakhir. Secara nominal,
kas pembayaran dividen telah disesuaikan dengan kas yang diterima dari aktivitas operasional.

28
8. RASIO-RASIO KEUANGAN PENTING

Rasio Solvabilitas

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Total Liabilitas Terhadap Total Aset (DAR) (x) 0,65 0,61 0,42
Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas (DER) (x) 1,84 1,55 0,71
Total Ekuitas Terhadap Total Aset (x) 0,35 0,39 0,58

Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan
30 Juni 2017 masing-masing sebesar 0,65x, 0,61x, dan 0,42x. Rasio Total Liabilitas Terhadap Total
Aset Perseroan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlah liabilitas yang lebih
besar dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan. Sedangkan, rata-rata pertumbuhan aset sebesar
24,40% sementara rata-rata pertumbuhan liabilitas sebesar 59,17%.

Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan
30 Juni 2017 masing-masing sebesar 1,84x, 1,55x, dan 0,71x. Rasio Total Liabilitas Terhadap Total
Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlah liabilitas yang
diiringi dengan penurunan jumlah ekuitas Perseroan karena adanya penurunan modal saham. Rata-
rata pertumbuhan liabilitas sebesar 59,17% sementara rata-rata tingkat penurunan jumlah ekuitas
sebesar 3,54%.

Rasio Total Ekuitas Terhadap Total Aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan
30 Juni 2017 masing-masing sebesar 0,35x, 0,39x, dan 0,58x. Rasio Total Ekuitas Terhadap Total Aset
Perseroan mengalami penurunan yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlah aset Perseroan yang
diiringi oleh terus menurunnya jumlah ekuitas Perseroan karena adanya penurunan modal saham.
Rata-rata tingkat penurunan jumlah ekuitas sebesar 3,54% sementara rata-rata pertumbuhan aset
sebesar 24,40%.

Rasio Profitabilitas
(dalam persentase, %)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Marjin Laba Usaha (%) 36,56 34,55 26,17
Marjin Laba Bersih (%) 28,00 27,38 21,03
Tingkat Pengembalian Aset (ROA) (%) 78,14 69,16 44,99
Tingkat Pengembalian Modal (ROE) (%) 222,05 176,23 77,02

Marjin laba usaha (profit margin) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan 30 Juni
2017 terus mengalami peningkatan dengan tingkat rasio masing-masing sebesar 36,56%, 34,55%, dan
26,17%.

Marjin laba bersih (net profit margin) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan 30 Juni
2017 terus mengalami peningkatan dengan tingkat rasio masing-masing sebesar 28,00%, 27,38%, dan
21,03%.

Rasio imbal hasil aset (ROA) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan 30 Juni 2017 terus
mengalami peningkatan dengan tingkat rasio masing-masing sebesar 78,14%, 69,16%, dan 44,99%.

Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan 30 Juni 2017
terus mengalami peningkatan dengan tingkat rasio masing-masing sebesar 222,05%, 176,23%, dan
77,02%. Peningkatan signifikan pada periode 30 Juni 2017 ke periode 30 Juni 2018 disebabkan karena
adanya penurunan modal saham.

29
Rasio Likuiditas
(dalam persentase, %)
30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Rasio Kas - Cash Ratio (%) 99,44 74,23 153,87

Rasio kas (cash ratio) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 30 Juni 2018, dan 30 Juni 2017 masing-
masing sebesar 99,44%, 74,23%, dan 153,87%. Rasio kas (cash ratio) Perseroan cenderung mengalami
penurunan yang disebabkan oleh jumlah liabilitas jangka pendek yang meningkat dengan rata-rata
peningkatan sebesar 59,88% sementara kas Perseroan mengalami peningkatan dengan tingkat rata-
rata yang lebih rendah sebesar 29,15%.

9. LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan kas Perseroan terutama untuk pembayaran kepada
pemasok, karyawan, pembayaran pajak penghasilan, perolehan aset tetap, dan pembayaran dividen
tunai. Sumber likuiditas Perseroan secara historis dihasilkan dari penerimaan imbalan jasa manajemen
investasi, dan penerimaan bunga.

Kemampuan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan yang diperoleh melalui utang dari
pihak berelasi akan dipengaruhi oleh aktivitas operasional Perseroan. Selain itu, Perseroan juga dapat
mencari pembiayaan melalui utang bank. Jika Perseroan melakukan perjanjian utang bank, tingkat
bunga pinjaman akan memengaruhi kemampuan Perseroan melakukan pembayaran kewajiban.

Perseroan saat ini mengandalkan pendanaan yang dihasilkan dari operasional Perseroan untuk
mendanai operasional Perseroan sehari-hari. Perseroan berkeyakinan bahwa likuiditas yang dimiliki
cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan belanja modal. Sehingga perubahan tingkat suku
bunga tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan Perseroan mengembalikan pinjaman.

Perseroan membagi sumber likuiditas menjadi likuiditas internal dan eksternal. Dalam memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo, Perseroan terutama mengandalkan likuiditas internal yang berasal dari
hasil kegiatan usaha Perseroan, sedangkan sampai dengan tanggal 30 Juni 2019 belum terdapat
sumber likuiditas eksternal Perseroan.

Perseroan tidak memiliki kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian
dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan material
terhadap likuiditas Perseroan. Namun terdapat kecenderungan adanya penurunan terhadap likuiditas
dalam hal Perseroan melakukan belanja modal.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini dibuat, Perseroan tidak memiliki kejadian yang sifatnya luar
biasa yang dapat memengaruhi kenaikan atau penurunan posisi keuangan pada akun tertentu ataupun
secara keseluruhan serta tidak adanya hal-hal yang berpengaruh pada posisi keuangan saat ini namun
tidak berpengaruh di masa lalu.

10. BELANJA MODAL

Dalam tiga tahun terakhir, belanja modal Perseroan didominasi oleh penambahan aset operasional.
Pada tahun 2017, Perseroan melakukan pembelanjaan modal sebesar Rp198.254.830 untuk
penambahan peralatan kantor. Pada tahun 2018, Perseroan melakukan pembelanjaan modal sebesar
Rp435.100.000 untuk pembelian kendaraan. Pada tahun 2019, Perseroan melakukan pembelanjaan
modal sebesar Rp6.057.421.287 yang termasuk diantaranya digunakan untuk relokasi dan perluasan
kantor, penambahan inventaris kantor dan komputer.

11. MANAJEMEN RISIKO

Sistem Manajemen Risiko merupakan metode yang digunakan manajemen untuk mengelola dampak
yang mungkin timbul dari adanya risiko, penanggulangan permasalahan akibat munculnya risiko, dan
mengelola kemungkinan terjadinya risiko di masa yang akan datang, dimana risiko-risiko tersebut
mungkin dapat memengaruhi operasional dan kinerja keuangan Perseroan secara signifikan.

30
Pengelolaan risiko dipandang sebagai tanggung jawab lembaga, dimana komitmen manajemen terlihat
nyata pada perhatian yang diberikan oleh pimpinan senior dan cakupan sumber daya yang dialokasikan
untuk tujuan ini. Pengelolaan risiko bersifat kerjasama dan melibatkan semua departemen dan karyawan
yang memiliki pemahaman yang sama mengenai risiko dan standar minimum pemahaman tersebut.
Perseroan memandang pengelolaan risiko sebagai proses yang aktif yang terintegrasi dengan namun
bersifat independen dari proses investasi.

Untuk memonitor, mengevaluasi dan mengelola risiko pasar aktif dari portofolio yang terkait secara
efektif, perusahaan menggunakan sejumlah perangkat termasuk atribut kinerja ex-post, prediksi risiko
ex-ante dan pengujian stress/analisa skenario. Secara terus-menerus, Direksi Perseroan mengelola
strategi dan risiko usaha serta melimpahkan tanggung jawab harian lebih lanjut kepada para profesional
investasi beserta fungsi-fungsi utama lainnya yang terdapat dalam perusahaan. Masing-masing komite
investasi dan komite risiko Perseroan mengelola investasi dan risiko operasional dan melimpahkan
tanggung jawab lebih lanjut kepada manajemen operasional senior.

Analisa kinerja ex-post merupakan faktor yang sangat penting bagi proses investasi karena analisa
tersebut memberikan Komite Investasi dan para Manajer Portofolio suatu analisa yang rinci mengenai
keberhasilan relatif dari keputusan investasi, sehingga memungkinkan pengkajian kembali dan
pelaksanaan penyempurnaan terhadap keputusan invetasi apabila diperlukan. Analisa tersebut juga
memberikan umpan balik guna menentukan keberhasilan strategi investasi dan untuk mengetahui
apabila investasi yang dilakukan sejalan dengan strategi investasi secara keseluruhan dan konsisten
dengan falsafah investasi Perseroan. Penjabaran sebuah portofolio untuk mengidentifikasi segala
outlier juga dilakukan secara rutin. Oleh karena itu, analisa kinerja dan pelaporan terkait dirancang
agar konsisten dengan proses investasi. Sebagai contoh, analisa ex-post termasuk penjabaran kinerja
portofolio berdasarkan tema/strategi investasi dan atribut kinerja berdasarkan negara akan dibandingkan
dengan nilai acuan untuk menghasilkan input yang penting bagi proses investasi Perseroan.

Atribusi ex-ante digunakan untuk menganalisa kesesuaian risiko yang diprediksi terhadap anggaran
risiko dan konsistensi risiko yang diprediksi terhadap falsafah Perseroan. Hal ini diteliti pada tingkat
portofolio dan pada tingkatan yang lebih mikro (seperti pada tingkat negara dan tingkat efek) untuk
memantau perbandingan laba yang terealisasi dengan risiko potensial (yakni ex-ante) yang telah diambil
untuk mendapatkan laba tersebut. Jika diperlukan, pengujian stress dan analisa skenario merupakan
langkah-langkah yang paling utama harus diambil dalam mengevaluasi risiko-risiko pasar yang baru
dan harus bersifat dinamis agar mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.

Beberapa risiko yang berpotensi akan dihadapi Perseroan di antaranya:

1. Risiko kredit:

Risiko kredit Perseroan muncul dari potensi kerugian dari kas di bank, deposito berjangka, piutang
dari kegiatan menajemen investasi dan piutang bunga.

Perseroan telah melakukan diversifikasi atas portofolionya dalam rangka meminimalkan risiko kredit
yang terkonsentrasi secara signifikan kepada satu counterparty. Untuk itu, Perseroan menempatkan
kas di bank dan deposito berjangka di beberapa bank yang berbeda yang memiliki standar yang
baik. Perseroan secara terus menerus memantau kelayakan kredit dengan cara melakukan evaluasi
berkala atas peringkat kredit dan laporan keuangan counterparty. Pada tanggal 30 Juni 2019, 2018
dan 2017, seluruh aset keuangan Perseroan belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan
nilai. Perseroan berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

2. Risiko tingkat suku bunga:

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko yang terkandung dalam aset keuangan berbunga (interest-
earning asset) karena adanya kemungkinan perubahan dalam nilai aset sebagai akibat dari
perubahan tingkat suku bunga pasar. Perseroan khususnya terkena risiko suku bunga mengambang
dari deposito berjangka, terutama dari deposito berjangka dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat.

Risiko tingkat suku bunga diminimalkan oleh Perseroan dengan melakukan analisis makro ekonomi
secara berkala.

31
3. Risiko likuiditas:

Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan.
Risiko likuiditas dapat juga timbul akibat ketidaksesuaian antara jangka waktu sumber dana yang
dimiliki dan jatuh tempo kewajiban keuangan.

Kebijakan Perseroan untuk mengelola likuiditas adalah untuk memastikan bahwa Perseroan akan
selalu mempunyai likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo, baik
dalam kondisi normal maupun sulit. Pada tanggal 30 Juni 2019, 2018 dan 2017, Perseroan memiliki
aset likuid yang cukup pada laporan posisi keuangan untuk memenuhi jatuh tempo dari kewajiban
keuangan tersebut.

4. Risiko kurs mata uang asing:

Risiko kurs mata uang timbul sebagai bagian dari risiko performa reksa dana Perseroan dan
kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan.

Dengan menyediakan berbagai tipe aset dalam dua mata uang, Rupiah, US Dollar dan aset dalam
level risiko yang berbeda, Perseroan dapat mempertahankan total dana kelolaannya. Walau
dengan adanya fluktuasi Rupiah dalam tiga tahun terakhir, Perseroan tetap bisa mempertahankan
pertumbuhan dana kelolaan.

Penerapan manajemen risiko memungkinkan Perseroan untuk dapat meningkatkan nilai bagi pemegang
saham, sekaligus memberikan gambaran kepada pemegang saham maupun manajemen Perseroan
mengenai potensi peluang maupun kerugian. Dengan demikian pengambil keputusan dan pembuat
kebijakan internal memiliki informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan yang lebih efektif
dan efisien.

32
VI. FAKTOR RISIKO

Investasi dalam Saham Yang Ditawarkan mengandung sejumlah risiko. Para calon investor harus
berhati-hati dalam mempertimbangkan seluruh informasi yang terdapat dalam Prospektus ini, khususnya
risiko-risiko usaha di bawah ini, dalam melakukan evaluasi sebelum membeli Saham Yang Ditawarkan.
Risiko tambahan yang saat ini belum diketahui atau dianggap tidak material oleh Perseroan juga dapat
berpengaruh material dan merugikan pada kegiatan usaha, arus kas, hasil operasi, kondisi keuangan
dan prospek usaha Perseroan. Harga Saham yang Ditawarkan Perseroan dapat turun dikarenakan
salah satu risiko ini, dan calon investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasinya.
Deskripsi pada bagian ini yang berhubungan dengan Pemerintah, data makroekonomi Indonesia atau
informasi mengenai industri dimana Perseroan beroperasi, diperoleh dari publikasi resmi Pemerintah
atau sumber pihak ketiga lainnya yang tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan.

Selayaknya dunia usaha pada umumnya, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut
merupakan risiko-risiko material bagi Perseroan yang telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak
masing-masing risiko terhadap kegiatan usaha, arus kas, hasil operasi, kondisi keuangan, dan prospek
usaha Perseroan, mulai dari risiko utama yang dapat memberikan dampak paling besar hingga risiko
yang dapat memberikan dampak yang paling kecil.

A. RISIKO YANG MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN

Risiko Penghentian Izin Usaha


Kegiatan usaha Perseroan berpedoman pada berbagai peraturan pemerintah yang berlaku, baik yang
dikeluarkan oleh OJK sebagai badan yang ditunjuk secara resmi oleh negara untuk pengawasan pasar
modal di Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia, serta peraturan Bursa Efek Indonesia.
Apabila Perseroan gagal atau lalai dalam memenuhi ketentuan-ketentuan pasar modal yang berlaku
di Indonesia, maka hal tersebut dapat berakibat pada pemberian sanksi, penghentian sementara
perdagangan atau pencabutan salah satu izin usaha Perseroan yang dapat menyebabkan dampak
kerugian material atau terhentinya kegiatan usaha Perseroan.

Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah


Perseroan sebagai perusahaan manajer investasi merupakan media perantara untuk berinvestasi bagi
masyarakat yang berarti bahwa kepentingan umum selalu dilibatkan dalam segala hal. Kegiatan usaha
Perseroan diatur secara ketat oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan. Kegagalan Perseroan untuk
mengikuti peraturan-peraturan baru yang ditetapkan Pemerintah dapat memengaruhi pelaksanaan
kegiatan usaha Perseroan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kelangsungan usaha Perseroan.

B. RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Risiko Perubahan Peraturan


Dalam hal terjadinya perubahan peraturan baik di bidang pasar modal maupun perpajakan akan
berdampak pada perubahan kebijakan investasi yang diambil oleh manajer investasi sehingga akan
berdampak pada pemilihan portofolio reksa dana. Perubahan tersebut akan berdampak pada nilai
aktiva bersih unit penyertaan.

Risiko Persaingan Usaha


Pasar modal merupakan industri yang akan selalu terus berkembang yang disebabkan oleh terus
meningkatnya minat masyarakat untuk menjadikan pasar modal sebagai pilihan alternatif untuk tempat
berinvestasi. Dengan adanya prospek tersebut, semakin banyak perusahaan baik lokal maupun asing
yang berminat untuk turut berpartisipasi dalam industri pasar modal. Keadaan yang kompetitif bisa
menciptakan penurunan terhadap marjin laba usaha Perseroan.

33
Risiko Penurunan Dana Kelolaan
Kemampuan untuk menumbuhkan dan mempertahankan dana kelolaan merupakan salah satu bentuk
kompetensi perusahaan di industri pasar modal. Sehingga hal ini merupakan salah satu bentuk risiko
yang dihadapi Perseroan apabila kemampuan perseroan untuk memberikan imbal hasil yang baik
maupun menciptakan produk yang menarik dinilai pasar menurun.

Risiko Konsentrasi Produk


Perseroan menghadapi risiko yang tercipta dan disebabkan oleh keterbatasan tipe produk atau
terkonsentrasinya produk tertentu yang ditawarkan ke pasar. Rendahnya diversifikasi produk dapat
memengaruhi pertumbuhan dana kelolaan Perseroan dan pada akhirnya pertumbuhan pendapatan
Perseroan.

Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Kompeten


Dalam industri pasar modal, diperlukan ketersediaan tenaga terampil yang mampu melakukan dan
menjaga kualitas pelayanan dan penyaluran pembiayaan kepada konsumen. Keterbatasan SDM yang
kompeten akan menghambat kinerja operasional Perseroan dalam melakukan ekspansi dan aktivitas
bisnisnya. Sebagai sebuah perusahaan manajer investasi, Perseroan juga membutuhkan pegawai yang
memiliki izin sebagai Wakil Perusahaan Efek ( yaitu Wakil Manajer Investasi (”WMI”)/ Wakil Perantara
Pedagang Efek / Wakil Penjamin Emisi Efek / Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana) khususnya izin
sebagai WMI agar dapat menjalankan kegiatan usaha.

Risiko yang berhubungan dengan Pengunduran Diri Personel Kunci


Selain dari risiko keterbatasan SDM yang kompeten, pengunduran diri dari personel kunci baik di unit
investasi maupun distribusi dan operasional serta Direksi dan manajemen pada umumnya atau Direksi
dan fungsi manajemen secara umum dapat menghambat efisiensi dan/atau efektivitas operasional
Perseroan.

Risiko Kredit
Risiko kredit Perseroan muncul dari potensi kerugian dari kas di bank, deposito berjangka, piutang dari
kegiatan menajemen investasi dan piutang bunga.

Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga


Risiko tingkat suku bunga adalah risiko yang terkandung dalam aset keuangan berbunga (interest-
earning asset) karena adanya kemungkinan perubahan dalam nilai aset sebagai akibat dari perubahan
tingkat suku bunga pasar. Perseroan khususnya terkena risiko suku bunga mengambang dari deposito
berjangka, terutama dari deposito berjangka dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Risiko ini dapat
memengaruhi aset yang dikelola Perseroan di dalam portofolio baik untuk perdagangan maupun
untuk investasi yang memberikan pengaruh terhadap pendapatan Perseroan. Kegagalan dalam
mengantisipasi risiko perubahan tingkat suku bunga ini dapat menimbulkan kerugian finansial bagi
Perseroan.

Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan.

Risiko likuiditas dapat juga timbul akibat ketidaksesuaian antara jangka waktu sumber dana yang dimiliki
dan jatuh tempo kewajiban keuangan. Jika seluruh/sebagian besar pemegang unit penyertaan secara
serentak melakukan penjualan kembali kepada manajer investasi, maka hal ini dapat menyebabkan
manajer investasi tidak mampu menyediakan uang tunai dengan segera sehingga akan menyebabkan
manajer investasi harus menjual efek sesegera mungkin. Potensi adanya kegagalan dalam pengelolaan
aset dan pengelolaan liabilitas Perseroan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan
kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban Perseroan. Sebagai tambahan, dalam kondisi luar biasa
(force majeure) atau kejadian-kejadian (baik yang dapat maupun tidak dapat diperkirakan sebelumnya)
di luar kekuasaan manajer investasi, penjualan kembali dapat pula dihentikan untuk sementara sesuai
ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Peraturan OJK.

34
Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
Perusahaan manajer investasi sensitif terhadap perubahan perekonomian baik nasional maupun
internasional. Kondisi perekenomian yang kurang menguntungkan seperti volatilitas nilai tukar mata
uang rupiah terhadap mata uang negara lain, tingkat inflasi, dan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional
dapat menurunkan minat investor dalam melakukan investasi di pasar modal sehingga dapat memberi
dampak negatif terhadap pendapatan Perseroan. Kinerja produk reksa dana dapat dipengaruhi oleh
ketidakpastian seperti perkembangan politik atau diplomatik, ketidakstabilan sosial dan agama,
perubahan dalam kebijakan pemerintah, perpajakan dan suku bunga, repatriasi mata uang dan
perkembangan politik dan ekonomi lainnya di hukum atau peraturan.

Risiko Operasional
Risiko Operasional merupakan risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan sistem operasional,
prosedur maupun kendali terhadap kegiatan operasional Perseroan seperti penyelesaian transaksi
perdagangan, pemindahan saham serta arus kas. Risiko ini muncul sebagai akibat ketidaklayakan atau
kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadian yang berasal
dari luar Perseroan. Bila Perseroan kurang efektif dalam melakukan prosedur dan sistem operasi
kegiatan harian maka dapat mengganggu kelancaran kegiatan operasional dan kualitas pelayanan
kepada nasabah sehingga berpotensi mengurangi kinerja dan daya saing yang mengakibatkan
menurunnya pendapatan Perseroan.

Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum


Risiko tuntutan atau gugatan hukum merupakan risiko yang diakibatkan adanya tuntutan hukum,
ketiadaan sarana pendukungnya ataupun kelemahan pengikatan hukum serta dokumen-dokumennya
yang akan berdampak kepada kelangsungan usaha Perseroan.

Risiko Perubahan Teknologi


Risiko perubahan teknologi ini muncul sehubungan dengan semakin ketatnya persaingan usaha antar
perusahaan jasa keuangan dimana teknologi merupakan salah satu kunci keunggulan kompetitif dalam
memenangkan persaingan. Ketidakmampuan Perseroan untuk meningkatkan sarana dan prasarana
teknologi dapat mengakibatkan risiko terjadinya loss atas pangsa pasar yang ada yang memberikan
dampak negatif pada pendapatan Perseroan. Mengingat Perseroan berencana untuk menggunakan
sebagian besar dana hasil Penawaran Umum untuk pengembangan teknologi, risiko keterlambatan dalam
mengimplementasikan rencana tersebut akan berdampak negatif terhadap rencana pengembangan
jangka panjang Perseroan.

Risiko Afiliasi
Risiko afiliasi muncul dengan adanya hubungan yang erat dari sisi operasional dan manajemen risiko
Perseroan yang dilakukan oleh pihak perusahaan induk. Selain itu, risiko juga muncul dari tingkat
kontribusi afiliasi atas pendapatan Perseroan.

Risiko Kegagalan Emiten Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Yang Berlaku Dalam


Industri
Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Kegagalan Perseroan dalam mematuhi peraturan-peraturan baru yang ditetapkan dalam industri
pasar modal atau bidang usaha manajer investasi oleh Pemerintah dapat menyebabkan Perseroan
dikenakan sanksi administratif, termasuk denda, hukuman atau penarikan produk serta sanksi-sanksi
pidana lainnya yang memengaruhi pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan yang pada akhirnya dapat
memengaruhi kinerja Perseroan.

C. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA INVESTEE COMPANIES

Sebagai perusahaan manajer investasi, Perseroan melakukan investasi pada berbagai investee
companies dengan beragam karakteristik yang memiliki kompleksitas bisnis, peraturan, hukum, dan
lain-lain. Investee companies Perseroan tersebut tunduk pada risiko yang dimiliki industri di mana
mereka beroperasi serta sejumlah risiko inheren. Perseroan juga tidak memiliki kontrol atas kegiatan
operasi sehari-hari sebagian besar investee companies Perseroan.

35
Proses uji tuntas yang dilakukan Perseroan sehubungan dengan investasi Perseroan pada investee
companies tidak dapat mengungkapkan seluruh fakta yang mungkin relevan terkait dengan investasi.
Perseroan memiliki akses yang terbatas terhadap informasi terkait investee companies Perseroan dan
karenanya, Perseroan tidak dapat mengkonfirmasi keakuratan dan kelengkapan dari informasi tersebut
dan tidak dapat menyediakan informasi apapun terkait perusahaan-perusahaan tersebut selain dari
informasi terkini yang disediakan untuk publik.

Metodologi valuasi untuk investee companies Perseroan akan sangat dipengaruhi oleh subjektivitas
dan nilai aset yang diperoleh dimana hasil dari penggunaan suatu pendekatan mungkin tidak akan
pernah dapat direalisasi, sehingga dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan.
Kinerja yang buruk atas investasi pada investee companies dapat mengakibatkan penurunan nilai
aktiva bersih reksa dana dan oleh karenanya mengakibatkan penurunan kinerja keuangan dan harga
saham Perseroan, serta dapat berdampak negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk menggalang
dana untuk investasi di masa depan. Beberapa investasi Perseroan juga memiliki kemungkinan untuk
dilakukan pada aset yang tidak likuid dan Perseroan mungkin gagal merealisasi laba dari kegiatan
tersebut untuk jangka waktu yang cukup lama atau mengalami penurunan atas sebagian atau seluruh
nilai investasi.

D. RISIKO UMUM

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan bidang usaha
Kegiatan usaha Perseroan diatur oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan. Dalam menjalankan
kegiatannya, Perseroan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan
juga wajib mengikuti peraturan yang berhubungan dengan persyaratan perizinan, praktek pelayanan,
penetapan harga, serta pajak. Meskipun Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha Perseroan telah
mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, pemenuhan kewajiban atas peraturan-peraturan baru atau
perubahannya atau interpretasinya maupun pelaksanaannya, serta perubahan terhadap interpretasi
atau pelaksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku wajib dilakukan.

Kegagalan Perseroan dalam melaksanakan, menerapkan peraturan-peraturan baru yang ditetapkan


oleh Pemerintah dapat menyebabkan Perseroan untuk dikenakan sanksi perdata, termasuk denda,
hukuman atau penarikan produk serta sanksi-sanksi pidana lainnya yang memengaruhi pelaksanaan
kegiatan usaha Perseroan yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja Perseroan.

Tidak terdapat risiko kepatuhan terhadap ketentuan negara lain atau peraturan internasional terhadap
Perseroan secara langsung. Namun demikian, mengingat Perseroan dimiliki secara mayoritas oleh
Ashmore Group Plc, terdapat risiko kepatuhan dari Ashmore Group Plc terhadap ketentuan negara
domisilinya yakni Inggris.

E. RISIKO BAGI INVESTOR TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN

Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi di kemudian hari


Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dapat berfluktuasi secara tajam,
dikarenakan berbagai faktor antara lain:
• Persepsi atas prospek bisnis dan operasi yang dijalankan Perseroan;
• Perubahan dalam perekonomian, sosial, politik maupun kondisi pasar di Indonesia;
• Perbedaan antara hasil aktual keuangan dan operasional Perseroan dengan hasil yang diharapkan
oleh investor dan analis;
• Perubahan rekomendasi atau persepsi analis atas Perseroan atau Indonesia;
• Penjualan saham oleh pemegang saham pengendali Perseroan;
• Perubahan harga saham dari perusahaan-perusahaan asing (khususnya di Asia) dan perusahaan-
perusahaan di negara-negara berkembang;
• Keterlibatan Perseroan dalam kasus hukum; dan/atau
• Pergerakan pasar secara umum.

36
Likuiditas saham Perseroan
Terdapat risiko terkait tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana
Saham ini, meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa saham
Perseroan yang diperdagangkan akan aktif atau likuid karena terdapat kemungkinan bahwa saham
Perseroan akan dimiliki satu atau beberapa pihak tertentu yang tidak memperdagangkan sahamnya
di pasar sekunder. Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah pasar dari saham
Perseroan akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga.

Tidak ada jaminan bahwa pasar untuk saham Perseroan akan berkembang atau, jika pasar untuk saham
Perseroan berkembang, tidak ada jaminan bahwa saham Perseroan akan likuid. Kemampuan untuk
menjual dan menyelesaikan perdagangan di Bursa Efek dapat memiliki risiko keterlambatan. Dengan
demikian, tidak ada jaminan bahwa pemegang saham Perseroan akan dapat menjual sahamnya pada
harga atau waktu tertentu dimana pemegang saham tersebut akan mampu melakukannya di pasar
saham yang lebih likuid.

Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hari


Kemampuan Perseroan untuk mengumumkan pembagian dividen sehubungan dengan saham
Perseroan yang ditawarkan Perseroan akan bergantung pada kinerja keuangan Perseroan di masa
depan. Pembagian dividen akan dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan mempertimbangkan
beberapa faktor antara lain saldo laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal
kerja, serta belanja modal, ikatan perjanjian dan biaya yang timbul terkait ekspansi Perseroan. Selain
itu, kebutuhan pendanaan atas rencana pengembangan usaha di masa mendatang dan juga risiko
akan kerugian yang dibukukan dalam laporan keuangan dapat menjadi alasan yang memengaruhi
keputusan Perseroan untuk tidak membagikan dividen. Beberapa faktor tersebut dapat berdampak
pada kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang sahamnya, sehingga
Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan akan dapat membagikan dividen atau
Direksi Perseroan akan mengumumkan pembagian dividen.

Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat bertentangan dengan kepentingan pembeli


Saham Yang Ditawarkan
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, pemegang saham pengendali yang memiliki lebih dari 50%
dari jumlah seluruh saham Perseroan yang beredar, pada umumnya memegang kendali efektif atas
Perseroan, termasuk kewenangan untuk memilih direktur dan komisaris Perseroan dan menentukan
hasil dari suatu tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham. Walaupun Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan wajib memperhatikan setiap kepentingan pemegang saham termasuk
pemegang saham minoritas, namun dengan mempertimbangkan bahwa pemegang saham pengendali
dapat memiliki kepentingan bisnis di luar Perseroan, pemegang saham pengendali dapat mengambil
tindakan yang lebih menguntungkan bagi kepentingan bisnis pemegang saham pengendali tersebut
dibandingkan kepentingan Perseroan, dimana hal ini dapat berdampak material dan merugikan terhadap
bisnis, kondisi keuangan dan prospek Perseroan. Oleh karena itu, pemegang saham pengendali telah
dan akan tetap memiliki pengaruh signifikan atas Perseroan, termasuk pengaruh sehubungan dengan:
• menyetujui penggabungan, konsolidasi atau pembubaran Perseroan;
• memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan urusan Perseroan;
• memilih sebagian besar Direktur dan Komisaris Perseroan; dan
• menentukan hasil dari tindakan yang memerlukan persetujuan pemegang saham (selain dari
persetujuan atas transaksi yang memiliki benturan kepentingan dimana pemegang saham
pengendali memiliki benturan kepentingan atau memiliki hubungan Afiliasi dengan Direktur,
Komisaris atau pemegang saham utama (pemegang saham yang memiliki 20% atau lebih dari
saham yang beredar) yang memiliki benturan kepentingan diharuskan untuk tidak memberi
suara berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal), termasuk waktu dan
pembayaran atas dividen di masa depan.

37
Di masa yang akan datang, Perseroan dapat melakukan transaksi dengan entitas yang dikendalikan
oleh pemegang saham pengendali dan pihak terkait lainnya dalam kegiatan usaha sehari-hari. Tidak
ada jaminan bahwa transaksi tersebut akan dilakukan pada syarat dan ketentuan yang menguntungkan
bagi Perseroan, namun setiap transaksi benturan kepentingan (sebagaimana didefinisikan dalam
peraturan OJK) yang dilakukan Perseroan dengan pihak terafiliasi setelah Penawaran Umum Perdana
Saham wajib memperoleh persetujuan pemegang saham independen sesuai dengan peraturan OJK
sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1.

SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN


USAHA TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO
TERHADAP KEGIATAN USAHA DAN KINERJA KEUANGAN PERSEROAN.

38
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 telah diaudit oleh
KAP Siddharta Widjaja & Rekan (Rekan penanggung jawab: Handrow Cahyadi, CPA, dengan izin
Akuntan Publik No. AP.1555) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa
modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tertanggal 26 Agustus 2019 dan diterbitkan
kembali pada tanggal 21 November 2019.

Sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan
2017 telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan (Rekan penanggung jawab: Kusumaningsih
Angkawijaya, CPA, dengan izin Akuntan Publik No. AP.0848), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tertanggal
21 September 2018 dan 11 September 2017.

Kejadian penting setelah tanggal laporan auditor independen di atas adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 52 tanggal 18 September
2019 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, SH, LLM, Notaris di Jakarta Utara (“Akta No. 52/2019”),
pemegang saham Perseroan telah menyetujui, antara lain:
a. Mengubah susunan Dewan Komisaris;
b. Rencana pembagian dividen final untuk tahun buku 30 Juni 2019 dan dividen interim untuk
tahun buku 30 Juni 2020 masing-masing sebesar Rp8.956.689.090 dan Rp15.043.310.910.

2. Berdasarkan Akta No. 21/2019 pemegang saham Perseroan telah menyetujui:


a. Rencana perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka;
b. Perubahan nama Perseroan dari “PT Ashmore Asset Management Indonesia” menjadi
“PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk”;
c. Rencana perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp1.000 menjadi Rp25 per saham;
d. Rencana penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat sebanyak-
banyaknya 111.111.200 saham dengan nilai nominal Rp25,- per saham, serta pengalokasian
10% dari saham baru tersebut kepada karyawan melalui program ESA;
e. Perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan termasuk perubahan maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Nomor IX.J.1;
f. Komposisi Direksi dan Dewan Komisaris.

3. Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan sebagai Pengganti RUPSLB yang
diadakan pada tanggal 22 November 2019, para pemegang saham Perseroan memutuskan untuk:
a. Mengakui bahwa para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen Perseroan
sebagaimana tertuang dalam Akta No. 52/2019.
b. Membatalkan keputusan tersebut dan mengubah jumlah yang dibayarkan untuk dividen final
tahun buku 30 Juni 2019 menjadi sebesar Rp8.389.653.840 dan dividen interim untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 menjadi sebesar Rp15.610.346.160.

Perseroan juga telah memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan
Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 21 November
2019 sehubungan dengan pembagian dividen interim tambahan senilai Rp567.035.250 dan
mengkonfirmasi kembali pembagian dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2020 menjadi sebesar Rp15.610.346.160.

4. Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan sebagai Pengganti RUPSLB tanggal
28 November 2019 dan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Dewan Komisaris Perseroan
tertanggal 28 November 2019, para pemegang saham Perseroan dan Dewan Komisaris Perseroan
menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan senilai Rp13.000.000.000 untuk dibagikan sebagai
dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 kepada para pemegang
saham Perseroan. Pembayaran atas dividen interim dilakukan pada tanggal 3 Desember 2019.

39
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN
USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK
USAHA

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan secara sah berdasarkan Hukum
Indonesia dan berdomisili di Jakarta Selatan. Perseroan didirikan dengan nama PT Buana Megah Abadi
sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan No. 250, tanggal 29 Januari 2010, yang dibuat di hadapan
Irawan Soerodjo, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum
berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-09788.AH.01.01.Tahun.2010, tanggal 23 Februari 2010
serta didaftarkan dalam daftar perseroan No. AHU.0014438.AH.01.09.Tahun 2010, tanggal 23 Februari
2010 dan diumumkan dalam BNRI No. 89, tanggal 5 November 2010 Tambahan No. 38055 (“Akta
Pendirian”).

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir
berdasarkan Akta No. 21/2019, dimana para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara
lain perubahan mengenai (i) nama Perseroan, (ii) status Perseroan dari tertutup menjadi terbuka
(iii) perubahan nilai nominal saham Perseroan, (iv) perubahan mengenai maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha Perseroan, berikut (v) penyesuaian anggaran dasar terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.

Pada tahun 2012, Perseroan melakukan perubahan nama yang semula PT Buana Megah Abadi menjadi
PT Ashmore Asset Management Indonesia berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
No. 32, tanggal 11 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH. M.Kn. Notaris di Jakarta
Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham atas perubahan anggaran dasar tersebut
berdasarkan Surat No. AHU-53481.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 16 Oktober 2012.

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah:
• Berusaha dalam bidang jasa perusahaan efek, khususnya jasa manajer investasi.
• Berusaha dalam bidang jasa penasihat investasi.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha utama Perseroan yang terdiri atas:
a. mengelola portofolio efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan perjanjian
pengelolaan dana yang ditandatangani oleh Perseroan dan pelanggan Perseroan yang
disusun sesuai ketentuan peraturan OJK.
b. mengelola portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui wadah
atau produk - produk yang diatur dalam peraturan OJK;
c. memberikan nasihat mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan
jasa.
2. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama adalah sebagai berikut:
a. melakukan kegiatan-kegiatan lainnya sebagaimana diizinkan oleh OJK dan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh OJK;
b. menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan bidang usaha kegiatan usaha utama di
atas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan merupakan anak perusahaan Ashmore Investment Management Limited. Ashmore Group
Plc yang merupakan perusahaan induk Perseroan dan Ashmore Investment Management Limited, telah
menjadi perusahaan publik pada tahun 2006, adalah manajer investasi terdepan di dunia untuk negara
berkembang, dengan rekam jejak yang panjang dan telah melalui berbagai siklus pasar. Ashmore
Group memiliki spesialisasi di pasar negara berkembang sejak pendiriannya di tahun 1992 dan sebagai

40
bukti spesialisasinya, Ashmore Group saat ini menyediakan akses ke beragam peluang investasi di
negara berkembang melalui delapan tema investasi utama yakni external debt, local currency debt,
corporate debt, blended debt, ekuitas, private equity, likuiditas dan multi asset . Saat ini, Ashmore Group
terus berinovasi untuk menawarkan produk dan strategi baru bagi investor untuk berpartisipasi dalam
investasi di negara berkembang.

Ashmore Group memiliki 296 personel, termasuk di antaranya 93 orang personel investasi profesional
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman selama 27 tahun secara langsung di negara berkembang.
Tim Ashmore memiliki akses yang luas terhadap jaringan investor dalam setidaknya 60 negara
berkembang, yang telah dibangun dalam beberapa dekade terakhir. Tim Ashmore memiliki jaringan
kantor yang mapan pada 12 negara, yang terdiri dari 7 negara yang menyediakan jasa manajer
investasi bersama-sama dengan platform manajemen investasi lokal di Kolombia, India, Indonesia,
Peru, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Republik Rakyat Tiongkok, serta 5 negara yang menyediakan
jasa manajer investasi global di Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, Singapura dan Jepang. Sampai
30 September 2019, Ashmore Group mengelola dana sebesar USD91,9 miliar.

Beberapa keuntungan Perseroan sebagai bagian dari anggota grup usaha Ashmore Global adalah
sebagai berikut:

• INVESTASI

Menjadi bagian dari Ashmore Group yang merupakan salah satu spesialis negara berkembang terdepan
di dunia yang telah berinvestasi di Indonesia lebih dari 15 tahun merupakan sebuah keunggulan. Sebagai
salah satu negara berkembang terbesar di Asia, tim investasi Perseroan berbagi pandangan secara
makroekonomis dengan tim investasi Ashmore Group, valuasi dan pandangan terhadap sentimen
investor global terhadap Indonesia sebagai bagian dari negara berkembang. Kalau dibutuhkan,
Perseroan juga berbagi pandangan riset dengan tim regional Ashmore Group untuk perbandingan.
Selain dari itu, kepemilikan investasi jangka panjang Ashmore Group di obligasi negara termasuk di
Indonesia, memberikan Perseroan akses jaringan ke para pembuat kebijakan, baik di Bank Sentral
maupun kepemerintahan.

• OPERASIONAL

Dua dukungan utama Ashmore Group di operasional Perseroan adalah 1) sistem operasional dan
2) manajemen risiko. Perseroan telah mengadopsi standar tinggi di sistem teknologi informasi dalam
bentuk sistem thinkFolio dan dimension. Selain itu, tim manajemen risiko Ashmore Group dan tim
compliance lokal dan global (yang dikoordinasikan oleh tim dari Singapura) secara aktif memantau
risiko operasional Perseroan dengan pertemuan bulanan dan secara ad-hoc untuk mendiskusikan
bisnis dan performa.

• MANAJEMEN RISIKO

Fungsi manajemen RMC bertanggung jawab terhadap kebijakan dan prosedur di manajemen risiko
dan beroperasi dalam susunan komite investasi Perseroan dan komite RCC. Fungsi RMC Perseroan
mendapat dukungan dari fungsi RMC grup. Contohnya, sistem pelaporan dan analisa manajemen
risiko perseroan konsisten terhadap sistem yang dimiliki oleh unit manajemen Risiko Group. Dalam
keseharian, fungsi RMC memastikan adanya analisa yang diselenggarakan untuk risiko pasar, likuiditas,
operasional dan counterparty. Fungsi RMC terpisah dari proses investasi namun tetap bekerja sama
dengan semua unit perusahaan untuk mempromosikan budaya manajemen risiko Ashmore Group.

Kantor Perseroan berlokasi di Pacific Century Place, Lantai 18, SCBD Lot 10, Jalan Jenderal Sudirman
Kav. 52-53, Jakarta 12190 yang merupakan lokasi utama kegiatan usaha.

41
B. STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Sesuai dengan Akta Pendirian, struktur permodalan Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp 1.000,- (nilai penuh) per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000 -
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Mustapa Kamal 450.000 450.000.000 90%
Gatot Widodo 50.000 50.000.000 10%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 500.000 500.000.000 100%
Jumlah Saham dalam Portepel 500.000 500.000.000 -

Pada tahun 2017, 2018 dan 2019 terdapat perubahan pada struktur permodalan dan kepemilikan
Perseroan sebagai berikut:

2017

Pada tahun 2017, berdasarkan Akta No. 01 tanggal 1 Agustus 2017 yang dibuat di hadapan Chandra
Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-0017705.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 24 September 2017, para pemegang
saham menyetujui penurunan modal ditempatkan dan disetor Perseroan, yaitu semula sebesar
Rp35.000.000.000 menjadi sebesar Rp25.000.000.000 yang terbagi atas 100.000.000 saham masing-
masing dengan nilai nominal Rp1.000.

Sehingga setelah penurunan modal ditempatkan dan disetor, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 100.000.000 100.000.000.000 -
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
• Ashmore Investment Management Limited 16.676.500 16.676.500.000 66,71
• PT Adikarsa Persada Nusantara 3.573.500 3.573.500.000 14,29
• Ir. Ronaldus Gandahusada 1.750.000 1.750.000.000 7,00
• FX Eddy Hartanto 1.500.000 1.500.000.000 6,00
• Arief Cahyadi Wana 1.500.000 1.500.000.000 6,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000.000 25.000.000.000 100
Jumlah Saham dalam Portepel 75.000.000 75.000.000.000 -

2018

Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 26 Februari 2018 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M.,
Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham sehubungan dengan perubahan data
Perseroan berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03.0087023 tanggal 28 Februari 2018, para pemegang
saham Perseroan menyetujui pengalihan 3.573.500 saham milik PT Adikarsa Persada Nusantara
kepada PT Adikarsa Sarana sebagaimana dinyatakan dalam Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham
No. 35 tanggal 26 Februari 2018 antara PT Adikarsa Persada Nusantara kepada PT Adikarsa Sarana.

Sehingga setelah pengalihan saham, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 1.000,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 100.000.000 100.000.000.000 -
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
• Ashmore Investment Management Limited 16.676.500 16.676.500.000 66,71
• PT Adikarsa Sarana 3.573.500 3.573.500.000 14,29
• Ir. Ronaldus Gandahusada 1.750.000 1.750.000.000 7,00
• FX Eddy Hartanto 1.500.000 1.500.000.000 6,00
• Arief Cahyadi Wana 1.500.000 1.500.000.000 6,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000.000 25.000.000.000 100
Jumlah Saham dalam Portepel 75.000.000 75.000.000.000 -

42
2019

Berdasarkan Akta No. 21/2019, Perseroan telah menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan
dari Rp1.000 menjadi Rp25, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan saat ini
adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp25,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
• Ashmore Investment Management Limited 667.060.000 16.676.500.000 66,71
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000

Berdasarkan Akta No. 21/2019, Perseroan telah menyetujui untuk mengeluarkan saham dari portepel
Perseroan sebesar 111.111.200 (seratus sebelas juta seratus sebelas ribu dua ratus) saham dengan
nilai nominal Rp25 (dua puluh lima Rupiah) atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan
dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini.

C. KEJADIAN PENTING YANG MEMENGARUHI KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Berikut ini adalah beberapa peristiwa atau kejadian penting yang memengaruhi kegiatan usaha
Perseroan.

Tahun Kejadian Penting


2015 Memenangkan Infovesta Best Mutual Fund Award untuk ADPN sebagai reksa dana saham dengan performa
satu tahun terbaik untuk dana kelolaan di atas Rp1 triliun
2016 Peluncuran reksa dana Pasar Uang
2017 Peluncuran Reksa Dana Obligasi dengan tenor rendah; Memenangkan Bloomberg Award untuk ADPN sebagai
reksa dana saham dengan performa tiga tahun terbaik untuk dana kelolaan di atas Rp650 miliar
2018 Perseroan mencapai dana kelolaan di atas Rp25 triliun pada akhir 2018, menjadikan Perseroan sebagai salah
satu perusahaan asset management dengan pertumbuhan dana kelolaan tercepat
2019 Peluncuran Reksa Dana ETF pertama untuk Perseroan

D. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan telah memiliki izin-izin penting antara
lain sebagai berikut:

No. Izin Nomor, Tanggal, dan Instansi Keterangan


1. Izin Manajer Izin Usaha Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha Berlaku sejak tanggal
Investasi sebagai Manajer Investasi berdasarkan Keputusan Ketua Badan ditetapkan.
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-04/BL/
MI/2011 tanggal 15 Juni 2011
2. Izin Penasihat Izin Usaha Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Berlaku sejak tanggal
Investasi Penasihat Investasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK ditetapkan.
No. Kep-9/D.04/2018 tanggal 14 Maret 2018

43
E. STRUKTUR ORGANISASI

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan:

F. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 21/2019 yang telah diterima pemberitahuan perubahannya
oleh Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0347159 tanggal 17 Oktober 2019, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Thomas Adam Shippey
Komisaris : Michael Matthias Winter
Komisaris Independen : Satriadi Indarmawan

Direksi
Presiden Direktur : Ir. Ronaldus Gandahusada
Direktur : FX Eddy Hartanto
Direktur : Arief Cahyadi Wana

44
Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:

Dewan Komisaris

Thomas Adam Shippey, Presiden Komisaris

Warga Negara Inggris, 45 tahun


Menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2012

Memperoleh gelar Bachelor of Science in International Business and Modern


Languages dari Aston University, Inggris pada tahun 1996.

• Menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Ashmore Asset Management


Indonesia (2012 – sekarang)
• Menjabat sebagai Ashmore Group Finance Director (2013 – sekarang)
• Menjabat sebagai Head Of Corporate Development di Ashmore Group Plc
(2007 – sekarang).
• Menjabat sebagai Executive Director di UBS Investment Bank (1999 – 2007).

Michael Matthias Winter, Komisaris

Warga Negara Switzerland, 55 tahun


Menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2019

Memperoleh Swiss Certified Banking Expert Diploma dari pemerintah Swiss


pada tahun 1984 dan memegang kualifikasi Chartered Financial Analysts

• Menjabat sebagai Komisaris di PT Ashmore Asset Management Indonesia


(2019 – sekarang)
• Menjabat sebagai Head Of Business Asia Pacific di Ashmore Investment
Management (Singapore) Pte Ltd (2011 – sekarang).
• Menjabat sebagai Managing Director di UBS Global Asset Management
Singapore (2001-2011).
• Menjabat sebagai Head of Private Banking Investment Service, UBS Brinson
Singapore (1998-1999)
• Menjabat sebagai Fund Manager / Deputy CIO, di UBS Asset Management
East Asia (1995-1998).
• Menjabat sebagai Fund Manager di UBS Asset Management Zurich (1991-
1995)

Satriadi Indarmawan, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 53 tahun


Menjabat sebagai komisaris sejak tahun 2019

Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia (1990) dan
gelar Master of Applied Finance dari Macquarie University (1995).

• Menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Ashmore Asset Management


Indonesia (2019 – sekarang)
• Menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Mandiri Sekuritas
(2018 – sekarang)
• Menjabat sebagai CFO di PT Krida Bahari (2016-2018)
• Menjabat sebagai CFO di PT Cipta Kridatama (2010-2016)
• Menjabat sebagai CFO di PT Bakrie Construction (2005-2010)
• Menjabat sebagai bagian Audit di BPPN (2000-2005)
• Menjabat sebagai Senior Manager, di PT Bank Bumiputera (1995-2000).
• Menjabat sebagai Akuntan di IBM Indonesia (1990-1995)

45
Direksi

Ir. Ronaldus Gandahusada, Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia, 56 tahun


Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 2012

Memperoleh gelar Master of Business in Banking and Finance dari University of


Technology Sydney, Australia pada tahun 1993.

• Menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Ashmore Asset Management


Indonesia (September 2012 - sekarang)
• Menjabat sebagai Director, Senior Portfolio Manager di PT Schroder
Investment Management Indonesia (2012 - Agustus 2012).
• Menjabat sebagai President Director di PT Schroder Investment Management
Indonesia (1998 - 2011).
• Menjabat sebagai Investment Analyst dan Manajer Portofolio di PT Schroder
Investment Management Indonesia (1994 - 1998).
• Menjabat sebagai Manager, Special Project di Standard Chartered Bank
Jakarta (1993 - Desember 1993).

FX Eddy Hartanto, Direktur

Warga Negara Indonesia, 62 tahun


Menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2012

Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gajah Mada, Indonesia pada
tahun 1982.

• Menjabat sebagai Direktur di PT Ashmore Asset Management Indonesia


(2012 - sekarang)
• Menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Deutsche Securities Indonesia
(2005 - 2012).
• Menjabat sebagai Chief Operating Officer di PT Deutsche Verdana Indonesia
(2005 - 2012).
• Menjabat sebagai Direktur Operasi di PT Deutsche Securities Indonesia
(2004 - 2005).
• Menjabat sebagai Direktur Operasi di PT JP Morgan Securities Indonesia
(1997 - 2004).
• Menjabat sebagai Assistant Vice President di Citibank (1989 - 1996).

Arief Wana, Direktur

Warga Negara Indonesia, 45 tahun


Menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2012

Memperoleh gelar Business Administration (Finance) dari San Fransico State


University, Amerika Serikat pada tahun 1995.

• Menjabat sebagai Direktur di PT Ashmore Asset Management Indonesia


(Juni 2012 - sekarang)
• Menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
(2011 - 2012).
• Menjabat sebagai Kepala Riset Ekuitas di Credit Suisse Securities Indonesia
(2005 - 2011).
• Menjabat sebagai Analyst di JP Morgan Securities Indonesia (2001- 2005).
• Menjabat sebagai Asisten Peneliti Indonesia di Jardine Fleming Indonesia
(1997 - Desember 2000).
• Menjabat sebagai Analis Keuangan di Inti Salim Corporation (1996 - 1997).

46
Tidak terdapat kontrak terkait imbalan kerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi setelah masa kerja berakhir.

Tidak terdapat kepentingan lain yang bersifat material di luar kapasitasnya sebagai anggota Direksi terkait
penawaran umum saham atau pencatatannya di Bursa Efek.

Tidak terdapat hal yang dapat menghambat kemampuan Direksi untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab sebagai anggota Direksi demi kepentingan Perseroan.

Tidak terdapat hubungan keluarga antara anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada saat Prospektus ini
diterbitkan.

Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief C. Wana telah menandatangani Surat Pernyataan
Kesanggupan dimana masing-masing anggota Direksi memberikan kesanggupan kepada Ashmore
Investment Management Limited untuk menjadi direktur Perseroan untuk jangka waktu tidak kurang dari
tiga tahun berturut-turut sejak Tanggal Pencatatan, kecuali diberhentikan oleh RUPS.

Tidak terdapat perjanjian antara Dewan Komisaris dengan pemegang saham utama, pemasok, pelanggan
dan/atau pihak lain yang berkaitan dengan penempatan atau penunjukkan sebagai anggota Dewan
Komisaris Perseroan.

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan, termasuk ketentuan
mengenai rangkap jabatan sebagaimana diatur dalam POJK No. 33/2014.

G. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG”)

Dalam semua aspek kegiatan Perseroan baik operasional maupun pendukung, Perseroan senantiasa
menempatkan aspek-aspek tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian integral serta landasan
dalam memperkuat posisi Perseroan di tengah persaingan industri yang kompetitif. Perseroan meyakini
bahwa pelaksanaan GCG yang baik dapat mendukung upaya Perseroan dalam mengaktualisasikan
setiap target usaha serta untuk melindungi hak seluruh pemangku kepentingan.

Sampai saat ini, Perseroan selalu melakukan pelaporan dan mengimplementasikan seluruh ketentuan
regulasi baik dari OJK, BEI dan KSEI begitu juga melakukan pelaporan secara regular terhadap Direktur
Jenderal Pajak.

Prinsip-Prinsip GCG

Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan senantiasa harus memperhatikan prinsip-prinsip


GCG dimana Perseroan memiliki prinsip GCG untuk akuntabilitas dan transparansi di semua lini.
Karyawan wajib untuk memberikan deklarasi setiap triwulan baik dari sisi kepemilikan saham/investasi,
kepentingan politis, pekerjaan kedua, untuk mengurangi konflik kepentingan antara karyawan dan
nasabah. Deklarasi ini tersimpan dalam sistem Perseroan. Selain dari itu, Ashmore memiliki kode etik
perusahaan yang mengatur kondisi dan kelayakan karyawan.

Dari sisi transparansi informasi produk, saat ini data untuk nasabah baik retail maupun institusi sudah
dibuat secara otomatis melalui sistem dan dikirimkan secara sewajarnya. Perseroan melakukan prinsip
transparansi dalam hal:
• pemilihan broker dan review berkelanjutan;
• memberikan informasi yang sewajar dan sebenarnya pada partner agen penjual dan nasabah;
• mengeluarkan data secara berkala untuk informasi produk melalui Fund Fact Sheet setiap bulannya;
dan
• memberikan informasi produk secara tepat dan di update secara berkala di situs perusahaan.

47
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab untuk
melakukan pengawasan terhadap pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada
Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang Perseroan, rencana
kerja anggaran perusahaan serta ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan
perundangan-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris secara terus-
menerus memantau efektivitas pelaksanaan kebijakan, kinerja, dan proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh Direksi agar selalu sesuai dengan arahan Pemegang Saham.

Sesuai dengan Akta No. 21/2019, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan
memberi nasihat kepada Direksi;
b. Bertanggung jawab dan berwenang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya termasuk meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya;
c. Berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya,
apabila anggota Direksi tersebut dianggap bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar;
d. Wajib membuat pembagian tugas yang diatur oleh mereka sendiri;
e. Wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang menjadi bagian tak
terpisahkan dan RKAP.

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris Perseroan dapat dilihat secara lebih rinci pada Bab XV
Ketentuan Penting Dalam Anggaran Dasar Dan Ketentuan Penting Lainnya Terkait Pemegang Saham.

Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun, termasuk rapat
gabungan dengan Direksi. Masa jabatan Komisaris ditentukan oleh Pemegang Saham pada RUPS.

Rekapitulasi Rapat Dewan Komisaris setahun terakhir yang berakhir Juni 2019:

Nama Jumlah Rapat Hadir Persentase Tingkat Kehadiran


Elaine Cheung* 1 1 100%
Thomas Adam Shippey 1 1 100%
*Elaine Cheung menjabat sebagai Komisaris Perseroan sampai Agustus 2019.

Selain itu, Dewan Komisaris telah melakukan Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak
12 (dua belas) kali dan rapat dengan pemangku kepentingan lainnya.

Pelatihan untuk Dewan Komisaris

Sampai dengan Juni 2019, Dewan Komisaris telah menghadiri dan berpartisipasi dalam pelatihan
sebagai berikut:

Topik Pelatihan Tanggal Peserta


• Market Abuse Regulation 14 Januari 2019 Elaine Cheung dan Thomas Adam Shippey
• Information Security Training 4 Maret 2019 Elaine Cheung dan Thomas Adam Shippey
• Failure to Prevent Tax Evasion 20 Mei 2019 Elaine Cheung dan Thomas Adam Shippey
• Equality and Diversity in workplace 20 Mei 2019 Elaine Cheung dan Thomas Adam Shippey
• Modern Slavery 20 Mei 2019 Elaine Cheung dan Thomas Adam Shippey

48
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Sesuai dengan Akta No. 21/2019, tugas dan wewenang Direksi adalah sebagai berikut:
a. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan untuk
kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
b. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi mempunyai wewenang dan kewajiban sebagai berikut:
a. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal
dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan
Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang meliputi antara lain:
1. Untuk mengikatkan diri ke dalam perjanjian yang tidak memerlukan persetujuan dari
Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan,
diperlukan persetujuan dari rapat direksi.
2. Untuk menyetujui biaya jasa pihak ketiga yang material seperti biaya konsultasi, biaya
perantara (broker), atau biaya jasa hukum, diperlukan persetujuan dari rapat direksi.
3. Untuk membuat setiap keputusan sehubungan dengan perkara pengadilan atau proses
hukum dengan klaim yang jumlahnya melebihi batas jumlah sebagaimana ditentukan oleh
Dewan Komisaris dari waktu ke waktu, atau jika tidak melebihi batas di atas, yang dapat
berdampak merugikan secara material terhadap Perseroan, diperlukan persetujuan dari
rapat direksi.

Pembatasan lain dapat dilihat dalam Bab XV tentang Ketentuan Penting Dalam Anggaran
Dasar dan Ketentuan Penting Lainnya Terkait Pemegang Saham
b. Direksi berkewajiban untuk antara lain:
1. Mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusan yang
ditetapkan oleh RUPS.
2. Mengadakan Rapat Direksi secara berkala dan mengadakan Rapat Direksi bersama
Dewan Komisaris secara berkala.
3. Mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat
kedudukan Perseroan.

Rekap Kehadiran Direksi

Rekapitulasi Rapat Direksi selama setahun terakhir per tanggal 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Hadir Presentasi Tingkat Kehadiran


Ir. Ronaldus Gandahusada 12 12 100%
FX Eddy Hartanto 12 12 100%
Arief Wana 12 12 100%

Pelatihan untuk Direksi

Sampai dengan Juni 2019, Direksi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam pelatihan sebagai berikut:

Topik Pelatihan Tanggal Peserta


• AML (Anti Money Laundering) 28 Sep 2018 Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief Wana
• Whistleblowing 28 Sep 2018 Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief Wana
• Information Security 30 Nov 2018 Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief Wana
• Market Abuse Regulations 31 Jan 2019 Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief Wana
• Failure to Prevent Tax Evasion 29 Mar 2019 Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief Wana
• Equality and Diversity in the Workplace 7 Jun 2019 Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief Wana
• Modern Slavery 7 Jun 2019 Ir. Ronaldus Gandahusada, FX Eddy Hartanto dan Arief Wana

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Berdasarkan keputusan pemegang saham, jumlah gaji dan tunjangan Komisaris dan Direksi
Perseroan untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar
Rp17.394.628.770, pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebesar Rp19.018.696.149, dan pada tanggal
30 Juni 2019 adalah sebesar Rp20.200.103.749.

49
SEKRETARIS PERUSAHAAN (CORPORATE SECRETARY)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 011 tanggal 17 Juli 2019 tentang alih tugas pekerja PT
Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, Direksi Perseroan telah menyetujui pengangkatan Sdri.
Lydia Jessica Toisuta sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam
POJK No. 35/2014. Sekretaris perusahaan dapat dihubungi pada alamat berikut di bawah ini:

Kantor Pusat
Corporate Secretary
PT ASHMORE ASSET MANAGEMENT INDONESIA TBK

Kantor Pusat
Pacific Century Place, Lantai 18 SCBD Lot 10, Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190
Telepon : (021) 2953 9000
Faksimili : (021) 2953 9001
Email: cosec.indonesia@ashmoregroup.com
Website: www.ashmoregroup.com

Berdasarkan struktur organisasi Perseroan, tugas dan tanggung jawab sekretaris perusahaan Perseroan
adalah:
1. Hubungan Masyarakat
a. Meneliti dan mengkoordinasikan pelaksanaan kehumasan
b. Meneliti dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan promosi dan publikasi untuk
pembentukan menjaga dan meningkatkan citra perusahaan.
2. Hubungan antar lembaga dan kepatuhan
a. Meneliti dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan GCG
b. Meneliti dan mengkoordinasikan pelaksanaan hubungan antar lembaga dan hubungan
internasional
3. Hubungan investor
a. Menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada investor, analis serta media
masa
b. Memberikan saran kepada manajemen terkait dengan saham Perseroan.

Tidak terdapat program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Sekretaris Perusahaan
Perseroan pada periode tahun 2019.

Berikut adalah keterangan singkat terkait profil Sekretaris Perusahaan Perseroan:

Lydia Jessica Toisuta


Sekretaris Perusahaan

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta, 25 Juni 1985. Meraih gelar Bachelor
of Banking and Finance (2006) dari Universitas Monash, Australia.

Beliau menjabat sebagai Vice President Marketing and Distribution untuk PT Ashmore Asset Management
Indonesia Tbk sejak tanggal 15 Agustus 2016 dan diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan
berdasarkan penetapan Komisaris dan Direksi PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk.

KOMITE AUDIT

Komite Audit Perseroan dibentuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 005/DIR-ASH/0719 tentang Pembentukan Komite
Audit PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk tanggal 11 Oktober 2019 dengan susunan Komite
Audit sebagai berikut:

50
Satriadi Indarmawan
Ketua Komite Audit

Vidvant Brahmantyo
Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Yogyakarta, 5 Desember 1979. Meraih
gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia, Indonesia pada tahun 2004. Vidvant bergabung
di PT RSM Indonesia Konsultan di tahun 2018 dengan posisi saat ini sebagai Partner dan juga Leader
dalam Layanan Governance, Risk & Control (GRC).

Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit untuk Perseroan sejak tanggal 11 Oktober 2019 dan
diangkat sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan penetapan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Wahyuni
Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Sukoharjo, 6 Desember 1988. Meraih gelar
sarjana akuntansi dari Universitas Indonesia, Indonesia pada tahun 2010. Wahyuni memulai karirnya
sebagai auditor di kantor akuntan publik dan delapan tahun pengalaman di industri gas bumi dan minyak
yang memiliki spesialisasi dalam pengendalian internal dan manajemen proses bisnis.

Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit untuk Perseroan sejak tanggal 11 Oktober 2019 dan
diangkat sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan penetapan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Komite Audit mempunyai tugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam mewujudkan sistem dan
pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen di Perseroan, termasuk namun tidak
terbatas pada hal-hal berikut:
1. membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian internal yang
dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan;
2. meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan;
3. mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, termasuk keputusan
Perseroan terhadap undang-undang dan peraturan berlaku;
4. mengawasi kemandirian fungsi internal dan eksternal audit yang ditunjuk Perseroan.

Berikut ini tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit Perseroan sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Perseroan:


1. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik
dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan
informasi keuangan Perseroan;
2. melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
3. memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan
akuntan atas jasa yang diberikannya;
4. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang
didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan imbalan jasa;
5. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
6. melakukan penelahaan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh
Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
7. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
8. memberikan pendapat dan saran kepada Dewan Komisaris untuk bahan pertimbangan dalam
memberikan persetujuan terhadap pengangkatan dan pemberhentian Kepala Internal Audit;
9. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Perseroan; dan
10. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

51
Wewenang Komite Audit Perseroan:
1. mengakses dokumen, data dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset dan sumber
daya Perseroan yang diperlukan;
2. berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi
audit internal, manajemen resiko dan akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;
3. melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit dan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan
4. melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Belum terdapat rapat Komite Audit atau laporan singkat kegiatan Komite mengingat pembentukan
Komite Audit baru dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2019.

UNIT AUDIT INTERNAL (SATUAN PENGAWASAN INTERNAL)

Unit Audit Internal dibentuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. 002/DIR-ASH/0719 tentang Pembentukan Unit Audit Internal PT Ashmore
Asset Management Indonesia Tbk tanggal 14 Oktober 2019 dengan anggota unit audit internal sebagai
berikut:

Humaira Nurbani Putri


Ketua Unit Audit Internal

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Lebak, 25 Maret 1986. Meraih gelar Sarjana
Ekonomi dengan jurusan Manajemen dan Perbankan (2006) dari ABFI, Institute Perbanas, Indonesia.
Beliau juga memiliki gelar Certified Risk Professional dari LSPM dan memperoleh izin perorangan
Wakil Manajer Investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisionar OJK Nomor Kep-28/BL/WMI/2007 Tentang Pemberian Izin Wakil
Manajer Investasi tanggal 23 Februari 2007 yang telah diperpanjang berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisioner OJK nomor KEP-264/PM.211/PJ-WMI/2018 tanggal 5 November 2018.

Beliau menjabat sebagai Compliance, Risk Management and Internal Audit untuk Perseroan sejak
Oktober 2012 dan diangkat sebagai ketua unit audit internal berdasarkan penetapan Komisaris dan
Direksi Perseroan.

Perseroan telah menyusun suatu piagam unit audit internal yang telah ditetapkan oleh Direksi pada
tanggal 14 Oktober 2019.

Tugas unit audit internal meliputi:


• menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan;
• menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai
dengan kebijakan perusahaan;
• melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;
• memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen;
• membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada presiden direktur dan
dewan komisaris;
• memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan;
• bekerja sama dengan komite audit;
• menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya;
• melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan;
• meninjau pelaksanaan audit oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh
Direksi atas temuan audit internal tersebut;

52
• mengembangkan dan melaksanakan rencana audit tahunan yang efektif intern yang menyediakan
tujuan, relevan dan jaminan tepat waktu kepada komite audit dan manajemen senior atas proses
operasional yang disepakati di internal audit;
• Memastikan standar profesional layanan audit internal, audit internal akan memelihara catatan
pelatihan.

Tanggung jawab unit audit internal:


• Unit audit internal bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan audit internal setidaknya
secara tahunan kepada komite audit;
• Kepala internal auditor bertanggung jawab atas dokumen catatan internal audit yang disimpan
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan pedoman Perseroan dan peraturan yang berlaku.

Wewenang unit audit internal meliputi:


• Internal audit mendapatkan kewenangan dari Direksi, yang bertanggungjawab untuk memastikan
internal audit memiliki kedudukan yang cukup dan bebas dari manajemen dan pembatasan lainnya;
• Direksi dan komite audit juga bertanggungjawab untuk memastikan internal audit memiliki akses
terhadap informasi untuk menjalankan fungsinya secara efektif. Untuk tujuan ini, dengan tanggung
jawab yang ketat untuk penyimpanan yang aman dan rahasia, internal audit mendapatkan hak tak
terbatas untuk mendapatkan informasi yang diperlukan secara tepat, dan memiliki kemampuan
untuk melihat segala aktivitas dan proses dari Perseroan, berkaitan dengan kewajibannya,
termasuk akses kepada setiap rekaman, file atau data termasuk informasi manajemen dan minuta
dari pengambilan keputusan pihak-pihak yang berkaitan untuk melaksanakan tugasnya;
• Fungsi audit internal memiliki hak kehadiran dan pengamatan di komite pengambilan keputusan
manajemen kunci, termasuk RCC dan mengadakan rapat insidentil lainnya;
• Unit audit internal memiliki wewenang untuk berkomunikasi langsung dengan direktur utama,
dewan komisaris dan / atau komite audit. Terlepas dari wewenang ini, kepala audit internal juga
dapat bertemu secara berkala dengan presiden direktur, dewan komisaris dan / atau komite audit.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Perseroan tidak membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi sehingga fungsi nominasi dan
remunerasi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris seperti diatur dalam POJK No. 34/2014.

H. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia (“SDM”) merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran penting dalam
menentukan keberhasilan kegiatan usaha perusahaan. Menyadari hal tersebut, Perseroan berkeyakinan
bahwa untuk dapat mencapai misi Perseroan, mutlak diperlukan usaha-usaha yang dapat menunjang
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga pendayagunaan sumber
daya manusia dapat dilakukan secara optimal.

Salah satu faktor penting dalam pengelolaan dana dan pemasaran reksa dana adalah berkecukupannya
sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan track record Perseroan yang cukup baik dalam enam
tahun terakhir ini, Perseroan berhasil menarik karyawan berkualitas dengan sejarah kerja regional
dan internasional untuk berkarir di Perseroan. Perseroan juga berfokus dalam memastikan adanya
proses regenerasi dan suksesi kepemimpinan baik di tim investasi, pemasaran, operasional dan
kepatuhan. Perseroan terus mempertahankan pengembangan karir yang jelas, kompensasi total yang
kompetitif dibandingkan dengan rata-rata industri, dan budaya perusahaan serta teamwork yang telah
dikembangkan sejak pendirian Perseroan untuk menarik karyawan yang berkualitas untuk bergabung
dengan Perseroan.

Dalam hal fasilitas dan kesejahteraan karyawan, Perseroan telah sepenuhnya mengikuti dan mematuhi
ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Perundang-undangan dan dituangkan dalam
Peraturan Perusahaan.

53
Komposisi Karyawan

Berikut ini adalah komposisi pegawai Perseroan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2019, 2018 dan 2017 menurut status pegawai, usia, jenjang pendidikan, dan level jabatan:

Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Pegawai

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Tetap 21 21 18
Tidak Tetap - - -
Jumlah 21 21 18

Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
>50 - - -
41 – 50 4 3 2
31 – 40 15 14 12
21 – 30 2 4 4
<21 - - -
Jumlah 21 21 18

Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
S2 5 5 4
S1 16 16 14
D3 - - -
SMA atau sederajat - - -
<SMA - - -
Jumlah 21 21 18

Komposisi Pegawai Yang Ditugaskan Menurut Jabatan

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Manajer - - -
Staf 21 21 18
Non-staf - - -
Jumlah 21 21 18

Komposisi Pegawai Yang Ditugaskan Berdasarkan Aktivitas Usaha

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Investasi 8 8 7
Distribusi 6 6 4
Operasional dan legal 7 7 7
Jumlah 21 21 18

Komposisi Pegawai Berdasarkan Geografi Perseroan

30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
Jakarta, Indonesia 21 21 18
Jumlah 21 21 18

54
Perseroan tidak memiliki karyawan yang memiliki keahlian khusus yang apabila karyawan tersebut
tidak ada akan mengganggu kelangsungan kegiatan operasional usaha Perseroan.

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja.

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing.

Fasilitas dan Kesejahteraan Pegawai

Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi pegawai dan
keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi seluruh karyawan.

Fasilitas dan program tersebut adalah sebagai berikut:


- Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan)
- Jaminan Kesehatan (Asuransi CAR dan BPJS Kesehatan)
- Tunjangan Jabatan
- Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR)
- Bantuan Biaya Melahirkan
- Rekreasi Bersama
- Fasilitas Pelatihan dan Pengembangan
- Cuti Tahunan

Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas pegawai Perseroan mengacu kepada ketentuan dan
peraturan departemen tenaga kerja, termasuk sudah memenuhi upah minimum yang berlaku.

Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia

Perseroan secara periodik melakukan program pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan
untuk mendukung rencana strategis manajemen. Jumlah SDM Perseroan yang mendapatkan program
pengembangan SDM selama setahun terakhir per tanggal 30 Juni 2019 adalah sejumlah 21 dimana
pegawai baru akan mendapatkan pelatihan Compliance Induction, pegawai tetap akan mendapatkan
pelatihan Market Abuse Regulation, Information Security Training, Tax Evasion prevention, Equality and
Diversity, Modern Slavery, Anti money laundering dan Whistle Blowing.

Selama tahun 2019, Perseroan telah melaksanakan sebanyak 7 training, yaitu Market Abuse Regulation,
Information Security Training, Tax Evasion prevention, Equality and Diversity, Modern Slavery, Anti
money laundering dan Whistle Blowing.

Jumlah training dan peserta program pengembangan SDM untuk Pendidikan Profesi Lanjutan dan
Equality and Diversity, selama 3 (tiga) tahun terakhir per tanggal 30 Juni 2019 adalah sebanyak 2 kali
yang diikuti oleh 21 peserta untuk tahun 2019, 2 kali yang diikuti oleh 21 peserta untuk tahun 2018, dan
2 kali yang diikuti oleh 18 peserta untuk tahun 2017.

Lalu, jumlah training dan peserta program pengembangan SDM untuk Information Security Training,
Tax evasion, Anti money laundering dan whistle blowing untuk selama 2 (dua) tahun terakhir per tanggal
30 Juni 2019 adalah sebanyak 4 kali yang diikuti oleh 21 peserta untuk tahun 2019, 4 kali yang diikuti
oleh 21 peserta untuk tahun 2018, dan 4 kali yang diikuti oleh 18 peserta untuk tahun 2017.

Perjanjian Program Kepemilikan Saham Perseroan oleh Karyawan

Berdasarkan Akta No. 21/2019, para pemegang saham menyetujui program kepemilikan Saham oleh
ESA. ESA diberikan kepada karyawan Perseroan. Dalam perjanjian akan disebutkan bahwa Perseroan
bermaksud untuk mengalokasikan saham biasa atas nama kepada peserta. Peserta yang bermaksud
untuk menerima alokasi tersebut harus menukarnya sesuai dengan tata cara yang akan disebutkan
dalam perjanjian.

55
I. STRUKTUR KEPEMILIKAN

Struktur kepemilikan Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut:

Catatan:
*)
Kepemilikan masing-masing pemegang saham Ashmore Group Plc berdasarkan Annual Report and Accounts Ashmore
Group Plc Tahun 2019.
**)
Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.

Pemegang saham pengendali Perseroan adalah Ashmore Group Plc melalui Ashmore Investment
Management Ltd. Ashmore Group Plc merupakan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek
London dengan pemegang saham yang beragam dimana sebagian besar dari mereka adalah pemegang
saham institusi. Karyawan juga merupakan pemegang saham sebagai hasil dari saham yang diberikan
melalui skema remunerasi Ashmore Group. Pemegang saham pengendali Ashmore Group Plc sesuai
ketentuan yang berlaku di Inggris adalah Mark Coombs.

J. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

Ashmore Investment Management Ltd

Riwayat Singkat
Ashmore Investment Management Limited didirikan dengan nama Directlike Limited berdasarkan hukum
Inggris pada tanggal 3 Januari 1997 sebagaimana dinyatakan dalam akta pendirian No.3344281 yang
dikeluarkan oleh The Registrar of Companies for England and Wales, Inggris. Pada tanggal 12 Mei 1997
Directlike Limited telah melakukan perubahan nama perusahaan menjadi ANZ Emerging Markets Fund
Management Limited (“ANZ”). Pada tanggal 25 Februari 1999, ANZ berganti nama menjadi Ashmore
Investment Management Limited.

Kegiatan Usaha
Ashmore Investment Management Limited merupakan suatu perusahaan yang memiliki kegiatan usaha
di bidang manajemen investasi.

Permodalan
Ashmore Investment Management Limited 100% dimiliki oleh Ashmore Investments (UK) Limited.

Pengurusan
Susunan pengurus Ashmore Investment Management Limited terkini adalah sebagai berikut:

Direksi:
Mark Coombs
Thomas Adam Shippey

56
K. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING

PERJANJIAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian sebagai berikut dengan
pihak terafiliasinya:

a. Perjanjian Layanan (Services Agreement) tanggal 27 November 2014 antara Perseroan dan
Ashmore Group PLC

Jangka waktu : Perjanjian ini akan mulai berlaku sejak tanggal 27 November
2014 sampai dengan diakhiri oleh salah satu pihak atau oleh
para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib antara lain:


• Membayar tagihan atas jasa yang diberikan Ashmore
Group PLC
• Membayar tagihan dari Ashmore Group PLC berdasarkan
jenis layanan yang diberikan.

Ashmore Group PLC wajib, antara lain:


• Wajib membayar pengeluaran yang timbul dari penyediaan
jasa, termasuk namun tidak terbatas biaya operasional.
Nilai perjanjian : Perseroan akan membayar tagihan dari Ashmore Group PLC
dengan perhitungan jasa dan layanan sebagai berikut:
• Berdasarkan proporsi atas   dana kelolaan atau usage
number untuk layanan data, layanan pengolahan informasi
dan kontrak;
• Berdasarkan total biaya untuk setiap layanan IT yang dibagi
prorata berdasarkan jumlah pelanggan untuk layanan
infrastruktur IT dan aplikasi;
• Berdasarkan biaya dibagi masing-masing 50%: (i) tahap
pertama dibagi berdasarkan total biaya dana kelolaan dan
(ii) tahap kedua dibagi berdasarkan total efek yang dimiliki
untuk layanan pricing dan pengelolaan data.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui kerjasama
diperoleh Perseroan ini.

b. Perjanjian kerjasama pengelolaan efek dengan satu Afiliasi Perseroan. Pada umumnya, ketentuan-
ketentuan yang dimuat dalam perjanjian kerjasama pengelolaan efek adalah sebagai berikut:

Ruang Lingkup : Perseroan memberikan jasa sebagai manajer investasi,


pengelola investasi dan dana, serta pengelola portofolio baik
untuk ekuitas, pasar modal dan pasar uang.

Hak dan kewajiban Perseroan : • Mengelola investasi dan dana nasabah, atau bertindak
sebagai pengelola portofolio baik untuk ekuitas, pasar
modal dan pasar uang.
• Menerima imbalan atas jasa pengelolaan
• Membuat laporan bulanan atas pengelolaan

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui kerjasama
diperoleh Perseroan ini.

57
Transaksi dengan pihak-pihak Afiliasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati
kedua belah pihak, dengan tetap mengedepankan pertimbangan bisnis yang wajar, kesehatan
keuangan dan menguntungkan. Perseroan sudah menunjuk konsultan independen yang melakukan
analisis khususnya untuk memastikan konsistensi dengan aturan transfer pricing di Indonesia. Analisis
ini mencakup antara lain (i) analisis fungsi, aset dan risiko; (ii) analisis ekonomi dan pendapatan dari
jasa manajemen investasi; dan (iii) analisis ekonomi pembayaran biaya jasa intragrup.

PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian sebagai berikut dengan
pihak ketiga yang tidak terafiliasi dengan Perseroan:

1. Kontrak Investasi Kolektif

a. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Ekuitas Nusantara No. 19, tanggal
27 November 2012 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Akta Addendum VIII
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Ekuitas Nusantara No. 41 tanggal
18 September 2019 yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta,
antara Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh Badan


Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan hingga
dinyatakan bubar.
Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Menetapkan nilai pasar wajar setiap efek dalam portofolio
reksa dana setiap hari bursa dan menyampaikan
kepada Bank Kustodian.
• Menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Menyimpan dan memelihara pembukuan dan catatan
mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa dana
di mana pembukuan dan catatan tersebut wajib
dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Membuat akun khusus dan menjaga agar kekayaan
yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak menjadi
kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan nasabah lain
dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 3%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

58
b. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi Nusantara No. 10 tanggal
11 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana
telah diubah terakhir kali dengan Akta No. 24 Addendum VI Kontrak Investasi Kolektif Reksa
Dana Ashmore Dana Obligasi Nusantara tanggal 30 November 2018 yang dibuat di hadapan
Siti Rumondang Bulan Lubis, SH, MKn, Notaris di Tangerang antara Perseroan dan PT Bank
HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Menetapkan nilai pasar wajar setiap efek dalam portofolio
reksa dana setiap hari bursa dan menyampaikan
kepada Bank Kustodian.
• Menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Menyimpan dan memelihara pembukuan dan catatan
mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa dana
di mana pembukuan dan catatan tersebut wajib
dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Membuat akun khusus dan menjaga agar kekayaan
yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak menjadi
kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan nasabah lain
dari Bank Kustodian.
• Menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan maksimum 1,5% per tahun


dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih reksa dana
berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan dibayarkan
setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

c. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara No.
24 tanggal 9 Oktober 2017 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Addendum Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara No. 19 tanggal
13 September 2018, yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

59
Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Menetapkan nilai pasar wajar setiap efek dalam portofolio
reksa dana setiap hari bursa dan menyampaikan
kepada Bank Kustodian.
• Menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Menyimpan dan memelihara pembukuan dan catatan
mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa dana
di mana pembukuan dan catatan tersebut wajib
dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Membuat akun khusus dan menjaga agar kekayaan
yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak menjadi
kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan nasabah lain
dari Bank Kustodian.
• Menerima imbalan jasa kustodian.
Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah maksimum 1% per tahun
dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih reksa dana
berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan dibayarkan
setiap bulan.
Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui
diperoleh Perseroan kerjasama ini.

d. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Progresif Nusantara No. 20
tanggal 27 November 2012 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Addendum IX
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Progresif Nusantara No. 42 tanggal
18 September 2019 yang yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di
Jakarta antara Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh Badan


Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan hingga
dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Menetapkan nilai pasar wajar setiap efek dalam portofolio
reksa dana setiap hari bursa dan menyampaikan
kepada Bank Kustodian.
• Menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Menerima imbalan jasa manajer investasi.

60
Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:
• Menyimpan dan memelihara pembukuan dan catatan
mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa dana
di mana pembukuan dan catatan tersebut wajib
dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Membuat akun khusus dan menjaga agar kekayaan
yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak menjadi
kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan nasabah lain
dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan maksimum 3% per tahun


dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih reksa dana
berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan dibayarkan
setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

e. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Tunai Nusantara No. 111 tanggal
28 Juni 2016 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Addendum V Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara No. 51 tanggal 14 Agustus 2019,
yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta antara
Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh Badan


Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan hingga
dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

61
Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 1%
per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

f. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana USD Equity Nusantara
No. 05, tanggal 4 Februari 2015 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Addendum IV
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana USD Equity Nusantara No. 43 tanggal
18 September 2019, yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

62
g. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Providentia Nusantara No. 18
tanggal 9 Januari 2019 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta antara
Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

h. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Sejahtera Nusantara No. 25
tanggal 8 Agustus 2017 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Sejahtera Nusantara No. 53 tanggal 14 Agustus 2019,
yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan
dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

63
Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

i. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Sejahtera Nusantara II No. 01
tanggal 4 Desember 2017 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Sejahtera Nusantara II No. 52 tanggal 14 Agustus 2019,
yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan dan
PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

64
Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%
per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

j. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Terproteksi Nusantara II No. 35
tanggal 8 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Addendum II Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Terproteksi Nusantara II No. 21 tanggal
13 September 2018, yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

65
k. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Providentia Balanced Nusantara
No. 19 tanggal 6 Maret 2019, yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan PT Bank HSBC Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.
Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

l. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana USD Nusantara No. 01 tanggal
2 Desember 2013 sebagaimana telah diubah dengan Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa
Dana Ashmore Dana USD Nusantara No. 64 tanggal 24 Oktober 2018, yang keduanya dibuat
di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan dan PT Bank HSBC
Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

66
Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 1,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

m. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi Optima Nusantara No.
44 tanggal 13 Maret 2018 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Addendum I Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi Optima Nusantara No. 23 tanggal
13 September 2018, yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan PT Bank Permata Tbk (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

67
Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 1%
per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

n. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Terproteksi Nusantara No. 14
tanggal 09 September 2014 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Terproteksi Nusantara No. 20 tanggal 13 September 2018,
yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan
dan Deutsche Bank A.G, Cabang Jakarta (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

68
o. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Dinamis Nusantara No. 57 tanggal
12 April 2018 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Addendum I Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Dinamis Nusantara No. 44 tanggal 18 September 2019,
yang keduanya dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan
dan Citibank N.A Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 3%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

p. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Obligasi Strategis Nusantara
No. 49 tanggal 16 April 2019 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan Citibank N.A Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

69
Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 1%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

q. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Unggulan Nusantara No. 88
tanggal 23 Mei 2018 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Akta Addendum I Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Saham Unggulan Nusantara No. 54 tanggal 14 Agustus
2019, yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan dan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyaptakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

70
Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%
per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

r. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore Dana Ekuitas Prima No. 65 tanggal
19 Agustus 2019 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan Citibank N.A., Indonesia (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 2,5%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

71
s. Akta Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Ashmore ETF LQ45 ALPHA No. 102 tanggal
29 April 2019 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta
antara Perseroan dan Deutsche Bank A.G. (”Bank Kustodian”)

Jangka waktu : Sejak ditetapkannya pernyataan efektif oleh OJK hingga


dinyatakan bubar sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan pembubaran reksa dana sesuai perjanjian.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib dan berhak antara lain:
• Wajib menetapkan nilai pasar wajar setiap efek
dalam portofolio reksa dana setiap hari bursa dan
menyampaikan kepada Bank Kustodian.
• Wajib menyimpan dan memelihara semua pembukuan
dan catatan penting secara akurat dan lengkap yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan
reksa dana sebagaimana ditetapkan OJK.
• Berhak menerima imbalan jasa manajer investasi.

Bank Kustodian wajib dan berhak antara lain:


• Wajib menyimpan dan memelihara pembukuan dan
catatan mengenai kegiatan penitipan kekayaan reksa
dana di mana pembukuan dan catatan tersebut
wajib dipisahkan dari pembukuan atau catatan Bank
Kustodian atau nasabah lain Bank Kustodian.
• Wajib membuat akun khusus dan menjaga agar
kekayaan yang disimpan di akun Bank Kustodian tidak
menjadi kekayaan Bank Kustodian atau kekayaan
nasabah lain dari Bank Kustodian.
• Berhak menerima imbalan jasa kustodian.

Nilai perjanjian : Imbalan jasa Perseroan adalah sebesar maksimum 1%


per tahun dihitung secara harian dari nilai aktiva bersih
reksa dana berdasarkan 365 hari kalender per tahun dan
dibayarkan setiap bulan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

2. Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Investasi

Perseroan terikat dengan perjanjian kerjasama pengelolaan efek dengan total 8 nasabah. Pada
umumnya, ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam perjanjian kerjasama pengelolaan efek adalah
sebagai berikut:

Ruang Lingkup : Perseroan memberikan jasa sebagai manajer investasi,


pengelola investasi dan dana, serta pengelola portofolio baik
untuk ekuitas, pasar modal dan pasar uang.

Hak dan kewajiban Perseroan : • Mengelola investasi dan dana nasabah, atau bertindak
sebagai pengelola portofolio baik untuk ekuitas, pasar
modal dan pasar uang
• Menerima imbalan atas jasa pengelolaan
• Membuat laporan bulanan atas pengelolaan

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui kerjasama
diperoleh Perseroan ini.

72
3. Perjanjian Kerjasama

a. Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Oktober 2014 sebagaimana terakhir kali diubah dengan
Addendum II tanggal 2 September 2015 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited selaku agen distribusi; dan
(iii) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC
Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sejak tanggal 2 Oktober 2014 sampai dengan diakhiri oleh
salah satu atau oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.
Agen penjual wajib antara lain:
• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

b. Perjanjian Kerjasama tanggal 10 April 2014 sebagaimana terakhir kali diubah dengan
Addendum V tanggal 11 Januari 2018 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bank Permata Tbk selaku agen penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sejak tanggal 10 April 2014 sampai dengan diakhiri oleh
salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

73
Agen penjual wajib antara lain:
• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

c. Perjanjian Kerjasama, tanggal 27 Maret 2017 sebagaimana terakhir kali diubah dengan
Addendum III tanggal 21 Agustus 2018 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) Citibank N.A. selaku agen penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sejak tanggal 27 Maret 2017 sampai dengan diakhiri oleh
salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib antara lain:


• Melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan agar
formulir pembukaan rekening reksa dana, formulir
pemesanan, formulir penjualan kembali, formulir
pengalihan (apabila berlaku) dapat diproses dan
diselesaikan dalam waktu yang telah disetujui oleh
para pihak.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

74
d. Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Juli 2015, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Addendum
I Perjanjian Kerjasama tanggal 6 Oktober 2017 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku agen penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank
kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

e. Perjanjian Kerjasama tanggal 11 November 2013 sebagaimana diubah terakhir kali dengan
Addendum II tanggal 4 April 2016 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi; (ii) PT Mandiri
Sekuritas selaku agen penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Wajib memastikan kepada Agen Penjual dan Bank
Kustodian atas keabsahan reksa dana bahwa reksa
dana tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku
di Republik Indonesia.

75
Agen penjual wajib antara lain:
• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

f. Perjanjian Kerjasama tanggal 11 November 2013 sebagaimana diubah terakhir kali


dengan Addendum II tanggal 4 April 2016 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bareksa Portal Investasi selaku agen penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank
kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank
Kustodian atas keabsahan reksa dana bahwa reksa
dana tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku
di Republik Indonesia.

Agen penjual wajib antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan
sesuai jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

76
g. Perjanjian Kerjasama tanggal 16 April 2018 sebagaimana terakhir diubah Addendum I tanggal
25 Juli 2018 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi; (ii) PT Bank CIMB Niaga Tbk selaku
agen penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang
Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.
Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui
diperoleh Perseroan kerjasama ini.

h. Perjanjian Kerjasama tanggal 16 April 2018 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bank Mega selaku Agen Penjual; (iii) dan The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

77
Agen penjual wajib antara lain:
• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

i. Perjanjian Kerjasama tanggal 14 Oktober 2014, sebagaimana terakhir diubah Addendum II


Perjanjian Kerjasama tanggal 6 Oktober 2017 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bank OCBC NISP Tbk selaku agen penjual; (iii) dan The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank
kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

78
j. Perjanjian Kerjasama tanggal 19 November 2014, sebagaimana terakhir diubah Addendum
II Perjanjian Kerjasama tanggal 08 Juni 2016 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) Standard Chartered Bank selaku agen penjual; (iii) The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

k. Perjanjian Kerjasama tanggal 25 Januari 2018, sebagaimana terakhir diubah Addendum


Perjanjian Kerjasama tanggal 11 Maret 2019 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bank Maybank Indonesia Tbk selaku agen penjual; (iii) dan The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku
bank kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

79
Agen penjual wajib antara lain:
• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

l. Perjanjian Kerjasama tanggal 11 November 2013 antara (i) Perseroan selaku manajer
investasi; (ii) PT Bank Maybank Indonesia Tbk selaku agen penjual; (iii) dan The Hongkong
and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services
selaku bank kustodian.
Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.

Agen penjual wajib antara lain:


• Menangani pembelian dan/atau penjualan kembali
serta mendistribusikannya ke rekening masing-masing
pemegang unit penyertaan.

Bank kustodian wajib antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan kepada pemegang
unit penyertaan sesuai jadwal yang ditetapkan dalam
peraturan OJK.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

m. Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Agustus 2018 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk selaku agen penjual; (iii) dan The Hongkong
and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services
selaku bank kustodian.
Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib, antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

80
Agen penjual wajib, antara lain:
• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib, antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

n. Perjanjian Kerjasama tanggal 1 April 2014, sebagaimana terakhir diubah Addendum 1


Perjanjian Kerjasama tanggal 19 Juni 2015 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi; (ii)
PT Bank DBS Indonesia selaku agen penjual; (iii) dan The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib, antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib, antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib, antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Mengirim konfirmasi transaksi setiap pemegang unit
penyertaan dalam bentuk dokumen.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

81
o. Perjanjian Kerjasama tanggal 11 Desember 2017, sebagaimana terakhir diubah Addendum
I Perjanjian Kerjasama tanggal 26 Juni 2018 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Indo Premier Sekuritas selaku agen penjual; (iii) dan The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank
kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib, antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib, antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib, antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

p. Perjanjian Kerjasama tanggal 15 Juni 2017 antara (i) Perseroan selaku manajer investasi;
(ii) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selaku agen penjual; (iii) dan The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank
kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib, antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib, antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

82
Bank kustodian wajib, antara lain:
• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

q. Perjanjian Kerjasama tanggal 16 Juni 2015, sebagaimana terakhir diubah Addendum Perjanjian
Kerjasama tanggal 16 Januari 2017 antara (i) Perseroan selaku Manajer Investasi; (ii) PT
Bank Commonwealth selaku agen penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Cabang Jakarta - HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Berdasarkan keterangan Perseroan, Perseroan sedang


dalam proses perpanjangan perjanjian ini.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib, antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib, antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib, antara lain:


• Mengirimkan laporan bulanan pemegang unit
penyertaan kepada pemegang unit penyertaan sesuai
jadwal yang ditetapkan dalam peraturan OJK.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

83
r. Perjanjian Kerjasama Pengadministrasian Reksa Dana tanggal 24 November 2015,
sebagaimana terakhir diubah Addendum Kedua Perjanjian Kerjasama tanggal 30 September
2019 antara (i) Perseroan selaku Manajer Investasi; (ii) PT Bank Central Asia selaku agen
penjual; dan (iii) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta -
HSBC Securities Services selaku bank kustodian.

Jangka waktu : Sampai dengan diakhiri oleh salah satu oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Manajer investasi wajib, antara lain:
• Memberitahukan Bank Kustodian secara tertulis
apabila terjadi pergantian Agen Penjual.
• Memastikan kepada Agen Penjual dan Bank Kustodian
atas keabsahan reksa dana bahwa reksa dana tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Republik
Indonesia.

Agen penjual wajib, antara lain:


• Menangani pembelian di mana pembelian harus
berasal dari investor dan/atau penjualan kembali
dimana hasil penjualan kembali akan dikreditkan ke
rekening masing-masing pemegang unit penyertaan
di hari yang sama pada saat diterima dari Bank
Kustodian.

Bank kustodian wajib, antara lain:


• Mengirimkan laporan-laporan sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku sehubungan dengan tugasnya
selaku bank kustodian berdasarkan kontrak investasi
kolektif.
• Menerbitkan dan mengirimkan surat konfirmasi
transaksi setiap pemegang unit penyertaan dalam
dokumen tercetak

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

4. Perjanjian Distribusi

a. Perjanjian Distribusi tanggal 8 September 2014 sebagaimana terakhir diubah terakhir kali
dengan Addendum II tanggal 14 Mei 2018 antara Perseroan dan the Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited (“HSBC”).

Jangka waktu : Perjanjian ini akan berlaku untuk jangka waktu 3 tahun
sampai dengan tanggal 14 Mei 2021 kecuali diakhiri lebih
awal oleh salah satu pihak.
Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:
• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

84
HSBC wajib, antara lain:
• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

b. Perjanjian Distribusi CSB.WMT/PR.44/2015 tanggal 1 Juli 2015 sebagaimana diubah dan


dinyatakan kembali dengan Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Distribusi tanggal
30 Juni 2017 antara Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jangka waktu : Perjanjian masih berlaku sampai dengan diakhiri oleh


salah satu pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk wajib, antara lain:


• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

85
c. Perjanjian Distribusi tanggal 7 Oktober 2013 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali
dengan Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Distribusi tanggal 15 Mei 2018 antara
Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas.

Jangka waktu : Perjanjian masih berlaku sampai dengan diakhiri oleh


salah satu pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

PT Mandiri Sekuritas wajib, antara lain:


• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

d. Perjanjian Distribusi tanggal 25 November 2016 sebagaimana terakhir diubah kali dengan
Addendum IV tanggal 10 Mei 2019 antara Perseroan dan Citibank N.A Indonesia.

Jangka waktu : Perjanjian masih berlaku sampai dengan diakhiri oleh


salah satu pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

86
Citibank N.A Indonesia wajib, antara lain:
• Memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

e. Perjanjian Distribusi tanggal 11 Oktober 2017 sebagaimana telah terakhir kali diubah dengan
Addendum I tanggal 26 Juli 2018 antara Perseroan dan PT Bareksa Portal Investasi (“Bareksa”).

Jangka waktu : Perjanjian masih berlaku sampai dengan diakhiri oleh


salah satu pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

Bareksa wajib, antara lain:


• Memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh layanan dan akan
bertanggung jawab terhadap kepatuhan hukum yang
berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

87
f. Perjanjian Distribusi tanggal 13 November 2014 sebagaimana terakhir kali diubah dengan
Addendum II Perjanjian Distribusi tanggal 25 Juli 2018 antara Perseroan dan PT Bank CIMB
Niaga Tbk.

Jangka waktu : Sejak tanggal 30 Oktober 2017 dan akan tetap berlaku
untuk jangka waktu 5 tahun kecuali diakhiri lebih awal oleh
salah satu pihak atau oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

PT Bank CIMB Niaga Tbk wajib, antara lain:


• Memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

g. Perjanjian Distribusi tertanggal 26 April 2018 antara Perseroan dan PT Bank Mega Tbk.

Jangka waktu : Sejak tanggal 31 Juli 2018 dan akan berlaku selama 3
tahun kecuali diakhiri lebih awal oleh salah satu pihak atau
oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

88
PT Bank Mega Tbk wajib, antara lain:
• Memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

h. Perjanjian Distribusi tertanggal 10 Oktober 2014 sebagaimana terakhir kali diubah dengan
Addendum III tertanggal 16 April 2018 antara Perseroan dan PT Bank OCBC NISP Tbk.

Jangka waktu : Perjanjian ini tetap berlaku sampai dengan sampai tanggal
31 Desember 2020

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

OCBC wajib, antara lain:


• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

89
i. Perjanjian Distribusi tanggal 4 Juni 2015 sebagaimana terakhir diubah Addendum Ketiga
terhadap Perjanjian Agen Penjualan Efek Reksa Dana tanggal 29 Mei 2019 antara Perseroan
dan PT Bank Commonwealth (“PTBC”).

Jangka waktu : Perjanjian ini akan mulai berlaku sejak tanggal 4 Juni 2015
sampai dengan 4 Juni 2020 atau diakhiri oleh salah satu
pihak atau oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

PTBC wajib, antara lain:


• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

j. Perjanjian Agen Penjualan Efek Reksa Dana tanggal 19 November 2014 sebagaimana terakhir
diubah Addendum Ketiga tanggal 30 Maret 2017 antara Perseroan dan Standard Chartered
Bank (“SCB”).

Jangka waktu : Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 30 Maret 2017
sampai dengan 19 November 202.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengirimkan kepada SCB dari waktu ke waktu
sejumlah salinan dari prospektus dan kontrak investasi
kolektif dan dokumen-dokumen yang dirujuk dalam
kontrak investasi kolektif tersebut yang mungkin
diminta oleh SCB.
• Berhak untuk menjual atau memasarkan suatu
penjualan atau menerima aplikasi pembelian unit
penyertaan di Indonesia dengan cara yang dianggap
perlu dan patut untuk dilaksanakan, termasuk berhak
untuk menunjuk agen penjual efek reksa dana.

90
SCB wajib, antara lain:
• Wajib untuk menyediakan layanan di cabang-
cabangnya di seluruh Indonesia melalui Konsultan
Penjualannya kepada para pemegang unit atau pihak-
pihak lainnya yang berdasarkan kepentingan para
pihak produk-produk tersebut harus didistribusikan.
• Berhak atas biaya pembelian unit penyertaan dan
penjualan kembali unit penyertaan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

k. Perjanjian Distribusi tanggal 10 Januari 2018 sebagaimana terakhir diubah dengan Addendum I
tanggal 20 Februari 2019 antara Perseroan dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”).

Jangka waktu : Berlaku selama 2 tahun, sejak tanggal 10 Januari 2018


sampai dengan tanggal 10 Januari 2020.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

Maybank wajib, antara lain:


• Memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

91
l. Perjanjian Distribusi tanggal 31 Juli 2018 antara Perseroan dan PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk (“BTPN”).
Jangka waktu : Sejak tanggal 31 Juli 2018 dan akan berlaku selama 3
tahun kecuali diakhiri lebih awal oleh salah satu pihak atau
oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-produknya
termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-fitur produk.

BTPN wajib, antara lain:


• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.
Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui
diperoleh Perseroan kerjasama ini.

m. Perjanjian Distribusi tanggal 1 April 2014 sebagaimana telah diubah Addendum I tanggal
22 Juni 2015 antara Perseroan dan PT Bank DBS Indonesia (“DBS”).
Jangka waktu : Sejak tanggal 22 Juni 2015 sampai dengan 22 Juni 2020.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-produknya
termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-fitur produk.

DBS wajib, antara lain:


• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan untuk
mempromosikan, memasarkan dan menjual berbagai
produk reksa dana yang dikelola Perseroan kepada
nasabahnya di semua cabang-cabang dan kantornya
di seluruh wilayah Republik Indonesia.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian.
Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui
diperoleh Perseroan kerjasama ini.

92
n. Perjanjian Distribusi tanggal 16 November 2015 sebagaimana telah diubah Addendum I
tanggal 17 Mei 2019 antara Perseroan dan PT Bank Central Asia (“BCA”).

Jangka waktu : 16 November 2015 sampai dengan 2 Januari 2027.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

BCA wajib, antara lain:


• Wajib memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

o. Perjanjian Layanan Produk Reksa Dana tanggal 15 Juni 2017 antara Perseroan dan PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk (“BRI”).

Jangka waktu : Sejak tanggal 15 Juni 2017 sampai dengan 15 Juni 2022.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib mengadministrasi produk-produk, termasuk
perubahan-perubahan kontrak investasi kolektif.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak atas imbalan jasa manajer investasi.

BRI wajib, antara lain:


• Wajib untuk menyediakan layanan di cabang-
cabangnya di seluruh Indonesia melalui konsultan
penjualannya kepada para pemegang unit atau pihak-
pihak lainnya yang berdasarkan kepentingan para
pihak produk-produk tersebut harus didistribusikan.
• Berhak atas biaya pembelian unit penyertaan dan
penjualan kembali unit penyertaan.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

93
p. Perjanjian Kerjasama Pemasaran tanggal 27 Maret 2014 antara Perseroan dan PT Bank
Permata Tbk (“Bank Permata”).
Jangka waktu : 27 Maret 2014 sampai dengan 14 Mei 2021

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib dan bertanggung jawab untuk menerbitkan
dan mengirimkan Prospektus dan seluruh materi
pemasaran terkait reksa dana atas permintaan bank
dari waktu ke waktu.
• Wajib bertanggung jawab penuh atas produk termasuk
menangani dan menyelesaikan keluhan dan/atau
tuntutan dari pemegang unit.
• Berhak menentukan dan/atau mengubah produk-
produknya termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-
fitur produk.

Bank Permata wajib, antara lain:


• Memiliki tanggung jawab dan kewenangan
menyediakan layanan di cabang-cabangnya di seluruh
Indonesia melalui konsultan penjualannya kepada
para pemegang unit atau pihak-pihak lainnya yang
berdasarkan kepentingan para pihak produk-produk
tersebut harus didistribusikan.
• Wajib mengawasi seluruh konsultan penjualannya dan
akan bertanggung jawab terhadap kepatuhan mereka
terhadap hukum yang berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian ini.

Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui


diperoleh Perseroan kerjasama ini.

q. Perjanjian Distribusi tanggal 6 November 2017 antara Perseroan dan PT Indo Premier Sekuritas
(“Indo Premier”).
Jangka waktu : Perjanjian ini akan dimulai pada tanggal 6 November 2017
dan akan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu
pihak atau oleh para pihak.

Hak dan kewajiban para pihak : Perseroan wajib, antara lain:


• Wajib memastikan kepatuhannya terhadap hukum
yang berlaku dan akan mendapatkan serta menjaga
seluruh otorisasi, izin, dan pendaftaran dari badan
pemerintah yang berwenang yang diperlukan
bagi pelaksanaan kegiatan usaha dan kewajiban-
kewajibannya berdasarkan perjanjian.
• Wajib membayar komisi kepada Indo Premier.

Indo Premier wajib, antara lain:


• Akan setiap saat mematuhi hukum yang berlaku
berbagai aturan internal dan ketentuan Perseroan
(yang diberitahukan oleh Perseroan) dan syarat-syarat
kontrak investasi kolektif dan prospektus, saat ini dan
di masa mendatang akan berlaku.
• Berhak atas kompensasi atas jasa yang diberikan
berdasarkan perjanjian.
Manfaat dan dampak yang : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui
diperoleh Perseroan kerjasama ini.

94
5. Perjanjian lainnya

a. Perjanjian Layanan Infrastruktur Informasi Teknologi (Service Level Agreement (SLA) IT


Infrastructure Support Terms and Condition) tanggal 22 Februari 2019 antara Perseroan dan
PT S Net Indonesia (“PT SNET”).

Jangka waktu : Tidak diatur

Hak dan kewajiban para pihak : PT SNET memberikan jasa Corporate Support
(infrastruktur IT) jarak jauh atas kantor dan gedung
Perseroan.

Nilai perjanjian : Perseroan memiliki kewajiban untuk membayar


PT SNET sebesar Rp. 158.700.000 per tahun

Manfaat dan dampak yang diperoleh : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui
Perseroan kerjasama ini.

b. Perjanjian Sewa-Menyewa No. PBI (011117) tanggal 27 April 2018 antara Perseroan dan
PT Prima Bangun Investama

Jangka waktu : 1 September 2018 - 31 Agustus 2028

Hak dan kewajiban para pihak : • PT Prima Bangun Investama akan menyewakan
area sewa seluas 735 m2
• Perseroan akan membayar biaya sewa kepada
PT Prima Bangun Investama.

Nilai perjanjian : Biaya Sewa


• Biaya sewa atas area sewa untuk tiga bulan
terakhir pada tahun sewa pertama (yaitu bulan
ke-10, 11 dan 12 sejak tanggal mulai sewa,
yaitu 1 September 2018 adalah Rp50.000 per
m2 per bulan.
• Tahun pertama - kelima: Rp399.000 per m2 per
bulan.
• Tahun keenam - kesepuluh: Rp425.600 per m2
per bulan.

Biaya Layanan
Rp90.000 per m2 gross per bulan, yang akan
disesuaikan per tahun dengan tunduk pada review
tahunan

Manfaat dan dampak yang diperoleh : Perseroan dapat meningkatkan bisnisnya melalui
Perseroan kerjasama ini.

PERJANJIAN-PERJANJIAN KREDIT

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki perjanjian kredit dengan
pihak ketiga atau pun Afiliasi nya.

95
L. ASURANSI

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan telah menutup asuransi untuk kegiatan operasional
Perseroan:

Nama
Jenis Pihak yang Jumlah
No. Perusahaan No. Polis Obyek Asuransi Periode
Asuransi Diasuransikan Pertanggungan
Asuransi
1. PT Asuransi 100010319070001256 Property Kerusakan Perseroan Rp8.329.101.134 30 April
Central Asia All Risk material 2019
Gangguan usaha -
30 April
2020
2. Bartlett & UCCMK5565937 Property • Gedung Perseroan £25.000.000 9 Juli 2019
Company • Peralatan -
Limited komputer statis 1 Mei 2020
• Peralatan
komputer
portabel
• Gangguan
usaha

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas aset Perseroan yang dianggap material bagi kegiatan usahanya dan telah diasuransikan
dengan nilai pertanggungan yang cukup dimana polis-polis asuransi tersebut masih berlaku. Perseroan
tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan pihak penanggung dari asuransi tersebut di atas.

M. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang berupa tanah dan
bangunan.

N. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN


KOMISARIS

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar pengadilan
dan/atau perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga
perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi
pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau
perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan atau
mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat memengaruhi
secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan atau yang
dapat mengganggu kelangsungan proses Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

O. KEGIATAN USAHA DAN PROSPEK USAHA

1. UMUM

Perseroan merupakan bagian dari Ashmore Group Plc, yang telah memperoleh izin operasi dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-04/BL/
MI/2011 tanggal 15 Juni 2011 tentang pemberian izin usaha perusahaan efek yang melakukan kegiatan
usaha sebagai manajer investasi.

Pada tahun 2012, Perseroan telah memperoleh Surat No. S-12855/BL/2012 tanggal 1 November
2012 perihal pencatatan perubahan nama yang dahulu bernama PT Buana Megah Abadi menjadi
PT Ashmore Asset Management Indonesia.

96
Perseroan diambil alih oleh Ashmore Investment Management Limited pada bulan Juni 2012. Perseroan
merupakan perusahaan joint venture (JV) atau perusahaan patungan antara Ashmore Investment
management Limited dan mitra lokal. 67% dari saham Perseroan dimiliki oleh Ashmore Investment
Management Limited yang berkedudukan di 61 Aldwych, London WC2B 4AE, dan diotorisasi serta
diregulasi oleh Financial Conduct Authority (Regulator Keuangan Inggris). Perseroan dikelola oleh staf
yang profesional dalam bidang pengelolaan investasi dengan pengalaman di pasar domestik maupun
internasional. Sampai saat ini, target pasar Perseroan adalah individu dan institusi.

Perseroan merupakan anak perusahaan Ashmore Investment Management Limited. Ashmore Group
Plc yang merupakan perusahaan induknya dan telah menjadi perusahaan publik pada tahun 2006,
adalah manajer investasi terdepan di dunia untuk negara berkembang, dengan rekam jejak yang
panjang dan telah melalui berbagai siklus pasar. Ashmore Group memiliki spesialisasi di pasar negara
berkembang sejak pendiriannya di tahun 1992 dan sebagai bukti spesialisasinya, Ashmore Group saat
ini menyediakan akses ke beragam peluang investasi di negara berkembang melalui delapan tema
investasi utama yakni external debt, local currency debt, corporate debt, blended debt, ekuitas, private
equity, likuiditas dan multi asset. Saat ini, Ashmore Group terus berinovasi untuk menawarkan produk
dan strategi baru bagi investor untuk berpartisipasi dalam investasi di negara berkembang.

Ashmore Group memiliki 296 personel, termasuk di antaranya 93 orang personel investasi profesional
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman selama 27 tahun secara langsung di negara berkembang.
Tim Ashmore memiliki akses yang luas terhadap jaringan investor dalam setidaknya 60 negara
berkembang, yang telah dibangun dalam beberapa dekade terakhir. Tim Ashmore memiliki jaringan
kantor yang mapan pada 12 negara, yang terdiri dari 7 negara yang menyediakan jasa manajer
investasi bersama-sama dengan platform manajemen investasi lokal di Kolombia, India, Indonesia,
Peru, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Republik Rakyat Tiongkok, serta 5 negara yang menyediakan
jasa manajer investasi global di Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, Singapura dan Jepang. Sampai
30 September 2019, Ashmore Group mengelola dana sebesar USD91,9 miliar.

Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha jasa manajer investasi, khususnya
pengelolaan investasi dalam bentuk reksa dana saham, obligasi, campuran dan pasar uang yang dijual
kepada investor retail maupun institusi. Reksa dana Perseroan saat ini didistribusikan melalui agen
penjual (perbankan), institusi dan asuransi. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan didukung oleh
beberapa bagian atau divisi yang terintegrasi dengan pegawai yang memiliki wawasan luas mengenai
pasar modal Indonesia, sehingga mampu memberikan kinerja yang optimal untuk memberikan
pelayanan terbaik bagi para nasabahnya.

Perseroan saat ini beroperasi sebagai manajer investasi dan penasihat investasi dengan fokus pada
tiga tema utama yakni saham, obligasi - baik denominasi mata uang lokal (Rupiah) maupun dalam
mata uang asing, dan pasar uang, serta telah memiliki rekam jejak yang superior. Sampai dengan
tanggal Prospektus ini, Perseroan mengelola 18 (delapan belas) reksa dana, 9 (sembilan) KPD, dan
1 (satu) Exchange Traded Fund yang dikelola secara aktif dengan total dana kelolaan USD2,1 miliar.
Perseroan merupakan salah satu manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan tercepat di
Indonesia berdasarkan data OJK 2013-2019, memulai hanya dengan USD45 juta pada tahun 2013
dan menjadi salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia. Sebanyak 90% dari dana kelolaan
Perseroan berada di pasar saham.

Melalui reksa dana kelolaan yang dijual melalui berbagai agen penjualan dan asuransi, Perseroan
memiliki akses kepada lebih dari 30.000 investor di berbagai tema investasi. Investor institusi
yang termasuk di dalamnya perusahaan asuransi, dana pensiun dan sovereign wealth fund, terus
mendominasi dana kelolaan Perseroan. Namun demikan, Perseroan juga mendistribusikan produk
reksa dana melalui agen penjualan pilihan yang memiliki infrastruktur dan hubungan yang kuat dengan
nasabah. Saat ini Perseroan bekerja sama dengan 17 (tujuh belas) agen penjualan dan 65 (enam puluh
lima) nasabah institusional.

97
Sesuai dengan Pasal 3 Akta No. 21/2019, Perseroan menyelenggarakan usaha di bidang jasa perusahaan
efek, khususnya jasa manajer investasi, dan jasa penasihat investasi. Perseroan memperoleh izin
operasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan berdasarkan Surat Keputusan
No. KEP-04/BL/MI/2011 tanggal 15 Juni 2011 tentang pemberian izin usaha perusahaan efek yang
melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi.

Pada tahun 2012, Perseroan telah memperoleh Surat No. S-12855/BL/2012 tanggal 1 November
2012 perihal perubahan nama yang dahulu bernama PT Buana Megah Abadi menjadi PT Ashmore
Asset Management Indonesia. Efektif sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan ke OJK. Perseroan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2013.

Visi Perseroan adalah menjadi salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di Indonesia yang
memberikan hasil investasi yang superior bagi nasabah melalui distribusi yang efektif dan efisien.

Misi Perseroan adalah sebagai berikut:

1. menawarkan strategi investasi untuk beraneka tipe aset yang saat ini merupakan spesialisasi
Perseroan dan menggunakan hubungan dengan Ashmore Group untuk membantu dalam proses
investasi; dan
2. memberikan layanan serta menambah nilai pada nasabah sekaligus mengedukasi dalam
berinvestasi di pasar modal Indonesia melalui distribusi yang efektif dan efisien.

Dalam pengelolaan dana nasabah, Perseroan memiliki keunggulan sebagai berikut jika dibandingkan
dengan manajer investasi lainnya:

1. Afiliasi dengan Ashmore Group, manajer investasi yang memiliki spesialisasi di negara berkembang
dengan rekam jejak yang baik selama 27 tahun;
2. Manajer investasi profesional yang berpengalaman dengan pengetahuan yang mendalam di
perusahaan Indonesia dan jaringan yang kuat. Tim investasi yang memiliki rata-rata pengalaman
selama 13 tahun di pasar modal Indonesia;
3. Hubungan yang erat dengan jaringan lokal dan kunjungan perusahaan dengan frekuensi yang
tinggi;
4. Filosofi investasi yang mendasar dan telah terbukti menggunakan analisa korporasi dan analisa
independen;
5. Keahlian dalam berinvestasi dan menganalisa saham berkapitalisasi kecil yang tidak termasuk
dalam indeks acuan; dan
6. Budaya perusahaan yang berintegritas dan mendukung kebebasan intelektual.

2. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan pada saat ini adalah usaha dalam bidang jasa manajer
investasi dan jasa penasihat investasi. Perseroan menawarkan produk reksa dana yaitu portofolio dana
pengelolaan investasi efek. Bentuk-bentuk reksa dana yang dibentuk Perseroan bervariasi dari kelas
aset seperti saham, obligasi sampai ke kelas aset seperti pasar uang. Reksa dana tersebut dikelola
oleh tim investasi profesional Perseroan sesuai dengan strategi dan kriteria masing-masing produk
reksa dana. Tim investasi tersebut memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mendalam di pasar
modal Indonesia. Reksa dana Perseroan saat ini didistribusikan melalui agen penjual (perbankan),
institusi, dan asuransi. Kegiatan usaha utama dan penunjang Perseroan adalah sebagai berikut:

Kegiatan usaha utama:

1. Mengelola portofolio efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan perjanjian pengelolaan
dana yang ditandatangani oleh Perseroan dan pelanggan Perseroan yang disusun sesuai ketentuan
peraturan OJK.
2. Mengelola portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui wadah atau
produk - produk yang diatur dalam peraturan OJK.
3. Memberikan nasihat mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.

98
Kegiatan usaha penunjang:

1. Melakukan kegiatan-kegiatan lainnya sebagaimana diizinkan oleh OJK dan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh OJK.
2. Menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan bidang usaha kegiatan usaha utama di atas
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sampai Oktober 2019, lima pelanggan utama Perseroan merupakan gabungan dari nasabah institusi
dan agen penjual dengan kontribusi hingga di atas 65% dari total dana kelolaan Perseroan.

Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dalam
penjualan dan beban sejak tahun buku terakhir yang memengaruhi kegiatan usaha dan prospek
keuangan Perseroan.

Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat kecenderungan, ketidakpastian, permintaan,
komitmen, atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat memengaruhi secara signifikan pendapatan
usaha, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi
keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa
datang.

Grafik di bawah ini menunjukkan perkembangan total dana kelolaan Perseroan yang meningkat pesat
dari tahun 2012 hingga bulan Juni 2019.

(dalam miliar Rupiah)

27,719
25,595
20,577

12,259
8,284 8,989

1,102

2013 2014 2015 2016 2017 2018 1H19


Sumber: Perseroan, Juli 2019

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 19 (sembilan belas) macam produk
Reksa Dana open end, yaitu Ashmore Dana Obligasi Nusantara (“ADON”), Ashmore Dana Terproteksi
Nusantara (“ADTN ”), Ashmore Dana Terproteksi Nusantara II (“ADTN II”), Ashmore Dana USD
Nusantara (“ADUN”), Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara (“ADOUN”), Ashmore Dana
Progresif Nusantara (“ADPN”), Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (“ADEN”), Ashmore Dana USD Equity
Nusantara (“ADUEN”), Ashmore Saham Sejahtera Nusantara (“ASSN”), Ashmore Saham Unggulan
Nusantara (“ASUN”), Ashmore Saham Sejahtera Nusantara II (“ASSN II”), Ashmore Saham Dinamis
Nusantara (“ASDN”), Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara (“ADPUN”), Ashmore Saham Providentia
Nusantara (“ASPN”), Ashmore Providentia Balance Nusantara (“APBN”), Ashmore Dana Obligasi
Optima Nusantara (“ADOON”), Ashmore Dana Obligasi Strategis (“ADOSN”), Ashmore ETF LQ45
Alpha (“AELA”), Ashmore Dana Ekuitas Prima (“ADEP”), dan produk KPD dengan nasabah institusi.
Semua produk reksa dana Perseroan yang ditawarkan telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.
Produk reksa dana Perseroan terbagi menjadi 6 (enam) jenis berdasarkan tipe aset dengan masing-
masing porsi sebagaimana digambarkan di bawah ini:

99
Bond 8.4%

Protected Fund 1.9%

Balanced 0.1%

ETF 0.0%
Money Market 0.1%
Equity 89.5%

Sumber: Perseroan

Berikut di bawah ini adalah detail penjelasan mengenai produk reksa dana Perseroan berdasarkan jenis
portofolio yang mencakup Reksa Dana Ekuitas (Open-End Equity Fund), Reksa Dana Obligasi (Fixed
Income Fund), Reksa Dana Terproteksi (Protected Fund), Reksa Dana Pasar Uang (Money Market
Fund), Reksa Dana ETF (ETF Fund), Reksa Dana Campuran (Balance Fund) dan kontrak pengelolaan
dana (Discretionary Fund).

Reksa Dana Ekuitas (Open-end Equity Fund)

Reksa Dana Ekuitas atau open-end equity fund pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan modal dalam jangka panjang melalui investasi pada Efek bersifat ekuitas yang dijual dalam
Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

1. Ashmore Dana Progresif Nusantara (ADPN)

Ashmore Dana Progresif Nusantara atau ADPN mengalokasikan investasi dengan komposisi efek
bersifat ekuitas termasuk peluang investasi dalam perusahaan-perusahaan berkapitalisasi kecil
(small caps) dengan jumlah setidaknya 50%, dengan porsi alokasi saham sebesar 80% - 100% dan
instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan
Februari 2013 hingga akhir bulan Oktober 2019, ADPN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif
sebesar 59,97% dengan nilai total dana kelolaan sebesar Rp2.485.579 juta dan nilai aktiva bersih/
unit sebesar Rp1.599,66. Dalam periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan mengalami
hasil bersih sebesar 38,31%.

2. Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN)

Ashmore Dana Ekuitas Nusantara atau ADEN mengalokasikan investasi dengan komposisi efek
bersifat ekuitas sebanyak 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebanyak 0% - 20% dari total
portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Februari 2013 hingga akhir bulan Oktober 2019,
ADEN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 46,45% dengan nilai total dana kelolaan
sebesar Rp5.037.129 juta dan nilai aktiva bersih/unit sebesar Rp1.464,49. Dalam periode yang
sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami hasil bersih sebesar 38,31%.

ADEN memiliki fokus utama pada efek bersifat ekuitas dengan dominasi kapitalisasi besar (blue
chips) dengan performa hasil bersih yang konsisten dan di atas rata-rata dari para pesaing
Perseroan.

3. Ashmore Dana USD Equity Nusantara (ADUEN)

Ashmore Dana USD Equity Nusantara atau ADUEN mengalokasikan investasi dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat dengan komposisi efek bersifat ekuitas sebesar 80% - 100% dan instrumen
pasar uang sebesar 0% - 20% dari total portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Mei

100
2015 hingga akhir bulan Oktober 2019, ADUEN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar
34,61% dengan nilai total dana kelolaan sebesar USD13,4 juta dan nilai aktiva bersih/unit sebesar
USD1,37. Dalam periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan dalam denominasi mata
uang US Dollar mengalami hasil bersih sebesar 11,46%.

4. Ashmore Saham Sejahtera Nusantara (ASSN)

Ashmore Saham Sejahtera Nusantara atau ASSN mengalokasikan investasi dengan komposisi
efek bersifat ekuitas sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total
portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan September 2017 hingga akhir bulan Oktober
2019, ASSN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 0,42% lebih tinggi dibandingkan
dengan indeks acuan; IHSG yang mengalami kenaikan sebesar 5,55%.

5. Ashmore Saham Sejahtera Nusantara II (ASSN II)

Ashmore Saham Sejahtera Nusantara II atau ASSN II mengalokasikan investasi dengan komposisi
efek bersifat ekuitas sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total
portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan April 2018 hingga akhir bulan Oktober 2019,
ASSN II telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 6,11% dibandingkan dengan indeks
acuan; LQ45 yang mengalami penurunan sebesar 1,05%.

6. Ashmore Saham Unggulan Nusantara (ASUN)

Ashmore Saham Unggulan Nusantara atau ASUN mengalokasikan investasi dengan komposisi
efek bersifat ekuitas sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total
portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Juli 2018 hingga akhir bulan Oktober 2019, ASUN
telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 17,06% dibandingkan dengan indeks acuan;
IHSG yang mengalami kenaikan sebesar 5,00%.

7. Ashmore Saham Dinamis Nusantara (ASDN)

Ashmore Saham Dinamis Nusantara atau ASDN mengalokasikan investasi dengan komposisi
efek bersifat ekuitas sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total
portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Agustus 2018 hingga akhir bulan Juni 2019, ASDN
telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar -1,74% dibandingkan dengan indeks acuan;
IHSG yang mengalami kenaikan sebesar 2,69%.

8. Ashmore Saham Providentia Nusantara (ASPN)

Ashmore Saham Providentia Nusantara atau ASPN mengalokasikan investasi dengan komposisi
efek bersifat ekuitas sebanyak 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebanyak 0% - 20% dari
total portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Maret 2019 hingga akhir bulan Oktober 2019,
ASPN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar -3,17% dengan nilai total dana kelolaan
sebesar Rp57,8 miliar dan nilai aktiva bersih/unit sebesar Rp968,3. Dalam periode yang sama
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami hasil bersih sebesar -2,17%.

9. Ashmore Dana Ekuitas Prima (ADEP)

Ashmore Dana Ekutas Prima atau ADEP mengalokasikan investasi dengan komposisi efek bersifat
ekuitas sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total portofolio
investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Oktober 2019 hasil bersih kumulatif satu bulan adalah
3,43% dibandingkan dengan indeks acuan; IHSG yang mengalami kenaikan sebesar 1,00% pada
bulan yang sama.

101
Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Fixed Income Fund pada umumnya memiliki tujuan untuk
memperoleh pengembalian investasi yang lebih tinggi dari pada tingkat suku bunga simpanan dengan
investasi pada efek bersifat utang yang dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia.

1. Ashmore Dana Obligasi Nusantara (ADON)

Ashmore Dana Obligasi Nusantara atau ADON mengalokasikan investasi dengan komposisi efek
bersifat utang sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total portofolio
investasi. Sejak diterbitkan pada bulan April 2013 hingga akhir bulan Oktober 2019, ADON telah
menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 43,37% dengan nilai total dana kelolaan sebesar
Rp1.090.914 juta dan nilai aktiva bersih/unit sebesar Rp1.433,67. ADON melakukan investasi
pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau korporasi
berbadan hukum Indonesia. Dalam periode yang sama indeks acuan; BINDO mengalami hasil
bersih sebesar 48,74%.

2. Ashmore Dana USD Nusantara (ADUN)

Ashmore Dana USD Nusantara atau ADUN mengalokasikan investasi dengan komposisi efek
bersifat utang sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total
portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Maret 2014 hingga akhir bulan Oktober 2019,
ADUN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 36,36% dengan nilai total dana kelolaan
sebesar USD67,7 juta dan nilai aktiva bersih/unit sebesar USD1,35. ADUN melakukan investasi
pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau Badan
Usaha Milik Negara Indonesia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Dalam periode yang sama
indeks acuan mengalami hasil bersih sebesar 28,77%.

3. Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara (ADOUN)

Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara atau ADOUN mengalokasikan investasi dengan
komposisi efek bersifat utang sebesar 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20%
dari total portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan November 2017 hingga akhir bulan
Oktober 2019, ADOUN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 11,90%. Dalam periode
yang sama indeks acuan mengalami hasil bersih sebesar 9,28%.

4. Ashmore Dana Obligasi Optima Nusantara (ADOON)

Ashmore Dana Obligasi Optima Nusantara atau ADOON mengalokasikan investasi dengan
komposisi efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau
korporasi berbadan hukum Indonesia yang dijual dalam penawaran umum, sebanyak 80% - 100%
dan instrumen pasar uang sebanyak 0% - 20% dari total portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada
bulan Agustus 2018 hingga akhir bulan Oktober 2019, ADOON telah menghasilkan hasil bersih
kumulatif sebesar 14,51% dengan nilai total dana kelolaan sebesar Rp122.625,1 juta dan nilai
aktiva bersih/unit sebesar Rp1079,53. Dalam periode yang sama indeks acuan mengalami hasil
bersih sebesar 5,71%.

5. Ashmore Dana Obligasi Strategis Nusantara (ADOSN)

Ashmore Dana Obligasi Strategis Nusantara atau ADOSN mengalokasikan investasi dengan
komposisi efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau
korporasi berbadan hukum Indonesia yang dijual dalam penawaran umum, sebanyak 80% - 100%
dan instrumen pasar uang sebanyak 0% - 20% dari total portofolio investasi. Sejak diterbitkan
pada bulan Juni 2019 hingga akhir bulan Oktober 2019, ADOSN telah menghasilkan hasil bersih
kumulatif sebesar 4,13% dengan nilai total dana kelolaan sebesar Rp262.550,9 juta dan nilai
aktiva bersih/unit sebesar Rp1.041,32. Dalam periode yang sama indeks acuan (90% Bloomberg
Indonesia Bond Index + 10% TD 1M Net) mengalami hasil bersih sebesar 4,49%.

102
ADOSN memiliki fokus utama pada efek bersifat efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan/atau korporasi berbadan hukum Indonesia yang dijual dalam penawaran
umum dengan performa hasil bersih yang konsisten.

Reksa Dana Terproteksi (Protected Fund)

Reksa Dana Terproteksi atau Protected Fund pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh
pengembalian investasi yang tetap dalam jangka waktu investasi yang telah ditentukan sebelumnya
oleh Manajer Investasi. Reksa Dana Terproteksi dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa ada jaminan
proteksi akan pokok investasi.

1. Ashmore Dana Terproteksi Nusantara (ADTN)

Ashmore Dana Terproteksi Nusantara atau ADTN mengalokasikan investasi dengan komposisi efek
bersifat utang sebesar 60 - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 40% dari total portofolio
investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Januari 2015 hingga akhir bulan Oktober 2019, ADTN telah
menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 50,35% dibandingkan dengan indeks acuan 26,53%.

2. Ashmore Dana Terproteksi Nusantara II (ADTN II)

Ashmore Dana Terproteksi Nusantara II atau ADTN II mengalokasikan investasi dengan komposisi
efek bersifat utang sebesar 80 - 100% dan instrumen pasar uang sebesar 0% - 20% dari total
portofolio investasi. Sejak diterbitkan pada bulan November 2015 hingga akhir bulan Oktober 2019,
ADTN II telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 32,73% dibandingkan dengan indeks
acuan 20,51%.

Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksa Dana Pasar Uang atau Money Market Fund pada umumnya memiliki tujuan untuk memberikan
pengembalian investasi dan tingkat likuiditas yang lebih tinggi dengan investasi pada instrumen pasar
uang yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun yang dijual dalam penawaran umum dan/
atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

1. Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara (ADPUN)

Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara atau ADPUN mengalokasikan seluruh investasi pada
instrumen pasar uang dan/atau efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan/atau korporasi berbadan hukum Indonesia. Sejak diterbitkan pada bulan September
2016 hingga akhir bulan Oktober 2019, ADPUN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar
9,65% dengan nilai total dana kelolaan sebesar Rp44.968,6 juta dan nilai aktiva bersih/unit sebesar
Rp1.096,46. Dalam periode yang sama indeks acuan mengalami hasil bersih sebesar 15,55%.

Reksa Dana Campuran (Balance Fund)

Reksa Dana Campuran atau Balance Fund pada umumnya memiliki tujuan untuk memberikan tingkat
pengembalian yang potensial dalam jangka panjang dengan investasi pada instrumen saham, obligasi
dan pasar uang yang dijual dalam penawaran umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

1. Ashmore Providentia Balanced Nusantara (APBN)

Ashmore Providentia Balanced Nusantara atau APBN mengalokasikan investasi pada instrumen
pasar uang dan/atau efek bersifat utang dan saham yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan/atau korporasi berbadan hukum Indonesia. Sejak diterbitkan pada bulan Juni 2019
hingga akhir bulan Oktober 2019, APBN telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar -0,17%
dengan nilai total dana kelolaan sebesar Rp39.783,7 juta dan nilai aktiva bersih/unit sebesar
Rp998,29. Dalam periode yang sama indeks acuan mengalami hasil bersih sebesar 2,18%.

103
Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF)

Reksa Dana ETF pada umumnya memiliki tujuan untuk memberikan keuntungan modal dalam jangka
panjang melalui investasi sesuai dengan Kebijakan Investasi. Tidak seperti produk ETF yang tipikal,
produk ETF Perseroan bertujuan untuk menghasilkan alpha dengan mengelola produk secara aktif.

1. Ashmore ETF LQ45 Alpha (AELA)

Ashmore ETF LQ45 Alpha atau AELA mengalokasikan investasi dengan komposisi efek bersifat
ekuitas sebanyak 80% - 100% dan instrumen pasar uang sebanyak 0% - 20% dari total portofolio
investasi. Sejak diterbitkan pada bulan Juli 2019 hingga akhir bulan Oktober 2019, AELA telah
menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar -5,26% dengan nilai total dana kelolaan sebesar
Rp15.789,6 juta dan nilai aktiva bersih/unit sebesar Rp956,95. Dalam periode yang sama indeks
acuan mengalami hasil bersih sebesar -4,03%.

Kontrak Pengelolaan Dana (Discretionary Fund)

KPD merupakan kontrak pengelolaan portofolio efek untuk kepentingan nasabah secara individual. Saat
ini, sekitar 40% dari dana kelolaan Perseroan termasuk dalam kategori KPD. Mandat yang diterima oleh
Perseroan untuk KPD memiliki strategi yang bervariasi, termasuk tema saham, obligasi, maupun tema
spesifik dan memiliki indeks acuan diluar IHSG. Secara rata-rata KPD yang dikelola oleh perseroan
telah menghasilkan hasil bersih kumulatif sebesar 5,1% di tiga tahun terakhir ini sampai akhir Oktober
2019.

3. KEGIATAN PEMASARAN DAN PENJUALAN

Kepuasan pelayanan terhadap klien merupakan hal krusial bagi Perseroan yang menyediakan produk
berupa jasa. Sehingga, Perseroan harus melakukan strategi pemasaran yang berbeda dengan
perusahaan lain pada umumnya yang menyediakan produk yang serupa. Salah satu strategi Perseroan
adalah untuk berusaha melihat peluang investasi yang menarik dengan prospek keuntungan terbaik dan
risiko yang minim. Perseroan senantiasa harus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan baik
secara kualitas teknis maupun profesionalisme seluruh individu yang ada di Perseroan. Peningkatan
kualitas ini sangat penting untuk dilakukan mengingat produk Perseroan pada umumnya sama dengan
perusahaan manajer investasi lainnya.

Strategi lain yang dilakukan Perseroan adalah pengembangan jaringan wilayah pemasaran dengan
tujuan meningkatkan ruang lingkup penyediaan jasa manajer investasi. Pengenalan penyediaan jasa
Perseroan kepada lembaga dan institusi baik milik Pemerintah maupun Swasta melalui publikasi di
situs Perseroan megenai produk, berita, dan riset terkait instrumen pasar modal dan ekonomi baik
secara makro maupun mikro terus dilakukan Perseroan sebagai upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kinerja Perseroan dalam meningkatkan sumber-sumber pendapatan utama.

Dari segi pemasaran, terdapat dua saluran distribusi yang dijalankan oleh Perseroan yaitu pemasaran
melalui agen penjualan dan penjualan secara langsung. Untuk pemasaran melalui agen penjualan
perbankan, saat ini Perseroan sudah menjual produk reksa dana unggulan Perseroan di hampir seluruh
bank terkemuka di Indonesia. Perseroan juga melihat masih banyak potensi yang belum tercapai dari
sisi institusional karena dibutuhkannnya track record yang lebih panjang. Untuk menyikapi hal tersebut,
Perseroan berencana untuk meningkatkan intensitas pemasaran dari segi dukungan dalam investasi
bagi para nasabah institusi baik melalui pembesaran tim pemasaran maupun dengan meningkatkan
jumlah produk yang bisa ditawarkan untuk para nasabah.

Manajemen Perseroan telah mengambil beberapa langkah pemasaran strategis antara lain sebagai
berikut:
• Dibandingkan dengan awal pendirian perusahaan, Perseroan telah memperbesar tim pemasaran
dari empat personel menjadi enam personel yang didedikasikan untuk nasabah institusional;
• Dalam tiga tahun terakhir, Perseroan juga telah menambah beberapa produk di luar produk reksa
dana saham flagship perseroan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan nasabah insitusional
yang spesifik;
• Untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah, tim pemasaran juga secara konsisten memberikan
edukasi, rekomendasi dan analisa pasar secara mingguan, bulanan maupun secara kuartalan;

104
Rincian penjualan Perseroan direpresentasikan oleh pertumbuhan dana kelolaan Perseroan. Rincian
penjualan selama 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(dalam miliar Rupiah)

27,719
25,595
20,577

12,259

2016 2017 2018 1H19

Sumber: Perseroan, Juli 2019

Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha Perseroan tidak memiliki sifat musiman.

4. KEUNGGULAN KOMPETITIF

Tim investasi Perseroan memiliki pengetahuan yang mendalam dan koneksi yang kuat pada pasar
lokal, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di industri pasar modal. Tim investasi Perseroan memiliki
proses pendekatan berbasis tim dimana pengambilan keputusan dilakukan melalui Komite Investasi,
budaya yang diwarisi dari Grup. Keunggulan kompetitif tersebut tercermin dalam pertumbuhan dana
kelolaan yang mengesankan sejak pendirian Perseroan. Dana kelolaan Perseroan telah meningkat
sebesar 78% sejak Juni 2013 sampai Juni 2019. Dana kelolaan untuk segmen reksa dana saham
meningkat sebanyak 59% per tahun dibandingkan dengan pertumbuhan industri sebesar 8% untuk
segmen yang sama. Perseroan mampu bersaing secara kompetitif dengan para pesaingnya dalam
sektor jasa manajer investasi karena memiliki keunggulan sebagai berikut:

• Sistem dan proses investasi yang solid


Perseroan memiliki proses investasi yang unik yang tidak hanya melibatkan proses top-down
dan bottom-up umum, tetapi juga analisis rantai nilai dan penelitian secara tematik. Selain itu,
Perseroan juga telah membentuk sistem pemantauan kinerja saham yang disiplin (terkait
pengambilan keuntungan/merealisasikan kerugian) dan manajemen risiko likuiditas. Proses ini
telah menghasilkan kinerja yang unggul pada semua reksa dana, terutama reksa dana saham
berkapitalisasi kecil yang mengungguli pasar sebesar 22%, serta mengungguli kompetitor lain.

• Diferensiasi produk
Perseroan menspesialisasikan produknya dalam reksa dana saham berkapitalisasi kecil, yang
dianggap sebagai reksa dana saham berkapitalisasi kecil yang unggul di dalam pasar lokal.
Dibandingkan dengan reksa dana saham berkapitalisasi kecil yang dikelola oleh perusahaan
serupa lainnya, Perseroan mempunyai persyaratan untuk memiliki komponen saham berkapitalisasi
kecil yang lebih ketat, yakni setidaknya 50% dari portofolio harus diinvestasikan untuk saham
berkapitalisasi kecil. Hal ini juga sangat melengkapi produk reksa dana saham Perseroan yang
berkapitalisasi besar. Sedangkan, reksa dana pendapatan tetap merupakan produk yang lebih
standar/plain vanilla (kombinasi obligasi pemerintah dan korporasi).

• Memiliki pengalaman dan eksposur di pasar negara berkembang


Perseroan adalah bagian dari Ashmore Group yang merupakan salah satu perusahaan terbesar
dan teratas yang memiliki spesialisasi dalam pasar-pasar berkembang. Perseroan memiliki
keunggulan utama yang kompetitif dalam segi pengetahuan dan pengalaman grup Perseroan
dalam berinvestasi di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Ashmore
Group Plc telah berinvestasi di Indonesia selama lebih dari 15 tahun dan saat ini merupakan salah
satu investor utama untuk Indonesia dalam berbagai aset seperti obligasi, ekuitas, dan ekuitas
swasta.

105
• Memiliki pendekatan investasi yang kuat
Pendekatan investasi makro top-down Perseroan merupakan faktor pendorong utama dari
proses investasi Perseroan, dengan fokus pada risiko negara (termasuk makroekonomi, dinamika
kebijakan dan politik), nilai; perilaku investor serta teknis-teknis pasar termasuk analisa skenario
yang real-time dan analisa likuiditas. Selain itu, Perseroan mempunyai proses investasi bottom-up
yang kuat, yang meliputi fokus pada kredit maupun pemilihan sekuritas dan menjamin bahwa ide-
ide investasi Perseroan secara konsisten mencerminkan pandangan Perseroan terhadap kondisi
makro ekonomi.

• Pengelolaan risiko yang aktif


Fokus yang kuat pada pengelolaan risiko dalam proses investasi maupun pengelolaan likuiditas
yang aktif memungkinkan Perseroan untuk mengontrol risiko dan menghasilkan alfa yang baik.
Alfa dihasilkan bukan hanya dengan memilih investasi yang terbaik untuk portofolio Perseroan,
namun juga dengan memiliki pandangan dimana investasi (oleh negara, mata uang, dll) harus
dihindarkan. Secara umum, terdapat pengelolaan risiko yang kuat dan budaya kepatuhan serta
kesadaran yang kuat terhadap regulasi yang ada pada seluruh departemen dan tingkat organisasi
Perseroan. Pengelolaan risiko dan kepatuhan sangat penting dalam semua keputusan pengelolaan
investasi baik dalam pemantauan kepatuhan sebelum/sesudah perdagangan atas semua transaksi,
pembagian tugas yang ketat berkaitan dengan semua pihak imbangan, maupun analisa independen
atas prestasi sebelumnya atau perubahan yang diantisipasi atas semua portofolio.

Perseroan terus memperkuat dan membedakan network distribusi dan pemasaran dengan kompetitornya.
Saat ini, tim investasi dan pemasaran Perseroan memiliki kemampuan yang terdiversifikasi dengan
baik. Secara performa, tiga reksa dana utama Perseroan mampu membuat track record yang baik
sejak launching di tahun 2013 sehingga dapat memperkuat loyalitas investor untuk periode mendatang.
Selain itu, Perseroan juga berencana untuk terus berinovasi dari sisi produk reksa dana yang ditawarkan
sehingga mampu menciptakan produk yang berbeda agar memberi tambahan nilai bagi investor.

5. PROSPEK USAHA PERSEROAN

Secara umum, Perseroan memiliki peluang usaha yang baik dilihat dari semakin meningkatnya
pemahaman masyarakat Indonesia terhadap seberapa pentingnya investasi. Industri aset manajemen
di Indonesia masih terbilang baru dan dalam 15 tahun terakhir telah mengalami pertumbuhan di atas
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian, penetrasi industri aset manajemen yang terlihat
dari rasio dana kelolaan terhadap PDB masih sangat rendah. Perseroan melihat kesempatan untuk
bertumbuh di atas pertumbuhan ekonomi dan industri berdasarkan pertumbuhan yang telah dicapai
Perseroan di tiga tahun terakhir ini. Dari Juni 2016 sampai Juni 2019, dana kelolaan Perseroan telah
bertumbuh 33% setiap tahunnya dibandingkan dengan pertumbuhan industri sebesar 18%. Perseroan
melihat posisi Perseroan telah tepat untuk mengkapitalisasi pertumbuhan ekonomi, perbaikan literasi
keuangan dan potensi de-regulasi.

Saat ini Perseroan menawarkan tiga tema utama dalam mengelola dana, yakni saham, obligasi dan
pasar uang melalui 19 (sembilan belas) reksa dana dan 9 (sembilan) KPD dengan total dana kelolaan
Rp30 triliun per Oktober 2019. Perseroan melihat adanya prospek untuk mengembangkan tema tersebut
dan mendiversifikasi tipe produk Perseroan untuk menghasilkan stabilitas laba Perseroan, diantaranya
obligasi perusahaan, aset syariah dan private equity.

Selain itu, Perseroan juga melihat adanya pertumbuhan dari pengembangan ukuran produk untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang berkembang terus menerus. Hal tersebut didukung
juga dengan semakin majunya teknologi yang dapat mempermudah akses dalam pemantauan dan
eksekusi untuk melaksanakan investasi, terutama bagi nasabah retail. Oportunitas dari sisi regulasi
seperti dibukanya potensi pembelian aset konvensional asing juga dapat memperluas varian produk
reksa dana yang dapat ditawarkan Perseroan, ditambah dengan menggunakan keahlian grup usaha
Perseroan secara global.

106
Terdapat beberapa hambatan untuk memulai bisnis dalam industri pasar modal di Indonesia.
Pengelolaan investasi sangat bergantung pada personil yang memiliki keahlian di pasar modal Indonesia
secara spesifik dan mendalam. Hal ini menyebabkan pihak asing yang tidak memiliki personil yang
berpengalaman dengan pasar Indonesia akan mengalami kendala ketika mulai berinvestasi di pasar
Indonesia terutama untuk aset saham.

Jaringan distribusi dan sistem pemasaran yang konsisten merupakan salah satu faktor yang sangat
penting untuk memperkenalkan merek dagang Perseroan kepada investor retail. Sementara itu,
panjangnya rekam jejak kinerja Perseroan juga sangat memengaruhi pemasaran bagi investor
institusional, menyebabkan cepatnya kenaikan total dana kelolaan Perseroan walau masih terbilang
pemain baru dalam usaha manajemen investasi.

Limitasi dari sisi regulasi yang belum mengikuti perkembangan industri pasar modal dunia merupakan
salah satu kendala yang juga dihadapi para manajer investasi. Selain itu, tingginya tingkat suku bunga
di Indonesia, menyebabkan agen distribusi seperti bank (terutama bank dengan aset besar) masih
cenderung untuk berfokus pada pendapatan tradisionalnya.

Secara umum, berikut adalah faktor-faktor yang dapat menjadi katalis bagi prospek pertumbuhan
Perseroan di masa yang akan datang:
a. Pertumbuhan makro ekonomi Indonesia, dimana Perseroan dapat mengungguli pertumbuhan
Indonesia
b. Penetrasi lebih lanjut di dua saluran distribusi; retail dan institusi dengan menambah jumlah
nasabah dan meningkatkan dana kelolaan yang dipercayakan dari nasabah tersebut
c. Performa yang konsisten di atas rata-rata dan di atas indeks acuan
d. Perubahan kebijakan pemerintah yang lebih fokus pada pertumbuhan dana pensiun dan bantuan
sosial di Indonesia

6. STRATEGI USAHA PERSEROAN

Misi & Visi Perseroan

Visi Perseroan adalah menjadi salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di Indonesia yang
memberikan hasil investasi yang superior bagi nasabah melalui distribusi yang efektif dan efisien.

Dengan misi Perseroan, yaitu:


1. Menawarkan strategi investasi untuk beraneka tipe aset yang saat ini merupakan spesialisasi
Perseroan dan menggunakan hubungan dengan Ashmore Group untuk membantu dalam proses
investasi; dan
2. Memberikan layanan serta menambah nilai pada nasabah sekaligus mengedukasi nasabah tentang
cara berinvestasi di pasar modal Indonesia melalui distribusi yang efektif dan efisien.

Untuk dapat mencapai visi tersebut, Perseroan harus mencapai target strategis sesuai dengan program
kerja manajemen.

Secara domestik, Perseroan melihat masih cukup banyak produk yang biasa ditawarkan di pasar global
yang masih belum berkembang secara luas di Indonesia. Exchange Traded Fund (ETF) yang dikelola
secara aktif merupakan salah satu contohnya. Secara strategi pemasaran dalam jangka pendek,
Perseroan sedang mempersiapkan produk baru seperti produk investasi syariah untuk menambah
varian dari produk reksa dana Perseroan. Perseroan juga terus meningkatkan penetrasi pangsa pasar
melalui agen penjual dan investor institusi yang masih relatif rendah.

Dalam jangka pendek, Perseroan masih berfokus pada strategi untuk memperkuat merek dagang
Perseroan dan pangsa pasar di Indonesia. Saat ini, sumber pendapatan Perseroan berasal dari kegiatan
manajemen investasi dan belum ada perubahan yang signifikan dari sumber pendapatan lainnya. Selain
itu, perseroan berencana untuk berinvestasi lebih lanjut dalam sistem teknologi sebagai cara untuk
memperkuat merek dagang dan pangsa pasar Perseroan. Dalam jangka panjang, Perseroan berfokus
untuk memberikan tingkat hasil investasi reksa dana di atas tingkat acuan untuk memperkuat posisi
Perseroan di pasar Indonesia sebagai salah satu strategi untuk memperkuat merek dagang Perseroan
di pasar domestik dan asing.

107
7. PERSAINGAN USAHA

Industri pasar modal khususnya dalam bidang manajer investasi masih berkembang di atas rata-rata
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan cukup terkonsentrasi hanya dalam beberapa perusahaan manajer
investasi. Hal tersebut merupakan peluang yang dilihat oleh Perseroan saat pembentukan perusahaan
hingga saat ini. Tiga kompetitor utama Perseroan dari sisi background dan segmen reksa dana adalah
PT Schroder Investment Management Indonesia, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, dan PT BNP
Paribas Investment Partners. Daftar pesaing Perseroan ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

NAB (dalam miliar


No. Nama Pangsa Pasar
Rupiah)
1 PT Mandiri Manajemen Investasi 44.509 8,0%
2 PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen 44.245 8,0%
3 PT Bahana TCW Investment Management 42.316 7,6%
4 PT Schroder Investment Management Indonesia 40.418 7,3%
5 PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 31.308 5,7%
6 PT Eastspring Investments Indonesia 19.499 3,5%
7 PT BNP Paribas Asset Management 17.292 3,1%
8 PT Ashmore Asset Management Indonesia 15.419 2,8%
9 PT Samuel Aset Manajemen 12.073 2,2%
10 PT Sucorinvest Asset Management 10.867 2,0%
11 PT First State Investments Indonesia 2.337 0,4%
12 PT Aberdeen Standard Investments Indonesia 1.645 0,3%
13 Lainnya (81 MI)* 221.652 40,1%
Total 553.265 100%
Sumber: OJK Oktober 2019
*MI lainnya memiliki rata-rata pangsa pasar sebesar 0,49%

Meskipun umur Perseroan masih tergolong muda, namun Perseroan saat ini menempati posisi 8 untuk
total produk reksa dana yang ditawarkan di antara perusahaan sejenis. Keunggulan dasar Perseroan
dan induk terhadap pesaingnya adalah pengalaman Perseroan dalam berinvestasi di negara-negara
berkembang. Selain itu, tim investasi Perseroan merupakan salah satu manajemen dengan pengalaman
lebih dari 20 tahun di pasar modal Indonesia.

Sistem pemasaran yang baik merupakan salah satu katalis bagi Perseroan untuk bersaing dengan
para kompetitornya, khususnya bagi Perseroan yang masih tergolong baru di industri pasar modal
Indonesia. Jaringan distribusi dan sistem pemasaran yang konsisten merupakan salah satu faktor yang
sangat penting untuk memperkenalkan merek dagang Perseroan kepada investor retail. Sementara
itu, panjangnya rekam jejak kinerja Perseroan juga sangat memengaruhi pemasaran bagi investor
institusional, menyebabkan sulitnya bagi pemain baru dalam usaha manajemen investasi untuk
meningkatkan total dana kelolaan-nya dalam waktu singkat. Namun, Perseroan telah meningkatkan
pangsa pasarnya dalam kurun waktu 5 tahun mencapai tingkat 2,8% per Oktober 2019 yang
menunjukkan bahwa Perseroan mampu bersaing dengan perusahaan pesaingnya.

8. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Ashmore Group mendirikan Ashmore Foundation pada tahun 2008 dengan tujuan untuk memberikan
bantuan yang positif dan berkelanjutan bagi komunitas yang hidup dalam kondisi kurang layak di negara-
negara berkembang dimana grup usaha Perseroan beroperasi, termasuk Indonesia. Sejak tahun 2008,
Ashmore Foundation telah melakukan donasi dengan total nilai lebih dari £4.000.000 (empat juta
Poundsterling) untuk pendidikan dan kesehatan. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada situs
resmi Perseroan di www.ashmorefoundation.org.

108
9. TEKNOLOGI INFORMASI

Dari sisi operasional, Perseroan menggunakan sistem thinkFolio dalam pengelolaan portofolio
Perseroan yang berfungsi untuk memantau kegiatan dan pedoman investasi. Sistem yang terintegrasi
antar divisi maupun unit kerja tersebut memungkinkan tim manajemen dan tim kepatuhan Perseroan
untuk memantau perdagangan dan untuk mengetahui apabila reksa dana yang dikelola telah
memenuhi kebijakan investasi manajemen risiko Perseroan. Selain itu, dukungan teknologi tersebut
juga mempermudah manajemen grup usaha Perseroan untuk melakukan pemantauan sistem risiko
Perseroan. Perseroan telah melakukan pengembangan di bidang IT yang meliputi:
• Integrasi dengan S-Invest milik KSEI yang memungkinkan Perseroan untuk menghasilkan pesanan
yang konsisten untuk pasca-perdagangan dan juga pesanan bank kustodian melalui sistem Clearing
House Indonesia
• Operation enhancement

10. PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI

Perseroan berfokus untuk menghasilkan performa produk reksa dana perusahaan yang baik sehingga
Perseroan dapat menerima banyak penghargaan sejak waktu pendirian Perseroan. Penghargaan
tersebut bermanfaat untuk mengangkat nama Perseroan yang masih terbilang baru di pasar Indonesia.
Sampai saat tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penghargaan berstandar
internasional untuk beberapa produk reksa dana dengan rincian sebagai berikut:

• ASHMORE DANA PROGRESIF NUSANTARA (IDR - SMALL CAPS EQUITY MANDATE)


- 2017: Infovesta Best Mutual Fund Award For Category - Equity Fund 3 Years Period, assets
above 1.5 Trillion;
- 2017: Bloomberg Award - Best Equity Fund (Asset Under Management>650 Miliar) for 3 years
performance;
- 2015: Infovesta Best Mutual funds Award For Category - Equity Fund 1 Year Period, assets
above 1 Trillion.
• ASHMORE DANA EKUITAS NUSANTARA (IDR - ALL CAPS EQUITY MANDATE)
- 2017: Business News Top Capital Market Award - Top Reksa Dana Saham 2017.
• ASHMORE DANA USD EQUITY NUSANTARA (USD - HIGH CONVICTION EQUITY MANDATE)
- 2017: Bareksa/Kontan – 2017 Fund award silver winner for 1 year performance (Asset Under
Management 25-100 Billion).
• ASHMORE DANA OBLIGASI NUSANTARA (LOCAL CURRENCY FIXED INCOME MANDATE)
- 2017: Infovesta Most Favourite Fixed Income Fund.

11. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Setiap tahunnya, secara rutin, Perseroan melakukan kegiatan penelitian mencakup kajian mengenai
pasar, pesaing, mitra, makroekonomi, industri ataupun organisasi serta strategi, sebagai bagian dari
proses penyusunan rencana pengembangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

12. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki aset hak atas kekayaan intelektual.

109
IX. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI

Kondisi Makroekonomi Indonesia

Kondisi ekonomi Indonesia dalam 5 (lima) tahun terakhir tumbuh di level 5%. Hal ini menunjukan bahwa
Indonesia merupakan salah satu dengan laju pertumbuhan ekonomi di dunia yang terbukti dengan
bergabungnya Indonesia kedalam Negara G-20. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta
fundamental ekonomi yang kuat, tingkat kepercayaan investor global terhadap Indonesia cukup tinggi.

Berikut adalah ringkasan data ekonomi penting Indonesia dalam 5 (lima) tahun terakhir.

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018


PDB (%) 5,0 4,9 5,0 5,0 5,12
PDB/kapita (USD) 3.531,4 3.377,1 3.603,6 3.876,3 3.932,0
Inflasi (%) 2,5 3,4 3,0 3,6 3,1
CAD/GDP (%) -3,1 -2,1 -1,8 -1,7 -2,9
Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia

Tingkat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir masih sangat konsisten dan
mencapai tingkat pertumbuhan yang baik di 2018. Hal ini didukung oleh peningkatan sarana infrastruktur
seperti jalan tol, bandar udara, pelabuhan serta sarana-sarana lain yang dapat meningkatan mobilitas
dan standar hidup masyarakat. Seiring dengan peningkatan PDB Indonesia, jumlah PDB/kapita tumbuh
disetiap tahunnya. Di sisi inflasi, Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia mampu mempertahankan
tingkat inflasi di level 3% di setiap tahunnya di tengah kondisi volatilitas ekonomi global serta tingginya
impor Indonesia.
dalam miliar USD
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Ekspor
Migas 30,3 18,5 13,1 15,7 17,4
Non-migas 146,0 131,7 131,3 153,1 162,7
Total 176,3 150,2 144,4 168,8 180,1
Impor
Migas 43,5 24,6 18,7 24,3 29,8
Non-migas 134,7 118,1 116,9 132,7 158,8
Total 178,2 142,7 135,6 157,0 188,6
Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari sisi neraca perdagangan, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan di tahun 2015,
2016 dan 2017. Namun, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan di tahun 2014 dan 2018.
Penurunan ini mayoritas disebabkan oleh perlambatan ekonomi global ditengah isu perang dagang
antara Amerika dan Tiongkok yang sedang terjadi saat ini. Secara kumulatif, ekspor Indonesia di
2018 (Januari - Desember) disumbangkan oleh sektor non-migas sebesar 90,33%. Disisi lain, impor
Indonesia di 2018 secara kumulatif (Januari - Desember) disumbangkan oleh sektor mesin-mesin/
pesawat mekanik sebesar 17,12% dan sektor mesin/ peralatan listrik sebesar 13,50%.

392.7
430.5
396.6
365.9
307.0

262.3 328.6
156.1 179.5 216.2

2014 2015 2016 2017 2018


Domestic Direct Investment Foreign Direct Investment

110
Sumber: BKPM

Tingkat pertumbuhan investasi di Indonesia terus meningkat. Pertumbuhan investasi mencapai 11,71%
CAGR periode 2014 - 2018, dimana peran investor asing dan domestik memberikan andil yang besar
dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sumber: BKPM

Rating upgrade oleh S&P memberikan dampak positif terhadap Indonesia

S&P rating agency telah meningkatkan rating Indonesia dari BBB-/stable menjadi BBB/stable di bulan
Mei 2019 dimana hal ini menyamai rating yang telah diberikan oleh lembaga pemeringkatan lain seperti
Fitch (Desember, 2017) dan Moody’s (April, 2018). Peningkatan rating tersebut disebabkan oleh prospek
pertumbuhan ekonomi dan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam menjaga utang agar tetap rendah
dan untuk mengelola kondisi fiskal.

Peningkatan rating ini merupakan katalis positif bagi nilai tukar Rupiah. Dengan lembaga pemeringkatan
memberikan rating yang sama untuk Indonesia, hal ini dipercaya akan meningkatkan arus investasi
bagi fund manager terutama di pasar obligasi, untuk meningkatkan porsi kepemilikan aset Indonesia.
Ditambah dengan penurunan rating oleh negara emerging market seperti Brazil, Afrika Selatan dan
Turki dalam dua tahun terakhir.

Sumber: Bloomberg, Trading Economics

Industri Jasa Manajemen Investasi di Indonesia

Industri manajemen investasi di Indonesia, seperti banyak industri manajemen investasi di dunia sangat
berhubungan dengan tingkat perekonomian negara tersebut. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang dalam 20 tahun terakhir ini didukung oleh kenaikan komoditas dan investasi, pendapatan
per kapita meningkat dari tingkat USD1.066 di tahun 2003 ke tingkat ke tingkat USD3.932 di tahun
2018. Hal tersebut menyebabkan peningkatan rata-rata segmen pendapatan negara dari negara lower
middle income ke negara middle income. Hasilnya, penetrasi terhadap investasi dari sisi perorangan
dan institusi pun naik cukup cepat sehingga industri manajemen investasi mengalami kenaikan sebesar
16,2% per tahunnya sejak tahun 2003 atau hampir 1,5x dari tingkat pertumbuhan ekonomi.

111
4,500 6.0%

4,000
5.0% 5.1%
5.0%
4.9%
3,500

3,000 4.2% 4.0%


3.9% 3.9%
3.6%
2,500 3.3% 3.3% 3.3% 3.4% 3.2%
3.1% 3.0%
2,000
2.3% 2.3%
1,500 2.0%
1.7%
1,000
1.0%
500
3,932
- 0.0%
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

GDP per capita (US$) AUM / GDP


Sumber: World Bank

Ekosistem industri manajemen investasi

Industri manajemen investasi bergantung pada beberapa stakeholder dalam melakukan operasionalnya.
Untuk industri manajemen investasi di Indonesia, perdagangan aset kelolaan baik dalam bentuk
saham, obligasi pemerintah, maupun obligasi korporasi dapat dilakukan melalui perbankan dan pialang
pasar modal. Melalui beberapa pialang ini pula, industri manajemen investasi memiliki akses terhadap
informasi yang dimiliki oleh para konsultan keuangan untuk menjadi suatu dasar pertimbangan
keputusan investasi yang akan diambil oleh manajer investasi. Produk dana kelolaan dalam bentuk
reksa dana ini kemudian didistribusikan melalui dua channel utama: wealth management untuk nasabah
retail dan penasihat investasi untuk nasabah institusi. Dana kelolaan di Indonesia sekitar 30% datang
dari nasabah retail dan sisanya sebesar 70% datang dari nasabah institusi.

Sumber: AAMI Research

112
Nasabah institusi adalah komponen yang cukup besar bagi industri, baik di Indonesia maupun di
negara-negara besar lainnya. Hal ini dikarenakan, nasabah institusi biasanya datang dari segmen
seperti asuransi dan dana pensiun, baik dana pensiun perseroan maupun badan pemerintah seperti
BPJS. Pertumbuhan dana kelolaan nasabah institusi sejak tahun 2015 sampai tahun 2018 adalah
sebesar 7,2% per tahunnya sejalan dengan kenaikan ekonomi, namun demikian pertumbuhan dana
kelolaan dalam bentuk reksa dana naik sebesar 18,2% per tahunnya. Besarnya dana yang dialokasikan
di reksa dana (di luar Kontrak Pengelolaan Dana) naik dari level 15,1% di tahun 2015 ke level 20,2% di
tahun 2018 dari total dana kelolaan. Di luar kenaikan dana kelolaan, adanya perpindahan dari produk
perbankan seperti deposito menunjukan meningkatnya kebutuhan akan imbal hasil yang lebih tinggi dan
naiknya tingkat literasi keuangan. Pada umumnya, manajemen investasi menawarkan jasa penasihat
investasi dan jasa manajemen aset secara langsung untuk nasabah institusi.

Sementara itu, untuk nasabah individu atau retail termasuk di dalamnya nasabah korporasi non-asuransi,
perusahaan manajemen investasi menggunakan channel distribusi melalui bagian wealth management
dari perbankan dan sekuritas. Pertumbuhan dana kelolaan dalam bentuk reksa dana di segmen ini naik
sebanyak 29% per tahunnya sejak 2015 sampai 2018, jauh lebih besar dari kenaikan nasabah institusi.
Hal ini dikarenakan rendahnya penetrasi dari segmen retail sehingga terjadi kenaikan yang juga jauh
lebih cepat. Pada tahun 2015 hanya 1,5% dari total dana kelolaan yang ada di reksa dana, pada akhir
2018 level tersebut telah meningkat ke 3,2%.

Proyeksi Industri Jasa Manajemen Investasi di Indonesia

Manajemen investasi di Indonesia masih merupakan industri yang penetrasi pada populasinya masih
salah satu yang terendah di region Asia Pasifik sehingga potensi pertumbuhannya masih jauh di atas
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Per akhir tahun 2018, total dana kelolaan reksa dana hanya ada di
level 5,2% dari total PDB dan merupakan salah satu negara besar di ASEAN dan Asia Pasifik yang
memiliki level rasio terendah.

GDP per capita (USD)


20,000.0
18,000.0
16,000.0
14,000.0
12,000.0
10,000.0 Malaysia
Mexico
8,000.0 China

6,000.0 Peru Thailand

4,000.0 Sri Lanka Indonesia


Philippines
2,000.0 India
Pakistan
-
- 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
AUM to GDP (%)
Sumber: World Bank

Dengan adanya potensi kenaikan pendapatan per kapita Indonesia yang diestimasikan bisa ada di atas
level USD5.000 di tahun 2022, pertumbuhan luar biasa industri manajemen investasi masih bisa berlanjut
bahkan secara eksponensial. Terutama dengan semakin banyaknya individu dengan penghasilan per
tahun jauh di atas kebutuhan dasar. Segmen ini diestimasikan setidaknya ada sebesar 2,3 kali lipat
leih banyak dari jumlah individu yang per akhir 2018 memiliki aset investasi dalam bentuk reksa dana.
Sebagai pembanding, ketika sebuah negara memiliki pendapatan per kapita antara USD5.000 dan
USD10.000, kepemilikan investasi dalam bentuk reksa dana mencapai rata-rata 20% dari total PDB.

113
Sebagai korelasinya, dengan kenaikan pendapatan per kapita, industri manajemen investasi akan
mendapat kenaikan struktural dari beberapa sisi yakni kenaikan tingkat edukasi rata-rata populasi,
kenaikan tingkat disposable income dan kenaikan tingkat alokasi dana pensiun. Kombinasi ketiganya
memberikan pertumbuhan yang cukup signifikan untuk pemain industri manajemen investasi dalam
bentuk kenaikan aset kelolaan kedepannya.

114
X. EKUITAS

Tabel di bawah ini menyajikan posisi ekuitas Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi
keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 2018, dan 2017. Laporan keuangan Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan (an
independent member firm of KPMG International), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, yang ditandatangani Handrow Cahyadi, CPA (Izin Akuntan
Publik No. AP. 1555). Sedangkan, laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2018 dan 2017 telah diaudit oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan, berdasarkan Standar Audit
yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, yang ditandatangani oleh Kusumaningsih
Angkawijaya, CPA (Izin Akuntan Publik No. AP.0848).

(dalam Rupiah penuh)


30 Juni
Keterangan
2019 2018 2017
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham
Modal dasar -100.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 25.000.000.000 25.000.000.000 35.000.000.000
(2019: 25.000.000 saham: (2018: 25.000.000 sa-
ham) (2017: 35.000.000 saham)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti, setelah pa-
567.035.250 543.313.500 505.941.000
jak
Saldo laba:
Telah ditentukan penggunaannya 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 8.389.653.840 7.386.707.403 1.542.042.438
TOTAL EKUITAS 38.956.689.090 37.930.020.903 42.047.983.438

Setelah tanggal laporan keuangan hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan struktur
permodalan Perseroan. Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak
111.111.200 (seratus sebelas juta seratus sebelas ribu dua ratus) saham baru atau 10% (sepuluh
persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum
Perdana Saham, yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 (dua puluh lima
Rupiah) setiap saham.

Berdasarkan Akta No.21/2019, pemegang saham Perseroan menyetujui di antaranya perubahan nilai
nominal saham dari Rp1.000 (seribu Rupiah) menjadi Rp25 (dua puluh lima Rupiah) menjadi sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp25,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
• Ashmore Investment Management Limited 667.060.000 16.676.500.000 66,71
• PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29
• Ir. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00
• Arief Cahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00
• FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 25.000.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000

115
Rencana Penawaran Umum

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan menerbitkan saham
biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan sebesar
111.111.200 (seratus sebelas juta seratus sebelas ribu dua ratus) saham dengan nilai nominal Rp25,-
(dua puluh lima Rupiah) atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor
Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Keseluruhan saham tersebut ditawarkan
dengan Harga Penawaran Rp1.900,- (seribu sembilan ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar
penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah
sebesar Rp211.111.280.000,- (dua ratus sebelas miliar seratus sebelas juta dua ratus delapan puluh
ribu Rupiah).

Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019 setelah
memperhitungkan dampak dari dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham ini:

(dalam ribuan Rupiah)


Pengukuran Saldo Laba
kembali liabilitas Belum
Uraian Modal Saham Telah Ditentukan Jumlah Ekuitas
imbalan pasti, Ditentukan
setelah pajak Penggunaannya
Penggunaannya
Posisi ekuitas menurut
laporan keuangan pada 25.000.000.000 567.035.250 5.000.000.000 8.389.653.840 38.956.689.090
tanggal 30 Juni 2019
Perubahan ekuitas
setelah tanggal 30 Juni
2019 jika diasumsikan
telah terjadi pada tanggal
tersebut:
Penawaran Umum
Perdana Saham
sebanyak 111.111.200
saham biasa atas nama
yang merupakan saham
baru Perseroan dengan
nilai nominal Rp25,- per 2.777.780.000 - - - 2.777.780.000
saham dengan Harga
Penawaran Rp1.900,-
per saham sebelum
dikurangi estimasi biaya
Penawaran Umum
Perdana Saham
Posisi ekuitas menurut
laporan keuangan pada
tanggal 30 Juni 2019
27.777.780.000 567.035.250 5.000.000.000 8.389.653.840 41.734.469.090
setelah Penawaran
Umum Perdana Saham
dilaksanakan

116
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN


Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak
yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima
dividen.

Berdasarkan UUPT, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan. Sebelum
berakhirnya tahun buku, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran
dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi
kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen
interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika
setelah berakhirnya tahun buku dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami
kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang
saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung
renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk
membayarkan dividen dengan rasio minimum 50% (lima puluh persen) dari laba tahun berjalan
konsolidasi Perseroan dimulai tahun buku 2020, yang besarnya dikaitkan dengan keuntungan
perusahaan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan
Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan. Faktor-faktor yang menentukan pembagian dividen Perseroan bergantung
kepada laba bersih, ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas.
Faktor-faktor tersebut pada akhirnya bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam
pelaksanaan strategi usaha, keuangan akibat adanya kompetisi dan peraturan, kondisi perekenomian
secara umum dan hal-hal lain yang berlaku secara khusus terhadap Perseroan atau usaha Perseroan.
Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan. Pembayaran dividen kepada
pemegang saham dilakukan berdasarkan keputusan RUPS Perseroan.

Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh
hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan
perpajakan di Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan
dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen
kepada pemegang saham.

Berikut ini adalah riwayat pembayaran dividen yang dilakukan oleh Perseroan selama 3 tahun terakhir
per tanggal 30 Juni 2019.

Jumlah Dividen Dibayarkan


Tahun
(dalam ribuan Rupiah)
2019 85.500.000
2018 61.000.000
2017 35.000.000

117
XII. PERPAJAKAN

A. PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG SAHAM

Pajak Penghasilan atas dividen dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan - undangan yang
berlaku. Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang - Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 mengatur
bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak
dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan
modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dikecualikan dari objek
pajak dengan syarat:
• Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
• Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor.

Selanjutnya, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal


29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada
Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan maka penghasilan yang diterima
atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari penanaman
modal antara lain berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di
Indonesia dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang
tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) dimana persentase penyertaan saham kurang dari
25% maka pembayaran dividen tersebut merupakan Objek pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang - Undang No. 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang - Undang
No. 36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,
besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30%
dari penerimaan brutonya.

Besarnya tarif Pajak Penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2c) Undang
- Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, yaitu paling tinggi sebesar 10% (sepuluh
persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tarif tersebut dalam Pasal 17 ayat (2d) diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen
yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri.

Selanjutnya, pembagian dividen kepada Wajib Pajak Luar Negeri berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat
(1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 wajib dipotong Pajak Penghasilan sebesar 20% dari
kas yang akan dibagikan (dalam hal dividen tunai) atau 20% dari nilai par (dalam hal dividen saham)
atau tarif yang lebih rendah sesuai dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dalam
hal penerima dividen merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2018.

Untuk dapat menerapkan tarif sesuai P3B, maka sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda,
sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2018, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk
melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD)/ Certificate of Domicile of Non Resident for Indonesia
Tax Withholding yaitu:

118
i. Form-DGT untuk WPLN diisi dengan benar, lengkap dan jelas.
ii. Ditandatangani atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan oleh WPLN sesuai dengan
kelaziman di negara mitra atau yurisdiksi mitra P3B.
iii. Disahkan dengan ditandatangani atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan oleh Pejabat
yang berwenang sesuai dengan kelaziman di negara mitra atau yurisdiksi mitra P3B.
iv. Terdapat pernyataan WPLN bahwa tidak terjadi penyalahgunaan P3B sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf C.
v. Terdapat pernyataan bahwa WPLN merupakan Beneficial Owner dalam hal dipersyaratkan dalam
P3B.
vi. Digunakan untuk periode yang tercantum pada SKD WPLN.

Selain persyaratan berupa Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra, sesuai
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-10/PJ/2017
tanggal 19 Juni 2017, WPLN juga wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik
yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan, dengan syarat sebagai berikut:
• Bagi WPLN orang pribadi, tidak bertindak sebagai Agen atau Nominee; atau
• Bagi WPLN badan, tidak bertindak sebagai Agen, Nominee, atau Conduit, yang harus memenuhi
ketentuan:
1. Mempunyai kendali untuk menggunakan atau menikmati dana, aset, atau hak yang
mendatangkan penghasilan dari Indonesia;
2. Tidak lebih dari 50% penghasilan badan digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada pihak
lain;
3. Menanggung risiko atas aset, modal atau kewajiban yang dimiliki; dan
4. Tidak mempunyai kewajiban baik tertulis maupun tidak tertulis untuk meneruskan sebagian
atau seluruh penghasilan yang diterima dari Indonesia kepada pihak lain.

Pengenaan Pajak Penghasilan atas transaksi pengalihan saham di Bursa Efek Indonesia diatur di
dalam Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.
41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa
Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 tentang
Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di
Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi dan
bersifat final. Pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan
oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi
penjualan saham;
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% dari
nilai seluruh saham perusahaan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana Saham;
3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan dilakukan oleh Emiten atas nama masing-masing
pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut
diperdagangkan di Bursa Efek. Namun, apabila pemilik saham pendiri tidak memilih untuk memenuhi
kewajiban perpajakan dengan cara membayar tambahan Pajak Penghasilan final 0,5% tersebut,
maka penghitungan Pajak Penghasilan atas keuntungan penjualan saham pendiri dilakukan
berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-undang
Pajak Penghasilan No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
No. 36 Tahun 2008.

B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Restoran (PB1) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan
yang berlaku.

119
C. PERPAJAKAN ESA

Biaya Program ESA (khusus saham insentif) merupakan bagian dari remunerasi peserta, sehingga
dengan demikian PPh Pasal 21 atas Saham Insentif akan menjadi beban Perseroan. Selanjutnya,
setelah periode lock-up berakhir, peserta menanggung beban perpajakan atas transaksi penjualan
saham melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, atau pelaksanaan penjualan berlaku ketentuan
perpajakan sebagai berikut:
1. Untuk pelaksanaan penjualan melalui Bursa Efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang
besarnya ditetapkan berdasarkan nilai transaksi.
2. Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar Bursa Efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan
dari capital gain yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif
yang berlaku.

Untuk beban dan pajak yang timbul dari transaksi ESA, seluruh beban dan pajak yang timbul akan
ditanggung oleh Peserta Program ESA.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI


DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING
MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN
MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA
SAHAM INI.

Kewajiban perpajakan Perseroan untuk tahun fiskal 2018 atas PPh 21, PPh 23, PPh 26, PPh pasal 4 (2),
PPh pasal 29, PB1 dan PPN telah dipenuhi oleh Perseroan. Seluruh kewajiban perpajakan Perseroan
untuk tahun fiskal 2018, telah dibayarkan dan dilaporkan ke instansi terkait.

Transaksi Perseroan dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa wajib memperhatikan ketentuan
pasal 18 ayat 3 dan 4 Undang-undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang - Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak No. 43 tahun 2010 yang diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. 32 tahun 2011
tentang Penerapan Prinsip Kewajaran Dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak
Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

120
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

i. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek Penawaran Umum PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk No. 23 tanggal 17 Oktober
2019 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan
Akta Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana No. 36 tanggal
20 November 2019 dan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham
Perdana No. 52, tanggal 20 Desember 2019 antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek,
Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham
Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan
mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal
penutupan Masa Penawaran.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian yang lengkap di antara para pihak
dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah
dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek baik dibuat secara lisan
maupun secara tertulis, yang dibuat secara tegas ataupun yang dibuat secara tidak langsung, berkenaan
dengan hal-hal yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Para pihak dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek menyatakan tidak pernah membuat perjanjian lain sehubungan dengan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek dan berjanji dan mengikatkan diri tidak akan membuat perjanjian apapun baik
dibuat dengan akta di bawah tangan maupun dibuat secara notariil, sehubungan dengan Penawaran
Umum, yang bertentangan dan/atau yang tidak sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Apabila
terdapat perjanjian/pernyataan yang dibuat oleh para pihak bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek maka yang berlaku mengikat para pihak adalah Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari Penjaminan Emisi Efek dalam
Penawaran Umum Perseroan yang dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) adalah
sebagai berikut :

Porsi Penjaminan
No. Keterangan Saham
Nilai (Rp) Persentase (%)
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
1. PT Mandiri Sekuritas 111.111.200 211.111.280.000 100%
TOTAL 111.111.200 211.111.280.000 100%

PT Mandiri Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai
hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung.

ii. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA

Harga Penawaran untuk Saham Yang Ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan
negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil
Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 12 – 19 Desember 2019.

Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp1.800,- sampai dengan Rp2.070,-
setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas maka berdasarkan
kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran
sebesar Rp1.900,- (seribu sembilan ratus Rupiah).

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan
terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang
secara aktif di BEI dimana saham tersebut dicatatkan.

121
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam Penawaran Umum
ini adalah sebagai berikut:

1. AUDITOR

Siddharta Widjaja & Rekan


Wisma GKBI 33rd Floor
Jl. Jend. Sudirman No. 28
Jakarta 10210

STTD : STTD.AP-584/PM.2/2018 atas nama Handrow Cahyadi


Pedoman Kerja : Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI
Surat Penunjukan : Surat Penunjukan tertanggal 31 Juli 2019

Tugas dan kewajiban pokok:

Tugas pokok Auditor adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan
oleh IAPI. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk mematuhi ketentuan etika serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai apakah laporan
keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian,
bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit
juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

2. KONSULTAN HUKUM

Hadiputranto, Hadinoto & Partners
Pacific Century Place, Level 35
Sudirman Central Business District Lot 10
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190, Indonesia

STTD : STTD.KH-213/PM.2/2018 atas nama Iqbal Darmawan, SH


Tanggal STTD : 21 September 2018
No. Anggota HKHPM : 201012
Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal,
Lampiran Keputusan HKHPM No. 02/HKHPM/VIII/2018
tentang Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal tanggal
8 Agustus 2018
Surat Penunjukan : Surat Penunjukan tertanggal 1 Juli 2019

Tugas dan kewajiban pokok:

Tugas dan kewajiban pokok konsultan hukum dalam Penawaran Umum ini adalah melakukan
pemeriksaan dan penelitian atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain
yang berkaitan sebagaimana yang disampaikan oleh Perseroan ditinjau dari segi hukum. Hasil
pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut dimuat dalam Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum,
yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri, dengan
berpedoman pada kode etik, standar profesi, dan peraturan Pasar Modal yang berlaku.

122
3. NOTARIS

Chandra Lim, S.H., LL.M.


Kompleks Rukan Mitra Bahari 2 Blok F/24
Jalan Pakin, Kelurahan Penjaringan
Kecamatan Penjaringan
Jakarta Utara

STTD : STTD.N-197/PM.223/2019
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia
Pedoman Kerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia, Undang-Undang
No. 2 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
Surat Penunjukan : Surat Penunjukan tertanggal 20 Nov 2012
Tugas dan kewajiban pokok:

Ruang lingkup tugas Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-
akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain mebuat perubahan seluruh anggaran dasar
Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek, dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan
Notaris dan Kode etik Notaris.

4. BIRO ADMINISTRASI EFEK

PT Datindo Entrycom
Jl. Hayam Wuruk No. 28, Lt. 2
Jakarta 10120

Izin Usaha : Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor:


Kep 16/PM/1991 tanggal 19 April 1991
Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (BAE)
Pedoman Kerja : Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
No. Kep-01/PM/BAE/2000 tanggal 25 Juli 2000 tentang
Pemberian Izin Usaha Sebagai Biro Administrasi Efek kepada
PT Datindo Entrycom.
Surat Penunjukan : Surat Penunjukan tertanggal 14 Juni 2019
Tugas dan kewajiban pokok:

Tugas dan kewajiban pokok Biro Administrasi Efek (”BAE”) dalam Penawaran Umum ini, sesuai
dengan Peraturan Pasar Modal dan OJK yang berlaku meliputi penerimaan pemesanan saham
berupa DPPS dan FPPS yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam
pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi
sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi
pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama
dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian
saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang
berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE
melakukan proses penjatahan saham berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh
Manajer Penjatahan, mencetak FKPS dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung
jawab untuk menerbitkan Surat Kolektif Saham (“SKS”), apabila diperlukan, dan menyusun laporan
Penawaran Umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.

Hingga pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam
Penawaran Umum ini.

123
XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN
KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG
SAHAM

Anggaran dasar Perseroan telah menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang pasar modal. Berikut adalah uraian mengenai ketentuan anggaran dasar Perseroan yang
termaktub dalam Akta No. 21/2019.

Ketentuan penting dalam anggaran dasar Perseroan antara lain sebagai berikut:

Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

1. Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah:


i. Berusaha dalam bidang jasa perusahaan efek, khususnya jasa manajer investasi.
ii. Berusaha dalam bidang jasa penasihat investasi.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut:
A. kegiatan usaha utama Perseroan adalah sebagai berikut:
i. mengelola portofolio efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan perjanjian
pengelolaan dana yang ditandatangani oleh Perseroan dan pelanggan Perseroan yang
disusun sesuai ketentuan peraturan OJK;
ii. mengelola portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui
wadah atau produk - produk yang diatur dalam peraturan OJK;
iii. memberikan nasihat mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh
imbalan jasa.
B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama adalah sebagai berikut:
i. melakukan kegiatan-kegiatan lainnya sebagaimana diizinkan oleh OJK dan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh OJK; dan
ii. menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan bidang usaha kegiatan usaha
utama di atas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Modal

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp100.000.000.000, terbagi atas 4.000.000.000 saham, masing-
masing saham bernilai nominal Rp25.
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 25%, atau sejumlah
1.000.000.000 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp25.000.000.000 oleh para
pemegang saham.
3. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan
RUPS dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh RUPS (yang dapat didelegasikan
oleh RUPS kepada Dewan Komisaris atau Direksi) dan harga tersebut tidak di bawah harga par,
dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam ketentuan-ketentuan ini, peraturan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
4. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda
berwujud maupun tidak berwujud, yang wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada masyarakat pada
saat pemanggilan RUPS, mengenai penyetoran tersebut;
b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di OJK
atau instansi yang berwenang dan/atau pelaksananya, dan tidak dijaminkan dengan cara
apapun juga;
c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari RUPS, dengan kuorum sebagaimana ditentukan
dalam anggaran dasar Perseroan;

124
d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal adalah dalam bentuk saham perseroan
yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar;
dan
e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan
dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/
atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan
terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
5. Dalam RUPS yang menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan dengan cara penawaran umum
terbatas maupun peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu”), RUPS harus memutuskan jumlah maksimum saham dalam simpanan yang
akan dikeluarkan serta melimpahkan kewenangan pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris
untuk menyatakan jumlah saham yang sesungguhnya yang telah dikeluarkan dalam rangka
penawaran umum terbatas atau peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
tersebut. Kuorum dan keputusan RUPS untuk menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan
harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perseroan.

Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada
pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham:
a. Ditujukan kepada karyawan Perseroan;
b. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS;
c. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS;
dan/atau
d. Dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di
bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu.
6. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas
adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak
untuk memperoleh saham antara lain obligasi konversi atau waran) yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan RUPS yang menyetujui pengeluaran Efek
Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing
pada tanggal tersebut.
b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dengan
memperhatikan ketentuan dalam Ketentuan-Ketentuan ini dan peraturan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut di atas harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari RUPS sesuai dengan ketentuan dalam Ketentuan-Ketentuan
ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta
peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang
memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat
Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek
Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham
yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas.
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang
saham sebagaimana dimaksud pada huruf (d) di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga,
Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai
pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
f. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang
diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang
sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk
mengurus pemberitahuan kepada Menkumham.

125
g. Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
kepada pemegang saham sebagaimana diatur dalam peraturan di sektor Pasar Modal yang
mengatur mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, baik untuk memperbaiki posisi
keuangan maupun selain untuk memperbaiki posisi keuangan Perseroan, yang terlebih dahulu
memperoleh persetujuan RUPS, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang mengatur tentang penambahan modal
tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari
ketentuan seperti disebut pada angka 6 huruf (a) sampai dengan huruf (g) di atas apabila
ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar
Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan
mengizinkannya.
7. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar
dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh
Direksi berdasarkan RUPS terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan
memperhatikan ketentuan dalam ketentuan-ketentuan ini, peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS.
Perubahan Ketentuan-Ketentuan dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh
Menkumham.
7. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang
dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:
a. telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar;
b. telah mendapat persetujuan Menkumham;
c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua
puluh lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat
6 (enam) bulan setelah persetujuan Menkumham sebagaimana dimaksud dalam angka
9 butir b Ketentuan ini;
d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam angka 9 butir c
ketentuan mengenai modal tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah
kembali anggaran dasarnya sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua
puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam angka
9 butir c ketentuan mengenai modal tidak terpenuhi;
e. persetujuan RUPS, sebagaimana dimaksud dalam angka 9 butir a Ketentuan mengenai modal
ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud
dalam pada angka 9 butir d ketentuan mengenai modal.
8. Perubahan anggaran dasar Perseroan dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif
setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling
kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan
saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan
untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar Perseroan kepada Menkumham atas
pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.
9. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10%
(sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan
perundang-undangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.

Saham

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.
2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. Pengeluaran
saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.
3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan
hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat
sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

126
4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki
bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau
seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang ditunjuk atau diberi kuasa
itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang
saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan
oleh hukum yang timbul atas saham tersebut.
5. Selama ketentuan dalam angka 4 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham
tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk
saham itu ditangguhkan.
6. Dalam hal para pemilik bersama lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan
mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham
yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang
saham yang sah atas saham-saham tersebut.
7. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut
hukum harus tunduk kepada anggaran dasar Perseroan dan kepada semua keputusan yang
diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal serta UUPT.
9. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, berlaku ketentuan peraturan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan Bursa Efek
di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
10. Apabila terdapat pecahan nilai nominal saham, pemegang pecahan nilai nominal saham tidak
diberikan hak suara perseorangan, kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri
atau bersama pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama,
memiliki nilai nominal sebesar 1 (satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut. Para pemegang
pecahan nilai nominal saham tersebut harus menunjuk seorang diantara mereka atau seorang lain
sebagai kuasa mereka bersama, orang yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak
mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

Surat Saham

1. Untuk saham yang tidak termasuk dalam penitipan kolektif pada lembaga penyelesaian dan
penyimpanan atau pada bank kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), Perseroan
memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham atas nama
pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan yang
berlaku di Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
2. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham.
3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham
yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.
4. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan:
a. nama dan alamat pemegang saham;
b. nomor surat saham;
c. tanggal pengeluaran surat saham;
d. nilai nominal saham.
5. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan:
a. nama dan alamat pemegang saham;
b. nomor surat kolektif saham;
c. tanggal pengeluaran surat kolektif saham;
d. nilai nominal saham;
e. nomor sertifikat saham dan jumlah saham.
6. Surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/
atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, serta
ditandatangani oleh Direksi, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan
surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas
lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku di bidang Pasar Modal.

127
7. Untuk saham yang termasuk dalam penitipan kolektif pada lembaga penyelesaian dan penyimpanan
atau pada bank kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), perseroan menerbitkan
sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada lembaga penyelesaian dan penyimpanan atau pada bank
kustodian yang bersangkutan, yang ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang
anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau
konfirmasi tertulis tersebut, sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar pemegang saham
Perseroan.

Pengganti Surat Saham

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
dan
b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.
2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat
saham.
3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham
tersebut;
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas
hilangnya surat saham tersebut;
c. pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan
d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di
tempat di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari
sebelum pengeluaran pengganti surat saham.
4. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang
bersangkutan.
5. Pengeluaran pengganti surat saham menurut ketentuan mengenai pengganti surat saham ini
mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi.
6. Ketentuan terkait pengganti surat saham ini, mutatis mutandis juga berlaku bagi pengeluaran
pengganti surat kolektif saham dan pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis atau efek bersifat
ekuitas.

Penitipan Kolektif

1. Saham dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian harus dicatat dalam
daftar pemegang saham Perseroan atas nama lembaga penyimpanan dan penyelesaian untuk
kepentingan pemegang rekening pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian.
2. Saham dalam penitipan kolektif pada bank kustodian atau perusahaan efek yang dicatat dalam
rekening efek pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian dicatat atas nama bank kustodian
atau perusahaan efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada bank kustodian atau
perusahaan efek tersebut.
3. Apabila saham dalam penitipan kolektif pada bank kustodian merupakan bagian dari portofolio efek
reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam penitipan kolektif pada
lembaga penyimpanan dan penyelesaian, maka perseroan akan mencatatkan saham tersebut
dalam daftar pemegang saham perseroan atas nama bank kustodian untuk kepentingan pemilik
unit penyertaan dari reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada lembaga penyimpanan dan
penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam angka 1 ketentuan mengenai Penitipan Kolektif di
atas, atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam angka 3 ketentuan mengenai Penitipan
Kolektif di atas, sebagai tanda bukti pencatatan dalam daftar pemegang saham Perseroan.
5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam penitipan kolektif yang terdaftar atas nama lembaga
penyimpanan dan penyelesaian atau bank kustodian untuk reksa dana berbentuk kontrak investasi
kolektif dalam daftar pemegang saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh
lembaga penyimpanan dan penyelesaian atau bank kustodian dimaksud. permohonan mutasi
disampaikan oleh lembaga penyimpanan dan penyelesaian atau bank kustodian kepada Perseroan
atau biro administrasi efek yang ditunjuk Perseroan.

128
6. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian, bank kustodian atau perusahaan efek wajib menerbitkan
konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening efek.
7. Dalam penitipan kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam penitipan kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar pemilik yang
sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan surat saham tersebut benar-benar hilang
atau musnah.
9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam penitipan kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan
perkara pidana.
10. Pemegang rekening efek yang efeknya tercatat dalam penitipan kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam rups sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening efek
tersebut.
11. Bank kustodian dan perusahaan efek wajib menyampaikan daftar rekening efek beserta jumlah
saham perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada bank kustodian dan
perusahaan efek tersebut kepada lembaga penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS.
12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham yang termasuk
dalam penitipan kolektif pada bank kustodian yang merupakan bagian dari portofolio efek reksa
dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam penitipan kolektif pada
lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dengan ketentuan bahwa bank kustodian tersebut wajib
menyampaikan nama manajer investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari
kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS.
13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga penyimpanan dan penyelesaian atas saham dalam penitipan
kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan seterusnya lembaga penyimpanan
dan penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada bank
kustodian dan kepada perusahaan efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening
pada bank kustodian dan perusahaan efek tersebut.
14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada bank kustodian atas saham dalam penitipan kolektif pada bank kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio efek reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian.
15. Batas waktu penentuan pemegang rekening efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam penitipan kolektif ditentukan
oleh rups, dengan ketentuan bahwa bank kustodian dan perusahaan efek wajib menyampaikan
daftar pemegang rekening efek beserta jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang
rekening efek tersebut kepada lembaga penyimpanan dan penyelesaian paling lambat pada
tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen,
saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat
1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak
untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
16. Ketentuan ini tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
di bidang pasar modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan.

Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus

1. Direksi Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham dan Daftar khusus
di tempat kedudukan Perseroan.
2. Dalam daftar pemegang saham dimuat sekurang-kurangnya:
a. nama dan alamat para pemegang saham;
b. jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham;
c. jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham
atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal
pendaftaran jaminan fidusia tersebut;

129
e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk selain uang; dan
f. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan dan/atau diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Dalam daftar khusus dimuat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan
Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal
saham itu diperoleh.
4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepada
Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama
pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau
pengumuman dan pemanggilan untuk RUPS adalah sah jika dikirimkan kepada alamat pemegang
saham yang terakhir tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan.
5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara daftar pemegang saham dan daftar khusus
sebaik-baiknya.
6. Direksi dapat menunjuk dan memberi kewenangan kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakan pencatatan dan tata usaha saham Perseroan dalam daftar pemegang saham dan
daftar khusus.
7. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat melihat daftar pemegang saham dan daftar
khusus pada waktu jam kerja kantor Perseroan.
8. Pencatatan dan/atau perubahan pada daftar pemegang saham harus disetujui Direksi dan
dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Presiden Direktur
atau salah seorang anggota Direksi atau kuasa Direksi yang sah (contohnya, Biro Administrasi Efek
yang ditunjuk direksi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
di bidang pasar modal di Indonesia.
9. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam daftar pemegang saham termasuk pencatatan
mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak
atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, dan untuk
saham yang terdaftar pada bursa efek di Indonesia, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal serta peraturan bursa efek di tempat
di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
10. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau pemilik hak gadai atau penerima
jaminan fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam daftar pemegang saham dan daftar
khusus dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang
dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia atas saham yang bersangkutan.

Pemindahan Hak Atas Saham

1. Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan
pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta
pemindahan hak yang ditandatangani oleh atau atas nama pihak yang memindahkan dan oleh
atau atas nama pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan atau
berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat
Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.
2. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas harus berbentuk
sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan
kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham
yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia.
3. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam penitipan kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening efek satu ke rekening efek yang lain pada lembaga penyimpanan
dan penyelesaian, bank kustodian dan perusahaan efek.
4. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam anggaran dasar
Perseroan telah dipenuhi. Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam anggaran
dasar Perseroan, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam RUPS untuk saham itu
dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan.
5. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus,
maupun pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. Catatan itu harus diberi
tanggal dan ditandatangani oleh Presiden Direktur atau salah seorang anggota Direksi atau kuasa
Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi).

130
6. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat
menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham
apabila ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari
persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.
7. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh
Direksi.
8. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat
pemindahan hak atas saham yang dimaksud harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta peraturan Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
9. Setiap orang yang memperoleh hak atas saham karena kematian seorang pemegang saham
atau karena sebab lain yang mengakibatkan kepemilikan suatu saham beralih demi dan/atau
berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan
oleh Direksi, dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang
saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima
baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar, peraturan perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia.
10. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Ketentuan-Ketentuan ini yang mengatur hak
untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus
berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut angka 9 di atas.
11. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan atas suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham tetap dianggap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari
pemilik baru telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal
serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
12. Pemindahan hak atas saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan/atau saham yang
diperdagangkan di Pasar Modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta ketentuan Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

RUPS

1. RUPS dalam Perseroan adalah:


a. RUPS Tahunan.
b. RUPS lainnya, yang selanjutnya dalam anggaran dasar Perseroan disebut RUPSLB yaitu
RUPS yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
2. Yang dimaksud dalam RUPS dalam anggaran dasar Perseroan berarti kedua-duanya yaitu RUPS
Tahunan dan RUPSLB, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.
3. Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS.
Permintaan tersebut diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.
4. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada angka 3 Ketentuan mengenai
RUPS ini, harus:
a. dilakukan dengan itikad baik;
b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan;
c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS;
d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan
e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.
5. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu
paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS
sebagaimana dimaksud pada angka 3 di atas, diterima Direksi.
6. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada angka 5 di
atas, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada
Dewan Komisaris.

131
7. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka
waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan
RUPS sebagaimana dimaksud pada angka 6 di atas diterima Dewan Komisaris.
8. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam angka 5 dan 7 di atas, Direksi atau Dewan Komisaris wajib
mengumumkan:
a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud
dalam angka 3 di atas; dan
b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS;
- Pengumuman sebagaimana dimaksud di atas dilakukan dalam jangka waktu paling lambat
15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang
saham sebagaimana dimaksud dalam angka 5 dan angka 7 Ketentuan mengenai RUPS ini;
- Pengumuman tersebut paling kurang melalui media:
a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan
bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat
informasi yang sama.
9. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam
angka 7 di atas, pemegang saham sebagaimana dimaksud angka 3 di atas, dapat mengajukan
permintaan diselenggarakannya RUPS, kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya
RUPS.
10. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS
sebagaimana dimaksud pada Ketentuan mengenai RUPS ini, wajib:
a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan
risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Ketentuan
mengenai RUPS ini, dengan memperhatikan Ketentuan-Ketentuan ini dan peraturan yang
berlaku di bidang Pasar Modal;
b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti
pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah
RUPS kepada OJK, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Ketentuan
mengenai RUPS ini, dengan memperhatikan Ketentuan-Ketentuan ini dan peraturan yang
berlaku di bidang Pasar Modal;
c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan
sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk
menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana
dimaksud pada huruf b, kepada OJK terkait akan diselenggarakan RUPS tersebut.
11. Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam angka 3 Ketentuan mengenai RUPS ini, wajib
tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak
RUPS, jika permintaan penyelenggaraan RUPS yang dimohonkannya dipenuhi oleh Direksi atau
Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

Tempat, Pemberitahuan, Pengumuman, Pemanggilan dan Waktu Penyelenggaraan RUPS

1. RUPS dapat diadakan di:


a. tempat kedudukan Perseroan;
b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya;
c. ibukota provinsi di mana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan;
atau
d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan;
dengan ketentuan RUPS tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
2. Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK
paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan
tanggal pengumuman RUPS. Mata acara RUPS wajib diungkapkan secara jelas dan rinci. Dalam
hal terdapat perubahan mata acara RUPS maka Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata
acara kepada OJK paling lambat pada saat pemanggilan RUPS, dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

132
3. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan pemanggilan RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk
memberikan pemanggilan, melakukan pengumuman kepada para pemegang saham, paling kurang
melalui media sebagai berikut:
a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperadaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa
asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang
sama.
Pengumuman tersebut, paling kurang memuat:
a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS;
b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara RUPS;
c. tanggal penyelenggaraan RUPS; dan
d. tanggal pemanggilan RUPS.
4. Pemanggilan untuk RUPS wajib dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal
RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Ketentuan
media pengumuman pada angka 3 Ketentuan ini, berlaku secara sesuai (mutatis mutandis) untuk
pemanggilan tersebut.

Pemanggilan RUPS, paling kurang memuat informasi:


a. tanggal penyelenggaraan RUPS;
b. waktu penyelenggaraan RUPS;
c. tempat penyelenggaraan RUPS;
d. mata acara RUPS termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut;
e. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara RUPS tersedia bagi pemegang saham
sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan.

5. a. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan ketentuan:


i. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum RUPS kedua dilangsungkan;
ii. Dalam pemanggilan RUPS kedua harus menyebutkan RUPS pertama telah dilangsungkan
dan tidak mencapai kuorum kehadiran;
iii. RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS pertama dilangsungkan;
iv. Ketentuan media pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ini, mutatis mutandis
berlaku untuk pemanggilan RUPS kedua.

b. Pemanggilan RUPS ketiga dilakukan dengan ketentuan:


i. Pemanggilan RUPS ketiga atas permohonan Perseroan ditetapkan oleh OJK;
ii. Dalam pemanggilan RUPS ketiga menyebutkan RUPS kedua telah dilangsungkan dan
tidak mencapai kuorum kehadiran.
6. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam RUPS,
maka pengumuman dan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 3 dan angka
4 di atas tidak menjadi syarat dan dalam RUPS tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta
mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan RUPS dapat diselenggarakan di
manapun juga dalam wilayah Republik Indonesia.
7. Usul Pemegang saham akan dimasukkan dalam acara RUPS, jika:
a. Usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang
saham yang bersama-sama mewakili sekurang-kurangnya 1/20 (satu per dua puluh) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara;
b. Usul tersebut diterima oleh Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan
untuk RUPS yang bersangkutan; dan
c. Usul tersebut, dilakukan dengan itikad baik mempertimbangkan kepentingan Perseroan,
menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara RUPS, usul tersebut merupakan mata
acara yang membutuhkan keputusan RUPS, serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

133
8. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara RUPS bagi pemegang saham, dengan ketentuan:
a. Bahan mata acara RUPS tersedia sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai
dengan penyelenggaraan RUPS, atau jangka waktu lebih awal bilamana diatur dan ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Bahan mata acara RUPS yang tersedia tersebut, dapat berupa:
1) salinan dokumen fisik, yang diberikan secara cuma-cuma dan tersedia di kantor Perseroan
jika diminta secara tertulis oleh pemegang saham; dan/atau
2) salinan dokumen elektronik, yang dapat diakses atau diunduh melalui situs web Perseroan.
c. Dalam hal mata acara RUPS mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris yang akan diangkat wajib tersedia;
- di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan
penyelenggaraan RUPS; atau pada waktu lain selain jangka waktu tersebut namun paling
lambat pada saat penyelenggaraan RUPS, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
9. Ralat pemanggilan RUPS wajib dilakukan, jika terdapat perubahan informasi dalam pemanggilan
RUPS, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Dalam hal ralat pemanggilan RUPS, memuat informasi atas perubahan tanggal penyelenggaraan
RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS, maka wajib dilakukan pemanggilan ulang
RUPS dengan tata cara pemanggilan sebagaimana diatur dalam angka 4 di atas;
- Ketentuan kewajiban melakukan pemanggilan ulang RUPS tidak berlaku apabila ralat
pemanggilan RUPS mengenai perubahan atas tanggal penyelenggaraan RUPS dan/atau
penambahan mata acara RUPS dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan.

Pimpinan dan Tata Tertib RUPS

1. RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan
Komisaris.

Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang
ditunjuk oleh rapat Direksi.

Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan,
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang
pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris mempunyai
benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh
anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh
rapat Dewan Komisaris.

Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi.

Dalam hal salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota
Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh rapat Direksi.

Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan,
maka RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh
mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

3. Mereka yang hadir dalam RUPS harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS,
yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu
pemanggilan RUPS, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek,
dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang
Pasar Modal di Indonesia.

134
Keputusan, Kuorum Kehadiran, Kuorum Keputusan Dalam RUPS dan Risalah RUPS

1. a. Sepanjang tidak diatur lain dalam anggaran dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan
RUPS untuk mata acara yang harus diputuskan dalam RUPS (termasuk RUPS untuk
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas; untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam
batas modal dasar), dilakukan dengan ketentuan:
i. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, dan keputusan RUPS adalah
sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam RUPS;
ii. Dalam hal kuorum kehadiran RUPS pertama sebagaimana dimaksud pada butir (i) tidak
tercapai, maka RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan
berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS kedua paling sedikit 1/3 (satu per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, dan keputusan
RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS kedua;
iii. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada butir (ii)
tidak tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan
hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh
OJK atas permohonan Perseroan.
b. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara perubahan Anggaran
Dasar, kecuali perubahan Anggaran Dasar dalam rangka memperpanjang jangka waktu
berdirinya Perseroan, dilakukan dengan ketentuan:
i. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah, dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga)
bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;
ii. Dalam hal kuorum kehadiran RUPS pertama sebagaimana dimaksud pada butir (i) tidak
tercapai, maka RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan
berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS kedua dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah, dan keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2
(satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS kedua;
iii. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud butir (ii) tidak
tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan
berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak
suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh
OJK atas permohonan Perseroan.
c. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan kekayaan
Perseroan yang merupakan lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih
Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun
tidak, menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 1/2 (satu per
dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik
yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka
waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran Perseroan, dilakukan dengan ketentuan:
i. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
paling kurang 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah, dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per
empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;
ii. Dalam hal kuorum kehadiran RUPS pertama sebagaimana dimaksud pada butir (i) tidak
tercapai, maka RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan
berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
sah, dan keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per
empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS kedua;

135
iii. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud butir (ii) tidak
tercapai, maka RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan
berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak
suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh
OJK atas permohonan Perseroan.
d. Dalam hal Perseroan memiliki lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, maka RUPS untuk mata
acara perubahan hak atas saham, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Usulan mata acara perubahan hak atas saham wajib mengikuti ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam anggaran dasar Perseroan;
ii. RUPS hanya dihadiri oleh pemegang saham yang terkena dampak atas perubahan hak
atas saham pada klasifikasi saham tertentu;
iii. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah seluruh saham pada klasifikasi saham yang terkena dampak atas perubahan
hak tersebut hadir atau diwakili;
iv. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada butir (iii) tidak tercapai, RUPS kedua dapat
diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam
RUPS kedua, paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham pada
klasifikasi saham yang terkena dampak atas perubahan hak tersebut hadir atau diwakili;
v. keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (iii) dan (iv) di atas adalah sah jika
disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari saham dengan hak suara yang
hadir dalam RUPS;
vi. keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (iii) dan (iv) di atas adalah sah jika
disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari saham dengan hak suara yang
hadir dalam RUPS;
vii. dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada butir (iv) di
atas tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan
berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham pada klasifikasi saham
yang terkena dampak atas perubahan hak tersebut dalam kuorum kehadiran dan kuorum
keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan;
viii. dalam hal klasifikasi saham yang terkena dampak atas perubahan hak atas saham pada
klasifikasi saham tertentu tidak mempunyai hak suara, pemegang saham pada klasifikasi
saham tersebut diberikan hak untuk hadir dan mengambil keputusan dalam RUPS terkait
dengan perubahan hak atas saham pada klasifikasi saham tersebut.
2. RUPS untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal,
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan;
b. RUPS dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang
saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen
yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen;
c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada angka 2 butir b ketentuan ini tidak
tercapai, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham
independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen, dan disetujui
oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham
independen yang hadir dalam RUPS kedua;
d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada angka 2 butir c ketentuan ini tidak
tercapai, maka RUPS ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil
keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen dari saham dengan hak suara yang
sah, dalam kuorum kehadiran dan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan
Perseroan;
e. keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang
mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham
independen yang hadir dalam RUPS ketiga tersebut.

136
3. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara
(abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang
saham yang mengeluarkan suara.
4. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh
saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari
seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda,
kecuali:
a. bank kustodian atau perusahaan efek sebagai kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya
pemilik saham Perseroan;
b. manajer investasi yang mewakili kepentingan reksa dana yang dikelolanya.
5. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa
dalam RUPS, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam RUPS tidak dihitung dalam
pemungutan suara.
6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup yang tidak ditandatangani
dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua rapat menentukan lain tanpa ada
keberatan dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10
(satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah.
7. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS, wajib dibuat risalah RUPS dan
ringkasan risalah RUPS. Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan RUPS
dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS,
penandatanganan tersebut tidak disyaratkan apabila risalah RUPS dibuat oleh notaris.
Risalah RUPS tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak ketiga
tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam RUPS, dan wajib disampaikan kepada
OJK paling lambat 30 hari setelah RUPS diselenggarakan.
8. Ringkasan risalah RUPS, paling kurang memuat informasi:
a. tanggal RUPS, tempat pelaksanaan RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS;
b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS;
c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya
dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah;
d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan
dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara RUPS;
e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat
terkait mata acara RUPS, jika pemegang saham diberi kesempatan;
f. mekanisme pengambilan keputusan RUPS;
g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak
memberikan suara) untuk setiap mata acara RUPS, jika pengambilan keputusan dilakukan
dengan pemungutan suara;
h. keputusan RUPS; dan
i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat
keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai.
9. Ketentuan media pengumuman pada angka 3 Ketentuan tentang Tempat, Pemberitahuan,
Pengumuman, Pemanggilan dan Waktu Penyelenggaraan RUPS, berlaku secara sesuai (mutatis
mutandis) untuk pengumuman ringkasan risalah RUPS tersebut, dan wajib dilakukan paling lambat
2 (dua) hari kerja setelah penyelenggaraan RUPS.

Direksi

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) Direktur
dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) Direktur, seorang di antaranya diangkat sebagai Presiden
Direktur.
2. Yang dapat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 di atas, pengangkatan
anggota Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

137
4. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Periode masa jabatan anggota
Direksi adalah sejak penutupan RUPS yang menunjuk jabatannya tersebut sampai dengan
penutupan RUPS Tahunan yang ke 5 (lima) setelah penunjukannya, dengan tidak mengurangi hak
RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya
berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri dalam RUPS tersebut. Pemberhentian
demikian berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan pemberhentiannya kecuali tanggal
lain yang ditentukan oleh RUPS.
5. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh RUPS.
6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang besarnya
ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris.
7. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan anggota Direksi lowong, yakni jumlah anggota
Direksi kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam angka 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu
90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut, wajib diselenggarakan RUPS untuk
mengisi lowongan itu. Masa jabatan seorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut
adalah sisa masa jabatan dari anggota Direksi yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut.
8. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka
waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut, wajib diselenggarakan RUPS
untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh seorang anggota
Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris.
9. Anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir, dan
wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri tersebut kepada Perseroan.
10. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran
diri anggota Direksi paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya permohonan
pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut
di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan
sampai dengan tanggal pengunduran dirinya dalam RUPS tersebut. Dalam hal Perseroan tidak
mengadakan RUPS dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam angka 10 ini, pengunduran
diri anggota direksi akan menjadi berlaku tanpa persetujuan dari RUPS. Anggota Direksi yang
mengundurkan diri akan dibebaskan dan diberhentikan dari seluruh tanggung jawab hanya setelah
RUPS menyetujui pengunduran diri dan pembebasan dari seluruh tanggung jawabnya.
11. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada
OJK terkait angka 9 dan 10 di atas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku di bidang pasar modal.
12. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi
menjadi kurang dari yang diatur pada angka 1 di atas, maka pengunduran diri tersebut sah apabila
telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi
persyaratan minimal jumlah anggota Direksi tersebut.
13. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris, maka
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh)
hari setelah tanggal pemberhentian sementara. Dalam hal RUPS tidak dapat mengambil keputusan
atau setelah lewatnya jangka waktu dimaksud RUPS tidak diselenggarakan, maka pemberhentian
sementara anggota Direksi menjadi batal.
14. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:
a. meninggal dunia;
b. masa jabatannya berakhir;
c. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;
d. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan;
atau
e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

138
Tugas dan Wewenang Direksi

1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan sesuai dengan dan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan.
2. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik,
penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan anggaran dasar.
3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan
pembatasan-pembatasan yang ditetapkan di bawah ini:
a. perbuatan-perbuatan berikut ini memerlukan persetujuan Rapat Direksi dengan ketentuan
kuorum sebagaimana diatur dalam Ketentuan mengenai Rapat Direksi ini:
1) untuk mengikatkan diri ke dalam perjanjian yang tidak memerlukan persetujuan dari
Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan;
2) untuk menyetujui biaya jasa pihak ketiga yang material seperti biaya konsultasi, biaya
perantara (broker), atau biaya jasa hukum;
3) untuk membuat setiap keputusan sehubungan dengan perkara pengadilan atau proses
hukum dengan klaim yang jumlahnya melebihi batas jumlah sebagaimana ditentukan oleh
Dewan Komisaris dari waktu ke waktu, atau jika tidak melebihi batas di atas, yang dapat
berdampak merugikan secara material terhadap Perseroan.

b. perbuatan-perbuatan berikut ini memerlukan persetujuan Rapat Dewan Komisaris dengan


ketentuan kuorum sebagaimana diatur dalam Ketentuan mengenai Rapat Dewan Komisaris:
1) untuk menyetujui setiap investasi yang dilakukan oleh Perseroan yang jumlahnya melebihi
5% (lima persen) dari nilai aktiva bersih dari dana yang dikelola oleh Perseroan;
2) untuk menyetujui setiap kebijakan asuransi Perseroan;
3) untuk mengikatkan diri ke dalam perjanjian material yang jumlahnya melebihi batas jumlah
sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu;
4) untuk menyetujui peningkatan anggaran tahunan yang telah disetujui sebelumnya dalam
jumlah di atas 10% (sepuluh persen) dalam suatu tahun keuangan;
5) untuk menyetujui anggaran tahunan untuk tahun buku berikutnya;
6) untuk menyetujui pembentukan perusahaan patungan oleh Perseroan dengan pihak lain;
7) untuk menyetujui masuknya pemegang saham tambahan ke dalam Perseroan sebagai
akibat dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu oleh
Perseroan;
8) untuk mengalihkan seluruh atau sebagian besar dari aset Perseroan kecuali apabila
telah diatur dalam anggaran tahunan yang telah disetujui atau rencana kerja yang telah
disetujui;
9) untuk menyetujui pengambilalihan oleh Perseroan, kecuali apabila telah diatur dalam
anggaran tahunan yang telah disetujui atau rencana kerja yang telah disetujui;
10) untuk menyetujui pembagian atau pembayaran atas dividen interim;
11) untuk menyetujui timbulnya utang, atau perjanjian lainnya untuk membebani aset
Perseroan atau memberikan ganti rugi atau memberikan pinjaman atau penjaminan
kepada pihak ketiga;
12) untuk menyetujui mempekerjakan pegawai baru selain dari yang ditetapkan dalam
anggaran tahunan atau mengakhiri hubungan kerja pegawai Perseroan dengan gaji
pokok tahunan di atas batas jumlah yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke
waktu;
13) untuk menyetujui paket kompensasi untuk seluruh pegawai Perseroan dengan gaji pokok
tahunan di atas batas jumlah ditentukan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu
(dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Direksi);
14) untuk melakukan setiap pengumuman tertulis kepada masyarakat termasuk siaran pers
sehubungan dengan Perseroan selain dari pengumuman rutin yang harus dilakukan oleh
Perseroan kepada OJK atau Bursa Efek atau setiap pengumuman kepada masyarakat
secara verbal yang diharuskan sesuai dengan kebijakan Perseroan (untuk dimasukkan
dalam manual kepatuhan);

139
15) untuk mengikatkan diri ke dalam kontrak, perjanjian atau komitmen lainnya yang dipandang
dapat menciptakan “risiko operasional” yang melebihi lingkup dari rencana kerja yang
telah disetujui;
16) untuk menyetujui biaya pengeluaran Direksi yang jumlahnya melebihi batas jumlah
sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu;
17) untuk menyetujui pembentukan anak perusahaan dari Perseroan melalui pengambilalihan,
penggabungan, pendirian atau cara-cara lainnya;
18) untuk menyetujui pengikatan diri, perubahan, atau pemutusan atas aliansi strategis yang
material, perizinan yang material, distribusi yang material, pemasaran yang material atau
perjanjian kolaborasi yang material yang melibatkan komitmen secara kontraktual dari
Perseroan untuk mengeluarkan suatu jumlah di atas jumlah yang ditentukan oleh Dewan
Komisaris dari waktu ke waktu;
19) untuk memberhentikan atau mengangkat auditor atau penasihat profesional lainnya dari
Perseroan;
20) untuk menyusun strategi manajemen risiko Perseroan, strategi keuangan, strategi
ketenagakerjaan dan remunerasi, kebijakan kesehatan dan keselamatan dan kebijakan
lingkungan dan perubahan terhadap strategi-strategi tersebut;
21) untuk memulai, membela atau menyelesaikan setiap perkara litigasi, arbitrase atau
proses hukum lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan selain dari
penagihan utang yang bentuknya rutin;
22) untuk pembuatan setiap reksa dana baru dan/atau penandatanganan setiap kontrak
pengelolaan dana;
23) untuk memberikan kuasa atau pendelegasian kewenangan kepada pihak lain untuk
melakukan salah satu atau lebih dari hal-hal yang diatur dalam angka 3 huruf b) ketentuan
ini.

4. Untuk menjalankan perbuatan hukum :


a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam
1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu
sama lain dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku; atau
b. menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh
persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan
Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun
yang berkaitan satu sama lain;

Direksi harus mendapat persetujuan dari RUPS sesuai dengan angka 1 huruf c Ketentuan mengenai
Keputusan, Kuorum Kehadiran, Kuorum Keputusan dalam RUPS dan Risalah RUPS ini dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

5. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan
kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan RUPS sebagaimana diatur
dalam angka 2 Ketentuan tentang Keputusan, Kuorum Kehadiran, Kuorum Keputusan Dalam
RUPS dan Risalah RUPS.

6. a. Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila:


i. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang
bersangkutan;
ii. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan
kepentingan Perseroan.;
iii. anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk sementara sebagaimana
dimaksud dalam dalam angka 5 Ketentuan tentang Tugas dan Wewenang Dewan
Komisaris terhitung sejak keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris
sampai dengan:

140
1) terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian
sementara tersebut; atau
2) lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 7 Ketentuan tentang
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris.
b. Dalam hal terjadinya hal-hal yang disebutkan dalam angka 6 di atas, yang berhak mewakili
Perseroan (dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini) adalah:
i. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan;
ii. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan
dengan Perseroan; atau
iii. pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan
Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
c. Ketentuan dalam angka 7 butir a dan butir b di atas tidak mengurangi ketentuan angka 2
Ketentuan tentang Keputusan, Kuorum Kehadiran, Kuorum Keputusan Dalam RUPS dan
Risalah RUPS.

7. a. Presiden Direktur dan 1 (satu) orang Direktur, berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas
nama Direksi serta mewakili Perseroan;
b. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal
mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya,
berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

8. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat
seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan
atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus
dilaksanakan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.

9. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan anggaran dasar Perseroan
adalah tidak sah.

10. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang
tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal RUPS tidak menetapkan
maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

11. Direksi dalam mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusan
yang ditetapkan oleh RUPS.

Rapat Direksi

1. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap
bulan, dan mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1
(satu) kali dalam 4 (empat) bulan, kecuali bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau
lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, atau atas permintaan
tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu
per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan menyebutkan
hal-hal yang akan dibicarakan.
2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur
berhalangan, oleh salah seorang anggota Direksi.
3. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat, atau dengan surat yang
disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau dengan
telegram, telex, faksimile yang ditegaskan dengan surat tercatat selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat.
Setiap anggota Direksi harus menerima jangka waktu panggilan yang lebih singkat daripada yang
ditentukan dalam Ketentuan-Ketentuan ini, jika menurut pendapat Presiden Direktur, hal-hal yang
akan dibicarakan dalam Rapat Direksi tersebut memerlukan keputusan yang mendesak.
4. Pemanggilan Rapat Direksi harus mencantumkan antara lain tanggal, waktu, tempat dan agenda
rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut, dan disertai dengan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan diskusi dalam rapat.

141
5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha utama
Perseroan di dalam wilayah Republik Indonesia. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili,
pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan di
manapun di dalam wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi dan
Rapat Direksi tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
6. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau
berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari
antara para anggota Direksi yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Direksi yang bersangkutan.
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut.
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam
rapat tersebut.
9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara
yang sah yang dikeluarkan secara sah dalam rapat.
a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan,
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat
Direksi menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.
c. Suara abstain (blanko) dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan
dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
10. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah
Rapat Direksi. Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat
Direksi dan setelah Risalah Rapat Direksi dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat
Direksi, kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dalam Rapat Direksi
dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak
menandatangani Risalah Rapat Direksi, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara
tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah Rapat Direksi. Risalah ini merupakan
bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil
dalam rapat yang bersangkutan. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan demikian
tidak disyaratkan.
11. Selain penyelenggaraan Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka 5 Ketentuan
ini, Rapat Direksi dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui
sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Direksi saling berbicara
dan didengar oleh semua yang hadir atau dianggap hadir secara bersamaan serta berpartisipasi
dalam Rapat Direksi.
12. Risalah Rapat hasil penyelenggaraan Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam angka ini harus
dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh anggota Direksi yang ikut serta untuk disetujui
dan ditandatangani.
13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan
ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang
dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan
secara tertulis tersebut dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil
dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam Rapat Direksi.
14. Ketua Rapat Direksi dapat mengizinkan pihak lain selain anggota Direksi untuk hadir dalam Rapat
Direksi, dengan ketentuan pihak tersebut hanya akan berpartisipasi dalam Rapat Direksi tanpa
memiliki hak suara.
15. Ketentuan mengenai Rapat Direksi yang belum diatur dalam Ketentuan-Ketentuan ini mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

142
Dewan Komisaris

1. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris dan
sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang anggota Dewan Komisaris, seorang di antaranya diangkat
sebagai Presiden Komisaris.
2. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3. Yang dapat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang
Pasar Modal.
4. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 Ketentuan ini, pengangkatan
anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Periode masa jabatan
anggota Dewan Komisaris adalah sejak penutupan RUPS yang menunjuk jabatannya tersebut
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada tahun ke 5 (lima) setelah penunjukannya, dengan
tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-
waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan
Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri
dalam RUPS tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan
pemberhentiannya, kecuali tanggal lain ditentukan oleh RUPS.
6. Setelah masa jabatan berakhir anggota Dewan Komisaris tersebut dapat diangkat kembali oleh
RUPS.
7. Para anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya
ditentukan oleh RUPS.
8. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, yakni jumlah anggota
Dewan Komisaris kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam angka 1 Ketentuan ini, maka dalam
jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya lowongan tersebut, wajib diselenggarakan
RUPS untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan seorang yang diangkat untuk mengisi lowongan
tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang jabatannya telah menjadi
lowong tersebut.
9. Anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya
berakhir, dan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri tersebut kepada Perseroan.
10. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Dewan Komisaris paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya permohonan
pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana
tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang
bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya dalam RUPS tersebut.
11. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota
Dewan Komisaris menjadi kurang dari yang diatur pada angka 1 Ketentuan ini, maka pengunduran
diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris
yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut.
12. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
a. meninggal dunia;
b. masa jabatannya berakhir;
c. diberhentikan berdasarkan RUPS;
d. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan;
e. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan
Ketentuan-Ketentuan ini dan peraturan perundang-undangan lainnya.

143
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris

1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan
terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam
pengawasan tersebut, Dewan Komisaris wajib membentuk maupun menentukan susunan komite
audit maupun komite lainnya sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di Pasar Modal, serta berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja
komite-komite tersebut setiap akhir tahun buku Perseroan
2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan
mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta
berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian
Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya.
3. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan
tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.
4. Pembagian kerja di antara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran
tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan
Komisaris atas beban Perseroan.
5. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih
anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut dianggap bertindak bertentangan
dengan Ketentuan-Ketentuan ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan
kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.
6. Pemberhentian sementara itu wajib diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan
dengan disertai alasan dari tindakan tersebut.
7. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian
sementara itu, Dewan Komisaris wajib untuk menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau
menguatkan pemberhentian sementara tersebut, sedangkan kepada anggota Direksi yang
diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri dalam
RUPS tersebut. RUPS tersebut dipimpin oleh Presiden Komisaris dan dalam hal Presiden Komisaris
tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, maka RUPS akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan
dalam hal seluruh anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun
juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh seorang yang
dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam
RUPS yang bersangkutan. Apabila RUPS sebagaimana dimaksud pada angka 7 Ketentuan ini
tidak diadakan atau tidak dapat mengambil keputusan dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari
setelah tanggal pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi
batal demi hukum dan yang bersangkutan berhak menduduki kembali jabatannya.
8. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara diberikan kepada seorang atau lebih di
antara mereka atas tanggungan mereka bersama.
9. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Ketentuan-Ketentuan ini dan
peraturan perundang-undangan.
10. Dalam hal hanya ada seorang Komisaris maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada
Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam Ketentuan-Ketentuan ini berlaku pula
baginya.

144
XVI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM

1. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS
asli ataupun salinan yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. FPPS asli ataupun salinan
yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat diperoleh dari Penjamin Pelaksana Emisi
Efek atau BAE yang namanya tercantum pada Bab Penyebarluasan Prospektus dan FPPS dalam
Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan
menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Setiap pemesan saham
harus telah memiliki rekening efek pada Perseroan efek/bank kustodian yang telah menjadi Pemegang
Rekening pada KSEI.

2. PEMESAN YANG BERHAK

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau Lembaga/
Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7.

3. JUMLAH PESANAN

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan
perdagangan yakni 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. PENDAFTARAN EFEK KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF

Saham Yang Ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek
Bersifat Ekuitas yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI.

a. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas Saham Yang Ditawarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut:
1) Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham dalam bentuk
Surat Kolektif Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang
diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham - saham hasil Penawaran Umum
akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya
pada tanggal distribusi saham setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas
nama KSEI dari Perseroan atau BAE;
2) Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini dicatatkan di
BEI, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk FKPS yang sekaligus
merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan
atas saham – saham dalam penitipan kolektif;
3) KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada
pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi
Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat dalam Rekening Efek;
4) Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di
KSEI;
5) Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, hak
memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya
yang melekat pada saham;
6) Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu
kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh
Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik
manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian;

145
7) Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham
yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan
Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening
Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk;
8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada
KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi
formulir penarikan efek;
9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif
Saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh Perseroan
dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank
Kustodian yang mengelola saham;
10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan
wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang
Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.
11) Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan surat
kolektif sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi
lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek
dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham
selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau BAE dimana FPPS
diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan anggaran
dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/Paspor bagi perorangan dan anggaran
dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran
sebesar jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS
wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan
secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

BAE, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian
saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham
termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan,
tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan
tersebut.

6. MASA PENAWARAN

Masa Penawaran akan berlangsung selama 5 (lima) Hari Kerja, yaitu pada 2 Januari 2019 hingga
8 Januari 2020. Jam penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

7. TANGGAL PENJATAHAN

Tanggal Penjatahan di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan
saham untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal
10 Januari 2020.

8. SYARAT-SYARAT PEMBAYARAN

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata
uang Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan.
Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

146
PT Mandiri Sekuritas
Nama Bank: PT Bank Mandiri (Perseo) Tbk
Cabang: Jakarta Bursa Efek
Nomor Rekening: 104-00-0509676-8
Atas Nama: PT Mandiri Sekuritas – IPO PT Ashmore
AM Indonesia

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, cek tersebut harus merupakan cek atas
nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan. Cek milik/atas nama pihak
ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan
dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan wesel bank akan
segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh
bank, pemesanan pembelian saham yang bersangkutan adalah batal. Pembayaran menggunakan cek/
pemindahbukuan/giro sudah harus “in good fund” pada hari terakhir masa Penawaran Umum untuk
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, nasabah ritel dan nasabah institusi, kecuali untuk nasabah institusi
internasional yang menerima penjatahan pasti.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung
jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada
saat pencairan cek atau biliyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesan saham yang bersangkutan
otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus
melampirkan fotokopi nota kredit lalu lintas giro dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor
FPPS/DPPS-nya.

9. BUKTI TANDA TERIMA

Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau BAE yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali
kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari FPPS yang telah ditandatangani (tanda
tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan
Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima Pemesanan
Pembelian Saham tersebut harus disimpan dengan baik agar kelak dapat diserahkan kembali pada saat
pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan
pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan
Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

10. PENJATAHAN SAHAM

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Mandiri Sekuritas selaku Manajer Penjatahan dengan
sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) sesuai
dengan Peraturan No. IX.A.7.

A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan pasti dibatasi sampai dengan 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah yang
ditawarkan, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksa dana,
yayasan, institusi bentuk lain, baik domestik maupun luar negeri.

Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, penjatahan
tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

a. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak yang akan mendapatkan
penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase penjatahan pasti wajib
memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

b. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada huruf a termasuk juga jatah bagi pegawai
Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling
banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan

147
c. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham yang Terafiliasi, yaitu:
1) Direktur, Komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham
dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan
Penawaran Umum Perdana Saham;

2) Direktur, Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan

3) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dan angka 2), yang bukan merupakan
pihak yang melakukan pesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

B. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan 2% (dua persen) dari jumlah yang ditawarkan. Jika jumlah
saham yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus
melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:

a. Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi (pemesan yang merupakan
direktur, komisaris, karyawan atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih dari suatu
perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau pihak lain yang terafiliasi dengan
semua pihak dimaksud, sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut) dan terdapat sisa saham
dengan jumlah yang sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka pemesan yang tidak
dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan.
b. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang Terafiliasi sebagaimana tersebut pada poin a di
atas, terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan
bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1) Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa,
jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi,
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Saham yang
termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan-satuan perdagangan penuh
terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek dimana saham tersebut akan tercatat.
1) Apabila terdapat saham yang tersisa maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada
pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut
jumlah yang dipesan oleh pemesan.

11. PENUNDAAN MASA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM ATAU PEMBATALAN


PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

a. Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan
berakhirnya Masa Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran
Umum Perdana Saham untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran
memperoleh Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan
ketentuan:

1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
a) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh
persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut – turut;
b) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan/atau;
c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha
Perseroan yang ditetapkan oleh OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2-
11 lampiran 11.

148
2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana saham paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah
penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat
kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa
lainnya;
b) Menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Perdana saham atau
pembatalan Penawaran Umum Perdana saham tersebut kepada OJK pada hari yang
sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a;
c) Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a kepada OJK
paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
d) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana saham yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan yang
telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada
pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan
tersebut.

b. Emiten yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai
kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana
dimaksud dalam huruf a butir 1) poin a), maka Emiten wajib memulai kembali masa Penawaran
Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa
Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan
indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;
2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali
sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir 1) poin a), maka Emiten dapat melakukan kembali
penundaan masa Penawaran Umum;
3) wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi
tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa
Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari
kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan
dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3) kepada OJK
paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud

Pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek berlaku tanpa diperlukan keputusan dan/atau
penetapan Pengadilan Negeri dan pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ini
mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, kecuali karena alasan seluruh hak dan
kewajiban para pihak telah terpenuhi, maka para pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek wajib
memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

12. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN

Bagi pemesan yang telah mengisi FPPS dan melakukan pembayaran atas Saham Yang Ditawarkan
yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya penundaan atau
pembatalan Penawaran Umum Perdana saham ini, pengembalian uang kepada para pemesan dalam
mata uang Rupiah akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek di tempat dimana FPPS yang
bersangkutan diajukan. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat – lambatnya 2 (hari) Hari
Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran
Umum Perdana saham sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2.

149
Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan,
maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan
kepada para pemesan kepada siapa FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau
pembatalan atas Penawaran Umum Perdana saham, maka apabila pengumuman penundaan atau
pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham ini dilaksanakan sebelum Tanggal Pembayaran, maka
pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Namun, apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham ini
dilaksanakan setelah Tanggal Pembayaran, maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran
pemesanan akan berada pada pihak Perseroan.

Pengembalian uang tersebut wajib dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas
nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek, bilyet giro atau surat
pengembalian yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham
dan bukti tanda jati diri.

Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah
menyampaikan pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian
uang pemesanan tersebut, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk
setiap hari keterlambatan yang dihitung berdasarkan suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan
jumlah uang yang terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga Tanggal Penjatahan atau tanggal
diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham secara proporsional
dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh)
Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank
dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek membuka rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi
Efek untuk menerima uang pemesanan Saham Yang DItawarkan. Untuk menghindari keragu – raguan,
mekanisme pengembalian uang pemesanan tersebut hanya akan berlaku terhadap pemesanan retail
yang mendapatkan alokasi Saham Yang Ditawarkan berdasarkan alokasi penjatahan terpusat (pooling)
sebagaimana diatur di dalam Peraturan IX.A.7.

Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk
mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya
penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham, maka kesalahan itu bukan merupakan
tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang bersangkutan.

13. PENYERAHAN FORMULIR KONFIRMASI PENJATAHAN ATAS PEMESANAN SAHAM

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada rekening efek pemesan saham pada
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan paling
cepat dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan
atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan
Pembelian Saham.

14. LAIN-LAIN

Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan
terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan
untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk tujuan penjatahan
Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali
diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

150
XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan BAE Perseroan
selama Masa Penawaran Umum Perdana Saham yaitu dari tanggal 2 – 8 Januari 2020 dimulai pada
pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dimaksud
adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Mandiri Sekuritas

Menara Mandiri I, Lantai 24-25


Jl. Jend. Sudirman Kav 54-55
Jakarta 12190
Telepon : (021) 526 3445
Faksimili : (021) 526 3507
Website: www.mandirisekuritas.co.id

PROSPEKTUS DAN FPPS DAPAT DIPEROLEH DI KANTOR PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK.

SELAIN DI KANTOR PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK, PROSPEKTUS DAN FPPS DAPAT
DIPEROLEH DI GERAI PENAWARAN UMUM YANG BERTEMPAT DI PT DATINDO ENTRYCOM,
JL. HAYAM WURUK NO. 28 LANTAI 2, JAKARTA 10120, DARI TANGGAL 2 – 8 JANUARI 2020.

151
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

153
Halaman ini sengaja dikosongkan
HHP Law Firm

HHP Pacific Century Place, Level 35


Sudirman Central Business District Lot 10
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53

Law Firm.
Jakarta 12190
Indonesia

Tel: +62 21 2960 8888


Fax: +62 21 2960 8999
www. hhp.co.id

23 Desember 2019
No Ref: 970715-v4

Kepada Yth.
PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk
Pacific Century Place, Lantai 18
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Indonesia

U.p. Direksi

Perihal: PENDAPAT DARI SEGI HUKUM DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM


PERDANA PT ASHMORE ASSET MANAGEMENT INDONESIA TBK

Dengan hormat,

Untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan da1am peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal, kami kantor Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners, dalam hal ini diwakili
oleh Iqbal Darmawan, SH, yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal
No. STTD.KH-213/PM.2018, tanggal 21 September 2018, dan telah terdaftar dalam Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal dengan Nomor 201012, selaku Konsultan Hukum yang bebas dan
mandiri, telah ditunjuk oleh PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk ("Perseroan")
berdasarkan Surat Penunjukan tertanggal 1 Juli 2019 untuk melakukan Uji Tuntas dan
mempersiapkan Laporan Uji Tuntas serta memberikan Pendapat Dari Segi Hukum atas Perseroan
("Pendapat Hukum"), sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham sebagaimana diuraikan lebih lanjut di bawah ini ("PUPS").

Dengan tetap memperhatikan ruang lingkup, pembatasan dan asumsi yang akan disebutkan di bawah,
Pendapat Hukum ini dapat diubah, ditambah berdasarkan dokumen-dokumen tambahan dari
Perseroan dim keterangan-keterangan Perseroan yang kami peroleh, setelah tanggal dikeluarkannya
Pendapat Hukum ini sampai dengan dinyatakan efektifnya pernyataan pendaftaran atas dokumen
PUPS oleh OJK (sebagaimana didefinisikan di bawah ini).

Pendapat Hukum ini menggantikan Pendapat Hukum yang telah diberikan sebelumnya, sebagaimana
dimuat dalam surat kami No. 970715-v3 tanggal 2 Desember 2019.

A. URAIAN TRANSAKSI

Perseroan, melalui PUPS, berencana untuk menawarkan sebanyak 111.111.200 saham biasa
atas nama yang seluruhnya dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nominal Rp25 setiap
saham yang mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan
setelah penawaran umum yang merupakan saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat

Hadiputranto, Hadinoto & Partners adalah anggota Baker & McKenzie International.
155
HHP
Law Firm.
dengan harga penawaran sebesar Rp 1.900 setiap saham. PUPS telah mendapatkan
·

persetujuan pemegang saham Perseroan sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tanggal 17 Oktober 2019 yang dibuat di hadapan
Chandra Lim, SH, LLM, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menkumham (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) berdasarkan Keputusan Menkumham
No. AHU-0083719.AH.Ol.02.Tahun 2019 tanggal 17 Oktober 2019 dan didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No.AHU-0196847.AH.Ol.ll.Tahun 2019, tanggal 17 Oktober 2019 serta
telah diterima pemberitahuan perubahannya oleh Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.O 1.03-0347159 tanggal 17 Oktober
2019 ("Akta No. 2112019"). Akta No. 21/2019 juga menyetujui program alokasi saham untuk
karyawan (Employee Stock Allocation atau "ESA") yang dilaksanakan pada saat PUPS
dengan mengalokasikan saham sebesar 1,66% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam
PUPS yaitu sebanyak 1.842.000 saham. Syarat dan ketentuan lebih lanjut atas program ESA
ditentukan oleh Direksi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 011/DIR­
ASH/1219 tentang Program Employee Stock Allocation Perseroan, tanggal 18 Desember
2019, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka PUPS ini, seluruh saham Perseroan akan dicatatkan pada BEl (sebagaimana
didefiniskan di bawah ini).

Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani sehubungan dengan PUPS ini adalah sebagai
berikut:

(a) Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana No. 23
tanggal 17 Oktober 2019 antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek
(sebagaimana didefinisikan di bawah ini) sebagaimana diubah dengan Akta
Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana No.
36, tanggal 20 November 2019 dan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek Penawaran Umum Perdana Saham No. 52, tanggal 20 Desember 2019, yang
seluruhnya dibuat di hadapan Chandra Lim, SH, LLM, Notaris di Jakarta Utara
("Perjanjian Penjaminan Emisi Efek");

(b) Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perusahaan No. 24 tanggal 17


Oktober 2019 antara Perseroan dan Biro Administrasi Efek (sebagaimana
didefinisikan di bawah ini) yang dibuat di hadapan Chandra Lim, SH, LLM, Notaris
di Jakarta Utara ("Perjanjian Administrasi Efek"); dan

(c) Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEl No. SP-057/SHM/KSEl/0719


tanggal 20 November 2019 yang dibuat antara Perseroan dan KSEl ("Perjanjian
Pendaftaran di KSEI").

Selain itu, Perseroan telah memperoleh Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas
dari BEl berdasarkan Surat No. S-07379/BEI.PP3111-2019, tertanggal 15 November 2019.

Sehiruh dana yang diperoleh dari PUPS, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan
digunakan sebagai berikut:

(a) Sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000.000.000 akan digunakan untuk


pengembangan infrastruktur information technology ("IT") untuk menunjang
kegiatan operasional Perseroan.

970715-v4
156
HHP
Law Firm.
Pengembangan infrastruktur IT tersebut diharapkan dapat mendukung industri pasar
modal dalam penetrasi keuangan ke segmen nasabah dengan pendapatan menengah
dan bawah, generasi milenial yang aktif menggunakan fasilitas teknologi dan e­
commerce. Pembentukan sistem tersebut akan dilakukan di platform aplikasi baru
dan/atau di platform aplikasi yang sudah ada. Pengembangan infrastruktur IT
direncanakan akan dilakukan dalam tiga fase (namun dapat berubah tergantung pada,
antara lain, perkembangan teknologi pada saat itu dan kebutuhan Perseroan): 1)
pembuatan aplikasi digital termasuk infrastruktur pelayanan dan pengolahan data
untuk nasabah retail; 2) pengembangan artificial intelligence untuk edukasi; dan 3)
distribusi reksadana melalui platform aplikasi. Perseroan akan mengumumkan vendor
yang ditunjuk di kemudian hari.

(b) Sisanya akan digunakan untuk memperkuat sumber dana dalam rangka pembentukan
produk baru.

(Selanjutnya disebut sebagai "Rencana Penggunaan Dana").

B. DEFINISI

"BANI" berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

"Bapepam-LK" berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Republik
Indonesia.

"BEl" berarti PT Bursa Efek Indonesia.

"Biro Administrasi Efek" berarti PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek yang
ditunjuk oleh Perseroan.

"BPJS" berarti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

"BNRI" berarti Berita Negara Republik Indonesia.

"Dewan Komisaris" berarti Dewan Komisaris dari suatu PT.

"Direksi" berarti Direksi dari suatu PT.

"HKHPM" berarti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.

"Hukum Indonesia" berarti hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara
sah di Republik Indonesia sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.

"KSEI" berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

"LUT" berarti Laporan Uji Tuntas atas Perseroan yang memuat basil Uji Tuntas kami, yang
disusun dengan memperhatikan ketentuan Standar HKHPM dan ketentuan Hukum Indonesia
yang relevan terhadap pelaksanaan Uji Tuntas.

"Menkumham" berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

970715-v4
157
HHP
Law Firm.
"OJK" berarti Otoritas Jasa Keuangan (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Republik Indonesia atau Bapepam-LK).
"Penjamin Emisi Efek" berarti PT Mandiri Sekuritas yang ditunjuk oleh Perseroan
berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
"Penjamin Pelaksana Emisi Efek" berarti PT Mandiri Sekuritas.
"Peraturan No. IX.E.l" berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi
Afiliasi dan Benturan Kepentingan.
"Peraturan No. IX.E.2" berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
"Peraturan No. V.A.3" berarti Peraturan No. V.A.3, Lampiran Surat Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-479/BL/2009 tanggal 31 Desember 2009 sebagaimana telah diubah
Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-26/BL/2010 tanggal 18 Februari 2010 tentang
Perizinan Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi.
"Peraturan No. IX.J.l" berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-179/BL/2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik
yang diundangkan pada tanggal 14 Mei 2008.
"Perjanjian Material" berarti perjanjian-perjanjian yang mengikat Perseroan dengan Pihak
Terafiliasi dan/atau pihak ketiga yang bersifat material terhadap pelaksanaan kegiatan usaha
utama dari Perseroan sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus dan LUT.
"Perizinan Operasional" berarti perizinan operasional yang bersifat material terhadap
kelangsungan kegiatan usaha utama dari Perseroan.
"Perizinan Umum" berarti perizinan umum yang bersifat administratif sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan.
"Periode Uji Tuntas" berarti periode terhitung sejak tanggal pendiriannya Perseroan sampai
dengan Tanggal Pendapat Hukum, kecuali yang terkait dengan pemeriksaan terhadap
perubahan anggaran dasar terakhir dan permodalan dan pemeriksaan terhadap kepemilikan
saham 3 (tiga) tahun terakhir.
"POJK 32" berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka yang diundangkan pacta tanggal 8 Desember
2014 sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 yang diundangkan
pada tanggal 14 Maret 2017.
"POJK 33" berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik yang diundangkan pada tanggal 8 Desember 2014.
"POJK 34" berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Komite
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik yang diundangkan pada tanggal 8 Desember 2014.
"POJK 35" berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik yang diundangkan pacta tanggal 8 Desember 2014.
"POJK 55" berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang diundangkan pacta tanggal 29 Desember 2015.
"POJK 56" berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang diundangkan pacta tanggal 29 Desember 2015.

970715-v4
158
HHP
Law Firm.
"Prospektus" berarti prospektus yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan
pelaksanaan PUPS.

"PT" berarti Perseroan Terbatas.

"RUPS" berarti Rapat Umum Pemegang Saham.

"Standar HKHPM" berarti Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal yang dikeluarkan
oleh HKHPM berdasarkan Keputusan HKHPM No. 02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus
2018.

"Surat Pernyataan" berarti surat-surat pernyataan yang ditandatangani oleh Perseroan pada
tanggal 18 Oktober 2019.

"Tanggal Pendapat Hukum" berarti tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum 1111, yaitu
tanggal 23 Desember 2019.

"Uji Tuntas" berarti uji tuntas dari segi hukum atas Perseroan yang dilaksanakan oleh kami
sehubungan dengan rencana pelaksanaan transaksi PUPS oleh Perseroan, dengan
memperhatikan Ruang Lingkup, Pembatasan dan Asumsi dari LUT.

"WLTK" berarti Wajib Lapor Tenaga Kerja.

C. RUANG LINGKUP, PEMBATASAN, DAN ASUMSI

Pendapat Hukum ini mempunyai ruang lingkup dan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:

1. Pendapat Hukum ini disusun khusus atas keadaan Perseroan selama Periode Uji
Tuntas;

2. Pendapat Hukum ini disusun berdasarkan pemeriksaan atas dokumen-dokumen asli,


turunan, salinan dan fotokopi yang kami peroleh dari Perseroan serta pernyataan dan
keterangan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh anggota Direksi, Dewan
Komisaris, wakil dan/atau pegawai dari masing-masing Perseroan yang hasilnya
termuat dalam LUT, yang menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pendapat Hukum ini;

3. Pendapat Hukum ini disusun dalam kerangka Hukum Indonesia dan karenanya tidak
dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi
hukum negara lain; dan

4. seluruh ruang lingkup dan pembatasan sebagaimana dimuat dalam LUT menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari ruang lingkup dan pembatasan dalam Pendapat
Hukum ini.

Dengan memperhatikan Ruang Lingkup dan Pembatasan di atas, dalam menyusun Pendapat
Hukum ini, kami berasumsi bahwa:

970715-v4
159
HHP
Law Firm.
1. semua tanda tangan adalah asli dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang,
semua dokumen yang diperlihatkan atau diserahkan kepada kami sebagai asli adalah
otentik, dan bahwa salinan atau fotokopi dari tanda tangan dan dokumen yang
diberikan kepada kami adalah sama dengan dokumen aslinya;

2. bahwa Perseroan telah memberikan kepada kami seluruh dokumen dan informasi yang
relevan dengan pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum ("lnformasi
Uji Tuntas") dan tidak ada dokumen dan informasi lainnya yang relevan yang tidak
atau belum diberikan atau diberitahukan kepada kami sampai dengan Tanggal Pendapat
Hukum;

3. bahwa seluruh lnformasi Uji Tuntas beserta dengan seluruh fakta yang dinyatakan
dalam Inforrnasi Uji Tuntas tersebut, termasuk juga pernyataan dan keterangan tertulis
(termasuk turunan dan salinannya) atau lisan yang diberikan oleh pejabat pemerintah,
badan peradilan dan pihak ketiga lainnya yang telah menjadi dasar penyusunan LUT dan
Pendapat Hukum ini, adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan, sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, belum diubah dan masih berlaku sampai dengan Tanggal
Pendapat Hukum, serta tidak ada hal-hal lain yang berkaitan yang disembunyikan
dengan sengaja maupun tidak;

4. bahwa dokumen asli masih ada dan belum diubah, dibatalkan maupun digantikan oleh
dokumen atau perjanjian atau tindakan lain yang tidak kami ketahui;

5. bahwa dokumen-dokumen tersebut mengatur kewajiban yang mengikat para pihak


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah ditandatangani oleh
Perseroan untuk kepentingannya masing-masing;

6. bahwa untuk setiap dokumen dimana pihaknya berbentuk perusahaan, selain dari
Perseroan, pihak tersebut masih tetap berdiri dan mempunyai kewenangan dan
memperoleh perizinan/persetujuan korporat dan pihak yang berwenang yang diperlukan
untuk menandatangani perjanjian tersebut dan perjanjian tersebut telah ditandatangani
dengan benar untuk keuntungan/kepentingan pihak tersebut dan bahwa para pihak tidak
dalam keadaan pailit atau keadaan lain pada saat penandatanganan perjanjian tersebut;

7. bahwa untuk setiap dokumen dimana Perseroan menjadi pihak, yang diatur atau
tunduk berdasarkan hukum yang berlaku di luar yurisdiksi Republik Indonesia
("Hokum Asing"), dokumen tersebut berlaku secara sah dan mengikat Perseroan
sesuai dengan Hukum Asing tersebut, bahwa dokumen tersebut tidak melanggar
ketentuan dari Hukum Asing yang relevan, dan bahwa dokumen tersebut masih tetap
berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum;

8. bahwa setiap pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan atau para pejabat
Pemerintah yang mengeluarkan perizinan Perseroan, melakukan penda:ftaran atau
pencatatan untuk kepentingan Perseroan mempunyai kewenangan dan kekuasaan
untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat berdasarkan Hukum
Indonesia;

970715-v4
160
HHP
Law Firm.
9. dokumen, informasi beserta dengan pernyataan dan keterangan tertulis (termasuk
turunan dan salinannya) atau lisan yang diberikan oleh pejabat pemerintah, badan
peradilan dan pihak ketiga lainnya terkait dengan pelaksanaan Uji Tuntas adalah
benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya; dan

10. pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan tertulis atau lisan yang diberikan


oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau pegawai Perseroan sehubungan dengan
pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum adalah benar, lengkap dan
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

D. PENDAPAT HUKUM

Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam
LUT, serta memperhatikan asumsi dan kualifikasi di atas, Pendapat Hukum kami adalah
sebagai berikut:

1. Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan


diatur menurut Hukum Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 250
tanggal 29 Januari 2010, yang dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, SH, Notaris di
Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum berdasarkan
Keputusan Menkumham No. AHU-09788.AH.Ol.Ol.Tahun.2010, tanggal 23 Februari
2010 dan diumumkan dalam BNRJ No. 89 tanggal 5 November 2010 ("Akta
Pendirian").

Anggaran dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian telah mengalami
beberapa kali perubahan. Perubahan anggaran dasar Perseroan terakhir adalah
sehubungan dengan PUPS berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tanggal 17 Oktober 2019 yang dibuat di
hadapan Chandra Lim, SH, LLM, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-
0083719.AH.Ol.02.Tahun 2019 tanggal 17 Oktober 2019 dan didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No.AHU-0196847.AH.Ol.ll.Tahun 2019, tanggal 17 Oktober 2019
serta telah diterima pemberitahuan perubahannya oleh Menkumham berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.O1.03-
0347159 tanggal 17 Oktober 2019 ("Anggaran Dasar Perseroan").

Akta Pendirian Perseroan telah sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan UUPT.
Anggaran Dasar Perseroan telah sesuai dengan Hukum Indonesia, termasuk Peraturan
No. IX.J.1, POJK 32 dan POJK 33.

2. Susunan permodalan Perseroan pada saat pendiriannya dan selama 3 (tiga) tahun
terakhir telah sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan ketentuan perundang­
undangan yang berlaku.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, susunan permodalan Perseroan saat ini adalah
sebagai berikut:

Modal dasar :Rp 100.000.000.000


Modal ditempatkanldisetor : Rp 25.000.000.000

970715-v4
161
HHP
Law Firm.
Modal dasar Perseroan terbagi atas 4.000.000.000 lembar saham, masing-masing
saham bernilai nominal Rp25.

Susunan permodalan Perseroan di atas telah sesuai dengan Anggaran Dasar


Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia.

3. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, susunan pemegang saham Perseroan saat ini
adalah sebagai berikut:

Jumlah
Pemegang Saham Nilai Nominal (Rp) (%)
Saham

Modal Dasar 4.000.000.000 100.000.000.000


Modal Ditempatkan dan Disetor
1. Ashmore Investment Management 667.060.000 16.676.500.000 66,71
Limited
2. PT Adikarsa Sarana 142.940.000 3.573.500.000 14,29
3. Ronaldus Gandahusada 70.000.000 1.750.000.000 7,00
4. AriefCahyadi Wana 60.000.000 1.500.000.000 6,00
5. FX Eddy Hartanto 60.000.000 1.500.000.000 6,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 1.000.000.000 25.000.000.000 100
Saham dalam Portepel 3.000.000.000 75.000.000.000

Per Tanggal Pendapat Hukum, Perseroan telah memiliki Daftar Pemegang Saham
yang mencerminkan susunan pemegang saham Perseroan serta Daftar Khusus
Perseroan yang mencerminkan kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan saat ini.

4. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan saat ini berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tanggal 17 Oktober 2019
yang dibuat di hadapan Chandra Lim, SH, LLM, Notaris di Jakarta Utara yang telah
diterima pemberitahuan perubahannya oleh Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.Ol.03-0347159 tanggal 17
Oktober 2019, adalah sebagai berikut:

Direksi

Presiden Direktur Ronaldus Gandahusada

Direktur Arief Cahyadi Wana

Direktur FX Eddy Hartanto

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Thomas Addam Shippey

Komisaris Michael Matthias Winter

Komisaris Independen Satriadi Indarmawan

970715-v4
162
HHP
Law Firm.
Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan di atas telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Hukum Indonesia, termasuk
POJK 33.
Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan oleh
POJK 35.
Perseroan telah memiliki Komite Audit sebagaimana dipersyaratkan oleh POJK 55.
Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal sebagaimana dipersyaratkan oleh POJK
56. Perseroan telah menyusun Piagam Komite Audit dan Piagam Audit Internal
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan, Dewan Komisaris Perseroan menjalankan
fungsi Nominasi dan Remunerasi sebagaimana dipersyaratkan oleh POJK 34.
5. Sehubungan dengan Rencana Penggunaan Dana, Perseroan akan melakukan hal-hal
sebagai berikut:
(a) Sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000.000.000 untuk pengembangan
infrastruktur IT untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.
Pengembangan infrastruktur IT tersebut diharapkan dapat mendukung industri
pasar modal dalam penetrasi keuangan ke segmen nasabah dengan pendapatan
menengah dan bawah, generasi milenial yang aktif menggunakan fasilitas
teknologi dan e-commerce. Pembentukan sistem tersebut akan dilakukan di
platform aplikasi baru dan/atau di platform aplikasi yang sudah ada.
Pengembangan infrastruktur IT direncanakan akan dilakukan dalam tiga fase
(namun dapat berubah tergantung pada, antara lain, perkembangan teknologi
pada saat itu dan kebutuhan Perseroan): 1) pembuatan aplikasi digital
termasuk infrastruktur pelayanan dan pengolahan data untuk nasabah retail; 2)
pengembangan artificial intelligence untuk edukasi; dan 3) distribusi reksa
dana melalui platform aplikasi. Perseroan akan mengumumkan vendor yang
ditunjuk di kemudian hari.
(b) Sisanya akan digunakan untuk memperkuat sumber dana dalam rangka
pembentukan produk baru.
Perseroan akan menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana dari basil PUPS
kepada OJK sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 6 Desember
2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum ("POJK
No. 30/2015"). Apabila terdapat perubahan dari Rencana Penggunaan Dana,
sebagaimana diwajibkan dalam POJK No. 30/2015, Perseroan wajib: (i)
menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana basil PUPS
bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK; dan (ii)
memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu.
Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum ini, Rencana Penggunaan Dana bukan
merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan
transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.2. Dalam hal
Rencana Penggunaan Dana merupakan suatu transaksi afiliasi
ataupun transaksi material, Perseroan wajib memenuhi ketentuan yang berlaku.
6. Dalam rangka PUPS, tidak terdapat kewajiban perizinan atau persetujuan terlebih
dahulu dari instansi yang berwenang dan/atau pihak ketiga. Namun demikian,
Perseroan perlu melaporkan kepada OJK sehubungan dengan peningkatan modal

970715-v4
163
HHP
Law Firm.
ditempatkan dan disetor Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum sesuai
dengan Peraturan No. V.A.3.
7. Berdasarkan pemeriksaan kami, Surat Pernyataan dan Anggaran Dasar, kegiatan
usaha utama Perseroan saat ini adalah berusaha dalam bidang jasa perusahaan efek,
khususnya jasa manajer investasi, dan berusaha dalam bidang jasa penasihat
investasi, dan sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, berdasarkan Surat
Pernyataan, saat ini Perseroan melakukan kegiatan usaha di bidang manajer investasi
dan penasihat investasi.

Pengungkapan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana


tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan telah sesuai dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan No. IX.J.1. Berdasarkan Surat Pernyataan,
Perseroan telah menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan maksud dan tujuan
sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan.

8. Perseroan telah memperoleh Perizinan Operasional dan Perizinan Umum yang material
yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya sebagaimana disyaratkan
dalam Hukum Indonesia, dan Perizinan Operasional dan Perizinan Umum tersebut
inasih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum. Perseroan telah melakukan
pemenuhan atas kewajiban pelaporan berkala kepada instansi terkait sesuai dengan
seluruh izin yang dimilikinya.

9. Berdasarkan pemeriksaan kami yang didukung dengan Surat Pernyataan, Perseroan


tidak memiliki anak perusahaan.

10. Kecuali sebagaimana diungkapkan dalam LUT, seluruh Perjanjian Material dari
Perseroan masih berlaku dan mengikat Perseroan serta tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia dan tidak terdapat
pembatasan atau larangan bagi Perseroan untuk melakukan PUPS maupun
menggunakan dana basil PUPS sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana.

11. Berdasarkan pemeriksaan kami yang didukung dengan Surat Pernyataan, Perseroan
saat ini tidak terikat dalam perjanjian kredit dengan pihak ketiga dan/atau perjanjian
kredit dengan pihak terafiliasi, dimana Perseroan merupakan debitur.

12. Berdasarkan Surat Pernyataan, Perseroan tidak memiliki aset-aset yang bersifat
material terhadap kegiatan usaha Perseroan.

13. Berdasarkan pemeriksaan kami yang didukung dengan surat pernyataan Perseroan
tanggal 17 Oktober 2019, Perseroan telah memenuhi ketentuan sehubungan dengan
upah minimum, WLTK, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, kecuali
peraturan perusahaan.

14. Berdasarkan pemeriksaan kami yang didukung dengan surat pernyataan tanggal 18
November 2019, sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, Perseroan telah menutup
asuransi atas kegiatan operasionalnya serta nilai pertanggungan asuransi tersebut
telah memadai untuk menanggung risiko yang dipertanggungkan.

9707 I 5-v4
164
HHP
Law Firm.
15. Aspek-aspek hukum dalam Prospektus yang meliputi anggaran dasar, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham, perizinan, perjanjian-perjanjian material,
aset material, asuransi serta keterlibatan perkara telah sesuai dengan LUT.

16. Sesuai ketentuan Hukum Indonesia, dalam rangka PUPS, Perseroan telah
menandatangani (i) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek; (ii) Perjanjian Administrasi
Efek; dan (iii) Perjanjian Pendaftaran di KSEI. Perjanjian-perjanjian tersebut
mengikat Perseroan dan dibuat sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan serta
ketentuan Hukum Indonesia di bidang pasar modal. Berdasarkan keterangan
Perseroan, Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PT Mandiri Sekuritas
sebagai Penjamin Emisi Efek sekaligus Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

17. Berdasarkan pemeriksaan kami yang didukung dengan surat pernyataan Perseroan
tanggal 18 November 2019, sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, Perseroan saat
ini tidak sedang menjadi pihak baik dalam perkara perdata, perkara hubungan
industrial, perkara pajak, perkara tata usaha negara, tidak sedang terdaftar sebagai
pihak di dalam register perkara pidana, tidak sedang terlibat dalam perkara di BANI,
dan tidak sedang menjadi termohon dalam perkara kepailitan di Pengadilan Niaga,
serta tidak terdapat somasi dari pihak ketiga yang secara material dan dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan secara negatif.

18. Berdasarkan pemeriksaan kami yang didukung dengan surat pernyataan dari masing­
masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 1 5 Juli 2019 dan
17 Oktober 2019, tidak ada anggota Direksi dan Komisaris dari Perseroan yang
sedang mendapat somasi dari pihak ketiga manapun dan terlibat dalam perkara
hukum, baik pada bidang perdata maupun pidana atau perselisihan/tuntutan di
pengadilan atau badan arbitrase mana pun di Indonesia atau di negara asing atau
dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah termasuk perselisihan
yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang terkait dengan masalah
perburuhan atau diajukan untuk kepailitan oleh pihak ketiga atau tidak pernah
dinyatakan pailit atau menyebabkan suatu perusahaan mengalami kepailitan dan
perselisihan lain di luar pengadilan yang secara material dapat mempengaruhi
pelaksanaan tugas dan kewajiban mereka sebagai anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris Perseroan.

970715-v4
165
HHP
aw 1rm.

Demikianlah Pendapat Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukum
yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak, serta terlepas dari kepentingan
pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan, dan kami
bertanggung jawab atas isi Pendapat Hukum ini.

Hormat kami,

HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS

Iqbal Darmawan
No. STTD.KH-213/PM.2018

Tembusan:
Kepala EksekutifPasar Modal Otoritas Jasa Keuangan.

970715-v4
166
XIX. LAPORAN KEUANGAN

167
Halaman ini sengaja dikosongkan
169
Halaman ini sengaja dikosongkan
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206

Anda mungkin juga menyukai