Anda di halaman 1dari 9

PELANGGARAN PRINSIP – PRINSIP

GOOD CORPORATE GOVERNANCE


( Studi kasus PT. Freeport McMoran Inc 2010 – 2017 )

Oleh
Mutiara Nuru Syifa
Program Studi D4 Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

Abstrak

Salah satu penyebab kerentanan perusahaan di Indonesia terhadap guncangan ekonomi adalah
lemahnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada dasarnya adalah konsep yang mencerminkan struktur perusahaan,
pembagian kerja, pembagian wewenang, berbagi beban tanggung jawab untuk setiap elemen
struktur perusahaan. Lemahnya tata kelola perusahaan yang baik menyebabkan kejahatan dan
pelecehan perusahaan multinasional di negara yang didudukinya. Kejahatan dan pelanggaran
perusahaan multinasional diasumsikan beberapa alasan, yaitu kesalahan kelayakan
(blameworthiness), kelemahan aparat yang mencakup integritas dan profesionalisme dan
kelemahan regulasi. Setiap perusahaan multinasional yang beroperasi di sebuah negara
seharusnya selalu mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh negara itu sendiri. Perlu adanya
undang-undang atau peraturan yang mengatur kedudukan perusahaan multinasional untuk
melindungi kepentingan keduanya dan demi terciptanya suasana kerukunan dan kerjasama yang
saling menguntungkan.
Kata kunci : Good Corporate Governance , perusahaan multinasional , tata kelola

Abstract

One of the causes of corporate vulnerability in Indonesia to economic shocks is the weak
implementation of good corporate governance. Good Corporate Governance is basically a
concept that reflects the structure of the company, the division of labor, the division of authority,
the share of responsibility for each element of the company structure. Weak corporate
governance leads to the crime and harassment of multinationals in the countries it occupies.
Crime and violations of multinational corporations are assumed to be several reasons, namely
blameworthiness, weakness of the apparatus that includes integrity and professionalism and
regulatory weakness. Any multinational company operating in a country should always follow
the rules set by the state itself. There needs to be a law or regulation governing the position of
multinational companies to protect their interests and for the creation of an atmosphere of
mutual harmony and cooperation.
Keyword : Good Corporate Governance , multinational corporations, governance
I. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan multinasional yang melakukan kegiatan di suatu negara harus selalu
mengikuti peraturan yang ada dan telah ditetapkan oleh pasar modal itu sendiri. Hal ini
diperlukan demi terciptanya suasana kerukunan dan kerjasama yang saling menguntungkan.

Dasar dan sumber hukum utama yang berkaitan dengan perusahaan multinasional di
Indonesia ditemukan di dua tempat, yakni Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, (selanjutnya disebut UUPT) dan Undang-Undang Penanaman Modal Asing
No. 1 Tahun 1967 (selanjutnya disebut UUPMA ) dengan segala peraturan pelaksanaannya.

Oleh karena sifat dan aktivitas perusahaan multinasional yang melintasi batas-batas
negara, maka hukum perusahaan multinasional ini juga dipengaruhi oleh hukum internasional
dan hukum perusahaan multinasional yang berlaku dimasing-masing negara, dimana perusahaan
multinasional tersebut beroperasi. Dan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum perusahaan
multinasional yang diatur berdasarkan Code of Conduct on transnational corporation (
ECOSOC – PBB ) dan Deklarasi tata ekonomi internasional baru (PBB) yang menyatakan bahwa
pendelegasian hukum dari masyarakat internasional kepada tiap Negara untuk memiliki
wewenang mengatur kegiatan perusahaan transnasional di wilayah yang menjadi yurisdiksinya
maka, UU PMA No. 1 Tahun 1967 dijadikan sumber hukum perusahaan multinasional di
Indonesia.

Salah satu penyebab rentannya perusahaan-perusahaan di Indonesia terhadap gejolak


perekonomian adalah lemahnya penerapan good corporate governance. Good Corporate
Governance (GCG) pada dasarnya merupakan konsep yang menyangkut struktur perseroan,
pembagian tugas, pembagian kewenangan, pembagian beban tanggung jawab masingmasing
unsur dari struktur perseroan. Prinsip- prinsip Good Corporate Governance diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 yaitu Transparancy (Transparansi), Accountability
(Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), dan Fairness (Kewajaran). Terjadinya
kejahatan dan pelanggaran perusahaan multinasional di Indonesia diasumsikan beberapa alasan
yaitu kesalahan pelaku, kelemahan aparat yang mencakup integritas dan profesionalisme serta
kelemahan peraturan.

UUPMA memberikan sanksi administratif terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh


Penanam Modal Asing yang melakukan pelanggaran kontrak. Ketentuan sanksi lainnya terdapat
pada Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 pasal 34 tentang Penanaman Modal terkait
pelanggaran dari investor asing yang bersangkutan dilihat/ dikaji secara kasuistis, misalnya
investor asing tersebut melanggar hal-hal yang dilarang di bidang pertambangan, maka investor
tersebut akan dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang dan peraturan perundang-
undangan terkait pertambangan. Sehingga pelanggar tersebut dapat di kenakan sanksi
administrasi, pidana maupun perdata sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas pelanggaran prinsip GCG oleh
perusahaan multinasional dengan menuangkannya dalam bentuk artikel dengan judul:
“PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (STUDI
KASUS : PT. Freeport McMoran Inc 2010 – 2017)”
II. ISI
2.1 Metode Penulisan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif
yaitu menganalisis permasalahan dari sudut pandang atau menurut ketentuan hukum atau
perundang-undangan yang berlaku. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan fakta, pendekatan analisis konsep hukum
dan pendekatan kasus yang ada kaitannya dengan permasalahan pelanggaran prinsip Good
Corporate Governance d(Studi Kasus : PT Freeport McMoran Inc). Bahan hukum yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tertier. Teknik pengumpulan bahan hukum yang dikenal yaitu studi kepustakaan.

2.2 Hasil
2.2.1 Pengertian Good Corporate Governance

Governance dalam konteks Good Corporate Governance (GCG) disebut sebagai tata
pamong. Sedangkan Corporate Governance (CG) atau pengelolaan perusahaan, menurut Sutan
Remi Sjahdeini adalah suatu konsep yang menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas,
pembagian kewenangan, pembagian beban tanggung jawab masing-masing unsur dari struktur
perseroan. Jadi, Good Corporate Governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk
semua stakeholder, baik itu primary stakeholders (investor, karyawan dan manajer, supplier,
rekanan bisnis dan masyarakat) maupun secondary stakeholders (pemerintah, institusi bisnis,
kelompok sosial kemasyarakatan, akademisi dan pesaing).1

2.2.2 Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance

Secara normatif prinsip-prinsip GCG ini diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.
8/14/PBI/2006 yaitu Transparancy (Transparansi), Accountability (Akuntabilitas),
Responsibility (Pertanggungjawaban), dan Fairness (Kewajaran).

2.2.3 Implementasi Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance oleh Perusahaan


Multinasional

1
Sutan Remi Sjahdeini, 2003 , Good Corporate Governance : Antara Idealisme dan Kenyataan, Citra Aditya Bakti:
Bandung, hlm. 3
a. Implementasi prinsip keadilan.
Kerangka kerja corporate governance memastikan perlakuan yang wajar terhadap semua
pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas dan asing. Pemegang saham dilindungi
dari penipuan, self dialing, dan insider trading yang dilakukan oleh board of directors, manajer,
dan pemegang saham utama, atau pihak lain yang mempunyai akses informasi perusahaan.

b. Implementasi prinsip transparansi.


Pedoman GCG memasukkan prinsip keterbukaan yang mensyaratkan ketepatan waktu
dan akurasi informasi. Perseroan mempunyai kewajiban mengungkapkan informasi penting
dalam laporan berkala dan laporan peristiwa penting perseroan kepada pemegang saham
dan instansi pemerintah yang terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan secara obyektif.

c. Implementasi prinsip akuntabilitas


Implementasi prinsip akuntabilitas diwujudkan dengan adanya keterbukaan informasi
dalam bidang financial dalam hal ini ada dua pengendalian yang dilakukan oleh direksi dan
komisaris. Direksi menjalankan operasional perusahaan, sedangkan komisaris melakukan
pengawasan terhadap jalannya perusahaan oleh Direksi.

d. Implementasi prinsip responsibilitas.


Prinsip ini berhubungan dengan tanggungjawab perusahaan sebagai anggota
masyarakat yaitu dengan cara mengakomodasi kepentingan pihak-pihak yang berkaitan
dengan perusahaan seperti masyarakat, pemerintah, asosiasi bisnis dan sebagainya.

2.2.4 Pelanggaran Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance


a. Fakta-fakta :

1. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah daripada perkerja
Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama.2

2. Februari, 2017. Menururt informasi yang diperoleh Otto, di Kementerian ESDM , upah yang
diperoleh pegawai Freeport hanya setara dengan UMR atau sebesar Rp. 3,3 juta.3

3. Mei, 2017. Kepala Kampanye Jaringan Advokasi Tambang ( Jatam ) , Melky Nahar ,
mencatat sederet pelanggaran lingkungan dan hak asasi manusia yang dilakukan Freeport,
seperti :4
- Meracuni sungai, muara dan laut di Kabupaten Mimika dengan limbah yang mengandung
merkuri dan sianida. Tercatat lima sungai yang terkena dampak : Aghawagon, Otomana,

2
www.hildarias.wordpress.com “Kasus Etika Bisnis dan Penyelesaian”.
3
Ekonomi.kompas.com . Edisi Senin, 27 Februari 2017 . “Pekerja Freeport Hanya Diberikan Upah Setara UMR”.
4
https://m.tempo.co/read/news/2017/05/02/090871305/penilaian-2-kementerian-atas-freeport-dinilai-tak-
akurat. ( Berita harian Freeport dari tempo.co news . Edisi Selasa, 2 Mei 2017. “Penilaian 2 kementerian atas
freeport dinilai tak akurat ).
Ajkwa, Minajerwi, dan Aimore karena digunakan sebagai tempat pengendapan limbah
tambang (tailing).
- Freeport juga mengerjakan perluasan tanggul di barat dan timur ke arah selatan lantaran
aliran tailing tak terkendali. Limbah ini mengancam sungai baru, yaitu Tipuka.

4. Jatam juga menemukan dugaan penolakan pembayaran pajak air tanah yang seharusnya
disetorkan Freeport ke Pemerintah Kabupaten Mimika.

5. Mei, 2017 . BPK ( Badan Pemerika Keuangan ) , total potensi kerugian lingkungan yang
timbul mencapai Rp. 185 Triliun. Temuan ini diperoleh dari berbagai analisis dan evaluasi
data dari berbagai sumber. Berikut enam pelanggaran lingkungan Freeport versi BPK :5

1. Pelanggaran penggunaan kawasan hutan lindung seluas 4.535,93 hektare. Freeport tidak
mengantongi izin pinjam-pakai pada 2008-2015. Negara kehilangan penerimaan negara
bukan pajak dari penggunaan kawasan hutan. Potensi kerugian negara sebesar Rp. 270
miliar.
2. BPK menemukan kelebihan pencairan jaminan reklamasi sebesar US$ 1,43 juta atau Rp.
19,4 miliar berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada 25 Mei 2016 yang mana dana
itu seharusnya masih ditempatkan di pemerintah. Ditemukan pula ketidaksesuaian
laporan reklamasi dengan fakta di lapangan.
3. Freeport melakukan penambangan di bawah tanah tanpa izin lingkungan. Analisis
mengenai dampak lingkungan yang dikantongi Freeport sejak 1997 tidak mencakup
tambang bawah tanah.
4. Penambangan Freeport membuat kerusakan gara-gara membuang limbah operasional di
sungai, muara dan laut. Pemerintah tak mampu mencegah kerusakan hingga produksi
Freeport telah mencapai 300 ribu ton. Potensi kerugian negara Rp 185 triliun.
5. Freeport belum menyetorkan kewajiban dana pascatambang periode 2016 ke pemerintah.
Potensi kerugian negara US$ 22,29 juta atau sekitar Rp 293 miliar.
6. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan kurang ketat mengawasi Freeport dalam hal dampak penurunan permukaan
akibat tambang bawah tanah. Potensi kerugian negara Rp 185,563 triliun.

5. PT. Freeport telah banyak melakukan pelanggaran lainnya, antara lain :

1. PT. Freeport telah melanggar hak-hak dari buruh Indonesia (HAM) berdasarkan UU No.
13/2003 tentang mogok kerja sah dilakukan. Freeport telah melanggar pasal 139 dan psal
140.6

- Pasal 139: “Pelaksanaan mogok kerja bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan
yang melayani kepentingan umum dan atau perusahaan yang jenis kegiatannya

5
https://m.tempo.co/read/news/2017/05/02/090871310/enam-pelanggaran-lingkungan-freeport-versi-bpk . (
Berita harian Freeport dari tempo.co news . Edisi Selasa, 2 Mei 2017. “Enam Pelanggaran Lingkungan Freeport
versi BPK).
6
www.hildarias.wordpress.com . “Kasus Etika Bisnis dan Penyelesaian”.
membahayakan keselamatan jiwa manusia diatur sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu kepentingan umum dan atau membahayakan keselamatan orang lain”.
- Pasal 140:
(1) “Sekurang-kurangnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sebelum mogok kerja
dilaksanakan, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh wajib memberitahukan
secara tertulis kepada pengusaha dan instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setempat”.
(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) sekurang-kurangnya
memuat: (i) Waktu (hari, tanggal, dan jam) dimulai dan diakhiri mogok kerja. (ii) Tempat
mogok kerja. (iii) Alasan dan sebab-sebab mengapa harus melakukan mogok kerja. (iv)
Tanda tangan ketua dan sekretaris dan/atau masing-masing ketua dan sekretaris serikat
pekerja/serikat buruh sebagai penanggung jawab mogok kerja.
(3) Dalam hal mogok kerja akan dilakukan oleh pekerja/buruh yang tidak menjadi
anggota serikat pekerja/serikat buruh, maka pemberitahuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) ditandatangani oleh perwakilan pekerja/buruh yang ditunjuk sebagai
koordinator dan/atau penanggung jawab mogok kerja.
(4) Dalam hal mogok kerja dilakukan tidak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka
demi menyelamat kan alat produksi dan aset perusahaan, pengusaha dapat mengambil
tindakan sementara dengan cara: (i) Melarang para pekerja/buruh yang mogok kerja
berada dilokasi kegiatan proses produksi, atau (ii) Bila dianggap perlu melarang
pekerja/buruh yang mogok kerja berada di lokasi perusahaan.
- Pasal 22: “Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak dengan bebas memilih pekerjaan,
berhak akan terlaksananya hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat doperlukan
untuk martabat dan pertumbuhan bebas pribadinya, melalui usaha-usaha nasional
maupun kerjasama internasional, dan sesuai dengan pengaturan sumber daya setiap
negara”

2. Selain bertentangan dengan PP 76/2008 tentang Kewajiban Rehabilitasi dan Reklamasi


Hutan, telah terjadi bukti paradoksal sikap Freeport.

3. Freeport melakukan pelanggaran Kontrak Karya yang telah disepakati dengan Pemerintah
Indonesia. Adapun pelanggaran-pelanggaran kontrak karya yang telah dilakukan
Freeport ialah:7

- Pada Februari , 2017 , Freeport dinyatakan telah pasal 24 Kontrak Karya. Seharusnya
Freeport dikenai kewajiban melakukan divestasi saham, namun Faktanya hal itu tidak
terjadi.
- Freeport membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian meniral (smelter)
Pelanggaran berikutnya adalah tidak menaati hukum nasional Indonesia. Dalam hal ini
adalah UU no. 4 tahun 2009 tentang mineral dan batu bara.
- Pelanggaran ketiga adalah , pada pasal 23 ayat 2 kontrak karya diatur bahwa perusahaan
dari waktu ke waktu harus menaati hukum nasional Indonesia. Namun pada

7
www.liputan6.com . “ Ini Pelanggaran yang Dilakukan Freeport Indonesia “. Edisi 22 Februari 2017.
kenyataannya, Freeport pun enggan menyesuaikan kontrak karya dengan Undang-
Undang Minerba.

6. Dari sejak April 2017, pemerintah Indonesia dan Freeport melakukan negosiasi. Hal ini dilatar
belakangi penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tentang pelaksanaan
kegiatan tambang mineral dan batu bara. Ada empat komponen yang dinegosiasikan, adalah
stabilitas investasi jangka panjang, kelanjutan operasi Freeport pasca 2021, pembangunan
smelter dan divestasi saham.
Berikut adalah kesepakatan antara pemerintah dan Freeport yang telah dicapai :8
1. Landasan hukum yang mengatur antara Pemerintah dan Freeport akan berupa Izin Usaha
Pertambangan Khusus ( IUPK ), bukan berupa Kontrak Karya ( KK ).
2. Divestasi saham PT. Freeport Indonesia sebesar 51% untuk kepemilikan Nasional
Indonesia . Hal-hal teknis terkait tahapan divestasi dan waktu pelaksanaan akan dibahas
oleh tim dari pemerintah dan PT. Freeport Indonesia.
3. PT. Freeport Indonesia membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter
selama 5 tahun, atau selambat-lambatnya sudah harus selesai pada 2022 , kecuali terdapat
kondisi force majeur.
4. Stabilitas Penerimaan Negara . Penerimaan Negara secara agregat lebih besar dibanding
penerimaan melalui Kontrak Karya selama ini, yang didukung dengan jaminan fiskal dan
hukum yang terdokumentasi untuk PT. Freeport Indonesia.

7. Freeport memiliki rencana menambah investasi di Indonesia sebesar US$20 miliar yang
sebagian besar
Dianggarkan untuk pengembangan tambang bawah tanah. CEO Freeport McMoran Richard
Adkerson menuturkan bahwa Freeport telah sepakat untuk membayar royalti lebih tinggi
sesuai dengan Undang-Undang Minerba dan peraturan yang diadopsi. Freeport akan
mencapai peningkatan pendapatan bersih pemerintah.9

b. Pembahasan

Permasalahan yang terjadi bermulai dari adanya ketidak-sesuaian gaji dan upah para
pekerja Indonesia yang bila dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara lain yang sama
levelnya sangat berbeda jauh. Gaji pekerja Freeport hanya sebatas upah minimum regional (
UMR ). Meski dikatakan tidak melanggar hukum, namun gaji yang diberikan tersebut jauh dari
apa yang dibayangkan. Selain minimnya gaji atau upah yang diberikan, pekerja di perusahaan
tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut sangat tidak merata antara pekerja lokal asli Papua
dengan pekerja asing. Dan ironisnya, para pekerja lokal umumnya dipekerjakan di level paling
bawah, lain halnya dengan pekerja asing.

8
Pernyataan Sri Mulyani ( Menteri Keuangan Indonesia ) pada konferensi pers tentang hasi perundingan
pemerintah dan PT. Freeport Indonesia bersama dengan Menteri ESDM Ignasius Johan dan CEO Freeport
McMoran Inc. Richard Adkerson pada hari Minggu tanggal 27 Agustus 2017.
9
www.liputan6.com , Pernyataan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson. “Alasan Freeport Setuju Lepas 51
Persen Saham Ke Indonesia”.
Disamping itu, adanya penemuan mengenai ketidak-sesuaian laporan dengan fakta di
lapangan yang ditemukan oleh BPK. Penghitungan kerugian atas dampak lingkungan dari
pengoperasian tambang Freeport oleh tim pengawas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan selama ini tak akurat. Sehingga,
tim BPK mengkaji ulang laporan tersebut dan menemukan beberapa kejanggalan seperti adanya
kelebihan pencairan jaminan reklamasi Freeport, kerugian negara yang sebenarnya dlsb.

Freeport juga sudah terlalu sering melakukan pelanggaran kontrak. Tidak berhenti di
permasalahan-permasalahan di atas, masih banyak lagi pelanggaran yang dilakukan oleh
Freeport khususnya pelanggaran lingkungan hidup yang membuat rakyat Papua menderita.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pihak Freeport telah banyak melakukan
kelalaian dan melanggar prinsip-prinsip GCG. Freeport yang memperlakukan pekerja lokal
kurang layak seperti perbedaan gaji dan upah, penempatan kedudukan di perusahaan, merupakan
salah satu pelanggaran prinsip GCG khususnya prinsip Keadilan. Selain itu, Freeport juga
merusak lingkungan Papua dan membuat rakyat Papua menderita . Freeport juga tidak membayar
tanggung jawabnya untuk membayar pajak ke pemerintah daerah setempat Hal ini dapat
diartikan bahwa Freeport juga melanggar prinsip Responsibility atau Prinsip Tanggung Jawab.

Tak berhenti disitu saja, masih ada pelanggaran yang dilakukan oleh Freeport, yaitu
seringnya melanggar peraturan atau undang-undang dengan alasan Kontrak Karya. Freeport juga
bahkan berani melakukan penambangan di bawah tanah tanpa izin lingkungan, tidak membayar
pajak, juga tidak adanya transparansi dengan pemerintah hingga ditemukan adanya kesalahan
penghitungan kerugian negara yang membuat negara rugi. Hal ini menunjukkan bahwa Freeport
juga melanggar prinsip akuntabilitas dan transparansi yang ditunjukkan dengan tidak adanya
keterbukaan dan keakuratan informasi.

III. KESIMPULAN

- Prinsip-prinsip GCG yang dilanggar oleh PT. Freeport McMoran Inc adalah prinsip keadilan,
responsibilitas, transparansi dan akuntabilitas.
- Pelanggaran prinsip keadilan salah satunya ditunjukkan dengan adanya perlakuan yang tidak
adil terhadap upah dan gaji karyawan lokal dengan karyawan asing yang levelnya sama.
- Pelanggaran prinsip responsibilitas ditunjukkan dengan perusakan lingkungan papua yang
membuat rakyat papua menderita dan tidak adanya penanggulangan atas kerusakan tersebut.
- Pelanggaran prinsip transparansi dan akuntabilitas ditunjukkan dengan tidak adanya ketidak
sesuaian informasi yang diberikan Freeport kepada negara seperti melakukan penambangan
di bawah tanah tanpa izin lingkungan, sehingga tidak adanya kejujuran dan keterbukaan
mengenai informasi akurat jumlah pendapatan mereka yang sesungguhnya. Padahal, hal ini
juga mempengaruhi pendapatan dan kerugian yang diperoleh oleh negara.
IV. DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006


Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Tambang Mineral
dan Batu Bara.
Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Kewajiban Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan.
Sutan Remi Sjahdeini, 2003 , Good Corporate Governance : Antara Idealisme dan Kenyataan,
Citra Aditya Bakti: Bandung, hlm. 3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batu Bara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Mogok Kerja Sah
Dilakukan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967.
www.hillarias.wordpress.com .
www.liputan6.com . Bisnis dan Finance- Berita Harian PT. Freeport
www.siapataumenginspirasi.blogspot.id
www.tempo.co.id . Berita Harian Freeport Indonesia.
www.artonang.blogspot.id .

Anda mungkin juga menyukai