Anda di halaman 1dari 12

Analisis Penerapan GCG pada PT PERTAMINA (PERSERO)

Disusun Oleh :

Nama : Selly Aryanti Lestari

Nim : 1962201421

Kelas : Akuntansi 4Shift3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2019
Pendahuluan

Teori Good Corporate Governance


1. Definisi Good Governance
Governance yang diterjemahkan
menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan
wewenang ekonomi, politik, dan
administrasi guna mengelola
urusan – urusan negara
pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh
mekanisme, proses dan
lembaga – lembaga dimana
warga dan kelompok –
kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hukum,
memenuhi kewajiban dan
menjabatani perbedaan diantara
mer
Teori Good Corporate Governance
1. Definisi Good Governance
Governance yang diterjemahkan
menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan
wewenang ekonomi, politik, dan
administrasi guna mengelola
urusan – urusan negara
pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh
mekanisme, proses dan
lembaga – lembaga dimana
warga dan kelompok –
kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hukum,
memenuhi kewajiban dan
menjabatani perbedaan diantara
mer
Teori Good Corporate Governance
1. Definisi Good Governance
Governance yang diterjemahkan
menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan
wewenang ekonomi, politik, dan
administrasi guna mengelola
urusan – urusan negara
pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh
mekanisme, proses dan
lembaga – lembaga dimana
warga dan kelompok –
kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hukum,
memenuhi kewajiban dan
menjabatani perbedaan diantara
mer
Teori Good Corporate Governance
1. Definisi Good Governance
Governance yang diterjemahkan
menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan
wewenang ekonomi, politik, dan
administrasi guna mengelola
urusan – urusan negara
pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh
mekanisme, proses dan
lembaga – lembaga dimana
warga dan kelompok –
kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hukum,
memenuhi kewajiban dan
menjabatani perbedaan diantara
mer
Teori Good Corporate Governance
1. Definisi Good Governance
Governance yang diterjemahkan
menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan
wewenang ekonomi, politik, dan
administrasi guna mengelola
urusan – urusan negara
pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh
mekanisme, proses dan
lembaga – lembaga dimana
warga dan kelompok –
kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hukum,
memenuhi kewajiban dan
menjabatani perbedaan diantara
mer
Teori Good Corporate Governance
1. Definisi Good Governance
Governance yang diterjemahkan
menjadi tata pemerintahan adalah
penggunaan
wewenang ekonomi, politik, dan
administrasi guna mengelola
urusan – urusan negara
pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh
mekanisme, proses dan
lembaga – lembaga dimana
warga dan kelompok –
kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hukum,
memenuhi kewajiban dan
menjabatani perbedaan diantara
mer
A.Teori Good Corporate Governance

1.Definisi Good Corporate Governance

Corporate governance adalah rangkaian proses terstruktur yang digunakan untuk mengelola serta
mengarahkan atau memimpin bisnis atau usaha usaha korporasi dengan tujuan untuk meningkatkan
nilai-nilai perusahaan serta komunitas usaha.
Terdapat beberapa pemahaman tentang pengertian corporate governance.
Menurut Suprayitno., et al. (2009) IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance),
pengertian Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan proses yang
digunakan oleh organisasi perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara
berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder
lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.

Sedangkan menurut Indra Surya (2006:25), good corporate governance terkait dengan pengambilan
keputusan yang efektif. Dibangun melalui kultur organisasi, nilai- nilai, sistem. Berbagai proses,
kebijakan-kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang
menguntungkan, efisiensi dan efektif dalam mengelola resiko dan bertanggungjawab dengan
memerhatikan kepentingan stakeholder.

2. Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Good Corporate Governance (GCG) sebagai landasan operasional BUMN telah diatur melalui
Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara
(menggantikan Keputusan Menteri Negara BUMN No. 117/M.MBU/2002) dan Undang-undang nomor
19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas penerapan GCG, BUMN wajib melakukan
pengukuran terhadap penerapan GCG, sehingga apabila masih terdapat kekurangan dalam
pengimplementasiannya, BUMN dapat segera menetapkan rencana tindak (action plan) yang meliputi
tindakan korektif (corrective action) yang diperlukan. Pengukuran terhadap penerapan GCG dilakukan
dalam bentuk penilaian (assessment) dan evaluasi (review).
Berkaitan dengan kewajiban BUMN untuk melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG, baik
dalam bentuk penilaian maupun evaluasi sebagaimana disebutkan pada pasal 44 PER-01/MBU/2011
tanggal 01 Agustus 2011, Sekretaris Menteri BUMN telah menerbitkan surat keputusan Nomor SK-
16/S.MBU/2012 tertanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara.

Tujuan penilaian/evaluasi penerapan GCG adalah:

a. Mengukur kualitas penerapan GCG di BUMN melalui penilaian/evaluasi tingkat


pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan di BUMN, melalui
pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapan GCGnya;

b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG di BUMN, serta mengusulkan


rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dengan
penerapan GCG di BUMN yang bersangkutan;

c. Memonitor konsistensi penerapan GCG di BUMN dan memperoleh masukan untuk


penyempurnaan dan pengembangan kebijakan corporate governance di lingkungan
BUMN.

2.Prinsip- Prinsip GCG pada PT PERTAMINA ( PERSERO)

Prinsip-prinsip GCG PT Pertamina (Persero) adalah:


d. Transparansi
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan;
e. Kemandirian
Keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
f. Akuntabilitas
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organisasi sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif;
g. Pertanggungjawaban
Kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang- undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
h. Kewajaran
Keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.Struktur, Prinsip dan Landasan Tata Kelola
Pertamina menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaanyang baik atau good corporate
governance (GCG) dengan tujuan untuk membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama
seluruh pemangku kepentingan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, prinsip-prinsip GCG diinterpretasikan oleh Pertamina
ke dalam pedoman tata kelola perusahaan yang wajib diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh
individu di lingkungan usaha Pertamina. Penerapan GCG di Pertamina dilakukan bersinergi
antar fungsi internal perusahaan, antara lain Dewan Komisaris dan Direksi, audit internal
(Internal Audit), Legal Counsel & Compliance dan fungsi-fungsi terkait lainnya.
Sejak tahun 2009, Pertamina juga telah melaksanakan roadmap GCG secara bertahap,
dimulai dari fase Compliance, Conformance, Performance, hingga Sustainability yang
ditargetkan akan tercapai pada tahun 2015. Penerapan roadmap GCG tahun 2014 fokus pada
penyelarasan etika dan profesionalisme sebagai salah satu indikator pengukuran kinerja. Hal
ini merupakan langkah persiapan menuju fase terakhir, yaitu Sustainability, tahun 2015.

Kesimpulan
PT PERTAMINA (PERSERO) Pada tahun 2016 Corporate Governance Asia menganugerahkan
penghargaan kepada PT Pertamina (Persero) dengan predikat "the Best of Asia - Icon on Corporate
Governance". Penghargaan ini didasarkan pada roadmap dan implementasi Good Corporate Governance
(GCG) BUMN Indonesia itu termasuk dalam memperhatikan rekam jejak, kedisiplinan manajemen,
keterbukaan dan transparansi di semua lini perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai