Anda di halaman 1dari 12

Stakeholder

theory
Disusun oleh :
Nama : Selly Aryanti L
Nim : 1962201421
Pengertian stakeholder menurut para
ahli
Deegan (2004) menyatakan bahwa stakeholder theory
adalah "Teori yang menyatakan bahwa semua stakeholder
memunyai hak memperoleh informasi mengenai aktivitas
perusahaan yang dapat memengaruhi pengambilan
keputusan mereka. Para stakeholder juga dapat memilih
untuk tidak menggunakan informasi tersebut dan tidak
dapat memainkan peran secara langsung dalam suatu
perusahaan.
01
Corporate Social Responsibility
Menurut UU NO.40 Tahunn 2007 Dalam menjalankan tanggung jawab
tentang penanaman modal. sosialnya perusahaan harus
memfokuskan perhatiannya pada 3 hal
Corporate social responsibility/tanggung :
jawab social dan lingkungan merupakan 1.Profit 2.lingkungan 3.masyarakat
komitmen perseroan untuk berperan Dengan diperolehnya laba, perusahaan
serta dalam pembangunan ekonomi dapat memuaskan pemegang saham
berkelanjutan guna meningkatkan melalui pembagian
kualitas kehidupan dan lingkungan yang dividen,pengalokasikan laba yang
bermanfaat baik bagi perseroan sendiri, diperoleh untuk membiayai
komunitas setempat maupun pertumbuhan dan mengembangkan
masyarakat pada umum nya. usaha dimasa depan serta membayar
kewajiban pajak.disisi lain juga dapat
meningkatkan reputasi dan
kepercayaan bagi konsumen ( Ernst &
yong 2013)
2.Environmental
performance
Merupakan kinerja perusahaan dalam upaya nya menciptakan
lingkungan yang baik (Suratno et al 2006)
hal ini sesuai dengan konsep yang diperkenalkan oleh elkington
(1997) yaitu triple bottom line dimana ia menjelaskan bahwa
perusahaan memiliki 3 elemen penting, yaitu 1.profit 2.people
3.planet dimana enviromental performance merupakan salah
satu kepedulian perusahaan terhadap planet.
Enviromental performance juga didefinisikan sebagai praktik
yang bermanfaat bagi lingkungan dalam upaya nya mengurangi
dampak buruk yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan bagi
lingkungan (Gunningham,2009)
Perusahaan dengan Enviromental performance yang sangat baik
dapat memperoleh yang baik dari stakeholder nya seperti
shareholder dan konsumen yang akan berdampak pada
peningkatan financial performance jangka panjang ( Angelica &
suryaningsih 2015)
3.Financial Performance
Sucipto (2003) mendefinisikan financial performance sebagai sebuah ukuran yang
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan
dalam menghasilkan laba.
Financial performance merupakan salah satu poin penting bagi stakeholder karena
digunakan sebagai indicator penilaian bisnis ( Muller 2014)
Penelitian ini menggunakan ROA untuk mengukur financial performance hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh LI et al (2017) adalah corporate environmental
responsibility berpengaruh positif terhadap corporate financial performance .
Hal ini dikarenakan perusahaan yang mempunyai enviromentasi responsibility yang
baik dapat meningkatkan reputasi,memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan/staleholder , serta menarik investor, sehingga juga dapat meningkatkan
financial performance.
4. Sustainability Report
Sustainability report merupakan laporan yang berdiri sendiri,
meskipun masih banyak pengimplementasian sustainability
report yang diungkapkan bersamaan dengan laporan tahunan
suatu perusahaan (Gunawan, 2010). Permintaan terhadap
perusahaan akan pengungkapan yang lebih transparan
meningkatkan tekanan bagi perusahaan untuk mengumpulkan,
mengendalikan, dan mempublikasikan tentang informasi
sustainability yang mereka miliki. Hasilnya sustainability
report menjadi strategi komunikasi kunci bagi para manajer
dalam menyampaikan aktivitasnya (Falk, 2007).
Menurut World business council for sustainable Development
(WBCSD,2002) Manfaat yang didapat dari sustainability report :

1) memberikan informasi kepada stakeholder (pemegang saham,


anggota komunitas lokal, pemerintah) dan meningkatkan prospek
perusahaan, serta membantu mewujudkan transparansi.
2) membantu membangun reputasi sebagai alat yang memberikan
kontribusi untuk meningkatkan brand value, market share, dan
loyalitas konsumen jangka panjang.
3) menjadi cerminan bagaimana perusahaan dalam mengelola
risikonya.
4.digunakan sebagai stimulasi leadership thinking dan performance
yang didukung dengan semangat kompetisi.
5.Corporate reputation
Corporate reputation diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan
dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum di atas
nilai buku (Kusumadilaga, 2010).
Andri dan Hanung (2007) dalam Nica Febrina (2010) berpendapat bahwa
corporate reputation adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi
pemegan saham, corporate reputation akan tercermin dari harga pasar
sahamnya. Harga saham yang semakin tinggi berarti semakin tinggi tingkat
pengembalian kepada investor dan itu berarti semakin tinggi juga corporate
reputation terkait dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri, yaitu untuk
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham (Gultom dan Syarif, 2018).
Corporate reputation dapat memberikan kemakmuran pada pemegang saham
secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Harga saham
yang semakin tinggi maka semakin tinggi juga kemakmuran pemegang saham
(sari, 2010).
5.Corporate Reputation
Kenaikan corporate reputation dapat menggambarkan kesejahteraan
pemilik perusahaan, sehingga pemilik perusahaan berupaya untuk bekerja
lebih keras dengan menggunakan berbagai intensif untuk memaksimalkan
nilai perusahaan dengan cara mendorong manajer. Perusahaan yang telah go
public maka nilai pasar wajar perusahaan ditentukan mekanisme
permintaan dan penawaran di bursa, yang tercermin dalam listing price.
Harga pasar merupakan gambaran berbagai keputusan dan kebijakan
manajemen . Corporate reputation belum go public nilainya terealisasi
apabila perusahaan akan dijual (total aktiva dan prospek perusahaan, risiko
usaha, lingkungan usaha, dan lain-lain) (Muhsyi, 2014)
Thank you.
Big numbers catch your audience’s
attention

Anda mungkin juga menyukai