Anda di halaman 1dari 9

HUKUM

SIBER
Dosen Pembimbing : Dr. Robert, S.H,M.H.

.
AG G O TA :
Sihol Maranata Sitorus (210200060)

Bella Orchidya Purba (210200224)

Valiant Gracia Purba (210200230)

Greis Selvia Saragih (210200231)

Rebecca Hutapea (210200232)

Renintan Quiza (210200489)


PEMBAHASAN
Pengertian Tujuan Sejarah
Perkembangan di Dasar-Dasar yang
Mengatur Jenis-Jenis
Indonesia
PENGERTIAN
Edmon Makarim memberikan pendapatnya bahwa hukum
siber dikenal juga sebagai hukum telematika. Namun
dengan banyak penamaan, hukum siber dapat diartikan juga
sebagai hukum teknologi.

Ahmad Ramli mengemukakan bahwa Hukum Telematika


atau Cyber Law adalah kumpulan asas, institusi-institusi,
dan mengelola adanya kegiatan virtual dengan memakai
teknologi informasi dan komunikasi.

Dapat diartikan bahwa hukum siber merupakan


kumpulan kaidah yang bersifat memaksa dalam
mengatur masyarakat pada bidang teknologi informasi.
TUJUAN
Hukum siber akan menjadi dasar hukum dalam
proses penegakan hukum terhadap kejahatan sarana
elektronik dan komputer seperti kejahatan
pencucian uang, kejahatan terorisme, dan lain
sebagainya.
SEJARAH
• Pada awalnya, internet dikembangkan hanya untuk kebutuhan perang,
riset dan juga pendidikan. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, internet mulai digunakan dalam banyak hal. Kita bisa mencakup
banyak hal dengan menggunakan internet.
• Dengan semakin mudahnya masyarakat dalam mengakses informasi, hal
ini juga yang menimbulkan munculnya kejahatan baru yang dikenal
sebagai kejahatan internet atau cyber crime.
• Karena dibutuhkannya hukum yang dapat mencakup kejahatan di
internet pada era globalisasi ini, muncul rumusan hukum baru yang kini
dikenal sebagai Cyber Law.
PERKEMBANGAN DI INDONESIA

Perkembangan teknologi juga ikut masuk ke Indonesia. Hal ini juga yang menyebabkan
kejahatan internet atau cyber crime muncul di Indonesia. Karena banyaknya kasus yang
muncul terkait dengan kejahatan internet, pemerintah akhirnya memutuskan untuk membuat
PERKEMBANG- undang – undang yang dapat menjerat para pelaku kejahatan internet. Pemerintah akhirnya
menetapkan undang – undang cybercrime yaitu cyber law ke dalam Undang – Undang ITE
AN DAN No.11 Tahun 2008. Dengan disahkannya undang – undang ini pemerintah berharap dapat

DASAR-DASAR
mengatasi dan mengecilkan tingkat kejahatan yang terjadi di dunia maya.

YANG DASAR-DASAR YANG MENGATUR


MENGATUR Penentuan yurisdiksi merupakan suatu dikursus yang sangat penting dalam rangka
penegakan cyber law apalagi dalam konteks penegakan hukum terhadap kejahatan
transnasional. Permasalahan mengenai yurisdiksi diatur dalam Pasal 2 Undang – undang
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah
diubah oleh Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang –
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik menyebutkan
Undang – Undang ini berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam undang - undang ini.
JENIS-JENIS A. Cyber terrorism, national Police Agency of Japan (NPA)
mendefinisikan cyber terrorism sebagai electronic attacks through
computer networkings againstcritical infrastrucktures that have
potential critical effects and economic activities of that nation.
B. Cyber pornography, penyebar luasan obscene materials
termasuk pornography, indecent exposure dan child pornography.
C. Cyber harassment, pelecehan seksual melalui email, website
atau chat program.
D. Cyber stalking crime, stalking melalui penggunaan komputer
dan internet.
E. Hacking, penggunaan programming abilities dengan maksud
yang bertentangan dengan hukum.
F. Carding ( credit card fraud), melibatkan berbagai macam
aktivitas yang melibatkan kartu kredit.
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai